makalah qur'an dan sains.rtf
TRANSCRIPT
MAKALAHSTUDY AL-QUR’AN
“Al-Qur’an Dalam Pandangan Al-Qur’an dan Hadits”
DISUSUN OLEH :
Jamil Catur Setiaji
1420130048
SAINS DAN TEKNOLIGI
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS ISLAM AS SHAFI’IYAH
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada hentinya memberikan
petunjuk, rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam semoga tercurah kepada
Rasulullah saw, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Dengan segala rasa syukur yang
tinggi penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Al-Qur’an Dalam Pandangan
Al-Qur’an dan Hadits “.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyajian makalah ini,
oleh karenanya kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian sangat penulis harapkan, guna
perbaikan penulisan dan kesempurnaan penyajian makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum, wr. wb.
Bekasi, 30 Oktober 2015
Jamil Catur Setiaji
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................... 1
KATA PENGANTAR.............................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................... 4B. Rumusan Masalah............................................................. 4C. Tujuan Permasalahan........................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an......................................................... 5B. Al-Qur’an dalam Pandangan Al-Qur’an dan Hadits.......... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................ 13B. Saran................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui Malaikat jibril, yang berfungsi sebagai petunjuk bagi seluruh umat
manusia, pembeda antara yang hak dam yang batil, sebagai nasihat bagi orang-orang
yang bertaqwa, dan sebagai obat bagi penyakit manusia (khususnya penyakit psikologis).
Al-Qur’an merupakan wahyu atau kalam yang di sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, isinya penuh dengan ilmu yang terbebas dari keraguan, kecurangan,
pertentangan dan kejahilan, Al-Qur’an juga merupakan penjelmaan dari kebenaran,
keseimbangan pemikiran dan karunia. Sebagai wahyu, Al-Qur’an bukan pemikiran dan
ciptaan Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Alloh. Kitab Al-Qur’an
adalah sebagai penyempurna dari kita-kitab Alloh yang pernah diturunkan sebelumnya.
Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber pokok ajaran Islam dan merupakan rujukan
umat Islam dalam memahami syariat.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk membahas lebih
mendalam mengenai Al-qur’an baik dalam pandagan Al-Qur’an sendiri maupun hadits,
yang penulis bahas pada bab selanjutnya.
B. BATASAN MASALAH
Untuk mencegah terjadinya kesimpang siuran dalam pembahasan nantinya, maka
penulis merasa perlu membuat batasan permasalahan yang akan dibahas, adapun batasan-
batasan tersebut penulis rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian Al-Qur’an baik secara etimologi maupun terminologi itu?2. Bagaiama Al-Qur’an dalam pandangan Al-Qur’an dan Hadits?C. TUJUAN
Menjadi bahan atau sumber referensi dan pelajaran yang berguna bagi mahasiswa
dan mahasiswi IAIN Bengkulu khususnya untuk teman-teman Pasca Sarjana Fakultas
Tarbiyah Program Pendidikan PAI maupun seluruh masyarakat umum dalam mempelajari
dan memaknai mengenai Al-Qur’an dalam pandagan Al-Qur’an dan Hadits.
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Pengertian Al-Qur’an1. Pengertian Al-Qur’an Secara Etimologi
Secara Etimologi Al Qur'an merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja
Qoro’a (قرأ) yang bermakna Talaa (تل) keduanya berarti: membaca, atau bermakna
Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro-’a Qor’an Wa
Qur’aanan (قرأ قرءا وقرآنا). Berdasarkan makna pertama (Yakni: Talaa) maka ia adalah
mashdar (kata benda) yang semakna dengan Ism Maf’uul, artinya Matluw (yang
dibaca). Sedangkan berdasarkan makna kedua (Yakni: Jama’a) maka ia adalah
mashdar dari Ism Faa’il, artinya Jaami’ (Pengumpul, Pengoleksi) karena ia
mengumpulkan/mengoleksi berita-berita dan hukum-hukum.1
Al-Imam Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah berkata : “Al-
Qur’an adalah kalamullah, bukan makhluk. Barang-siapa yang mengatakan Al-Qur’an
adalah makhluk, maka dia telah kufur kepada Allah Yang Maha Agung, tidak diterima
persaksiannya, tidak dijenguk jika sakit, tidak dishalati jika mati, dan tidak boleh
dikuburkan di pekuburan kaum muslimin.Ia diminta taubat, kalau tidak mau maka
dipenggal lehernya.”2
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti
“bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an adalah bentuk
kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Konsep pemakaian
kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an sendiri yakni pada ayat
17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan(menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,)jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.( Al-Qiyamah: 17-18)
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: Kalam Allah
SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan
ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk
ibadah.3
Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: Al-
Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril
a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara
123
5
mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai
dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nass.4
2. Pengertian Al-Qur’an Secara TerminologiSedangkan secara terminologi Al-Quran adalah firman atau wahyu yang
berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui
malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa,
bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat,
zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul. Hal ini juga senada dengan
pendapat yang menyatakan bahwa Al-Qur'an kalam atau wahyu Allah yang
diturunkan melalui perantaraan malaikat jibril sebagai pengantar wahyu yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan
ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5.
