makna bunga mawar pada film beauty and the beast …

14
MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST DALAM BINGKAI TEORI SEMIOTIK ROLAND BARTHES The Meaning of Rose Flower in the Film Beauty and the Beast in the Frame of Roland Barthes Semiotic Theory Yusup Irawan 1 Balai Bahasa Jawa Barat Jalan Sumbawa Nomor 11 Bandung, Jawa Barat 40113 Telp. (022) 4205468, Faks (022) 4218743, No. Hp: 082126835488 [email protected] Nabilah Hanifah Az-Zahra 2 UPI English Education Department Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Indonesia Telp. (022) 2013163, Faks (022) 2013651, No. HP: 85155314498 [email protected] ABSTRACT All Films send messages. Certain messages can be seen through signs or symbols in films.This study aims to analyze the meaning of rose flower in the film Beauty and the Beast. This research used Roland Barthes's semiotic theory which focuses on the meaning of denotation, connotation and myth. The method used in this research is descriptive qualitative. The results show that the meanings of red rose and white rose in the film the film Beauty and the Beast symbolize affection and sincerity. The moral values that the film teach are love and sincerity can overcome all situations and conditions as long as we keep trying. Keywords: film, symbol, rose, semiotic ABSTRAK Semua film menyampaikan pesan. Pesan dapat diketahui melalui tanda atau simbol yang ada di dalam film tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna bunga mawar dalam film Beauty and the Beast. Penelitian ini dilakukan menggunakan teori semiotik Roland Barthes yang berfokus pada makna denotasi, konotasi dan mitos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna bunga mawar merah dan mawar putih dalam film Beauty and the Beast melambangkan kasih sayang dan ketulusan. Nilai moral yang diajarkan melalui simbolisasi bunga itu adalah cinta dan kasih sayang yang tulus dapat mengatasi segala situasi dan kondisi selama kita terus berusaha menjaganya. Kata kunci: film, simbol, mawar, semiotik

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST

DALAM BINGKAI TEORI SEMIOTIK ROLAND BARTHES

The Meaning of Rose Flower in the Film Beauty and the Beast in the Frame of Roland Barthes Semiotic Theory

Yusup Irawan1

Balai Bahasa Jawa Barat Jalan Sumbawa Nomor 11 Bandung, Jawa Barat 40113

Telp. (022) 4205468, Faks (022) 4218743, No. Hp: 082126835488 [email protected]

Nabilah Hanifah Az-Zahra2

UPI English Education Department Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Indonesia

Telp. (022) 2013163, Faks (022) 2013651, No. HP: 85155314498 [email protected]

ABSTRACT All Films send messages. Certain messages can be seen through signs or symbols in films.This study aims to analyze the meaning of rose flower in the film Beauty and the Beast. This research used Roland Barthes's semiotic theory which focuses on the meaning of denotation, connotation and myth. The method used in this research is descriptive qualitative. The results show that the meanings of red rose and white rose in the film the film Beauty and the Beast symbolize affection and sincerity. The moral values that the film teach are love and sincerity can overcome all situations and conditions as long as we keep trying. Keywords: film, symbol, rose, semiotic

ABSTRAK

Semua film menyampaikan pesan. Pesan dapat diketahui melalui tanda atau simbol yang ada di dalam film tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna bunga mawar dalam film Beauty and the Beast. Penelitian ini dilakukan menggunakan teori semiotik Roland Barthes yang berfokus pada makna denotasi, konotasi dan mitos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna bunga mawar merah dan mawar putih dalam film Beauty and the Beast melambangkan kasih sayang dan ketulusan. Nilai moral yang diajarkan melalui simbolisasi bunga itu adalah cinta dan kasih sayang yang tulus dapat mengatasi segala situasi dan kondisi selama kita terus berusaha menjaganya. Kata kunci: film, simbol, mawar, semiotik

Page 2: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 1—14

2

1. Pendahuluan

Film memiliki pengertian yang luas dan beragam. Setiap definisi yang diberikan bisa jadi memiliki sudut pandang yang berbeda. Secara bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata film memiliki arti (1) lakon (cerita) gambar hidup atau (2) sebagai selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop). Dilihat dari sudut pandang lain, film adalah sebuah media untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu (Effendy, 1986).

