makalah pendidikan alternatif.docx

Upload: kharizma-x-avis

Post on 09-Oct-2015

1.083 views

Category:

Documents


120 download

TRANSCRIPT

MAKALAH ILMU PENDIDIKANPENDIDIKAN ALTERNATIF

Disusun oleh :

1. Yosi Titriasari Arrumadewi133042440142. Indah Wardaniyati133042440183. Prasetyo Adi Nugroho13304244014

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2014BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakangPendidikan sangat diperlukan oleh generasi muda untuk menjadi generasi penerus bangsa. Seperti cita-cita bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah juga membuat suatu kebijakan dalam program wajib belajar 9 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah juga menginginkan para pemuda tumbuh menjadi generasi yang cerdas secara akademik maupun karakter (moral). Pemerintah menyediakan sarana dan prasana untuk belajar dengan membangun lembaga-lembaga pendidikan yang menyediakan jasa untuk menampung, mengembangkan potensi maupun bakat generasi muda. Maju tidaknya suatu Negara dapatdilihatdari seberapa baik kualitas pendidikan di Negara tersebut. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam, khususnya sumber daya manusia nya.Pada saat ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) semakin maju, oleh karena itu sarana dan prasarana yang ada di lembaga pendidikan harus sinergi denagn perkembangan zaman saat ini. Akan tetapi, di indonesia sendiri banyak kita jumpai lembaga-lembaga pendidikan khususnya milik pemerintah yang sarana prasarananya kurang memadai. Sarana dan prasarana yang kurang memadai tersebut misalnya mulai dari peralatan yang mendukung proses pembelajaran, tenaga pengajar, materi pembelajaran. Jika dilihat dari sudut pandang anak atau siswa, hal tersebut dapat mempengaruhi proses pemahaman terhadap suatu meteri dalam proses pembelajaran. Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Selain itu, dalam proses pembelajaran yaitu pada saat pemberian materi belajar, lingkungan juga menjadi faktor yang berpengaruh, khususnya teman-teman yang berada di dalam kelas. Sehingga terkadang membuat suasana pembelajaran menjadi kurang kondusif, pada akhirnya anak (siswa) tidak maksimal dalam menerima materi yang diberikan. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut yaitu dengan adanya pendidikan alternatif.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari pendidikan alternatif?2. Apa saja macam-macam pendidikan alternatif yang ada di Indonesia?3. Apa saja dampak positif dan negatif dari macam-macam pendidikan alternatif di Indonesia?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan alternatif.2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam pendidikan alternatif yang ada di Indonesia.3. Untuk mengetahui apa saja dampak positif dan negatif dari macam-macam pendidikan alternatif di Indonesia.

