makalah kesehatan darurat

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana merupakan istilah yang sering kita dengar dan tidak asing lagi di telinga masyarakat kita. Bencana adalah suatu kejadian yang mengganggu pola kegiatan hidup sehari-hari. Gangguan tersebut umumnya datang secara mendadak, tidak pernah terpikirkan sebelumnya dan akibatnya sangat mengerikan. Kata bencana juga memberikan pengertian adanya korban jiwa, kematian atau cidera serta gangguan terhadap kesehatan manusia.Selain manusia yang menjadi korban, juga kemungkinan terjadinya kehilangan harta benda, kerusakan bangunan serta fasilitas layanan masyarakat seperti putusnya aliran listrik dan rusaknya jaringan komunikasi. Kata bencana juga sangat berkaitan erat dengan perlunya penyediaan penampungan, makanan, pakaian, obat-obatan bagi masyarakat yang terlanda bencana. Biasanya bencana timbul secara mendadak dan dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa, rusaknya bangunan, rusaknya fasilitas air, serta menimbulkan masalah kesehatan paska bencana atau disebut kesehatan darurat sehingga perlu dilaksanakan program-program penanggulangan Epidemiologi Kesehatan Darurat 1

Upload: darliana-darwis

Post on 15-Apr-2017

87 views

Category:

Health & Medicine


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana merupakan istilah yang sering kita dengar dan tidak asing

lagi di telinga masyarakat kita. Bencana adalah suatu kejadian yang

mengganggu pola kegiatan hidup sehari-hari. Gangguan tersebut

umumnya datang secara mendadak, tidak pernah terpikirkan sebelumnya

dan akibatnya sangat mengerikan. Kata bencana juga memberikan

pengertian adanya korban jiwa, kematian atau cidera serta gangguan

terhadap kesehatan manusia.Selain manusia yang menjadi korban, juga

kemungkinan terjadinya kehilangan harta benda, kerusakan bangunan serta

fasilitas layanan masyarakat seperti putusnya aliran listrik dan rusaknya

jaringan komunikasi. Kata bencana juga sangat berkaitan erat dengan

perlunya penyediaan penampungan, makanan, pakaian, obat-obatan bagi

masyarakat yang terlanda bencana.

Biasanya bencana timbul secara mendadak dan dapat menyebabkan

timbulnya korban jiwa, rusaknya bangunan, rusaknya fasilitas air, serta

menimbulkan masalah kesehatan paska bencana atau disebut kesehatan

darurat sehingga perlu dilaksanakan program-program penanggulangan

kesehatan darurat dan juga perlu evaluasi program untuk menilai apakah

program tersebut berhasil atau tidak ?

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu evaluasi Program ?

2. Apa saja tujuan evaluasi program kesehatan masyarakat?

3. Apa Sasaran dari Evaluasi Program ?

4. Apa saja indikator evaluasi program ?

5. Bagaimana evaluasi program kesehatan dalam keadaan darurat?

Epidemiologi Kesehatan Darurat 1

Page 2: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umumUntuk mengetahui bagaimana cara melakukan evaluasi program

kesehatan.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud

dengan evaluasi program kesehatan.

b. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dari evaluasi

program kesehatan.

c. Untuk mengetahui dan memahami sasaran evaluasi

program

d. Untuk mengetahui dan memahami indikator evaluasi

program

e. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi program dalam

keadaan darurat

Epidemiologi Kesehatan Darurat 2

Page 3: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Evaluasi Program Kesehatan

Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu

perencanaan,organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa

evaluasi, maka tidakakan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi

tersebut dalam rancangan,pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi

sudah menjadi kosa kata dalambahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata

serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian

atau penaksiran. Menurut Stufflebeam dalam Lababa (2008), evaluasi

adalah “the process ofdelineating, obtaining, and providing useful

information for judging decisionalternatives," 

 Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan,memperoleh,

dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskansuatu alternatif

keputusan.Evaluasi juga didefinisikan sebagai suatu proses untuk

menentukan nilaiatau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program

dalam mencapaitujuan yang telah ditetapkan (Azwar, 1996).Dari dua

pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatuproses

untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatantertentu

telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatustandar

tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya,

sertabagaimana manfaat yang telah didapatkan itu bila dibandingkan

denganharapan-harapan yang ingin diperoleh (Umar, 2002) yang berguna

untukmerumuskan alternatif keputusan di masa yang akan datang.

