makalah mlm 3

17
DAFTAR ISI Kata Pengantar ·····································i Daftar Isi ·········································ii BAB I Pendahuluan····································1 1.1.Latar Belakang ····································1 1.2.Rumusan Masalah····································2 1.3.Tujuan Penulisan ··································2 BAB II Pembahasan ··································3 2.1.Pengertian ········································3 2.2.Sejarah Berdirinya Multi LevelMarketing············3 2.3.Sistem Kerja Multi Level Marketing ················4 2.4.Pandangan Islam Terhadap Multi Level Marketing · · · ·5 BAB III Penutup ····································10 3.1.Kesimpulan ·······································10 3.2.Saran·············································11 DAFTAR PUSTAKA ·····································12 KATA PENGANTAR

Upload: ari-ardianti

Post on 14-Dec-2014

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah MLM 3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ··········································································i

Daftar Isi ··················································································ii

BAB I Pendahuluan······································································1

1.1.Latar Belakang ···········································································1

1.2.Rumusan Masalah·······································································2

1.3.Tujuan Penulisan ········································································2

BAB II Pembahasan ····································································3

2.1.Pengertian ·················································································3

2.2.Sejarah Berdirinya Multi LevelMarketing·········································3

2.3.Sistem Kerja Multi Level Marketing ················································4

2.4.Pandangan Islam Terhadap Multi Level Marketing ·····························5

BAB III Penutup ·······································································10

3.1.Kesimpulan ··············································································10

3.2.Saran······················································································11

DAFTAR PUSTAKA ··································································12

KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  serta salam  selalu tercurahkan kepada

Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penulis  mampu  menyelesaikan  tugas 

makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam.

Islam  sebagai  agama  yang  telah  berkembang  selama  empat  belas  abad  lebih 

menyimpan  banyak  masalah  yang  perlu  diteliti,  baik  itu  menyangkut  ajaran  dan 

Page 2: Makalah MLM 3

pemikiran  keagamaan  maupun  realitas  sosial,  politik, ekonomi dan budaya.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.

Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat

bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-

kendalayangpenulishadapiteratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bisnis Multi Level

Marketing dalam sudut pandang Islam. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai

rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan

penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Pendidikan Akuntansi.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, 

kepada  Bapak Drs. A Toto Suryana A.F, M. Pd selaku dosen meminta  masukannya  demi 

perbaikan  pembuatan  makalah  ini  di  masa  yang  akan  datang.

Bandung, April 2012

Penulis

 

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia semakin maju, teknologi semakin canggih dan sistem perdagangan pun semakin

banyak, semarak dan beraneka ragam. Kaum kafir memang masih menguasai ekonomi, bisnis

Page 3: Makalah MLM 3

dan perdagangan dunia. Umat islam masih jauh ketinggalan, bahkan nampak semakin tercekik,

tidak bisa banyak berbuat, apalagi mengamalkan dan mempraktikkan hukum-hukum islam.

Sejak beberapa tahun ini, muamalah MLM (Multi Level Marketing) semakin marak dan

banyak diminati orang, lantaran perdagangan dan muamalah dengan sistim MLM ini

menjanjikan kekayaan yang melimpah tanpa banyak modal dan tidak begitu ruwet. Betulkah

yang mereka harapkan itu terjadi? Jaringannya tersebar di seluruh dunia, tidak terkecuali negara

tercinta kita Indonesia. Mungkin jika kita bertanya kepada orang, apa sih MLM itu?  Mereka

sudah banyak yang tahu dan bisa memberikan jawabannya dengan mendetail.  Tetapi jika kita

bertanya, apa sih sebenarnya hukum muamalah MLM itu? Mungkin tidak banyak yang bisa atau

bersedia menjawabnya, apalagi menjawabnya dengan jujur dan sesuai dengan hukum islam.  

      Pada tahun 1994 para penyembah uang mendirikan sebuah perusahaan MLM dikota

Medona, Italia dengan nama “Fyujera Strategi” di kamar dagang dan industri  negara tersebut.

Selang beberapa waktu, mereka mengganti namanya menjadi “Bintakona” yang terkenal hingga

sekarang. Empat tahun kemudian, yaitu pada tahun 1998 M, Inggris mendirikan perusahaan

MLM dengan nama “Quest Internasional”. Dan di kemudian hari mereka mengganti namanya

menjadi: “Gold Quest”. Pada tahun 2000 M, muamalah batil ini lahir di Belgia dan diberi nama:

“7 Keping Permata”. Dan pada tahun yang sama, yaitu tahun 2000 M, anak cucu muamalah batil

ini pun lahir di Iran dan menyebar ke beberapa negara Asia termasuk Indonesia. 