BAB IIPEMBAHASANPendidikan alternatif kini marak sekali digunakan di indonesia. Ini terjadi karena banyak sarana dan prasarana yang kurang memadai di lembaga-lembaga pendidikan milik pemerintah indonesia. Pendidikan diartikan sebagai proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran sedangkan pendidikan dalam arti luas pendidikan yang mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal maupun informal, sampai dengan suatu taraf kedewasaan tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, alternatif adalah pilihan yang merupakan keharusan. Jadi pendidikan alternatif bisa dikatakan usaha atau proses pengubahan sikap dan tata laku yang menjadikan keharusan bagi seseorang atau sekelompok dalam mendewasakan manusia melalui pengajaran atau pelatihan.Pendidikan alternatif merupakan istilah generic yang meliputi sejumlah besar program atau cara pemberdayaan peserta didik yang dilakukan berbeda dengan cara tradisional. Secara umum berbagai bentuk pendidikan alternatif itu mempunyai tiga kesamaan, yaitu pendekatannya yang lebih bersifat individual, memberikan perhatian lebih besar kepada peserta didik, orang tua/keluarga, dan pendidik, serta yang dikembangkan berdasarkan minat dan pengalaman. Pendidikan alternatif tidak diartikan sebagai pengganti sekolah formal, melainkan mencari materi dan metode dedaktik baru sampai kurikulum baru.Menurut Nunuk Murniati, pendidikan seharusnya bersifat kontekstual, harus disesuaikan dengan lingkungan. Pendidikan untuk kaum marjinal pun demikia. Dimana konsep link and macth yang digembar-gemborkan oleh pemerintah orde baru dalam pendidikan hanya menghasilkan sekrup-sekrup kapitalis yang dibuat hanya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dalam mesin industri.Menurut Jery Mintz (1994:xi) pendidikan alternatif dapat dikategorikan dalam empat bentuk pengorganisasian, yaitu:1. sekolah public pilihan (public choice);2. sekolah/lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah (student at risk);3. sekolah/lembaga pendidikan swasta/independent dan4. pendidikan di rumah (home-based schooling).Berikut ini akan dijelaskan pengertian serta dampak positif dan negative dari masing-masing contoh pendidikan alternative diatas ;1. Sekolah publik pilihanSekolah public pilihanan adalah lembaga pendidikan dengan biaya negara atau dalam pengertian sehari-hari disebut sekolah negeri, yang menyelenggarakan program belajar danpembelajaran yang berbeda dengan program konvensional, namun mengikutisejumlah aturan baku yang ditentukan.Komponen keluaran biasanya diikuti aturan baku yang ditentukan. Rambu-rambu keluaran diusahakan samaatau setara dengan rambu-rambu sekolah konvensional.Salah satu contoh sekolah publik pilihan adalah sekolah terbuka atau korespondensi (jarak jauh).Sekolah ini diselenggarakan untuk memberi kesempatan kepada anak-anak yang karenamengalami hambatan fisik, sosial-ekonomi, dan geografi tidak dapat mengikuti sekolahkonvensional/regular. Karena adanya hambatan itu maka dikembangkan bahan belajar yang dapatdikemas dan dikirimkan kepada siswa. Bahan belajar ini dapat berupa cetakan, rekaman suara,rekaman video, siaran radio, siaran televisi, disket atau bentuk lain. Proses belajar-pembelajaranjuga berbeda dengan sekolah regular, yaitu dengan menerapkan konsep belajar mandiri, belajarberkelompok sebaya, belajar kooperatif, tutorial serta pada waktu dan tempat yang sesuai dengankondisi dan situasi siswa. Namun ada sejumlah aturan baku yang sama atau setara dengan sekolahregular dan yang harus diikuti, seperti misalnya kenaikan kelas dan ujian akhir.Dampakpositifsekolah public pilihanadalah1. Siswa dapat mengikuti pendidikan dengan biaya yang lebih murah.2. Tidakperlumengunjungisekolah.3. Siswa yang yang memiliki hambatan fisik, sosial ekonomi dan geografi dapat sekolah.Dampak negatif sekolah publik pilihan adalah1. Terikat oleh aturan aturan baku yang telah ditentukan.2. Keluaran juga masih terikat aturan baku tertentu.3. Siswa tidak bisa menuntut terlalu banyak.

2. Sekolah atau lembaga pendidikan publik untuksiswabermasalahSekolahataulembagapendidikan public untuk siswa bermasalahjuga mempunyaibanyak bentuk. Pengertian siswa bermasalah meliputi mereka yang : Tinggal kelas karena lambat belajar. Nakal atau mengganggu lingkungan (termasuk mereka dalam lembaga pemasyarakatan anak. Pasangan suami-isteri yang masih berusia sekolah, terutama ibu-ibu belia yang tidak mungkinmengikuti sekolah regular karena harus mengurus anaknya Korban penyalah gunaan obat terlarang atau minuman keras Korban trauma dalam keluarga karena perceraian orangtua, kekerasan, atau gelandangan Menderita karena masalah kesehatan, ekonomi, etnis atau kebudayaan, termasuk anak-anaksuku terasing dan anak gelandangan. Putus sekolah karena berbagai sebab Belum pernah mengikuti program pendidikan sebelumnya.Tidak termasuk dalam kategori siswa bermasalah ini adalah mereka yang menyandang kelainanfisik dan/atau mental seperti tunarungu, tunanetra, tunadaksa, tunawicara, tunaganda dsb.Pendidikan Alternatif: sebuah agenda reformasi 3Program pendidikan bagi siswa bermasalah ini sulit, kalau boleh dikatakan tidak mungkin,untuk mengikuti standar atau berbasis pada sekolah regular/ konvensional. Mereka itu memerlukanprogram pendidikan yang bersifat fungsional bagi kehidupan mereka di masyarakat, dan yangbobotnya dinilai oleh masyarakat .Dampak positif sekolah atau lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah adalah:1. Siswa yang memiliki masalah dan tidak mungkin masuk sekolah reguler dapat di sekolah di tempat ini.2. Program pendidikannya bersifat fungsional untuk hidup dalam lingkungan dalam masyarakat.3. Tidak terikat oleh aturan baku pemerintah.