Film merupakan salah satu media komunikasi untuk menyampaikan pesan dan pastinya memiliki tujuan tertentu, misalnya bertujuan untuk menghibur, mendidik, mengajak, atau mempropaganda. Tujuan film tentunya bergantung pada misi dari pesan yang ingin disampaikan. Efek sebuah sebuah film biasanya sangat kuat bahkan lebih kuat daripada media lainnya karena karakternya berupa audiovisual ‘dapat didengar dan dilihat’. Karakter itu menjadikan film mampu menyampaikan makna pesan yang kompleks sekalipun. Objek yang disorot dalam sebuah film dapat menyampaikan sebuah makna pesan yang kompleks, tidak hanya makna denotasi, tetapi juga

konotasi, serta makna mitos. Misalnya, sebuah film menayangkan setangkai bunga mawar. Dalam sebuah film berkualitas pemilihan objek tayangan seperti bunga mawar bukanlah hal sepele atau hanya sebatas mengartikan sebuah mawar saja sebagai salah satu bunga-bungaan dan tidak memiliki makna lain.

Kenyataannya dalam banyak film, sebuah objek tayangan, misalnya bunga mawar, memiliki makna lain atau makna tambahan. Bahkan, bunga itu dijadikan sebuah simbol dari pesan yang ingin disampaikan oleh film tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mawar (1) adalah tanaman perdu suku Rosaceae, meliputi ratusan jenis, tumbuh tegak atau memanjat, batangnya berduri, bunganya beraneka warna, seperti merah, putih, merah jambu, merah tua, berbau harum. Bunga mawar atau bunga ros ini memiliki banyak warna yang tiap warnanya memiliki makna konotasi dan biasa digunakan dalam berbagai momen yang dianggap penting.

Dalam penelitian ini makna bunga mawar dalam film Beauty and the Beast akan dianalisis menggunakan teori semiotik Roland Barthes. Alasan mengapa bunga mawar menjadi objek kajian semiotik ini adalah karena bunga mawar menjadi pusat cerita dalam film tersebut dan film tersebut mengajarkan pesan moral penting bagi penontonnya, yaitu ketulusan

Page 3: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Makna Bunga Mawar....(Yusuf Irawan/Nabilah Az-Zahra)

3

cinta dan kasih sayang. Sebelum masuk ke pemaparan metode dan pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan sepintas tentang teori semiotik model Barthes.

Roland Barthes adalah seorang ahli semiotik strukturalis. Barthes menilai sebuah tanda merupakan sebuah sistem yang terdiri atas E, ekspresi (signifier) dalam R, relasi dengan C, konten (signified). Jadi sebuah tanda komprehensif merupakan relasi E R, dan C (Hoed, 2008; Noth, 1990).

Teori semiotik Barthes (1957) bertumpu pada tiga konsep makna, yakni makna denotasi, makna konotasi, dan makna mitologi. Makna konotasi merupakan ekstensi atau pengembangan makna denotasi. Makna denotasi merupakan makna primer (E1 R1 C1), sedangkan makna konotasi dianggap sebagai makna sekunder (E2 R2 C2 )(Noth, 1990).

Model analisis semiotik Barthes sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi makna di balik sebuah “teks” budaya. “Model konotasi Barthes dapat diterapkan pada unsur kebudayaan bahasa’ (Hoed, 2008). Barthes memberi contoh analisis unsur budaya untuk sebuah foto sampul sebuah majalah Prancis yang terbit tahun 1950-an. Foto sampul itu memuat gambar seorang tentara wanita Prancis.

Menurut model analisis Barthes (1957 dalam Noth, 1990: 311), foto sampul itu merupakan ekspresi (E) yang menunjukkan makna denotasi ‘seorang Afrika hitam menggunakan seragam

tentara Prancis dan bendera Prancis sebagai latarnya. Makna denotasi tersebut bisa dilambangkan dengan E1 R1 C1. Di balik makna denotasi tersebut terdapat makna konotasi atau konten C2, yaitu, Prancis merupakan imperium koloni yang besar dengan penduduk koloni yang loyal dalam angkatan perangnya. Konten C2 merupakan tanda baru yang bersifat konotatif. Ekspresi E2 merupakan keseluruhan makna denotatif E2 R2 C2. Tanda konotasi tersebut dapat digambarkan dalam model berikut

Gambar 1 Model analisis tanda Barthes dari makna denotasi ke makna denotasi (dalam Noth, 1990: 311)

Pada bukunya berjudul Mythology (1957 dalam Noth, 1990), Barthes memandang konotasi atau makna sekunder sebagai mitos dan selanjutnya memandang lingkaran konotasi sebagai ideologi. Bisa dikatakan bahwa mitos merupakan ideologi yang tertanamkan dalam pikiran masyarakat dan sudah dianggap benar adanya. Mitos yang dimaksud Barthes adalah mitologi, yakni mitos dalam pengertian modern seperti mitologi pada sebuah foto pada sampul majalah tadi. Menurut Piliang (2004: 94), mitos dalam pengertian Barthes adalah pengodean makna dan nilai-nilai

