makalah hepatitis
DESCRIPTION
hepatitisTRANSCRIPT
MAKALAH ILMU GIZI
Diet Penyakit Hepatitis
Disusun Oleh:Rosa Lutfi YuliaDewi Indriyani
Bintang Cahaya RamadhanFitri Zulfah Fahrianty
Siti Robiatul AdawiyahAlia Khairany
Izzah AinunnisaSumiati
Ayu WulandariAlfi Hasanah
Muhammad MulyadiHilda Nursaidah
Yessie Ayu RahmawatiNova Aryani
Rina Dwi ListantiNi Wayan Tropy AntariAri Gustiani Rohman
Debora Frimayanti Siahaan
Tingkat 1-ATahun Ajaran 2012-2013
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
Jl.Dr. Semeru No.116 Bogor
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar dan
selesai tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul ‘Diet Penyakit Hepatitis’
ditunjukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti mata pelajaran Ilmu Gizi.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan-
kekurangan oleh karenanya Kami mengharapkan keritik dan saran yang dapat berguna dalam
penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata Kami berharap semoga makalah in dapat berguna bagi Kami dan semua
pihak yang memerlukannya.
Bogor, November 2012
Penyusun
i
DAFTAR ISIKata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar Isi ...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
I.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
I.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
BAB III PENUTUP..................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
ii
BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Suatu gejala penyakit dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita.
Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi pada kenyataannya banyak
sekali orang yang lupa atau bahkan meremehkan gejala penyakit yang dideritanya. Maka
dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, suatu penyakit akan terdeteksi dengan lebih cepat
melalui gejala-gejala tersebut. Tidak hanya hal tersebut, dalam hal proses diagnosa dikenal
dengan adanya uji tes darah di laboratorium untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita
oleh pasien secara pasti.
I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana
I.3 Tujuan
Pembuatan makalah in bertujuan agar pembaca dapat lebih memahami tentang Diet
pada penyakit hepatitis.
1
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan hati, paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Ada
lima virus hepatitis utama, disebut sebagai tipe A, B, C, D dan E. Kelima jenis menjadi
perhatian terbesar karena beban penyakit dan kematian mereka menyebabkan dan
potensi wabah dan penyebaran epidemi. Secara khusus, jenis B dan C menyebabkan
penyakit kronis pada ratusan juta orang dan, bersama-sama, merupakan penyebab
paling umum dari sirosis hati dan kanker.
Hepatitis A dan E biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang
terkontaminasi. Hepatitis B, C dan D biasanya terjadi sebagai akibat dari kontak
parenteral dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Mode umum penularan untuk virus ini
termasuk penerimaan darah yang terkontaminasi atau produk darah, prosedur medis
invasif dengan menggunakan peralatan yang terkontaminasi dan untuk transmisi
hepatitis B dari ibu ke bayi saat lahir, dari anggota keluarga kepada anak, dan juga
melalui kontak seksual.
Infeksi akut dapat terjadi dengan gejala yang terbatas atau tidak, atau mungkin
termasuk gejala seperti sakit kuning (menguningnya kulit dan mata), urin gelap,
kelelahan ekstrim, mual, muntah dan sakit perut.
Macam-macam penyakit Hepatitis
* Hepatitis A
* Hepatitis B
* Hepatitis C
* Hepatitis E
2.2 Jenis-jenis Hepatitis
A. Hepatitis A
Hepatitis A adalah satu-satunya hepatitis yang tidak serius dan sembuh secara
spontan tanpa meninggalkan jejak. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita
sakit sekitar 1 sampai 2 minggu. Virus Hepatitis A (HAV) yang menjadi
penyebabnya sangat mudah menular, terutama melalui makanan dan air yang
terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat
menyiapkan dan menyantap makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu,
penyakit ini hanya berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah.
