makalah penlap aset

Upload: satriya-permana-a

Post on 04-Jun-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    1/47

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Aset adalah barang atau benda yang terdiri dari benda tidak bergerak dan

    benda bergerak baik yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang

    tercakup dalam aktiva/kekayaan perusahaan. Tujuan kebijakan akuntansi asset adalah

    untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk asset dan pengungkapan informasi penting

    lainnya yang harus disajikan dalam laporan keuangan. Kebijakan ini mengatur

    bagaimana suatu asset diklasifikasi, diakui, diukur, disajikan, dan diungkapkan dalam

    laporan keuangan, sehingga para pemakai laporan keuangan mendapatkan informasi

    yang dibutuhkannya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya pada saat itu.

    Jika suatu asset tidak disajikan dan diungkapkan sesuai standar, maka

    pemakai laporan keuangan tidak dapat mengetahui kondisi ekonomi perusahaan

    secara transparan. Dengan demikian, penulis mencoba akan menjelaskan seluruh

    bagian-bagian dari asset yang ada di dalam laporan keuangan berdasarkan Pernyataan

    Standar Akuntansi Keuangan Per 12 Juni 2012.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    2/47

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Aktiva

    Pengertian Aktiva/Aset dapat dilihat dari beberapa definisi menurut para ahli,

    sebagai berikut:

    Menurut S munawir (2002:30), mengemukakan pengertian aktiva sebagai berikut:

    Aktivaadalah sarana atau sumber daya ekonomik yang diniliki oleh suatu kesatuan

    usaha atau perusahaan yang hargan perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur

    secara objektif.

    Sedangkan menurutThompson learning yang diterjemahkan oleh

    skoussen dkk (2001:131), mengemukakan pengertian aktiva sebagai berikut:

    Aktiva adalah kemungkinan keuntungan ekonomi di masa depan yang diperoleh

    atau dikontrol oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa

    lalu.

    Sedangkan menurut Djarwanto PS. (2001:15)pengertian aktiva adalah

    sebagai berikut:

    Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan, bentuk-bentuknya

    dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki

    perusahaan yang bersangkutan.

    Sedangkan menurut Mamduh M.Hanafi (2003:24), mengemukakan

    pengertian aktiva sebagai berikut:

    Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari

    peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan

    diraih oleh perusahaan.

    Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktiva

    adalah bentuk dari penanaman modal perusahaan, bentuk-bentuknya dapat berupa

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    3/47

    harta kekayaan, dan diharapkan mampu memberikan kontribusi baik secara langsung

    maupun tidak langsung dimasa yang akan datang.

    Dalam penulisannya dalam pelaporan keuangan Aktiva/Aset ini diatur dalam

    Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang akan dijelaskan selanjutnya.

    2.2 Properti Investasi (PSAK 13)

    2.2.1 Pengertian

    Properti investasi adalah tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan

    atau kedua duanya yang dikuasai oleh pemilik atau lesse melalui sewa pembiayaan

    untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk :

    1. Digunakan dalam produksi atau penyedia barang atau jasa atau untuk tujuanadministratif atau

    2. Dijual dalam kegiatan sehari-hariContoh properti investasi :

    1. Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukanuntuk dijual jangka pendek dalam kegiatan sehari-hari

    2. Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya belum ditentukan3. Bangunan yang dimiliki melalui sewa pembiayaan dan disewakan kepada

    pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi

    4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihaklain melalui satu atau lebih sewa operasi

    5. properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depandigunakan sebagai properti investasi.

    Contoh bukan properti investasi:

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    4/47

    1. Properti yang dimaksud untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari atausedang dalam proses pembangunan untuk dijual (PSAK 14Persediaan)

    2. properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihakketiga

    3. Properti yang digunakan sendiri (PSAK 16Aset Tetap)4. Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan

    2.2.2 Pengakuan

    Properti investasi diakui sebagai asset jika dan hanya jika :

    1. Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait denganproperti investasi akan mengalir ke entitas; dan

    2. Biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal.Entitas mengevaluasi sesuai dengan prinsip pengakuan atas seluruh biaya

    perolehan properti investasi pada saat terjadinya. Biaya perolehan termasuk biaya

    yang terjadi pada saat memeroleh properti investasi dan biaya yang terjadi setelahnya

    untuk penambahan, penggantian bagian properti atau perbaikan properti.

    2.2.3 Pengukuran

    Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk

    dalam pengukuran awal tersebut.. Biaya perolehan properti investasi yang dibeli

    meliputi harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara

    langsung. Termasuk biaya yang diatribusikan secara langsung :

    - Biaya jasa hukum

    - Pajak penjualan

    - Biaya transaksi lainnya

    Setelah pengakuan awal, Emiten atau Perusahaan Publik wajib memilih model nilai

    wajar atau model biaya sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan

    tersebut pada seluruh Properti Investasi. Hal ini mensyaratkan seluruh entitas untuk

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    5/47

    menentukan nilai wajar properti investasi, baik untuk tujuan pengukuran (jika entitas

    menggunakan model nilai wajar) atau pengungkapan (jika menggunakan model

    biaya). Entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk menentukan nilai wajar

    properti investasi berdasarkan atas penilaian oleh penilai independen yang diakui dan

    memiliki kualifikasi profesional yang relevan serta memiliki pengalaman mutakhir di

    lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai.

    1. Model Nilai WajarDalam model ini, Properti Investasi dicatat pada nilai wajar pada tanggal

    pelaporan.

    2. Model biayaDalam model ini, Properti Investasi dicatat pada biaya perolehan dikurangi

    akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

    2.2.4 Pengungkapan

    Perseroan wajib menjelaskan antara lain kebijakan akuntansi untuk:

    1. Pengakuan awal Properti Investasi;2. Pengukuran setelah pengakuan awal Properti Investasi (model nilai wajar

    atau model biaya);

    3. Estimasi umur manfaat dan/atau tarif penyusutan untuk model biaya; dan4. Penghentian pengakuan Properti Investasi5. Jumlah yang diakui dalam laba rugi untuk penghasilan rental dari

    properti investasi dan beban operasi langsung (mencakup perbaikan dan

    pemeliharaan) yang timbul dari properti investasi yang menghasilkan

    penghasilan rental selama periode.

    Khusus untuk Properti Investasi yang menggunakan model Nilai Wajar, selain

    pengungkapan sebagaimana dimaksud diatas ditambahkan pengungkapan:

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    6/47

    1. Rekonsiliasi antara jumlah tercatat Properti Investasi pada awal dan akhirperiode dengan menunjukkan penambahan, pengurangan, dan reklasifikasi;

    2. Saat suatu penilaian terhadap Properti Investasi disesuaikan secara signifikanuntuk tujuan pelaporan keuangan, maka Perseroan mengungkapkan

    rekonsiliasi antara penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan

    yang dilaporkan dalam laporan keuangan, dengan menunjukkan secara

    terpisah yaitu jumlah agregat dari pengakuan kewajiban sewa yang telah

    ditambahkan kembali dan penyesuaian signifikan lain

    Khusus untuk Properti Investasi yang menggunakan model biaya, selain

    pengungkapan sebagaimana dimaksud diatas ditambahkan pengungkapan:

    1. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan PropertiInvestasi pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan penambahan,

    pengurangan, dan reklasifikasi;

    2. Jumlah penyusutan untuk masing-masing periode penyajian dan alokasibeban penyusutan;

    3. Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui, dan jumlah pemulihan rugipenurunan nilai, selama satu periode sesuai SAK yang berlaku;

    4. Transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan5. Nilai Wajar Properti Investasi.6. Metode penyusutan yang digunakan.Khusus untuk Properti Investasi dalam proses pembangunan dan pengembangan,

    Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengungkapkan:

    1. Rincian Properti Investasi dalam proses pembangunan dan pengembangan;2. Persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak;3. Estimasi saat penyelesaian;4. Hambatan kelanjutan penyelesaian;5. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat Properti Investasi

    dalam proses pembangunan dan pengembangan

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    7/47

    Dalam hal terdapat kapitalisasi biaya pinjaman untuk properti investasi yang

    memenuhi kriteria aset kualifikasian, maka wajib diungkapkan jumlah biaya

    pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan dan tarif kapitalisasi yang

    digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasi.

    2.3 Persediaan (PSAK 14)2.3.1 Pengertian

    Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha

    normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan

    atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian

    jasa.

    Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha

    normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan

    untuk melaksanakan penjualan. Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan

    untuk dijual kembali, misalnya, barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual

    kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan

    juga mencakupi barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian

    yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang

    akan digunakan dalam proses produksi.

    2.3.2 Pengukuran Persediaan

    Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana

    yang lebih rendah. Biaya persediaan harus meliputi semua :

    1. Biaya Pembelian, meliputi :a) Harga Beli

    b) Bea Import

    c) Pajak lainnya (kecuali bisa ditagih kpd otoritas pajak)

    d) Biaya angkut

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    8/47

    e) Biaya penanganan

    f) Biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang atau

    jasa.

