makalah senyawa metabolit sekunder

Upload: uli-suliy-ansyah

Post on 14-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    1/17

    1

    CHAPTER I

    INTRODUCTION

    1.1. Background

    Tumbuhan merupakan sumber utama senyawa-senyawa kimia yang digunakan

    untuk industri farmasi, industri makanan, minyak wangi. Banyak dari senyawa tersebut

    diekstrak dari tumbuhan tropis, namun karena ketersediaan, biaya yang mahal serta

    struktur senyawa tersebut yang sangat kompleks, hal ini menjadi tidak ekonomis.

    Plants are the main source of chemical compounds that are used for the

    pharmaceutical industry, food industry, perfume. Many of the compounds are extracted

    from the tropical plant, but due to availability, high cost and structure of these

    compounds are very complex, it is becoming uneconomical.

    Metabolit sekunder tanaman dihasilkan dari proses metabolisme respirasi dan

    melalui kultur jaringan dapat ditingkatkan kandungan metabolit sekunder bahkan dari

    yang tidak ada menjadi ada dengan penambahan senyawa-senyawa yang merupakan

    prekursor.

    Plant secondary metabolites produced from the metabolic processes of respiration

    and through tissue culture can be improved even from the content of secondary

    metabolites that does not exist with the addition of compounds that are precursors .

    Dalam usaha menghasilkan metabolit sekunder untuk skala besar, sangat

    diperlukan pemahaman yang besar tentang tingkah laku sel, biosintesis metabolit

    sekunder didalam tubuh tanaman tersebut. Oleh karena itu, biosintesis metabolit

    sekunder dengan menggunakan kultur jaringan menjadi alternatif pilihan dan akhirnya

    menjadi tujuan yang berharga. Namun dari banyak penelitian dan usaha komersial,masih banyak menghadapi kendala.

    In an effort to produce secondary metabolites for large scale, it is required a great

    understanding of the behavior of cells, the biosynthesis of secondary metabolites in the

    plant body. Therefore, the biosynthesis of secondary metabolites using tissue culture to

    be an alternative choice and eventually become a valuable purpose. But of the many

    research and commercial efforts, still face many obstacles.

    Peranan biteknologi dalam budidaya, multipikasi, rekayasa genetika dan skriningmikroba endofit yang dapat menghasilkan metabolit sekunder sangat penting dalam

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    2/17

    2

    rangka pengembangan bahan obat yang berasal dari tanaman bat ini. Bahkan dengan

    kemajuan yang pesat dalam bidang bioteknologi ini telah dapat diihasilkan beberapa

    jenis tanaman transgenik yang dapat memproduksi vaksin rekombinan.

    Biteknologi role in cultivating, multipikasi, genetic engineering and screening

    endophytic microbes that can produce secondary metabolites is essential in order to

    develop a drug substance derived from the plant's bat. Even with the rapid advances in

    biotechnology have to diihasilkan several types of transgenic plants to produce

    recombinant vaccines.

    Salah satu bentuk perkembangan bioteknologi adalah proses peningkatan produksi

    terhadap produksi metabolit sekunder. Hal ini dilakukan untuk dapat menghasilkan

    suatu produk metabolit sekunder yang bersifat unggul dan jumlahnya melimpah.

    One form of the development of biotechnology is the process of increasing

    production to the production of secondary metabolites. This is done in order to

    produce a product of secondary metabolites that are superior and abundant.

    1.2. Purpose

    The purpose of writing this paper is as follows:

    1.2.1. To know and understand about animal cells

    Untuk mengetahui dan memahami tentang sel hewan

    1.2.2. To know and understand about plant cells

    Untuk mengetahui dan memahami tentang sel tumbuhan

    1.2.2. To know and understand the difference between animal cells and plant cells

    Untuk mengetahui dan memahami perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan

    1.3. Benefits of Writing

    The importance of the existing problems to be answered through writing this paper

    is expected to provide scientific information about " Animal and Plant Cells" which

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    3/17

    3

    useful as reference material for students or the academic community who will learn about

    the materials.

    Pentingnya permasalahan yang ada untuk dijawab melalui penulisan makalah ini

    diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang Sel Hewan dan Tumbuhan

    sehingga bermanfaat sebagai bahan rujukan bagi para pelajar atau masyarakat akademis

    yang akan mempelajari tentang materi tersebut.

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    4/17

    4

    CHAPTER II

    LITERATURE REVIEW

    2.1. Pengertian Metabolit Sekunder

    Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai

    kemampuan bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan tersebut dari

    gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya. Secara umum

    kandungan metabolit sekunder dalam bahan alam hayati dikelompokkan berdasarkan sifat

    dan reaksi khas suatu metabolit sekunder dengan pereaksi tertentu.

    Concentration of secondary metabolites are chemical compounds that generally

    have the ability bioaktifitas and functions as a plant protection from nuisance insects

    and diseases to the plant itself or the neighborhood. In general, the content of

    secondary metabolites in biological material are grouped according to the nature of

    nature and a typical reaction of secondary metabolites with specific reagents .

    Hutan tropis yang kaya dengan berbagai jenis tumbuhan ( biodiversity ) merupakan

    sumber daya hayati dan sekaligus sebagai gudang senyawa kimia ( chemodiversity ) baik berupa senyawa kimia hasil metabolisme primer yang disebut juga sebagai senyawametabolit primer seperti protein, karbohidrat, lemak yang digunakan sendiri olehtumbuhan tersebut untuk pertumbuhannya, maupun sebagai sumber senyawa metabolitsekunder seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid. senyawa metabolitsekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai kemampuan

    bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan tersebut dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.

    Tropical forests are rich with a variety of plant species (biodiversity) is the biological resources as well as arepository of chemical compounds (chemodiversity) in the form of chemical compounds of primary metabolism is alsoknown as primary metabolites such as proteins, carbohydrates, fats are used by the plant for growth, as well as a

    source of secondary metabolites such as terpenoids, steroids, coumarins, flavonoids and alkaloids. Secondary metabolites are chemical compounds that generally have the ability to function as a protective bioactivity and plantsfrom pests to plant disease itself or the environment.

    Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder telah banyak digunakan sebagaizat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya serta sangat banyak

    jenis tumbuh- tumbuhan yang digunakan obat-obatan yang dikenal sebagai obattradisional sehingga diperlukan penelitian tentang penggunaan tumbuh- tumbuhan

    berkhasiat dan mengetahui senyawa kimia yang berfungsi sebagai obat. Senyawa-senyawa kimia yang merupakan hasil metabolisme sekunder pada tumbuhan sangat

    beragam dan dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongan senyawa bahan alamyaitu terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid.

    Chemical compounds as a result of secondary metabolites or metabolites sekumder has been widely used asdyes, poisons, the smell of food, medicines and so on and so many different types of plants used medicines known as

    traditional medicine so that the necessary research on the use of growth-nutritious plants and know the chemical

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    5/17

    5

    compounds that function as drugs. Chemical compounds are the result of secondary metabolites in plants are very diverse and can be classified in several classes of compounds of natural ingredients that terpenoids, steroids,coumarins, flavonoids and alkaloids.

    2.1.1. Manfaat Senyawa Metabolit Sekunder

    Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder

    memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan

    berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya. Tanaman dapat

    menghasilkan metabolit sekunder (seperti: quinon, flavonoid, tanin, dll.)

    yang membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya. Hal ini

    disebut sebagai alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah

    digunakan sebagai obat atau model untuk membuat obat baru,

    contohnya adalah aspirin yang dibuat berdasarkan asam salisilat yang

    secara alami terdapat pada tumbuhan tertentu. Manfaat lain dari

    metabolit sekunder adalah sebagai pestisida dan insektisida, contohnya

    adalah rotenon dan rotenoid. Beberapa metabolit sekunder lainnya yang

    telah digunakan dalam memproduksi sabun, parfum, minyak herbal,

    pewarna, permen karet, dan plastik alami adalah resin, antosianin,

    tanin, saponin, dan minyak volatil.

    Most of the plants producing secondary metabolites utilizing such

    compounds to defend themselves and to compete with other living beings in the

    vicinity. Plants can produce secondary metabolites (such as quinone, flavonoids,

    tannins, etc..) That makes other crops can not be grown in the vicinity. This is

    referred to as alelopati. A variety of secondary metabolites have been used as a

    medicine or a model to create new drugs, such as aspirin are made based on

    salicylic acid that is naturally found in certain plants. Another benefit of secondary

    metabolites is as pesticides and insecticides, for example, is rotenon and rotenoid.

    Several other secondary metabolites that have been used in producing soaps,

    perfumes, herbal oils, dyes, gum, and natural plastics are resin, anthocyanins,

    tannins, saponins, and volatile oils.

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    6/17

    6

    CHAPTER III

    DISCUSSION

    3.1 SENYAWA METABOLIT SEKUNDER

    3.1.1 Alkaloid

    Definisi

    Alkaloid merupakan senyawa yang mengandung atom nitrogen yang

    tersebar secara terbatas pada tumbuhan. Alkaloid kebanyakan

    ditemukan pada Angiospermae dan jarang pada Gymnospermae dan

    Cryptogamae. Senyawa ini cukup banyak jenisnya dan terkadang

    memiliki struktur kimia yang sangat berbeda satu sama lain, meskipun

    berada dalam satu kelompok.

    definition

    Alkaloids are compounds containing nitrogen atoms in a limited spread

    in plants. Alkaloids are found mostly in Angiospermae and rare in

    Gymnosperms and Cryptogamae. These compounds are quite a lot of its

    kind and sometimes has a chemical structure very different from one

    another, even within a single group.

    Klasifikasi

    Pengelompokan alkaloid biasanya didasarkan pada prekursor

    pembentuknya. Kebanyakan dibentuk dari asam amino seperti lisin,

    tirosin, triptofan, histidin dan ornitin. Sebagai contoh, nikotin dibentuk

    dari ornitin dan asam nikotinat. Beberapa kelompok alkaloid disajikandalam tulisan ini. Diantaranya adalah kelompok alkaloid benzil

    isoquinon, seperti: papaverin, berberin, tubokurarin dan morfin. Jenis

    alkaloid yang banyak terdapat pada famili Solanaceae, tergolong ke

    dalam kelompok alkaloid tropan, seperti: atropin, yang ditemukan pada

    Atropa belladona dan skopolamin. Kokain yang berasal dari tumbuhan

    koka, Erythroxylon coca, juga termasuk ke dalam kelompok ini,

    meskipun koka tidak termasuk anggota famili Solanaceae. Alkaloid

    dengan struktur inti berupa indol, dikelompokkan sebagai alkaloid indol,

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    7/17

    7

    seperti: strikhnin dan quinin yang berasa pahit dan merupakan senyawa

    penolak makan bagi serangga. Kelompok alkaloid pirrolizidin merupakan

    ester alkaloid pada genus Senecio, seperti: senecionin. Kelompok lain

    dari alkaloid yang berasal asam amino lisin adalahquinolizidin yang

    sering disebut sebagai alkaloid lupin karena banyak terdapat pada

    genus Lupinus. Alkaloid polihidroksi memiliki stereokimia yang mirip

    dengan gula, sehingga mengganggu kerja enzim glukosidase. Kelompok

    alkaloid polihidroksi merupakan penolak makan bagi serangga.

    Beberapa jenis alkaloid merupakan derivat dari asam nikotinat, purin,

    asam antranilat, poliasetat dan terpenes. Mereka dikelompokkan ke

    dalam alkaloid purin, seperti: kafein.

    classificationGrouping is usually based on the precursor alkaloid constituent. Mostly

    made up of amino acids such as lysine, tyrosine, tryptophan, histidine

    and ornithine. For example, nicotine is formed from ornithine and

    nicotinic acid. Several groups of alkaloids are presented in this paper.