2
Hepatitis A dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan
kerusakan permanen. Anda mungkin merasa seperti terkena flu, mual, lemas,
kehilangan nafsu makan, nyeri perut dan ikterik (mata/kulit berwarna kuning, tinja
berwarna pucat dan urin berwarna gelap) atau mungkin tidak merasakan gejala
sama sekali.
Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu. Untuk
mencegah infeksi HAV, ada vaksin hepatitis A untuk menangkalnya.
B. Hepatitis B
Hepatitis B adalah jenis penyakit liver berbahaya dan dapat berakibat
fatal. Virus Hepatitis B (HBV) ditularkan melalui hubungan seksual, darah
(injeksi intravena, transfusi), peralatan medis yang tidak steril atau dari ibu
ke anak pada saat melahirkan.
Pada 90% kasus HBV menghilang secara alami, tetapi pada 10% kasus lainnya
virus tersebut tetap bertahan dan mengembangkan penyakit kronis, yang kemudian
bisa menyebabkan sirosis atau kanker hati. Banyak bayi dan anak-anak yang
terkena hepatitis B tidak betul-betul sembuh, sehingga mendapatkan masalah liver
di usia dewasa. Anda perlu berhati-hati dengan virus HBV karena dapat ditularkan
oleh orang yang sehat (yang tidak mengembangkan penyakit hepatitis B) tetapi
membawa virus ini.
Hepatitis B seringkali tidak menimbulkan gejala. Bila ada gejala, keluhan yang khas
dirasakan adalah nyeri dan gatal di persendian, mual, kehilangan nafsu makan,
nyeri perut, dan ikterik. Hepatitis B dapat ditangkal dengan vaksin. Anak-anak
biasanya mendapatkan vaksin ini sebagai bagian dari program vaksinasi anak.
C. Hepatitis C
Hepatitis C menular terutama melalui darah. Sebelumnya, transfusi
darah bertanggung jawab atas 80% kasus hepatitis C. Kini hal tersebut tidak
lagi terjadi berkat kontrol yang lebih ketat dalam proses donor dan transfusi darah.
Virus ditularkan terutama melalui penggunaan jarum suntik untuk
menyuntikkan obat-obatan, pembuatan tato dan body piercing yang dilakukan
dalam kondisi tidak higienis.
Penularan virus hepatitis C (HCV) juga dimungkinkan melalui hubungan
seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan, tetapi kasusnya lebih jarang.
3
Seperti halnya pada hepatitis B, banyak orang yang sehat menyebarkan virus ini
tanpa disadari.
Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B. Namun, hepatitis C lebih berbahaya
karena virusnya sulit menghilang. Pada sebagian besar pasien (70% lebih), virus
HCV terus bertahan di dalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver.
Evolusi hepatitis C tidak dapat diprediksi. Infeksi akut sering tanpa
gejala (asimtomatik). Kemudian, fungsi liver dapat membaik atau memburuk
selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pada sekitar 20%
pasien penyakitnya berkembang sehingga menyebabkan sirosis. Saat ini belum ada
vaksin yang dapat melindungi kita terhadap hepatitis C.
D. Hepatitis D
Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan
pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya
ditemukan pada orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV)
adalah yang paling jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis.
Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar 15 juta
orang di dunia yang terkena hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi hepatitis D.
Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang
terkena hepatitis B kronis (superinfeksi).
Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami
penyakit akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang
terkena superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D
kronis yang berpeluang besar (70% d- 80%) menjadi sirosis.
Tidak ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis B
maka otomatis Anda akan terlindungi dari virus ini karena HDV tidak mungkin
hidup tanpa HBV.
E. Hepatitis E
4
Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan
melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi hepatitis E terjadi di
daerah bersanitasi buruk yang mendukung penularan virus.
Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi
kronis. Secara umum, penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka panjang.
Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu hamil, hepatitis E
menyebabkan gagal hati akut yang berbahaya. Saat ini belum ada vaksin hepatitis E
yang tersedia secara komersial. Anda hanya dapat mencegahnya melalui penerapan
standar kebersihan yang baik.
