manajemen sdm p engukuran kerja

14
MANAJEMEN SDM MANAJEMEN SDM P P engukuran Kerja engukuran Kerja Dalam terminologi SDM, pengukuran pekerjaan bukan suatu Dalam terminologi SDM, pengukuran pekerjaan bukan suatu hal yang aneh, terutama ketika pihak manajemen hal yang aneh, terutama ketika pihak manajemen perusahaan akan menggaji seseorang. Apa ukuran perusahaan akan menggaji seseorang. Apa ukuran menentukan gaji 100? Untuk itu dicari dasar paling menentukan gaji 100? Untuk itu dicari dasar paling tepat untuk memberikan kompensasi kepada seseorang tepat untuk memberikan kompensasi kepada seseorang yaitu bobot pekerjaan. yaitu bobot pekerjaan. Salah satu metode yaitu penggunaan point system dalam Salah satu metode yaitu penggunaan point system dalam Evaluasi dan Pengukuran Pekerjaan Evaluasi dan Pengukuran Pekerjaan Ada 6 langkah untuk melaksanakan point sistem Ada 6 langkah untuk melaksanakan point sistem 1.Tentukan faktor-faktor bobot pekerjaan 1.Tentukan faktor-faktor bobot pekerjaan 2. Menentukan derajat faktor-faktor penentu 2. Menentukan derajat faktor-faktor penentu 3.Alokasi angka ke dalam masing-masing subfaktor penentu 3.Alokasi angka ke dalam masing-masing subfaktor penentu bobot pekerjaan bobot pekerjaan 4.Alokasikan angka ke dalam masing-masing tingkatan 4.Alokasikan angka ke dalam masing-masing tingkatan 5.Kembangkan pegangan manual untuk memberikan tingkatan 5.Kembangkan pegangan manual untuk memberikan tingkatan tertentu tertentu

Upload: oleg

Post on 20-Jan-2016

58 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

MANAJEMEN SDMMANAJEMEN SDMPPengukuran Kerjaengukuran Kerja

Dalam terminologi SDM, pengukuran pekerjaan bukan suatu hal yang Dalam terminologi SDM, pengukuran pekerjaan bukan suatu hal yang aneh, terutama ketika pihak manajemen perusahaan akan aneh, terutama ketika pihak manajemen perusahaan akan

menggaji seseorang. Apa ukuran menentukan gaji 100? Untuk menggaji seseorang. Apa ukuran menentukan gaji 100? Untuk itu dicari dasar paling tepat untuk memberikan kompensasi itu dicari dasar paling tepat untuk memberikan kompensasi

kepada seseorang yaitu bobot pekerjaan. kepada seseorang yaitu bobot pekerjaan.

Salah satu metode yaitu penggunaan point system dalam Evaluasi Salah satu metode yaitu penggunaan point system dalam Evaluasi dan Pengukuran Pekerjaandan Pengukuran Pekerjaan

Ada 6 langkah untuk melaksanakan point sistem Ada 6 langkah untuk melaksanakan point sistem

1.Tentukan faktor-faktor bobot pekerjaan1.Tentukan faktor-faktor bobot pekerjaan

2. Menentukan derajat faktor-faktor penentu2. Menentukan derajat faktor-faktor penentu

3.Alokasi angka ke dalam masing-masing subfaktor penentu bobot 3.Alokasi angka ke dalam masing-masing subfaktor penentu bobot pekerjaanpekerjaan

4.Alokasikan angka ke dalam masing-masing tingkatan4.Alokasikan angka ke dalam masing-masing tingkatan

5.Kembangkan pegangan manual untuk memberikan tingkatan 5.Kembangkan pegangan manual untuk memberikan tingkatan tertentutertentu

