makalah han.pdf

26
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu berkaitan dengan aktivitas perilaku administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi diantara keduanya. Di saat sistem administrasi negara yang menjadi pilar pelayanan public menghadapi masalah yang fundamental maka rekonseptualisasi, reposisi dan revitalisasi kedudukan hukum administrasi negara menjadi satu keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan good governance. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI) secara luas memiliki arti Sistem Penyelenggaraan Negara Indonesia menurut UUD 1945, yang merupakan sistem penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya, sedangkan dalam arti sempit, SANRI adalah idiil Pancasila, Konstitusional – UUD 1945, operasional RPMJ Nasional serta kebijakan-kebijakan lainnya. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia secara simultan berinteraksi dengan faktor-faktor fisik, geografis, demografi, kekayaan alam, idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan pelaksanaan tugas negara

Upload: bikin-desain

Post on 07-Jul-2016

34 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah HAN.pdf

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu

berkaitan dengan aktivitas perilaku administrasi negara dan kebutuhan

masyarakat serta interaksi diantara keduanya. Di saat sistem

administrasi negara yang menjadi pilar pelayanan public

menghadapi masalah yang fundamental maka rekonseptualisasi,

reposisi dan revitalisasi kedudukan hukum administrasi negara menjadi

satu keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan

penerapan good governance.

Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI) secara luas

memiliki arti Sistem Penyelenggaraan Negara Indonesia menurut UUD

1945, yang merupakan sistem penyelenggaraan kehidupan negara dan

bangsa dalam segala aspeknya, sedangkan dalam arti sempit, SANRI

adalah idiil Pancasila, Konstitusional – UUD 1945, operasional RPMJ

Nasional serta kebijakan-kebijakan lainnya.

Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia secara simultan

berinteraksi dengan faktor-faktor fisik, geografis, demografi, kekayaan

alam, idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Dalam

rangka pencapaian tujuan negara dan pelaksanaan tugas negara

Page 2: Makalah HAN.pdf

2

diselenggarakan fungsi-fungsi negara yang masing-masing dilaksanakan

oleh Lembaga Negara yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 dengan

amandemennya.

Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara merupakan bagian

integral dari sistem Penyelenggaraan negara. Operasionalisasi dari

semua ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945 merupakan bagian yang

sangat dominan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

Berdasarkan perspektif ilmu hukum administrasi, ada dua jenis

hukum administrasi, yaitu pertama,hukum administrasi umum

(allgemeem deel) , Yakni berkenaan dengan teori teori dan prinsip-

prinsip yang berlaku untuk semua bidang hukum administrasi,tidak

terikat pada bidang-bidang tertentu , kedua hukum administrasi khusus

(bijzonder deel) , yakni hukum-hukum yang terkait dengan bidang-

bidang pemerintahan tertentu seperti hukum lingkungan, hukum tata

ruang , hukum kesehatan dan sebagainya. Sekilas Tentang Negara

Hukum. Pemikiran atau konsepsi manusia tentang Negara hukum juga

lahir dan berkembang dalam situasi kesejarahan. Oleh karena itu ,

meskipun konsep Negara hukum dianggap sebagai konsep universal.

Secara embrionik, gagasan Negara hukum telah dikemukakan oleh

plato.

Page 3: Makalah HAN.pdf

3

Ada tiga unsur dari pemerintah yang berkonstitusi yaitu peratama,

pemerintah dilaksanakan untuk kepentingan umum; kedua pemerintah

dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan pada ketentuan-

ketentuan umum,bukan yang dibuat secara sewenang-wenang yang

menyampingkan konvensi dan konstitusi; ketiga, pemerintah

berkonstitusi berarti pemerintah yang dilaksanakan atas kehendak

rakyat,bukan berupa paksaan – tekanan yang dilaksanakan pemerintah

despotik.Dalam kaitannya dengan konstitusi bahwa konstitusi

meupakan penyusunan jabatan dalam suatu Negara dan menentukan

apa yang dimaksudkan dengan badan pemerintahan dan apa akhir dari

setiap masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat rumuskan beberapa rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana letak Hukum Administrasi Negara dalam Tata

Hukum Indonesia ?