Dampak negatif sekolah atau lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah adalah:1. Siswa tidak dapat memiliki pengetahuan seluas sekolah reguler karena yang diajarkan hanya hal yang fungsional.2. Kurang bisa bersaing dalam pemerolehan pekerjaan karena kurangnya ilmu pengetahuan.

3. Sekolah/lembaga pendidikan swasta/independentSekolah swasta didirikan oleh perseorangan, yayasan atau perusahaan dengan anggaran dana sendiri. Mulai dari lahan, infrastruktur gedung, tenaga pendidik, serta biaya operasional sekolah seluruhnya disediakan dan dikelola oleh sekolah. Biaya operasional sekolah didapat dari biaya pendidikan yang dibebankan kepada anak didik. Umumnya sekolah ini juga memiliki fasilitas yang lebih baik dari pada sekolah pemerintah dalam upaya persaingan dalam peningkatan mutu pendidikan. Karena itulah umumnya biaya yang harus dikeluarkan oleh wali murid pun akan jauh lebih mahal dari pada sekolah negeri.Dalam upaya peningkatan kualitas lulusan baik dari sisi intelektualitas dan keahlian pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta. Pemerintah memberikan izin bagi perseorangan, yayasan atau perusahaan yang ingin mendirikan sekolah dengan biaya dan pengelolaan yang mereka atur sendiri, tetapi tetap dalam pengawasan pemerintah. Hal ini sebagai realisasi dari tuntutan zaman yang semakin membutuhkan sumber daya manusia yang lebih cerdas dan memiliki keahlian tertentu sehingga mampu bersaing dengan tenaga-tenaga dari luar negeri dan siap terjun dalam dunia kerja yang sangat kompetitif.Akan tetapi tidak serta merta sekolah swasta mumpuni dan lebih baik daripada sekolah-sekolah negeri. Adanya sekolah swasta juga menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif bagi sistem pendidikan Indonesia. Berikut adalah dampak-dampak dari adanya sekolah sawasta di Indonesia: Dampak Positif1. Peserta didik mendapatkanperhatian dan perlakuan guru yang lebih intensif di kelas. Di sekolah swasta perhatian terhadap perkembangan dan kemajuan prestasi peserta didik lebih menonjol. Hal ini disebabkan karena pada umumnya jumlah peserta didik di sekolah swasta jauh lebih banyak daripada di sekolah negeri. Daya tampung tiap kelas pada sekolah swasta yang sedikit memudahkan guru untuk mengkoordinir kelas sehingga membuat guru lebih banyak dan lebih mudah untuk memberikan perhatian penuh terhadap peserta didiknya. Hal tersebut juga memudahkan guru untuk mengatasi masalah yang dialami oleh peserta didiknya.2. Terciptanya pola pengajaran serta program dan kurikulum yang tidak statis. Sekolah swasta biasanya memakai pola pengajaran secara dinamis. Sekolah swasta internasional umumnya menggunakan kurikulum internasional sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikannya, seperti kurikulum Cambridge, New York, Australia, New South Wales, dan Singapura. Kedua hal tersebut sangat berpengaruh pada prestasi dari peserta didik.3. Menciptakan cara belajar peserta didik yang aktif. Cara belajar murid sekolah swasta banyak melakukan diskusi dengan guru, presentasi di depan kelas, berdebat dan beradu argumentasi. Hal ini menyebabkan murid sekolah swasta pandai dalam menyampaikan pendapatnya dan lebih berani serta aktif dalam kegiatan belajar mengajar.4. Sarana dan prasarana serta fasilitas yang lebih memadai bagi peserta didik. Biasanya sarana dan prasarana yang ada dalam sekolah swasta lebih memadai dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri dan hal tersebut memiliki pengaruhh besar terhadap pengembangan minat dan bakat peserta didik. Fasilitas di sekolah swasta bisa jadi sangat lengkap. Mulai dari ruangan kelas ber-AC, laboratorium, fasilitas olahraga, hingga halaman parkir yang luas.Brandingsekolah swasta juga dapat melalui hal ini, karena prinsip sektor swasta yang mengutamakan pelayanan prima dan kepuasan untukcustomer-nya. Sedangkan sekolah negeri memiliki fasilitas yang standar untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Dampak Negatif1. Menimbulkan persepsi masyarakat yang negatif. Persepsi tersebut umumnya berdasar pada kualitas output atau kelulusan siswa suatu sekolah. Sehingga otomatis sekolah tersebut dianggap favorit oleh masyarakat dan menggiring para calon siswa baru untuk berbondong-bondong masuk ke sekolah tersebut.Namun demikian, persepsi sekolah favorit ini menggiring sebagian besar siswa yang memiliki nilai tinggi untuk mendaftar ke sekolah negeri. Akibatnya, pada proses pendaftaran siswa baru sebaran nilai tidak merata, karena pemegang nilai tinggi terkonsentrasi pada sekolah negeri favorit. Akan tetapi keberhasilan sekolah tidak tergantung pada input siswa.2. Adanya gengsi orang tua. Karena adanya persepsi negatif masyarakat pada sekolah swasta membuat orangtua hanya berpikir bahwa sekolah negeri memberikan gengsi bagi anak-anaknya. Karena itulah, para orangtua memaksakan dengan berbagai cara untuk anaknya bisa diterima di sekolah negeri. Padahal tidak selalu sekolah swasta atau yang non favorit nilainya kalah dengan sekolah negeri yang dikenal favorit.3. Membutuhkan atau memakan banyak biaya untuk operasional sekolah. Karena sekolah swasta cenderung ingin memenuhi sarana prasarana dan fasilitas sekolah, sehingga hal tersebut membuat peserta didik dituntut untuk membayar mahal guna pengoperasian sekolah tersebut.

