makalah ips l. warige h

10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dasar terdiri dari beberapa bidang-bidang pengajaran salah satunya pembelajaran IPS. IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu social dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Pembelajaran IPS tidak hanya bersifat hafalan dan pemahaman konsep saja, tetapi bagaimana proses dalam pembelajaran itu lebih bermakna, membuat siswa lebih aktif, mengembangkan rasa ingin tahi, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar IPS salah satu cara yang dirasa efektif adalah dengan memberikan pertanyaan. Pembelajaran dengan memberikan pertanyaan diharapkan mampu untuk menumbuhkan rasa keingintahuan dan minat siswa dalam belajar. Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Tanya jawab ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan sebagainya. Tanya jawab juga merupakan suatu cara mengajar atau menyajikan materi melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Penggunaan tanya jawab ini dengan baik dan tepat, akan dapat merangsang minat dan motivasi siswa dalam belajar. Sehingga memberikan pertanyaan akan mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar IPS di dalam kelas. 1.2 Rumusan Masalah 1 Mengetahui tujuan dan fungsi pertanyaan

Upload: chabib-ayma-takizawa

Post on 09-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan dasar terdiri dari beberapa bidang-bidang pengajaran salah

satunya pembelajaran IPS. IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan

sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu social dan ilmu lainnya

kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan dijadikan program

pengajaran pada tingkat persekolahan.

Pembelajaran IPS tidak hanya bersifat hafalan dan pemahaman konsep

saja, tetapi bagaimana proses dalam pembelajaran itu lebih bermakna, membuat

siswa lebih aktif, mengembangkan rasa ingin tahi, dan mengembangkan

kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar IPS salah satu cara

yang dirasa efektif adalah dengan memberikan pertanyaan. Pembelajaran dengan

memberikan pertanyaan diharapkan mampu untuk menumbuhkan rasa

keingintahuan dan minat siswa dalam belajar. Tanya jawab adalah cara penyajian

pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru

kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Tanya jawab ini dapat

dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan

penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar

seperti buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video,

masyarakat, alam, dan sebagainya.

Tanya jawab juga merupakan suatu cara mengajar atau menyajikan materi

melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami

materi tersebut. Penggunaan tanya jawab ini dengan baik dan tepat, akan dapat

merangsang minat dan motivasi siswa dalam belajar. Sehingga memberikan

pertanyaan akan mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar

IPS di dalam kelas.

1.2 Rumusan Masalah

1 Mengetahui tujuan dan fungsi pertanyaan

2

2 Bagaimana mengetahui sebuah strategi pertanyaan untuk penyelidikan

sosial

3 Bagaimana mengetahui teknik mengajukan pertanyaan

4 Bagaimana mengetahui sikap guru terhadap jawaban siswa

5 Bagaimana mengetahui sikap guru terhadap pertanyaan siswa

6 Bagaimana mengetahui memulai dengan pertanyaan ilmiah

7 Bagaimana mengetahui Ciri-ciri pertanyaan yang baik

8 Mengetahui cara bertanya

9 Mengetahui bentuk-bentuk pertanyaan

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis dalam rangka:

1 Menjelaskan tujuan dan fungsi pertanyaan

2 Menjelaskan Sebuah strategi pertanyaan untuk penyelidikan sosial

3 Menjelaskan Teknik mengajukan pertanyaan

4 Menjelaskan Sikap guru terhadap jawaban siswa

5 Menjelaskan Sikap guru terhadap pertanyaan siswa

6 Menjelaskan Memulai dengan pertanyaan ilmiah

7 Menjelaskan Ciri-ciri pertanyaan yang baik

8 Menjelaskan Cara bertanya

9 Menjelaskan Bentuk-Bentuk Pertanyaan

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Tujuan dan Fungsi Pertanyaan

3

Pertanyaan lisan oleh guru yang di lakukan secara tradisional merupakan

sarana yang berguna untuk mereview atau meringkas pelajaran yang lalu, atau

sebagai pengenalan awal untuk materi baru . Untuk tingkat yang lebih rendah

fungsi yang sama disajikan dalam bentuk tes tertulis pendek , atau pertanyaan

pada akhir bab dalam buku teks . Sebaliknya, jauh lebih luas , pertanyaan

terbuka berfungsi sebagai perangkat motivasi untuk membangkitkan

keingintahuan dan fokus pengalaman siswa dalam arah tertentu pada awal

pelajaran atau satuan yang lebih besar dari bahan pelajaran .

