mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi
TRANSCRIPT
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 1/14
Data Gratis
Faisal Rizky
KEJADIAN MENGERIKAN DIMANA INI? Bukan dimana-mana, bukan di luar negeri, apalagi di
Hongkong, ini terjadi di bumi pertiwi (baca: Indonesia). Inilah tambang #Grasberg, di Tembagapura
(Irian). Tambang ini adalah tambang emas TERBESAR di dunia, dan merupakan tambang tembaga
KETIGA terbesar di dunia.
Berapa luas dan kedalaman lubang tambang ini? Luas eksplorasi tambang #Grasberg (blok A &
blok sekitar 212,343 hektar. Luas kedalaman lubangnya MELEBIHI 230 kilometer persegi.
Bayangkan saja, lubangnya hingga bisa dilihat dari LUAR ANGKASA.
Emang berapa cadangannya? Tambang #Grasberg memiliki cadangan 2,5 Milyar Ton Metrik.
Berdasarkan produksi tahun 2008, tambang #Grasberg dapat memproduksi EMAS 14,58 Ton per-
hari, PERAK 55,00 Ton per-hari, dan TEMBAGA 14297,75 Ton per-hari.
Kepemilikan siapa tambang bercadangan luar biasa ini? Tambang emas terbesar di dunia ini milik
pemerintah RI 1%, kepemilikan PT Indocopper Investama (swasta) 9% dan kepemilikan PT
FREEPORT MCMORAN (Amerika) 90,64%. Mengapa negara cuma dapat 1%? Kalau lebih dari 1%
itu ada UDANG DI BALIK BATU.
Tetapi belum selesai hanya sampai disitu (lah, emang ada lagi?). Untuk memenuhi ketamakan dan
kerakusan manusia, jauh dibawah permukaan #Grasberg, hingga kedalaman 1.785 meter, terdapat
pertambangan bawah tanah TERBESAR di dunia. Dengan jalur TEROWONGAN sepanjang 90
kilometer, dan pekerja sekitar 9.127 orang karyawan.
Dan secara tertulis, ini prosedur rencana pengembangan #Grasberg :
1. Gunung Bijih Timur (GBT) — Mine life 1980-1994, Production capacity of 28,000 Ton per-hari »
SUDAH HABIS
2. Intermediate Ore Zone (IOZ) — Mine life 1994-2003, dengan production capacity of 10,000 s/d
26,000 Ton per-hari » SUDAH HABIS
3. Deep Ore Zone (DOZ) — Mine life 2000-2018, dengan production capacity of 25,000 s/d 80,000
Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (dikerat hingga keratan terakhir)
4. Ertsberg Stockwork Zone (ESZ) — Mine life 2008-2012, dengan production capacity of 35,000 s/d
80,000 Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (dikerat hingga keratan terakhir)
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 2/14
5. Mill Level Zone (MLZ) — Mine life 2016-2026, dengan production capacity of 35,000 Ton per-hari
» SEDANG PENGEMBANGAN (akan dikerat hingga keratan terakhir)
6. Deep MLZ — Mine life 2021-2042, dengan production capacity of 40,000 s/d 50,000 Ton per-hari
» SEDANG PENGEMBANGAN (akan dikerat hingga keratan terakhir)
Coba tanya, dimana orang-orang yang mengatakan "NKRI HARGA MATI"? Mungkin itu hanya ada di
lapangan sepak bola, ketika keluar lapangan, Nasionalisme itu UTOPIA. Dan mengatakan Harga
mati terhadap Nasionalisme adalah bentuk KEBODOHAN berfikir yang memang sengaja ditanamkan
Barat . Pada buktinya mereka sedang DIJAJAH melalui sistem dan perundangan-undangan yang
melegalkan PENJAJAHAN-PENJARAHAN. Sadar dan kini saksikanlah kita belum lepas dari
PENJAJAHAN?