Page 4: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 1—14

4

sosial yang arbitrer dan konotatif sebagai sesuatu yang dianggap alamiah. Danesi dalam bukunya Pesan, Tanda, dan Makna (2010: 215) memberi contoh lain, yakni para “jagoan” dalam film koboi Hollywood. Mereka selalu digambarkan atau dimitoskan sebagai tokoh yang menyimbolkan kebaikan, heroisme, dan kebenaran. Kajian analisis semiotik budaya dan secara khusus semiotik film pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, misalnya oleh Fadzilah, dkk. (2017), Zaimar (2017), Shofaa dan Utami (2017), Wantoro (2018), dan Pauzan (2018) kajian-kajian itu sangat bermanfaat untuk melihat bagaimana produsen film mengeksploitasi budaya tanda dalam film. Akan tetapi, hingga kini belum ditemukan kajian makna semiotik bunga dalam film, apalagi menggunakan teori semiotik Roland Barthes.

Oleh karena begitu menariknya makna bunga mawar dan pentingnya nilai moral melalui simboliasai bunga mawar dalam film Beauty and the Beast penelitian ini bertujuan untuk menggali makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam film dalam film dengan kerangka teori semiotik Roland Barthes. 2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode itu akan digunakan untuk menganalisis makna bunga mawar yang terdapat dalam film Beauty and the Beast. Metode deskriptif

kualitatif ini dirasa sesuai untuk menganalisis dan mengolah data yang menjadi sasaran yang bersifat kualitatif. Cresswell (2009) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan untuk menganalisis, mengategorikan, dan menginterpretasikan data.

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menonton film Beauty and the Beast berulang-ulang dan saksama. Kemudian diambil potongan-potongan adegan penting dalam film untuk dianalisis dengan cara mengamati secara mendalam tayangan bunga dalam film itu mencakup visualisasi dan verbalisasi dalam adegan-adegan penting itu. Tak hanya itu, untuk mendukung pengamatan terhadap makna bunga dalam film, peneliti juga membaca beberapa sumber artikel terkait bunga mawar dan mitos yang berhubungan dengan situasi di film tersebut.

Selanjutnya akan disajikan hasil kajian, tetapi lebih dahulu akan disajikan sinopsis film tersebut.

3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Sinopsis Film Beauty and The

Beast Beauty and The Beast

adalah film fantasi musikal romantis yang disutradarai oleh Bill Condon dan ceritanya ditulis oleh Stephen Chbosky dan Evan Spiliotopoulos. Film yang berarti ‘Si Cantik dan Si Buruk Rupa’ dalam bahasa Indonesia ini menceritakan seorang pangeran

Page 5: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Makna Bunga Mawar....(Yusuf Irawan/Nabilah Az-Zahra)

5

yang dikutuk karena sifatnya yang cenderung memandang sebelah mata sesuatu atau seseorang. Sifat inilah yang membawa pangeran ke dalam sebuah kutukan dan membawa malapetaka untuk seluruh istana.

Sifat pangeran yang buruk itu diturunkan dari ayahnya yang juga memiliki sifat yang sama. Sifat itu turun setelah ibu sang pangeran wafat dan sang pangeran hidup di bawah pengasuhan ayahnya. Pola pengasuhan sang ayah itu membuat si pangeran tumbuh menjadi orang yang kejam dan egois.

Kisah film berawal dari pangeran yang mengadakan pesta di istananya. Pesta itu hanya boleh dihadiri oleh wanita yang berparas cantik.

Di pertengahan pesta, seorang perempuan tua buruk rupa muncul untuk mencari perlindungan dari badai. Perempuan tua itu lalu memberi hadiah setangkai mawar merah kepada sang pangeran sebagai rasa terima kasih. Akan tetapi, sang pangeran merasa tak suka atas pemberian tersebut dan menunjukkan sikap mencemooh. Ia melempar bunga mawar merah pemberian si perempuan itu. Bereaksi terhadap cemoohan si pangeran, tiba-tiba nenek itu berubah menjadi wanita berparas cantik dan mengutuk sang pangeran beserta seluruh istana.

