managemen pengelolaan limbah

22
MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH Oleh : Kelompok 2 Pembimbing : Dr. Anita Masidin, MS, SpOK

Upload: reni-effendi-

Post on 23-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ta

TRANSCRIPT

Page 1: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Oleh : Kelompok 2

Pembimbing :Dr. Anita Masidin, MS, SpOK

Page 2: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomiperkembangan teknologimeningkatnya kegiatan industri dampak negatif pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat polusi dan limbah yang dihasilkan industri .

Selain dari itu, limbah juga berasal dari kegiatan rumah tangga dan aktivitas alam.

Page 3: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Tinjauan pustaka

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Page 4: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Klasifikasi

Jenis senyawa

1. Limbah organik yaitu limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk, seperti: kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-sisa tumbuhan mati.

2. Limbah anorganik yaitu segala limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai

Page 5: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Wujud :

1. Limbah cair

2. Limbah padat merupakan limbah yang terbanyak dilingkungan. Biasanya limbah padat disebut sebagai sampah.

3. Limbah gas

Page 6: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Sumber:1. Limbah domestik2. Limbah industri3. Limbah pertanian4. Limbah pertambangan

Berdasarkan nilai ekonomisnya :1. Limbah yang memiliki nilai ekonomis 2. Limbah non ekonomis

Page 7: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Karakteristik limbah

Berukuran mikro Dinamis Berdampak luas (penyebarannya) Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Page 8: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

LIMBAH CAIR

Semua jenis limbah yang berwujud cairan berupa air serta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air.

Klasifikasi Limbah Cair Domestic (Domestic Wastewater) Limbah Cair Industri (Industrial Wastewater) Rembesan dan Luapan (Infiltration and Inflow) Air Hujan (Storm Water)

Page 9: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Dampak limbah cair :

Dampak terhadap kesehatan : Sebagai pembawa dan kandungan kuman penyakit Dapat mengandung bahan-bahan beracun, penyebab

iritasi, bau dan bahkan suhu yang tinggi seta bahan-bahan lainnya yang mudah terbakar.Bahan-bahan seperti raksa, timah hitam, Krom ,sianida.

Dampak Terhadap Lingkungan Bau Merusak Benda Sekitar Mengaganggu keindahan

Page 10: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurangi kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam .

pengolahan air buangan yang telah dikembangkan meliputi 3 metode pengolahan:

– pengolahan secara fisika– pengolahan secara kimia– pengolahan secara biologi

Page 11: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

LIMBAH GAS

Sisa dari proses usaha dan/atau kegiatan yang berwujud gas/asap. Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran udara global adalah:

– Karbon monoksida (CO),– Nitrogen oksida (Nox),– Hidrokarbon (HC),– Sulfur oksida (SOx)– Partikulat.

Page 12: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Cemaran sekunder :

– CO2 (karbon monoksida),– Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke

fog),– Hujan asam,– CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon),– CH4 (metana).

Page 13: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

WHO Inter Regional Symposium on Criteria for Air Quality and Method of Measurement telah menetapkan beberapa tingkat konsentrasi pencemaran udara dalam hubungan dengan akibatnya terhadap kesehatan/ lingkungan sebagai berikut:

Tingkat I : Konsentrasi dan waktu expose di mana tidak ditemui akibat apa-apa, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tingkat II : Konsentrasi di mana mungkin dapat ditemui iritasi pada panca indera, akibat berbahaya pada tumbuh-tumbuhan, pembatasan penglihatan atau akibat-akibat lain yang merugikan pada lingkungan (adverse level).

Tingkat III : Konsentrasi di mana mungkin timbul hambatan pada fungsi-fungsi faali yang fital serta perubahan yang mungkin dapat menimbulkan penyakit menahun atau pemendekan umur (serious level).

Tingkat IV : Konsentrasi di mana mungkin terjadi penyakit akut atau kematian pada golongan populasi yang peka (emergency level).

Page 14: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Pengolahan Limbah Gas

Dasar pengembangan yang dilakukan adalah absorbsi, pembakaran, penyerap ion, kolam netralisasi dan pembersihan partikel.

Page 15: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain

Page 16: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Pengidentifikasian limbah B3:

1. Berdasarkan sumber : limbah B3 dari sumber spesifik; limbah B3 dari sumber tidak spesifik; limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa,

tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi

Page 17: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

2. Berdasarkan karakteristik

mudah meledak pengoksidasi sangat mudah sekali menyala sangat mudah menyala mudah menyala amat sangat beracun sangat beracun beracun berbahaya korosif bersifat iritasi berbahaya bagi lingkungan karsinogenik teratogenik mutagenik.

Page 18: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Pengaruh limbah B3 terhadap mahluk hidup, khususnya manusia:

1. Efek akut menimbulkan akibat berupa kerusakan susunan syaraf, kerusakan sistem pencernaan, kerusakan sistem kardio vasculer, kerusakan sistem pernafasan, kerusakan pada kulit, dan kematian.

2. Efek kronis : efek karsinogenik, efek mutagenik, efek teratogenik, dan kerusakan sistem reproduksi.

Page 19: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Bagian organ tubuh yang terkena pengaruh adalah:

Ginjal (umumnya disebabkan zat toksik Cadmium) Tulang (umumnya disebabkan zat toksik Benzene) Otak (umumnya disebabkan zat toksik Methyl

Mercury) Liver (umumnya disebabkan zat toksik Carbon  –

Tetrachlorida) Paru-paru (umumnya disebabkan zat toksik

Paraquat) Mata (umumnya disebabkan zat toksik Khloroquin). Selain itu, dikenal juga efek yang mempengaruhi

pertumbuhan dan reproduksi

Page 20: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Penanganan Limbah B3

Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Nomor Kep-03/BAPEDAL/09/1995 tertanggal 5 September 1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan:1. Lokasi pengolahan2. Penanganan limbah B3 sebelum diolah3. Pengolahan limbah B3 secara kimia, fisika ,

stabilisas/solidifikasi, insinerasi, 4. Hasil pengolahan limbah B3

Page 21: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Efek Limbah Terhadap Manusia dan Lingkungan :

Pembuangan limbah yang tidak kontrol merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme yang manarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkit berbagai penyakit .

Air cucian dari penggunaan detergen itu kemudian dibuang keselokan dan merembes ke air tanah, air selokan mengalir ke sungai dan seterusnya kelaut membahayakan kelestarian lingkungan disekitar

Penguraian limbah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair. Selain itu gas ini sangat berbahaya karena gas ini dapat meledak dan mengancam kelestarian lingkungan.

Page 22: MANAGEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Usaha Penanggulangan Limbah

Melarang pembuangan sampah-sampah rumah tangga keselokan (parit), sungai, danau dilaut,dan sampah itu harus dibuang pada tempat-tempat yang telah ditentukan.

Setiap perusahaan minyak diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpukan minyak dan kemudian menyedot kembali, dengan demikian tumpukan minyak tidak akan melebar luas dan mengurangi adanya limbah rumah tangga.

Menetapkan Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya