makalah ips l. warige h
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan dasar terdiri dari beberapa bidang-bidang pengajaran salah
satunya pembelajaran IPS. IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan
sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu social dan ilmu lainnya
kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan dijadikan program
pengajaran pada tingkat persekolahan.
Pembelajaran IPS tidak hanya bersifat hafalan dan pemahaman konsep
saja, tetapi bagaimana proses dalam pembelajaran itu lebih bermakna, membuat
siswa lebih aktif, mengembangkan rasa ingin tahi, dan mengembangkan
kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar IPS salah satu cara
yang dirasa efektif adalah dengan memberikan pertanyaan. Pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan diharapkan mampu untuk menumbuhkan rasa
keingintahuan dan minat siswa dalam belajar. Tanya jawab adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru
kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Tanya jawab ini dapat
dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan
penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar
seperti buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video,
masyarakat, alam, dan sebagainya.
Tanya jawab juga merupakan suatu cara mengajar atau menyajikan materi
melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut. Penggunaan tanya jawab ini dengan baik dan tepat, akan dapat
merangsang minat dan motivasi siswa dalam belajar. Sehingga memberikan
pertanyaan akan mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar
IPS di dalam kelas.
1.2 Rumusan Masalah
1 Mengetahui tujuan dan fungsi pertanyaan
2
2 Bagaimana mengetahui sebuah strategi pertanyaan untuk penyelidikan
sosial
3 Bagaimana mengetahui teknik mengajukan pertanyaan
4 Bagaimana mengetahui sikap guru terhadap jawaban siswa
5 Bagaimana mengetahui sikap guru terhadap pertanyaan siswa
6 Bagaimana mengetahui memulai dengan pertanyaan ilmiah
7 Bagaimana mengetahui Ciri-ciri pertanyaan yang baik
8 Mengetahui cara bertanya
9 Mengetahui bentuk-bentuk pertanyaan
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dalam rangka:
1 Menjelaskan tujuan dan fungsi pertanyaan
2 Menjelaskan Sebuah strategi pertanyaan untuk penyelidikan sosial
3 Menjelaskan Teknik mengajukan pertanyaan
4 Menjelaskan Sikap guru terhadap jawaban siswa
5 Menjelaskan Sikap guru terhadap pertanyaan siswa
6 Menjelaskan Memulai dengan pertanyaan ilmiah
7 Menjelaskan Ciri-ciri pertanyaan yang baik
8 Menjelaskan Cara bertanya
9 Menjelaskan Bentuk-Bentuk Pertanyaan
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Tujuan dan Fungsi Pertanyaan
3
Pertanyaan lisan oleh guru yang di lakukan secara tradisional merupakan
sarana yang berguna untuk mereview atau meringkas pelajaran yang lalu, atau
sebagai pengenalan awal untuk materi baru . Untuk tingkat yang lebih rendah
fungsi yang sama disajikan dalam bentuk tes tertulis pendek , atau pertanyaan
pada akhir bab dalam buku teks . Sebaliknya, jauh lebih luas , pertanyaan
terbuka berfungsi sebagai perangkat motivasi untuk membangkitkan
keingintahuan dan fokus pengalaman siswa dalam arah tertentu pada awal
pelajaran atau satuan yang lebih besar dari bahan pelajaran .
1.2 Sebuah strategi pertanyaan untuk penyelidikan sosial
Mengekspresikan keraguan : memulai suatu pelajaran yang melibatkan
penyelidikan sosial , rencana pertama untuk situasi yang memperkenalkan
beberapa bentuk keganjilan , kontradiksi , atau ketidakpuasan sehingga siswa
akan melihat masalah dan melihat beberapa kebutuhan untuk menyelesaikannya .
Sifat dan ruang lingkup masalah akan bervariasi , tentu saja , dengan usia dan
kematangan siswa dan pengalaman mereka sebelumnya , tetapi tugas penting
tetap sama : untuk membangkitkan keingintahuan dan memotivasi mereka untuk
bertanya.
Dimulai dengan sebuah pertanyaan nilai : satu pendekatan adalah untuk
mulai dengan pertanyaan nilai dan kemudian beralih ke pertanyaan ilmiah .
Karena pertanyaan nilai cenderung mencakup elemen yang kuat dari kontroversi
dan nada emosional , dengan cepat membangkitkan minat dan motivasi .
1.3 Teknik mengajukan pertanyaan antara lain :
1. Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa.
2. Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir.
3. Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab.
4. Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang.
1.4 Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain :
1. Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik.
2. Hargai secara wajar sekalipun jawaban siswa kurang tepat.
3. Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai
jawaban yang diberikan temannya.
1.5 Sikap guru terhadap pertanyaan siswa antara lain :
1. Memberikan keberanian kepada siswa untuk bertanya.
4
2. Pertanyaan siswa perlu disusun secara keseluruhan.
3. Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib.
1.6 Memulai dengan pertanyaan ilmiah
Memulai pertanyaan pertama kali dengan pertanyaan nilai memiliki
keuntungan dari memperkenalkan unsur emosional yang kuat yang membantu
untuk memperoleh minat siswa . guru kemudian harus mengambil langkah-
langkah untuk mengalihkan fokus dari diskusi sehingga akan berpusat pada
pertanyaan-pertanyaan ilmiah .
Jika pertanyaan nilainya tidak pantas sebagai awal atau topik bukan pada
diri siswa , maka pertanyaan ilmiah dibingkai sedemikian rupa untuk
menciptakan " ketidakcocokan pengetahuan " dengan posting peristiwa berbeda
dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan motivasi
1.7 Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah sebagai berikut:
a) Pertanyaan yang berhubungan dengan pokok atau topik materi yang dibahas.
Dalam hal ini, yang perlu ditanyakan adalah bagian-bagian atau hal-hal
penting dari topik atau pokok materi itu. Usahakanlah tidak menanyakan
sesuatu yang tidak penting.
b) Pertanyaan yang mudah dipahami siswa.
c) Setiap pertanyaan hendaknya berisi hanya satu pokok pikiran
d) Gunakan kalimat yang singkat. Hindarkan bahasa atau istilah-istilah yang
sulit dimengerti oleh siswa.
e) Pertanyaan hendaklah sesuai dengan taraf berpikir atau tingkatan siswa.
f) Pertanyaan yang tidak terlampau mengehendaki jawaban atau fakta
atau jawaban ya atau tidak.
g) Pertanyaan yang dapat menumbuhkan respons bagi siswa untuk mencari dan
menemukan jawabannya.
h) Sekalipun dapat dilakukan bersamaan pada waktu pengajuan pertanyaan,
sebaiknya rencanakanlah bentuk atau jenis pertanyaan yang akan diajukan.
1.8 Cara bertanya
1. Pemberian acuan (structuring)
Pertanyaan pemberian acuan (structuring) adalah bentuk pertanyaan yang
didahului dengan pertanyaan yang berisi dan mendekati informasi sesuai
5
dengan jawaban yang diharapkan, agar siswa dapat menggunakan atau mengolah
informasi itu untuk menemukan jawaban pertanyaan.
2. Pemusatan (focusing)
Dilihat dari scope (lingkup materi) yang ditanyakan, ada pertanyaan luas
dan ada pertanyaan sempit. Dari pertanyaan luas itu kita perlu memberi tekanan
pada bagian-bagian tertentu yang penting dalam bentuk pertanyaan. Inilah yang
dinamakan pertanyaan pemusatan (focusing).
3. Pemberian tuntunan (prompting)
Bila seorang siswa memberikan jawaban yang salah atau kurang tepat,
guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa itu agar dapat
menemukan jawaban yang benar.
4. Mengadakan pelacakan
Mengadakan pelacakan dapat digunakan guru dengan pertanyaan pelacak,
yang termasuk keterampilan bertanya lanjut. Apabilajawaban yang diberikan
siswa dinilai oleh guru benar, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih
sempurna, maka guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada
siswa tersebut. Sedikitnya ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat
digunakan guru, yakni: (a) klarifikasi, (b) meminta siswa memberikan alasan, (c)
meminta kesepakatan pandangan, (d) meminta ketepatan jawaban, (e)
meminta jawaban yang lebih relevan, (f) meminta contoh, dan (g)
meminta jawaban yang lebih kompleks.
1.9 Bentuk-Bentuk Pertanyaan
Bermacam bentuk atau jenis pertanyaan menurut para ahli dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar, bergantung pada sudut pandangannya.
Berikut pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada sudut pandang yang
didasarkan atas taksonomi Bloom, yakni sebagai berikut:
1. Pertanyaan Ingatan (knowledge)
Kata-kata yag biasa digunakan biasanya: siapa, apa, di mana, kapan,
definisi, ingat, kenal.
Contoh:
a) Apa arti kata besar kepala?
b) Siapa presiden RI yang pertama?
c) Di mana pertama kali dinyatakannya secara resmi Proklamasi
Kemerdekaan RI?
d) Kapan terjadinya pemberontakan G-30-S/PKI?
6
2. Pertanyaan Pemahaman (comprehension)
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui pemahaman siswa bahwa ia
telah memepunyai pengertian yang cukup untuk mengorganisasi dan menyusun
materi yang telah diketahuinya. Yang dituntut dari siswa lebih dari sekadar
mengingat kembali informasi, yaitu kemampuan memberikan deskripsi dengan
kata-kata sendiri dan menggunakannya dalam bentuk perbandingan-
perbandingan.
Kata-kata yang sering digunakan ialah: deskripsikan, uraikan,
bandingkan, cari perbedaan, sederhanakan, katakan dengan kata-katamu sendiri,
jelaskan ide pokok dari
Contoh:
a) Jelaskan bagaimana Indonesia bisa merdeka
b) Bandingkan kondisi sebelum dan sesudah kemerdekaan
3. Pertanyaan penerapan (aplication)
Bentuk pertanyaan ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menerapkan informasi yang telah didapat dan dipahami ke dalam pemecahan
suatu masalah dari suatu aturan, generalisasi, aksioma, atau suatu proses.
Kata-kata yang biasa digunakan seperti: terapkan, klasifikasikan,
gunakan, pilih, manfaatkan, tulis sutau contoh, berapa banyak, yang mana,
apakah.
Contoh:
a) Bagaimana cara memanfaatkan lingkungan sekitar dengan baik?
b) Berikan contoh-contoh cara memelihara sungai ?
4. Pertanyaan Analisis
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan siswa berpikir
secara kritis dan mendalam. Siswa dituntut untuk:
a) Mengidentifikasi motif, alasan-alasan atau sebab-sebab suatu kejadian.
b) Mempertimbangkan dan menganalisis informasi, agar diperoleh
kesimpulan atau generalisasi atas dasar informasi itu.
7
c) Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan
kejadian-kejadian yang dapat mendukung atau menolak suatu kesimpulan
atau alasan tertentu.
Kata-kata yang dapat digunakan seperti: identifikasi, apa motif atau
sebab-sebabnya, buat kesimpulan, tentukan kejadian, dukungan, analisis,
mengapa.
Contoh:
a) Identifikasikan sebab-sebab terjadinya bencana alam ?
b) Kesimpulan apa yang dapat kalian ambil setelah membaca tentang
kenampakan alam ?
5. Pertanyaan Sintesis
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan berpikir lebih tinggi
dalam bentuk pikiran original (murni) dan kreatif.
Dalam pertanyaan ini siswa dituntut untuk:
a) Menghasilkan komunikasi-komunikasi atau buah pikiran yang asli.
b) Membuat ramalan.
c) Memecahkan masalah secara kreatif dan bervariasi.
Kata-kata yang digunakan seperti: perkirakan, hasilkan, tulis, rencanakan,
kembangkan, sintesiskan, konstruksikan, bagaimana kita bisa meningkatkan, apa
yang akan terjadi jika…, bagaimana kita memecahkan persoalan …..
Contoh:
a) Untuk menghasilkan lingkungan yang bersih
b) Tuliskan bagaimana cara kita menghargai kebudayaan-kebudayaan dari
daerah lain ?
c) Bagaimana cara kita untuk memecahkan masalah banjir yang sering
terjadi ?
Membuat ramalan.
a) Apa yang akan terjadi jika G-30-S/PKI berhasil dalam
pemberontakannya?
8
b) Akibat-akibat apa yang dapat terjadi jika penjajah masih ada sampai saat
ini?
Memecahkan masalah.
a) Bagaimana cara mengukur kedalaman palung laut jika kita tidak bisa
berenang ke dalamnya ?
b) Dari mana kita memperoleh uang untuk membiayai pembangunan bangsa
ini?
6. Pertanyaan Evaluasi
Bentuk pertanyaan evaluasi ini termasuk pertanyaan tingkat tinggi di
samping pertanyaan sintesis. Siswa dikembangkan kemampuan berpikirnya
melalui penggunaan proses-proses mental yang tinggi. Dalam hal ini siswa
dituntut untuk dapat membuat keputusan tentang baik-tidaknya suatu ide,
pemecahan masalah, suatu karya seni, atau pendapatnya mengenai isyu tertentu
yang sedang berkembang.
Kata-kata yang dapat digunakan seperti: apa argumentasinya, putuskan,
evaluasi, berikan pendapatmu, yang mana gambar yang paling baik, apakah
Anda setuju, apakah hal itu akan lebih baik.
Contoh:
a) Apakah anak-anak diberi keleluasaan membaca sembarang buku yang
mereka ingini tanpa mempertimbangkan akibat-akibatnya?
b) Gambar mana yang paling Anda sukai. Mengapa?
c) Pendekatan mana yang paling baik untuk mengatasi masalah ini?
d) Benarkah pelajaran sekolah itu terlalu sukar menurut Anda?
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
pada pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik pertanyaan akan mampu
untuk meningkatkan rasa keingintahuan, minat, dan motivasi siswa dalam
belajar. Selain itu pembaca juga akan mengetahui tentang tujuan dan fungsi
sebuah strategi pertanyaan untuk penyelidikan social, teknik mengajukan
pertanyaan, sikap guru terhadap jawaban siswa, sikap guru terhadap pertanyaan
siswa, memulai dengan pertanyaan ilmiah, ciri-ciri pertanyaan yang baik, cara
bertanya, dan bentuk-bentuk pertanyaan.
3.2 SARAN
Demikian yang penulis dapat sajikan dari makalah ini dan diharapkan
dapat menjadi bekal kita nantinya sebagai calon pendidik agar tercapai tujuan
pembelajaran yang lebih baik.
Penulis sangat berharap kedepannya makalah ini bisa menjadi acuan atau
referensi baik dalam penulisan makalah atau dalam pembelajaran. Oleh karena
itu diharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan menjadi lebih
baik lagi.
10
DAFTAR RUJUKAN
Anderson, Lorin W dan Krathwohl, David R.2015.Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Bank, James A.1990.Teaching Strategies For The Social Studies.New York &
London:Longman
Mulyana, Aina.2015.Metode Tanya Jawab Dan Prinsip.
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/04/metode-tanya-jawab-dan-
prinsip.html. di akses tanggal 1 Februari 2015 pukul 14.55 wib