makalah ppd _ isu dan permasalahan remaja serta implikasi dalam dunia pendidikan

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja seringkali dihubungkan dengan penyimpangan dan tidakwajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan- tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan lingkungan. Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja, mereka juga dihadapkan pada tugas-tugas yang berbeda dari tugas pada masa kanak-kanak. Sebagaimana diketahui, dalam setiap fase perkembangan, termasuk pada masa remaja, individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Apabila tugas-tugas tersebut berhasil diselesaikan dengan baik, maka akan tercapai kepuasan, kebahagian dan penerimaan dari lingkungan. Keberhasilan individu memenuhi tugas- tugas itu juga akan menentukan keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya. Hurlock (1973) memberi batasan masa remaja berdasarkan usia kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Fenomena perubahan-perubahan psikofisik yang menonjol terjadi pada msa remaja, baik dibandingkan masa-masa sebelumnya maupun sesudahnya mengundang banyak tafiran. Seperti, perubahan sosial kecenderungan anak-anak pra-remaja untuk berperilaku sebagaimana yang ditunjukan remaja membuat beberapa ahli memasukan mereka dalam kategori remaja. Adanya peningkatan kecenderungan para remaja untuk melanjutkan sekolah atau mengikuti pelatihan kerja (magang) setamat SLTA, membuat individu yang berusia 19 hingga 22 tahun juga dimasukan dalam golongan remaja, dengan pertimbangan bahwa pembentukan identitas diri remaja masih terus berlangsung sepanjang rentang usia tersebut.

Upload: nurshifa-rosanty

Post on 30-Dec-2015

1.075 views

Category:

Documents


58 download

DESCRIPTION

Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan, mata kuliah perkembangan peserta didik

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja seringkali dihubungkan dengan penyimpangan dan tidakwajaran.

Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas

ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-

tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya

maupun akibat perubahan lingkungan.

Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja, mereka

juga dihadapkan pada tugas-tugas yang berbeda dari tugas pada masa kanak-kanak.

Sebagaimana diketahui, dalam setiap fase perkembangan, termasuk pada masa

remaja, individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Apabila

tugas-tugas tersebut berhasil diselesaikan dengan baik, maka akan tercapai kepuasan,

kebahagian dan penerimaan dari lingkungan. Keberhasilan individu memenuhi tugas-

tugas itu juga akan menentukan keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas

perkembangan pada fase berikutnya.

Hurlock (1973) memberi batasan masa remaja berdasarkan usia kronologis,

yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Fenomena perubahan-perubahan psikofisik yang

menonjol terjadi pada msa remaja, baik dibandingkan masa-masa sebelumnya

maupun sesudahnya mengundang banyak tafiran. Seperti, perubahan sosial

kecenderungan anak-anak pra-remaja untuk berperilaku sebagaimana yang ditunjukan

remaja membuat beberapa ahli memasukan mereka dalam kategori remaja. Adanya

peningkatan kecenderungan para remaja untuk melanjutkan sekolah atau mengikuti

pelatihan kerja (magang) setamat SLTA, membuat individu yang berusia 19 hingga

22 tahun juga dimasukan dalam golongan remaja, dengan pertimbangan bahwa

pembentukan identitas diri remaja masih terus berlangsung sepanjang rentang usia

tersebut.

Page 2: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Remaja itu?

2. Apa saja profil perkembangan remaja?

3. Apa saja bentuk permasalahan yang timbul pada remaja?

4. Apa saja faktor permasalahan remaja?

5. Bagaimanakah implikasinya bagi pendidikan?

C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan

Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini adalah :

1. Mendeskripsikan pengertian remaja.

2. Mendeskripsikan profil perkembangan remaja.

3. Mendeskripsikan bentuk permasalahan yang timbul pada remaja.

4. Mendeskribsikan faktor permasalahan remaja.

5. Mendeskribsikan implikasinya bagi pendidikan.

Adapun manfaat pembahasan dari makalah ini adalah :

Dari tujuan yang diharapkan penulis dalam makalah ini, dapat ditarik beberapa

manfaat baik untuk pembaca maupun penulis sendiri, yaitu :

1. Bagi Pembaca

Jika penulisan makalah ini dirasakan dapat menambah pengetahuan tentang isu

dan permasalahan remaja serta implikasinya terhadap pendidikan, diharapkan

pembaca dapat lebih memahami isi dari makalah ini.