PERUBAHAN STRATEGI PENJAJAHAN
Berkaitan dengan perubahan strategi (uslub) penjajahan, menjelang berakhirnya perang Dunia II,
muncul kesadaran di kalangan orang-orang yang memahami percaturan politik internasional, bahwa
penjajahan/imperialism harus dihapuskan. Sebab, serangan Rusia atas sistem penjajahan itu telah
melemahkan penjajahan itu sendiri. Saat sekutu meraih kemenangan dalam Perang Dunia II, maka
di antara program Rusia adalah melanjutkan serangan terhadap sistem kapitalisme, imperialism
Barat, menggerakkan penduduk tanah jajahan agar melakukan revolusi/pemberontakan sekaligus
merekayasa sejumlah peristiwa agar merepotkan negara-negara Barat. Karena itulah, Amerika
mulai berfikir bahwa untuk melestarikan penjajahannya tidak ada cara lain untuk mengambil kembali
daerah-daerah jajahannya dari sisa-sisa Negara terjajah kecuali dengan strategi yang baru
tersebut.
Terkait hal ini, John Foster Dulles, Menteri Luar Negeri AS saat itu, dalam bukunya, Perang dan
Damai (War and Peace), di bawah judul, “Evolusi Penjajahan Barat sebagai Alternatif untuk
Menghadapi Revolusi yang Keras.” Menyatakan, “Sesungguhnya kondisi imperialism Barat selalu
diawasi oleh para pemimpin Uni Sovyet sebagai sebuah titik incaran. Pada titik ini Sovyet bisa
melancarkan pukulan mematikan.”
Ia menambahkan, “Saat menjelang berakhirnya Perang Dunia II, satu-satunya kondisi politik yang
mendapatkan perhatian serius adalah kondisi daerah-daerah jajahan. Jika Negara-negara Barat
mempertahankan daerah-daerah jajahannya dengan cara-cara yang sudah ada, dapat dipastikan
terjadinya pemberontakan bersenjata, dan Barat pasti kalah. Karena itu, satu-satunya strategi yang
mungkin berhasil adalah dengan memberikan kemerdekaan secara damai dan terhormat kepada
700 juta jiwa manusia yang berada di bawah kekuasaan penjajahan Barat.”
Sejak itu, AS kemudian mengadopsi taktik baru ini untuk mengembangkan imperialismenya (neo-
imperialisme), mulai menerapkan serta mulai mengikat Negara-negara yang dimerdekaan dengan
berbagai utang dan bantuan.
Memang pada saat awal, taktik baru penjajahan (neo-imperialisme) ini terlihat samar bagi
kebanyakan orang, karena memang dibungkus dengan ‘topeng pembebasan dari cengkeraman
imperialisme’ dan ‘baju bantuan untuk membangun perekonomian negara’. Semua ini tidak banyak
disadari kecuali oleh para pengamat politik internasional.
Namun, setelah kemerdekaan Negara-negara Afrika secara umum dan setelah peristiwa Kongo,
neo-imperialisme ini sudah mulai disadari oleh kebanyakan orang. Sungguh tampak jelas sekali
taktik baru AS dalam melancarkan imperialismenya. AS mengubah taktiknya: dari pemaksaan
dominasi secara militer berupa pengiriman pasukan dan kekuatan militer atas bangsa-bangsa yang
lemah untuk dieksploitasi ke pemaksaan dominasi melalui cara lain berupa pemberian kemerdekaan
kepada negeri-negeri jajahan secara formal (kemerdekaan semu). Padahal secara real, AS tetap
memaksakan dominasinya (penjajahannya) melalui berbagai bentuk perangkap utang dan bantuan.
