manajemen kesehatan dan kesejahteraan...
TRANSCRIPT
Manajemen Kesehatan dan Kesejahteraan Ternak
http://mankester.wordpress.com
Faculty of Animal Husbandry. Padjadjaran University. Bandung
Feb-11 mankester/topik1/dwicipto2009
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
1973 - 2009
COMPUTATION COMMUNICATION COLLECTION
graphing calculators,laptops,
gigabytes and gigahertze-mail,
voice-mail,chatrooms,
FAX,pagers,
cell phonesinstant messaging,
wireless connectivity
Online Information:web catalogs,
networked databases,online newspapers,
course websites,
Feb-11 mankester/dwicipto2009
mahasiswa
Teknisi Lab dan Tutor
Perpustakaan
dan ICTSarana Prasarana
Dosen dan Asisten
Kurikulum
SAP, GBPP
Profesional Skill dan Sofskill
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Student Centred Learning
WeblogModel PembelajaranOverview: Slide, Film, diskusi , blog
http://mankester.wordpress.com
KurikulumSAP, GBPP, Bahan Ajar [Buku Ajar, e-learning,e-book]
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Program Based Learning Cycle
OverviewProblem, Project, or Assignment
Group Discussion
Research
Group Discussion
Preparation of Group “Product”
Whole Class Discussion
Mini-lecture
(Assessment)
Kurikulum
SAP, GBPP
Feb-11 mankester/dwicipto2009
TOPIK I.
Konsep Manajemen Kesehatan Ternak, Penyakit
dan Kesejahteraan Ternak
“ Perubahan global, regional dan nasional secara langsung maupun tidak
langsung telah mempengaruhi pengembangan agribisnis dan agroindustri
produk peternakan.
Dampak yang paling terasa adalah adanya tuntutan agar produk yang
dihasilkan senantiasa kompetitif khususnya terhadap berbagai aspek yang
berkaitan dengan mutu produk serta sistem penanganannya, sehingga secara
kuantitatif dan kualitatif suatu produk mempunyai daya saing yang tinggi dan
diterima oleh konsumen dengan baik karena secara normatif merupakan
produk yang aman dan sehat”.
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Sistem keamanan pangan merupakan kebutuhan mendesak untuk
ditumbuhkembangkan sejalan dengan semakin meningkatnya kesadaran
manusia akan kebutuhan zat gizi dan dampaknya terhadap kesehatan
masyarakat.
Dalam perspektif inilah mata kuliah Manajemen Kesehatan Ternak dan
Kesejahteraan ternak diajarkan, mengingat kesehatan ternak buka saja
sebuah persoalan mikro yang nuansanya memiliki dampak makro bagi
pembangunan manusia dan hubungan antar bangsa dan negara.
The verb manage comes from the Italian maneggiare (to handle —
especially a horse), which in turn derives from the Latin manus (hand).
The French word mesnagement (later ménagement) influenced the
development in meaning of the English word management in the 17th
and 18th centuries.
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan dan Kesejahteraan
Ternak
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian upaya suatu organisasi dan proses penggunaan semua
sumberdaya organisasi untuk tercapainya suatu organisasi yang telah
ditetapkan.
Dalam banyak hal, manajemen adalah suatu “seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang-orang”. Batasan atau definisi manajemen yang lain
mengatakan bahwa manajer untuk mencapai tugas organisasi dengan cara
mengatur orang-orang lain untuk menjalankan tugas-tugas yang tidak
mungkin akan dijalankan sendiri.
Kesehatan ternak merupakan bagian integral sistem produksi. Oleh karena
itu faktor-faktor produksi sangat mempengaruhi keberhasilan manajemen
kesehatan ternak.
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Management in business and human organization activity is simply the act of
getting people together to accomplish desired goals. Management comprises
planning, organizing, staffing, leading or directing, and controlling an organization
(a group of one or more people or entities) or effort for the purpose of
accomplishing a goal. Resourcing encompasses the deployment and manipulation
of human resources, financial resources, technological resources, and natural
resources.
Manajemen kesehatan ternak dapat diartikan sebagai prosesperencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalianfaktor-faktor produksi melalui optimalisasi sumberdaya yangdimilikinya agar produktivitas ternak dapat dimaksimalkan, kesehatanternak dapat dioptimalkan dan kesehatan produk hasil ternak memilikikualitas kesehatan sesuai dengan standar yang diinginkan. Manajemenkesehatan ternak harus melalui suatu proses yaitu suatu cara yangsistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan.
