makalah mk 1

Upload: miftahun-najich-achmad

Post on 30-Oct-2015

171 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Makalah Manajemen Keuangan

Page2

Makalah Manajemen KeuanganAnalisis Rasio Keuangan2013Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Trate GresikJl. Abdul Karim No. 60 Trate Gresik

Kelompok 3Miftahun NajihNinda Sukma Septin ACahayane AgungRizal FananiJulia NingsihMuh. Nizar

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangLaporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis tersebut adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan.Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Terdapat empat hal yang mendorong analisis laporan keuangan dengan model rasio keuangan yaitu :1.Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu2.Untuk membuat data menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yang digunakan3.Untuk menginvestigasi teori yang terkait dengan rasio keuangan4.Untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi atau prediksi variabel tertentu (seperti kebangkrutan atau financial distress). Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan dari sebuah perusahaan adalah untuk meramal kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan. Prediksi kelangsungan hidup perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya potensi kebangkrutan.Tabel Neraca dan Rugi Laba Perusahaan Quickfix Autoparts

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan perbedaan pertumbuhan laba antar periode, , sehingga dapat diajukan pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana kondisi laporan keuangan Perusahaan Quickfix Autoparts dan Tindakan apa yang harus dilakukan agar penilaian atas laporan keuangan tersebut wajar?

BAB IILANDASAN TEORI

Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.Van home (2012:190). Rasio keuangan dapat dibagi menjadi lima jenis rasio dasar, yaitu : likuiditas, leverage, coverage, aktivitas, dan profitabilitas. Tidak ada satu rasio pun yang memadai untuk penilaian yang wajar atas kondisi keuangan kinerja perusahaan. Akan tetapi, dengan sekelompok rasio, penilaian yang wajar dapat dilakukan. Jumlah rasio-rasio yang penting untuk tujuan ini tidaklah terlalu banyak.Input dasar untuk analisa rasio keuangan adalah laporan rugi laba dan neraca pada suatu periode tertentu yang akan dievaluasi. Kita harus ingat bahwa rasio merupakan alat untuk menyatakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari, dalam hal ini adalah kondisi financial perusahaan. Rasio merupakan titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengidentifikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Analisa ratio digunakan untuk membandingkan berbagai perkiraan dalam kategori berbeda, yaitu perkiraan antara perkiraan satu dengan yang lainnya, baik perkiraan antar R/L, maupun R/L dengan neraca.Analisa rasio tidak hanya menggunakan rumus terhadap data keuangan, tetapi juga mengintrepretasikan nilai rasio tersebut dengan menggunakan beberapa analisa, yaitu:a.Analisa antar perusahaanRasio perbandingan antar perusahaan yang berbeda pada waktu yang sama yaitu membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan pembanding dimana nilai ratio perusahaan dibandingkan dengan nilai rasio perusahaan pembanding dengan tujuan untuk perbaikan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah terjadi penyimpangan terhadap standar industri. b.Analisa berkala dari waktu ke waktu atau analisa deret berkalaHal ini dilakuakan berdasarkan pada teori bahwa perusahaan harus dievaluasi keadaan masa lalunya untuk mengetahui arah perkembangannya serta tindakan apa yang sesuai yang harus dilakukan perusahaan untuk jangka menengah dan panjang.c.Analisa gabungan Pendekatan yang lebih informatif terhadap analisa rasio adalah gabungan dari analisa antar perusahaan dan analisa deret berkala. Dalam analisa gabungan terdapat kaitan antara analisa retio perusahaan dengan trend dari industri. Pada umumnya semakin rendah ratio mencerminkan rata-rata penagihan perusahaan semakin baik.

Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan Keuangan memiliki keterbasan antara lain : a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan intern report ( laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara ) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu semua jumlah jumlah atau hal hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuidasi atau realisasi dimana dalam laporan ini terkandung pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh Akuntan atau Manajemen yang bersangkutan. b. Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda atau berubah. c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan unit yang terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga harga. d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang.