    2. Biaya Konversi, meliputi :

    a) Biaya Langsung terkait produksi

    - Tenaga kerja langsung

    b) Alokasi sistematis biaya overhead tetap dan variabel :

    1. Overhead Produksi tetap

    - Penyusutan Aset

    - Pemeliharaan Aset

    - Biaya Manajemen dan administrasi pabrik

    2. Overhead produksi variabel

    - Bahan tidak langsung

    - Tenaga kerja tidak langsung

    3. Biaya Lain-lain

    Hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang biaya tersebut timbul agar

    persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.

    Biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban

    periode terjadinya :

    a. Biaya pemborosan bahan, tenaga kerja atau biaya produksi lainnya yang tidak

    normal.

    b. Biaya penyimpanan, kecuali diperlukan untuk proses produksi selanjutnya.

    c. Biaya administrasi dan umum yang tidak terkait proses produksi.

    d. Biaya penjualan

    Rumus Biaya

    Biaya persediaan untuk barang yang lazimnya tidak dapat diganti dengan

    barang lain (not ordinary interchangeable) dan barang serta jasa yang dihasilkan dan

    dipisahkan untuk proyek tertentu harus diperhitungkan berdasarkan identifikasi

    khusus terhadap biayanya masing-masing. Biaya persediaan harus dihitung dengan

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    9/47

    menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP/FIFO) dan Rata-

    rata tertimbang (Weighted Average Cost Method)).

    Pengakuan sebagai biaya

    Jika barang dalam persediaan dijual, maka nilai tercatat persediaan itu harus

    diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan tersebut.

    Setiap penurunan nilai persediaan dibawah biaya menjadi nilai realisasi bersih dan

    seluruh kerugian persediaan harus diakui sebagai biaya pada periode terjadinya

    penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai

    persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi bersih harus diakui sebagai

    pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan

    tersebut.

    2.3.3 Pengungkapan

    Laporan keuangan harus mengungkapkan:

    1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan , termasukrumus biaya yang dipakai;

    2. Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut klasifikasiyang sesuai bagi perusahaan;

    3. Jumlah tercatat persediaan yang dicatat sebesar nilai realisasi bersih;4. Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui sebagai

    penghasilan selama periode.

    5. Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yangditurunkan.

    6. Nilai tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan kewajiban.

    Laporan keuangan harus mengungkapkan salah satu informasi tersebut yaitu

    biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode tertentu, atau biaya

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    10/47

    operasi, yang dapat diterapkan pada pendapatan diakui sebagai beban selama periode

    laporan keuangan, diklasifikasikan sesuai dengan hakekatnya.

    2.4 Aset Tetap (PSAK 16)2.4.1 Pengertian

    Aset tetap seringkali merupakan komponen yang signifikan dalam Neraca

    Perusahaan. Aset Tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang. Dalam

    PSAK 16 definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan

    dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak

    lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih

    dari satu periode.

    2.4.2 Pengakuan

    Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar

    kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan

    mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

    Suku cadang dan peralatan pemeliharaan (service equipment) biasanya dicatat

    sebagai persediaan dan diakui dalam laba rugi pada saat dikonsumsi. Namun, suku

    cadang utama dan peralatan siap pakai memenuhi kriteria aset tetap ketika entitas

    memperkirakan akan menggunakan aset tersebut lebih dari satu periode. Sama halnya

    suku cadang dan peralatan pemeliharaan yang hanya bisa digunakan untuk aset tetap

    tertentu, juga dicatat sebagai aset tetap.

    Entitas harus mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini terhadap semua biaya

    perolehan aset tetap pada saat terjadinya. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya awal

    untuk memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap dan biaya-biaya selanjutnya yang

    timbul untuk menambah, mengganti, atau memperbaikinya.

    2.4.3 Pengukuran

    1. Pengukuran Awal

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    11/47

    Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada

    awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap terdiri dari:

    a) Purchase Price

    Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh

    dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;

    b) Directly Attributable Cost

    Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi

    dan kondisi diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud

    manajemen

    c) Dismantling Cost

    Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi

    aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul:

    1. Ketika aset tersebut diperoleh, atau

    2. Karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan

    selain untuk menghasilkan persediaan.

    Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:

    a. Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari pembangunan atau akuisisiaset tetap;

    b. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;c. Biaya handling dan penyerahan awal;d. Biaya perakitan dan instalasi;

    2. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

    Entitas memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan

    akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam

    kelompok yang sama.

    a. Model Biaya (Cost Model)

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    12/47

    Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi

    akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.

    b. Model Revaluasi (Revaluation Model)Setelah diakui sebagai aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara

    andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal

    revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai

    yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi harus dilakukan dengan

    keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda

    secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar

    pada akhir periode pelaporan.

    3. Penentuan Nilai Wajar

    Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang

    dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi profesional berdasarkan bukti

    pasar.Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya mengunakan nilai pasar yang

    ditentukan penilai.Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai

    wajar karena sifat aset tetap yang khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali

    sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka entitas mungkin perlu

    mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti

    yang telah disusutkan (depreciated replacement cost approach).

    4. Frekuensi Penilaian

    Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari asset tetap yang

    direvaluasi.Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari

    jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.Beberapa asset tetap

    mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu

    direvaluasi secara tahunan.Revaluasi tahunan tidak perlu dilakukan apabila perubahan

    nilai wajar tidak signifikan.Namun, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap

    tiga atau lima tahun sekali.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    13/47

    Revaluasi harus dilakukan secara regular untuk memastikan jumlah tercatat

    tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Jika suatu aset

    tetap direvaluasi, maka akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan

    dengan salah satu cara berikut ini:

    a. disajikan kembali secara porposional dengan perubahan dalam jumlah tercatatbruto aset sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama dengan jumlah

    revaluasiannya. Metode ini sering digunakan apabila aset direvaluasi dengan

    cara memberi indeks untuk menentukan biaya pengganti yang telah

    disusutkan.

    b. dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset dan jumlah tercatat neto setelaheliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut.

    Metode ini sering digunakan untuk bangunan.

    Contoh Metode Proporsional

    Aset senilai $ 10.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2008 dengan masa manfaat

    ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2008 nilai wajar aset adalah $

    12.000.

    1/1/08 Dr. Aset tetap $10,000

    Cr. Kas $10,000

    31/12/08 Dr. Beban Penyusutan $ 2,000

    Cr. Akumulasi Penyusutan $ 2,000

    31/12/08 Dr. Aset Tetap $ 5,000

    Cr. Akumulasi Penyusutan $ 1,000*

    Surplus Revaluasi $ 4,000

    *((12.000-8.000)/8.000) x 2.000

    Contoh Metode Eliminasi

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    14/47

    Aset senilai $ 10.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2008 dengan masa manfaat

    ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2008 nilai wajar aset adalah $

    12.000.

    1/1/08 Dr. Aset tetap $10,000

    Cr. Kas $10,000

    31/12/08 Dr. Beban Penyusutan $ 2,000

    Cr. Akumulasi Penyusutan $ 2,000

    31/12/08 Dr. Akumulasi Penyusutan $ 2,000

    Cr Aset Tetap $ 2,000

    Dr. Aset Tetap $ 4,000

    Cr. Surplus Revaluasi $ 4,000

    Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke

    sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya. Namun, pemindahan ke

    saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. Dipindahkan

    sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan penyusutan dengan biaya

    perolehan. (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

    5. Penyusutan (Depresiasi)

    Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan

    (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life). Setiap

    bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total

    biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Entitas

    mengalokasikan jumlah pengakuan awal aset pada bagian aset tetap yang signifikan

    dan menyusutkan secara terpisah setiap bagian tersebut.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    15/47

    Umur manfaat aset ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan oleh entitas.

    Kebijakan manajemen aset suatu entitas dapat meliputi pelepasan aset yang

    bersangkutan setelah jangka waktu tertentu atau setelah pemanfaatan sejumlah

    proporsi tertentu dari manfaat ekonomik masa depan yang melekat pada aset.

    6.Metode Penyusutan

    Metode penyusutan yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

    Metode Penyusutan Keterangan

    Garis Lurus Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur

    manfaat selagi nilai residu tidak berubah

    Saldo Menurun Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang

    umur manfaat

    7. Penurunan Nilai

    PSAK 48 menetapkan bahwa: rugi penurunan nilai diakui jika jumlah tercatat asset

    melebihi jumlah terpulihkan. Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang

    merupakan selisih lebih nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas atas jumlahterpulihkannya. Jumlah tercatat adalah jumlah yang diakui untuk suatu asset setelah

    dikurangi akumulasi penyusutan (amortisasi) dan akumulasi rugi penurunan nilai.

    Jumlah terpulihkan suatu asset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih

    tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dan nilai pakainya.