2. Bagi Penulis

Penulisan makalah ini menjadi suatu pembelajaran, sebagai pengetahuan kami

untuk lebih mengetahui berbagai isu dan permasalahan remaja.

Page 3: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

D. Metode Pembahasan

Metode yang kami pergunakan adalah studi literatur. Studi literatur (kajian

pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar

ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori

yang penyusun gunakan dalam melakukan penelitian. Sebelum menggunakan metode

literatur, penyusun mengadakan diskusi tentang permasalahan yang pernah dialami

dan di lihat ketika penyusun menjadi peserta didik. Selanjutnya penyusun melakukan

diskusi dari literatur yang didapatkan.

Page 4: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh

menjadi dewasa. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami

peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi,

tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock,

1998).

Menurut WHO, remaja adalah masa di mana individu berkembang dari saat

pertama kali menunjukkan tanda – tanda seksual sekundernya sampai saat ia

mencapai kematangan seksual. Individu mengalami perkembangan, biologik,

psikologik, dan sosiologik yang saling terkait antara satu dengan lainnya. Secara

biologik ditandai dengan percepatan pertumbuhan tulang, secara psikologik ditandai

dengan akhir perkembangan kognitif dan pemantapan kepribadian, dan secara

sosiologik ditandai dengan intensifnya persiapan dalam menyongsong peranannya

kelak sebagai seorang dewasa muda. Batasan usia remaja menurut WHO adalah usia

12 – 18 tahun. Sementara itu, menurut BKKBN batasan usia remaja adalah 10 – 21

tahun. Menurut Harold Alberty remaja merupakan suatu periode yang dijalani

seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai masa dewasa.

Fenomena perubahan-perubahan psikofisik yang menonjol terjadi dalam masa

remaja, baik dibandinbgkan masa-masa sebelumnya maupun sesudahnya,

mengundang banyak tafsiran. Sebagaimana lazimnya dalam dunia ilmu pengetahuan

(social, terutama) bahwa sifat tafsiran itu sangat bergantung pada dasar pandangan

(assumption ) dan konsep atau kerangka dasar teoretis (conceptual frame work) serta

norma yang digunakan (frame of references) oleh penafsir atau sarjanaa yang

bersangkutan. Hal ini ternyata berlaku pula bagi fenomena masa remaja seperti

tampak pada beberapa contoh berikut ini.

Page 5: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

1. Freud (yang teori kepribadiannya berorientasikan kepada seksual libido;

dorongan seksual), menafsirkan masa remja sebagai suatu masa mencari

hidup seksual yang mempunyai bentuk yang definitive karena perpaduan

(unifikasi) hidup seksual yang banyak bentuknya (polymorph) dan infantile

(sifat kekanak-kanakan).

2. Charlotte Buhler (yang membandingkan proses pendewasaan pada hewan dan

manusia, menafsirkan masa remaja sebagai masa kebutuhan isi mengisi.

Individu menjadi gelisah dalam kesunyiannya, lekas marah dan bernafsu dan

dengan ini tercipta syarta-syarat untuk kontak dengan individu lain.

3. Spranger (yang teori kepribadiannya berorientasikan kepada sikap individu

terhadap nilai-nilai), menafsirkan masa remaja itu sebagai suatu masa

pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental ialah

kesadran akan aku, berangsur-angsur menjadi jelasnya tujuan hidup,

pertumbuhan ke arah dan ke dalam berbagai lapangan hidup.

4. Hoffman (berorientasikan kepada teori resonansi psikis), menafsirkan bahwa

masa remaja itu merupakan suyatu masa pembentukan sikap-sikap terhadap

sesuatu yang dialami individu. Perkembangan fungsi-fungsi psikofisiknya

pada masa remaja itu berlangsung amat pesat sehingga dituntut kepadanya

untuk melakukan tindakan-tindakan integrative demi terciptanya harmoni

diantara fungsi-fungsi tersebut di dalam dirinya.

5. Conger (Yang menekankan pada pendekatan interdisipliner dalam

pemahamannya terhadap kehidupan remaja masa kini), sejalan dengan

pendapat Erikson (yang teori kepribadiannya berorientasi kepada

psychological crisis development), menafsirkan masa remaja itu sebagai suatu

masa yang amat kritis yang mungkin dapat merupakan the best of time and

the worst of time. Kalo individu mampu mengatasi berbagai tuntutan yang

dihapinya secara integrative, ia akan menemukan identitasnya yang akan

dibawanya menjelang masa dewasanya. Sebaliknya, kalo gagal, ia akan

berada pada krisis identitas (identity crisis) yang berkepanjangan.

Page 6: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

B. Profil Perkembangan Remaja

1. Profil Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Remaja

Remaja Awal Remaja Akhir

Laju perkembangan sangat cepat

Proporsi ukuran tinggi dan berat

badan sering kurang seimbang

Munculnya ciri-ciri skunder

(tumbuh bulu pada pubic region,

dsb)

Aktif dalam berbagai jenis

permainan/aktivitas

Laju perkembangan menurun

Proporsi ukuran tinggi dan berat

badan tampak seimbang

Organ reproduksi siap

difungsikan

Lebih selektif dalam memilih

kativitas

2. Profil Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif Remaja

Remaja Awal Remaja Akhir

Perkembangan bahasa sandi dan

mulai tertarik bahasa asing

Lebih bersifat realisme kritis

Mampu mengoperasikan kaidah-

kaidah logika formal

Bakat (aptitudes) mulai

menunjukkan kecenderungan –

kecenderungan lebih jelas

Cenderung berpikir dan bertindak

“here and now”

Lebih memantapkan diri pada

bahasa asing yang dipilihnya

Lebih bersifat rasionalisme

idealis

Logika formal disertai

generalisasi konklusif dan

komprehensif

Kecenderungan bakat tertentu

mencapai titik puncak

Sudah mulai berpikir dan

bertindak “what next?”

Page 7: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

3. Profil Perkembangan Perilaku Sosial, Emosional, Moralitas, dan Religius

Remaja

Remaja Awal Remaja Akhir

Diawali dengan kecenderungan

ambivalen dalam berteman

Kebergantungan pada teman sebaya

dan semangat komformitas

Reaksi-reaksi dan ekspresi emosi

masih labil dan belum terkendalikan

dengan baik

Mengidentifikasi diri dengan tokoh

moralitas yang diidolakan

Muncul perilaku skeptis pada agama

Masih mencari dan mencoba

menemukan pegangan hidup

Bergaul dengan jumlah teman

terbatas dan selektif

Mulai fleksibel terhadap teman

sebaya

Reaksi-reaksi dan ekspresi emosi

tampak lebih stabil, terkendali,

dan mampu menguasai diri

Identifikasi diri pada tokoh

moralitas idola sebagai hasil

pertimbangan kemandirian nilai

Penghayatan yang tingi tentang

kehidupan reliogius

Mulai menemukan pegangan

hidup yang lebih definitif

4. Profil Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Remaja

Remaja Awal Remaja Akhir

Lima kebutuhan dasar (fisik, rasa

aman, afiliasi, sosial, penghargaan,

perwujudan diri) mulai menunjukkan

arah kecenderungan -

kecenderungannya.

Reaksi-reaksi dan ekspresi emosinya

masih labil dan belum terkendali

sudah menunjukkan arah

kecenderungan tertentu yang akan

mewarnai pola dasar

kepribadiannya.

Reaksi-reaksi dan ekspresi

emosionalnya tampak mulai

terkendali dan dapat menguasai

Page 8: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

seperti pernyataan marah, gembira,

atau kesedihannya mungkin masih

dapat berubah-ubah dalam tempo

yang cepat.

Kecenderungan-kecenderungan arah

sikap nilai mulai tampak (teoritis,

ekonomis, estetis, sosial, politis, dan

religius), meskkipun masih dalam

taraf eksplorasi dan coba-coba.

merupakan masa kritis dalam rangka

menghadapi krisis identitas yang

sangat dipengaruhi oleh kondisi

psikososial yang akan membentuk

kepribadiannya.

dirinya.

kecenderungan titik berat ke arah

sikap nilai tertentu sudah mula

jelas seperti yang akan

ditunjukkan oleh kecendrungan

minat dan pilihan karieratau

pendidikan lanjutannya; yaitu

juga akan memberi warna kepada

tipe kepribadiannya.

kalau kondisi psikososialnya

menunjang secara positif maka

mulai tampak dan ditemukan

identitas kepribadiannya yang

relatif definitif yang akan

mewarnai hidupnya sampai

dewasa.