BAB IIIPEMBAHASANPada umumnya analisis terhadap rasio merupakan langkah awal dalam analisis keuangan guna menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Ukuran yang digunakan adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara dua data keuangan. Beberapa rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi 5 macam, yaitu diantaranya:1. Rasio Likuiditas, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Rasio ini ditunjukkan pada besar kecilnya aktiva lancar.a. Current Ratio (ratio lancar), merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dimana kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.b. Cash ratio (ratio of immediate solvency), merupakan kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.c. Quick Ratio (ratio cepat), dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar, kemudian membagi sisanya dengan hutang lancar Dimana kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets).

2. Rasio aktivitas, mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber sumber daya sebagaimana digariskan oleh kebijaksanaan perusahaan menjadi penjualan atau kas. Rasio ini menyangkut perbandingan antara penjualan dengan aktiva pendukung terjadinya penjualan artinya rasio ini menganggap bahwa suatu perbandingan yang layak harus ada antara penjualan dan berbagai aktiva misalnya : persediaan, piutang, aktiva tetap, dan lain-lain. Rasio produksi meliputi : a. Account receivable ratio, mengetahui jumlah waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang selama satu tahun yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan rata-rata piutang.b. Inventaory ratio, menhitung kemampuan persediaan berputar selama satu tahun yang diukur dengan menggunakan inventory turnover dan waktu rata-rata persediaan tertahan di gudang. Semakin kecil angka, maka semakin baik karena resiko yang semakin kecil.c. Total asset turnover, kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan.

3. Rasio Leverage, menunjukkan penjaminan utang, baik dengan menggunakan total aktiva maupun modal sendiri.a. Total debt, mengukur presentase penggunaan dana dari kreditur yang dihitung dengan cara membagi total hutang dengan total aktiva. Dimana beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.b. Debt to equity ratio, merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Secara sistematis dapat ditulis sebagai perbandingan antara total utang dengan modal. c. Long term debt to equity ratio, merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiriyang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang. Long term debt to equity ratio = Utang jangka panjang Modal sendirid. Tangible assets debt coverage, merupakan besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya. Tangible assets debt coverage = Jumlah aktiva Intangibles utang lancar Hutang jangka panjange. Time interest earned, dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan beban bunga. Rasio ini mengukur seberapa jauh laba bisa berkurang tanpa menyulitkan perusahaan dalam memenuhi kewajiban membayar bunga tahunan. Dimana besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang.

4. Rasio profitabilitas, digunakan untuk mengukur seberapa efekif pengelolaan perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan sebagai berikut:a. Gross profit margin, menunjukkan kemampuan penjualan dalam menghasilkan laba kotor.b. Net profit margin, kemampuan setiap rupiah penjualan untuk menghasilkan laba bersih (Earning After Tax, EAT)c. Return on total assets, menunjukkan kemampuan total aktiva menghasilkan laba sebelum dipotong bunga dan pajak (EBIT)d. Rate of return on investment, kemampuan aktiva rata-rata dalam menghasilkan laba setelah pajak.e. Return on equity, Kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.

5. Rasio pasar, diterapkan untuk perusahaan yang telah go public dan mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai terutama pada pemegang saham dan calon investor. Rasio pasar mencerminkan penilaian pemgang saham dari segala aspek atas kinerja masa lalu perusahaan dan harapan kinerja di masa yang akan datang. a. Earning per share, menunjukkan jumlah pendapatan bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.b. Price earning ratio, rasio antara harga pasar saham dengan laba per lembar saham. Jika rasio ini lebih rendah dari pada rasio industri sejenis, bisa merupakan indikasi bahwa investasi pada saham perusahaan ini lebih beresiko daripada rata -rata industri. Rasio harga pasar pada umumnya digunakan untuk melihat saham perusahaan dan mengukur julah uang dimana investor bersedia membayar untuk setiap rupiah pendapatan perusahaan. Besarnya rasio harga pasar menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan di masa depan.c. Market to book value, perbandingan antara nilai pasar saham dengan nilai buku saham, juga merupakan indikasi bahwa para investor menghargai perusahaan. Ratio harga pasar per nilai buku menunjukkan bagaimana penilaian investor terhadap kinerja perusahaan. Ratio ini menghubungkan nilai pasar saham perusahaan terhadap nilai buku atau nilai akutansi. Untuk menghitungnya pertama harus dihitung nilai buku per lembar saham biasa.Niali buku /lembar saham biasa = Ekuitas saham biasa Jumlah lembar saham biasa yang beredar