    2.4.4 Pengungkapan

    Laporan keuangan mengungkapkan, untuk setiap kelompok aset tetap yaitu

    dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto, metode

    penyusutan yang digunakan, umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan,

    jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (dijumlahkan dengan akumulasi rugi

    penurunan nilai) pada awal dan akhir periode dan rekonsiliasi jumlah tercatat pada

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    16/47

    awal dan akhir periode yang menunjukkan penambahan, aset diklasifikasi sebagai

    tersedia untuk dijual atau termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan

    sebagai tersedia untuk dijual sesuai PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang

    Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan dan pelepasan lainnya, akuisisi

    melalui kombinasi bisnis, peningkatan atau penurunan akibat dari revaluasi sesuai

    paragraf 31, 39, dan 40 serta dari rugi penurunan nilai yang diakui atau dijurnal balik

    dalam pendapatan komprehensif lain sesuai PSAK No. 48 (revisi 2009): Penurunan

    Nilai Aset, rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi sesuai PSAK 48, rugi

    penurunan nilai yang dijurnal balik dalam laba rugi sesuai PSAK 48, penyusutan,

    selisih nilai tukar neto yang timbul dalam penjabaran laporan keuangan dari mata

    uang fungsional menjadi mata uang pelaporan yang berbeda, termasuk penjabaran

    dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang pelaporan dari entitas pelapor,

    danperubahan lain.

    Jika aset tetap disajikan pada jumlah revaluasian, hal berikut diungkapkan:

    - tanggal efektif revaluasi;- apakah penilai independen dilibatkan;- metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar

    aset;

    - penjelasan mengenai nilai wajar aset yang ditentukan secara langsungberdasarkan harga terobservasi (observable prices) dalam suatu pasar aktif atau

    transaksi pasar terakhir yang wajar atau diestimasi menggunakan teknik

    penilaian lainnya;

    - untuk setiap kelompok aset tetap, jumlah tercatat aset seandainya aset tersebutdicatat dengan model biaya; dan

    - surplus revaluasi, yang menunjukkan perubahan selama periode danpembatasan-pembatasan distribusi kepada pemegang saham.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    17/47

    2.5 Aset Tidak Berwujud (PSAK 19)

    2.5.1 Pengertian

    Aset tak berwujud merupakan aset non moneter yang teridentifikasi tanpa

    wujud fisik. Entitas sering kali mengeluarkan sumber daya maupun menciptakan

    liabilitas dalam perolehan, pengembangan, pemeliharaan dan peningkatan sumber

    daya tak berwujud. Unsur-unsur yang memenuhi definisi aset tak berwujud yaitu

    keteridentifikasian, pengendalian atas sumber daya, dan adanya manfaat ekonomi

    masa depan.

    2.5.1.1 Keteridentifikasian

    Keteridentifikasian aset tak berwujud dapat dibedakan secara jelas dengan

    goodwill. Goodwill dalam suatu kombinasi entitas bisnis diakui sebagai aset yang

    menggambarkan manfaat ekonomi masa depan yang muncul dari aset lain yang

    diakuisisi dalam kombinasi bisnis yang tidak teridentifikasi secara individual dan

    diakui secara terpisah. Suatu aset dikatakan teridentifikasi jika dapat dipisahkan, yaitu

    dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas dan dijual, dialihkan, dilisensikan,

    disewakan atau ditukarkan, baik secara individual atau bersama dengan kontrak

    terkait, aset teridentifikasi atau liabilitas teridentifikasi, terlepas apakah entitas

    bermaksud untuk melakukan hal tersebut dan timbul dari hak kontraktual atau hak

    legal lain, terlepas apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas

    atau dari hak dan kewajiban.

    2.5.1.2 Pengendalian Atas Sumber Daya

    Entitas mengendalikan aset jika entitas memiliki kemampuan untukmemperoleh manfaat ekonomi dimasa depan yang timbul dari aset dan dapat

    membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomi tersebut.

    Kemampuan entitas untuk mengendalikan manfaat ekonomi masa depan dari suatu

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    18/47

    aset tak berwujud biasanya timbul dari hak legal yang dapat dipaksakan dalam

    pengadilan. Namun hak legal bukan merupakan syarat yang diharuskan.

    Manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset tak berwujud dapat mencakup

    pendapatan dari penjualan barang atau jasa, penghematan biaya, atau manfaat lain

    yang berasal dari penggunaan aset oleh entitas. Misalnya, penggunaan hak kekayaan

    intelektual dalam suatu proses produksi tidak meningkatkan pendapatan masa depan,

    tetapi mengurangi biaya produksi masa depan.

    2.5.2 Pengakuan dan Pengukuran

    Aset tak berwujud diakui jika dan hanya jika kemungkinan besar entitas akan

    memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebutdan biaya perolehan aset

    tersebut dapat diukur secara andal.

    Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat masa depan, entitas

    menggunakan asumsi rasional dan dapat dipertanggungjawabkan yang merupakan

    estimasi terbaik manajemen atas kondisi ekonomi yang berlaku sepanjang umur

    manfaat aset tersebut.

    1. Perolehan Terpisah

    Aset tak berwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset

    tak berwujud terdiri dari :

    a. Harga beli, termasuk bea masuk dan pajak pembelian yang tidak dapatdirestitusi, setelah dikurangi diskon dan rabat.

    b. Semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkanaset tersebut sehingga siap untuk digunakan.

    2. Perolehan sebagai Bagian dari Kombinasi Bisnis

    Sesuai dengan PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis, jika aset tidak berwujud

    diperoleh dalam kombinasi bisnis, maka biaya perolehan aset tak berwujud adalah

    nilai wajar aset pada tanggal akuisisi. Pihak pengakuisisi mengakui pada tanggal

    akuisisi, aset tak berwujud pihak yang diakuisisi secara terpisah dari goodwill,

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    19/47

    terlepas apakah aset telah diakui atau tidak diakui oleh pihak yang diakuisisi sebelum

    kombinasi bisnis.

    3. Mengukur Nilai Wajar Aset Tak Berwujud yang Diperoleh dalam Kombinasi

    Bisnis

    Jika aset tak berwujud dihasilkan dari kombinasi bisnis dapat dipisahkan atau

    muncul dari hak kontraktual atau hak legal lain, maka tersedia informasi yang

    memadai untuk mengukur nilai wajar aset secara wajar. Jika pada saat mengukur nilai

    wajar aset tak berwujud terdapat berbagai kemungkinan atas hasil dengan probabilitas

    berbeda, maka ketidakpastian tersebut dimasukkan dalam perhitungan nilai wajar aset

    tak berwujud.

    Kuotasi harga pasar di pasar aktif memberikan estimasi nilai wajar yang

    paling andal untuk aset tak berwujud. Harga pasar yang tepat biasanya adalah harga

    penawaran saat ini. Jika tidak tersedia, maka harga terkini dari transaksi serupa dapat

    menjadi dasar untuk mengestimasi nilai wajar aset sepanjang tidak terdapat

    perubahan keadaan ekonomi yang signifikan antara tanggal transaksi dan tanggal

    ketika nilai wajar aset diestimasi.

    Jika tidak terdapat pasar aktif untuk aset tak berwujud, maka nilai wajar dari

    aset tersebut adalah jumlah yang bersedia dibayar entitas untuk mendapatkan aset

    tersebut, pada tanggal akuisisi, dalam suatu transaksi wajar antara pihak yang

    berpengetahuan dan berkeinginan berdasarkan tersedianya informasi terbaik. Dalam

    menentukan nilai tersebut, entitas mempertimbangkan hasil dari transaksi terkini

    untuk aset serupa.

    4. Akuisisi dengan hibah pemerintah

    Aset tak berwujud dapat diperoleh melalui hibah pemerintah apabila

    pemerintah mengalihkan aset tak berwujud ke entitas. Entitas dapat memilih

    mengakui aset tak berwujud pada awalnya dengan nilai wajar dengan mengakui nilai

    nominal ditambah dengan segala pengeluaran yang dapat diatribusikan secara

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    20/47

    langsung dalam menyiapkan aset tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan

    maksud penggunaannya.

    5. Pertukaran aset

    Aset tak berwujud yang diperoleh melalui pertukaran dengan aset lain, biaya

    perolehannya diukur dengan nilai wajar, kecuali :

    a) Transaksi pertukaran tersebut tidak memiliki substansi komersial

    b) Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal.

    Jika aset yang diperoleh tidak diukur dengan nilai wajar, maka biaya perolehannya

    diukur dengan jumlah tercatat aset yang diserahkan.

    Nilai wajar aset tak berwujud dapat diukur secara andal meskipun tidak ada transaksi

    pasar sejenis jika :

    a) Veriabilitas rentang estimasi nilai wajar untuk aset tersebut adalah tidak signifikan.

    b) Probabilitas dari berbagai estimasi dalam rentang tersebut dapat dinilai secara

    rasional dan digunakan dalam menentukan nilai wajar.