    Among them are a group of alkaloids benzyl isoquinon, such as:

    papaverin, berberine, tubokurarin and morphine. Alkaloid found in many

    Solanaceae family, belonging to the group tropan alkaloids, such as

    atropine, which is found in Atropa Belladona and scopolamine. Cocaine

    is derived from coca plants, coca Erythroxylon, also included in this

    group, although not including coca Solanaceae family members. Alkaloid

    core structures such as indole, indole alkaloids are classified as such as:

    strikhnin and quinine that taste bitter and are food for insect repellent

    compounds. The group is an ester alkaloid pirrolizidin the genus Senecio

    alkaloids, such as: senecionin. Another group of alkaloids derived amino

    acid lysine which is often referred to as adalahquinolizidin lupine

    alkaloids due in large part to the genus Lupinus. Polyhydroxy alkaloids

    have similar stereochemistry with sugar, thereby disrupting the enzyme

    glucosidase. Polyhydroxy alkaloid group is food for insect repellent.

    Several types of alkaloids are derivatives of nicotinic acid, purine, amino

    antranilat, poliasetat and terpenes. They are grouped into purine

    alkaloids, such as caffeine.

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    8/17

    8

    3.1.2 Terpenoid

    Definisi

    Terpenoid merupakan kelompok metabolit sekunder terbesar. Saat ini

    hampir dua puluh ribu jenis terpenoid telah teridentifikasi. Kelompok ini

    merupakan derivat dari asam mevalonat atau prekursor lain yang

    serupa dan memiliki keragaman struktur yang sangat banyak. Struktur

    terpenoid merupakan satu unit isopren (C5H8) atau gabungan lebih dari

    satu unit isopren, sehingga pengelompokannya didasarkan pada jumlah

    unit isopren penyusunnya.definition

    Terpenoids are the largest group of secondary metabolites. Currently,

    nearly twenty thousand kinds of terpenoids have been identified. This

    group is a derivative of mevalonic acid or other similar precursors and

    have a diversity of structure very much. Terpenoid structure is an

    isoprene units (C5H8) or a combination of more than one isoprene unit,

    so the classification is based on the number of isoprene units

    constituent.

    Klasifikasi

    Monoterpenoid umumnya bersifat volatil dan biasanya merupakan

    penyusun minyak atsiri. Monoterpenoid memberikan aroma yang khas

    pada tumbuhan. Monoterpenoid dikelompokkan sebagai a). asiklik,

    contoh: geraniol, b). monosiklik, contoh: limonene dan c). bisiklik,

    contoh: pinene. Untuk mencegah terjadinya keracunan diri

    (autotoxicity), tumbuhan membentuk tempat penyimpanan khusus.

    Kelompok terbesar dari terpenoid adalah sesquiterpen yang juga

    merupakan penyusun minyak atsiri. Contoh yang cukup dikenal dari

    kelompok ini adalah poligodial dan warburganal yang merupakan zat

    penolak makan berbagai jenis serangga. Diterpenoid, seperti asam resin

    (misalnya: asam abietat) dari tumbuhan keluarga pinus-pinusan dan

    klerodan (misalnya: ajugarin dari tumbuhan Ajuga remota) merupakanzat penolak makan bagi serangga. Triterpenoid merupakan senyawa

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    9/17

    9

    metabolit sekunder yang tersebar luas dan beragam. Perwujudan dari

    senyawa ini dapat berupa resin, kutin maupun semacam gabus.

    Termasuk ke dalam kelompok ini adalah limonoid (misalnya:

    azadirachtin), lantaden, dan cucurbitacin (misalnya: cucurbitacin B).

    Azadirachtin terkenal sebagai zat penolak makan yang sangat kuat bagi

    serangga. Demikian juga dengan cucurbitacin.

    classification

    Monoterpenoid generally are volatile and are usually a constituent of

    essential oils. Monoterpenoid gives a distinctive aroma to the plant.

    Monoterpenoid classified as a). acyclic, eg geraniol, b). monocyclic, eg

    limonene and c). bicyclic, eg pinene. To prevent self-poisoning

    (autotoxicity), plants form a special storage area. The largest group of terpenoids are sesquiterpenes which is also a constituent of essential

    oils. Examples of well-known of these groups is poligodial and

    warburganal which is repellent substances eat different kinds of insects.