2. Bagaimana hubungan Hukum Administrasi Negara dengan

Ilmu-ilmu Hukum yang lainnya?

Page 4: Makalah HAN.pdf

4

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat untuk meamenuhi salah satu tugas pada mata kuliah

Hukum Administrasi Negara dan ingin lebih mengetahui dan mengkaji

tentang ilmu Hukum Administrasi Negara serta untuk mengetahui

hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Tata Negara dan

dan ilmu-ilmu yang lainnya.

Page 5: Makalah HAN.pdf

5

BAB II PEMBAHASAN

A. Hukum Administrasi Negara Dan Perkembangan Singkatnya

1. Pengertian Hukum Administrasi Negara

Mengenai pengertian Hukum Administrasi Negara hingga saat

ini masih belum ada kesepakatan atau kesatuan pendapat diantara para

sarjana. Oleh karena itu untuk mendapatkan pemahaman yang cukup

memadai maka dikemukakan batasan-batasan pengertian Hukum

Administrasi Negara.

a. Van Vollenhoven mengemukakan bahwa, “Hukum

Administrasi Negara adalah suatu gabungan ketentuan-

ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun

yang rendah apabila badan-badan itu menggunakan

wewenangnya yang telah diberikan kepadanya oleh Hukum

Tata Negara”.

b. J.H Logemann mengatakan bahwa, “Hukum Administrasi

Negara adalah hukum mengenai hubungan-hubungan

antara jabatan-jabatan satu dengan yang lainnya serta

hubungan hukum antara jabatan-jabatan Negara itu dengan

warga masyarakat”.

Page 6: Makalah HAN.pdf

6

c. Menutut Muchsan, “Hukum Administrasi Negara adalah

hukum mengenai struktur dan kefungsian administrasi

Negara”.

d. Prajudi Atmosudirjo, dalam SF. Marbun (2001:22)

berpendapat bahwa “Hukum Administrasi Negara adalah

hukum mengenai pemerintah beserta aparaturnya yang

terpenting yakni administrasi Negara”.

Dari berbagai batasan pengertian Hukum Administrasi Negara

tersebut, maka dapat disimpulakan bahwa Hukum Administrasi Negara

adalah hukum tentang pengadministrasian Negara yaitu mengenai

pemerintahan dan segala peraturan-peraturan di dalamnya serta

bagaiman menjalankan fungsi dan tugas pemerintahan tersebut

dalam bidang kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan umum.

B. Letak Kedudukan Hukum Administrasi Negara dalam Tata

Hukum Indonesia

1. Kedudukan Hukum Administrasi Negara

Keberadaan Hukum Administrasi Negara dalam suatu Negara

sangatlah penting, baik bagi administrasi Negara maupun masyarakat

Page 7: Makalah HAN.pdf

7

luas. Dengan adanya Hukum Administrasi Negara, pihak administrasi

Negara diharapkan dapat mengetahui batas-batas dan hakekat

kekuasaanya, tujuan dan sifat daripada kewajiban-kewajiban, juga

bagaiman bentuk-bentuk sanksinya bilamana mereka melakukan

pelanggaran hukum.

Sedangkan dibagian yang lain, yakni bagi masyarakat, Hukum

Administrasi Negara merupakan perangkat norma-norma yang dapat

digunakan untuk melindungi kepentingan serta hak-hak mereka.

Seperti diketahui dalam ilmu hukum terdapat dua pembagian

hukum, yaitu Hukum Privat (Sipil) dan Hukum Publik. Penggolongan ke

dalam hukum privat dan publik itu tidak lepas dari isi dan sifat hubungan

yang diatur dan bersumber dari kepentingan-kepentingan yang hendak

dilindungi. Adakalanya kepentingan itu bersifat perorangan tetapi ada

pula yang bersifat umum. Hubungan hukum tersebut memerlukan

pembatasan yang jelas dan tegas yang melingkupi hak-hak dan

kewajiban dari dan terhadap siapa orang tersebut berhubungan.

Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara

penguasa dengan warganya yang didalamnya termasuk Pidana, Hukum

Tata Negara dan Hukum Tata Pemerintahan (HAN). Pada mulanya,

Hukum Administrasi Negara menjadi bagian dari Hukum Tata Negara,

Page 8: Makalah HAN.pdf

8

tetapi karena perkembangan masyarakat dan studi hukum dimana ada

tuntutan akan munculnya kaidah-kaidah hukum baru dalam studi

Hukum Administrasi Negara maka lama kelamaan HAN menjadi

lapangan studi sendiri, terpisah bahkan mencakup masalah-masalah

yang jauh lebih luas dari HTN. Kecenderungan seperti ini tampak pula

pada bagian-bagian tertentu dari HAN itu sendiri, seperti

kecenderungan Hukum Pajak yang cenderung untuk menjadi ilmu yang

mandiri, terlepas dari HAN.

Dengan demikian, HAN merupakan bagian dari hukum publik

karena berisi peraturan yang berkaitan dengan masalah-masalah

umum. Kepentingan umum yang dimaksud adalah kepentingan

nasional, masyarakat dna negara. Kepentingan umum harus lebih

didahulukan daripada kepentingan individu, golongan dan kepentingan

daerah dengan pengertian bahwa kepentingan perseorangan harus

dilindungi secara seimbang, sehingga pada akhirnya akan tercapai

tujuan negara dan pemerintahan seperti tertera dengan jelas dalam

pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:

“…… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

Page 9: Makalah HAN.pdf

9

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”

Hukum administrasi berisi peraturan-peraturan yang menyangkut

“administrasi”. Administrasi sendiri berarti “bestuur” (pemerintah).

Dengan demikian, hukum administrasi (administratief recht) dapat juga

disebut dengan hukum tata pemerintahan (bestuursrecht). Pemerintah

(bestuur) juga dipandang sebagai fungsi pemerintahan

(bestuursfunctie) yang merupakan penguasa yang tidak termasuk

pembentukan UU dan peradilan.

Hukum Administrasi Negara merupakan salah satu cabang atau

bagian dari hukum yang khusus. Dalam studi Ilmu Administrasi, mata

kuliah Hukum Administrasi Negara merupakan bahasan khusus tentang

salah satu aspek dari administrasi, yakni bahasan mengenai aspek

hukum dari administrasi Negara. Sedangkan dikalangan PBB dan

kesarjanaan internasional, Hukum Administrasi Negara diklasifikasi baik

dalam golongan ilmu-ilmu hukum maupun dalam ilmu-ilmu

administrasi.

Hukum administrasi materiil terletak diantara hukum privat dan

hukum pidana. Hukum administrasi dapat dikatakan sebagai “hukum

Page 10: Makalah HAN.pdf

10

antara” (Poly-Juridisch Zakboekje h. B3/4). Sebagai contoh Izin

Bangunan. Dalam memberikan izin penguasa memperhatikan segi-segi

keamanan dari bangunan yang direncanakan. Dalam hal demikian,

pemerintah menentukan syarat-syarat keamanan. Disamping itu bagi

yang tidak mematuhi ketentuan-ketentuan tentang izin bangunan dapat

ditegakkan sanksi pidana. W.F. Prins mengemukakan bahwa “hampir

setiap peraturan berdasarkan hukum administrasi diakhiri in cauda

venenum dengan sejumlah ketentuan pidana (in cauda venenum secara

harfiah berarti ada racun di ekor/buntut).

Menurut isinya hukum dapat dibagi dalam Hukum Privat dan

Hukum Publik. Hukum Privat (hukum sipil), yaitu hukum yang mengatur

hubungan-hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain,

dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan. Sedangkan

Hukum Publik (Hukum Negara), yaitu hukum yang mengatur hubungan

antara negara dengan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara

negara dengan perseorangan (warga negara), yang termasuk dalam

hukum publik ini salah satunya adalah Hukum Administrasi Negara..

Hukum yang mengatur sebagian lapangan pekerjaan

administrasi negara. Bagian lain lapangan pekerjaan administrasi negara

Page 11: Makalah HAN.pdf

11

diatur dalam HTN, Hukum Privat dsbnya. Pengertian HAN tidak identik

dengan pengertian “hukum yang mengatur pekerjaan administrasi

negara". Maka dapat dikatakan bahwa HAN adalah suatu sb sistem dari

Administrasi negara.