Sedangkan terakhir alqu'an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni
surah almaidah ayat 3.5
Allah ta’ala menyebut al-Qur’an dengan sebutan yang banyak sekali, yang
menunjukkan keagungan, keberkahan, pengaruhnya dan universalitasnya serta
menunjukkan bahwa ia adalah pemutus bagi kitab-kitab terdahulu sebelumnya.B. Al-Qur’an dalam Pandangan Al-Qur’an dan Hadits
1. Al-Qur’an dalam Pandangan Al-Qur’an
Al-Qur’an Sebagai Kalam Allah6
Al-Quran adalah wahyu dari Allah (QS 7:2) yang berfungsi sebagai mukjizat
bagi Rasulullah Muhammad saw. (QS 17:88; QS 10:38) sebagai pedoman hidup bagi
setiap Muslim (QS 4:105; QS 5:49-50; QS 45:20) dan sebagai korekter atau
penyempurna terhadap kitab-kitab yang pernah Allah Swt. turunkan sebelumnya (QS
5:48,15; QS 16:64), dan bernilai abadi atau berlaku sepanjang zaman.7
Al-Qur’an merupakan wahyu atau kalam yang di sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, isinya penuh dengan ilmu yang terbebas dari keraguan (Q.s Al-
Baqarah : 2), kecurangan, pertentangan dan kejahilan, seperti terdapat dalam firman
Allah yang artinya :
“Thaa Siin (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan (ayat-ayat) kitab yang
menjelaskan”. (An-Naml : 1)
4567
6
“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya AlQuran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyakdi dalamnya”. (an-Nisaa’ : 82)
“Dan Al Quran itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan- syaitan.” (QS: Asy-
Syuaraa’ : 210)
Al-Qur’an juga merupakan penjelmaan dari kebenaran, keseimbangan
pemikiran dan karunia, firman Allah SWT yang artinya:
“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Makaikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS: Al-An’am :155)
Sebagai wahyu, Al-Qur’an bukan pemikiran dan ciptaan Nabi Muhammad
SAW, oleh karena itu orang yang mengatakan bahwa Al-Qur’an itu fikiran dan ciptaan
Nabi muhammad SAW, tidak benar dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Perdebatan sekitar otentisitas Al-Qur’an sebagai firman Allah SWT telah
terjadi ketika Al-Qura’an di turunkan. Oleh karena itu, Allah SWT menantang kepada
para penentang Al-Qur’an untuk membuat satu surat yang semisal dengan Al-Qur’an.
Allah berfirman yang artinya:
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kamiwahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah8 satu surat (saja) yang semisalAl-Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orangyang benar”. (Al-Baqarah : 23)
Tantangan tersebut di sertai pula dengan kepastian bahwa manusia tidak akan
mampu menciptakan Al-Qur’an. Allah berfirman yang artinya :
“Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akandapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusiadan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. “(QS: Al-Baqarah : 24)
Setelah perdebatan itu terjadi, terdapat pula orang yang meragukan otentisitas
Al-Qur’an karena di anggap telah terintervensi oleh manusia, terutama umat Islam
generasi pertama yang kita kenal, sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW. Allah
menjamin bahwa Al-Qur’an di pelihara dengan sebaik-baiknya, Allah berfirman yang
artinya :
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan SesungguhnyaKami benar-benar memeliharanya.” (QS: Al-Hijr : 9)
Demikian kedudukan Al-Qur’an sebagai firman Allah. Berdasarkan
substansinya, Al-Qur’an bukanlah ciptaan Nabi Muhammad SAW, ia di pelihara oleh
Allah yang mewahyukannya.