    Diterpenoid, such as resin acids (eg abietat acid) family of plants and

    pine-pinusan klerodan (eg ajugarin Remota also roasted the snake

    plant) is a substance eaten for insect repellent. Triterpenoids are

    secondary metabolites that are widespread and diverse. Embodiment of

    these compounds can be resin, cork kutin and kind. Included in this

    group are limonoids (such as azadirachtin), lantaden, and cucurbitacin

    (eg: cucurbitacin B). Azadirachtin as a substance known to eat a very

    strong repellent to insects. Similarly with cucurbitacin.

    3.1.3 Fenolik

    Definisi

    Fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan.

    Fenolik memiliki cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi

    (OH-) dan gugus-gugus lain penyertanya. Senyawa ini diberi nama

    berdasarkan nama senyawa induknya, fenol. Senyawa fenol kebanyakan

    memiliki gugus hidroksi lebih dari satu sehingga disebut sebagai

    polifenol. Fenol biasanya dikelompokkan berdasarkan jumlah atomkarbon pada kerangka penyusunnya.

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    10/17

    10

    definition

    A phenolic compound found in many plants. Phenolic have aromatic

    rings with one or more hydroxyl group (OH-) and other groups

    penyertanya. These compounds are named by the name of the parent

    compound, phenol. Phenolic compounds mostly have more than one

    hydroxyl group that is referred to as polyphenols. Phenols are usually

    grouped based on the number of carbon atoms in the framework of the

    constituent.

    Kelompok terbesar dari senyawa fenolik adalah flavonoid, yang

    merupakan senyawa yang secara umum dapat ditemukan pada semua

    jenis tumbuhan. Biasanya, satu jenis tumbuhan mengandung beberapa

    macam flavonoid dan hampir setiap jenis tumbuhan memiliki profilflavonoid yang khas. Kerangka penyusun flavonoid adalah C6 C3 C6.

    Inti flavonoid biasanya berikatan dengan gugusan gula sehingga

    membentuk glikosida yang larut dalam air. Pada tumbuhan, flavonoid

    biasanya disimpan dalam vakuola sel. Secara umum, flavonoid

    dikelompokkan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil (sub kelompok),

    yaitu:

    The largest group of phenolic compounds are flavonoids, which are

    compounds that can generally be found on all types of plants. Typically,

    the types of plants contain some kind of flavonoid and almost every

    type of plant has a distinctive flavonoid profile. The framework is a

    constituent flavonoid C6-C3-C6. Flavonoid nucleus usually binds to a

    cluster of sugar to form a water-soluble glycosides. In plants, flavonoids

    are usually stored in the cell vacuole. In general, flavonoids are further

    grouped into smaller groups (sub-group), namely:

    (1) flavon, example: luteolin,

    (2) flavanon, example: naringenin,

    (3) flavonol, example: kaempferol,

    (4) antosianin and

    (5) calkon.

    Beberapa jenis flavon, flavanon dan flavonol menyerap cahaya tampak,

    sehingga membuat bunga dan bagian tumbuhan yang lain berwarnakuning atau krem terang. Sedangkan jenis-jenis yang tidak berwarna

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    11/17

    11

    merupakan zat penolak makan bagi serangga (contoh: katecin) ataupun

    merupakan racun (contoh: rotenon). Rutin, yang merupakan glikosida

    flavonol yang tersebar di hampir semua jenis tumbuhan, juga

    merupakan zat penolak makan yang kuat bagi serangga polifagus,

    seperti Schistocerca americana. Sementara itu paseolin, dilaporkan

    merupakan glikosida flavonol yang paling efektifsebagai zat penolak

    makan bagi serangga. Pada percobaan dengan kumbang pemakan akar,

    Costelytra zealandica, paseolin memberikan nilai FD50 yang sangat

    rendah, yaitu 0.03 ppm.