6.Aplikasikan sistem poin6.Aplikasikan sistem poin

Page 2: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

No Faktor kritis

Minumum

Rendah Menengah Tinggi

1 Tanggung jawab

a.Keamanan yang lain 25 50 75 100

b.Peralatan dan bahan baku 20 40 60 80

c.Membantu trainee 5 20 35 50

d.Kualitas produk 20 40 60 80

2 Keahlian

a.Pengalaman 45 90 135 180

b.Pendidikan dan latihan 25 50 75 100

3 Usaha

a.Fisik 25 50 75 100

b.Mental 35 70 105 150

4 Kondisi kerja

a.Tidak menyenangkan 20 40 60 80

b.Bahaya resiko 20 40 60 80

Tingkatan

Tabel 1. Matrik poin system

Sumber: Wartner dan Davis (1996) dalam Maarif dan Tanjung 2003

Page 3: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

No Faktor kritis

Minumum

Rendah Menengah Tinggi

1 Tanggung jawab

a.Keamanan yang lain 25 50 75 100

b.Peralatan dan bahan baku 20 40 60 80

c.Membantu trainee 5 20 35 50

d.Kualitas produk 20 40 60 80

2 Keahlian

a.Pengalaman 45 90 135 180

b.Pendidikan dan latihan 25 50 75 100

3 Usaha

a.Fisik 25 50 75 100

b.Mental 35 70 105 150

4 Kondisi kerja

a.Tidak menyenangkan 20 40 60 80

b.Bahaya resiko 20 40 60 80

Tingkatan

Tabel 2. Matrik poin system untuk Manajer Operasi

Bobot pekerjaan Manajer Produksi=100+80+50+80+135+75+75+150+40+80=865

Jika pekerjaan lain memiliki total bobot yang lebih besar berarti bobot pekerjaannya lebih besar

Page 4: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

1.Kisi Manajerial1.Kisi ManajerialSalah satu kerangka kerja untuk mempelajari kepemimpinan adalah Salah satu kerangka kerja untuk mempelajari kepemimpinan adalah

konsep kisi manajerial (Managerial grid) dari Robert Blake dan konsep kisi manajerial (Managerial grid) dari Robert Blake dan Jane Mouton. Kedua ahli manajemen mengembangkan kisi Jane Mouton. Kedua ahli manajemen mengembangkan kisi

berpetak 9x9 yang mengklasifikasikan dua dimensi penting dari berpetak 9x9 yang mengklasifikasikan dua dimensi penting dari keefektifan pemimpin: (1)perhatian pada manusia dan keefektifan pemimpin: (1)perhatian pada manusia dan

kekerabatan dan (2) perhatian pada produksi atau keluaran. kekerabatan dan (2) perhatian pada produksi atau keluaran.

9

5,5 Middle of the road

11

5

5 9

9,9Team

approach

Perhatian kepada produksi

Rendah

Tinggi

perhatian

kepada

manusia

Tinggi

Rendah

1,9 Country

club

9,1Task manajemen

9,9

1,1 improverished

Kisi Manajemen

yang dikembangk

an oleh Robert

Blake dan jane Mouton

Page 5: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

KeteranganKeteranganIMPROVERISHED: manajer serabutan pemimpin yang tidak IMPROVERISHED: manajer serabutan pemimpin yang tidak

memperhatikan karyawan dan produksi.memperhatikan karyawan dan produksi.

COUNTRY CLUB:Terlalu memperhatikan pada karyawan tetapi tidak COUNTRY CLUB:Terlalu memperhatikan pada karyawan tetapi tidak memperhatikan pada produksi.memperhatikan pada produksi.

TASK MANAGEMEN: Sangat memperhatikan pada kerja walaupun TASK MANAGEMEN: Sangat memperhatikan pada kerja walaupun harus mengorbankan pada rasa atau persahabatan.harus mengorbankan pada rasa atau persahabatan.

MIDDLE OF THE ROAD: pencari jalan tengah, tetapi perhatian yang MIDDLE OF THE ROAD: pencari jalan tengah, tetapi perhatian yang diberikan tidak sepenuhnya.diberikan tidak sepenuhnya.

TEAM APPROACH: Mencurahkan perhatian pada penyelesaian tugas TEAM APPROACH: Mencurahkan perhatian pada penyelesaian tugas dengan sepnuhnya tetapi tidak mengorbankan karyawan.dengan sepnuhnya tetapi tidak mengorbankan karyawan.