2. Fungsi-Fungsi Hukum Administrasi Negara

Dalam pengertian umum, menurut Budiono fungsi hukum adalah

untuk tercapainya ketertiban umum dan keadilan. Ketertiban umum

adalah suatu keadaan yang menyangkut penyelenggaraan kehidupan

manusia sebagai kehidupan bersama. Keadaan tertib yang umum

menyiratkan suatu keteraturan yang diterima secara umum sebagai

suatu kepantasan minimal yang diperlukan, supaya kehidupan bersama

tidak berubah menjadi anarki. Menurut Sjachran Basah ada lima fungsi

hukum dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat, yaitu sebagai

berikut :

Direktif, sebagai pengarah dalam membangun untuk

membentuk masyarakat yang hendak dicapai sesuai dengan

tujuan kehidupan bernegara.

Integratif, sebagai pembina kesatuan bangsa.

Stabilitatif, sebagai pemelihara (termasuk ke dalamnya hasil-

hasil pembangunan) dan penjaga keselarasan, keserasian, dan

keseimbangan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

Page 12: Makalah HAN.pdf

12

Perfektif, sebagai penyempurna terhadap tindakan-tindakan

administrasi negara, maupun sikap tindak warga negara dalam

kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

Korektif, baik terhadap warga negara maupun administrasi

negara dalam mendapatkan keadilan.

Secara spesifik, fungsi HAN dikemukakan oleh Philipus M. Hadjon,

yakni fungsi normatif, fungsi instrumental, dan fungsi jaminan. Ketiga

fungsi ini saling berkaitan satu sama lain. Fungsi normatif yang

menyangkut penormaan kekuasaan memerintah jelas berkaitan erat

dengan fungsi instrumental yang menetapkan instrumen yang

digunakan oleh pemerintah untuk menggunakan kekuasaan

memerintah dan pada akhirnya norma pemerintahan dan instrumen

pemerintahan yang digunakan harus menjamin perlindungan hukum

bagi rakyat.

1) Fungsi Normatif Hukum Administrasi Negara

Penentuan norma HAN dilakukan melalui tahap-tahap. Untuk dapat

menemukan normanya kita harus meneliti dan melacak melalui

serangkaian peraturan perundang-undangan. Artinya, peraturan hukum

yang harus diterapkan tidak begitu saja kita temukan dalam undang-

undang, tetapi dalam kombinasi peraturan-peraturan dan keputusan-

keputusan TUN yang satu dengan yang lain saling berkaitan. Pada

Page 13: Makalah HAN.pdf

13

umumnya ketentuan undang-undang yang berkaitan dengan HAN

hanya memuat norma-norma pokok atau umum, sementara

periciannya diserahkan pada peraturan pelaksanaan. Penyerahan ini

dikenal dengan istilah terugtred atau sikap mundur dari pembuat

undang-undang. Hal ini terjadi karena tiga sebab, yaitu :

Karena keseluruhan hukum TUN itu demikian luasnya, sehingga tidak

mungkin bagi pembuat UU untuk mengatur seluruhnya dalam UU

formal;

Norma-norma hukum TUN itu harus selalu disesuaikan de-ngan

tiap perubahan-perubahan keadaan yang terjadi sehubungan dengan

kemajuan dan perkembangan teknologi yang tidak mungkin selalu

diikuti oleh pembuat UU dengan mengaturnya dalam suatu UU formal;

Di samping itu tiap kali diperlukan pengaturan lebih lanjut hal itu selalu

berkaitan dengan penilaian-penilaian dari segi teknis yang sangat

mendetail, sehingga tidak sewajarnya harus diminta pembuat UU yang

harus mengaturnya. Akan lebih cepat dilakukan dengan pengeluaran

peraturan-peraturan atau keputusan-keputusan TUN yang lebih rendah

tingkatannya, seperti Keppres, Peraturan Menteri, dan sebagainya.