    Several types of flavones, flavanones and flavonols absorb visible

    light, thus making flowers and other plant parts are yellow or light

    beige. While the species is not colored food for insect repellent substances (eg katecin) or are toxic (eg rotenon). Routine, which is a

    flavonol glycosides are scattered in almost all plants, is also a powerful

    substances repellent to insects eating polifagus, such as Schistocerca

    americana. Meanwhile paseolin, reported a flavonol glycosides most

    efektifsebagai food for insect repellent substances. In experiments with

    root-eating beetles, Costelytra zealandica, paseolin give FD50 very low

    at 0.03 ppm.

    Tanin merupakan senyawa polifenol dengan berat molekul antara

    500 sampai dengan 20000 dalton. Pada sel tumbuhan, tanin selalu

    berikatan dengan protein sehingga disebut merupakan zat yang

    menurunkan nilai nutrisi dari jaringan tumbuhan bagi pemakannya.

    Tannins are polyphenolic compounds with a molecular weight

    between 500 to 20 000 daltons. In plant cells, the tannins bind the

    protein so it is always called a substance that lowers the nutritional

    value of plant tissues for its eaters.

    3.1.4 Glukosinolat dan sianogenik (Glucosinolates and cyanogenic

    Glukosinolat

    Glukosinolat merupakan metabolit sekunder yang dibentuk dari

    beberapa asam amino dan terdapat secara umum pada Cruciferae(Brassicaceae). Glukosinolat dikelompokkan menjadi setidaknya 3

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    12/17

    12

    kelompok, yakni: (1). glukosinolat alifatik (contoh: sinigrin), terbentuk

    dari asam amino alifatik (biasanya metionin), (2) glukosinolat aromatik

    (contoh: sinalbin), terbentuk dari asam amino aromatik (fenilalanin atau

    tirosin) dan (3) glukosinolat indol, yang terbentuk dari asam amino

    indol (triptofan). Keragaman jenis glukosinolat tergantung pada

    modifikasi ikatannya dengan gugus lain melalui hidroksilasi, metilasi

    dan desaturasi. Hidrolilis dari glukosinolat terjadi karena adanya enzim

    mirosinase, sehingga menghasilkan beberapa senyawa beracun seperti

    isotiosianat, tiosianat, nitril, dan epitionitril. Senyawa-senyawa tersebut

    merupakan racun bagi serangga yang bukan spesialis pemakan

    tumbuhan Cruciferae, dan merupakan zat penolak makan bagi ulat

    kilan, Trichoplusiani.glucosinolate

    Glucosinolates are secondary metabolites formed from several amino

    acids and are generally in the Cruciferae (Brassicaceae). Glucosinolates

    are grouped into at least three groups, namely: (1). aliphatic

    glucosinolates (eg sinigrin), formed from aliphatic amino acids

    (methionine usually), (2) aromatic glucosinolates (eg sinalbin), formed

    from the aromatic amino acids (phenylalanine or tyrosine) and (3)

    indole glucosinolates, which are formed from amino amino indole

    (tryptophan). Diversity of glucosinolate modification depends on its ties

    with other groups through hydroxylation, methylation and desaturation.

    Hidrolilis of glucosinolates occur because mirosinase enzyme, resulting

    in some toxic compounds such as isothiocyanates, thiocyanates, nitriles,

    and epitionitril. These compounds are toxic to insects that are not

    specialist herbivores Cruciferae, and are food for caterpillars repellent

    substance span, Trichoplusiani.

    Sianogenik

    Semua jenis tumbuhan mempunyai kemampuan untuk mensintesis

    glikosida sianogenik. Namun, tidak semua jenis tumbuhan

    mengumpulkan senyawa ini dalam sel-selnya. Pada famili Rosaceae,

    senyawa ini disimpan pada vakuola. Pada saat sel tumbuhan dirusak,

    glikosida sianogenik akan dihidrolisis secara enzimatis menghasilkanasam sianida.

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    13/17

    13

    cyanogenic

    All plants have the ability to synthesize cyanogenic glycosides. However,

    not all plants accumulate these compounds in cells. To the family

    Rosaceae, these compounds are stored in the vacuole. At the damaged

    plant cells, cyanogenic glycosides be hydrolyzed enzymatically produced

    hydrogen cyanide.

    (HCN) yang sangat beracun dan merupakan zat penolak makan

    serangga dengan spektrum yang luas.