4. Pendidikan di rumah (home based schooling atau home schooling)Home Schooling secara makna memiliki arti bersekolah di area rumah. Seluruh kegiatan atau aktivitas belajar mengajar yang seharusnya dilaksanakan di sekolah, dengan model Home Schooling ini dapat dilakukan di rumah sehingga peserta didik lebih leluasa melakukan aktivitasnya tanpa harus mempersoalkan waktu, tidak harus sibuk mandi pagi, sarapan, maupun memakai pakain seragam setiap harinya, karena guru yang akan mendatangi rumah peserta didik. Homeschooling diakui dan disahkan keberadaannya di Indonesia. Hal ini diatur dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Pakar-pakar pendidikan menyatakan bahwa model pendidikan Home Schooling diharapkan mampu mengembangkan dan membangun potensi peserta didik yang kurang maksimal jika berada di sekolah karena faktor lingkungan sekolah yang kurang mendukung, menjadi lebih optimal dengan belajar di rumah. Meskipun demikian model pembelajaran seperti ini tidak seluruhnya memberikan dampak yang baik bagi peserta didik. Berikut dampak postif maupun negatif model pendidikan altenatif Home Schooling: Dampak Positif1. Kebebasan dalam belajar.Artinya anak tidak merasa tertekan dengan tuntutan sistem pembelajaran di sekolah formal. Anak dapat belajar sesuai dengan keinginan nya dia sendiri dan anak pun tidak selalu dibebani dengan berbagai tugas yang terkadang memberatkan. Mereka bebas menentukan apa yang ingin mereka pelajari dan kapan mereka ingin belajar.2. Kebebasan emosional. Tekanan, kompetisi dan kebosanan merupakan bagian yang paling khas dari sekolah. Pergaulan bebas, tawuran, rokok dan obat-obat terlarang juga merupakan hal yang ditakuti orangtua yang tak bisa mengawasi putra-putrinya sepanjang waktu. Dengan HomeSchooling, pengaruh negatif ini dapat di hindari.3. Hubungan Keluarga semakin dekat.HomeSchooling berperan penting dalam meningkatkan hubungan antar semua anggota keluarga. Ini sangat menguntungkan bagi orang tua yang memiliki anak berusia belia. Umumnya, di usia yang masih belia, mereka cenderung bersikap suka menentang dan berperilaku destruktif. Namun dampak ini berkurang setelah mereka mengikuti homeschooling.4. Terlepas dari beban fisik. Berdasarkan pengalaman para orang tua yang anak-anaknya menjalani homeschooling, mereka mengaku memiliki banyak waktu luang setelah anak mereka meninggalkan sistem sekolah umum. Ritme kehidupan mereka tidak lagi berputar pada jam sekolah anak, tugas sekolah ataupun pertemuan di sekolah yang wajib mereka hadiri.5. Memiliki waktu istirahat yang cukup.Tidur sangat penting bagi kesehatan emosional dan fisik anak, terutama anak berusia belasan tahun. Rutinitas bangun pagi pada sekolah umum terkadang membuat mereka merasa letih. Namun dengan HomeSchooling, mereka bisa mengatur jadwal tidur dengan baik.6. Meminimalisir pengaruh lingkungan luarterhadap diri peserta didik. Home Schooling mengurangi kontak sosial dengan lingkungan luar yang dapat memberikan pengaruh buruk seperti narkoba, tawuran, maupun pergaulan bebas.7. Mengakomodasi potensi kecerdasan peserta didik secara maksimal. Home Schooling mengakomodasi potensi kecerdasan anak secara maksimal karena setiap anak memiliki keberagaman dan kekhasan minat, bakat, dan ketrampilan yang berbeda-beda. potensi ini akan dikembangkan secara maksimal bila keluarga memfasilitasi suasanabelajaryang mendukung dirumahnya sehingga anak didik benar-benar merasa at home dalam proses pembelajarannya.

