makalah tauhid linda.docx
TRANSCRIPT
Halaman
DAFTAR ISI …………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………1
A . LATAR BELAKANG ……………………………………………………1
B . TUJUAN PENULISAN …………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………..2
BAB II PENUTUP …………………………………………………………..10
A . KESIMPULAN ………………………………………………………….10
B . SARAN ………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….11
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah , segala puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis , sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ KONSEP AJARAN ISLAM
TAUHID “ . Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar
Muhammad SAW . sahabat , keluarga serta pengikutnya serta akhir zaman .
Makalah ini disusun agar penulis dapat memperluas ilmu yang penulis
sajikan dari berbagai sumber . Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai
rintangan . Baik itu yang dating dari diri penulis maupun yang dating dari luar .
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT.
Akhirnya makalah ini dapat diselesaikan .
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalm penyelesaian makalah ini .
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tauhid secara bahasa berasal dari kata “ wahhada - yuwahhidu “ yang
artinya menjadikan sesuatu satu . secara syar’i , tauhid berarti mengesakan
allah dalam hal mancipta , menguasai , mengatur dan mengikhlaskan
peribadahan hanya kepadanya , meninggalkan penyembahan kepada selain-
nya serta menetapkan asmaul husna ( sifat- sifat yang tinggi ) .
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari tauhid ?
2. Berapa macamkah jenis tauhid ?
3. Apakah aplikasi dari tauhid ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari tauhid.
2. Untuk mengetahui berapa macam tauhid.
3. Untuk mengetahui apa saja aplikasi dari tauhid.
1
BAB II PEMBAHASAN
A. ARTI TAUHID
a. Menurut bahasa tauhid artinya “ meng-esa-kan” .
b. Menurut arti hatfiah ; tauhid berasal dari kata wahid yang berarti satu .
c. Menurut para ahli ilmu tauhid diartikan : “ Ilmu yang membahas segala
kepercayaan keagamaan dengan menggunakan dalil-dalil yang
meyakinkan .
d. Menurut definisi : ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang
wujudnya Allah , sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya membicarakan
tentang rasul-rasul allah , untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui
sifat-sifat yang mesti ada padanya .
e. Menurut agama tauhid ialah : “ Keyakinan tentang dalil-dalilnya yang
menjurus pada kesimpulan bahwa Tuhan itu satu disebut ilmu tauhid .
Didalamnya termasuk soal-soal kepercayaan dalam agama islam .
Seperti firman allah yang berbunyi :
“ katakanlah : dia – lah Allah yang maha esa , Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepadanya segala sesuatu , dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakan dan tidak ada satu orang pun yang setara dengan dia .”
( Q.S Al-Ikhlas : 1-4 )
Demikianlah , bahwa allah yang menguasai alam semesta ini sudah pasti Ia
maha Esa . Jika sekiranya penguasa ala mini lebih dari satu , niscahya akan
timbul perselisihan yang membawa kerusakan .
B. NAMA_NAMA LAIN ILMU TAUHID
a. Ilmu tauhid
Artinya Tauhid adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (meng-
esakan Tuhan ) dan tidak ada sekutu baginya . Dinamakan ilmu Tauhid
karena tujuannya adalah menetapkan ke-Esaan allah dalam dzat dan
2
perbuatannya dalam menjadikan alam semesta dan hanya allah yang menjadi
tempat tujuan terakhir ala mini . prinsip inilah yang menjadi tujuan pertama
dari pada ajaran nabi Muhammad SAW .
b. Ilmu aqa’id atau aqa’idul iman
Arti tauhid ialah percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa 9 meng-
Esakan Tuhan ) dan tidak ada sekutunya . Karena arena dalam
pengetahuan ini ada fasal-fasal yang harus diikat , dibuhulkan erat-erat
dalam hati kita yang harus menjadi kepercayaan yang teguh .
c. Ilmu kalam
Ilmu kalam ialah ilmu pembicaraan , karena dengan membicarakan
pengetahuan akan menjadi jelas carakan pengetahuan yang tepat menurut
UU pembicaraan arti membicarakan kepercayaan yang benar dan dapat
ditanamkan dalam hati manusia . Disebut ilmu kalam sebab dalam ilmu
tauhid itu pembahasan .
Disebut ilmu kalam sebabnya yang paling banyak dan paling berat dan
paling banyak menjadi bahan diskusi musyawarah ialah masalah sifat
Kalam pada Allah swt.
d. Ilmu ushuluddin
Ilmu ushuluddin adalah ilmu yang membahas agama . Dinamakan
demikian karena memang soal kepercayaan itu betul-betul menjadi dasar
pokok dari pada soal-soal yang lain dalam agama .
e. Ilmu hakikat
Ilmu hakikat berarti ilmu sejati , karena ilmu ini menjelaskan hakikat
segala sesuatu , sehingga dapat meyakini akan kepercayaan yang benar .
sehingga dapat meyakini akan kepercayaan yang benar ( hakiki ) .
f. Ilmu ma’rifat
Disebut ilmu ma’rifat karena dengan pengetahuan ini dapat
mengetahui benar-benar akan Allah dan segala dengan keyakinan yang
teguh .