C. Bentuk permasalahan yang Timbul pada Remaja

Masalah adalah suatu hal yang selalu melekat dalam sebuah kehidupan.Dan

permasahan itu akan semakin memuncak ketika mereka menginjak usia yang transisi

yang itu pada fase remaja. Adapun masalah-masalah yang terjadi pada remaja

menurut Prof. DR. H. Abin Syamsuddin Makmun, M. A adalah sebagai berikut.

1. Masalah-masalah yang mungkin timbul berhubungan dengan perkembangan

fisik dan psikomotorik, misalnya :

a. Adanya variasi yang mencolok dalam tempo dan irama serta kepesatan

laju perkembangan fisik antarindividual atau kelompok (wanita lebih

Page 9: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

cepat sekitar 1-2 tahun dari pria) dapat menimbulkan kecanggungan-

kecanggungan bergaul satu sama lain.

b. Perkembangan ukuran-ukuran tinggi dan berat badan yang kurang

proporsional, juga dapat membawa ekses psikologis tertentu,

umpamanya munculnya nama-nama cemoohan (nickname) si

congcorang, si gendut, dan sebagainya. Yang lebih jauh lagi dapat

membawa kea rah self-rejection karena bodu-image-nya tidak sesuai

dengan self-picture yang diharapkannya.

c. Perubahan suara dan peristiwa menstruasi dapat juga menimbulkan

gejala-gejala emosional tertentu seperti perasaan malu.

d. Matangnya organ reproduksi, membutuhkan pemuasan biologis, kalau

tidak terbimbing oleh norma-norma tertentu dapat mendorong remaja

melakukan masturbasi, homo-sexual, atau mencoba heterosexual yang

mungkin berakibat lebih jauh lagi berkembang penyakit kelamin, di

samping merupakan pelanggaran atas norma kesusilaan.

2. Masalah-masalah yang mungkin timbul berhubungan dengan perkembangan

bahasa dan perilaku kognitif.

a. Bagi individu-individu tertentu, mempelajari bahasa asing bukanlah

hal yang menyenangkan. Kelemahan-kelemahan dalam fonetik

misalnya, juga dapat merupakan bahan semacam cemoohan, yang

bukan mustahil berakibat sikap negatif terhadap pelajaran dan guru

bahasa asing yang bersangkutan, benci pelajarannya dan juga terhadap

gurunya.

b. Intelegensi juga merupakan kapasitas dasar belajar, bagi yang

dianugerahi IQ yang tinggi (superior) atau di bawah rata-rata (slow

learners), kalau kurang bimbingan yang memadai akan membawa

ekses psikologis (underachiever-prestasinya di bawah kapasitasnya

karena malas atau nakal ; inferiority conflex – rasa rendah diri karena

Page 10: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

tidak pernah mastery atau mencapai hasil yang diharapkan dalam

belajarnya).

c. Kadang-kadang terjadi ketidakselarasan, antara keinginan dan minat

seseorang dengan bakat khusus (aptitudes)-nya, sering membawa

kesulitan juga dalam memilih program/jurusan/jenis sekolah yang

akan dimasukinya. Banyak kegagalan studi mungkin bersumber pada

pilihan yang kurang tepat ini.

3. Masalah yang timbul berhubungan dengan perkembangan perilaku sosial,

moralitas, dan keagamaan.

a. Keterikatan hidup dalam gang (peers group) yang tidak terbimbing

mudah menimbulkan junevile delinquency (kenakalan remaja) yang

berbentuk perkelahian antar-kelompok, pencurian, perampokan,

prostitusi, dan bentuk-bentuk perilaku antisocial lainnya.

b. Konflik dengan orang tua, yang mungkin berakibat tidak senang di

rumah, bahkan minggat (melarikan diri dari rumah).

c. Melakukan perbuatan-perbuatan yang justru bertentangan dengan

norma masyarakat atau agamanya, seperti mengisap ganja, narkotika

dan sebagainya.

