makalah rekayasa lingkungan

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut. Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan

Upload: m-nur-salim

Post on 21-Oct-2015

134 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Rekayasa Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah

mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai

penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik

bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup

berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk

hidup dan bergerak.

Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.

Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan

menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-

beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari

tanah.

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh

unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai''pedogenesis''.

Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-

lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal

dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika

Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami

modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan

relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.

Berdasarkandinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat

dilakukan klasifikasi tanah.

1.2. Rumusan Masalah

a) Bagaimanakah hubungan timbal-balik antara manusia dan tanah?

b) Apa sajakah bentuk hubungan timbal balik yang terjadi?

Page 2: Makalah Rekayasa Lingkungan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peranan Manusia terhadap Tanah

Manusia adalah mahluk hidup yang memiliki kecerdasan baik secara emosional

maupun spiritual yang mampu mengelola dan mengolah segala sesuatu yang terdapat

dalam lingkungan hidup menjadi sesuatu yang mampu menyokong kehidupannya.

Manusia dan tanah merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan hal ini dikarenakan 3

kebutuhan pokok dari manusia yaitu sandang, pangan dan papan didapatkan dari tanah

baik langsung ataupun tidak langsung.

Manusia sebagai subjek berarti manusia memiliki kemampuan untuk

mengendalikan, memanipulasi dan mengekploitasi tanah Manusia mampu merombak,

memperbaiki dan mengkondisikan seperti yang dikehendakinya. Hal ini dikarenakan:

1. Manusia mampu berfikir serta meramalkan keadaan yang akan datang

2. Manusia memiliki ilmu dan pengetahuan

3. Manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal – hal yang baik

Dalam perannya sebagai subjek manusia diharapkan mampu melakukan

pengelolaan tanah seperti upaya pemanfaatan, penataan, pemeliharan, pengawasan,

pengendalian, pemulihan dan pengembangan. Usaha pengelolaan ini memiliki tujuan

antara lain :

1. Mengendalian pemanfaatan sumber daya tanah secara bijaksana

2. Mewujudkan manusia sebagai Pembina tanah

3. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungna untuk kepentingan

generasi sekarang dan masa yang akan datang.

Manusia dengan kemampuan ilmu dan teknologi bisa membuat perubahan-

perubahan, baik kecil maupun besar pada tanah. Perubahan-perubahan itu terutama

terjadi karena meningkatnya kebutuhan hidup manuisia yang mengakibatkan interaksi

antara manusia dan tanah semakin intesif, misalnya dalam penggalian sumber alam,

pengelolaan dan penggunaan dari alam. Dengan demikian, peranan manusia sangat

berpengaruh terhadap kondisi struktur dan sifat fungsional ekosistem.

Dalam sandang atau biasa yang disebut dengan kebutuhan akan pakaian, tanah

merupakan produsen penghasil barang mentah dari tanaman yang seratnya dapat diubah

Page 3: Makalah Rekayasa Lingkungan

menjadi pewarna pakaian maupun benang. Untuk pangan tanah merupakan penyedia

unsur hara yang dibutuhkan untuk tanaman tumbuh dan berkembang, sedangkan untuk

papan, manusia dapat mengambilnya secara langsung baik dengan tumbuhan yang dapat

dibuat menjadi rumah ataupun barang – barang tambang yang secara tidak langsung

dapat dibuat.

Tetapi adapula pemanfaatan tanah yang justru merusak lingkungan, seperti

penambangan yang berlebihan yang akan mengakibatkan longsornya tanah. Selain itu

membuang sampah sembarang pun akan mengakibatkan timbal-balik yang merugikan

juga.

2.2 Hubungan timbal balik antara manusia dan Litosfir (tanah)

Penyakit-penyakit yang disebarkan lewat tanah merupakan gambaran dari bentuk

hubungan timbal balik antara manusia dan litosfir.

Zat-zat yang terkandung dalam tanah dapat berasal dari tanah itu sendiri maupun

berasal dari luar tanah, sebagai akibat akibat pengotoran ataupun pencemaran. Sebagai

contoh adalah Penyakit Bakterial Tetanus (menular) disebabkan oleh C. Tetanus dan

Penyakit Fluorosis (tidak menular) disebabkan oleh keracunan Flour.

Seperti juga halnya dengan lingkungan lainnya, manusia memanfaatkan

lingkungan untuk kebutuhan sehari-hari. Litosfir digunakan manusia untuk bermukim,

untuk melakukan segala kegiatan, seperti pertanian, peternakan, industri, dan tempat

pembuangan limbah padat ataupun persampahan.

Pemanfaatan lahan untuk keperluan tertentu dapat berdampak terhadap kesehatan

masyarakat, sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Pengaruh Tata Guna Lahan terhadap Kesehatan Masyarakat

Tata Guna Lahan Pengaruh terhadap Masyarakat

Kehutanan

Taman

Bercocok tanam

Tanah berair, danau, rawa, teluk

Reservoir vektor, agent dll

Kesehatan Lingkungan Rekreasi

Kesehatan makanan, air dll.

Perkembang-biakan vektor dll.

Tempat tinggal

Perkotaan

Industri

Kes. Lingkungan Permukiman

Kes. Lingkungan Bangunan, persampahan

Kes. dan Keselamatan Lingk. Kerja

Page 4: Makalah Rekayasa Lingkungan

Transportasi Kes. Ling. Transportasi, pariwisata.

Exploitasi mineral Kes. dan Keselamatan Lingk. Kerja

Toxikologi Lingkungan

Sumber Miller Jr 1975, dalam Soemirat Juli 1994.

2.3 Usaha rekayasa pencemaran litosfer (tanah)Untuk rekayasa pencemaran litosfer diupayakan dengan rekaya sebagai berikut:

Pengendalian Vektor Penyakit

Pengelolaan Limbah Penyakit

System pengolahan B3

Dalam litosfer masalah yang kami bahas adalah sampah, teknik pembuangan

sampah dapat dilihat mulai dari sumber sampah sampai pada tempat pembuangan akhir.

Usaha pertama adalah mengurangi sumber sampah baik dari segi kuantitas maupun

kualitas dengan cara

1. Meningkatkan pemeliharaan dan kualitas barang sehingga tidak cepat menjadi

sampah

2. Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku

3. Meningkatkan penggunaan yang dapat terurai secara alamiah, misalnya pembungkus

plastic diganti dengan pembungkus kertas. Semua usaah ini memerlukan kesadaran

masarakat serta peran sertanya.

Selanjutnya pengelolaan ditunjukan pada pengumulan sampah mulai dari produsen

sampai pada tempat pembuangan akhir dengan membuat tempat penampungan sampah

sementara (TPS). Tranportasi yang sesuai dengan lingkungan dan pengelolaan pada

TPA. Sebelum dimusnahkan sampah dapat pula diolah gterlebih dahulu, baik untuk

memperkecil volume untuk daur ulang atau dimanfaatkan kembali. Pengolahan dapat

disederhanakan seperti pemilihan sampai pada pembakaran atau instinerasi.