Dengan demikian, tidak samar lagi bagi siapapun, bahwa ide pemberian kemerdekaan kepada
bangsa-bangsa terjajah dan uluran bantuan kepada Negara-negara yang baru merdeka merupakan
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 3/14
taktik baru imperialism. Jelas pula bagi siapapun bahwa AS menguntit Negara-negara imperialism
lain yaitu Inggris, Prancis. Belgia, Belanda, dan Portugal demi merenggut daerah-daerah jajahan
mereka dari tangan mereka. Caranya adalah dengan memberikan kemerdekaan dan uluran
bantuan kepada daerah-daerah jajahan itu. Sejumlah peristiwa politik seperti peristiwa Kongo.
Angola, dan gerakan-gerakan PBB menentang Inggris di Afrika, seperti Rodesia, serta peristiwa
Pembebasan Irian Barat saat PBB menggabungkannya ke Indonesia merupakan bukti yang jelas
atas langkah-langkah AS dalam mengawali neo-imperialismenya. Caranya adalah dengan
memberikan kemerdekaan kepada suatu bangsa, lalu mengikatnya (baca: menjajah kembali)
dengan utang.
AS tentu resah jika Negara yang dia merdekakan itu menolak untuk mengambil utang. Karena itu,
AS lalu merekayasa sejumlah krisis dan guncangan atas Negara itu hingga ia tunduk dan dengan
terpaksa mengambil utang dari AS (atau lembaga-lembaga keuangan internasional yang dikuasai
IMF dan World Bank; biasanya untuk recovery ekonomi, peny.). Artinya, AS mengikat dengan
wasilah berupa utang, sebagaimana yang terjadi pada Indonesia.
Saat Indonesia untuk pertama kalinya merdeka pada tahun 1945, Indonesia menolak untuk
mengambil utang dari Amerika. Sikap ini mendorong AS untuk merekayasa sejumlah
pemberontakan dan kekacauan hingga Indonesia tunduk pada AS pada tahun 1958. Sejak itulah
Indonesia diikat oleh AS dengan utang dan ‘bantuan ekonomi’.
Negara-negara yang baru merdeka yang akan diikat oleh utang itu tentu harus membuat justifikasi
lebih dulu. Karena itulah, mereka berupaya membentuk opini public (public opinion) tentang
perencanaan dan pengembangan perekonomian di bekas Negara jajahan atau bekas Negara yang
berada di bawah pengaruh Barat. Dengan begitu terciptalah motivasi dalam diri warga Negara itu
untuk turut menyukseskan upaya perencanaan dan pengembangan perekonomian, yakni dengan
mengambil modal asing, khususnya dari AS. Dengan cara ini, AS dapat dengan mudah
memaksakan dominasi suatu Negara dan selanjutnya mengekploitasinya. Karena itu, propaganda
tentang perencanaan dan pengembangan perekonomiann merupakan propaganda yang menipu,
yang menyembunyikan maksud sebenarnya, yakni membuka jalan bagi masuknya modal asing
untuk menggantikan posisi tentara dan kekuatan militer dalam upayanya memaksakan dominasi
(penjajahan) atas negeri-negeri Islam.
Perlu diketahui, bahwa semua ini terkait dengan propaganda imperialism, dan sama sekali tidak
terkait dengan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan kekayaan nasional. Pasalnya,
menyusun kebijakan ekonomi untuk mengembangkan kekayaan Negara dan memenuhi berbagai
kebutuhan material merupakan perkara yang penting dan mendesak, dan tidak perlu diperdebatkan
lagi. Akan tetapi, akan menguras kekayaan Negara dan melarikannya ke luar negeri. Kebijakan itu
pun seharusnya disusun hanya berdasarkan atas kebutuhan-kebutuhan negeri-negeri Islam, dan
tidak dibenarkan muncul dari pengarahan musuh-musuh kaum Muslim. Ini persis seperti kebijakan
untuk meningkatkan taraf pengetahuan di negeri-negeri Muslim, kebijakan untuk menambah
kemampuan militer mereka, pengaruh dalam percaturan politik internasional sekaligus bisa digiring
kearah dan tujuan tertentu. Demikian juga menyangkut sejumlah kebijakan lainnya.