Seperti disebutkan di atas bahwa setiap tindakan pemerintah dalam

negara hukum harus didasarkan pada asas legalitas. Hal ini berarti ketika

pemerintah akan melakukan tindakan, terlebih dahulu mencari apakah

Page 14: Makalah HAN.pdf

14

legalitas tindakan tersebut ditemukan dalam undang-undang. Jika tidak

terdapat dalam UU, pemerintah mencari dalam berbagai peraturan

perundang-undangan terkait. Ketika pemerintah tidak menemukan

dasar legalitas dari tindakan yang akan diambil, sementara pemerintah

harus segera mengambil tindakan, maka pemerintah menggunakan

kewenangan bebas yaitu dengan menggunakan freies Ermessen.

Meskipun penggunaan freies Ermessen dibenarkan, akan tetapi harus

dalam batas-batas tertentu. Menurut Sjachran Basah pelaksanaan freies

Ermessen harus dapat dipertanggung jawabkan, secara moral kepada

Tuhan Yang Maha Esa, dan secara hukum berdasarkan batas-atas dan

batas-bawah. Batas-atas yaitu peraturan yang tingkat derajatnya lebih

rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang tingkat

derajatnya lebih tinggi. Sedangkan batas-bawah ialah peraturan yang

dibuat atau sikap-tindak administrasi negara (baik aktif maupun pasif),

tidak boleh melanggar hak dan kewajiban asasi warga. Di samping itu,

pelaksanaan freies Ermessen juga harus memperhatikan asas-asas

umum pemerintahan yang baik. Berdasarkan keterangan singkat ini

dapat dikatakan bahwa fungsi normatif HAN adalah mengatur dan

menentukan penyelenggaraan pemerintahan agar sesuai dengan

gagasan negara hukum yang melatarbelakanginya, yakni negara hukum

Pancasila.

Page 15: Makalah HAN.pdf

15

2) Fungsi Instrumental Hukum Administrasi Negara

Pemerintah dalam melakukan berbagai kegiatannya menggunakan

instrumen yuridis seperti peraturan, keputusan, peraturan

kebijaksanaan, dan sebagainya. Sebagaimana telah disebutkan bahwa

dalam negara sekarang ini khususnya yang mengaut type welfare state,

pemberian kewenangan yang luas bagi pemerintah merupakan

konsekuensi logis, termasuk memberikan kewenangan kepada

pemerintah untuk menciptakan berbagai instrumen yuridis sebagai

sarana untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan.

3) Fungsi Jaminan Hukum Administrasi Negara

Menurut Sjachran Basah, perlindungan terhadap warga

diberikan bilamana sikap tindak administrasi negara itu menimbulkan

kerugian terhadapnya. Sedangkan perlindungan terhadap administrasi

negara itu sendiri, dilakukan terhadap sikap tindaknya dengan baik dan

benar menurut hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Dengan perkataan lain, melindungi administrasi negara dari melakukan

perbuatan yang salah menurut hokum. Di dalam negara hukum

Pancasila, perlindungan hukum bagi rakyat diarahkan kepada usaha-

usaha untuk mencegah terjadinya sengketa antara pemerintah dan

rakyat, menyelesaikan sengketa antara pemerintah dan rakyat secara

Page 16: Makalah HAN.pdf

16

musayawarah serta peradilan merupakan sarana terakhir dalam usaha

menyelesaikan sengketa antara pemerintah dengan rakyat.

Berdasarkan pemaparan fungsi-fungsi HAN ini, dapatlah

disebutkan bahwa dengan menerapkan fungsi-fungsi HAN ini akan

tercipta pemerintahan yang bersih, sesuai dengan prinsip-prinsip

negara hukum. Pemerintah menjalankan aktifitas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku atau berdasarkan asas legalitas, dan ketika

menggunakan freies Ermessen, pemerintah memperhatikan asas-asas

umum yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara

moral dan hukum. Ketika pemerintah menciptakan dan menggunakan

instrumen yuridis, maka dengan mengikuti ketentuan formal dan

material penggunaan instrumen tersebut tidak akan menyebabkan

kerugian terhadap masyarakat. Dengan demikian, jaminan

perlindungan terhadap warga negarapun akan terjamin dengan baik.

C. Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum yang

lainnya.