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Dalam ilmu produksi, pengendalian penyakit pada hakekatnya bertujuan untukmeningkatkan efisiensi produksi sehingga proses produksi berlangsung optimaldan diperoleh efisiensi ekonomi dan pencapaian suatu produk yang berkualitasdengan memperhatikan aspek keamanan pangan pada konsumen
PeraturanPerundangan
Tatalaksana
Pakan
Produktivitas Ternak
Manajemen
Kesehatan
Reproduksi
Pemuliabiakan
Efisiensi Produksi
Efisiensi Ekonomi
Ilustrasi 1. Tata Letak Ilmu Manajemen Kesehatan dan Ilmu-ilmu LainnyaFeb-11 mankester/dwicipto2009
Perencanaan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan adalah:
1. sejauhmana gambaran peta epidemiologi di daerah lokasi peternakan dan
sekitarnya telah diperoleh dan dipelajari,
2. sejauhmana catatan atau recording tentang penyakit-penyakit endemic di
daerah tersebut diperoleh,
3. prevalensi, angka mortalitas dan morbiditas ternak baik akibat serangan
penyakit maupun karena faktor lain,
4. sejauhmana kualitas produksi ternak dan kualitas hasil ternak yang
dihasilkannya selama proses produksi,
5. metode dan aplikasi usaha pencegahan dan pengobatan berdasarkan
evaluasi kasus-kasus terdahulu, dan
6. memperbaiki kendala-kendala yang sering dihadapi selama proses
produksi berlangsung. Khususnya yang berkaitan dengan pengendalian
penyakit.
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses pengaturan dan pengalokasian
kerja, wewenang dan sumberdaya di lingkungan peternakan sehingga
tujuan usaha peternakan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Struktur, koordinasi dan rancangan organisasi dapat didesain sesuai
karakteristik dan pola usaha peternakan.
Struktur organisasi dalam manajemen kesehatan harus dapat
dideskripsikan dalam bentuk:
1. adanya rincian jenis pekerjaan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai,
2. membagi seluruh beban menjadi kegiatan yang logis,
3. penggabungan tugas dengan cara yang logis dan efisien,
4. adanya mekanis koordinasi dan
5. memantau efektivitas struktur manajemen.
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Kepemimpinan dan Pengendalian
Dalam manajemen kesehatan ternak kepemimpinan diperlukan untuk
mengerahkan, mempengaruhi dan memotivasi para karyawan di lingkungan
peternakan supaya termotivasi untuk menjalankan tugas-tugas pokok dalam
pengendalian penyakit.
Seorang manajer kesehatan ternak yang baik harus juga mampu berungsi
dalam pengendalian manajemen disamping kompetensi keilmuan di bidang
tersebut.
Ada empat unsur utama yang harus dimilikinya yaitu
1. menetapkan standar kinerja,
2. mengukur kinerja yang sedang berjalan,
3. membandingkan kinerja tersebut dengan standar yang telah ditetapkan
4. mengambil tindakan untuk memperbaiki jika ada kesalahan.
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Animal Welfare:
The novelist John Galsworthy once wrote:
Butchers and slaughtermen perform a necessary task from which most of us would shrink, and it is
unbecoming and nonsensical to suggest intentional cruelty on their part. I do not for a moment. But I
do say that it is the business of the law so to control the methods of slaughter as to obviate, as far as
possible, needless suffering, however unintentionally it may be inflicted.
There are three reasons for being concerned about animal welfare:
• respect for animals and a sense of fair play;
• poor welfare can lead to poor product quality;
• risk of loss of market share for products which acquire a poor welfare image.
As a guide to moral standards many countries have adopted the Five Freedoms.
These are a set of goals towards which animal owners and handlers should strive.
They are:
•freedom from thirst, hunger and malnutrition;
•the provision of appropriate comfort and shelter;
•the prevention or rapid diagnosis and treatment of injury, disease or infestation with
parasites;
•freedom from distress;
•the ability to display normal patterns of behaviour.
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Siskeswannas, Manajemen Risiko dan Keamanan Produk Ternak
Dalam rangka pemantapan peternakan sebagai industri biologis yang
dikendalikan manusia, maka perlu dukungan yang ideal dalam tugas dan
peran bidang kesehatan hewan.
Kondisi yang ideal berupa ternak sehat, lingkungan budidaya yang bebas
dari penyakit berbahaya, produk peternakan yang aman, sehat, utuh/murni,
dan halal untuk konsumsi manusia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas maka pemerintah mempunyai
sistem pendekatan kesehatan yang disebut dengan Sistem Kesehatan Hewan
Nasional (Siskeswannas).
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Dalam Sistem Kesehatan Hewan Nasional (Siskeswannas), kesehatan hewandipandang sebagai bagian dari kesehatan masyarakat (public health), bagian daripenyediaan bahan pangan asal hewan (food of animal origin), dan bagian daripembangunan pertanian secara keseluruhan.
Prinsip-prinsip dasar dari sistem pengawasan bahan pangan asal hewan yangberisiko menyebabkan kerusakan dan kontaminasi mikroorganisme meliputipencegahan dini (preventive measure), pengawasan proses produksi mulai daritahap awal sampai distribusi produk akhir (in-process inspection), dokumentasiprosedur dan hasil pengawasan dengan baik dan benar (record keeping) danpengujian laboratorium.