Pengertian dari program kesehatan masyarakat adalah kumpulan

proyek-proyek di bidang kesehatan baik yang berjangka panjang maupun

berjangkapendek.Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi program

kesehatan masyarakatadalah suatu proses untuk menyediakan informasi

Epidemiologi Kesehatan Darurat 3

Page 4: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

tentang sejauh mana suatu program kesehatan masyarakat telah dicapai,

bagaimana perbedaanpencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk

mengetahui apakah adaselisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat

yang telah didapatkandari program kesehatan masyarakat yang telah

dilaksanakan biladibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin

diperoleh (Umar, 2002)yang berguna untuk merumuskan alternatif

keputusan di masa yang akan datang.

B. Tujuan Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat (Husna, 2012):

Tujuan diadakan evaluasi suatu program biasanya bervariasi,

tergantung pada pihak yang memerlukan informasi hasil tersebut.

Pimpinan tingkat atas memerlukan informasi hasil evaluasi berbeda

dengan pimpinan tingkat menengah atau pimpinan tingkat pelaksana.

Walaupun demikian pada dasarnya evaluasi dilakukan dengan tujuan

sebagai berikut :

1. Untuk menetapkan penilaian terhadap program yang sedang

berjalan dan kecenderungannya, apakah pencapaian target seperti

yang telah ditetapkan dalam rencana program telah berjalan secara

efektif dan efisien.

2. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan

program dan perencanaan program yang akan datang. Hasil

evaluasi akan memberikan pengalaman mengenai hambatan atau

pelaksanaan program yang lalu selanjutnya dapat dipergunakan

untuk memperbaiki kebijaksanaan dan pelaksanaan program yang

akan datang.

3. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana, daya, dan

manajemen (resources) saat ini serta di masa-masa mendatang.

Tanpa adanya evaluasi akan terjadi pemborosan pengunaan

sumber dana dan daya yang sebenarnya dapat diadakan

penghematan serta penggunaan untuk program-program yang lain.

Epidemiologi Kesehatan Darurat 4

Page 5: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

4. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu

program. Sehubungan dengan hal ini perlu adanya kegiatan-

kegiatan yang dilakukan antara lain; mengecek relevansi dari

program dalam hal perubahan-perubahan kecil yang terus-

menerus, mengukur kemajuan terhadap target yang direncanakan,

menentukan sebab dan faktor di dalam maupun di luar yang

mempengaruhi pelaksanaan program.

5. Untuk meningkatkan efektivitas administrasi manajemen program

atau untuk memberikan kepuasan sehubungan dengan

akuntabilitas yang diharapkan oleh atasan, penyandang dana

program atau sponsor. Apabila evaluasi ini dikerjakan pada proyek

atau program yang sedang berjalan akan membantu memotivasi

dalam pelaksanaan program utamanya untuk meningkatkan kinerja

(perfomance).

6. Untuk menilai manfaat program bagi masyarakat sasaran program.

Masyarakat sasaran perlu mengetahui dengan kesadaran penuh

mengenai hasil evaluasi program yang menyangkut dirinya.

Misalnya,masyarakat sasaran tentu ingin tahu bagaimana hasil

program penyuluhan kesehatan ibu dan anak , dapat menurunkan

angka kesakitan atau kematian bayi, atau pada program yang lain,

pemberian garam yodium dapat menurunkan penderita gondok

endemik di daerahnya. Sayangnya, hasil evaluasi seperti ini jarang

disampaikan oleh penanggung jawab program kepada masyarakat

sasaran dengan berbagai evaluasinya.

7. Evaluasi harus digunakan secara konstruktif seperti terkandung

dalam maksud dan tujuan , bukan untuk membenarkan tindakan

yang telah lalu atau mencari-cari kekurangan dan tidak

dimaksudkan untuk mengadili seseorang.

Epidemiologi Kesehatan Darurat 5

Page 6: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

C. Sasaran Evaluasi Program

Evaluasi program merupakan kebutuhan banyak pihak, menjadi

penting dan kompleks. Seperti telah disampaikan definisi adalah suatu

evaluasi dalam pekerjaan adalah evaluasi suatu proses penilaian suatu

kinerja dari suatu proses kegiatan; dalam arti sempit biasanya evaluasi

program dibatasi atau berfokus pada evaluasi hasil (out put) yang

berhubungan dengan pencapaian sasaran program. Sedang evaluasi out

come atau impact dibatasi terhadap “apa dampak yang secara nyata

diterima akibat program yang diberikan (ditunjukan) dan manfaatnya

(benefit) bagi masyarakat yang menerima pelayanan” . di dalam

pengertian tersebut mencakup evaluasi terhadap : input-proses-out put-out

come- dan impact. Evaluasi program adalah suatu bentuk khusus dari

evaluasi. Sesuai namanya evaluasi ini dilakukan terhadap program.