    6. Goodwill yang dihasilkan secara internal

    Entitas yang melakukan pengeluaran untuk menghasilkan manfaat ekonomi

    dimasa depan, tetapi pengeluaran tersebut tidak berakibat pada timbulnya aset tak

    berwujud yang dapat diakui dianggap memberikan kontribusi terhadap timbulnya

    goodwill yang dihasilkan secara internal. Goodwill yang dihasilkan secara internal

    tidak diakui sebagai aset karena goodwill tersebut bukan merupakan suatu sumber

    daya teridentifikasi (tidak dapat dipisahkan dan tidak timbul dari hak kontraktual atau

    hak legal lain) yang dikendalikan oleh entitas dan dapat diukur secara andal biaya

    perolehannya.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    21/47

    7. Aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal

    Dalam menentukan apakah suatu aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal

    memenuhi syarat untuk diakui, entitas mengelompokkan proses dihasilkannya aset

    tak berwujud menjadi tahap penelitian (tahap riset) dan tahap pengembangan

    a. Tahap Penelitian

    Entitas tidak mengakui aset tak berwujud yang timbul dari penelitian. Dalam tahap

    penelitian proyek internal, entitas tidak dapat menunjukkan bahwa aset tak berwujud

    yang ada akan memberikan kemungkinan besar manfaat ekonomi di masa depan.

    Dengan demikian, pengeluaran untuk penelitian diakui sebagai beban pada saat

    terjadinya.

    b. Tahap Pengembangan

    Aset tak berwujud yang timbul dari pengembangan diakui jika, dan hanya jika, entitas

    dapat menunjukkan semua hal berikut :

    - kelayakan teknis penyelesaian aset tak berwujud sehingga dapat digunakan ataudijual.

    - niat untuk menyelesaikan aset tak berwujud tersebut dan menggunakannya ataumenjualnya.

    - kemampuan untuk menggunakan atau menjual aset tak berwujud tersebut.- Bagaimana aset tak berwujud tersebut akan menghasilkan kemungkinan besar

    manfaat ekonomi masa depan. Antara lain entitas mampu menunjukkan adanya

    pasar bagi keluaran aset tak berwujud tersebut atau apabila digunakan secara

    internal, entitas mampu menunjukkan kegunaan aset tak berwujud tersebut.

    - Tersedianya kecukupan sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lainuntuk menyelesaikan pengembangan aset tak berwujud dan untuk menggunakan

    atau menjual aset tersebut, dan

    - Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan asettidak berwujud selama pengembangannya.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    22/47

    Pengeluaran untuk menghasilkan merk, kepala surat kabar, judul publisitas,

    daftar pelanggan dan hal yang secara substansi serupa yang dihasilkan secara internal

    tidak dapat dibedakan dengan biaya untuk mengembangkan usaha secara

    keseluruhan. Oleh karena itu, hal tersebut tidak diakui sebagai aset tak berwujud.

    8. Biaya perolehan aset tak berwujud yang Dihasilkan secara internal

    Biaya perolehan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal adalah

    jumlah pengeluaran yang terjadi sejak tanggal aset tak berwujud pertama kali

    memenuhi kriteria pengukuran. Biaya perolehan aset tak berwujud yang dihasilkan

    secara internal terdiri atas seluruh biaya yang dibutuhkan yang dapat diatribusikan

    secara langsung untuk membuat, menghasilkan, dan mempersiapkan aset tersebut

    sehingga siap untuk digunakan sesuai dengan maksud manajemen.

    2.5.3 Pengakuan Beban

    Pengeluaran untuk aset tak berwujud diakui sebagai beban pada saat terjadinya,

    kecuali pengeluaran itu merupakan bagian dari biaya perolehan aset tak berwujud

    yang memenuhi kriteria pengakuan dan sesuatu yang diperoleh melalui kombinasi

    bisnis dan tidak dapat diakui sebagai aset tak berwujud. Jika demikian halnya, maka

    pengeluaran tersebut merupakan bagian dari goodwill pada tanggal akuisisi.

    2.5.3.1 Beban Masa Lalu Tidak Boleh Diakui sebagai Aset

    Pengeluaran atas pos aset tak berwujud yang awalnya diakui oleh entitas sebagai

    beban tidak diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tak berwujud di

    kemudian hari.

    2.5.4 Pengukuran Setelah Pengakuan

    Entitas memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan

    akuntansinya. Jika aset tidak berwujud dicatat dengan menggunakan model revaluasi,

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    23/47

    maka semua aset lain dalam kelompok tersebut diperlakukan dengan menggunakan

    model yang sama, kecuali tidak ada pasar aktif untuk aset tersebut.

    1. Model Biaya

    Setelah pengakuan awal, aset tak berwujud dicatat pada jumlah revaluasian,

    yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasian dikurangi akumulasi amortisasi selanjutnya

    dan akumulasi rugi penurunan nilai aset selanjutnya. Untuk tujuan revaluasian, nilai

    wajar ditentukan dengan menggunakan referensi dari nilai pasar aktif. Revaluasi

    dilakukan secara rutin sehingga pada akhir tiap periode pelaporan jumlah tercatat aset

    tak berwujud tersebut tidak memiliki perbedaan yang material dengan nilai wajarnya.

    Model revaluasian tidak memperbolehkan :

    a) Revaluasian aset tak berwujud yang sebelumnya belum pernah diakui sebagai aset.

    b) Pengakuan awal aset tak berwujud pada jumlah tertentu selain biaya perolehannya.

    Jika aset tak berwujud direvaluasi, maka akumulasi biaya amortisasi pada tanggal

    revaluasi akan disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan jumlah

    tercatat bruto aset sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi menjadi sama

    dengan nilai revaluasiannya, atau dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset dan

    jumlah neto setelah eliminasi disajikan sesuai dengan nilai revaluasian aset tersebut.

    Jika suatu aset tak berwujud dalam sekelompok aset tak berwujud yang

    direvaluasi tidak dapat direvaluasi karena tidak terdapat pasar aktif untuk aset

    berwujud tersebut, maka aset tak berwujud dicatat pada harga perolehan dikurangi

    akumulasi amortisasi dan amortisasi rugi penurunan nilai.

    Jika nilai wajar aset tak berwujud yang direvaluasi tidak lagi dapat ditentukan

    dengan referensi pasar aktif, maka jumlah tercatat aset tak berwujud tersebut adalah

    nilai revaluasian pada tanggal terakhir kali revaluasi dilakukan dengan referensi nilai

    pasar aktif dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.

    Jika jumlah tercatat aset tak berwujud mengalami peningkatan akibat revaluasi, maka

    peningkatan tersebut diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dan

    diakumulasikan di ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun peningkatan

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    24/47

    tersebut diakui dalam laporan laba rugi untuk membalik penurunan revaluasi aset

    yang diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi.

    Jika jumlah tercatat aset tak berwujud mengalami penurunan akibat revaluasi,

    maka penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi . Namun, penurunan tersebut

    diakui pada pendapatan komprehensif lain jika terdapat saldo kredit dalam surplus

    revaluasi atas aset tersebut. Pengakuan penurunan di pendapatan komprehensif lain

    mengurangi jumlah yang terakumulasi di ekuitas pada bagian surplus revaluasi.

    2.5.5 Umur Manfaat

    Entitas menilai apakah umur manfaat aset tak berwujud terbatas atau tidak

    terbatas dan jika terbatas, jangka waktu atau jumlah produksi atau jumlah unit serupa

    yang dihasilkan selama umur manfaat. Aset tak berwujud dianggap oleh entitas

    memiliki umur manfaat tidak terbatas jika, berdasarkan analisis dari seluruh faktor

    relevan tidak ada batas yang terlihat pada saat ini atas periode mana aset diharapkan

    menghasilkan arus kas neto untuk entitas. Aset tak berwujud dengan umur terbatas

    diamortisasi dan aset tak berwujud dengan umur ekonomis yang tidak terbatas tidak

    diamortisasi.

    Umur manfaat aset tak berwujud yang timbul dari hak kontraktual atau hak

    legal lain tidak lebih lama dari masa hak kontraktual atau hak legal lain tersebut, tapi

    dapat lebih singkat tergantung periode kapan aset dapat digunakan entitas. Jika hak

    kontraktual atau hak legal lain memiliki batasan yang dapat diperbaharui , maka umur

    manfaat dari aset tak berwujud termasuk periode pembaharuan hanya jika terdapat

    bukti yang mendukung pembaruan umur manfaat tidak menimbulkan biaya yang

    signifikan. Umur manfaat hak yang diperoleh kembali sebagai aset tak berwujud

    dalam kombinasi bisnis adalah sisa periode kontraktual hak tersebut diberikan dan

    tidak termasuk periode pembaruan.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    25/47

    2.5.5.1 Aset Tak Berwujud Dengan Umur Manfaat Terbatas

    Periode Amortisasi dan Metode Amortisasi

    Jumlah tersusutkan aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas dialokasikan

    secara sistematis selama umur manfaatnya. Amortisasi dimulai ketika aset tersedia

    untuk digunakan, yakni ketika aset berada pada lokasi dan dalam kondisi untuk

    beroperasi sesuai dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen. Amortisasi

    dihentikan pada waktu mana yang lebih dulu antara ketika aset tersebut digolongkan

    sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan tanggal ketika aset dihentikan

    pengakuannya. Metode amortisasi yang digunakan menggambarkan pola konsumsi

    entitas atas manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan (mencakup metode

    garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi) . Jika pola tersebut

    tidak dapat ditentukan secara andal, maka digunakan metode garis lurus. Amortisasi

    yang dibebankan untuk setiap periode diakui dalam laporan laba rugi kecuali

    diizinkan oleh PSAK atau mensyaratkan amortisasi tersebut dimasukkan dalam

    jumlah tercatat aset lain.