Tabel 1. Ratio keuangan untuk Perusahaan Quickfix Autoparts

Intrepretasi Analisa RatioDari contoh analisa ratio pada tabel 1. untuk Perusahaan Quickfix Autoparts, maka nilai ratio untuk tahun 2004 tersebut dapat diintrepretasikan:1. Rasio Likuiditas, a. Current Ratio = 3.79 : berarti setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 3.79b. Cash ratio = 0.62 : berarti setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh kas, surat berharga dan piutang sebesar Rp 0.62c. Quick Ratio = 0.1 : berarti setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin Rp 0.1 uang kas.

Liquiditas persediaan yang rendah dapat diakibatkan oleh 2 faktor yaitu:a) terlalu banyak macam persediaan macam persediaan yang tidak dapat dijual dengan mudah karena merupakan barang setengan jadi, barang usang atau barang untuk kegunaan tertentu.b) Jika barang tersebut dijual dengan kredit maka akan menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi uang kas. Ratio cepat merupakan alat ukur likuiditas yang lebih baik jika persediaan tidak mudah diuangkan. Jika persediaan likuid maka rasio lancar merupakan ukuran likuiditas yang lebih disukai.Pada umumnya dari ke tiga alat ukur likuiditas yang telah diterangkan diatas, jika semakin tinggi nilainyan maka likuiditas perusahaan semakin baik. Kelebihan likuiditas akan mengurangi resiko ketidakmampuan memenuhi kewajiban jangka pendek yang telah jatuh tempo sehingga akan mengurangi laba. Jadi biaya untuk meningkatkan likuiditas merupakan pertukaran antara laba dan likuiditas.

2. Rasio aktivitas: a. Account receivable ratio = 10.5 kali, artinya dana yang tertanam dalam piutang itu mampu berputar sebanyak 10.5 kali dalam satu tahun. Averege Collection Periodenya adalah 80 hari, yang artinya dibutuhkan waktu rata-rata 80 hari untuk mengumpulkan mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali. Semakin singkat, maka semakin baik sebab semakin cepat tertagih.b. Inventaory ratio = 1.54 kali, artinya kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam tahun AxB itu adalah 1.54 kali. Sedangkan waktu rata-rata dari persediaan tertahan di gudang dihitung menggunakan average of inventory, atau sama dengan 347,6 hari. Semakin kecil angka, maka semakin baik karena resiko yang semakin kecil.Untuk mengetahui siklus operasi dalam bisnis tertentu digunakan ukuran operating cycle yang menunjukkan jumlah hari yang diperlukan untuk mengonversikan persediaan piutang hingga kembali menjadi uang kas.Operating cycle = Averege Collection Periode + average of inventoryc. Total asset turnover = 1.05, artinya kemampuan dana yang tertanam dalam total aktiva rata-rata hanya dapat berputar 1.05 kali dalam 1 tahun sehingga menghasilkan penerimaan penjualan bersih. Dengan kata lain, setiap Rp 1,00 aktiva hanya mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp 1.05. Semakin kecil ratio tersebut, maka semakin jelek..3. Rasio Leverage.a. Total debt = 1.81 : artinya 181% dari total aktiva itu dibiayai dengan menggunakan dana yang berasal dari utang.b. Debt to equity ratio = 0.64 : artinya bagian dari utang yang dijamin oleh modal sendiri hanya sebesar 1/(0.64) = 0,64 stsu 64%. Jadi, apabila perusahaan itu dilikuidasi, maka bagian utang yang dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri hanya 64%. c. Time interest earned = 0.46 kali, artinya EBIT yang diperoleh itu 0.46 kali biaya bunga, atau dapat juga diartikan bahwa setiap Rp 1,00 bunga dijamin oleh Rp 0.46,00 EBIT