Dilaksanakan dan diterapkannya sistem keamanan pangan yang baku secaratidak langsung akan dapat meningkatkan daya saing produsen.
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Secara garis besar Siskeswannas memiliki komitmen dalam hal wawasan,dimana kesehatan hewan harus dipandang sebagai bagian dari kesehatanmasyarakat, bagian dari penyediaan pangan asal ternak dan bagian daripembangunan pertanian.
Pendekatan Siskeswannas adalah merubah pendekatan hewan (animaldiseases approach) ke pendekatan kesehatan hewan secara utuh (animalhealth approach).
Sistem pembinaan kesehatan hewan nasional dikembangkan menjadi 4subsistem yaitu (a) sub sistem pelayanan kesehatan hewan terpadu, (b)subsistem pengamanan lingkungan budidaya, (c) susbsistem pengamanansumberdaya alam dan (d) susbsistem pengamanan hasil peternakan
Feb-11 mankester/dwicipto2009
Feb-11 mankester/dwicipto2009
PerencanaanPara manager
menggunakan logika
keilmuan dan metode
ilmiah untuk mencapai
tujuan secara efektif dan
efisien
PengorganisasianPara manager menata
dan mengalokasikan
kerja, wewenang, dan
sumberdaya untuk
mencapai tujuan secara
efisien
PengendalianPara manager
memastikan bahwa usaha
peternakan mencapai
tujuan secara efektif dan
efisien
KepemimpinanPara manager
mengarahkan,
mempengaruhi dan
memotivasi SDM untuk
menjalankan tugas pokok
Urutan ideal dari kegiatan
manajemen
Kenyataan kegiatan-kegiatan
manajemen
Lingkungan Luar
Lingkungan Dalam
Feb-11 mankester/dwicipto2009
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK Form: A-1
A. PENYAJI Kelas/Kelompok:
STANDAR PENILAIAN KELOMPOK (Skor 40 -100)
No Parameter Skor Catatan
1. Presentasi
2. Tampilan Slide
3. Kekompakan
4. Worksheet
5. Laporan Diskusi
STANDAR PENILAIAN INDIVIDU (Skor 40 -100)
No. Parameter Skor Catatan
1. Keaktifan
2. Ketepatan jawaban
B. PEMBAHAS Kelas/Kelompok:
STANDAR PENILAIAN INDIVIDU (Skor 40 -100)
No. Parameter Skor Catatan
1. Keaktifan
2. Penguasaan materi
Feb-11 mankester/dwicipto2009
BABFormat Laporan
Cakupan Isi Nilai Bobot %
I Pendahuluan 20
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah Klasifikasi dan definisi permasalahan
1.3. Tujuan
II Tinjauan Pustaka a. Kedalaman dengan masalah 20
b. Keterkaitan dengan masalah
III Pembahasan a. Analisis masalah 30
b. Penggabungan informasi baru dan
lama untuk diaplikasikan
IV KESIMPULAN Kesimpulan terhadap apa yang 30
dipelajari
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN KELOMPOK Form: A-2
Feb-11 mankester/dwicipto2009
LEMBAR KERJA STUDI KASUS Form: T-1
Work Sheet Mata Kuliah Manajemen Kesehatan
Hari/ tanggal : ………………………………………………………..
Studi kasus :
Penjelasan singkat
(Menjawab 5 pertanyaan dasar)
Alternatif solusi
(tulis berdasarkan skala prioritas)
Kesimpulan
Feb-11 mankester/dwicipto2009
PERANGKAT PENDUKUNG
1. Sarana dan Prasarana2. Ruang kelas untuk presentasi, diskusi.3. Perpustakaan dan ICT4. Buku, jurnal, bahan ajar, hotspot, web, blog, e-book,e-jurnal, e-
learning.5. Dosen dan Asisten [merancang proses pembelajaran, materi dan
topic dari Student SCL Worksheet]. 6. Teknisi dan Tutor [Peralatan dan Rooster]7. Kurikulum, SAP dan GBPP8. Mahasiswa [Student SCL Worksheet dan logbook]
Feb-11 mankester/dwicipto2009
TANGGUNG JAWAB DAN AKTIFITAS MAHASISWA
Hal- hal yang harus diperhatikan untuk mengembangkan sistem belajarkelompok tutorial dalam Student Centred Learning, yaitu memahami:
1. Klasifikasi dan definisi permasalahan2. Analisis masalah3. Identifikasi dan karakterisasi pengetahuan yang diperlukan4. Identifikasi hal-hal yang telah diketahui sebelumnya5. Identifikasi sumber pembelajaran yang berhubungan6. Pengumpulan informasi baru7. Penggabungan informasi lama dan baru berikut pemahamannya
untuk dapat di aplikasikan dalam permasalahan8. Identifikasi terhadap segala sesuatu yang tidak dipelajari9. Kesimpulan terhadap apa yang telah dipelajari.
Reflections and Questions
Baca:http://mankester.wordpress.com
Feb-11 mankester/dwicipto2009