Kutukan tersebut mengubah pangeran menjadi makhluk buruk rupa yang menyeramkan. Kemudian kutukan itu mengubah seluruh pekerja

istana menjadi alat-alat rumah tangga yang dapat berbicara. Tak hanya itu, penduduk yang datang dibuat lupa tentang semua hal mengenai istana. Kutukan si perempuan tua akan menjadi kekal jika pangeran tidak dapat menemukan cinta sejatinya setelah kelopak terakhir mawar tersebut jatuh.

Kemudian, karakter Belle sebagai ‘si cantik’ muncul saat ayahnya ditangkap oleh si pangeran karena mencuri setangkai bunga mawar putih di pekarangan istana. Demikianlah mengapa makna bunga mawar dalam film Beauty and the Beastsangat menarik untuk diteliti. 3.2 Analisis Semiotik Makna Bunga Mawar di Film Beauty and the Beast Dalam film Beauty and the Beast, bunga mawar pertama kali muncul di awal pembukaan film. Bunga itu muncul di pekarangan sebuah istana. Kemunculannya itu dalam suasana langit yang suram. Sementara itu tampak dari kejauhan di dalam istana banyak lampu menyala terang. Lampu-lampu itu merupakan sebuah tanda di dalam istana itu sedang diselenggarakan sebuah acara dan orang-orang sedang berkumpul di sana.

Mawar-mawar di depan istana adalah bunga-bunga yang sedang merekah kelopak-kelopaknya. Tiba-tiba sebuah tangan muncul dan memetik salah satu bunga mawar itu. Tangan itu adalah tangan yang sudah berkeriput. Sebuah tangan yang

Page 6: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 1—14

6

biasa dimiliki orang yang sudah sangat tua.

Bunga mawar dan orang tua yang tangannya sudah keriput ternyata menjadi “masalah” dalam alur cerita film Beauty and the Beast. Di awal kisah, penonton film sudah bertanya-tanya makna apa yang dibawa bunga mawar merah tersebut tepat setelah pembukaan. Analisis Mawar Merah di Pekarangan Sebuah Istana

Bunga mawar merah yang tumbuh mekar di pekarangan depan sebuah istana dalam film Beauty and the Beast akan menjadi tanda yang akan dianalisis dengan teori semiotik Barthes. Di awal tayangan film terlihat setangkai

mawar dipetik oleh tangan yang sudah berkeriput. Selanjutnya, digambarkan bahwa sebuah pesta sedang berlangsung di dalam istana. Kedua hal yang belum terlihat berkaitan ini sengaja disimpan untuk menimbulkan pertanyaan dalam benak penonton film.

Tayangan bunga mawar dengan elemen-elemen pendukungnya dalam tayangan film, yakni tangan keriput, dan istana beserta lampu-lampu di dalamnya yang gemerlap terang benderang, serta suasana kontras di luar istana yang gelap dan dingin dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Bunga Mawar Tumbuh Mekar di Pekarangan Depan Istana

Analisis tayangan bunga tersebut dipetakan dalam model analisis makna denotasi, konotasi, dan mitologi Barthes sebagai berikut.

Model Analisis Semiotika Mawar Merah di Pekarangan

Ekspresi (E) Penanda Bunga mawar merah.

Isi (C)Petanda -Bunga mawar merah tumbuh di pekarangan istana yang megah.

Page 7: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Makna Bunga Mawar....(Yusuf Irawan/Nabilah Az-Zahra)

7

Makna denotatif Bunga mawar harum baunya dan bentuknya yang elegan. Namun, Bunga mawar merah merupakan bunga yang dengan tangkai berduri. Bunga itu pun bunga yang ringkih terhadap sentuhan fisik atau tiupan angin. Bunga itu ditanam dan tumbuh di depan sebuah istana. Makna konotatif Oleh karena berbau harum dan bentuknya yang elegan bunga mawar dianggap bunga yang cantik rupanya. Bunga mawar di pekarangan sebuah istana dianggap dapat mempercantik istana itu.

Dalam bingkai model

semiotik Barthes, ekspresi (E) dalam hal ini diwakili oleh tayangan bunga mawar berelasi (R) dengan isi (C) mawar merah di pekarangan rumah menghasilkan pemaknaan pertama atau pemaknaan biasa, yakni bunga mawar merah hanyalah bunga biasa, yaitu bunga dengan tangkai berduri dengan kelopak yang mudah jatuh atau ringkih, tetapi harum baunya. Bunga itu telah ditanam dan tumbuh subur di depan sebuah istana. Ekstensi makna atau pemaknaan kedua bunga mawar merah menjadi bunga yang cantik terjadi ketika orang mengabaikan bunga mawar merupakan bunga dengan tangkai berduri dan ringkih. Orang-orang lebih peduli pada karakternya yang berbau harum dan bentuknya yang elegan. Dalam tahap ini kehadiran bunga mawar di sebuah tempat dapat mempercantik tempat itu. Dalam film Beauty and and the Beast konotasi muncul ketika bunga mawar merah telah mempercantik istana.