Adanya pemaksaan propaganda pengembangan ekonomi dengan model yang justru menghabiskan
kekayaan Negara ini, yang datang kepada kita dengan pengarahan dari luar, juga dengan
penerapan sejumlah rencana imperialism tertentu yang sudah dikaji, semua itu menunjukkan
dengan jelas bahwa propaganda ini tidak lain dimaksudkan untuk memaksakan negeri-negeri
imperialis atas negeri-negeri Muslim.
Inilah aspek penjajahan yang hendak dikokohkan di balik opini umum tentang perencanaan dan
pengembangan ekonomi yang disebarluaskan. [Bab 2 buku Politik Ekonomi Islam]
— bersama Idjon Djanbi (hapus)
Foto Kronologi · 15 November 2013 · Tandai Foto · Tampilkan Ukuran Penuh · Jadikan Foto Profil · Sunting Foto · Kirim sebagai Pesan
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 4/14
Batal Suka · Komentari · Bagikan · Hentikan Pemberitahuan
Anda, Agung Adiyatma dan 191 lainnya menyukai ini.
Ahmad Rifai
andainya dikelola bangsa sendiri ..
Suka · Hapus · 15 November 2013
Kirana Quarine
MiRiS & SaNgaT MeNgeRiKaN.
Suka · Hapus · 15 November 2013
Hoesni Kasdoet
mau jadi apa nantinya ndan ???? alam dirusak seperti itu...
Suka · Hapus · 15 November 2013
Eko Fitri Yulianto
ganyang!
Suka · Hapus · 15 November 2013
Robbie Patirani
Cuma manusia-manusia bangsat aja yg membiarkan semua itu berlaku tanpa hasil yg setimpal !!!!!
'Mereka slalu menjual kata-kata -atas nama Rakyat / demi kemakmuran rakyat- ' sehingga mereka
slalu terpandang dlm koridor hukum yg benar. Padahal mah BUSUK. "KEBUSUKAN YANG
DIBUNGKUS OLEH PROSEDUR YANG RESMI" LICIK.
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Ami Belajar Istiqomah
TERIMA KASIH kami ucapkan kepada para PEJABAT Negeri ini yang TELAH MENJUAL KEKAYAAN
negeri ini kepada negara asing.
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Tengku Rizal Mursyid
izin share bang
Suka · Hapus · 15 November 2013
Husni Rapikah
Kasihan negri ini hbs se hbs nya di makan sama negara asing
Suka · Hapus · 15 November 2013
Deni Yudianto
sy pernah dengar "kabar burung" katanya disana jg mengandung uranium.. entah betul atau tidak,
namanya jg "kabar burung"
Suka · Hapus · 15 November 2013
Choky Hg
satukan tekad, wujudkan kemandirian dinegara ini, baru negara ini akan maju.
Suka · Hapus · 15 November 2013
Inasetya Abdi
habis org indo pada malas2
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 5/14
Suka · Hapus · 15 November 2013
Dedy Sagarmatha
Coba kalau saham negara 90 % ..kita mungkin jadi negara terkuat di dunia..kasihan
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Inasetya Abdi
pada KORUPSI
Suka · Hapus · 15 November 2013
Inasetya Abdi
MAKANYA GENERASI MUDANYA YG SEMANGAT BELAJAR UNTUK MEMIMPIN BANGSA INI KELAK,
JGN CUMA PADA MAKSIAT, MALAS,
Suka · Hapus · 15 November 2013
Inasetya Abdi
BUMI INDO KAYA, RAKYAT MISKIN, PEJABAT BISANYA KORUPSI
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Dwi Rahayu
Miris !!
Suka · Hapus · 15 November 2013
Ryo Fernandez
Bukan hanya berkomentar tapi kita harus betindak. Bagaimana cara'nya??? Mulai mnyadarkan
rakyat yg belum sadar atas apa yg di alami saat ini. Bahwa kita blm merdeka tapi kita masih di jajah
oleh imperialisme yaitu amerika. Dan kita harus melawan segala bentuk ketertindasan.