2.3 Gejala hepatitis
Gejala hepatitis yaitu pada awalnya penderita hepatitis mungkin tidak begitu merasakan
gejala hepatitis yang khusus, hanya gejala umum seperti muntah, mual, gemar tidur,
kurang napsu makan dan tidak berstamina. Untuk gejala hepatitis juga dapat di sertai
dengan demam tinggi, selain dari itu ada pula gejala fisiknya yang dapat di lihat dari
urine berwarna gelap, perut bagian atas membesar, penurunan berat badan, feses (kotoran
you punya) berwarna putih dan seperti gejala hepatitis yang sudah bintang sebutkan
diatas : kuku berwarna kuning, kulit berwarna kuning, dan putih mata menjadi kuning.
Untuk penyebab hepatitis dibagi menjadi infeksi dan noninfeksi. Infeksi virus merupakan
penyebab paling lazim pada hepatitis. Ada beberapa jenis virus yang menjadi penyebab
hepatitis, yaitu virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus hepatitis D,
virus hepatitis E dan virus hepatitis G. Yang paling ganas dan ditakuti para professional
medis adalah virus hepatitis C. Virus-virus hepatitis A, B, C, D dan E secara bersama-
sama bertanggung jawab terhadap lebih dari 98% kasus hepatitis.
Berikut ini beberapa penyebab hepatitis yang lain bukan disebabkan infeksi:
1. Bahan kimia
a. Racun
b. Cendawan beracun (Amanita Phalloides)
c. Kloroform, zat ini dulu pernah digunakan secara luas sebagai obat bius.
Belakangan diketahui kloroform berpotensi merusak hati ( penyebab hepatitis)
dan memengaruhi jantung. Kini kloroform hanya digunakan sebagai pengawet
dalam dosis kecil.
d. Kecanduan minuman beralkohol
5
e. Obat-obatan tertentu yang merupakan racun bagi liver.
2. Malnutrisi
a. Berkurangnya pasokan darah juga berpotensi hepatitis:
b. Shock, suatu kondisi yang disebabkan teknan darah rendah. Ini berpotensi
memengaruhi pasokan darah ke organ-organ tubuh termasuk organ hati.
c. Gagal hati yang parah.
d. Trauma atau luka.
3. Bawaan
a. Kelainan-kelainan bawaan sejak lahir.
Kelainan-kelainan hati yang ditemukan pada kelahiran.
b. Autoimun, yaitu sistem imun tubuh menyerang liver.
Bila merasakan gejala hepatitis diatas, maka segeralah untuk melakukan
pemeriksaan agar virus hepatitis tidak semakin menjadi-jadi. Untuk mewaspadai
penyakit hepatitis hindari pula pemakaian barang yang bersamaan, karena
kemungkinan bisa terjadi penularan bagi mereka yang memiliki penyakit hepatitis.
2.4 Fungsi hati
Fungsi hati diantaranya yaitu membantu dalam pengolaham zat gizi dan menetralkan
racun, termasuk obat-obatan yang membahayakan. Virus hepatitis atau peradangan
pada hati dapat mengganggu fungsi tersebut. Namun, pengaturan diet yang tepat dapat
mempercepat pemulihan fungsi hati.
Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat gizi
(karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding usus
kemudian akan diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai fungsi untuk
menetralkan racun termasuk obat-obatan yang membahayakan, hormon dan lain-lain.
Mengingat pentingnya fungsi hati maka dapatlah dimengerti bahwa bila hati rusak
maka dapat terjadi penyimpangan dalam pengolahan zat gizi. Namun kita tidak perlu
berkecil hati karena hati merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki kemampuan
yang sangat tinggi untuk regenerasi/pemulihan.
