makalah blok 3 homeostasis

Upload: celine-surya

Post on 10-Jan-2016

108 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PBL

TRANSCRIPT

Peranan Homeostasis Menyeimbangkan Keadaan demi Kelangsungan KehidupanCeline Citra SuryaMahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, JakartaJl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510Telphone: (021) 5694-2061, fax: (021) [email protected]

AbstrakHomeostasis adalah mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan yang terjadi di dalam tubuh. Homeostasis merupakan keadaan mempertahankan keadaan internal maupun eksternal tubuh. Homeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitranya secara terus-menerus. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya. Homeostasis mempunyai jalur umum yang meliputi sinyal input-pusatkontrol-sinyal output. Sistem kontrol terbagi menjadi kontrol lokal/dekat dan kontrol refleks/jauh. Mekanisme homeostasis terbagi menjadi jenis lingkungan internal, kompensasi sehat-sakit, dan lengkung refleks. Lingkungan internal sangat berpengaruh terhadap keseimbangan dalam tubuh seperti konsentrasi molekul zat-zat gizi, konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat-zat sisa, pH, konsentrasi air dan elektrolit, suhu, serta volume dan tekanan. Kompensasi sehat sakit terjadi apabila tubuh melenceng dari setpoint. Lengkung refleks merupakan penghantaran stimulus melalui reseptor melalui jalur aferen, pusat integrasi kemudian stimulus akan diteruskan ke efektor dan akan terjadi umpan balik.Kata kunci: homeostasis, mekanisme, stimulus, lingkunganAbstractHomeostasis is the body's mechanism to maintain a balance that occurs in the body . Homeostasis is a state of maintaining the body's internal and external circumstances . Homeodinamik an energy exchange between humans and the surrounding environment on an ongoing basis . In this process not only humans make adjustments , but continue to interact with the environment to be able to sustain his life . Homeostasis has a common pathway that includes the input - signal - signal output control center . The control system is divided into local control / close and reflex control / remote . Homeostatic mechanism is divided into types of internal environmental , health-illness compensation , and the reflex arc . Internal environment affects the equilibrium concentration of molecules in the body such as nutrients , O2 and CO2 concentration , the concentration of residual substances , pH , water and electrolyte concentration , temperature , and volume and pressure . Compensation occurs when the body's healthy hospital deviated from the setpoint . Reflex arc is a stimulus delivery via the receptor through the afferent pathway , integrating center then the stimulus will be forwarded to the effector and feedback will occur .Keywords : homeostasis , mechanisms , stimulus , environment.PendahuluanSemua orang tentu ingin hidup secara sehat jasmani maupun rohani. Sehat tidak didapati dengan mudah. Jika kita ingin tubuh yang sehat maka harus selalu kita jaga, pelihara, dan rawat. Tubuh kita adalah suatu kumpulan sistem organ yang bekerja dengan kemampuan yang luar biasa. Tubuh kita selalu berusaha untuk menyesuaikan keadaan dan kondisi mempertahankan kesetimbangan. Keadaan tubuh dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. Faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap keadaan sehatnya tubuh. Sel sebagai unit penyusun terkecil dari tubuh kita mempunyai berbagai bagian penting yang melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Jika ada organel di dalam sel tersebut mati, maka sel itu juga akan mati. Di dalam kehidupan kita sehari-hari diperlukan