1.2 Sebuah strategi pertanyaan untuk penyelidikan sosial

Mengekspresikan keraguan : memulai suatu pelajaran yang melibatkan

penyelidikan sosial , rencana pertama untuk situasi yang memperkenalkan

beberapa bentuk keganjilan , kontradiksi , atau ketidakpuasan sehingga siswa

akan melihat masalah dan melihat beberapa kebutuhan untuk menyelesaikannya .

Sifat dan ruang lingkup masalah akan bervariasi , tentu saja , dengan usia dan

kematangan siswa dan pengalaman mereka sebelumnya , tetapi tugas penting

tetap sama : untuk membangkitkan keingintahuan dan memotivasi mereka untuk

bertanya.

Dimulai dengan sebuah pertanyaan nilai : satu pendekatan adalah untuk

mulai dengan pertanyaan nilai dan kemudian beralih ke pertanyaan ilmiah .

Karena pertanyaan nilai cenderung mencakup elemen yang kuat dari kontroversi

dan nada emosional , dengan cepat membangkitkan minat dan motivasi .

1.3 Teknik mengajukan pertanyaan antara lain :

1. Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa.

2. Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir.

3. Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab.

4. Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang.

1.4 Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain :

1. Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik.

2. Hargai secara wajar sekalipun jawaban siswa kurang tepat.

3. Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai

jawaban yang diberikan temannya.

1.5 Sikap guru terhadap pertanyaan siswa antara lain :

1. Memberikan keberanian kepada siswa untuk bertanya.

4

2. Pertanyaan siswa perlu disusun secara keseluruhan.

3. Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib.

1.6 Memulai dengan pertanyaan ilmiah

Memulai pertanyaan pertama kali dengan pertanyaan nilai memiliki

keuntungan dari memperkenalkan unsur emosional yang kuat yang membantu

untuk memperoleh minat siswa . guru kemudian harus mengambil langkah-

langkah untuk mengalihkan fokus dari diskusi sehingga akan berpusat pada

pertanyaan-pertanyaan ilmiah .

Jika pertanyaan nilainya tidak pantas sebagai awal atau topik bukan pada

diri siswa , maka pertanyaan ilmiah dibingkai sedemikian rupa untuk

menciptakan " ketidakcocokan pengetahuan " dengan posting peristiwa berbeda

dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan motivasi

1.7 Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah sebagai berikut:

a) Pertanyaan yang berhubungan dengan pokok atau topik materi yang dibahas.

Dalam hal ini, yang perlu ditanyakan adalah bagian-bagian atau hal-hal

penting dari topik atau pokok materi itu. Usahakanlah tidak menanyakan

sesuatu yang tidak penting.

b) Pertanyaan yang mudah dipahami siswa.

c) Setiap pertanyaan hendaknya berisi hanya satu pokok pikiran

d) Gunakan kalimat yang singkat. Hindarkan bahasa atau istilah-istilah yang

sulit dimengerti oleh siswa.

e) Pertanyaan hendaklah sesuai dengan taraf berpikir atau tingkatan siswa.

f) Pertanyaan yang tidak terlampau mengehendaki jawaban atau fakta

atau jawaban ya atau tidak.

g) Pertanyaan yang dapat menumbuhkan respons bagi siswa untuk mencari dan

menemukan jawabannya.

h) Sekalipun dapat dilakukan bersamaan pada waktu pengajuan pertanyaan,

sebaiknya rencanakanlah bentuk atau jenis pertanyaan yang akan diajukan.

1.8 Cara bertanya

1. Pemberian acuan (structuring)

Pertanyaan pemberian acuan (structuring) adalah bentuk pertanyaan yang

didahului dengan pertanyaan yang berisi dan mendekati informasi sesuai

5

dengan jawaban yang diharapkan, agar siswa dapat menggunakan atau mengolah

informasi itu untuk menemukan jawaban pertanyaan.