Mitos terjadi ketika bunga mawar tidak hanya merupakan bunga yang cantik, tetapi juga ketika bunga mawar melambangkan kecantikan. Pada tahap ini orang tidak lagi melihat bunga mawar sebagai tumbuhan, tetapi sebagai simbol kecantikan yang sempurna tanpa sifat kekurangan. Makna konotasi muncul ketika orang merelasikan bunga mawar merah sebagai tumbuhan biasa (E) dengan pengetahuannya tentang konsep kecantikan yang sempurna (C). Makna mitologi muncul ketika makna konotasi menjadi ideologi dalam pikirannya melalui perulangan dalam aktivitas budaya bahwa bunga mawar melambangkan kecantikan tanpa kekurangan. Ketika makna mitologi pada bunga mawar muncul, orang merasakannya kembali sebagai makna denotasi. Analisis Mawar Merah Ketika Seorang Wanita Tua Memberikannya kepada Pangeran Pada adegan selanjutnya ketika sebuah pesta dansa sedang diselenggarakan di dalam istana tiba-tiba datanglah seorang perempuan tua renta membuka pintu istana. Sementara itu sebuah badai sedang terjadi di luar istana. Sang pangeran dengan terheran-heran mendekati si perempuan itu. Kemudian, si perempuan tua itu memberikan setangkai bunga mawar kepada sang

Page 8: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 1—14

8

pangeran. Namun, sang pangeran menunjukkan ekspresi tidak suka terhadap pemberian itu dan menunjukkan raut muka menghina kepada perempuan itu. Kemudian, ia melempar bunga mawar tersebut di hadapan si perempuan tua itu. Gambar 3. Perempuan Tua Memberikan Mawar Merah Kepada Pangeran

Analisis semiotik ketika seorang perempuan memberikan setangkai bunga mawar kepada sang pangeran dapat dipetakan dalam model sebagai berikut. Model Analisis Semiotika Perempuan Tua Memberikan Mawar Merah Kepada Pangeran Ekspresi (E) (Penanda) - Bunga mawar

merah. - Perempuan tua

renta. - Pangeran.

Isi (C) (Petanda) - Bunga mawar

merah diberikan oleh seorang perempuan tua dan miskin kepada seorang pangeran.

Makna denotatif - Bunga mawar harum baunya dan

bentuknya yang elegan nan rupawan. - Perempuan tua disebut nenek-nenek,

tidak punya daya tarik kecantikan. - Pangeran adalah anak seorang raja,

pewaris tahta, punya kuasa, berwajah rupawan, dan kelompok bangswan elite.

- Pemberian seorang perempuan tua miskin kepada seorang pria yang punya segalanya.

Makna konotatif - Bunga mawar yang diberikan

melambangkan hasrat, cinta, romantisme, dan kasih sayang.

- Wanita tua tidak cocok memberikan mawar kepada pangeran itu.

- Pemberian yang tidak sepantasnya bagaikan bumi dan langit.

Relasi ekspresi (E) yang menjadi penanda, yakni tayangan perempuan tua, bunga mawar dan pangeran dengan isi (C) yang menjadi petanda pada tahap pertama dalam kognisi kita menghasilkan makna denotasi bahwa bunga mawar adalah bunga yang menawan yang harum baunya. Di sisi lain, perempuan tua adalah perempuan yang tidak punya daya tarik kecantikan. Pangeran adalah anak seorang raja, kelompok bangsawan elite. Namun, ada pemberian bunga mawar dari seorang perempuan tua miskin kepada seorang pria yang punya segalanya. Akan tetapi, pemaknaan tidak berhenti di situ saja. Pemaknaan kedua bergulir dan dieksploitasi oleh penulis cerita film agar film punya daya magis, yakni makna konotatif. Pada tahap ini, Bagaimana pun dalam banyak budaya bunga mawar yang diberikan seseorang melambangkan hasrat, cinta, dan kasih sayang kepada orang yang diberinya. Kebanyakan orang memiliki konsep hasrat dan cinta mestinya diberikan kepada yang pantas menerimanya. Ketidaksinkronan muncul antara konsep budaya dengan skenario

Page 9: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Makna Bunga Mawar....(Yusuf Irawan/Nabilah Az-Zahra)

9

yang dimunculkan. Wanita tua tidak cocok memberikan hasrat dan cintanya (mawar merah) kepada seorang pangeran.