keseimbangan begitu pula dengan tubuh kita, keseimbangan inilah yang kita sebut homeostasis.Pengertian HomeostasisHomeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi secara alamiah apabila tubuh mengalami stress.1 Istilah homeostasis digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Pada dasarnya, semua organ dan jaringan tubuh melaksanakan aneka fungsi untuk membantu mempertahankan kondisi yang konstan ini. Misalnya, paru-paru menyediakan oksigen bagi cairan ekstrasel untuk menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion agar konstan, dan sistem gastrointestinal menyediakan nutrien.2Konsep homeostasis (keadaan tetap) mengacu pada mempertahankan kondisi fisik dan kimia yang relatif konstan dalam lingkungan sel organisme, menurut batas-batas fisiologis. Persyaratan kimia untuk mempertahankan kondisi konstan meliputi, volume air yang mencukupi, nutrisi, dan oksigen yang mencukupi juga persyaratan fisik meliputi suhu dan tekanan amosfir.3Homeostasis (homeo artinya yang sama; stasis artinya berdiri atau diam). Pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil disebut homeostasis. Homeostasis adalah esensial bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan setiap sel melalui aktivitas khususnya masing-masing, ikut berperan sebagai bagian dari suatu sistem tubuh mempertahankan lingkungan internal yang dipakai bersama oleh semua sel.4Pengertian HomeodinamikHomeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitranya secara terus-menerus. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan memengaruhinya, serta memiliki keunikan tersendiri. Dalam proses homeodinamik, terdapat beberapa prinsip menurut teori Rogers sebagai berikut:a. Prinsip integral, yaitu prinsip utama dalam hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara manusia dan lingkungan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi yang saling memengaruhi antara manusia dan lingkungan, b. Prinsip resonansi, yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi karena manusia memiliki pengalaman dalam beradaptasi dengan lingkungan, c. Prinsip helicy, yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.1Jalur Umum pada HomeostasisPada homeostasis, stimulus masuk melalui sinyal input (reseptor), reseptor ini merupakan tempat stimulus diterima oleh tubuh. Setelah stimulus melalui sinyal input maka akan diteruskan ke pusat kontrol. Pada pusat kontrol stimulus (rangsangan) akan dicerna (diterjemahkan) sehingga dimengerti oleh tubuh. Pusat kontol ini terbagi atas dua yaitu sadar dan tidak sadar. Pusat kontrol sadar yaitu otak dan pusat kontrol tidak sadar yaitu sum-sum tulang belakang. Proses selanjutnya stimulus yang telah diterjemahkan(sinyal output) ini akan dibawa ke efektor agar tubuh dapat memberikan respon (timbal balik).3Sistem Kontrol HomeostatikSistem control homeostatik adalah suatu jalinan komponen-komponen tubuh yang saling berhubungan secara fungsional dan bekerja untuk mempertahankan suatu faktor dalam lingkungan internal agar relative konstan di sekitar suatu tingkat optimal. Untuk mempertahankan homeostasis, sistem control harus mampu mendeteksi penyimpangan dari nilai normal faktor internal yang perlu dijaga dalam batas-batas yang sempit, mengintegrasikan informasi ini dengan informasi lain yang relevan, dan melakukan penyesuaian yang tepat dalam aktivitas bagian-bagian tubuh yang bertanggung jawab memulihkan faktor tersebut ke nilai yang diinginkan. Sistem control homeostatik dapat dikemlompokkan menjadi dua kelas kontrol yaitu intrinsik dan ekstrinsik.Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di dalam dan inheren bagi suatu organ. Sebagai contoh, karena otot rangka yang sedang berolahraga menggunakan O2 dengan cepat menghasilkan energi untuk menunjang aktivitas kontraktilnya maka konsentrasi O2 di dalam otot turun. Perubahan kimia lokal ini bekerja secara langsung pada otot polos dinding pembuluh darah yang mendarahi otot tersebut,menyebabkan otot polos melemas sehingga pembuluh berdilatasi, atau membuka lebar. Akibatnya terjadi peningkatan aliran darah melalui pembuluh yang melebar tersebut ke otot di atas sehingga O2 yang disalurkan meningkat. Mekanisme lokal ini ikut mempertahankan kadar optimal O2 di lingkungan cairan internal tepat di sekitar sel-sel otot yang berolah raga tersebut.Namun, sebagian besar faktor di lingkungan internal dipertahankan oleh kontrol ekstrinsik, yaitu mekanisme regulasi yang dimulai di luar suatu organ untuk mengubah aktivitas organ tersebut. Kontrol ekstrinsik organ dan sistem tubuh dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin, dua sistem regulatorik utama tubuh. Kontrol ekstrinsik memungkinkan terjadinya regulasi terpadu beberapa organ untuk mencapai satu tujuan, sebaliknya control intrinsik bersifat swalayan bagi organ tempat control tersebut terjadi. Mekanisme regulasi yang menyeluruh dan terkoordinasi sangat penting untuk mempertahankan keadaan stabil dinamik di lingkungan internal secara keseluruhan. Sebagai contoh, untuk memulihkan tekanan darah ke tingkat yang sesuai jika tekanan tersebut turun terlalu rendah, sistem saraf secara simultan bekerja pada jantung dan pembuluh darah di seluruh tubuh untuk meningkatkan tekanan darah ke normal.4Konsep HomeostasisJika setiap sel memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup, mengapa sel-sel tubuh tidak dapat hidup tanpa melakukan tugas khusus dan tersusun sesuai spesialisasinya menjadi sistem-sistem yang melaksanakan fungsi-fungsi yang esensial bagi kelangsungan hidup tubuh keseluruhan? Sel-sel pada organisme multisel harus memberi kontibusi bagi kelangsungan hidup organisme sebagai satu kesatuan serta tidak dapat hidup dan berfungsi tanpa kontribusi dari sel tubuh lain karena sebagian sel tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal tempat tinggal organisme yang bersangkutan. Suatu organisme bersel tunggal misalnya amuba dapat langsung memperoleh nutrient dan O2 dari lingkungan sekitarnya dan mengeluarkan zat-zat sisa kembali ke lingkungan tersebut. Sel sel otot atau sel apapun dalam organisme multisel memiliki kebutuhan nutrien dan O2 serta pengeluaran zat-zat sisa serupa untuk mempertahankan hidup tetapi sel otot tidak dapat secara langsung melakukan pertukaran-pertukaran tersebut dengan lingkungan yang mengelilingi tubuh karena sel ini terisolasi dari lingkungan eksternal. Bagaimana sebuah sel otot dapat melakukan pertukaran-pertukaran vital dengan lingkungan eksternal yang tidak berkontak dengannya adalah dengan adanya lingkungan internal cair yang berkontak langsung dengan sel-sel tubuh serta melakukan pertukaran-pertukaran yang esensial bagi kehidupan.Cairan yang secara kolektif terkandung dalam semua sel tubuh dinamai cairan intrasel (CIS) dan cairan di luar sel (CES). Cairan ekstrasel adalah lingkungan internal tubuh. Ini adalah lingkungan cair tempat sel hidup. Lingkungan internal terletak di luar sel tetapi di dalam tubuh. Sebaliknya, cairan intrasel terletak di dalam sel dan lingkungan eksternal terletak di luar tubuh.4,5Mekanisme HomeostatisMekanisme homeostatis ini melibatkan hampir seluruh sistem organ tubuh. Walaupun kondisi internal berubah secara konstan, tubuh dilindungi terhadap perubahan yang besar dengan mekanisme control pengaturan sendiri seperti sistem umpan balik. Sistem ini mengacu pada pemberian informasi dari suatu sistem (output) kembali ke dalam sistem (input) untuk menimbulkan respons.3Mekanisme homeostasis ini terbagi menjadi macam-macam lingkungan internal, kompensasi sehat sakit, dan lengkung refleks.Macam-Macam Lingkungan InternalPada homeostasis lingkungan internal ini sangat mempengaruhi keseimbangan yang terjadi di dalam tubuh makluk hidup: konsentrasi molekul zat-zat gizi, konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat-zat sisa, pH, konsentrasi air dan elektrolit, suhu, serta volume dan tekanan.Konsentrasi molekul molekul nutrient.Sel sel memerlukan pasokan molekul nutrient secara terus menerus untuk menghasilkan energi .Energi, sebaliknya, diperlukan untuk menunjang berbagai aktifitas sel baik yang bersifat khususmaupun yang untuk mempertahankan kehidupan.Konsentrasi O2 dan CO2 sangat penting bagi sel. Sel-sel memerlukan O2 untuk melakukan reaksi kimia pembentuk energi. CO2 yang dibentuk selama reaksi reaksi ini harus dikeluarkan sehingga tidak terbentuk asam yangmeningkatkan keasaman lingkungan internal.Konsentrasi zat sisa. Sebagian reaksi kimia menghasilkan produk produk akhir yang menimbulkan efek toksikpada sel tubuh jika dibiarkan berakumulasi.pH. Peubahan pada pH (jumlah relatif asam) berpengaruh buruk pada fungsi sel saraf dan merusak aktivitas enzim semua sel.Konsentrasi air, garam dan elektrolit lain. Karena konsenterasi relatif garam (NaCl) dan air di cairan ekstrasle memperngaruhi seberapa banyak air yang masuk atau keluar sel, maka konsentrasi keduanya diatur secara cermat untuk mempertahankan volume sel. Sel tidak berfungsi normal jika membengkak atau menciut. Elektrolit-elektrolit lain berperan dalam berbagai fungsi vital lain, Sebagai contoh, denyut jantung yang teratur bergantung pada konsentrasi (K+) yang relatif konstan di cairan ekstrasel.Suhu. Sel-sel tubuh berfungsi optimal dalam kisaran tubuh yang sempit. Jika sel terlalu dingin maka fungsi-fungsi sel akan terlalu melambat dan yang lebih buruk lagi, jika sel terlalu panas maka protein protein struktural dan enzimatik akan terganggu atau rusak.Volume dan tekanan. Komponen lingkungan internal yang beredar, yaitu plasma, harus dipertahankan pada volume dan tekanan darah yang adekuat untuk menjamin distribusi penghubung antara lingkungan eksternal dan sel yang penting ini ke seluruh tubuh.4FeedbackUntuk mestabilkan faktor fisiologis yang sedang diatur, sistem control homeostatic harus mampu mendeteksi dan menahan perubahan. Kata umpan balik (feedback) merujuk kepada respons yang terjadi setelah terdeteksinya suatu perubahan, kata umpan maju (feedforward) digunakan untuk respons yang dibuat sebagai antisipasi suatu perubahan.4

Feedback NegativeMekanisme umpan balik negatif adalah mekanisme di mana informasi balasan untuk sistem (input) mengurangi perubahan (output) sehingga dapat kembali ke setpoint yang sesuai. Mekanisme kontrol homeostatik terutama bekerja berdasarkan prinsip umpan balik negatif. Pada umpan balik negatif, perubahan suatu faktor yang dikontrol secara homeostatis akan memicu respons yang berupaya untuk memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakan faktor ke arah berlawanan dari perubahan awalnya. Demikianlah, penyesuaian korektif berlawanna denga penyimpanhan awal dari tingkat normal yang diinginkan.3,4Dalam pengaturan konsentrasi karbon dioksida, tingginya konsentrasi karbon dioksida di dalam cairan ekstrasel akan meningkatkan ventilasi paru. Selanjutnya, peningkatan ventilasi ini akan menurunkan konsentrasi karbon dioksida cairan ekstrasel karena paru mengeluarkan lebih banyak ari dalam tubuh. Dengan kata lain,tingginya konsentrasi karbon dioksida memicu peristiwa-peristiwa yang menurunkan konstentrasi menjadi normal, dan peristiwa tersebut bersifat