Dampak Negatif1. Peserta didik menjadi kurang pergaulan(kuper).Mereka merasa individualis serta terkadang merasa paling hebat karena tidak merasakan kompetisi meraih peringkat terbaik, sehingga tidak bisa mengukur kekurangan diri sendiri dibandingkan siswa yang lain.2. Seluruh rutinitas dilaksanakan di rumah.Rutinitas belajar secara keseluruhan dilakukan di drumah tanpa ada perubahan suasana belajar, sehingga terkadang membuat kejiwaan siswa kurang baik. Keadaan ini menjadikan pula siswa kurang mandiri dan kurang realistis menghadapi problem sosial yang timbul.3. Tidak ada kompetisi atau persaingan. Anak tidak bisa membaningkan sampai dimana kemampuannya dibanding anak-anak lain seusia dia. Selain itu anak belum tentu merasa cocok jika diajar oleh orang tua sendiri, apalagi jika memang mereka tidak punya pengalaman mengajar sebelumnya.4. Lingkup interaksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial terbatas. Padahal hal inilah yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat. Seharusnya pada masa kanak-kanak hubungan dengan teman sebaya adalah suatu tahap dan masa yang sangat penting.5. Bagi orang tua tunggal yang anaknya menjalani homeschooling, mungkin agak sulit untuk mengatur waktu. Karena kesibukan di kantor, seringkali orangtua tak punya waktu untuk melibatkan dan berinteraksi dengan anak saat belajar. Padahal salah satu keberhasilan metode ini adalah dukungan dari orangtua.6. Bersama Anak selama 24 jam dalam seminggu.Tidak perlu disangkal jika orangtua yang memilih homeschooling unutk anaknya dengan mengajarinya sendiri berarti orangtua harus siap menghabiskan waktu dengan anaknya lebih banyak. Apabila orangtua tidak menikmati kebersamaan dengan mereka, maka homeschooling bukanlah pilihan yang tepat.7. Biaya pendidikan yang mahal. Bagi orangtua yang baru saja membina karier, finansial adalah salah satu masalah yang dihadapi. Dapat dipastikan biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan home schooling lebih besar dibanding dengan pendidikan formil disekolah umum.Semua sistem pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Satu sistem sesuai untuk kondisi tertentu dan sistem yang lain lebih sesuai untuk kondisi yang berbeda. Sehingga daripada mencari sistem yang super, lebih baik mencari sistem yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan kondisi keluarga.