3
C. PEMBAGIAN TAUHID
Tauhid dibagi menjadi tiga macam :
1. Tauhid Ar-Rububiyyah
Artinya mengesakan allah dalam hal perbuatan-perbuatan allah , dengan
meyakini bahwasanya ia adalah satu-satunya pencipta seluruh makhluk-
nya .
Allah berfirman : “ Siapakah Tuhan langit dan bumi ? “ jawabnya : “
Allah “ katakanlah : “ Maka patutlah kamu mengambil pelindung-
pelindungmu dari selain Allah , padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan bagi diri mereka sendiri ?”.
Katakanlah : “ adakah sama orang buta dan yang dapat melihat , atau
samakah gelap gulita dan terang benderang ; apakah mereka menjadikan
beberapa sekutu bagi allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya
sehingga kedua ciptaan itu serupa untuk pandangan mereka ? . katakanlah :
“ allah adalah pencipta segala sesuatu dan dialah tuhan yang maha esa “ .
( Ar-Ra’d : 16 )
Dan dia adalah pemberi rezeki bagi seluruh binatang dan manusia ,
firmannay yang artinya :
“ dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan allah yang
memberi rezekinya , dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan
tempat penyimpanannya “ . ( Hud : 6 )
Dia adalah reja segala raja, pengatur semesta alam . pemberi ketentuan
takdir atas segala sesuatu , yang menghidupkan dan yang mematikan .
2. Tauhid Al-uluhiyyah
Tauhid al-uluhiyyah disebut juga tauhid ibadah , dengan kaitannya
yang disandarkan kepada allah yaitu azza wa jalla dalam peribadahan .
3. Tauhid al-asma’ wa shifat
Tauhid al-asma’ wa shifat artinya mengesakan allah dalam nama-nama
dan sifat-sifat baginya , dengan menetapkan semua nama-nama dan sifat
4
-sifat yang allah sendiri menamai dan mensifati dirinya di dalam kitabnya
( al-qur’an ) , sunnah nabinya shallallahu ‘alaihi wasallam tanpa tahrif
(menyelewengkan makna ) , ta’thil (mengingkari) , takyif
( mempertanyakan ) dan tamtsil ( menyerupakan dengan makhluk ) .
Dan ketiga macam tauhid ini terkumpul dal firmannya yang artinya :
“ Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara
keduanya , maka sembahlah dia dan berteguh hatilah dalam beribadat
kepadanya . apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan dia (
yang patut disembah ) “. ( Maryam : 65 ) .
D . PERANAN AKAL DAN WAHYU DALAM ILMU TAUHID
Ilmu tauhid membahas tentang wujud Allah dan sifat-sifatnya .
( Allah adalah bersumber kepada al-qur’an dan disamping itu adalah hadits
sebagai sumber yang kedua ) . Untuk menerima Al-qur’an dan hadist sebagai
sumber tauhid memang harus menggunakan akal . Manusia dalam
menggunakan akal terkadang tersesat juga . Ada orang yang percaya dan
tidak percaya . Ada orang yang percaya , yang begitu saja percaya sebelum
menggunakan akal dan fikirannya . ada juga orang yang tidak percaya ,
bahwa ia tidak percaya begitu saja sebelum memikirkan alasannya dan dalil-
dalilnya serta buktinya .
Kedua hal itu tercela terutama dalam hal kepercayaan , karena yang
demikian itu akan mematikan otak , dan tidak membawa manusia kea rah
kemajuan kearah kemajuan dan kesempurnaan .
Agama islam mencela kedua-duanya itu . tidak boleh menerima dan
menolak begitu saja sebelum diselidiki dan difikirkan lebih dahulu . dalam
Al-qur’an terdapat ayat yang menyatakan beberapa peranan akal berfikir
unruk memahami ke-esaan maupun kekuasaan Tuhan .
“ ialah orang-orang yang ingat kepada Allah dalam keadaan berdiri ,
keadaan duduk maupun berbaring dan mereka berfikir tentang penciptaan
langit dan bumi “ . ( Ali Imran : 191 ) .
5
Berdasarkan ayat tersebut , maka akal bisa mengerti jika mampu berfikir
secara sehat . Dalam hal ini peranan guru dan umumnya juru pendidik itu
penting sekali . Mereka berkewajiban mengembangkan akal anak didik
dengan cara membimbingnya , belajar berfikir secara sehat dan teratur ,
memberikan bukti-bukti yang benar tentang sesuatu yang sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya .
Dalam perkembangan cara befikir yang yang baik dan benar , akal itu
melahirkan hokum akal yang dalam masalah tauhid disebut dalil aqli . jika
akal sudah mampu ber-dalil aqli ( logis ) maka akal itu mudah menerima
segala keterangan dari al-qur’an dan hadist .
Firman Allah :
“ Dan aku menurunkan kepadamu ( Muhammad alqur’an agar engkau
terangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar
mereka berfikir “ . ( QS. An-Nahl : 44 ) .
E . MACAM_MACAM DALIL DALAM ILMU TAUHID
1. Dalil aqli
Dalil aqli ialah akal . menurut logika sehat dimana alam semesta beserta
kerumita hokum-hukumnya adalah berupa dalil akal .
Menurut akal , kebenaran sesuatu dapat diamati , diteliti ( analisa ) , dapat
dicapai oleh akal . Pada dasarnya dalil aqli ini adalah penghargaan Allah
bagi hambanya agar mereka menggunakan akal dengan cermat .
Akal berasal dari alqur’an ( ‘aqlun ) . akal adalah satu-satunya pemberian
yang paling tinggi nilainya setelah iman ( hidayah ) . Dalam akal manusia
dapat berbudaya , dapat menguasai alam semesta . Ia dapat menang sendiri
diantara makhluk lain dialam ini , walaupun terhadap makhluk yang lebih
besar secara biologis .
Contoh-contoh dalil aqli :
1. 3 x 3 = 9 , angka Sembilan adalah benar menurut akal dan dapat
dibuktikan secara nyata .
6
2. Pisang itu manis , papaya juga manis , papaya dan pisangt mengandung
vitamin A pada buah itu pasti ada , ialah maha –pencipta .
Jadi secara rasio ( aqli ) dapat menyimpulkan, bahwa segala yang berwujud
pasti ada yang mewujudkan . Yang mewujudkan itu pasti wajibul wujud ,
maha ada dan maha kekal .
2 . Dalil naqli
Dalil naqli untuk islam adalah al-qur’an dan hadist Rasullullah saw. Mau
tidak mau harus diterima dengan yakin dalam hati apa yang telah
disahkan didalamnya , maka dalil iti pun merupakan dalil yang paten dan
pasti tidak perlu diperdebatkan lagi . hal-hal yang cukup diimani ini
adalah yang ghaib . misalnya : iman kepada Allah , iman kepada malaikat
, iman kepada hari akhir , iman kepada adanya surge dan neraka , iman
kepada qada’ dan qadar dan masih banyak lagi hal-hal yang bersifat
ghaib yang harus diimani karena telah dinashkan dalam alquran dan
hadist .
Contoh-contoh dalil naqli :
1. Dalam surat al-ankabut :44
“ Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak . Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan allah bagi
orang-orang mukmin “ .
2. Dalam surat al-baqarah : 20
“ hamper-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka . Setiap kali
kilat itu menyinari mereka , mereka berjalan dibawah sinar itu , dan
bila gelap menimpa mereka , mereka berhenti . Jikalau hamba
menghendaki niscahya dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka . sungguh segala sesuatu “ .
3. Dalam surat al-haj : 64
7
“ kepunyaan allahlah yang segala yang ada dilangit dan segala yang ada
dibumi . dan sebenarnya allah benar-benar maha kaya lagi maha terpuji
F. ALIRAN –ALIRAN DALAM ILMU TAUHID
1. aliran salafyah
Salaf berasal dari bahasa arab yang artinya kuno atau kolot , lawannya
adalah khalaf yang berarti modern . Jadi aliran salaf adalah aliran kuno
atau kolot , bukan modern . Harus diingat bahwa tidak setiap yang kolot
itu tidak baik . aliran salaf adalah aliran yang hanya berpegang kepada
lahirnya nash , ia beritikad sepanjang dikehendaki oleh nash ( lafadz ) ,
tetapi mensucikan Allah dari hal-hal yang menyerupai dengan makhluk .
2 . aliran qadariyah ( mu’tazilah )
Aliran ini mula-mula dianjurkan oleh ma’bad al-juhaini , ghilan dimisqy
dan al-ya’du bin dirham . Golongan ini sebagai penentang dinasti bani
umayyah .
Pendapatnya :
Golongan ini berpendapat yang bertentangan golongan jabariyah .
Golongan qadariyah berpendapat dalam hal qada’ dan qadar sebagai
berikut :
1. Jika Tuhan telah menentukan terlebih dahulu nasib manusia , maka
manusia menjadi dhalim , karena tidak memberi kebebasan kepada
manusia untuk berbuat .