Suka · Hapus · 15 November 2013
Ririn Bunda Khumaira
Dan kita hanya bisa diem,liat dan ngumpat.
Suka · Hapus · 15 November 2013
Ragil Mujiadi
apa yg anda lakukan?
Suka · Hapus · 15 November 2013
Faisal Rizky
opini umum mempunyai kekuatan moral yang kuat, mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi
hukum-hukum hasil demokrasi yg telah melegalkan penjajahan tersebut. suatu saat akan ada
revolusi menuju kebenaran. gambar itu adalah sumur terdalam dan terluas di dunia, yg dahulunya
adalah 2 gunung emas raksasa dan menyimpan berbagai material berharga lainnya
Suka · 1 · Lainnya · 15 November 2013
ReTno S Azis
Sediiih yaa liat milik kita di makan orang asing....sementara rakyat kita kelaparan miskin pendidikan
nya terbelakang.....padahal kita Negeri KAYA
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Jhony Prasetyo
Siapa yg bErtanggungjawaB dg semua ini,,,,!!!!:!rakus,kejam,bodoh,
,,,
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 6/14
Suka · Hapus · 15 November 2013
Mahfudz ElBarca
mudah2an hsl pemilu 2014 nnti akn muncul sosok pemimpin yg berani
Suka · Hapus · 15 November 2013
Tebe Mbarepe Mbah Min
lha dibom piye pak jon?? tk gawekne bom.
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Awell Eighteen's
Mulailah dari hal yang kecil #thinkagain
Suka · Hapus · 15 November 2013
Bayu Meiga
Itulah ORBa, !
Suka · Hapus · 15 November 2013
Darojat
bisa jadi ini buah dari salah urus negara.
Suka · Hapus · 15 November 2013
Bayu Meiga
Itulah Mahasiswa UI antek2 amerika itu tahun 1969 yg demo utk melengserkan soekarno...
Suka · Hapus · 15 November 2013
Bayu Meiga
Goblok itu,,, jdi gimana klo perang senjata militer angkatan laut & udara harus kuat, tak ush
angkatan darat ,,, 2 angkatan saja ,, cepat dukung Sukhoi Indonesia 60 unit ...
Suka · Hapus · 15 November 2013
Surya D. Sitompul
Ijin Share ya Bung.
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Bayu Meiga
Maka itu perkuat senjata angkatan laut & udara karena 2 angkatan perang ini sangat - sangat di
andalkan ....
Suka · Hapus · 15 November 2013
Bayu Meiga
Armada jaya ! Itu harus 300 unit KRI .... & KRI IRIAN harus kembali ..m
Suka · Hapus · 15 November 2013
Herit Nasution
isi air aja, jadi danau tur pelihara lele dumbo dan ikan mas, utk kecukupan protein...
Suka · Hapus · 15 November 2013
Bayu Meiga
Sekarang / kita akan kacau oleh 10 unit Kapal induk USS amerika ,..
Suka · Hapus · 15 November 2013
Sri Hastuti
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 7/14
Sri Hastuti
Miris...kita msh sibuk urus negara penuh korupsi..d irian org asik sibuk mencuri milik kita tanpa bs
kita berbuat apa3
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Bayu Meiga
Soekarno berkata amerika kita setrika & Inggris kita linggis !
Suka · Hapus · 15 November 2013
Bayu Meiga
Hei pemuda - pemudi Indonesia ! (Pahlawan Indonesia) ...
Suka · Hapus · 15 November 2013
Denny Darongke
Ini namanya penjajahan zaman modern
Suka · Hapus · 15 November 2013
Yima AyRoe
Astaghfirlloh rakus dan tamak sekali
Ijin Share Bung
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Omreg Sun Regar
Kita buruh harus cerdas dan berani menabuh gemuruh kemarahan melawan ketidakadilan...jk tidak
kita hanya melihat dan membiarkan anak-anak kita miskin dan kelaparan di ladang kita sendiri.