    Nilai ResiduNilai residu aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas diasumsikan

    sama dengan nol, kecuali ada komitmen dari pihak ketiga untuk membeli aset tak

    berwujud tersebut pada akhir umur manfaatnya, atau ada pasar aktif untuk aset tak

    berwujud tersebut dan nilai residu aset tak berwujud dapat ditentukan dengan

    mengacu pada harga berlaku di pasar tersebut, dan terdapat kemungkinan besar

    bahwa pasar akan tetap tersedia sampai akhir umur manfaat aset tersebut.

    Nilai residu aset tak berwujud dapat meningkat ke suatu jumlah yang setara

    atau lebih besar dari jumlah tercatatnya. Jika hal tersebut terjadi, maka amortisasi

    yang dibebankan adaah nol kecuali dan hingga nilai residu selanjutnya berkurang

    menjadi lebih rendah dari jumlah tercatat aset tak berwujud tersebut.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    26/47

    Penelaahan Periode Amortisasi dan Metode Amortisasi

    Periode amortisasi dan metode amortisasi aset tak berwujud dengan umur

    manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku. Jika perkiraan umur

    manfaat aset berbeda secara signifikan dalam perkiraan pola konsumsi manfaat

    ekonomi aset, maka metode amortisasi diubah untuk mencerminkan pola yang

    berubah tersebut. Perlakuannya sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai PSAK

    25 (revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan

    Kesalahan.

    2.5.5.2 Aset Tak Berwujud Dengan Umur Manfaat Tidak Terbatas

    Aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi.

    Sesuai PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset, entitas disyaratkan untuk

    menguji aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas untuk penurunan nilai

    dengan membandingkan jumlah terpulihkan dengan jumlah tercatatnya setiap tahun

    dan kapanpun terdapat indikasi bahwa aset tak berwujud mengalami penurunan nilai.

    Penelaahan Penilaian Umur ManfaatUmur manfaat aset tak berwujud yang tidak diamortisasi ditelaah setiap

    periode untuk menentukan apakah peristiwa dan kondisi dapat terus mendukung

    penilaian bahwa umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika tidak, maka perubahan umur

    manfaat yang muncul tidak terbatas menjadi terbatas diperlakukan sebagai perubahan

    estimasi akuntansi sesuai PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan

    Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

    2.5.6 Penghentian dan Pelepasan

    Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas, ketika tidak terdapat

    lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau

    pelepasannya.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    27/47

    Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud

    merupakan perbedaan antara nilai neto pelepasan dan jumlah tercatat aset.

    Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian

    pengakuan. Kecuali PSAK 30 (revisi 2007): sewa mensyaratkan sebaliknya dalam

    jual dan sewa balik, keuntungan tidak diakui sebagai pendapatan.

    2.5.7 Pengungkapan

    Entitas mengungkapkan hal berikut untuk setiap kelompok aset takberwujud,

    dipisahkan antara aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal dan aset tak

    berwujud lain:

    1. Umur manfaat tidak terbatas atau terbatas dan, jika umur manfaat terbatasdiungkapkan, tingkat amortisasi yang digunakan atau umur manfaatnya.

    2. Metode amortisasi yang digunakan untuk aset tak berwujud dengan umurmanfaat terbatas.

    3. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi (secara agregat denganakumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode.

    4. Pos dalam laporan laba rugi komprehensif yang mana amortisasi aset takberwujud termasuk didalamnya.

    5. Rekonsiliasi atas jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yangmenunjukkan :

    Penambahan, yang secara terpisah mengindikasikan aset tak berwujuddari pengembangan internal, diperoleh secara terpisah, dan diperoleh

    melalui kombinasi bisnis.

    Aset yang dikelompokkan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atautermasuk dalam kelompok aset lepasan yang dikelompokkan sebagai

    dimiliki untuk dijual sesuai PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar

    Yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi Yang Dihentikan, dan

    pelepasan lain.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    28/47

    Peningkatan atau penurunan selama periode yang berasal darirevaluasi dan dari pengakuan rugi penurunan nilai atau pembalikan di

    pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009) :

    Penurunan Nilai Aset, jika ada.

    Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selamaperiode sesuai PSAK 48 (revisi 2009).

    Rugi penurunan nilai yang dibalik dalam laporan laba rugi selamaperiode sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009).

    Setiap amortisasi yang diakui selama periode. Selisih kurs neto yang timbul dari nilai penjabaran laporan keuangan

    ke mata uang penyajian, dan penjabaran operasi luar negeri ke mata

    uang penyajian yang digunakan entitas, dan

    Perubahan nilai pada jumlah tercatat aset tersebut selama periode.Entitas juga mengungkapkan untuk aset tak berwujud yang dinilai dengan

    umur manfaat tidak terbatas, jumlah tercatat aset dan alasan yang mendukung

    penilaian umur manfaat tidak terbatas tersebut. Dalam memberi alasan, entitas

    menjelaskan faktor signifikan dalam menentukan aset yang dimiliki memiliki umur

    tak terbatas.Penjelasan, jumlah tercatat, dan sisa periode amortisasi dari setiap aset

    tak berwujud yang material terhadap laporan keuangan entitas. Untuk aset tak berujud

    yang diperoleh melalui hibah pemerintah dan awalnya diakui pada nilai wajar:

    Nilai wajar pada pengakuan awal atas aset tersebut Jumlah tercatatnya, dan Aset tersebut diukur setelah pengakuan awal dengan model biaya atau model

    revaluasi.

    Keberadaan dan jumlah tercatat aset tak berwujud yang kepemilikannya dibatasi dan

    jumlah tercatat aset tak berwujud yang menjadi jaminan untuk liabilitas. Nilai

    komitmen kontraktual untuk akuisisi aset tak berwujud.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    29/47

    Jika aset tak berwujud dicatat pada nilai revaluasian, maka entitas mengungkapkan

    hal-hal berikut :

    Berdasarkan kelompok aset tak berwujud :

    1. Tanggal efektif revaluasi

    2. Jumlah tercatat aset tak berwujud yang direvaluasi

    3. Jumlah tercatat yang akan diakui jika aset tak berwujud diukur dengan model biaya

    setelah pengakuan awal

    Jumlah surplus revaluasi aset tak berwujud pada awal dan akhir periode,

    mengindikasikan perubahan selama periode dan pembatasan apapun dalam

    pendistribusian saldo (surplus) kepada pemegang saham, dan Metode asumsi

    signifikan dalam mengestimasi nilai wajar aset tersebut.

    Entitas dianjurkan, namun tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi

    berikut :

    a. Penjelasan mengenai aset tak berwujud yang telah diamortisasi seluruhnyatetapi masih digunakan.

    b. Penjelasan mengenai aset tak berwujud signifikan yang dikendalikan entitasnamun tidak diakui sebagai aset karena tidak memenuhi kriteria pengakuan

    karena aset tersebut diperoleh atau dihasilkan sebelum PSAK 19 : Aset Tidak

    Berwujud efektif diberlakukan.

    2.6 Sewa (PSAK 30)

    Elemen tanah dan bangunan dalam suatu perjanjian sewa perlu untuk

    diklafikasikan sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah, dengan

    mempertimbangkan sifat tanah yang memiliki umur ekonomis yang tidak terbatas.

    Hal ini tidak perlu dilakukan apabila hak atas properti yang diperoleh melalui sewa

    operasi diklasifikasikan sebagai properti investasi sesuai dengan PSAK 13 (revisi

    2011) : Properti Investasi.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    30/47

    2.6.1 Pengertian

    Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan kepada lessee hak

    untuk menggunakan suau aset selama periode waktu yang disepakati. Sebagai

    inbalannya, lesse meakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor.

    Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut

    mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan

    kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak

    mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan

    kepemilikan aset.

    Situasi yang secara individual ataupun gabungan dapat juga menunjukkan bahwa

    sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:

    sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah

    dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan,

    sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi akan dilaksanakan;

    masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik aset meskipun hakmilik tidak dialihkan;

    pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secarasubstansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan

    aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannyatanpa perlu modifikasi secara material.