Pada mulanya antara HTN dan HAN merupakan satu cabang ilmu yang

bernama Staats en Administratief recht, kemudian pada tahun 1946

diadakan pemisahan, dan kedua cabang ilmu tersebut berdiri sendiri.

Hubungan antara HTN dengan HAN diantara para sarjana ternyata

terdapat perbedaan pandangan yaitu ada sarjana yang menganggap

Page 17: Makalah HAN.pdf

17

bahwa antara HTN dengan HAN mempunyai perbedaan prinsip, namun

ada sarjana lian yang menganggap tidak ada perbedaan prinsip.

Kelompok sarjana yang membedakan secara prinsip diantaranya:

Oppenmeim, Van Vollenhoven, Logemen dan Van Praag.

Menurut Oppenheim HTN adalah sekumpulan peraturan

hukum yang membentuk alat-alat perlengkapan negara dan

aturan yang memberi wewenang kepada alat-alat

perlengkapan negara dan membagi-bagikan tugas pekerjaan

pemmerintahan modern antara beberapa alat perlengkapan

negara di tingkat tinggi dan tingkat rendah. Artinya negara

dalam keadaan diam.

HAN adalah sekumpulan peraturan hukum yang mengikat

alat-alat perlengkapan negara yang tinggi dan yang rendah

dalam rangka alat perlengkapan negara mengunakan

wewenang yang telah ditetapkan oleh HTN. Dengan

demikian HAN merupakan aturan-aturan mengenai negara

dalam keadaan bergerak.

Menurut Logeman HTN adalah mempelajari hubungan

kompetensi sedangkan HAN adalah mempelajari hubungan

istimewa.

Page 18: Makalah HAN.pdf

18

HTN mempelajari tentang:

1. Jabatan-jabatan yang ada dalam suatu negara.

2. Siapakah yang mengadakan jabatan

3. Dengan cara bagimana jabatan itu ditempati oleh pejabat.

4. Fungsi jabatan-jabatan,

5. Kekuasaan hukum jabatan-jabatan.

6. Hubungan antar masing-masing jabatan.

7. Dalam batas-batas manakah oran negara dapat

melaksanakan tugasnya.

Sedangkan HAN merupakan pelajaran tentang hubungan

istimewa, yang mempelajari bentuk, sifat, dan akibat hukum yang

ditimbulkan karena perbuatan-perbuatan hukum istimewa yang

dilakukan pejabat dalam melaksanakan tugasnya.

Kelompok yang tidak membedakan secara prinsip antara lain:

Kranenburg, Prins, Vigting, dan Van der Pot.

Menurut Kranenbur hubungan antara HTN dengan HAN

seperti hubungan BW (KUH perdata) dengan WvK (Hukum

dagang) yakni hubungan umum dan khusus. HTN adalah

Page 19: Makalah HAN.pdf

19

peraturan-peraturan hukum yang mengandung struktur

umum, misalnya UUD, UU organik mengenai desentralisasi,

sedangkan HAN merupakan peraturan-peraturan khusus, UU

kepegawaian, pajak, perburuhan dsb.

1. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Tata Negara

Baron de Gerando adalah seorang ilmuwan Perancis yang

pertama kali mempekenalkan ilmu hukum administrasi Negara sebagai

ilmu hukum yang tumbuh langsung berdasarkan keputusan-keputusan

alat perlengkapan Negara berdasarkan praktik kenegaraan sehari-hari.

Maksudnya, keputusan raja dalam menyelesaikan sengketa antara

pejabat dengan rakyat merupakan kaidah Hukum Administrasi Negara.

Mr. W.F. Prins menyatakan bahwa Hukum Administrasi Negara

merupakan aanhangsel (embel-embel atau tambahan) dari hukum tata

negara. Sementara Mr. Dr. Romeyn menyatakan bahwa Hukum Tata

Negara menyinggung dasar-dasar dari pada negara dan Hukum

Administrasi Negara adalah mengenai pelaksanaan tekniknya. Pendapat

Romeyn ini dapat diartikan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah

sejenis hukum yang melaksanakan apa yang telah ditentukan oleh

Hukum Tata Negara, dan sejalan dengan teori Dwi Praja dari Donner,

maka Hukum Tata Negara itu menetapkan tugas (taakstelling)

Page 20: Makalah HAN.pdf

20

sedangkan Hukum Administrasi Negara itu melaksanakan apa yang

telah ditentukan oleh Hukum Tata Negara (taakverwezenlijking).