      Memang, ekonomi sebuah negara itu dapat dijadikan sebagai tolok ukur atau alat menilai

sehat atau sakitnya rakyat negara tersebut. Kebejadan ekonomi, praktik riba, jumlah kriminalitas

yang semakin meningkat, kefakiran yang semakin membumbung, dan seluruh problematika yang

selalu dikhawatirkan oleh setiap orang muncul lantaran ekonomi yang sakit. Para ahli juga

mengakui masalah ini dengan tegas.

Dalam dasawarsa terakhir ini, dengan hubungan, jaringan internet, dan teknologi-

teknologi yang semakin meluas, kita menyaksikan banyak kesempatan untuk menuai

pendapatan. Sayangnya, kesempatan-kesempatan ini kadang-kadang telah menimbulkan banyak

problematika di tengah kehidupan masyarakat luas. Perniagaan elektronik adalah sebuah kosa

kata yang sudah kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Perniagaan ini telah memudahkan

urusan perniagaan kita dan mempermudah hubungan kita dengan seantero dunia. Di samping itu,

fenomena ini juga banyak mewujudkan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu

Page 4: Makalah MLM 3

perubahan ini adalah kelahiran network marketing. Kosa kata ini tentu sangat berbeda dengan

electronik marketing.

B. Rumusan Masalah

a. Apa itu Multi Level Marketing?

b. Bagaimanakah sejarah berdirinya Multi Level Marketing?

c. Seperti apakah sistem kerja dari Multi Level Marketing?

d. Seperti apa Pandangan Islam Mengenai Multi Level Marketing ?

C. Tujuan Penulisan

a. Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam

            b. Menambah pengetahuan kepada Mahasiswa Mengenai Bisnis Multi Level Marketing

BAB 11

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Secara umum Multi Level Marketing adalah suatu metode bisnis alternatif yang

berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan),

yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingakt bawah), orang

akan disebut Upline jika mempunyai Downline. Inti dari bisnis MLM ini digerakkan dengan

jaringan ini, baik yang bersifat vertikal atas bawah maupun horizontal kiri kanan ataupun

gabungan antara keduanya.

B. SejarahBerdirinya Multi Level Marketing

Akar dari MLM tidak bisa dilepaskan dari berdirinya Amway Corporation dan produknya

nutrilite yang berupa makanan suplemen bagi diet agar tetap sehat. Konsep ini dimulai pada

tahun 1930 oleh Carl Rehnborg, seorang pengusaha Amerika yang tinggal di Cina pada tahun

1917-1927. Setelah 7 tahun melakukan eksperimen akhirnya dia berhasil menemukan makanan

suplemen tersebut dan memberikan hasil temuannya kepda teman-temannya. Tatkala mereka

ingin agar dia menjualnya pada mereka, Rehnborg berkata “Kamu yang menjualnya kepada

teman-teman kamu dan saya akan memberikan komisi padamu”.

  Inilah praktek awal MLM yang singkat cerita selanjutnya perusahaan Rehnborg ini yang

Page 5: Makalah MLM 3

sudah bisa merekrut 15.000 tenaga penjualan dari rumah kerumah dilaramg beroperasi oleh

pengadilan pada tahun 1951, karena mereka melebih-lebihkan peran dari makanan tersebut.

Yang mana hal ini membuat Rich DeVos dan Jay Van Andel Distributor utama produk nutrilite

tersebut yang sudah mengorganisasi lebih dari 2000 distributor mendirikan American Way

Association yang akhirnya berganti nama menjadi Amway.

C. Sistem Kerja Multi Level Marketing

Secara global sistem bisnis MLM dilakukan dengan cara menjaring calon nasabah yang

sekaligus berfungsi sebagai konsumen dan member (anggota) dari perusahaan yang melakukan

praktek MLM. Adapun secara terperinci bisnis MLM dilakukan dengan cara berikut:

         Mula-mula pihak perusahaan berusaha menjaring konsumen untuk menjadi member, dengan

cara mengharuskan calon konsumen membeli paket produk perusahaan dengan harga tertentu.