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULAN1. Pendidikan alternatif merupakan merupakan istilah generic yang meliputi sejumlah besar program atau cara pemberdayaan peserta didik yang dilakukan berbeda dengan cara tradisional. Secara umum berbagai bentuk pendidikan alternatif itu mempunyai tiga kesamaan, yaitu pendekatannya yang lebih bersifat individual, memberikan perhatian lebih besar kepada peserta didik, orang tua/keluarga, dan pendidik, serta yang dikembangkan berdasarkan minat dan pengalaman.2. Macampendidikan alternative yaitusekolah public pilihan (public choice), sekolah/lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah (student at risk), sekolah/lembaga pendidikan swasta/independent danpendidikan di rumah (home-based schooling).3. Dampak positif dan negatif dari macam-macam pendidikan alternatif adalah:a. Sekolah public pilihan (public choice), dampakpositifantara lain siswa dapat mengikuti pendidikan dengan biaya yang lebih murah, tidakperlumengunjungisekolah, siswa yang yang memiliki hambatan fisik, sosial ekonomi dan geografi dapat sekolah. Sedangkan dampak negatifnya antara lain terikat oleh aturan aturan baku yang telah ditentukan, keluaran juga masih terikat aturan baku tertentu, siswa tidak bisa menuntut terlalu banyak.b. Sekolah/lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah (student at risk), dampak positifnya antara lain siswa yang memiliki masalah dan tidak mungkin masuk sekolah reguler dapat di sekolah di tempat ini, program pendidikannya bersifat fungsional untuk hidup dalam lingkungan dalam masyarakat, tidak terikat oleh aturan baku pemerintah. Sedangkan dampak negatif antara lain siswa tidak dapat memiliki pengetahuan seluas sekolah reguler karena yang diajarkan hanya hal yang fungsional, kurang bisa bersaing dalam pemerolehan pekerjaan karena kurangnya ilmu pengetahuan, siswa tidak dapat memiliki pengetahuan seluas sekolah reguler karena yang diajarkan hanya hal yang fungsional, kurang bisa bersaing dalam pemerolehan pekerjaan karena kurangnya ilmu pengetahuan.c. Sekolah/lembaga pendidikan swasta/independent, dampak positifnya antara lain peserta didik mendapatkanperhatian dan perlakuan guru yang lebih intensif di kelas, menciptakan cara belajar peserta didik yang aktif, menciptakan cara belajar peserta didik yang aktif, sarana dan prasarana serta fasilitas yang lebih memadai bagi peserta didik. Sedangkan dampak negatifnya antara lain menimbulkan persepsi masyarakat yang negatif, adanya gengsi orang tua, membutuhkan atau memakan banyak biaya untuk operasional sekolah.d. pendidikan di rumah (home-based schooling), dampak positifnya antara lainkebebasan emosional, hubungan keluarga semakin dekat, terlepas dari beban fisik, memiliki waktu istirahat yang cukup, meminimalisir pengaruh lingkungan luarterhadap diri peserta didik, mengakomodasi potensi kecerdasan peserta didik secara maksimal. Sedangkan dampak negatifnya antara lain peserta didik menjadi kurang pergaulan(kuper), seluruh rutinitas dilaksanakan di rumah, tidak ada kompetisi atau persaingan, lingkup interaksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial terbatas, bagi orang tua tunggal yang anaknya menjalani homeschooling, mungkin agak sulit untuk mengatur waktu, bersama anak selama 24 jam dalam seminggu. B. SARAN1. BagipemerintahMelakukan pemerataan terhadap pemenuhan kebutuhan akan fasilitas, sarana dan prasarana seperti alat penunjang pembelajaran dan tenaga kependidikan pada semua lembaga pendidikan, khususnya milik pemerintah.2. Bagi masyarakatMasyarakat khususnya para orangtua diharapkan mampu memahami potensi anak-anaknya dan disesuaikan dengan minat maupun kesukaan dalam memilih sekolah maupun bidang yang diinginkan, supaya bakat maupun potensi bisa dikembangkan dengan optomal.

DAFTAR PUSTAKAPurbakawatja, Soegarda dan H. A. H Harahap, 1982. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.Sumardiono. 2007. Homeschooling, Lompatan Cara Belajar. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo.Tilaar. H. A. R. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Wahyoetomo.1997. Perguruan Tinggi Pesantren Pendidikan Alternatif Masa Depan. Jakara:Gema Insani Press.http : // www.psikologizone.com/pengertian.homeschooling.indonesia

Inti1. Pengertian: 1. .....2. Menurut KBBI3. Macam2 pend. Alter4. Dampak positif dan negatif