makalah rekayasa lingkungan
TRANSCRIPT
![Page 1: Makalah Rekayasa Lingkungan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf9921550346d0339bc2e0/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik
bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup
berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk
hidup dan bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan
menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-
beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari
tanah.
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh
unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai''pedogenesis''.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-
lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal
dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika
Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan
relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.
Berdasarkandinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat
dilakukan klasifikasi tanah.
1.2. Rumusan Masalah
a) Bagaimanakah hubungan timbal-balik antara manusia dan tanah?
b) Apa sajakah bentuk hubungan timbal balik yang terjadi?
![Page 2: Makalah Rekayasa Lingkungan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf9921550346d0339bc2e0/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peranan Manusia terhadap Tanah
Manusia adalah mahluk hidup yang memiliki kecerdasan baik secara emosional
maupun spiritual yang mampu mengelola dan mengolah segala sesuatu yang terdapat
dalam lingkungan hidup menjadi sesuatu yang mampu menyokong kehidupannya.
Manusia dan tanah merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan hal ini dikarenakan 3
kebutuhan pokok dari manusia yaitu sandang, pangan dan papan didapatkan dari tanah
baik langsung ataupun tidak langsung.
Manusia sebagai subjek berarti manusia memiliki kemampuan untuk
mengendalikan, memanipulasi dan mengekploitasi tanah Manusia mampu merombak,
memperbaiki dan mengkondisikan seperti yang dikehendakinya. Hal ini dikarenakan:
1. Manusia mampu berfikir serta meramalkan keadaan yang akan datang
2. Manusia memiliki ilmu dan pengetahuan
3. Manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal – hal yang baik
Dalam perannya sebagai subjek manusia diharapkan mampu melakukan
pengelolaan tanah seperti upaya pemanfaatan, penataan, pemeliharan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan dan pengembangan. Usaha pengelolaan ini memiliki tujuan
antara lain :
1. Mengendalian pemanfaatan sumber daya tanah secara bijaksana
2. Mewujudkan manusia sebagai Pembina tanah
3. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungna untuk kepentingan
generasi sekarang dan masa yang akan datang.
Manusia dengan kemampuan ilmu dan teknologi bisa membuat perubahan-
perubahan, baik kecil maupun besar pada tanah. Perubahan-perubahan itu terutama
terjadi karena meningkatnya kebutuhan hidup manuisia yang mengakibatkan interaksi
antara manusia dan tanah semakin intesif, misalnya dalam penggalian sumber alam,
pengelolaan dan penggunaan dari alam. Dengan demikian, peranan manusia sangat
berpengaruh terhadap kondisi struktur dan sifat fungsional ekosistem.
Dalam sandang atau biasa yang disebut dengan kebutuhan akan pakaian, tanah
merupakan produsen penghasil barang mentah dari tanaman yang seratnya dapat diubah
![Page 3: Makalah Rekayasa Lingkungan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf9921550346d0339bc2e0/html5/thumbnails/3.jpg)
menjadi pewarna pakaian maupun benang. Untuk pangan tanah merupakan penyedia
unsur hara yang dibutuhkan untuk tanaman tumbuh dan berkembang, sedangkan untuk
papan, manusia dapat mengambilnya secara langsung baik dengan tumbuhan yang dapat
dibuat menjadi rumah ataupun barang – barang tambang yang secara tidak langsung
dapat dibuat.
Tetapi adapula pemanfaatan tanah yang justru merusak lingkungan, seperti
penambangan yang berlebihan yang akan mengakibatkan longsornya tanah. Selain itu
membuang sampah sembarang pun akan mengakibatkan timbal-balik yang merugikan
juga.
2.2 Hubungan timbal balik antara manusia dan Litosfir (tanah)
Penyakit-penyakit yang disebarkan lewat tanah merupakan gambaran dari bentuk
hubungan timbal balik antara manusia dan litosfir.
Zat-zat yang terkandung dalam tanah dapat berasal dari tanah itu sendiri maupun
berasal dari luar tanah, sebagai akibat akibat pengotoran ataupun pencemaran. Sebagai
contoh adalah Penyakit Bakterial Tetanus (menular) disebabkan oleh C. Tetanus dan
Penyakit Fluorosis (tidak menular) disebabkan oleh keracunan Flour.
Seperti juga halnya dengan lingkungan lainnya, manusia memanfaatkan
lingkungan untuk kebutuhan sehari-hari. Litosfir digunakan manusia untuk bermukim,
untuk melakukan segala kegiatan, seperti pertanian, peternakan, industri, dan tempat
pembuangan limbah padat ataupun persampahan.
Pemanfaatan lahan untuk keperluan tertentu dapat berdampak terhadap kesehatan
masyarakat, sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel Pengaruh Tata Guna Lahan terhadap Kesehatan Masyarakat
Tata Guna Lahan Pengaruh terhadap Masyarakat
Kehutanan
Taman
Bercocok tanam
Tanah berair, danau, rawa, teluk
Reservoir vektor, agent dll
Kesehatan Lingkungan Rekreasi
Kesehatan makanan, air dll.
Perkembang-biakan vektor dll.
Tempat tinggal
Perkotaan
Industri
Kes. Lingkungan Permukiman
Kes. Lingkungan Bangunan, persampahan
Kes. dan Keselamatan Lingk. Kerja
![Page 4: Makalah Rekayasa Lingkungan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf9921550346d0339bc2e0/html5/thumbnails/4.jpg)
Transportasi Kes. Ling. Transportasi, pariwisata.
Exploitasi mineral Kes. dan Keselamatan Lingk. Kerja
Toxikologi Lingkungan
Sumber Miller Jr 1975, dalam Soemirat Juli 1994.
2.3 Usaha rekayasa pencemaran litosfer (tanah)Untuk rekayasa pencemaran litosfer diupayakan dengan rekaya sebagai berikut:
Pengendalian Vektor Penyakit
Pengelolaan Limbah Penyakit
System pengolahan B3
Dalam litosfer masalah yang kami bahas adalah sampah, teknik pembuangan
sampah dapat dilihat mulai dari sumber sampah sampai pada tempat pembuangan akhir.
Usaha pertama adalah mengurangi sumber sampah baik dari segi kuantitas maupun
kualitas dengan cara
1. Meningkatkan pemeliharaan dan kualitas barang sehingga tidak cepat menjadi
sampah
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku
3. Meningkatkan penggunaan yang dapat terurai secara alamiah, misalnya pembungkus
plastic diganti dengan pembungkus kertas. Semua usaah ini memerlukan kesadaran
masarakat serta peran sertanya.
Selanjutnya pengelolaan ditunjukan pada pengumulan sampah mulai dari produsen
sampai pada tempat pembuangan akhir dengan membuat tempat penampungan sampah
sementara (TPS). Tranportasi yang sesuai dengan lingkungan dan pengelolaan pada
TPA. Sebelum dimusnahkan sampah dapat pula diolah gterlebih dahulu, baik untuk
memperkecil volume untuk daur ulang atau dimanfaatkan kembali. Pengolahan dapat
disederhanakan seperti pemilihan sampai pada pembakaran atau instinerasi.