negatif (berlawanan) terhadap rangsangan awal. Sebaliknya, bila konsentrasi karbon dioksida turun terlalu rendah, akan timbul umpan balik untuk meningkatkan konsentrasi. Respons ini juga bersifat negatif terhadap rangangan awalnya.2Contoh umum umpan balik negatif adalah kontrol suhu ruangan. Suhu ruangan adalah variable terkontrol, suatu faktor yang dapat berubah-ubah tetapi dipertahankan dalam kisaran sempit oleh suatu sistem kontrol. Pada contoh kita, sistem kontrol mencakup alat termostatik, tungku, dan semua hubungan listriknya. Suhu kamar ditentukan oleh aktivitas tungku, suatu sumber panas yang dapat dinyalakan atau dimatikan. Untuk menyalakan atau mematikan dengan benar, sistem kontrol sebagai suatu kesatuan harus mengetahui berapa suhu kamar yang sebenarnya membandingkannya dengan suhu kamar yang diinginkan, dan menyesuaikan pengeluaran panas dari tungku agar suhu sebenarnya dapat mencapai tingkat yang diinginkan. Termometer di dalam termostat memberi informasi tentang suhu kamar sebenarnya. Termometer adalah sensor, yang memantau tingkat variable yang dikontrol. Sensor biasanya mengubah informasi asli mengenai suatu perubahan menjadi suatu bentuk bahasa yang dapat dipahami oleh sistem kontrol. Sebagai contoh, termometer mengubah tingkat suhu udara menjadi impuls listrik. Pesan ini berfungsi sebagai masukan bagi sistem kontrol. Penetapan termostat menentukan tingkat suhu yang diinginkan, atau titik patokan. Termostat berlaku sebagai integrator, atau pusat kontrol/kendali, bagian ini membandingkan masukan sensor dengan titik pasokan dan menyesuaikan pengeluaran panas dari tungku agar terjadi efek atau respons yang melawan penyimpangan dari titik patokan. Tungku bersifat sebgai efektor, komponen sistem kontrol yang diperintahkan untuk melaksanakan efek yang diinginkan .4Dalam mekanisme pengaturan tekanan arteri, tekanan yang tinggi menyebabkan serangkaian reaksi ang memicu penurunan darah, atau tekanan yang rendah mencetuskan serangkaian reaksi untuk meningkatkan tekanan. Kedua contoh di atas merupakan efek negatif terhadap rangsangan awalnya.2Oleh karena itu, pada umumnya bila beberapa faktor menjadi berlebihan atau terlalu kurang, surtu sistem pengatur akan menjalankan umpan balik negatif, yang terdiri atas serangkaian perubahan untuk mengembalikan faktor tersebut kembali ke nilai rata-rata tertentu, sehingga mempertahankan homeostasis.2

Feedback PossitiveMekanisme umpan balik positif adalah mekanisme dimana informasi balasan ke sistem meningkatkan atau memperlama, bukannya mengurangi, penyimpangan dari kondisi fisiologis asal.3Pada beberpa keadaan, tubuh menggunakan umpan balik positif untuk mendapatkan keuntungan. Pembekuan darah merupakam contoh tentang penggunaan umpan balik positif yang bermanfaat. Bila terjadi robekan pada pembuluh darah dan mulai terbentuk bekuan darah, berbagai enzim yang disebut faktor pembekuan diaktifkan di dalam bekuan darah itu sendiri. Beberapa diantara enzim ini bekerja pada enzim terdekat lainnya yang belum aktif, sehingga menhasilkan pembekuan darah yang lebih banyak, Proses ini akan belangsung terus sampai lubang pembuluh darah tadi tersumbat dan tidak terjadi pendarahan lagi. Kadang-kadang, mekanisme ini dapat lepas kontrol dan menyebabkan pembekuan darah yang tidak diharapkan. Keadaan inilah yang mencetuskan serangan jantung yang sangat akut, akibat dari suatu bekuan darah yang berasal dari permukaan dalam plak arterosklerotik di dalam ateri koronaria dan kemudiaan tumbuh terus sampai arteri tersebut akhirnya tersumbat.2Karena tujuan utama dalam tubuh adalah mempertahankan kondisi homeostatik yang stabil, maka umpan balik positif lebih jarang terjadi dibandingkan umpan balik