Menurut Van Vollenhoven, secara teoretis Hukum Tata Negara

adalah keseluruhan peraturan hukum yang membentuk alat

perlengkapan Negara dan menentukan kewenangan alat-alat

perlengkapan Negara tersebut, sedangkan Hukum Administrasi Negara

adalah keseluruhan ketentuan yang mengikat alat-alat perlengkapan

Negara, baik tinggi maupun rendah ketika alat-alat itu akan

menggunakan kewenangan ketatanegaraan. Pada pihak yang satu

terdapatlah hukum tata negara sebagai suatu kelompok peraturan

hukum yang mengadakan badan-badan kenegaraan, yang memberi

wewenang kepada badan-badan itu, yang membagi pekerjaan

pemerintah serta memberi bagian-bagian itu kepada masing-masing

badan tersebut yang tinggi maupun yang rendah. Hukum Tata Negara

menurut Oppenheim yaitu memperhatikan negara dalam keadaan tidak

bergerak (staat in rust).

Pada pihak lain terdapat Hukum Administrasi negara sebagai

suatu kelompok ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan

yang tinggi maupun rendah bila badan-badan itu menggunakan

wewenangnya yang telah diberi kepadanya oleh hukum tata negara itu.

Hukum Administrasi negara itu menurut Oppenheim memperhatikan

negara dalam keadaan bergerak (staat in beweging). Tidak ada

Page 21: Makalah HAN.pdf

21

pemisahan tegas antara hukum tata Negara dan hukum administrasi.

Terhadap hukum tata Negara, hukum administrasi merupakan

perpanjangan dari hukum tata Negara. Hukum administrasi melengkapi

hukum tata Negara, disamping sebagai hukum instrumental

(instrumenteel recht) juga menetapkan perlindungan hukum terhadap

keputusan –keputusan penguasa.

2. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Pidana

Romeyn berpendapat bahwa hukum Pidana dapat dipandang

sebagai bahan pembantu atau “hulprecht” bagi hukum tata

pemerintahan, karena penetapan sanksi pidana merupakan satu sarana

untuk menegakkan hukum tata pemerintahan, dan sebaliknya

peraturan-peraturan hukum di dalam perundang-undangan

administratif dapat dimasukkan dalam lingkungan hukum Pidana.

Sedangkan E. Utrecht mengatakan bahwa Hukum Pidana memberi

sanksi istimewa baik atas pelanggaran kaidah hukum privat, maupun

atas pelanggaran kaidah hukum publik yang telah ada. Pendapat lain

dikemukakan oleh Victor Situmorang bahwa “apabila ada kaidah Hukum

Administrasi negara yang diulang kembali menjadi kaidah hukum

pidana, atau dengan perkataan lain apabila ada pelanggaran kaidah

hukum Administrasi negara, maka sanksinya terdapat dalam hukum

pidana”.

Page 22: Makalah HAN.pdf

22

3. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata

Menurut Paul Scholten sebagaimana dikutip oleh Victor

Situmorang bahwa Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum

khusus hukum tentang organisasi negara dan hukum perdata sebagai

hukum umum. Pandangan ini mempunyai dua asas yaitu pertama,

negara dan badan hukum publik lainnya dapat menggunakan peraturan-

peraturan dari hukum perdata, seperti peraturan-peraturan dari hukum

perjanjian. Kedua, adalah asas Lex Specialis derogaat Lex generalis,

artinya bahwa hukum khusus mengesampingkan hukum umum, yaitu

bahwa apabila suatu peristiwa hukum diatur baik oleh Hukum

Administrasi Negara maupun oleh hukum Perdata, maka peristiwa itu

diselesaikan berdasarkan Hukum Administrasi negara sebagai hukum

khusus, tidak diselesaikan berdasarkan hukum perdata sebagai hukum

umum.