    (HCN), which is highly toxic and eating insect repellent is asubstance with a broad spectrum.

    CHAPTER IV

    CLOSING

    4.1. Conclusion

    The conclusion that can be drawn from the discussion are as follows:

    Cell is the smallest unit of organization is the basis of life in the biological sense. All thefunctions of life are organized and take place in the cell.

    Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan adalah sebagai berikut:

    Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.

    Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.

    There are two cell types, namely:

    a. prokaryote cells and b. eukaryotic cells

    Terdapat dua tipe sel yaitu:

    a. sel prokariot dan

    b. sel eukariot.

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    14/17

    14

    The difference in plant and animal cell organelles

    No. Cell Parts Plant Cell Animal Cell

    1

    Cell wall There, strong cell walls

    thickened and composed of

    cellulose (wood fiber)

    No plasma membrane thin

    and flexible and do not have

    thickening

    2 Cell membrane Exist Exist

    3Cytoplasm Exist Exist

    4Mitochondria Exist Exist

    5 Lisosom No Exist

    6 Ribosom Exist Exist

    7 Golgi Bodies Exist Exist

    8Sentrosom No (except for low levels in

    plants)

    Exist

    9 Plastids Exist No (except protozoa)

    10 Microtubulus No Exist

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    15/17

    15

    11 Vacuoles Exist (big) No (small)

    12Reticulum

    endoplastik (RE)

    Exist Exist

    13 Nucleus Exist Exist

    Table 4.1. The difference in plant and animal cell organelles

    4.2. Suggestion

    From the above exposition we need to enrich the material further because there

    are a lot of things - things related titles tumbuahn animal cells and cells that have not

    been discussed specifically. In order to validtan material above should also be more

    relevant references. In accordance with the description above suggestions can be useful

    if only the tumbuahan animal cells and is closely associated with the cell so we should

    be able to learn what are the differences of the two cells also function in order to know

    them better.

    Dari pemaparan materi diatas perlu kita perkaya lagi karena masih banyak hal

    hal yang terkait judul sel hewan dan sel tumbuahn yang belum di bahas secara

    spesifik. Demi ke validtan materi di atas perlu juga referensi yang lebih relevan. Sesuai

    dengan uraian diatas saran-saran yang sekiranya dapat berguna yaitu sel hewan dan

    tumbuahan sangat erat kaitannya dengan sel sehingga kita harus dapat mempelajari

    apa saja perbedaan dari kedua sel tersebut juga fungsinya agar dapat mengetahuinya

    secara lebih baik.

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    16/17

    16

    REFERENCES

    Arbayah S, 1990. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan; Persiapan Perkuliahan

    Program Lanjutan MIP. Biologi Sel. Bandung : FMIPA-ITB.

    Campbell,N.A.,Reece,J.B,danMitchell,L.G.2002. Biologi.Jilid 3 . Jakarta : Erlangga.

    Goenarso,Darmadi.2005. Fisiologi Hewan .Jakarta : UT.

    Isnaeni,Wiwi.2006. Fisiologi Hewan .Yogyakarta:Kanisius.

    Iswari, Retno Sri & Ari Yuniastuti. 2006. Biokimia . Yogyakarta : Graha Ilmu

    Kastawi,Yusuf. Zoologi Avertebrata . Malang : FMIPA UM. Kimball. 1992. Biologi Edisi

    kelima . Jakarta: Erlangga

    Suwarno. 2009. BSE Panduan Pembelajaran Biologi Kelas X . Jakarta: Pusat Perbukuan

    Departemen Pendidikan Nasional

    Toha, Abdul Hamid A.. 2005. Biokimia : Metabolisme Biomolekul. Bandung : Alfabeta .

    Wirahadikusumah, Muhamad. 2001. Biokimia protein, enzim, dan asam nukleat. ITB :

    Bandung.

    Yazid, Estien. dan Nursanti, Lisda. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa

    Analis. Yogyakarta: Andi. Yogyakarta.

    Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, Titin. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UniversitasIndonesia Press.

  • 7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder

    17/17

    17