Pemberian protein bermutu tinggi dan vitamin dapat mempercepat pemulihan. Namun
perlu diingat bahwa pemberian protein harus disesuaikan dengan toleransi tubuh
penderita karena bila berlebih dapat menyebabkan kadar ammonia dalam darah
meningkat atau tidak seimbang sehingga timbullah berbagai gangguan dalam tubuh.
6
Oleh karenanya, diperlukan suatu pengaturan diet yang tepat untuk penderita hepatitis
agar diperoleh pemulihan yang maksimal.
2.5 Diet Peyakit Hati
A. Syarat Diet Untuk Penderita Penyakit Hati
Tujuan pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah memberikan makanan
cukup untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. Syaratnya
adalah sebagai berikut :
1. Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan
dengan keadaan penderita.
2. Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi
pendeita.
3. Cukup vitamin dan mineral.
4. Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan garam/air.
5. Mudah dicerna dan tidak merangsang.
6. Bahan makanan yang mengandung gas dihindakan.
B. Macam-Macam Diet Untuk Penderita Penyakit Hati
1. Diet Untuk penderita sirosis hati yang berat dan hepatitis akut prekoma.
Biasanya diberikan makanan berupa cairan yang mengandung karbohidrat sederhana
misalnya sari buah, sirop, teh manis. Pemberian protein sebaiknya dihindarkan. Bila
terjadi penimbunan cairan atau sulit kencing maka pemberian cairan maksimum 1
liter perhari. Diet ini sebaiknya diberikan lebih dari 3 hari.
2. Diet 2Diberikan bila keadaan akut atau prekoma sudah dapat diatasi dan mulai
timbul nafsu makan.
Diet berbentuk lunak atau dicincang, tergantung keadaan penderita. Asupan protein
dibatasi hingga 30 gram perhari, dan lemak diberikan dalam bentuk yang mudah
dicerna.
3. Diet 3 Untuk penderita yang nafsunya cukup baik.
Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung keadaan penderita. Kandungan protein
bisa sampai 1 g/kg berat badan, lemak sedang dalam bentuk yang mudah dicerna.
4. Diet 4 Untuk penderita yang nafsu makannya telah membaik, dapat menerima
protein dan tidak menunjukan sirosis aktif.
Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung kesanggupan penderita. Kalori,
kandungan protein dan hidrat arang tinggi, lemak, vitamin dan mineral cukup.
7
C. Kelompok Makanan Sehari-hari
Secara praktis, makanan sehari-hari dapat dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Kelompok kuning
Makanan yang digunakan sebagai sumber energi seperti nasi, kentang, minyak,
gula, dan kue. Asupan makanan dari kelompok ini harus ditetapkan jumlahnya
perhari.
2. Kelompok hijau
Kelompok makanan yang harus dimakan sesuai kebutuhan. Contohnya sayur-
sayuran dan buah-buahan. Karena mengandung serat, makanan ini bisa mencegah
sembelit. Makanan ini mengandung pula vitamin dan mineral.
3. Kelompok merah
Terdiri atas makanan banyak protein misalnya daging, telur, ikan dan lain-lain.
Konsumsi makanan kelompok ini harus berhati-hati karena bila dikonsumsi dalam
jumlah berlebih akan mengakibatkan peningkatan kadar ammonia dalam darah.
Pemilihan Bahan Makanan Bagi Penderita Hepatitis :
1. Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas, seperti ubi, singkong, kacang
merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan lain-lain.
2. Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet, dan lain-
lain.
3. Pilihlah bahan makanan yang kandungan lemaknya tidak banyak seperti daging
yang tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit.
4. Sebaiknya pilih sayur-sayuran yang sedikit mengandung serat seperti bayam,
wortel, bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, daun kangkung dan
sebagainya.
5. Bumbu-bumbu jangan terlalu merangsang. Salam, laos, kunyit, bawang merah,
bawang putih dan ketumbar boleh dipakai tetapi jangan terlalu banyak.
6. Hindarkan makanan yang terlalu berlemak seperti daging babi, usus, babat, otak,
sum-sum dan santan kental.