2. Pemusatan (focusing)

Dilihat dari scope (lingkup materi) yang ditanyakan, ada pertanyaan luas

dan ada pertanyaan sempit. Dari pertanyaan luas itu kita perlu memberi tekanan

pada bagian-bagian tertentu yang penting dalam bentuk pertanyaan. Inilah yang

dinamakan pertanyaan pemusatan (focusing).

3. Pemberian tuntunan (prompting)

Bila seorang siswa memberikan jawaban yang salah atau kurang tepat,

guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa itu agar dapat

menemukan jawaban yang benar.

4. Mengadakan pelacakan

Mengadakan pelacakan dapat digunakan guru dengan pertanyaan pelacak,

yang termasuk keterampilan bertanya lanjut. Apabilajawaban yang diberikan

siswa dinilai oleh guru benar, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih

sempurna, maka guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada

siswa tersebut. Sedikitnya ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat

digunakan guru, yakni: (a) klarifikasi, (b) meminta siswa memberikan alasan, (c)

meminta kesepakatan pandangan, (d) meminta ketepatan jawaban, (e)

meminta jawaban yang lebih relevan, (f) meminta contoh, dan (g)

meminta jawaban yang lebih kompleks.

1.9 Bentuk-Bentuk Pertanyaan

Bermacam bentuk atau jenis pertanyaan menurut para ahli dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar, bergantung pada sudut pandangannya.

Berikut pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada sudut pandang yang

didasarkan atas taksonomi Bloom, yakni sebagai berikut:

1. Pertanyaan Ingatan (knowledge)

Kata-kata yag biasa digunakan biasanya: siapa, apa, di mana, kapan,

definisi, ingat, kenal.

Contoh:

a) Apa arti kata besar kepala?

b) Siapa presiden RI yang pertama?

c) Di mana pertama kali dinyatakannya secara resmi Proklamasi

Kemerdekaan RI?

d) Kapan terjadinya pemberontakan G-30-S/PKI?

6

2. Pertanyaan Pemahaman (comprehension)

Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui pemahaman siswa bahwa ia

telah memepunyai pengertian yang cukup untuk mengorganisasi dan menyusun

materi yang telah diketahuinya. Yang dituntut dari siswa lebih dari sekadar

mengingat kembali informasi, yaitu kemampuan memberikan deskripsi dengan

kata-kata sendiri dan menggunakannya dalam bentuk perbandingan-

perbandingan.

Kata-kata yang sering digunakan ialah: deskripsikan, uraikan,

bandingkan, cari perbedaan, sederhanakan, katakan dengan kata-katamu sendiri,

jelaskan ide pokok dari

Contoh:

a) Jelaskan bagaimana Indonesia bisa merdeka

b) Bandingkan kondisi sebelum dan sesudah kemerdekaan

3. Pertanyaan penerapan (aplication)

Bentuk pertanyaan ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menerapkan informasi yang telah didapat dan dipahami ke dalam pemecahan

suatu masalah dari suatu aturan, generalisasi, aksioma, atau suatu proses.

Kata-kata yang biasa digunakan seperti: terapkan, klasifikasikan,

gunakan, pilih, manfaatkan, tulis sutau contoh, berapa banyak, yang mana,

apakah.

Contoh:

a) Bagaimana cara memanfaatkan lingkungan sekitar dengan baik?

b) Berikan contoh-contoh cara memelihara sungai ?

4. Pertanyaan Analisis

Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan siswa berpikir

secara kritis dan mendalam. Siswa dituntut untuk:

a) Mengidentifikasi motif, alasan-alasan atau sebab-sebab suatu kejadian.

b) Mempertimbangkan dan menganalisis informasi, agar diperoleh

kesimpulan atau generalisasi atas dasar informasi itu.

7

c) Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan

kejadian-kejadian yang dapat mendukung atau menolak suatu kesimpulan

atau alasan tertentu.

Kata-kata yang dapat digunakan seperti: identifikasi, apa motif atau

sebab-sebabnya, buat kesimpulan, tentukan kejadian, dukungan, analisis,

mengapa.