Pemaknaan mitos muncul juga dalam kognisi orang dalam tayangan perempuan memberikan bungan mawar merah kepada pangeran tampan. Dalam cerita tradisional Barat, wanita yang memiliki kekuatan gaib biasanya direpresentasikan dengan sosok perempuan tua buruk rupa. Ia dijuluki nenek sihir. Karakter nenek penyihir dipercayai sebagai tokoh ‘penyembuh’ bagi segala konflik permasalahan. Bunga mawar merah yang memiliki arti hasrat, cinta, dan kasih sayang dipilih untuk mengajarkan hal tersebut kepada pangeran yang kejam dan egois. Adegan ini memberikan makna lebih dalam bahwa istana yang sekalipun dipimpin oleh seseorang yang kejam dan egois masih akan terselamatkan selama cinta masih tumbuh di sekitarnya. Dalam arti lain, bahwa kekuatan cinta adalah abadi. Akan selalu tumbuh di setiap keadaan dan kondisi dan mampu mengatasi segala hal. Analisis Mawar Merah Dilempar Pangeran

Dalam adegan selanjutnya, setelah mencemooh pemberian si perempuan tua, lalu sang pangeran melempar mawar pemberian nenek tua ke lantai istana. Tiba-tiba perempuan tua itu tersebut berubah menjadi wanita berparas cantik Ternyata ia seorang peri yang menyamar. Ia memperingatkan agar sang

pangeran tidak tertipu oleh penampilan semata. Pangeran mencoba meminta maaf tapi semuanya terlambat. Sebagai hukuman, perempuan tua mengubah pangeran menjadi makhluk yang menyeramkan dan mengutuk semua pegawai istana menjadi peralatan istana. Kutukan tersebut akan hilang jika ada seseorang yang benar-benar tulus mencintai sang pangeran sebelum kelopak terakhir bunga mawar tersebut jatuh lepas dari tangkainya. Gambar 4. Mawar merah yang Dilempar Pangeran

Pembahasan bunga mawar merah dilempar pangeran dijelaskan dalam model analisis berikut.

Page 10: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 1—14

10

Model Analisis Semiotika Mawar Merah Dilempar Sang pangeran Ekspresi (E) (penanda) Mawar merah

(Isi) (petanda) Mawar merah dilempar pangeran ke lantai

Makna denotatif - Bunga mawar harum baunya dan

bentuknya yang elegan nan rupawan.

- Pangeran melemparkan mawar pemberian seorang wanita.

- Lantai adalah alas atau bagian sebuah ruangan.

Makna konotatif - Bunga mawar melambangkan

hasrat, cinta, romantisme, dan kasih sayang

- Pangeran menghina sebuah pemberian yang tulus.

- Lantai adalah tempat yang memiliki derejat terendah dari sebuah ruangan

Tahap pertama pemaknaan adegan pelemparan bunga mawar pemberian pangeran adalah pemaknaan denotatif. Pemaknaan berlanjut ke pemaknaan konotatif bagaimana pun mawar sudah menjadi perlambang hasrat, cinta, dan kasih sayang. Jadi, pelemparan bunga mawar pemberian si perempuan tua tidak hanya penolakan cinta, tetapi juga sebuah penghinaan. Apalagi, bunga itu dilempar ke lantai di hadapan pemberinya. Lantai tidak hanya bagian sebuah ruangan, tetapi juga dikonotasikan sebuah bagian ruangan dengan derajat yang rendah. Mitos yang muncul dari adegan mawar merah pemberian perempuan tua dilempar pangeran adalah seorang seorang rupawan dan punya segalanya tak akan

pernah jatuh cinta pada orang biasa apalagi buruk rupa dan tak punya apa-apa walaupun cinta yang dia terima begitu tulus. Dan, memang benar adanya orang lebih cenderung melihat penampilan daripada isi.