4. Masalah yang timbul berhubungan dengan perkembangan perilaku afektif,

konatif dan kepribadian.

a. Mudah sekali digerakkan untuk melakukan gerakan atau kegiatan

dekstruktif yang spontan untuk melampiaskan ketegangan instutif

emosionalnya meskipun ia tidak mengetahui maksud yang sebenarnya

dari tindakan-tindakannya itu. Mudah terlibat kegiatan-kegiatan masa

remaja.

b. Ketidakmampuan menegakkan kata hatinya membawa akibat sukar

terintregasikan dan sintesis fungsi-fungsi psikofisiknya, yang berlanjut

akan sukar pula menemukan identitas pribadinya. Ia akan hidup

Page 11: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

dalam suasana adolencentimes (remaja yang berkepanjangan)

meskipun usianya sudah menginjak dewasa.

D. Faktor Permasalahan Remaja

1. Internal

Sebab-sebab internal adalah sebab-sebab yang berasal dari kondisi

peserta didik itu sendiri. Hal ini bisa bermula dari adanya kelainan fisik

maupun kelainan psikis.

- Kelainan Fisik

Anak-anak yang menderita kelainan fisik akan merasa tertolak untuk

hadir di tengah-tengah temannya yang normal. Misalnya, peserta didik

yang terlalu gemuk akan menjadi bahan ejekan teman-temannya. Hal

ini membuatnya merasa tidak nyaman untuk hadir di tengah teman-

temannya.

Kelainan-kelainan fisik banyak ragamnya. Diantaranya adalah buta,

tunawicara, tunarungu, bentuk kaki yang tidak proporsional, atau

bahjkan lumpuh total. Agar mereka tidak tersisihkan diantara teman-

teman yang normal, maka diselenggarakan pendidikan yang khu8sus.

- Kelainan Psikis

Yang dimaksud dengan kelainan psikis adalah kelainan yang terjadi

pada kemampuan berpikir (kecerdasan) seorang anak. Kelainan ini

baik secara inperior (lemah) maupun superior (kuat). Tak dapat

dipungkiri bahwa peserta didik memiliki taraf kecerdasan yang

berbeda-beda. Kecerdasan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Idiot : IQ <30

Embisil : IQ 30-49

Debil : IQ 50-69

Page 12: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

Border line : IQ 70-79

Bodoh : IQ 80-89

Sedang, rata-rata : IQ 80-109

Cerdas : IQ 110-119

Cerdas sekali : IQ 120-139

Superior : IQ >140

(Dalyono, 2009:262)

Peserta didik dalam taraf kecerdasan inperior akan sangat tersiksa

bilka dikumpulkan dalam satu kelas dengan peserta didik yang

kecerdasannya rata-rata. Peserta didik dalam taraf kecerdasan superior

pun akan merasa tertekan apabila diperlakukan sama dengan peserta

didik yang kecerdasannya rata-rata. Ini terjadi karena mereka merasa

bahwa sekolah tidak member apa-apa pada mereka.

Alternative terbaik untuk mendidik mereka adalah dengan

mengumpulkan mereka pada satu kelas tersendiri atau bahkan satu

sekolah khusus yang mendidik mereka.

2. Eksternal

Sebab-sebab eksternal adalah sebab-sebab yang hadir dari luar peserta

didik. Sebab-sebab eksternal ini berpangkal dari keluarga, pergaulan, salah

asuh, atau pengalaman hidup yang tak menyenangkan.

- Keluarga

Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama dikenal oleh

peserta didik. Peserta didik mulai menerima nilai-nilai baru dari dalam

keluarga dan dari keluargalah mereka mensosialisasikan diri. Di dalam

keluarga anak mulai tumbuh sejak kecil. Pada waktu kecil inilah

adanya apa yang disebut Media Montessori sebagai masa peka,

sedangkan Dr. Zakiah Darajat memberikan istilah adamya Persepsi

Dasar.

Page 13: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

Orang tua otoriter akan memperlakukan anak-anaknya secara otoriter.

Perlakuan ini akan berkesan dalam jiwa anak sebagai persepsi dasar.

Sebagai kelanjutannya ialah bahwa anak tersebut akan tum buh dan

berkembang sebagai anak yang otoriter dan keras kepala.

Anak-anak yang dibesarkan dengan segala kemudahan juga akan

mempunyai kesan bahwa segalanya itu mudah. Karenanya dia akan

sangat terpukuljika dia terpaksa harus menghadapi beberapa kesulitan

dalam memahami satu bahan pelajaran. Bahkan dia akan

memberontak.