Al-qur’an Merupakan Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan
penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan
surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
8
7
” Dan firman-Nya, “Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur’an)untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembirabagi orang-orang yang berserah diri.” (QS: An-Nahl:89)
Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta
petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab
Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui
para rasul.Syaikh Abu Utsman berkata :”Ashhabul Hadits bersaksi dan berkeyakinan
bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah (ucapan Allah), Kitab-Nya dan wahyu yang
diturunkan, bukan makhluk. Barangsiapa yang menyatakan dan berkeyakinan bahwa
ia makhluk maka kafir menurut pandangan mereka.
Al-Qur’an merupakan wahyu dan kalamullah yang diturunkan melalui Jibril
kepada Rasulullah dengan bahasa Arab untuk orang-orang yang berilmu sebagai
peringatan dan kabar gembira, sebagaimana firman Allah yang artinya :
”Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semestaalam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad)agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,dengan bahasa Arab yang jelas”. (QS: Asy-Syu’araa’: 192-195)
Al-Qur’an disampaikan oleh Rasulullah kepada umatnya sebagaimana yang
diperintahkan Allah
”Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu”.(QS: Al-Maidah:67)
Dan yang disampaikan oleh beliau adalah kalamullah. Rasulullah bersabda
”Adakah seseorang yang mau membawaku ke kaumnya ?. Sesungguhnyaorang-orang Quraisy menghalangiku untuk menyampaikan kalam (ucapan) Rabbku”(HR. Bukhari dalam Af ‘alul ‘ibad, At-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Ibnu Majah)
Seperti yang dibicarakan sebelumnya, bahwasannya Al-Qur’an berarti bacaan.
Kata Al-Qur’an selanjutnya di pergunakan untuk menunjukkan kalam Allah yang di
wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Kalam Allah yang di wahyukan kepada
Nabi-Nabi selain Nabi Muhammad SAW tidak di namai Al-Qur’an, seperti Taurut
yang di turunkan kepada Nabi Musa As, Zabur kepada Nabi Daud As, dan Injil kepada
Nabi Isa As.Al-Qur’an mempunyai nama sebanyak 90 dan 55 macam9. Sebagian nama-
nama tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, memperlihatkan peran
dari pada Al-Qur’an itu sendiri dalam kehidupan manusia. Dari sudut isi dan
substansinya Al-Qur’an mempunyai peranan sangat penting bagi kehidupan, hal ini
9
8
sebagaimana tersurat dalam nama-namanya yang dijelaskan dalam Al-Qur’an itu
sendiri, yang akan penulis uraikan sebagai berikut :
Al-Huda (petunjuk)
1) Petunjuk bagi manusia secara umum, Allah berfirman yang artinya:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia danpenjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak danyang bathil)… ( Al-Baqarah : 185 )
2) Petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, Allah berfirman yang artinya:
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi merekayang bertaqwa. (Al-Baqarah : 2)
3) Petunjuk bagi orang-orang beriman yang artinya;
“…..Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka adasumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. mereka itu adalah(seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh”. (QS: Fushshilat : 44)
Al-Furqan (pembeda)
yaitu untuk membedakan dan bahkan memisahkan antara yang hak dan yang
batil, atau antara yang benar dan yang salah, seperti yang terdapat dalam Q.s al-
Baqarah ayat 185 di atas.
Al-Syifa’ (obat), dalam al-Qur’an di katakan bahwa Al-Qur’an berfungsi
sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada (mungkin yang di maksud di
sini ialah penyakit psikologis). Allah berfirman yang artinya:
“Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dariTuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada danpetunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.( QS: Yunus : 57 )Al-Mau’izhah (nasihat)
dalam Al-Qur’an di katakan bahwa ia berfungsi sebagai nasihat bagi orang-
orang yang bertaqwa, firman Allah yang artinya:
“ (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk sertapelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”. (Ali-Imraan :138)
Demikian fungsi Al-qur’an yang di ambil dari nama-namanya yang di
firmankan Allah dalam Al-Qur’an. Sedangkan fungsi Al-Qur’an dari pengalaman dan
penghayatan terhadap isinya tergantung pada kualitas ketaqwaan individu yang
bersangkutan.
