makalah baja

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baja merupakan salah satu logam yang banyak digunakan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang industri. Dalam penggunaanya sebagai komponen permesinan dan konstruksi, baja sering mengalami kerusakan diantaranya disebabkan karena korosi. Proses korosi terjadi karena beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan (temperatur, PH, konsentrasi elektrolit, kecepatan elektrolit, dsb). Korosi yang terjadi menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan penurunan sifat mekanik pada baja sehingga menyababkan kerugian. Salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah dengan pelapisan logam menggunakan logam lain yang lebih anodik dengan cara electroplating, spraying, ataupun Hot Dip Galvanizing (HDG). Pelapisan dengan metode hot dip galvanizing ini banyak digunakan karena relatif mudah dalam mengontrol kualitas pelapisannya, tahan lama dan tahan terhadap benturan (Rahmat Supardi, 1997). Pelapisan jenis ini banyak diaplikasikan pada rangka-rangka tower listrik, jembatan, bangunan, dan pipa-pipa di dalam industri. Pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing dilakukan dengan cara mencelupkan logam dasar ke dalam larutan seng cair, dimana seng dapat mencair pada temperatur 419,47oC (Henkel, 2002). Metode ini banyak digunakan karena sifat khusus logam seng yang tidak dimiliki oleh logam lainnya, yaitu mudah dibentuk, kekuatan yang tinggi, ringan, memiliki nilai estetika yang tinggi, murah dan yang terpenting yaitu tahan terhadap korosi. Pada umumnya logam dasar yang digunakan dalam proses Hot Dip Galvanizing adalah baja karbon. Proses pembentukan baja adalah hal yang harus mendapat perhatian khusus, karena pembentukan logam berkaitan dengan perubahan dimensi dan ukuran dari baja tersebut. Perubahan ini disebut deformasi plastis. Proses deformasi plastis dapat 1

Upload: akalkita

Post on 07-Apr-2016

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah baja

TRANSCRIPT

Page 1: makalah baja

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Baja merupakan salah satu logam yang banyak digunakan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang industri. Dalam penggunaanya sebagai komponen permesinan dan konstruksi, baja sering mengalami kerusakan diantaranya disebabkan karena korosi. Proses korosi terjadi karena beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan (temperatur, PH, konsentrasi elektrolit, kecepatan elektrolit, dsb).

Korosi yang terjadi menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan penurunan sifat mekanik pada baja sehingga menyababkan kerugian. Salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah dengan pelapisan logam menggunakan logam lain yang lebih anodik dengan cara electroplating, spraying, ataupun Hot Dip Galvanizing (HDG). Pelapisan dengan metode hot dip galvanizing ini banyak digunakan karena relatif mudah dalam mengontrol kualitas pelapisannya, tahan lama dan tahan terhadap benturan (Rahmat Supardi, 1997). Pelapisan jenis ini banyak diaplikasikan pada rangka-rangka tower listrik, jembatan, bangunan, dan pipa-pipa di dalam industri. Pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing dilakukan dengan cara mencelupkan logam dasar ke dalam larutan seng cair, dimana seng dapat mencair pada temperatur 419,47oC (Henkel, 2002). Metode ini banyak digunakan karena sifat khusus logam seng yang tidak dimiliki oleh logam lainnya, yaitu mudah dibentuk, kekuatan yang tinggi, ringan, memiliki nilai estetika yang tinggi, murah dan yang terpenting yaitu tahan terhadap korosi. Pada umumnya logam dasar yang digunakan dalam proses Hot Dip Galvanizing adalah baja karbon. Proses pembentukan baja adalah hal yang harus mendapat perhatian khusus, karena pembentukan logam berkaitan dengan perubahan dimensi dan ukuran dari baja tersebut. Perubahan ini disebut deformasi plastis. Proses deformasi plastis dapat dilakukan dengan proses pengerjaan dingin (cold work), yaitu proses pembentukan logam di bawah temperatur kristalisasi(van vlack, 1991). Suatu logam yang telah mengalami pengerjaan dingin akan mengalami perubahan struktur mikro sehingga menyebabkan perubahan sifat mekanis. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian untuk mempelajari besarnya pengaruh derajat deformasi plastis terhadap ketahanan korosi dari hasil lapisan Hot Dip Galvanizing.

1

Page 2: makalah baja

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah-masalah yang akan dirumuskan antara

lain :

a. Apa definisi dari baja?

b. Bagaimana proses pembuatan dan

c. Apa saja sifat-sifat baja?

d. Bagaimana aplikasi dalam bahan kontruksi?

e. Dan apa saja bahan penyusun baja?

1.3 Tujuan

Tujuan pokok dari makalah ini antara lain:

a. Mengetahui definisi bajab. Memahami bagaimana proses dari pembuatan baja c. Mengetahui sifat-sifat bajad. Mengetahui apa saja aplikasi baja dalam bahan kontruksi e. Mengetahui apa saja bahan penysusun baja

1.4 Manfaat

Manfaaat dari makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari: Definisi dari baja , proses pembuatan, sifat-sifat baja, aplikasi baja dalam bahan kontruksi serta bahan penyusun baja.

2