2. Manusia harus bebas memilih sesuatu , manusia dapat berikhtiar , ia
bebas menentukan nasibnya sendiri dan merdeka memilih dari
perbuatan dan af’al allah ( khalifakul af’al ) .Karena pesatnya
perkembangan golongan qadariyah ini , maka khalifah abdul malik
bin marwan ( khalifah bani umayyah ) menganggap golongan
qadariyah ini sangat berbahaya bagi kepercayaan umat Islam pada
masa itu . Khalifah marwan mengambil kekerasan , ma’bad , gilan
8
, ya’du serta kawan-kawannya dihukum mati di Damsyik pada tahun 699
M ( 80 H ) . Akhirnya golongan qadariyah pada masa Marwan boleh
dikatakan hilang lenyap walaupun tidak sertus persen . Golongan
qadariyah ini kemungkinan timbul dan menjelma menjadi madzhab
mu’tazilah . Antara mu’tazilah dan qadariyah ini banyak persamaan
pendapatnya , antara lain pendapat mu’tazilah ialah :
1. Tentang qadar
Pendapatnya : ” Tidaklah allah menjadikan segala perbuatan makhluk
ini , malainkan makhluk sendirilah yang menjadikan dan menggerakkan
segala perbuatannya . oleh karena itulah , mangkanya diberi dosa dan
pahala . Denagn jalan demikian maka dengan sendirinya kita sudah
mensifati allah itu dengan sifat adil dan allah tentu tidak menyukai
perbuatan kebinasaan .
2. Tentang ketauhidan
Perkataan yang menyatakan bahwa allah itu bersifat qadim , adalah
menunjukan bahwa allah itu berbilang-bilang . padahal allah adalah maha
besar da tidak ada yang m,enyekutuinya . Allah tidak serupa dengan
sesuatu apapun bentuknya .
3. Tentang kekuasaan akal
Manusia dengan akalnya dapat mengetahui yang baik dan yang buruk
meskipun tidak diberitahu oleh syara’ . misalnya : Mengetahui baiknya
bersyukur kepada Allah dan mengetahui keburukan mengingkari nikmat
Allah atau kebaikan keadilan , dan kejelekan kedhaliman .
3 . Aliran jabariyah
a. Golongan ini mengatakan , bahwa semua gerak-gerik manusia itu
telah ditentukan oleh Allah . Jadi , manusia hidup ini tidak dapat
menentukan apa-apa , karena semuanya telah di tetapkan oleh Allah .
b. Pendapat , jabariyah tentang sifat Allah m surge dan neraka
a. Bahwa Allah tidak bersifat dengan sifat-sifat yang dimiliki
9
makhluk . tidak layak Allah itu disifati denagn sifat yang dimiliki
makhluk , sebab hal itu berarti menyerupakan Allah dengan makhluk .
b. Bahwa surga dan neraka itu hanya alat pembalasan perbuatan yang
dilakukan makhluk selama di dunia .
4 . ALIRAN AHLI SUNNAH WAL JAMAAH
Golongan ahli sunnah wal jamaah adalah golongan yang didukung oleh para
ahli-ahli hadist , ahli-ahli fiqih dan para ahli madzhab fiqih .
Golongan ahli sunnah wal jamaah ini berusaha untuk berpegang dan
mengikuti jejak rasul dan para sahabatnya dan terus menerus berpegang
kitabullah dan sunaturrasul saw seerat-eratnya .
10
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tauhid dari segi bahasa berarti menjadikan sesuatu itu esa . dari segi syar’I
tauhid ialah meng-esakan allah sendiri tetapkan melalui nabi-nabinya yaitu
dari segi rububiyyah , uluhiyyah , dan asma’ was shifat .
Aplikasi tauhid bahwasanya berilmu dan mengetahui serta mengenal at-
tauhid itu adalah kewajiban yang paling pokok dan utama sebelum
menegnal yang lainnya serta beramal ( karena suatu amalan itu akan
diterima jika tauhidnya benar ) .
B. SARAN
Dengan penulisan makalah ini diharapkan ;
1. Memperoleh pengetahuan tentang pengertian tauhid
2. Mengetahui berapa macam nama-nama tauhid
3. Memperoleh pengetahuantentang aplikasi ilmu tauhid
11
DAFTAR PUSTAKA
Fauzan , Shalih . 2001 . Kitab Tauhid I . Yogyakarta : universitas islam Indonesia.
http://id.islamiclopedia.org/wiki/kitab_tauhid-tauhid
MAKALAH KONSEP AJARAN ISLAM
TAUHID
DISUSUN OLEH
Linda Sari 221410017
Lia Wahyuningsih Budiarti 221410049
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PONTIANAK
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2014-2015