    Indikator dari situasi yang secara individual ataupun gabungan dapat juga

    menunjukkan bahwa sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah jika

    lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan pembatalan

    ditanggung oleh lessee, untung atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan

    kepada lessee (misalnya, dalam bentuk potongan harga rental dan yang setara dengan

    sebagian besar hasil penjualan residu pada akhir sewa), danlessee memiliki

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    31/47

    kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang

    secara substansial lebih rendah dari nilai pasar rental.

    2.6.2 Sewa Dalam Laporan Keuangan Lesse Pada Sewa Pembiayaan

    1. Pengakuan Awal

    Pada awal masa sewa, lesee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan

    liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar

    nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai

    wajar. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari

    pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa , jika

    dapat ditentukan secara praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman

    inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lesee ditambahkan ke

    dalam jumlah yang diakui sebagai aset.

    Meskipun bentuk legal perjanjian sewa menyatakan bahwa lessee tidak

    memperoleh hak legal atas aset sewaan, dalam hal sewa pembiayaan secara substansi

    dan realitas keuangan pihak lessee memperoleh manfaat ekonomik dari dari

    pemakaian aset sewaan tersebut selama sebagian besar umur ekonomisnya. Sebagai

    konsekuensinya lessee menanggung kewajiban untuk membayar hak tersebut sebesar

    suatu jumlah, pada awal sewa, yang mendekati nilai wajar dari aset dan beban

    keuangan terkait.

    Jika transaksi sewa tersebut tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan

    lessee, sumber daya ekonomi an tingkat kewajian dari entitas menjadi terlalu rendah,

    sehingga mendistorsi rasio keuangan. Oleh karena itu, sewa pembiayaan diakui dalam

    laporan posisi keuangan lessee sebagai aset dan kewajiban untuk pembayaran sewa di

    masa depan. Pada awal masa sewa, aset dan liabilitas untuk pembayaran sewa di

    masa depan diakui di laporan posisi keuangan pada jumlah yang sama, kecuali untuk

    biaya langsung awal dari lessee yang ditambahkan ke jumlah yang diakui sebagai

    aset.

    Liabilitas dari aset sewaan tidak dapat disajikan sebagai pengurang aset

    sewaan dalam laporan keuangan. Jika penyajian liabilitas dalam laporan keuangan

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    32/47

    dibedakan antara liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang, hal yang

    sama berlaku untuk liabilitas sewa.

    Biaya langsung awal umumnya terjadi sehubungan dengan aktivitas negosiasi

    dan pemastian pelaksanaan sewa. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara

    langsung kepada aktivitas lessee untuk suatu sewa pembiayaan ditambahkan ke

    jumlah yang diakui sebagai aset.

    2. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

    Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban

    keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan

    dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga

    menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.

    Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.

    Suatu sewa pembiayaan menimbulkan beban penyusutan untuk aset yang

    dapat disusutkan dan beban keuangan dalam setiap periode akuntansi. Kebijakan

    penyusutan untuk aset sewaan konsisten dengan aset dimiliki sendiri, dan

    penghitungan penyusutan yang diakui berdasarkan PSAK 16 (revisi 2011) : Aset

    Tetap dan PSAK 19(revisi 2010): Aset Tak Berwujud. Jika tidak ada kepastian yang

    memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa,

    aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara

    periode masa sewa dan umur manfaatnya.

    3. Pengungkapan

    Selain memenuhi ketentuan PSAK 60 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan,

    lessee juga mengungkapkan hal-hal berikut yang berkaitan dengan sewa pembiayaan

    yaitu jumlah neto jumlah tercatat untuk setiap kelompok aset pada tanggal peaporan

    dan rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum di masa depan pada tanggal

    pelaporan, dengan nilai kininya. Selain itu, entitas mengungkapan total pembayaran

    sewa minimum di masa depan pada tanggal pelaporan, dan nilai kininya, untuk setiap

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    33/47

    periode ( sampai dengan satu tahun, lebih dari satu tahun sampai lima tahun dan lebih

    dari lima tahun). Rental kontijen yang diakui sebagai beban pada periode tersebut.

    Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-lanjut di masa depan dari

    kontrak sewa-lanjut yang tidak dapat dibatalkan (non-cancelable subleases)

    Penjelasan umum isi perjanjian sewa yang material, yang meliputi, tetapi tidak

    terbatas pada, hal berikut :

    1. Dasar penentuan utang rental kontijen2. Ada tidaknya klausul-klausul yang berkaitan dengan opsi perpanjangan atau

    pembelian dan eskalasi beserta syarat-syaratnya

    3. Pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa, misalnyayang terkait dengan dividen, tambahan utang, dan sewa-lanjut.

    2.6.3 Sewa dalam laporan Keuangan Lesse Pada Sewa Operasi

    1. Pengakuan

    Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus

    selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih

    mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.

    2. Pengungkapan

    Selain mengungkapkan hal yang dipersyaratkan dalam PSAK 60 : Instrumen

    Keuangan: Pengungkapan, lessee juga mengungkapkan hal berikut untuk sewa

    operasi :

    a. Total pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa operasi yangtidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut :

    1. Sampai dengan satu tahun2. Lebih dari satu tahun sampai lima tahun3. Lebih dari lima tahun

    b. Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-lanjut di masa depandari kontrak sewa-lanjut yang ysng tidak dapat dibatalkan (non-cancelable

    subleases) pada tanggal pelaporan.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    34/47

    c. Pembayaran sewa dan sewa-lanjut yang diakui sebagai beban periodeberjalan, dengan pengungkapan terpisah untuk masing-masing jumlah

    pembayaran minimum sewa, rental kontijen, dan pembayaran sewa-lanjut.

    d. Penjelasan umum perjanjian sewa lessee yang signifikan, yang meliputi,namun tidk terbatas pada :

    1. Dasar penentuan utang rental kontijen2. Eksistensi dan persyaratan untuk memperbarui kembali perjanjian

    sewa atau adanya opsi pembelian dan klausul eskalasi, dan

    3. Pembatasan yang ada dalam perjanjian sewa, seperti pembatasandividen, utang tambahan, dan sewa lanjutan.

    2.6.4 Sewa Dalam laporan keuangan Lessor Pada Sewa Pembiayaan

    1. Pengakuan Awal

    Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di

    laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto

    tersebut.

    2. Pengukuran setelah pengakuan awal

    Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan

    suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam

    sewa pembiayaan.

    Lessor pabrikan atau dealer mengakui laba atau rugi atas penjualan pada suatu

    periode sesuai kebijakan entitas atas penjualan biasa. Jika tingkat bunga ditentukan

    secara artifisial terlalu rendah, laba penjualan dibatasi sebesar laba apabila

    menggunakan tingkat bunga pasar. Biaya yang dikeluarkan oleh lessor pabrikan atau

    dealer sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa diakui sebagai beban

    ketika laba penjualan diakui.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    35/47

    3) Pengungkapan

    Selain mengungkapkan hal yag dipersyaratkan dalam PSAK 60: Instrumen

    Keuangan: Pengungkapan, lessor mengungkapkan hal berikut untuk sewa

    pembiayaan :

    a. Rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaransewa minimum pada tanggal pelaporan. Di samping itu, lessor

    mengungkapkan investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa

    minimum pada tanggal pelaporan, untuk setiap peride berikut

    1. Kurang dari satu tahun

    2. Lebih dari satu tahun sampai lima tahun

    3. Lebih dari lima tahun

    b. Penghasilan pembiayaan tangguhanc. Nilai residu tidak dijamin yang diakui sebagai manfaat lessord. Akumulasi penyisihan piutang tidak tertagih atas pembayaran sewa minimume. Rental kontijen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalanf. Penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor yang material

    2.6.5 Sewa dalam laporan Keuangan Lessor Pada Sewa Operasi

    1. Pengakuan

    Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai

    sifat aset tersebut. Biaya termasuk biaya penyusutan yang terjadi untuk memperoleh

    pendapatan diakui sebagai beban. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai

    pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar

    sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dimana manfaat penggunaan

    aset sewaan menurun.

    Biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh lessor dalam proses negosiasi dan

    pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat aset sewaan dan diakui

    seagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    36/47

    Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus konsisten dengan kbijakan

    penyusutan normal untuk aset sejenis sesuai PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19 :

    Aset Tak Berwujud

    2. Pengungkapan

    Selain mengungkapkan hal yang dipersyaratkan dalam PSAK 60: Instrumen

    Keuangan: Pengungkapan, lessor mengungkapkan hal berikut untuk sewa operasi :

    a. Jumlah agregat pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewaoperasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut :

    1. Sampai dengan satu tahun

    2. Lebih dari satu tahun sampai lima tahun

    3. Lebih dari lima tahun

    b. Total rental kontijen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalanc. Penjelasan umum isi perjanjian lessor

    2.6.6 Transaksi Jual dan Sewa Balik

    Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa pembiayaan, selisih

    lebih hasil penjualan dari jumlah tercatat tidak dapat diakui segera sebagai

    pendapatan oleh penjual-lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi delama masa

    sewa.

    Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa

    transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba rugi diakui segera, kecuali rugi

    tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah

    dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara

    proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga

    jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan

    diamortisasi selama periode penggunaan aset.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    37/47

    Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewa-balik lebih

    rendah daripada jumlah tercatatnya, rugi sebesar selisih antara jumlah tercatat dan

    nilai wajar diakui segera.

    2.7 Hak Atas Tanah (ISAK 25)

    Dengan dicabutnya PSAK 47 tentang Akuntansi Tanah melalui PSAK 16

    (revisi 2011) tentang Aset Tetap, maka Dewan Standar Akuntansi Keuangan

    memutuskan untuk menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang

    mengatur mengenai tanah.

    Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui expodure draft ISAK 25

    tentang Hak Atas Tanah dalam rapatnya tanggal 28 Juni 2011 untuk disebarluaskan

    dan ditanggapi oleh perusahaan, regulator, perguruan tinggi, anggota IAI dan pihak

    lainnya.

    Latar Belakang

    Hak kepemilikan tanah di Indonesia secara absolut dibatasi oleh Undang-

    undang Dasar Negara tahun 1945. Dalam Undang-undang Dasar tersebut menyatakan

    bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh

    Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Atas dasar

    tersebut, entitas dalam memperoleh hak atas tanah harus melalui Hak Guna Usaha,

    Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai.

    Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai yang diperoleh entitas

    dapat diperpanjang dan diperbarui dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan

    persyaratan dalam peraturan perundang-undangan. Dengan adanya perpanjangan dan

    pembaruan hak atas tanah secara terus menerus maka tanah dapat memiliki umur

    ekonomik yang tidak terbatas.

    Dalam peraturan perundang-undangan juga menjelaskan bahwa seluruh hak

    atas tanah memiliki fungsi sosial. Dalam kondisi tertentu, entitas dapat kehilangan

    kepemilikan tanah melalui Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai jika

    tanah yang diperoleh entitas harus dilepaskan untuk kepentingan sosial. Dengan

    demikian, tanah memiliki umurekonomik yang terbatas.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    38/47

    Ruang Lingkup

    Interpretasi ini diterapkan untuk akuntansi tanah sebagai aset tetap oleh entitas

    yang memiliki hak atas tanah melalui Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan

    Hak Pakai.

    Jika tanah diakui sebagai properti investasi atau persediaan maka hak atas

    tanah dicatat berdasarkan PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi dan PSAK 14

    (revisi 2008):Persediaan.

    Interpretasi

    Biaya perolehan tanah dengan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan danHak Pakai diakui sebagai aset tetap sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2011):Aset Tetap.

    Umur ekonomik tanah dengan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai

    tidak terbatas sehingga tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti sebaliknya yang

    mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan

    besar atau pasti tidak diperoleh

    Beberapa contoh yang menyebabkan umur ekonomik tanah menjadi terbatas, antara

    lain:

    a. manajemen mempunyai prediksi bahwa kondisi kualitas tanah dalam waktutertentu tidak layak lagi untuk digunakan dalam operasi utama entitas;

    b. sifat operasi utama entitas meninggalkan tanah pada saat proyek selesai.Misalnya tanah yang digunakan untuk operasi utama atau proyek entitas

    terletak di daerah terpencil, sehingga tanah disusutkan sesuai perkiraan

    panjang jadwal operasi utama atau proyek tersebut;

    c. kebijakan dari pemerintah yang akan memanfaatkan tanah untuk kepentinganumum sehingga kemungkinan besar perpanjangan hak atas tanah tidak akan

    diperoleh.

    Biaya untuk mendapatkan hak legal atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali

    diakui sebagai bagian dari harga perolehan tanah.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    39/47

    2.8 Penurunan Nilai Aset

    2.8.1 Pengertian

    Penurunan Nilai Aset (impairment) terjadi apabila jumlah tercatatnya

    melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas

    adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan

    nilai pakainya. Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai apakah terdapat

    indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas

    mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

    Penurunan nilai didasarkan pada prinsip konservatisme dan kehati-hatian.

    Aset tak boleh dicatat overstated, dari nilai dapat diperoleh kembali. Aset harus

    disajikan sebesar nilai yang mencerminkan manfaat ekonomi yang akan diperoleh di

    masa depan. Jika nilai di masa depan lebih rendah dari nilai tercatat, maka aset harus

    diturunkan.Pengukuran penurunan nilai dapat dilakukan untuk satu unit aset tunggal

    maupun satu kelaompok aset. Ada aset yang dapat menghasilkan arus kas independen

    dari aset atau kelompok aset lain. Jika satu aset dapat menghasilkan arus kas

    independen maka pengukuran penurunan nilai dilakukan berdasarkan unit aset

    tersebut. Namun ada beberapa aset yang dapat menghasilkan arus kas jika berada

    dalam kelompok aset, sehingga penurunan nilai dilakukan untuk satu unit penghasil

    kas. Contoh unit penghasil kas adalah investasi asosiasi, investasi di anak perusahaan,

    suatu unit pabrik.

    Aset dapat diperoleh kembali melalui penjualan (value through sales) dan

    penggunaan (value through sales). Jika aset dijual, entitas akan mendapatkan nilai

    wajar dikurangi dengan biaya penjualan. Dalam penurunan nilai, yang dipilih adalah

    nilai tertinggi antara nilai yang dapat diperoleh kembali dan nilai yang digunakan.

    2.8.2 Penggolongan

    PSAK 48 ini menerapkan untuk akuntansi penurunan nilai terhadap semua aset,

    kecuali persediaan, aset yang timbul dari kontrak konstruksi, aset pajak tangguhan ,

    aset yang timbul dari imbalan kerja, aset keuangan yang termasuk dalam ruang

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    40/47

    lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, Properti

    investasi yang diukur pada nilai wajar, biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak

    berwujud, yang timbul dari hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi

    yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 28: Kontrak Asuransi dan aset tidak

    lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual

    sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi

    yang Dihentikan.

    PSAK 48 ini berlaku untuk aset keuangan yang dikelompokkan sebagai investasi

    dalam

    entitas anak PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan LaporanKeuangan Tersendiri;

    ventura bersama PSAK 12: Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama entitas asosiasi PSAK 15. Investasi pada Entitas AsosiasiPSAK 48 ini tidak berlaku untuk aset keuangan yang termasuk dalam ruang

    lingkup PSAK 55 dan properti investasi yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK

    13. Namun demikian, PSAK 48 ini berlaku untuk aset yang dicatat pada jumlah

    revaluasian (yaitu nilai wajar) sesuai dengan Pernyataan lain, seperti model revaluasi

    dalam PSAK 16: Aset Tetap.

    2.8.3 Indikasi Penurunan Nilai Aset

    Ada 2 (dua) informasi minimum yang perlu dipertimbangkan entitas perihal adanya

    indikasi penurunan nilai, diantaranya :

    Informasi eksternal meliputi :

    a. Perubahan signifikan nilai pasarb. Perubahan signifikan teknologi, pasar, ekonomi dan lingkup hukumc. Perubahan suku bungad. Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya

    Informasi Internal yang meliputi :

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    41/47

    a. Bukti keusangan atau kerusakan fisik asetb. Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa manfaat asetc. Bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk dari

    yang diharapkan

    2.8.4 Pengungkapan

    Untuk setiap kelompok aset, entitas mengungkapkan hal berikut ini:

    a. Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selamaperiode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya

    tercakup rugi penurunan nilai.

    b. Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugiselama periode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang

    didalamnya tercakup rugi penurunan nilai yang dibalik

    c. Jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporanlaba rugi komprehensif lainnya selama periode itu.

    d. Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakuidalam laporan laba rugi komprehensif lainnya selama periode tersebut.

    2.9 Aset Tidak lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

    2.9.1 Pengertian Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual

    Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar,

    misalnya aset tetap atau aset tak berwujud. Dimiliki untuk dijual artinya nilai tercatat

    aset akan di pulihkan melalui penjualan , bukan digunakan dalam kegiatan usaha.

    Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk tidakmenggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk

    menjualnya.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    42/47

    2.9.1.1 Klasifikasi atau Penggolongan

    Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar sebagai dimiliki untuk

    dijual ketika nilai tercatatnya akan dipulihkan melalui penjualan, bukan melalui

    penggunaan. Klasifikasi ini juga berlaku untuk kelompok aset lepasan (disposal

    group), yaitu kelompok yang tediri dari beberapa aset tunggal dan mungkin juga

    termasuk beberapa liabilitas di dalamnya, yang akan dijual dalam satu transaksi

    tunggal. Pengertian dimiliki untuk dijual juga termasuk aset tidak lancar yang akan

    didistribusikan kepada pemilik. Ketentuan mengenai ini akan diatur lebih lanjut

    dalam ISAK No.11 tentang Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik.

