makalah hukum pacaran dalam kaca mata

15
Makalah HUKUM PACARAN DALAM KACA MATA Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam DISUSUN OLEH : 1. EGA DANU 2. DWI RELO PAMBUDI 3. RENDI CAHYA ARI SAKTI 4. YOVI ADETYA PUTRA KELAS X.5

Upload: black-memories

Post on 19-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

Makalah

HUKUM PACARAN DALAM KACA MATA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

DISUSUN OLEH :

1. EGA DANU2. DWI RELO PAMBUDI3. RENDI CAHYA ARI SAKTI4. YOVI ADETYA PUTRA

KELAS X.5

SMA NEGERI 5 METROTP. 2013/2014

Page 2: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata Islam ini dengan baik.

Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan sistematika penulisan

sederhana sehingga mudah dipahami para pembacanya. Terselesaikannya tugas ini

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

hingga terselesaikannya makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa makalah ini masih

memiliki kekurangan-kekurangan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan kami. Untuk itu sumbang saran dan kritik yang sifatnya membangun

penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan dalam makalah-makalah

selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Metro, Januari 2013

Penyusun

ii

Page 3: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2

2.1 Pacaran Dalam Perspektif Hukum Islam ........................................ 2

2.2 Konsep Islam Mengatur Hubungan Sepasang Remaja Yang

Sedang Jatuh Cinta .......................................................................... 2

2.3 Pacaran Dalam Kaca Mata Islam .................................................... 4

BAB III KESIMPULAN ........................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah fitnah besar menimpa pemuda pemudi pada zaman sekarang.

Mereka terbiasa melakukan perbuatan yang dianggap wajar padahal termasuk

maksiat di sisi Alloh subhanahu wa ta’ala. Perbuatan tersebut adalah

“pacaran”, yaitu hubungan pranikah antara laki-laki dan perempuan yang

bukan mahrom. Biasanya hal ini dilakukan oleh sesama teman sekelas atau

sesama rekan kerja atau yang lainnya. Sangat disayangkan, perbuatan keji ini

telah menjamur di masyarakat kita. Apalagi sebagian besar stasiun televisi

banyak menayangkan sinetron tentang pacaran di sekolah maupun di kantor.

Tentu hal ini sangat merusak moral kaum muslimin. Namun, anehnya, orang

tua merasa bangga kalau anak perempuannya memiliki seorang pacar yang

sering mengajak kencan. Ada juga yang melakukan pacaran beralasan untuk

ta’aruf (berkenalan). Padahal perbuatan ini merupakan dosa dan amat buruk

akibatnya. Oleh sebab itu, mengingat perbuatan haram ini sudah begitu

memasyarakat, kami memandang perlu untuk membahasnya pada kesempatan

ini.

Makalah ini akan membahas tentang istilah yang sudah tidak asing lagi

bagi kalangan para remaja sekarang ini, yaitu “Pacaran dalam kaca mata

Islam”, meliputi definisi, tipe-tipe pacaran, pacaran dalam perspektif hukum

Islam dan konsep Islam dalam mengatur remaja yang sedang jatuh cinta dan

berkeinginan untuk menikah.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk :

1 Mengetahui Pacaran Dalam Perspektif Hukum Islam

2 Mengetahui Konsep Islam Mengatur Hubungan Sepasang Remaja Yang

Sedang Jatuh Cinta

3 Mengetahui Pacaran Dalam Kaca Mata Islam

iv

Page 5: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pacaran Dalam Perspektif Hukum Islam

Islam sebenarnya telah memberikan batasan-batasan dalam pergaulan

antara laki-laki dengan perempuan. Misalnya, kita dilarang untuk mendekati

zina. Seperti tersebut dalam surat Al-Isra’ ayat 32 :

ة� ف!اح#ش! !ان! ك +ه( #ن إ !ى ن الز/ 3 (وا ب !ق3ر! ت ! و!ال

� #يال ب س! اء و!س!“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah

suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS.17:32)[6]

Nabi Muhammad Saw bersabda :

”Hati-hatilah kamu untuk menyepi dengan wanita, demi zat yang

jiwaku ada pada kekuasaan-Nya, tidak ada seorang lelakipun yang

menyendiri dengan wanita, melainkan setan masuk di antara keduanya. Demi

Allah, seandainya seorang laki-laki berdesakan dengan batu yang berlumuran

(lumpur/ lempeng hitam ) yang busuk adalah lebih baik baginya dari pada

harus berdesakan dengan pundak wanita yang tidak halal.”(Diriwayatkan

oleh At-Thabarani dalam kitab Al-Mu’jam al-Kabir Juz VIII h.205 dan 7830).