Analisis Mawar Kutukan di dalam Gelas Kaca

Setelah si perempuan tua menyihir sang pangeran. Penyihir membuat seluruh rakyat lupa dengan keberadaan sang pangeran dan istananya. Mawar yang berawal merah kini telah berubah menjadi mawar kutukan berwarna merah tua. Kelopak bunga mawar itu akan berjatuhan satu per satu. Jika sang pangeran berhasil mencintai seorang wanita dengan tulus dan sebaliknya juga sebelum kelopak mawar terakhir lepas, maka kutukan tersebut akan hilang. Jika tidak, semua kutukan akan kekal selamanya. Mawar kutukan pun disimpan dalam gelas kaca seperti dalam tayangan gambar 5. Gambar 5. Mawar kutukan di dalam gelas kaca

Berikut adalah model analisis pemaknaan dari makna denotasi

Page 11: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Makna Bunga Mawar....(Yusuf Irawan/Nabilah Az-Zahra)

11

hingga makna konotasi bunga mawar salam kaca. Model analisis semiotika mawar kutukan di dalam gelas kaca Ekspresi (E) (penanda) -Mawar merah -kaca

(Isi) (petanda) Mawar merah dalam kaca

Makna denotasi Bunga mawar tersimpan dan terlindungi di dalam gelas kaca. Makna konotasi Bunga mawar yang tersimpan di dalam gelas kaca bukan mawar biasa.

Relasi (R) antara ekspresi dengan isi (C) menghasilkan makna setangkai bunga mawar merah disimpan dalam kaca. Pemaknaan selanjutnya yaitu, makna denotasi mengasilkan makna bahwa bunga mawar itu bukan bunga mawar biasa sehingga perlu dilindungi di dalam kaca.

Kaca pada umumnya dipandang sebagai simbol kerentanan dan kerapuhan. Namun, adakalanya kaca juga berhubungan dengan hal-hal yang protektif dan kuat. Kaca bisa melambangkan perlindungan yang tak terlihat, tetapi juga mudah pecah sama dengan kondisi sang pangeran setelah dikutuk. Pangeran yang sebenarnya sudah rapuh merasa putus asa masih saja menutup hati dan egois dengan cintanya.

Pada tahap selanjutnya mawar merah itu menjadi mitos. Mawar itu dapat menentukan keberlangsungan hidup seseorang, yakni sang pangeran. Jika sang

pangeran belum menemukan cinta sejatinya dan semua kelopak bunga mawar telah jatuh, ia akan tetap menjadi makhluk yang terlihat buas. Mitos itu ditanamkan kepada penonton. Analisis Mawar Putih di Pekarangan Bersalju Dalam kutukan penyihir, cuaca di sekitar istana selalu dibuat mengalami musim salju. Cuaca itu berbeda dengan wilayah lain Perbedaan ini membuat Maurice, Ayah Belle, yang sedang tersesat di dalam memilih masuk ke dalam istana untuk mecari tempat berlindung. Saat Maurice masuk, ia sangat terkejut melihat benda-benda di dalam istana dapat berbicara. Lalu Maurice langsung lari keluar dan bergegas untuk pergi meninggalkan istana. Saat berada di luar istana, Maurice melihat mawar putih yang ia cari. Mawar itu adalah hadiah untuk Belle yang memintanya membawakan bunga mawar ketika ia pulang nanti.

Page 12: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 1—14

12

Gambar 6. Mawar Putih di Pekarangan Bersalju

Analisis semiotik mawar putih di pekarangan istana dapat dipetakan dalam model sebagai berikut. Model Analisis Semiotika Mawar Putih di Pekarangan Bersalju Ekspresi (E) (penanda) -Mawar putih - Salju

Isi (C) (petanda) Mawar putih dalam cuaca bersalju

Makna denotasi - Bunga mawar putih dapat tumbuh

mekar di iklim yang bersalju. - Salju menandakan musim dingin atau

akhir musim tanam. Makna konotasi - Telah terjadi perubahan warna bunga

mawar di pekarangan istana. - Perubahan dari hasrat cinta menjadi

ketulusan cinta. - Mawar putih melambangkan kepolosan

dan ketulusan. - Bunga mawar ini adalah bunga mawar

istimewa karena dapat tumbuh di akhir musim tanam.

Makna pertama dari bunga mawar putih di pekarangan istana

dalam musim bersalju adalah mawar putih dapat mekar dalam cuaca itu. Padahal, salju merepresentasikan iklim yang

dingin dan kekurangan sinar matahari. Seterusnya muncul makna kedua, yakni makna konotasi. Penonton melihat sebuah perubahan warna mawar dari warna merah ke warna putih. Hal itu menunjukkan ada suatu perubahan mood dari sebuah hasrat menuju ketulusan dan keikhlasan. Mitos yang muncul dari bunga mawar putih adalah mawar putih melambangkan cinta dan kasih sayang, tetapi cinta itu penuh dengan ketulusan seperti cinta seorang ayah (Maurice) kepada putrinya (Belle). Cinta seorang ayah bukanlah cinta penuh hasrat, nafsu, dan romantisme yang dilambangkan dengan mawar merah dalam adegan-adegan film sebelumnya. Mawar putih di musim bersalju melambangkan bahwa ketulusan akan tetap hidup di kondisi sesulit apa pun dan membawa kebahagiaan. 4. Simpulan

Film Beauty and the Beast sesungguhnya menyimpan banyak pesan bagi para penontonnya. Beberapa pesan tersebut disimpan dalam bentuk simbolik yang dapat ditemukan dalam pemilihan benda-benda atau elemen-elemen pada film tersebut. Penelitian ini telah mengupas makna bunga mawar dalam tayangan film Beauty and the Beast.