    Walaupun klasifikasi aset ini diawali dengan intensi (niat) entitas untuk

    menjual, namun terdapat kriteria lain yang cukup spesifik, yang harus dipenuhi untuk

    memastikan objektivitas informasi ini. Kriteria ini juga dimaksudkan untuk

    memastikan keterbandingan (comparability) klasifikasi antar laporan keuangan

    entitas.

    Kriteria suatu aset tidak lancar atau kelompok aset lepasan dapat diklasifikasikan

    sebagai aset dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut:

    a. Aset harus tersedia dan berada dalam keadaan dapat dijual dan penjualannyaharus sangat mungkin terjadi (highly probable);

    b. Aset ini sudah dipasarkan secara aktif pada harga yang cukup masuk akalsesuai dengan nilai wajarnya kini;

    c. Penjualan harus sudah diselesaikan, atau diharapkan dapat diselesaikan dalamjangka waktu 12 bulan sejak tanggal klasifikasi; dan

    d. Tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana tersebut sudahdilakukan sehingga mengindikasikan tidak mungkin terjadi perubahan

    signifikan atau pembatalan atas rencana tersebut.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    43/47

    Agar penjualan tersebut sangat mungkin terjadi, entitas harus berkomitmen

    untuk menjual dan secara aktif mencari pembeli. Mungkin saja penjualan ini tidak

    diselesaikan dalam waktu 12 bulan, asalkan penundaan ini bukan berasal dari

    kejadian yang berada di bawah kendali entitas dan entitas harus tetap berkomitmen

    untuk menjual aset tersebut.

    2.9.1.2 Pengukuran

    Sebelum diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual,

    nilai tercatat aset diukur sesuai dengan PSAK terkait. Misalnya aset tetap, diukur

    sesuai dengan PSAK No. 16. Sesaat setelah diklasifikasikan menjadi aset tidak lancar

    dimiliki untuk dijual, aset tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai

    tercatat dan nilai wajar neto. Nilai wajar neto adalah nilai wajar setelah dikurangi

    dengan biaya untuk menjual. Jika penjualan diperkirakan akan diselesaikan lebih dari

    1 tahun dan telah memenuhi kondisi kriteria pengakuan, maka entitas harus

    mengukur biaya untuk menjual pada nilai kininya. Biaya untuk menjual contohnya

    adalah ongkos angkut dan biaya untuk memasarkan penjualan aset tersebut.

    Aset tidak lancar dan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki

    untuk dijual tidak didepresiasi. Nilai wajar netonya dievaluasi setiap akhir periode.

    Setelah klasifikasi awal, pada setiap tanggal neraca, aset ini harus dievaluasi apakah

    masih memenuhi kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual. Jika terjadi

    penurunan nilai wajar neto, maka penurunan nilai ini diakui sebagai kerugian di

    laporan laba rugi. Sedangkan jika di periode selanjutnya terjadi kenaikan nilai wajar

    neto, maka pemulihan penurunan nilai tersebut dapat diakui sebagai keuntungan,

    maksimum sebesar akumulasi penurunan nilai yang pernah diakui. Pada saat asettersebut akhirnya dilepas atau dijual, maka selisih antara nilai tercatat akhir dengan

    perolehan penjualan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pelepasan, bukan

    sebagai penyesuaian terhadap penurunan nilai yang pernah diakui sebelumnya.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    44/47

    Kalau kita amati, dengan diterapkannya dasar pengukuran tersebut, maka entitas

    akan mengakui rugi yang terjadi tidak hanya pada saat penjualan, tetapi juga pada

    saat keputusan menjual terjadi atau sebelum penjualan terjadi.

    2.9.1.3 Penyajian dan Pengungkapan

    Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai

    dimiliki untuk dijual harus disajikan terpisah dari kelompok aset yang lain yang ada

    di Laporan Posisi Keuangan. Untuk kelompok lepasan yang terdiri dari aset dan

    liabilitas yang dimiliki untuk dijual, juga harus disajikan terpisah di Laporan Posisi

    Keuangan. Yang diungkapkan di Laporan Keuangan adalah:

    a. Deskripsi tentang aset atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijualb. Deskripsi tentang fakta dan keadaan dari penjualan, atau yang mengarah

    kepada pelepasan yang diharapkan, dan cara serta waktu pelepasan

    c. Kerugian penurunan nilai dan pemulihannya, jika adad. Jika dapat diterapkan, yaitu pengungkapan tentang segmen yang dilaporkan

    dalam aset tidak lancar dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 5 tentang

    segmen operasi

    Jika kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual baru terpenuhi

    setelah tanggal neraca, maka aset tersebut tidak disajikan sebagai aset tidak lancar

    dimiliki untuk dijual, namun perlu diungkapkan dalam catatan laporan keuangan.

    Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan (abandoned) dan aset yang

    digunakan sampai akhir umur ekonomisnya kemudian dilepas, tidak dapat

    diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Aset ini masih didepresiasi sampaiakhir umur ekonomisnya. Aset semacam ini tidak memenuhi kriteria sebagai aset

    dimiliki untuk dijual, karena manfaat aset ini akan diperoleh melalui pemakaian,

    bukan penjualan. Namun demikian, aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang

    akan ditinggalkan dan memenuhi kriteria sebagai operasi dihentikan, maka entitas

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    45/47

    harus menyajikan arus kas dan laba rugi dari kelompok lepasan tersebut sebagai

    operasi dihentikan pada tanggal aset tersebut dihentikan pemakaianannya. Entitas

    tidak boleh mencatat aset tidak lancar yang tidak digunakan sementara seakan-akan

    seperti telah ditinggalkan.

    2.9.2 Pengertian Operasi yang Dihentikan

    Operasi yang dihentikan (discontinued operation) adalah suatu komponen dalam

    entitas yang dilepas atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan:

    a. Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, ataub. Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau

    area geografis operasi utama yang terpisah, atau

    c. Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali2.9.2.1 Penyajian Operasi Yang Dihentikan

    PSAK 58 mensyaratkan pengungkapan terinci mengenai pendapatan, beban,

    laba atau rugi sebelum pajak, secara terpisah di Laporan Laba Rugi dan di Catatan

    atas Laporan Keuangan. Sedangkan pada Laporan Arus Kas, arus kas bersih dari

    aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang terkait dengan Operasi Dihentikan

    harus disajikan terpisah. Ini dilakukan agar jelas terlihat, mana arus kas yang berasal

    dari Operasi Berlanjut, mana yang berasal dari Operasi Dihentikan.

    Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa mungkin saja suatu aset (atau

    kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria sebagai aset dimiliki untuk dijual dapat

    juga memenuhi kriteria sebagai Operasi yang Dihentikan. Aset ini akan disajikan

    terpisah baik di Laporan Posisi Keuangan, sebagai Aset tidak lancar dimiliki untuk

    dijual dan di Laporan Laba Rugi serta Laporan Arus Kas, sebagai Operasi

    Dihentikan.

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    46/47

    BAB III

    KASUS

  • 8/13/2019 MAKALAH PENLAP ASET

    47/47

    DAFTAR PUSTAKA

    Website :

    http://www.bambanghariyanto.com/2012/06/pengertian-aktiva-menurut-para-ahli.html

    http://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-4-psak-16-aset-tetap.html

    http://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-5-psak-19-aset-tidak-berwujud.html

    http://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-7-psak-48-penurunan-nilai-aset.html

    http://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-8-psak-58-aset-tidak-lancar-yang.html

    http://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-3-psak-14-persediaan.html

    http://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-6-psak-30-sewa.html

    http://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-2-psak-13-properti-investasi.html

    http://www.bambanghariyanto.com/2012/06/pengertian-aktiva-menurut-para-ahli.htmlhttp://www.bambanghariyanto.com/2012/06/pengertian-aktiva-menurut-para-ahli.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-4-psak-16-aset-tetap.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-4-psak-16-aset-tetap.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-5-psak-19-aset-tidak-berwujud.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-5-psak-19-aset-tidak-berwujud.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-7-psak-48-penurunan-nilai-aset.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-7-psak-48-penurunan-nilai-aset.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-8-psak-58-aset-tidak-lancar-yang.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-8-psak-58-aset-tidak-lancar-yang.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-3-psak-14-persediaan.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-3-psak-14-persediaan.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-6-psak-30-sewa.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-6-psak-30-sewa.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-2-psak-13-properti-investasi.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-2-psak-13-properti-investasi.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-2-psak-13-properti-investasi.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-6-psak-30-sewa.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-3-psak-14-persediaan.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-8-psak-58-aset-tidak-lancar-yang.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-7-psak-48-penurunan-nilai-aset.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-5-psak-19-aset-tidak-berwujud.htmlhttp://memebali.blogspot.com/2013/08/aset-4-psak-16-aset-tetap.htmlhttp://www.bambanghariyanto.com/2012/06/pengertian-aktiva-menurut-para-ahli.html