- Pergaulan

Lingkungan kedua yang dikenal oleh anak adalah lingkungan

masyarakat atau lingkungan anak-anak yang telah dididik baik oleh

orang tuanya, anak yang mendapat kesulitan untuk mengembangkan

diri di tengah-tengah lingkungannya yang tak baik. Hal ini akan

menyebabkan jiwanya terguncang.

Seorang anak yang terdidik untuk jujur akan merasa jengkel jika

ternyata teman-temannya suka berbohong. Dia dihadapkan pada dua

pilihan, jujur sesuai didikan orang tua tapi tak diterima oleh kelompok

atau ikut berbohong agar diterima dengan kelompoknya meskipun

bertentangan dengan batinnya.

Jika suasana demikian, maka anak berada di persimpangan jalan. Akan

kemana anak akan melangkah sedikit banyak ditentukan oleh

intensitas masing-masing lingkungan. Jika lingkungan keluarga

ternyata lebih menyenangkan maka tentu dia akan memilih berbuat

jujur. Tapi sebaliknya, jika lingkungan pergaulan lebih intensif maka

ikut juga berbohong akan menjadi pilihannya.

Lingkungan pergaulan, karenanya juga mempunyai andil yang sangat

berarti bagi perkembangan psikis anak jika lingkungan baik anak

Page 14: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

cenderung menjadi baik. Jika lingkungan tidak baik maka

kemnungkinan anak pun cenderung menjadi tidak baik.

- Pengalaman hidup

E. Implikasinya bagi Pendidikan

Memperhatikan permasalahan yang mungkin timbul dalam kehidupan masa

remaja, sudah jelas kata Conger (197:ix) pemahaman dan pemecahannya harus

dilakukan secara interdisipliner dan antarlembaga. Meskipun demikian, pendekatan

dan pemecahannya dari pendidikan merupakan salah satu jalan yang paling strategis

karena bagi sebagian besar remaja bersekolah dengan para pendidik, khususnya

gurulah, mereka itu paling banyak mempunyai kesempatan berkomunikasi dan

bergaul.

Di antara usaha-usaha pembinaan, sekurang-kurangnya untuk mengurangi

kemungkinan tumbuhnya permasalahan tersebut di atas, dalam rangka kegiatan

pendidikan yang dapat dilakukan para pendidik umumnya dan para guru khususnya,

ialah:

(a) Untuk memahami dan mengurangi permasalahan yang bertalian dengan

perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik, antara lain:

(1) Seyogiannya dalam program dan kegiatan pendidik tertentu, diadakan program

dan perlakuan layanan khusus bagi siswa remaja pria dan wanita (misalnya, dalam

pelajaran anatomi dan fisiologi dan pendidikan olahraga) yang diberikan pula oleh

para guru yang dapat menyelenggarakan penjelasan nya dengan penuh dignity;

(2) Disamping itu melalui bentuk-bentuk pendidikan secara formal tersebut, kiranya

dapat pula diadakan diskusi atau panel atau ceramah tamu tentang pendidikan jenis

(sex education), bahaya-bahaya dari perilaku menyimpang dalam pemuasan

kehidupan seksual (masturbasi, onani, prostitusi, dan sebagainya) terhadap

kesehatan serta perkembangan jasmani dan rohani yang sehat;

Page 15: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

(3) Role playing, akan sangat tepat untuk mengurangi ekses sosial dari perkembangan

fisik dan perilaku psikomotorik, yang sebenarnya merupakan hal wajar (natural)

terjadi tidak perlu merupakan keanehan yang baru ditabukan secara berlebihan.