         Dengan membeli paket produk perusahaan tersebut, pihak pembeli diberi satu formulir

keanggotaan (member) dari perusahaan. Sesudah menjadi member maka tugas berikutnya adalah

mencari member-member baru dengan cara seperti diatas, yakni membeli produk perusahaan dan

mengisi folmulir keanggotaan.

         Para member baru juga bertugas mencari calon member-member baru lagi dengan cara seperti

diatas yakni membeli produk perusahaan dan mengisi folmulir keanggotaan.

         Jika member mampu menjaring member-member yang banyak, maka ia akan mendapat bonus

dari perusahaan. Semakin banyak member yang dapat dijaring, maka semakin banyak pula bonus

yang didapatkan karena perusahaan merasa diuntungkan oleh banyaknya member yang sekaligus

mennjadi konsumen paket produk perusahaan. Dengan adanya para member baru yang sekaligus

menjadi konsumen paker produk perusahaan, maka member yang berada pada level pertama,

kedua dan seterusnya akan selalu mendapatkan bonus secara estafet dari perusahaan, karena

perusahaan merasa diuntungkan dengan adanya member-member baru tersebut.

  Diantara perusahaan MLM, ada yang melakukan kegiatan menjaring dana masyarakat

untuk menanamkan modal diperusahaan tersebut, dengan janji akan memberikan keuntungan

sebesar hampir 100% dalamsetiapbulannya.

  Ada beberapa perusahaan MLM lainnya yang mana seseorang bisa menjadi membernya

tidak harus dengan menjual produk perusahaan, namun cukup dengan mendaftarkan diri dengan

membayar uang pendaftaran, selanjutnya dia bertugas mencari anggota lainnya dengan cara yang

Page 6: Makalah MLM 3

sama, semakin banyak anggota maka akan semakin banyak bonus yang diperoleh dari

perusahaan tersebut.

D. Pandangan Islam Terhadap Multi Level Marketing (MLM)

Multi Level Marketing (MLM) adalah menjual/memasarkan langsung suatu produk

baik berupa barang atau jasa kepada konsumen. Sehingga biaya distribusi barang sangat minim

atau sampai ketitik nol. MLM juga menghilangkan biaya promosi karena distribusi dan promosi

ditangani langsung oleh distributor dengansistemberjenjang.

Pada dasarnya, hukum MLM ditentukan oleh bentuk muamalatnya. Jika muamalat

yang terkandung di dalamnya adalah muamalat yang tidak bertentangan dengan syariat Islam,

maka absahlah MLM tersebut. Namun, jika muamalatnya bertentangan dengan syariat Islam,

maka haramlah MLM tersebut.Dalam MLM ada unsur jasa, artinya seorang distributor

menjualkan barang yang bukan miliknya dan ia mendapatkan upah dari prosentasi harga barang

dan jika dapat menjual sesuai target dia mendapat bonus yang ditetapkan perusahaan.

MLM banyak sekali macamnya dan setiap perusahaan memiliki spesifikasi

tersendiri. Sampai sekarang sudah ada sekitar 200 perusahaan yang mengatasnamakanMLM.

Memang pada dasarnya segala bentuk mu’amalah atau transaksi hukumnya boleh (mubah)

sehingga ada argumentasi yang mengharamkannya.

Allah SWT berfirman :

�ا ب الر� م� و�ح�ر ع� �ي ب ال �ه� الل �ح�ل و�أ“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS Al Baqarah: 275)

ع�د و�ان� و�ال � م �ث اإل ع�ل�ى �وا �ع�او�ن ت � و�ال ق و�ى و�الت بر� ال ع�ل�ى �وا �ع�او�ن و�ت

“Tolong menolonglah atas kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong atas dosa dan

permusuhan.” (QS Al Maidah: 2)

Rasulullah SAW bersabda:

Page 7: Makalah MLM 3

اض& �ر� ت ع�ن ع� �ي ب ال م�ا إن

“Perdagangan itu atas dasar sama-sama ridha.” (HR al-Baihaqi dan Ibnu Majah)

و ط�ه�م ر� ش� ع�لي �م�و ن� ل الم�س

“Umat Islam terikat dengan persyaratan mereka. “(HR Ahmad, Abu Dawud dan al-Hakim)

Berdasarkan penjelasan tersebut bisa disimpulkan sebagai berikut:

1.Pada dasarnya sistem MLM adalah muamalah atau buyu' yang prinsip dasarnya boleh (mubah)

selagi tidak ada unsur: - Riba' - Ghoror (penipuan) - Dhoror (merugikan atau mendhalimi fihak

lain) - Jahalah (tidak transparan).