Page 6: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

2. Teori Kontijensi Fiedler2. Teori Kontijensi FiedlerTeori yang dikembangkan yaitu sangat tergantung pada situasi. Pada Teori yang dikembangkan yaitu sangat tergantung pada situasi. Pada

saat pekerja tledor dan tidak disiplin, maka pendekatan dengan saat pekerja tledor dan tidak disiplin, maka pendekatan dengan banyak pengarahan dan berorientasi pada tugas cenderung banyak pengarahan dan berorientasi pada tugas cenderung

meruapakan yang paling produktif tetapi untuk sementara meruapakan yang paling produktif tetapi untuk sementara waktu, tetapi dalam jangka panjang untuk memperbaiki waktu, tetapi dalam jangka panjang untuk memperbaiki

kelemahan maka selenjutnya pendekatan kepemimpinan kelemahan maka selenjutnya pendekatan kepemimpinan berdasarkan kekerabatan lebih dikedepankan.berdasarkan kekerabatan lebih dikedepankan.

3.Teori X dan Teori Y3.Teori X dan Teori YDouglaas MC Gregor mengemukakan teori ganda mengenai perilaku Douglaas MC Gregor mengemukakan teori ganda mengenai perilaku

manusia dalam bisnis dan hal ini mempunyai implikasi penting manusia dalam bisnis dan hal ini mempunyai implikasi penting bagi gaya manajemen dan metode pemotivasian.bagi gaya manajemen dan metode pemotivasian.

Mendasarkan pada sifat ganda manusia, yang dikenal sebagi Teori X Mendasarkan pada sifat ganda manusia, yang dikenal sebagi Teori X dan Ydan Y

Teori X, didasarkan pada asumsi:Teori X, didasarkan pada asumsi:

Page 7: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

Teori XTeori X1 Kebanyakan karyawan pada dasarnya tidak suka bekerja dan akan

menghindarinya jika mungkin.

2 Manusia hanya mau bekerja jika mereka dipaksa, diancam atau paling tidak diawasi dalam semua kegiatannnya.

3 Sesungguhnya, hampir semua orang lebih suka diawasi secara ketat sebab mereka tidak meyukai tanggung jawab dan tidak berambisi

4 Hampir semua orang pada dasarnya hanya memikirkan dirinya sendiri dan egois

5 Keterjaminan sangat penting bagi hampir semua karyawan dan mereka merasa terancam oleh perubahan

6 Hampir semua kryawan tidak mempunyai keyakinan diri, mempercayai segala hal dan tidak begitu cerdas.

Teori X telah gagal menyadap potensi sumberdaya manusia yang terpendam pada diri para karyawan.

Page 8: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

Teori YTeori Y1 Karyawan baik mengunakan otot maupun pikiran sama sifatnya bermain

atau istirahat.

2 Manusia mampu dan mau mengendalikan dan memotivasi dirinya sndiri untuk mencapai tujuan yang merupakan komitmen pribadinya.

3 Tingkat keterikatan (komitmen) tergantuing pada imbalan yang akan diterima jika tujuan tersebut tercapai

4 Manusia pada dasarnya menyukai tanggung jawab dan mau mencarinya.

5 Manusia pada hakekatnya kreatif dan mempunyai banyak cadangan kemampuan yang masih terpendam.

Istilah Teori X dan Y tidak dimaksudkan gaya yang satu lebih unggul dibanding yang lain.

4.Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBO)Merupakan sistem manjemen di mana atasan dan bawahan secara bersama-sama (1)menentukan sasaran atau tujuan yang disepakati kedua belah pihak

dan selaras dengan sasaran dan tujuan perusahaan. (2)menentukan cara pengukuran prestasi kerja pada masing-masing idang dari tanggung jawab

utamanya. Perhatian dipusatkan pada hasil akhir, bukan pada proses pencapaiannya

Page 9: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

MOTIVASIMOTIVASI

1. Hirarki Kebutuhan Maslow

Motivasi merupakan rangsangan yang menghasilkan tindakan dan pelaksanaanya merupakan fungsi utama dari manajemen

Kelangsungan Hidup

Keterjaminan

Persahabatan

Kedudukan

Perwujudan diri

Page 10: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

2.Faktor Motivator dan Higienik2.Faktor Motivator dan Higienik

Dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang menyatakan bahwa dua Dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang menyatakan bahwa dua jenis faktor yang berbeda bisa menjelaskan faktor motivasi jenis faktor yang berbeda bisa menjelaskan faktor motivasi

pekerja.pekerja.

Yang satu faktor higienik (pemulih) dan yang lainnya disebut Yang satu faktor higienik (pemulih) dan yang lainnya disebut motivator.motivator.