(b) Untuk memahami dan mengurangi kemungkinan timbulnya permasalahan yang

bertalian dengan perkembangan bahan perilaku kognitif, antara lain:

(1) Kepada para guru bidang studi tertentu seperti bahasa asing, matematika, seni

suara, dan olahraga, tampaknya dituntut pemahaman yang mendalam dan

perlakuan layanan perndidikan dan bimbingan kebijaksanaan sehingga siswa-

siswa remaja yang biasanya mengalami kesulitan dan kelemahan tertentu dalam

bidang-bidang studi yang sensitif tersebut tidak menjurus kepada situasi-situasi

frustasi yang mengandung lahirnya reaksi-reaksi mekanisme pertahanan diri atau

defence mechanism atau sikap-sikap dan tindakan-tindakan yang negatif destruktif,

baik terhadap bidang studinya maupun gurunya;

(2) Penggunaan strategi belajar-mengajar yang tepat (individualize atau small group

based instruction) untuk membantu siswa-siswa yang tepat (the accelerated

students), dan yang lambat (the slow leaners) misalnya menggunakan sistem

belajar modul;

(3) Penjurusan atau pemilihan dan penentuan program studi seyogyanya

memperhitungkan segala aspek selengkap mungkin dengan data atau informasi

secermat mungkin yang menyangkut kemampuan dasar intelektual (iq), bakat

khusus (aptitudes), di samping aspirasi atau keinginan orangtuanya dan siswa yang

bersangkutan.

b) Untuk memahami dan mengurangi kemungkinan timbulnya permasalahan yang

bertalian dengan perkembangan perilaku social, moralitas dan kesadaran hidup

atau penghayatan keagamaan, antara lain:

1) Diusahakan terciptanya suasana dan tersedianya fasilitas yang memungkinkan

terbentuknya kelompok-kelompok perkumpulan remaja yang mempunyai tujuan-

tujuan dan program-program kegiatan yang positif konstruktif berdasarkan minat,

Page 16: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

keolahragaan, kesenian, keagamaan, hobi, kelompok belajar atau seperti diskusi,

yang diorganisasikan oleh mereka sendiri dengan guidance dari para pendidik

seperlunya;

2) Diaktifkannya rumah dengan sekolah (parent-teacher association) untuk saling

mendekatkan dan menyelaraskan system nilai yang dikembangkan dan cara

pendekatan terhadap siswa remaja serta sikap dan tindakan perlakuan layanan

yang diberikan dalam pembinaannya;

3) Pertemuan dan kerja sama antarkelembagaan yang mempunyai tugas dan

kepentingan yang bersangkutan dengan kehidupan remaja secara rasional (sekolah,

lembaga keagamaan, lembaga kesehatan, lembaga keamanan, lembaga pengabdian

kanak-kanak, lembaga konsultasi psikologis, guidance and consulting centre,

jawatan sosial, jawatan penempatan tenaga kerja, lembaga kesehatan mental, dan

sebagainya), tampaknya akan sangat bermanfaat dalam rangka membantu para

remaja mengembangkan program-program pembinaan minat, karier, dan aktifitas

lainnya.

c) Untuk memahami dan mengurangi kemungkinan timbulnya permasalahan yang

bertalian dengan perkembangan fungsi-fungsi konatif, afektif, dan kepribadian,

antara lain:

1) Sudah barang tentu jalan yang paling strategis untuk ini ialah apabila para

pendidik terutama para orang tua dan guru dapat menampilkan pribadi-pribadinya

yang dapat merupakan objek identifikasi sebagai pribadi idola para remajanya;

2) Pemberian tugas-tugas yang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, belajar

menimbang, memilih dan mengambil keputusan atau tindakan yang tepat akan

sangat menunjang bagi pembinaan kepribadiannya.

Page 17: Makalah Ppd _ Isu Dan Permasalahan Remaja Serta Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus

perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada

perkembangan masa dewasa yang sehat Apabila gagal dalam tugas

perkembangannya, dalam mengembangkan rasa identitasnya. Maka remaja akan

kehilangan arah. Permasalahan yang terjadi pada remaja disebabkan oleh dua faktor

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Implikasi yang dilakukan untuk mengurangi

kemungkinan permasalahan yang terjadi pada remaja yaitu memahami dan

mengurangi permasalahan yang bertalian dengan perkembangan fisik dan prilaku

psikomotorik, memahami dan mengurangi kemungkinan timbulnya permasalahan

yang bertalian dengan perkembangan bahasa dan prilaku kognitif, memahami dan

mengurangi kemungkunan timbulnya permasalahan yang timbul bertalian dengan

perkembangan prilaku sosial, moralitas dan kesadaran hidup atau penghayatan

keagamaan, dan memahami serta mengurangi permasalahan yang timbul bertalian

dengan perkembangan fungsi-fungsi konatif, afektif, dan kepribadian.