Bagi penderita hepatitis, terapi diet sangat penting untuk dilakukan. Kandungan
gizi pada terapi diet penderita hepatitis berbeda-beda tergantung pada kondisi
penderita. Total kalori yang diberikan juga berbeda, tergantung besar badan dan
aktifitas penderita. Selain itu, pada umumnya kurang baik jika terlalu banyak
mengurangi lemak kecuali bila ada gejala kuning pada mata atau kulit. Lemak
8
yang mengandung banyak asam lemak esensial seperti minyak nabati atau minyak
ikan boleh diberikan seperti biasa.
2.6 Pengertian Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan hati, paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Ada
lima virus hepatitis utama, disebut sebagai tipe A, B, C, D dan E. Kelima jenis menjadi
perhatian terbesar karena beban penyakit dan kematian mereka menyebabkan dan
potensi wabah dan penyebaran epidemi. Secara khusus, jenis B dan C menyebabkan
penyakit kronis pada ratusan juta orang dan, bersama-sama, merupakan penyebab
paling umum dari sirosis hati dan kanker.
Hepatitis A dan E biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang
terkontaminasi. Hepatitis B, C dan D biasanya terjadi sebagai akibat dari kontak
parenteral dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Mode umum penularan untuk virus ini
termasuk penerimaan darah yang terkontaminasi atau produk darah, prosedur medis
invasif dengan menggunakan peralatan yang terkontaminasi dan untuk transmisi
hepatitis B dari ibu ke bayi saat lahir, dari anggota keluarga kepada anak, dan juga
melalui kontak seksual.
Infeksi akut dapat terjadi dengan gejala yang terbatas atau tidak, atau mungkin
termasuk gejala seperti sakit kuning (menguningnya kulit dan mata), urin gelap,
kelelahan ekstrim, mual, muntah dan sakit perut.
Macam-macam penyakit Hepatitis
* Hepatitis A
* Hepatitis B
* Hepatitis C
* Hepatitis E
2.7 Jenis-jenis Hepatitis
F. Hepatitis A
Hepatitis A adalah satu-satunya hepatitis yang tidak serius dan sembuh secara
spontan tanpa meninggalkan jejak. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita
9
sakit sekitar 1 sampai 2 minggu. Virus Hepatitis A (HAV) yang menjadi
penyebabnya sangat mudah menular, terutama melalui makanan dan air yang
terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat
menyiapkan dan menyantap makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu,
penyakit ini hanya berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah.
Hepatitis A dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan
kerusakan permanen. Anda mungkin merasa seperti terkena flu, mual, lemas,
kehilangan nafsu makan, nyeri perut dan ikterik (mata/kulit berwarna kuning, tinja
berwarna pucat dan urin berwarna gelap) atau mungkin tidak merasakan gejala
sama sekali.
Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu. Untuk
mencegah infeksi HAV, ada vaksin hepatitis A untuk menangkalnya.
G. Hepatitis B
Hepatitis B adalah jenis penyakit liver berbahaya dan dapat berakibat
fatal. Virus Hepatitis B (HBV) ditularkan melalui hubungan seksual, darah
(injeksi intravena, transfusi), peralatan medis yang tidak steril atau dari ibu
ke anak pada saat melahirkan.
Pada 90% kasus HBV menghilang secara alami, tetapi pada 10% kasus lainnya
virus tersebut tetap bertahan dan mengembangkan penyakit kronis, yang kemudian
bisa menyebabkan sirosis atau kanker hati. Banyak bayi dan anak-anak yang
terkena hepatitis B tidak betul-betul sembuh, sehingga mendapatkan masalah liver
di usia dewasa. Anda perlu berhati-hati dengan virus HBV karena dapat ditularkan
oleh orang yang sehat (yang tidak mengembangkan penyakit hepatitis B) tetapi
membawa virus ini.