Penelitian kualitatif dengan pisau analisis teori semiotik Barthes ini menemukan bahwa makna bunga mawar merah dan mawar putih terentang dari makna

Page 13: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Makna Bunga Mawar....(Yusuf Irawan/Nabilah Az-Zahra)

13

denotatif hingga makna mitologi. Secara denotatif bunga mawar hanyalah bunga biasa dengan karakteristik berduri, berkelopak indah, dan berbau wangi. Namun, film ini berhasil mengeksploitasi makna konotasi dan mitologi bunga mawar.

Makna konotasi Mawar merah melambangkan hasrat, cinta, romantis medan kasih sayang. Namun, ketika mawar merah hasil pemberian seseorang dilemparkan, itu bermakna penolakan.

Peralihan mawar merah menjadi mawar putih di pekarangan istana merupakan peralihan dari hasrat dan cinta menjadi ketulusan.

Mitos muncul ketika konotasi telah membudaya dan menjadi ideologis. Mawar merah telah menjadi lambang cinta yang sempurna tanpa kelemahan, sedangkan mawar putih melambangkan cinta yang tulus seperti cinta seorang ayah kepada putrinya.

Tahapan pemaknaan bunga mawar yang dipetakan dalam analisis semiotik Barthes berlangsung itu tanpa disadari penonton film Beauty and the Beast. Oleh karena itu, teori Barthes ini sangat bermanfaat untuk menganalisis sebuah gejala budaya.

Daftar Acuan

Creswell, J. W. 2009. Research Design: Qualitative and mixed methods approaches. London and Thousand Oaks: Sage Publications.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, tanda, dan

Makna (terjemahan: Setyarini dan Piantari). Yogyakarta: Jalasutra.

Effendy, Onong Uchjana. 1986.

Dinamika Komunikasi. Bandung: CV Remadja Karya.

Fadzilah, Resita Marif. dkk. 2017. A

Semiotics Study of Characterization on the Movie and Visual Novel Adaptations of Andersen’s Thumbelina. Jurnal Leksika Vol. 11 No. 2 34—45.

Film (Def. 1 & 2) Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) daring. Dilihat di https://kbbi.web.id/film.

Hoed, Benny H. 2018. Semiotik dan

Dinamika Sosial Budaya. Depok: FIB Universitas Budaya.

Mawar (Def. 1) (n.d.) Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) daring. Dilihat di https://kbbi.web.id/mawar

Noth, Winfried. 1990. Handbook of

Semiotics. Indiana: Indiana University Press.

Pauzan, Alfan Asyraq 2018. A Semiotic

Analysis of the John Wick 1 Film Using Charles Sanders Peirce’s Semiotic Theory (tesis). Adab and Humanities Faculty Alauddin State Islamic University of Makassar.

Piliang, Yusraf Amir. 2014. Semiotika

sebagai Metode dalam Penelitian Desain dalam Semiotika Budaya. Penyunting: Christomy dan Yuwono. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Universitas Indonesia.

Page 14: MAKNA BUNGA MAWAR PADA FILM BEAUTY AND THE BEAST …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 1—14

14

Shofaa, Fathin dan Meina Astri Utami.

2017. Menyingkap Makna dan Tanda dalam Iklan Rokok A-Mild Versi “Hasrat”: Sebuah Kajian Semiotik. Jurnal Ranah, 6 (2), 180—197.

Wantoro 2018. Semiotic Analysis of

Space and Time in the Film. Proceeding in Conferences on Business, Economic, Social Sciences and Humanities: Ecobest 2018.

What Does Snow Symbolize? (n.d.) Dilihat di https://www.reference.com/world-view/snowsymbolize-23c1598d88e76e13.

Zaimar, Yulia Sofiani. 2017. Semiotic

Analysis of Valak and Lorraine in

the Conjuring 2 Film. Journal of

English Language Teaching

Volume 1 Issue 2 March 2017