Istilah pacaran secara harfiah tidak dikenal dalam Islam, karena konotasi

dari kata ini lebih mengarah kepada hubungan pra-nikah yang lebih intim dari

sekadar media saling mengenal. Islam menciptakan aturan yang sangat indah

hubungan lawan jenis yang sedang jatuh cinta, yaitu dengan konsep khithbah.

Khithbah adalah sebuah konsep “pacaran berpahala” dari dispensasi agama

sebagai media legal hubungan lawan jenis untuk saling mengenal sebelum

memutuskan menjalin hubungan suami-istri. Konsep hubungan ini sangat

dianjurkan bagi seseorang yang telah menaruh hati kepada lawan jenis dan

bermaksud untuk menikah. Akan tetapi hubungan ini harus tetap terbingkai

dalam nilai-nilai kesalehan, sehingga kedekatan hubungan yang bisa

menimbulkan potensi fitnah sudah di luar konsep ini.

v

Page 6: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

Paparan di atas menunjukkan bahwa pacaran Islami itu sesungguhnya

ada, jika yang dimaksud adalah penjajakan awal yang dilakukan dua orang

calon pasangan suami istri. Tentu saja penjajakan tersebut dilakukan sekedar

untuk mengetahui sifat-sifat kepribadian masing-masing tanpa melampaui

norma-norma agama yang telah ditetapkan dalam ajaran suci. Sebaliknya,

pacaran Islami bisa kita katakan tidak ada jika yang dimaksud adalah praktik

mesum muda-mudi yang sering dilakukan dengan melampaui batas-batas

ajaran agama. Dengan demikian, yang diperbolehkan dalam fiqih adalah

hubungan sebatas memenuhi kebutuhan untuk sekadar mencari tahu sifat dan

kepribadian masing-masing. Di luar kebutuhan minimal seperti ini tentunya

termasuk pelanggaran agama yang mesti dijauhi, seperti bermesraan

2.2 Konsep Islam Mengatur Hubungan Sepasang Remaja Yang Sedang Jatuh Cinta

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-

apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari

jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.

Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang

baik (surga).”(QS.3:14)

Redaksi di atas tegas menjelaskan bahwa dalam diri manusia telah

ditanam benih-benih cinta yang sewaktu-waktu bisa tumbuh ketika

menemukan kecocokan jiwa. Cinta dalam Islam tidak dilarang, karena ia

berada di luar wilayah kendali manusia.

Agama tidak melarang seorang berkasih-kasihan dan bercinta, karena hal

tersebut merupakan naluri makhluk. Hanya saja agama menghendaki kesucian

dan ketulusan dalam hubungan itu, sehingga ditetapkannya pedoman yang

vi

Page 7: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

harus diindahkan oleh setiap orang, sehingga mereka tidak terjerumus di

dalam fahisyah (zina dan kekejian lainnya).

Sedangkan konsep Islam dalam mengatur hubungan antara sepasang

remaja yang sedang jatuh cinta dan benar-benar telah berkeinginan untuk

menikah adalah disunahkan segera menikah apabila sudah berhasrat serta

calon suami mampu membayar mahar dan menafkahi. Prosedur yang

dibenarkan bagi laki-laki yang sungguh-sungguh berkeinginan meminang

seorang wanita untuk lebih mengenal dan mengetahui karakternya adalah

sebagai berikut :

Mengirim delegasi untuk menyelidiki masing-masing pasangannya,

dengan syarat delegasi tersebut harus adil, dapat dipercaya dan satu

mahram atau satu jenis dengan calon yang diselidiki.

Berbincang-bincang, duduk bersama namun harus disertai dengan

mahramnya.

Sebatas melihat wajah dan telapak tangan saja (menurut syafi’iyah).

Tidak ada keraguan atau prasangka akan ditolaknya lamarannya.

Rasulullah pernah bersabda dalam Riwayat Jabir berikut in

“Jika di antara kalian ada yang meminang perempuan maka jika ia bisa melihat si perempuan sesuai yang ia butuhkan untuk dinikahinya, maka hendaklah ia melakukan hal itu.”

Selain langkah-langkah di atas, Nabi Saw., memberikan tips bagi

seseorang yang hendak memilih pasangannya, yaitu mendahulukan

pertimbangan keberagamaan daripada motif kekayaan, keturunan maupun

kecantikan atau ketampanan

2.3 Pacaran Dalam Kaca Mata Islam

Pacaran hanyalah istilah yang dibuatkan untuk melegalkan hubungan

dua orang lawan jenis yang bukan mahramnya. Pacaran tidak ada keresmian,

secara hukum Negara maupun hukum Agama. Jadi pacaran tidak ada aturan

vii

Page 8: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

yang mengikat atau hukum yang mengikat antara keduanya. Kapan saja, di

mana saja pasangan bisa berpisah tanpa beban dan tanpa aturan.