Sebagaimana diketahui program adalah suatu rencana yang telah nyata

kongkrit, suatu rencana yang telah mencantumkan tujuan, sasaran atau

targetnya, penyediaan anggaran, SDM, sarana prasarana lainnya dan waktu

yang dijadwalkan. Masing-masing elemen program tersebut telah

ditetapkan atau telah dibuat standar sebelumnya yang daapt diukur dalam

perkembangan pelaksanaannya. Seiring dengan penjelasan tersebut,

evaluasi program mencakup :

1. Evaluasi terhadap tujuan program yang telah ditentukan

2. Evaluasi terhadap sasaran program yang dituju

3. Evaluasi terhadap target (hasil) program yang ditetapkan

4. Evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk

mencapai tujuan, sasaran dan target.

5. Evaluasi terhadap sumber daya yang digunakan

6. Evaluasi terhadap waktu yang diperulukan dalam pelaksanaan

Dengan demikian evaluasi program berhubungan dengan nilai atau

harga dari elemen-elemen ; tujuan, sasaran, target, sumber daya dan waktu

penyelesaiansuatu proyek atau program.

Epidemiologi Kesehatan Darurat 6

Page 7: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :

1. Evaluasi program bukanlah suatu keputusan, namun suatu

penetapan penilaian, yang dikenadalikan oleh aturan-aturan.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan barulah dibuat suatu

keputusan, seperti sukses atau tidak sukses, gagal atau berhasil

2. Evaluasi program difokuskan pada penilaian terhadap kinerja

(performance) program bukan terhadap orangnya.

3. Evaluasi berdasarkan standardan perbandingan yaitu perbandingan

antara hasil yang direncanakan atau dikerjakan dengan hasil yang

dicapai. Untuk itu diperlukan indikator-indikator, yang sejak awal

perencanaan (atau sebelum pelaksanaan) program telah ditetapkan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi merujuk pada tiga

hal, suatu nilai harga,Apakah program dilaksanakan sebagaimana

direncanakan, dan Penetapan penilaian.

D. Indikator Evaluasi Program KesehatanDalam WHO, indikator didefinisikan sebagai variable yang

membantu untuk mengukur perubahan. Indikator adalah variable yang

dapat membantu mengukur perubahan-perubahan. Variable adalah alat

bantu evaluasi yang dapat mengukur perubahan secara langsung atau tak

langsung. Misalnya, kalau tujuan dari program adalah untul melatih

sejumlah tertentu tenaga kesehatan tiap tahun, maka suatu indikator

langsung untuk mengevaluasi boleh jadia berupa jumlah tenaga kesehatan

yang betul-betul dilatih setiap tahunnya. Contoh lain jika uang dievaluasi

adalah hasil suatu program untuk memperbaiki tingkat kesehatan golongan

anak-anak, mungkin perlu untuk mengukur setiap perbaikan dengan

menggunakan beberapa indikator yang secara tak langsung dapat

mengukur adanya perubahan pada tingkat kesehatan mereka, misalnya

status gizi yang digambarkan dengan berat badan terhadap tinggi badan,

angka kecukupan imunisasi, kesanggupan belajar, angka kematian

Epidemiologi Kesehatan Darurat 7

Page 8: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

menurrut golongan umur, angka kesakitan, jenis penyakit tertentu, dan

angka penderita cacat golongan anak-anak.

Indikator harus valid, objektif, sensitif dan spesifik. Dalam

memilih indikator harus diperhitungkan sejauh mana indikator tersebut

sah, bisa dipercaya, sensitif dan spesifik.

Validitas atau keabsahan mempunyai arti bahwa indikator tersebut

betul-betul mengukur hal-hal yang ingin diukur. Indikator ini dapat

digunakan untuk mengambarkan keadaan kondisi atau status kesehatan

yang sebenarnya.

Reliabilitas atau dapat dipercaya mempunyai arti bahwa biarpun

indikator digunakan oleh orang yang berlainan, pada waktu yang

berlainan, hasilnya akan tetap sama.

Kepekaan atau sensitif berarti bahwa indikator tersebut harus peka

terhadap setiap perubahan mengenai keadaan atau fenomena yang

dimaksud. Akan tetapi suatu indikator dapat juga sensitif terhadap lebih

dari satu keadaan atau fenomena.

Kekhususan atau spesifisitas berarti bahwa indikator tersebut dapat

menunjukan perubahan-perubahan hanya mengenai keadaan atau

fenomena yang dikhususkan baginya.

E. Evaluasi Program dalam Keadaan Darurat

Masalah kesehatan darurat adalah masalah kesehatan yang harus

ditangani ketika timbulnya suatu bencana dan menimbulkan gangguan

pada kesehatan masyrakat.Bencana sendiri terbagi menjadi bencana alam,

bencana non-alam, dan bencana sosial.