Hepatitis B seringkali tidak menimbulkan gejala. Bila ada gejala, keluhan yang khas
dirasakan adalah nyeri dan gatal di persendian, mual, kehilangan nafsu makan,
nyeri perut, dan ikterik. Hepatitis B dapat ditangkal dengan vaksin. Anak-anak
biasanya mendapatkan vaksin ini sebagai bagian dari program vaksinasi anak.
H. Hepatitis C
Hepatitis C menular terutama melalui darah. Sebelumnya, transfusi
darah bertanggung jawab atas 80% kasus hepatitis C. Kini hal tersebut tidak
lagi terjadi berkat kontrol yang lebih ketat dalam proses donor dan transfusi darah.
Virus ditularkan terutama melalui penggunaan jarum suntik untuk
10
menyuntikkan obat-obatan, pembuatan tato dan body piercing yang dilakukan
dalam kondisi tidak higienis.
Penularan virus hepatitis C (HCV) juga dimungkinkan melalui hubungan
seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan, tetapi kasusnya lebih jarang.
Seperti halnya pada hepatitis B, banyak orang yang sehat menyebarkan virus ini
tanpa disadari.
Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B. Namun, hepatitis C lebih berbahaya
karena virusnya sulit menghilang. Pada sebagian besar pasien (70% lebih), virus
HCV terus bertahan di dalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver.
Evolusi hepatitis C tidak dapat diprediksi. Infeksi akut sering tanpa
gejala (asimtomatik). Kemudian, fungsi liver dapat membaik atau memburuk
selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pada sekitar 20%
pasien penyakitnya berkembang sehingga menyebabkan sirosis. Saat ini belum ada
vaksin yang dapat melindungi kita terhadap hepatitis C.
I. Hepatitis D
Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan
pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya
ditemukan pada orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV)
adalah yang paling jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis.
Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar 15 juta
orang di dunia yang terkena hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi hepatitis D.
Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang
terkena hepatitis B kronis (superinfeksi).
Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami
penyakit akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang
terkena superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D
kronis yang berpeluang besar (70% d- 80%) menjadi sirosis.
Tidak ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis B
maka otomatis Anda akan terlindungi dari virus ini karena HDV tidak mungkin
hidup tanpa HBV.
J. Hepatitis E
11
Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan
melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi hepatitis E terjadi di
daerah bersanitasi buruk yang mendukung penularan virus.
Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi
kronis. Secara umum, penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka panjang.
Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu hamil, hepatitis E
menyebabkan gagal hati akut yang berbahaya. Saat ini belum ada vaksin hepatitis E
yang tersedia secara komersial. Anda hanya dapat mencegahnya melalui penerapan
standar kebersihan yang baik.
2.8 Gejala hepatitis
Gejala hepatitis yaitu pada awalnya penderita hepatitis mungkin tidak begitu merasakan
gejala hepatitis yang khusus, hanya gejala umum seperti muntah, mual, gemar tidur,
kurang napsu makan dan tidak berstamina. Untuk gejala hepatitis juga dapat di sertai
dengan demam tinggi, selain dari itu ada pula gejala fisiknya yang dapat di lihat dari
urine berwarna gelap, perut bagian atas membesar, penurunan berat badan, feses (kotoran
you punya) berwarna putih dan seperti gejala hepatitis yang sudah bintang sebutkan
diatas : kuku berwarna kuning, kulit berwarna kuning, dan putih mata menjadi kuning.
Untuk penyebab hepatitis dibagi menjadi infeksi dan noninfeksi. Infeksi virus merupakan
penyebab paling lazim pada hepatitis. Ada beberapa jenis virus yang menjadi penyebab
hepatitis, yaitu virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus hepatitis D,
virus hepatitis E dan virus hepatitis G. Yang paling ganas dan ditakuti para professional
medis adalah virus hepatitis C. Virus-virus hepatitis A, B, C, D dan E secara bersama-
sama bertanggung jawab terhadap lebih dari 98% kasus hepatitis.