Contoh:

a) Identifikasikan sebab-sebab terjadinya bencana alam ?

b) Kesimpulan apa yang dapat kalian ambil setelah membaca tentang

kenampakan alam ?

5. Pertanyaan Sintesis

Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan berpikir lebih tinggi

dalam bentuk pikiran original (murni) dan kreatif.

Dalam pertanyaan ini siswa dituntut untuk:

a) Menghasilkan komunikasi-komunikasi atau buah pikiran yang asli.

b) Membuat ramalan.

c) Memecahkan masalah secara kreatif dan bervariasi.

Kata-kata yang digunakan seperti: perkirakan, hasilkan, tulis, rencanakan,

kembangkan, sintesiskan, konstruksikan, bagaimana kita bisa meningkatkan, apa

yang akan terjadi jika…, bagaimana kita memecahkan persoalan …..

Contoh:

a) Untuk menghasilkan lingkungan yang bersih

b) Tuliskan bagaimana cara kita menghargai kebudayaan-kebudayaan dari

daerah lain ?

c) Bagaimana cara kita untuk memecahkan masalah banjir yang sering

terjadi ?

Membuat ramalan.

a) Apa yang akan terjadi jika G-30-S/PKI berhasil dalam

pemberontakannya?

8

b) Akibat-akibat apa yang dapat terjadi jika penjajah masih ada sampai saat

ini?

Memecahkan masalah.

a) Bagaimana cara mengukur kedalaman palung laut jika kita tidak bisa

berenang ke dalamnya ?

b) Dari mana kita memperoleh uang untuk membiayai pembangunan bangsa

ini?

6. Pertanyaan Evaluasi

Bentuk pertanyaan evaluasi ini termasuk pertanyaan tingkat tinggi di

samping pertanyaan sintesis. Siswa dikembangkan kemampuan berpikirnya

melalui penggunaan proses-proses mental yang tinggi. Dalam hal ini siswa

dituntut untuk dapat membuat keputusan tentang baik-tidaknya suatu ide,

pemecahan masalah, suatu karya seni, atau pendapatnya mengenai isyu tertentu

yang sedang berkembang.

Kata-kata yang dapat digunakan seperti: apa argumentasinya, putuskan,

evaluasi, berikan pendapatmu, yang mana gambar yang paling baik, apakah

Anda setuju, apakah hal itu akan lebih baik.

Contoh:

a) Apakah anak-anak diberi keleluasaan membaca sembarang buku yang

mereka ingini tanpa mempertimbangkan akibat-akibatnya?

b) Gambar mana yang paling Anda sukai. Mengapa?

c) Pendekatan mana yang paling baik untuk mengatasi masalah ini?

d) Benarkah pelajaran sekolah itu terlalu sukar menurut Anda?

9

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

pada pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik pertanyaan akan mampu

untuk meningkatkan rasa keingintahuan, minat, dan motivasi siswa dalam

belajar. Selain itu pembaca juga akan mengetahui tentang tujuan dan fungsi

sebuah strategi pertanyaan untuk penyelidikan social, teknik mengajukan

pertanyaan, sikap guru terhadap jawaban siswa, sikap guru terhadap pertanyaan

siswa, memulai dengan pertanyaan ilmiah, ciri-ciri pertanyaan yang baik, cara

bertanya, dan bentuk-bentuk pertanyaan.

3.2 SARAN

Demikian yang penulis dapat sajikan dari makalah ini dan diharapkan

dapat menjadi bekal kita nantinya sebagai calon pendidik agar tercapai tujuan

pembelajaran yang lebih baik.

Penulis sangat berharap kedepannya makalah ini bisa menjadi acuan atau

referensi baik dalam penulisan makalah atau dalam pembelajaran. Oleh karena

itu diharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan menjadi lebih

baik lagi.

10

DAFTAR RUJUKAN

Anderson, Lorin W dan Krathwohl, David R.2015.Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Bank, James A.1990.Teaching Strategies For The Social Studies.New York &

London:Longman

Mulyana, Aina.2015.Metode Tanya Jawab Dan Prinsip.

http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/04/metode-tanya-jawab-dan-

prinsip.html. di akses tanggal 1 Februari 2015 pukul 14.55 wib