Penanggulangan bencana adalah Suatu proses yang dinamis,

terpadu dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah

yang berhubungan dengan penanganan, merupakan rangkaian kegiatan

yang meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat,

rehabilitasi dan pembangunan kembali.

Epidemiologi Kesehatan Darurat 8

Page 9: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

Penanggulangan bencana merupakan serangkaian upaya yang

meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya

bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

Tujuan dari penanggulangan bencana adalah :

1. Memberikan    perlindungan kepada masyarakat   dari ancaman

bencana;

2. Menyelaraskan  peraturan perundang-undangan  yang sudah ada;

3. Menjamin    terselenggaranya  penanggulangan  bencana secara

terencana,  terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh;

4. Menghargai budaya lokal;

5. Membangun partisipasi dan kemitraan publik  serta swasta;

6. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan

kedermawanan; dan

7. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

Penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri atas 3 (tiga) tahap

meliputi: 

1. prabencana;

2. saat tanggap darurat, dan

3. pascabencana.

Evaluasi Program dalam keadaan darurat, Ada beberapa jenis

evaluasi yang digunakan dalam keadaan darurat atau tanggap darurat:

1. Real-time evaluations

Jenis evaluasi ini dilakukan padapermulaan pengelolaan

tanggap darurat. Biasanya real-time evaluations memberikan

informasi yang akan digunakan sebagai rekomendasi bagi

organisasi untuk melakukan penyesuaian terhadap kegiatan

tanggap darurat secepatnya.

Epidemiologi Kesehatan Darurat 9

Page 10: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

2. Participatory or Beneficiary-bassed evaluations

Jenis evaluasi ini memberikan masukan penting untuk

pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana para pengungsi

atau pihak-pihak yang terkait menilai pengelolaan tanggap

darurat yang dijalankan oleh organisasi

3. Self-evaluations workshop

Jenis evaluasi ini melakukan penilaian atas pencapaian

kerja organisasi untuk perencanaan kegiatan tanggap darurat

yang akan datang berdasarkan hasil analisis.

4. Lessons-learned workshop

Secara umum ,jenis evaluasi ini dilakukan pada saat

kegiatan utama tanggap darurat telah selesai dijalankan. Jenis

evaluasi ini tidak hanya memberikan penilaian atas pencapaian

organisasi dan masalah yang dihadapi namun juga sumber daya

yang tersedia bagi proses perencanaan dan pelaksanaan

program serupa di wilayah lainnya.

Evaluasi tidak ada artinya apabila tidak berhasil mendorong

organisasi untuk melakukan pembelajaran ataupun perubahan. Karenanya,

sangat penting bagi seluruh proyek evaluasi untuk terlebih dahulu

direncanakan secara saksama dengan memperhatikan dua hal penting

berikut ini :

1. Terdapat pemahaman yang jelas mengapa evaluasi dilakukan

dan bagaimana hasil temuan serta rekomendasinya akan

digunakan.

2. Para pengungsi, jika memungkinkan, hendaknya dilibatkan

dalam seluruh rangkaian proses evaluasi.

Framework yang kerap digunakan untuk mengevaluasi kualitas

sistem indikator kesehatan masyarakat terdiri dari empat kriteria :

Epidemiologi Kesehatan Darurat 10

Page 11: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

1. Kejelasan parameter pengukuran dan standar normatif.

Menyangkut metode indikator pengukuran, tindakan, atau

struktur yang dijelaskan dalam instrumen.

2. Keseimbangan struktur dan proses pengukuran.

Menyangkut jangkauan intrumen terhadap dua kategori

indikator.

3. Efektivitas.

Menyangkut observasi atau eksperimen terhadap indikator

tindakan

4. Spesifikasi akuntabilitas

Instrumen secara spesifik tidak hanya mengidentifikasi

institusi pada satu bagian saja.

Epidemiologi Kesehatan Darurat 11

Page 12: MAKALAH KESEHATAN DARURAT

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah kesehatan darurat adalah masalah kesehatan yang harus

ditangani ketika timbulnya suatu bencana dan menimbulkan gangguan

pada kesehatan masyrakat.Bencana sendiri terbagi menjadi bencana alam,

bencana non-alam, dan bencana sosial.

Upaya-upaya pencegahan atau penanggulangan masalah kesehatan daruat dilakukan pada masing-masing tahapan riwayat alamiahnya dengan tujuan meminimalisasi korban yang jatuh serta meminimalisasi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh suatu bencana.

Evaluasi tidak ada artinya apabila tidak berhasil mendorong

organisasi untuk melakukan pembelajaran ataupun perubahan. Karenanya,

sangat penting bagi seluruh proyek evaluasi untuk terlebih dahulu

direncanakan secara saksama.

Epidemiologi Kesehatan Darurat 12