Berikut ini beberapa penyebab hepatitis yang lain bukan disebabkan infeksi:
4. Bahan kimia
f. Racun
g. Cendawan beracun (Amanita Phalloides)
h. Kloroform, zat ini dulu pernah digunakan secara luas sebagai obat bius.
Belakangan diketahui kloroform berpotensi merusak hati ( penyebab hepatitis)
dan memengaruhi jantung. Kini kloroform hanya digunakan sebagai pengawet
dalam dosis kecil.
i. Kecanduan minuman beralkohol
12
j. Obat-obatan tertentu yang merupakan racun bagi liver.
5. Malnutrisi
e. Berkurangnya pasokan darah juga berpotensi hepatitis:
f. Shock, suatu kondisi yang disebabkan teknan darah rendah. Ini berpotensi
memengaruhi pasokan darah ke organ-organ tubuh termasuk organ hati.
g. Gagal hati yang parah.
h. Trauma atau luka.
6. Bawaan
c. Kelainan-kelainan bawaan sejak lahir.
Kelainan-kelainan hati yang ditemukan pada kelahiran.
d. Autoimun, yaitu sistem imun tubuh menyerang liver.
Bila merasakan gejala hepatitis diatas, maka segeralah untuk melakukan
pemeriksaan agar virus hepatitis tidak semakin menjadi-jadi. Untuk mewaspadai
penyakit hepatitis hindari pula pemakaian barang yang bersamaan, karena
kemungkinan bisa terjadi penularan bagi mereka yang memiliki penyakit hepatitis.
2.9 Fungsi hati
Fungsi hati diantaranya yaitu membantu dalam pengolaham zat gizi dan menetralkan
racun, termasuk obat-obatan yang membahayakan. Virus hepatitis atau peradangan
pada hati dapat mengganggu fungsi tersebut. Namun, pengaturan diet yang tepat dapat
mempercepat pemulihan fungsi hati.
Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat gizi
(karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding usus
kemudian akan diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai fungsi untuk
menetralkan racun termasuk obat-obatan yang membahayakan, hormon dan lain-lain.
Mengingat pentingnya fungsi hati maka dapatlah dimengerti bahwa bila hati rusak
maka dapat terjadi penyimpangan dalam pengolahan zat gizi. Namun kita tidak perlu
berkecil hati karena hati merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki kemampuan
yang sangat tinggi untuk regenerasi/pemulihan.
Pemberian protein bermutu tinggi dan vitamin dapat mempercepat pemulihan. Namun
perlu diingat bahwa pemberian protein harus disesuaikan dengan toleransi tubuh
penderita karena bila berlebih dapat menyebabkan kadar ammonia dalam darah
meningkat atau tidak seimbang sehingga timbullah berbagai gangguan dalam tubuh.
13
Oleh karenanya, diperlukan suatu pengaturan diet yang tepat untuk penderita hepatitis
agar diperoleh pemulihan yang maksimal.
2.10 Diet Peyakit Hati
D. Syarat Diet Untuk Penderita Penyakit Hati
Tujuan pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah memberikan makanan
cukup untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. Syaratnya
adalah sebagai berikut :
1. Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan
dengan keadaan penderita.
2. Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi
pendeita.
3. Cukup vitamin dan mineral.
4. Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan garam/air.
5. Mudah dicerna dan tidak merangsang.
6. Bahan makanan yang mengandung gas dihindakan.
E. Macam-Macam Diet Untuk Penderita Penyakit Hati
5. Diet Untuk penderita sirosis hati yang berat dan hepatitis akut prekoma.
Biasanya diberikan makanan berupa cairan yang mengandung karbohidrat sederhana
misalnya sari buah, sirop, teh manis. Pemberian protein sebaiknya dihindarkan. Bila
terjadi penimbunan cairan atau sulit kencing maka pemberian cairan maksimum 1
liter perhari. Diet ini sebaiknya diberikan lebih dari 3 hari.