negatif. Umpan balik positif berperan dalam proses pelahiran bayi. Hormon oksitoksin menyebabkan kontraksi kuat otot uterus. Sewaktu kontraksi uterus mendorong bayi menekan serviks (pintu keluar dari uterus), pegangan serviks yang terjadi memicu serangkaian kejadian yang menyebabkan pelepasan lebih banyak oksitosin, yang menyebabkan kontraksi uterus menguat, yang memicu penengeluaran lebih banyak oksitosin, dan seterusnya. Siklus umpan balik positif di tubuh memiliki mekanisme untuk menghentikan siklus ini.3,4Kompensasi Sehat-SakitPada homeostasis, organisme itu dipengaruhi oleh dua lingkungan. Lingkungan tersebut dibedakan menjadi lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkunan eksternal dan internal memepengaruhi kondisi tubuh. Jika kondisi tubuh melenceng dari setpoint maka tubuh akan melakuakan tindakan yang dinamakan kompensasi. Jika kompensasi tersebut gagal (tidak mencapai setpoint) maka mengakibatkan orang itu sakit. Tetapi, apabila kompensasi berhasil (mencapai setpoint) maka orang itu akan sehat atau terbebas dari sakit.2Lengkung RefleksRefleks adalah reaksi tubuh terhadap suatu rangsangan yang melibatkan sistem saraf. Peristiwa refleks terbentuk melalui mekanisme yang melalui jalur tertentu. Lengkung refleks diawali dengan adanya stimulus masuk pada sensor/reseptor. Dari reseptor stimulus dihantarkan ke pusat integrasi melalui jalur aferen. Di pusat integrasi stimulus akan diterjemahkan. Stimulus yang telah diterjemahkan melalui jalur eferen akan dibawa ke efektor. Pada efektor akan terjadi respon yang mengakibatkan umpan balik.5KesimpulanHomeostasis (homeo: yang sama, statis: berdiri atau diam) adalah suatu proses oleh tubuh yang terjadi secara berkelanjutan untuk memelihara stabilitas dan agar dapat beradaptasi terhadap kondisi lingkungan disekitarnya. Semua organ dan jaringan turut berperan dalam menjalankan tugas menjaga stabilitas menyeimbangkan dan mempertahankan kondisi tubuh. Homeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitranya secara terus-menerus. Pada homeostatis terdapat jalur umum jalur umum ini berawal dari sinyal input diteruskan ke pusat kontrol kemudian stimulus dibawa ke efektor melalui proses sinyal output. Sistem kontrol homeostatis terbagi atas dua yaitu, lokal dan refleks/jauh. Pada sistem kontrol lokal terjadi melalui pembuluh darah, sedangkan refleks terjadi pada sistem saraf dan sistem hormon. Lingkungan internal yang berpengaruh dalam homeostasis yaitu konsentrasi molekul zat-zat gizi, konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat-zat sisa, pH, konsentrasi air dan elekrolit, suhu, serta volume dan tekanan. Pada mekanisme pengaturan kompensasi sehat dan sakit terdapat faktor internal dan eksternal yang bepengaruh pada setpoint dan tubuh akan melalukan kompensasi jika dapat mengembalikan tubuh pada setpoint maka tidak sakit, apabila gagal mencapai setpoint maka tubuh akan jatuh sakit. Pada lengkung refleks akan terjadi proses penghantaran stimulus diterima, dibawa dan diterjemahkan lalu dihantarkan pada efektor untuk merespon sehingga menimbulkan umpan balik.

Daftar Pustaka1. Hidayat AAA, Uliyah M. Klinik keterampilan dasar praktik klinik kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.h. 2,3.2. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.h. 7,9,10.3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.h. 4,5.4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: EGC; 2012.h. 6,9,11,13,17,18.5. Kuntari. Pengantar fisiologi, homeostasis, dan dasar biolistrik. Pengantar Faal (serial online) 2007. (cited 2013 Dec 15);(35 screens). Available from: URL: http://b302fikui.files.wordpress.com/2011/11/pengantarfisiologilengkungrefleks.pdf

8