2.Ciri khas sistem MLM terdapat pada jaringannya, sehingga perlu diperhatikan segala sesuatu

menyangkut jaringan tersebut:

         Transparansi penentuan biaya untuk menjadi anggota dan alokasinya dapat

dipertanggungjawabkan. Penetapan biaya pendaftaran anggota yang tinggi tanpa memperoleh

kompensasi yang diperoleh anggota baru sesuai atau yang mendekati biaya tersebut adalah celah

dimana perusahaan MLM mengambil sesuatu tanpa hak dam hukumnya haram.

         Transparansi peningkatan anggota pada setiap jenjang (level) dan kesempatan untuk berhasil

pada setiap orang. Peningkatan posisi bagi setiap orang dalam profesi memang terdapat disetiap

usaha. Sehingga peningkatan level dalam sistem MLM adalah suatu hal yang dibolehkan selagi

dilakukan secara transparan, tidak menzhalimi fihak yang ada di bawah, setingkat maupun di

atas.

         Hak dan kesempatan yang diperoleh sesuai dengan prestasi kerja anggota. Seorang anggota atau

distributor biasanya mendapatkan untung dari penjualan yang dilakukan dirinya dan dilakukan

down line-nya. Perolehan untung dari penjualan langsung yang dilakukan dirinya adalah sesuatu

yang biasa dalam jual beli, adapun perolehan prosentase keuntungan diperolehnya disebabkan

Page 8: Makalah MLM 3

usaha down line-nya adalah sesuatu yang dibolehkan sesuai perjanjian yang disepakati bersama

dan tidak terjadi kedholiman.

3. MLM adalah sarana untuk menjual produk (barang atau jasa), bukan sarana untuk

mendapatkan uang tanpa ada produk atau produk hanya kamuflase. Sehingga yang terjadi adalah

money game atau arisan berantai yang sama dengan judi. .

4. Produk yang ditawarkan jelas kehalalannya, karena anggota bukan hanya konsumen barang

tersebut tetapi juga memasarkan kepada yang lainnya. Sehingga dia harus tahu status barang

tersebut dan bertanggung-jawab kepada konsumen lainnya.

Gambaran Multi Level Marketing

Secara umum gambaran Multi Level Marketing adalah mengikuti program piramida

dalam system pemasaran, dengan setiap anggota harus mencari anggota-anggota baru dan

demikian terus selanjutnya. Setiap anggota membayar uang pada perusahaan dengan jumlah

tertentu dengan iming-iming dapat bonus, semakin banyak anggota dan semakin banyak

memasarkan produknya maka akan semakin banyak bonus yang dijanjikan.

Sebenarnya kebanyakan anggota Multi Level Marketing [MLM] ikut bergabung dengan

perusahaan tersebut adalah karena adanya iming-iming bonus tersebut dengan harapan agar cepat

kaya dengan waktu yang sesingkat mungkin dan bukan karena dia membutuhkan produknya.

Bisnis model ini adalah perjudian murni, karena beberapa sebab berikut ini, yaitu :

         Sebenarnya anggota Multi Level Marketing [MLM] ini tidak menginginkan produknya, akan

tetapi tujuan utama mereka adalah penghasilan dan kekayaan yang banyak lagi cepat yan akan

diperoleh setiap anggota hanya dengan membayar sedikit uang.

         Harga produk yang dibeli sebenarnya tidak sampai 30% dari uang yang dibayarkan pada

perusahaan Multi Level Marketing [MLM].

         Bahwa produk ini biasa dipindahkan oleh semua orang dengan biaya yang sangat ringan, dengan

cara mengakses dari situs perusahaan Multi Level Marketing [MLM] ini di jaringan internet.

    Bahwa perusahaan meminta para anggotanya untuk memperbaharui keanggotaannya setiap tahun

dengan diiming-imingi berbagai program baru yang akan diberikan kepada mereka.

Page 9: Makalah MLM 3

         Tujuan perusahaan adalah membangun jaringan personil secara estafet dan berkesinambungan.

Yang mana ini akan menguntungkan anggota yang berada pada level atas (Up Line) sedangkan

level bawah (Down Line) selalu memberikan nilai point pada yang berada di level atas mereka.

Berdasarkan ini semua, maka system bisnis semacam ini tidak diragukan lagi

keharamannya, karena beberapa sebab yaitu :

         Ini adalah penipuan dan manipulasi terhadap anggota

   Produk Multi Level Marketing [MLM] ini bukanlah tujuan yang sebenarnya. Produk itu hanya

bertujuan untuk mendapatkan izin dalam undang-undang dan hukum syar’i.