Dalam pacaran Islami, laki-laki dan perempuan jarang bahkan hampir

tidak pernah ketemu, apalagi samling memandang, saling bersentuhan.

Mereka hanya berhubungan via surat, atau kalau jaman sekarang sms/ telepon,

lebih modern lagi via e-mail atau chat. Dalam komuniakasi itupun tidak berisi

kata-kata mesra layaknya orang-orang berpacran, tapi mengingatkan soal

ibadah, soal kebaikan, tausyiyah, dan mutiara-mutiara kata Islami. Jadi dengan

begitu zina bisa dihindari

Tapi bagaimana dengan hati? Apakah hati tidak perlu dijaga? Bukankah

segala bentuk perbuatan niatnya dari hati. Walau mata tak pernah memandang

kulit tak pernah bersentuhan, bagaimana dengan hati? Ketika untaian kata-kata

mutiara, tausyiyah dari sms, e-mail diterima, apakah isinya yang merasuk

hati?

Virus merah jambu langsung menyerang tanpa kita sadari dan akan

semakin parah jika tidak segera kita beri vaksin keimanan. Tidur tidak

nyenyak, makan tak enak, pikiran tak tenang.

Lalu bagaimana cara menjajaki calon pendamping kita? Bukankah perlu

selektif dalam memilih pasangan? Hei, bukankah Islam mengenalkan kita

pada konsep ta’aruf? Ta’aruf syar’ie (yang sesuai syariat) pengganti pacaran.

Ta’aruf yang syar’i melalui aturan yang benar, jangan Cuma istilahnya aja

ta’aruf tapi implementasinya tak jauh beda ma pacaran.

Satu hal yang penting dalam menapaki jalan menuju rumah tangga.

Ketika niatan menikah itu adalah ibadah lillahi ta’ala, Insya Allah akan diberi

kemudian dalam menjalani bahtera rumah tangga nantinya. Aamiin…

Dan yakinlah bahwa apa yang diharamkan oleh Islam itu demi kebaikan

dan keselamatan manusia itu sendiri.

viii

Page 9: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

BAB III

KESIMPULAN

1 Pacaran Islami itu sesungguhnya ada, jika yang dimaksud adalah penjajakan

awal yang dilakukan dua orang calon pasangan suami istri, sekedar untuk

mengetahui sifat-sifat kepribadian masing-masing tanpa melampaui norma-

norma agama yang telah ditetapkan dalam ajaran suci.

2 Pacaran Islami bisa dikatakan tidak ada jika yang dimaksud adalah praktik

mesum muda-mudi yang sering dilakukan dengan melampaui batas-batas

ajaran agama.

3 Pacaran hanyalah istilah yang dibuatkan untuk melegalkan hubungan dua

orang lawan jenis yang bukan mahramnya. Pacaran tidak ada keresmian,

secara hukum Negara maupun hukum Agama.

4 Dalam pacaran Islami, laki-laki dan perempuan jarang bahkan hampir tidak

pernah ketemu, apalagi samling memandang, saling bersentuhan. Mereka

hanya berhubungan via surat, atau kalau jaman sekarang sms/ telepon, lebih

modern lagi via e-mail atau chat. D

5 Satu hal yang penting dalam menapaki jalan menuju rumah tangga. Ketika

niatan menikah itu adalah ibadah lillahi ta’ala, Insya Allah akan diberi

kemudian dalam menjalani bahtera rumah tangga nantinya. Aamiin…

6 Dan yakinlah bahwa apa yang diharamkan oleh Islam itu demi kebaikan dan

keselamatan manusia itu sendiri.

ix

Page 10: Makalah Hukum Pacaran Dalam Kaca Mata

DAFTAR PUSTAKA

Azka, Darul dan M. Zainuri. Potret Ideal hubungan suami Istri,’Uqud al-Lujjayn dalam disharmoni Modernitas dan Teks-teks Religious. Kediri : Lajnah Bahtsul Masa’il, 2006.

Muhyidin, Muhammad. Pacaran Setengah Halal dan Setengah Haram. Jogyakarta : Diva Press, 2008.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3. Jakarta : Balai Pustaka, 2005.

http://nengmamaicuiitzzcuiitzz.blogspot.com/2011/12/pacaran-dalam-kacamata-islam.html

http://abuabdurrohmanmanado.wordpress.com/tag/artikel-mediamusliminfo-pacaran-dalam-pandangan-islam/

x