2. Al-Qur’an dalam pandangan Hadits
Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Alloh. Kitab Al-
Qur’an adalah sebagai penyempurna dari kita-kitab Alloh yang pernah diturunkan
9
sebelumnya. Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber pokok ajaran Islam dan
merupakan rujukan umat Islam dalam memahami syariat.10
Al-Qur’an disampaikan oleh Rasulullah kepada umatnya Dan yang
disampaikan oleh beliau adalah kalamullah. Sebagaimana Sabda Rasulullah :11
”Adakah seseorang yang mau membawaku ke kaumnya ?. Sesungguhnyaorang-orang Quraisy menghalangiku untuk menyampaikan kalam (ucapan) Rabbku”(HR. Bukhari dalam Af ‘alul ‘ibad, At-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Ibnu Majah)
Dalam pandangan hadits, dijelaskan bahwasannya Al-Qur’an merupakan
penolong bagi mereka yang membaca serta mengamalkannya pada hari kiamat kelak,
hal ini terlihat dalam hadits sebagai berikut :
1) Dari Abu Umamah ra. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,"Bacalah Al Qur'an sesungguhnya ia akan datang di hari Kiamat menjadi syafaat(penolong) bagi pembacanya." (Riwayat Muslim)
2) Dari Nawwas bin Sam'an ra. telah berkata: Aku mendengar Rasulullah saw.bersabda, "Di hari Akhirat kelak akan didatangkan Al Qur'an dan orang yangmembaca dan mengamalkannya, didahului dengan surat Al Baqarah dan Surah Ali'Imran, kedua-duanya menjadi hujjah (pembela) orang yang membaca danmengamalkannya."(Riwayat Muslim)
Selain menjadi syafaat atau penolong bagi mereka yang membaca dan
mengamalkannya, mereka yang mempelajari Al-Qur’an serta mengajarkannya
merupakan sebaik-baiknya manusia serta mendapat pahala dan keistimewaan baginya
dari Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits dibawah ini :
1) Dari Usman bin 'Affan ra. telah berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Sebaik-baik
manusia di antara kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan
mengajarkannya." (Riwayat Bukhari)2) Dari Aisyah ra. telah berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Orang yang membaca Al
Qur'an dengan terbata-bata karena susah, akan mendapat dua pahala."(Riwayat
Bukhari & Muslim)3) Dari Abu Musa Al Asy'ari ra. telah berkata: Rasulullah saw.bersabda,
"Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an seperti buah Utrujjah
(sejenis limau), baunya harum dan rasanya sedap. Dan perumpamaan orang
mukmin yang tidak membaca Al Qur'an seperti buah kurma, tidak ada baunya tapi
rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur'an
seperti Raihanah (jenis tumbuhan), baunya wangi tapi rasanya pahit. Dan
perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an seperti buah hanzhal
(seperti buah pare), tidak berbau dan rasanya pahit.(Riwayat Bukhari & Muslim)
1011
10
4) Dari Umar bin al Khatthab ra. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda,
"Sesungguhnya Allah mengangkat (martabat) sebagian orang dan merendahkan
sebagian lainnya dengan sebab Al Qur'an." (Riwayat Muslim)5) Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi Muhammad saw. telah bersabda, "Tidak boleh iri
kecuali pada dua perkara: Laki-laki yang dianugerahi (kefahaman yang sahih
tentang) Al Qur'an sedang dia membaca dan mengamalkannya siang dan malam,
dan laki-laki yang dianugerahi harta sedang dia menginfakkannya siang dan
malam."( Riwayat Bukhari & Muslim)6) Dari Barra' bin 'Azib ra. telah berkata: Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi
dan di sisinya ada seekor kuda yang diikat dengan dua tali panjang, tiba-tiba ada
awan melindunginya dan semakin mendekat dan kudanya menjauhinya. Pagi-
paginya laki-laki itu mendatangi Nabi Muhammad saw. dan menceritakan
peristiwa tersebut, maka beliau bersabda, "Itu adalah ketenangan yang turun
karena Al Qur'an."(Riwayat Bukhari & Muslim)7) Dari Ibnu 'Abbas ra. beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya
orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatu pun dari Al Qur'an laksana sebuah
rumah yang runtuh." (Riwayat Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini hasan sahih) 8) Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash ra. dari Nabi Muhammad saw. beliau
bersabda, "Akan dikatakan kepada orang yang membaca Al Qur'an: Baca,
tingkatkan dan perindah bacaanmu sebagaimana kamu memperindah urusan di
dunia, sesungguhnya kedudukanmu pada akhir ayat yang engkau baca."(Riwayat
Abu Daud dan Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini hasan sahih)9) Dari 'Uqbah Bin 'Amir ra. berkata; Rasulullah saw. keluar dan kami berada di
beranda masjid. Beliau bersabda: "Siapakah di antara kalian yang tiap hari ingin
pergi ke Buthan atau 'Aqiq dan kembali dengan membawa dua ekor unta yang
gemuk sedang dia tidak melakukan dosa dan tidak memutuskan hubungan
silaturahmi?" Kami menjawab, "Kami ingin ya Rasulullah" Lantas beliau
bersabda, "Mengapa tidak pergi saja ke masjid; belajar atau membaca dua ayat Al
Qur'an akan lebih baik baginya dari dua ekor unta, dan tiga ayat lebih baik dari
tiga ekor unta, dan empat ayat lebih baik dari empat ekor unta, demikianlah
seterusnya mengikuti hitungan unta."(Riwayat Muslim)10) Dari Ibnu Mas'ud ra. bahawasanya Nabi Muhammad saw. bersabda, "Yang paling
layak mengimami kaum dalam shalat adalah mereka yang paling fasih membaca
Al Qur'an.(Riwayat Muslim)11) Dari Jabir bin Abdullah ra. bahawasnya; Ketika Nabi Muhammad saw.