     Banyak dari kalangan pakar ekonomi dunia sampai pun orang-orang non muslim meyakini bahwa

jaringan piramida ini adalah sebuah permainan dan penipuan, oleh karena itu mereka

melarangnya karena bisa membahayakan perekonomian nasional baik bagi kalangan individu

maupun bagi masyarakat umum

Berdasarkan ini semua, tatkala kita mengetahui bahwa hukum syar’i didasarkan pada

maksud dan hakekatnya serta bukan sekedar polesan lainnya. Maka perubahan nama sesuatu

yang haram akan semakin menambah bahayanya karena hal ini berarti terjadi penipuan pada

Allah dan RasulNya [1], oleh karena itu system bisnis semacam ini adalah haram dalam

pandangan syar’i.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 10: Makalah MLM 3

MLM adalah singkatan dari Multi Level Marketing  yang juga disebut  dengan istilah

Network Marketing. Dalam bahasa Indonesia  MLM dikenal dengan istilah Pemasaran

Berjenjang, atau Penjualan Langsung Berjenjang, sedangkan dalam bahasa arabnya adalah

الشبكي  لتسويق . MLM atau Pemasaran Langsung Berjenjang adalah sistem

penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, dimana perusahaan yg bergerak dalam industry

MLM hanya menjual produk-produknya secara langsung kepada konsumen yg sudah terdaftar

(member), tidak melalui agen/penyalur; selain itu perusahaan juga memberikan kesempatan 

kepada setiap konsumen yg sudah terdaftar (member) untuk menjadi tenaga pemasar  atau

penyalur. Dengan cara ini maka seorang konsumen secara otomatis menjadi tenaga pemasar

(marketer). Dengan kata lain seorang konsumen akan berfungi ganda di mata perusahaan, yakni

yang  pertama ia menjadi konsumen,  dan kedua ia juga sebagai mitra perusahaan dalam

memasarkan produknya.

Dari pemaparan di atas  dapat kita pahami bahwa pada hakikatnya MLM adalah sebuah

system pemasaran barang   (al-buyu’)  dan  jasa  (al-ijaarah). Namun demikian  ada beberapa 

perusahaan yang tidak menjual barang dan jasa namun mereka  mengklain sebagai industry

MLM akan tetapi hakekatnya adalah Money Game  yang mengikuti  skema  ponzi  atau system

piramida.

B. Saran

Adapun mengenai dalil keharamannya, sesuai dengan yang dapat kita pahami adalah

bahwa sistem bisnis ini tidak  memenuhi syarat-syarat bisnis islami sehingga MLM ini tidak

termasuk dari salah satu muamalah islami yang terdapat di daam fiqih islam. Dengan kata lain

bahwa MLM tidak termasuk muamalah mudharabah, musyarakah, ju’alah, ijarah, dll. Sistem ini

mengandung dampak psikologi ekonomi, dan sosial yg destruktif (sesuai dgn bahasan dan

kajian ahli di negara Rep. Islam Iran). Misalnya uang masyarakat akan dikeruk dan dibawa

ketempat atau negara yang menjadi pusat bisnis ini. Bisnis ini tidak terkontrol

kerjanya oleh negara dan merugikan negara serta membawa keluar negeri aset keuangan negara

tanpa dikontrol.

Page 11: Makalah MLM 3

Pada prinsipnya penghukuman terhadap sesuatu itu berdasar atas tinjauan mashalat

(konstruktif) dan mudharat (destruktif). Sistem perekonomian masyarakat sebelum kedatangan

Syariat Islam yang terakhir itu berjalan sesuai dengan prilaku-prilaku masyarakat manusia yang

berakal. Di antara system-sytem yg dijalankan, terdapat yang konstruktif dan juga ada yang

destruktif. Contoh yang paling nyata yang konstruktif adalah sistem barter yang adil untuk saling

memnuhi kebutuhan masing-masing. Dan contoh yang destruktif adalah riba. Agama Islam yg

membawa syariat akhir ini membenarkan dan menta'yid sistem yg mengandung nilai konstruktif

dan melarang serta menegasikan sistem yang mengandung nilai destruktif.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.binderword.com

http://www.ustadzsbu.blogspot.com/www.republika.co.id http://pengusaharindusyariah.com/www.pesantrenvirtual.com