6. Diet 2Diberikan bila keadaan akut atau prekoma sudah dapat diatasi dan mulai
timbul nafsu makan.
Diet berbentuk lunak atau dicincang, tergantung keadaan penderita. Asupan protein
dibatasi hingga 30 gram perhari, dan lemak diberikan dalam bentuk yang mudah
dicerna.
7. Diet 3 Untuk penderita yang nafsunya cukup baik.
Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung keadaan penderita. Kandungan protein
bisa sampai 1 g/kg berat badan, lemak sedang dalam bentuk yang mudah dicerna.
8. Diet 4 Untuk penderita yang nafsu makannya telah membaik, dapat menerima
protein dan tidak menunjukan sirosis aktif.
Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung kesanggupan penderita. Kalori,
kandungan protein dan hidrat arang tinggi, lemak, vitamin dan mineral cukup.
14
F. Kelompok Makanan Sehari-hari
Secara praktis, makanan sehari-hari dapat dibagi menjadi 3 kelompok :
4. Kelompok kuning
Makanan yang digunakan sebagai sumber energi seperti nasi, kentang, minyak,
gula, dan kue. Asupan makanan dari kelompok ini harus ditetapkan jumlahnya
perhari.
5. Kelompok hijau
Kelompok makanan yang harus dimakan sesuai kebutuhan. Contohnya sayur-
sayuran dan buah-buahan. Karena mengandung serat, makanan ini bisa mencegah
sembelit. Makanan ini mengandung pula vitamin dan mineral.
6. Kelompok merah
Terdiri atas makanan banyak protein misalnya daging, telur, ikan dan lain-lain.
Konsumsi makanan kelompok ini harus berhati-hati karena bila dikonsumsi dalam
jumlah berlebih akan mengakibatkan peningkatan kadar ammonia dalam darah.
Pemilihan Bahan Makanan Bagi Penderita Hepatitis :
7. Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas, seperti ubi, singkong, kacang
merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan lain-lain.
8. Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet, dan lain-
lain.
9. Pilihlah bahan makanan yang kandungan lemaknya tidak banyak seperti daging
yang tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit.
10. Sebaiknya pilih sayur-sayuran yang sedikit mengandung serat seperti bayam,
wortel, bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, daun kangkung dan
sebagainya.
11. Bumbu-bumbu jangan terlalu merangsang. Salam, laos, kunyit, bawang merah,
bawang putih dan ketumbar boleh dipakai tetapi jangan terlalu banyak.
12. Hindarkan makanan yang terlalu berlemak seperti daging babi, usus, babat, otak,
sum-sum dan santan kental.
Bagi penderita hepatitis, terapi diet sangat penting untuk dilakukan. Kandungan
gizi pada terapi diet penderita hepatitis berbeda-beda tergantung pada kondisi
penderita. Total kalori yang diberikan juga berbeda, tergantung besar badan dan
aktifitas penderita. Selain itu, pada umumnya kurang baik jika terlalu banyak
mengurangi lemak kecuali bila ada gejala kuning pada mata atau kulit. Lemak
15
yang mengandung banyak asam lemak esensial seperti minyak nabati atau minyak
ikan boleh diberikan seperti biasa
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh
infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :
* hepatitis A
* hepatitis B
* hepatitis C
* hepatitis D
* hepatitis E
* kemungkinan hepatitis F dan G
3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan kematian
hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi peradangan
dan imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan
degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan komplemen, lisis sel-sel yang
terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan pembengkakan interstisium. Respon
imun yang timbul kemidian mendukung respon peradangan. Perangsangan komplemen dan
lisis sel serta serangan antibodi langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan
destruksi sel-sel yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan
aliran darah berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat
dan fibrosis dihati.
4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis
hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
5. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
a. Stadium prodromal
b. Stadium ikterus
c. Stadium pemulihan
16
6. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat ini
belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah
hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.
3.2 Daftar Pustaka
http://wikipedia.com/hepatitis
17