mengumpulkan dua mayat laki-laki diantara korban perang Uhud kemudian beliau
bersabda, "Siapa diantara keduanya yang lebih banyak menghafal Al Qur'an?" dan
11
ketika ditunjuk salah satunya beliau mendahulukannya untuk dimasukkan
kedalam liang lahad.(Riwayat Bukhari, Tirmizi, Nasa'i & Ibnu Majah)12) Dari Imran bin Hushoin bahawa beliau melewati seseorang yang sedang membaca
Al Qur'an kemudian dia berdoa kepada Allah lalu ia kembali membaca, lantas dia
berkata aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang
membaca Al Qur'an maka berdoalah kepada Allah dengan Al Qur'an karena
sesungguhnya akan datang beberapa kaum yang membaca Al Qur'an dan orang-
orang berdo'a dengannya."(Riwayat Tirmizi, beliau berkata : Hadits ini hasan)13) Dari Ibnu Mas'ud ra. ia berkata: Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur'an
maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan sama dengan sepuluh pahala, aku
tidak bermaksud 'Alif, Laam, Miim' satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Laam
satu huruf dan Miim satu huruf. (Riwayat Ad Darami dan Tirmizi, beliau berkata
hadits ini hasan sahih).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang di wahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat jibril, yang berfungsi sebagai petunjuk bagi
seluruh umat manusia, pembeda antara yang hak dam yang batil, sebagai nasihat bagi
orang-orang yang bertaqwa, dan sebagai obat bagi penyakit manusia (khususnya
penyakit psikologis).
12
Al-Qur’an merupakan wahyu atau kalam yang di sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, isinya penuh dengan ilmu yang terbebas dari keraguan, kecurangan,
pertentangan dan kejahilan, Al-Qur’an juga merupakan penjelmaan dari kebenaran,
keseimbangan pemikiran dan karunia. Sebagai wahyu, Al-Qur’an bukan pemikiran
dan ciptaan Nabi Muhammad SAW.
.Dari sudut isi dan substansinya Al-Qur’an mempunyai peranan sangat penting
bagi kehidupan, hal ini sebagaimana tersurat dalam nama-namanya yang dijelaskan
dalam Al-Qur’an itu sendiri. Dalam pandangan hadits, dijelaskan bahwasannya Al-
Qur’an merupakan penolong bagi mereka yang membaca serta mengamalkannya pada
hari kiamat kelak. Selain menjadi syafaat atau penolong bagi mereka yang membaca
dan mengamalkannya, mereka yang mempelajari Al-Qur’an serta mengajarkannya
merupakan sebaik-baiknya manusia serta mendapat pahala dan keistimewaan baginya
dari Allah SWT.
B. KRITIK DAN SARAN
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dimohon kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Hakim, Atang dan Mubarok, Jaih. Metodologi Studi Islam. Pustaka Rosda Karya
Bandung, cet. Ke-9. tahun 2007.
Al-Qahthan, Manna Khalil. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Pustaka Al-Kautsar Jakarta.
Cetakan ke-2 tahun 2007.
Al-Qur’an dan Terjemah, Depag RI. Tahun 2007.
Drs. Ahmad Syauki, “Lintasan Sejarah Al-Qur’an”, Bandung: CV Sulita Bandung.tahun 1984
Miftah Faridl, Pokok-Pokok Ajaran Islam. Bandung: Pustaka Salman, 1982
13
Nata, Abudin. Metodologi studi Islam.. PT Raja Grafindo Persada Jakarta. Ed. Revisi – 10,
2006.
14
iii