4. Rasio profitabilitasa. Gross profit margin = 0.2 artinya setiap penjualan Rp 1,00 akan menghasilkan laba kotor sebanyak Rp 0.2b. Net profit margin = 0.15 artinya Rp 1,00 penjualan mampu menghasilkan Rp 0.15 laba setelah pajak (EAT)c. Return on total assets= (0.0001) artinya Rp 1,00 total aktiva mampu menghasilkan Rp (0.0001) laba sebelum dipotong bunga dan pajak (EBIT)d. Rate of return on investment = (0.0001) artinya setiap Rp 1,00 aktiva rata-rat mempu menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp (0.0001)e. Return on equity = (0.0003) artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri mampu menghasilkan Rp (0.0003) untuk para pemegang saham.

5. Rasio Coverage a. interest coverage ratio = (0.0002)

Keterbatasan Analisis Rasio keuangan

1. Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan bahkan dapat dimanipulasi. 2. Seorang manajer keuangan harus berhati - hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan rasio - rasio. 3. Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal dan dipimpin dengan baik. 4. Dalam menganalisa setiap rasio, angka - angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi 1) Adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat resiko yang hampir sama; 2) Adanya analisa kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun tahun sebelumnya. 5. Pencapaian target sesuai dengan rata rata industri tidak menunjukkan Kinerja perusahaan yang baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata - rata industri. Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader's ratios.

BAB IVKESIMPULAN

KESIMPULAN 4.1.1 Analisis Rasio Likuiditas Karena ketiga ukuran rasio likuiditas baik Cash Ratio, Current Ratio dan Quick Ratio adalah menurun atau negatif, maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas buruk .4.1.2 Analisis Rasio Profitabilitas Karena ketiga ukuran rasio profitabilitas, baik ROA, ROE maupun NPM mengalami kanaikan dan penurunan, maka dapat disimpulkan bahwa kenaikan dan penurunan yang terjadi cenderung bersifat tidak stabil dan membahayakan posisi keuangan perusahaan. 4.1.3 Analisis Rasio Solvabilitas Karena ketiga ukuran rasio solvabilitas baik Debt To Equity Ratio, Lomg Term Debt To Equity Ratio dan Total Debt To Total Capital Asset adalah meningkat atau positif, maka dapat disimpulkan bahwa solvabilitas buruk. 4.1.4 Analisis Rasio Modal Saham Karena ketiga ukuran rasio modal saham baik Earning per Share, Price Earning Rasio dan Rasio Tingkat Kapitalisasi mengalami kenaikan dan penurunan, maka dapat disimpulkan bahwa fluktuasi yang terjadi menunjukan kinerja manajemen belum stabil dalam mengevaluasi perusahaan saat ini

SARAN 4.2.1 Analisis Rasio Likuiditas PT Quickfix Autoparts untuk tahun yang akan datang hendaknya lebih meningkatkan persentase Cash Ratio dengan mengurangi hutang lancar dan memperbesar kenaikan kas. Sedangkan untuk Current Ratio dan Quick Ratio agar terus ditingkatkan sampai batas yang dianggap cukup baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 4.2.2 Analisis Rasio Profitabilitas PT Quickfix Autoparts untuk tahun yang akan datang agar meningkatkan tingkat persentase yang telah dicapai karena selama tiga tahun terakhir perusahaan telah cukup kritis dalam mengelola aktiva dan modal perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak laba.

Daftar PustakaVan Home,james G dan Wachowicz, jhon M. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan jilid 13. Salemba empat. jakarta.Munawir. 2000. Analisis Laporan Keuangan.Liberty.Jogjakarta,. Di unduh dari Http:\\economic.scientist.blogspot.com\ 19:45:21