Jadi terjadinya hubungan antara Hukum Administrasi Negara dengan

Hukum Perdata apabila 1) saat atau waktu terjadinya adopsi atau

pengangkatan kaidah hukum perdata menjadi kaidah hukum

Administrasi Negara, 2) Badan Administrasi negara melakukan

perbuatan-perbuatan yang dikuasasi oleh hukum perdata, 3) Suatu

kasus dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi negara

maka kasus itu diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum

Administrasi Negara.

Page 23: Makalah HAN.pdf

23

4. Hukum Administrasi Negara dengan Ilmu Administrasi

Negara

Sebagaimana istilah administrasi, administrasi negara juga

mempunyai berbagai macam pengertian dan makna. Dimock dan

Dimock, menyatakan bahwa sebagai suatu studi, administrasi negara

membahas setiap aspek kegiatan pemerintah yang dimaksudkan untuk

melaksanakan hukum dan memberikan pengaruh pada kebijakan publik

(public policy); sebagai suatu proses, administrasi negara adalah seluruh

langkah-langkah yang diambil dalam penyelesaian pekerjaan; dan

sebagai suatu bidang kemampuan, administrasi negara

mengorganisasikan dan mengarahkan semua aktivitas yang dikerjakan

orang-orang dalam lembaga-lembaga publik.

Kegiatan administrasi negra tidak dapat dipisahkan dari kegiatan politik

pemerintah, dengan kata lain kegiatan-kegiatan administrasi negara

bukanlah hanya melaksanakan keputusan-keputusan politik

pemerintah saja, melainkan juga mempersiapkan segala sesuatu guna

penentuan kebijaksanaan pemerintah, dan juga menentukan

keputusan-keputusan politik.

Page 24: Makalah HAN.pdf

24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum tata usaha (administrasi) negara adalah hukum yang

mengatur kegiatan administrasi negara. Yaitu hukum yang mengatur

tata pelaksanaan pemerintah dalam menjalankan tugasnya . hukum

administarasi negara memiliki kemiripan dengan hukum tata

negara.kesamaanya terletak dalam hal kebijakan pemerintah

,sedangkan dalam hal perbedaan hukum tata negara lebih mengacu

kepada fungsi konstitusi/hukum dasar yang digunakan oleh suatu

negara dalam hal pengaturan kebijakan pemerintah,untuk hukum

administrasi negara dimana negara dalam "keadaan yang bergerak".

Hukum tata usaha negara juga sering disebut HTN dalam arti sempit.

B. Saran

Sebagai Negara hukum sudah sepatutnya hukum itu harus

dipatuhi dan ditaati agar terciptalah Negara yang sejahtera, agar

demikian masyarakat yang ada didalam dapat terlendungi hukum dari

hal-hal yang meresahkan dan tidak mengenakan, sebagai Negara hukum

Indonesia adalah salah satu Negara yang menjunjung hukum agar

ketentraman dinegara Indonesia senantiasa terjaga dan terpelihara agar

Page 25: Makalah HAN.pdf

25

terciptalah kesejahteraan dan ketentraman dalam bermasyarakat, oleh

karena itu sudah seharusnya pemerintah juga turut turun langsung

meninjau apakah seluruh masyarakat sudah mendapatkan hak-nya

dilindungi oleh hukum tanpa pandang bulu apa dia masyarakat yang

mampu ataukah tidak mampu. Karena hukum itu adalah bagian dari

masyarakat juga dan masyarakatlah yang berhak dijamin atas hukum.

Dalam penyusunan Makalah ini penulis tidak menutup kemungkinan

adanya kesalahan dan kehilafan oleh sebab itu penulis berharap untuk

diberi kritikan dan saran yang membangun guna kesempurnaan

makalah ini dan pembuatan makalah selanjutnya.

Page 26: Makalah HAN.pdf

26

DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Hestu Cipto.(2009).Hukum Tata Negara Indonesia.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta: Yogyakarta

Minollah dan Eko Purnomo,Crisdianto.(2006).Hukum Tata Negara

Indonesia. Mataram University Press: Yogyakarta

SF, Marbun dkk. 2001. Dimensi-dimensi Pemikiran Hukum Administrasi

Negara. UII Press: Yogyakarta

______________1997.Sistem Administrasi Negara Jilid 3. Toko Gunung

Agung: Jakarta