Faktor Higienik merupakan syarat yang diperlukan untuk Faktor Higienik merupakan syarat yang diperlukan untuk mempertahankan karyawan dalam keadaan sehat jasmani, mempertahankan karyawan dalam keadaan sehat jasmani,

sosial dan mental. Faktor ini tidak membuat pekerja senang, sosial dan mental. Faktor ini tidak membuat pekerja senang, tetapi bila faktor ini berkurang akan membuat suasana keruh. tetapi bila faktor ini berkurang akan membuat suasana keruh.

Karena itulah dinamakan faktor penyembuhKarena itulah dinamakan faktor penyembuh

Ketidak puasan

Higienik

Tidak ada Ketidak pausan

Ini merupakan faktor yang tidak memotivasi karyawan

Motivator, ini merupakan faktor yang memotivasi karyawan untuk mencurahkan daya dan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja

Ketidak puasan Kepuasanmotivator

Page 11: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

ANALISIS TRANSSAKSIONALANALISIS TRANSSAKSIONAL

Konsep ini dikembangkan oleh Dr Berne.Konsep ini dikembangkan oleh Dr Berne.

Konsep ini telah diterapkan secara luas dalam manajemenKonsep ini telah diterapkan secara luas dalam manajemen

Model O-D-AModel O-D-A

Analisis transaksional membagi perilaku manusia ke dalam 3 kelas Analisis transaksional membagi perilaku manusia ke dalam 3 kelas sifat ego, yaitu orang tua, dewasa, anak.sifat ego, yaitu orang tua, dewasa, anak.

Bersifat

menghakimi

Bersifat memerintah

Bersifat meremehkan

Gambaran ego yang menonjol dari orang tua

Keras kepala

SimpatikTenang

P

A

CKritis

P

A

C

Logis

Rasional

Faktual

Gambaran ego dewasa yang menonjol

Gambaran ego yang menonjol dari anak

A

A

C

Keras kepala

Terpaku pada diri sendiri

Berjiwa pembrontak

Ingin tahu

Menuruti dorongan

hati

Emosional

Page 12: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

ANALISIS TRANSAKSIONALANALISIS TRANSAKSIONAL

transaksi adalah sesutu yang terjadi antara dua orang, baik itu transaksi adalah sesutu yang terjadi antara dua orang, baik itu berupa kata-kata atau perbuatan.berupa kata-kata atau perbuatan.

Transaksi dibagi menjadi Transaksi dibagi menjadi

Transaksi yang saling melengkapi, seseorang menyampaikan pesan Transaksi yang saling melengkapi, seseorang menyampaikan pesan dan kemudian penerima pesan menyikapi dengan respons yang dan kemudian penerima pesan menyikapi dengan respons yang

wajar dan masuk akal.wajar dan masuk akal.

Ke manakah alat penyemprot

itu akan ditaruh

Transaksi yang saling melengkapi dewasa-dewasa

P

A

C

P

A

C

Ke gudang No 2

yaTraktor itu juga

Page 13: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

Transaksi silang (bentrokan), seseorang menyampaikan pesan dan Transaksi silang (bentrokan), seseorang menyampaikan pesan dan kemudian penerima pesan menyikapi dengan respons yang tidak kemudian penerima pesan menyikapi dengan respons yang tidak

baik.baik.

Apakah anda telah

menyelesaikan pekerjaan

Transaksi silang dewasa-dewasa, orang tua-anak

P

A

C

P

A

C

Memangnya kenapa Anda tidak percaya lagi

pada saya

Pokoknya, saya telah menyuruh Anda. Saya

harap anda pergi

Saya heran

mengenai jadwal kemarin

Page 14: MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja

Transaksi terselubung, terdiri dari dua perangkat sekaligus. (1)pesan Transaksi terselubung, terdiri dari dua perangkat sekaligus. (1)pesan yang lugas, (2)pesan terselubung tetapi jelas bagi pihak lain.yang lugas, (2)pesan terselubung tetapi jelas bagi pihak lain.

Saya pikir, sayalah yang tidak

mampu menjelaskannya (mengejek)

Transaksi terselubung

P

A

C

P

A

C

Tolol-kalau

saja punya

otak, itu tidak akan

keluar dari

mulutmu