Buruh marah buruh anak bangsa...lawan lawan lawan
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Anthoni Akbar
memang penjajahan dahulu kita menderita tapi penderitaannya lehih menyakitkan pada zaman ini,
sungguh kasihan negaraku ini. ya ALLaH berikanlah negeri ini kemakmuran dan keadilan sepanjang
massa AMIN
Suka · Hapus · 15 November 2013
Eka Widianti
ijin share ya..
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Syahbudin Abam
izin share
Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013
Blues Darbo
semua hanya bisa komentar ... itu perjanjian Amerika - Indonesia saat menumbangkan Presiden 1
Republik Indonesia syarat utama dibalik Skenario malari & sebagainya
Suka · 2 · Hapus · 15 November 2013
Ginanjar Ragil Imanda
soeharto asuuuu
Suka · Hapus · 16 November 2013
Setyo Pranoto
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 8/14
Setyo Pranoto
Ijin share boss...
Suka · Hapus · 16 November 2013
Faisal Rizky
PERUBAHAN STRATEGI PENJAJAHAN
Berkaitan dengan perubahan strategi (uslub) penjajahan, menjelang berakhirnya perang Dunia II,
muncul kesadaran di kalangan orang-orang yang memahami percaturan politik internasional, bahwa
penjajahan/imperialism harus dihapuskan. Sebab, serangan Rusia atas sistem penjajahan itu telah
melemahkan penjajahan itu sendiri. Saat sekutu meraih kemenangan dalam Perang Dunia II, maka
di antara program Rusia adalah melanjutkan serangan terhadap sistem kapitalisme, imperialism
Barat, menggerakkan penduduk tanah jajahan agar melakukan revolusi/pemberontakan sekaligus
merekayasa sejumlah peristiwa agar merepotkan negara-negara Barat. Karena itulah, Amerika
mulai berfikir bahwa untuk melestarikan penjajahannya tidak ada cara lain untuk mengambil kembali
daerah-daerah jajahannya dari sisa-sisa Negara terjajah kecuali dengan strategi yang baru
tersebut.
Terkait hal ini, John Foster Dulles, Menteri Luar Negeri AS saat itu, dalam bukunya, Perang dan
Damai (War and Peace), di bawah judul, “Evolusi Penjajahan Barat sebagai Alternatif untuk
Menghadapi Revolusi yang Keras.” Menyatakan, “Sesungguhnya kondisi imperialism Barat selalu
diawasi oleh para pemimpin Uni Sovyet sebagai sebuah titik incaran. Pada titik ini Sovyet bisa
melancarkan pukulan mematikan.”
Ia menambahkan, “Saat menjelang berakhirnya Perang Dunia II, satu-satunya kondisi politik yang
mendapatkan perhatian serius adalah kondisi daerah-daerah jajahan. Jika Negara-negara Barat
mempertahankan daerah-daerah jajahannya dengan cara-cara yang sudah ada, dapat dipastikan
terjadinya pemberontakan bersenjata, dan Barat pasti kalah. Karena itu, satu-satunya strategi yang
mungkin berhasil adalah dengan memberikan kemerdekaan secara damai dan terhormat kepada
700 juta jiwa manusia yang berada di bawah kekuasaan penjajahan Barat.”
Sejak itu, AS kemudian mengadopsi taktik baru ini untuk mengembangkan imperialismenya (neo-
imperialisme), mulai menerapkan serta mulai mengikat Negara-negara yang dimerdekaan dengan
berbagai utang dan bantuan.
Memang pada saat awal, taktik baru penjajahan (neo-imperialisme) ini terlihat samar bagi
kebanyakan orang, karena memang dibungkus dengan ‘topeng pembebasan dari cengkeraman
imperialisme’ dan ‘baju bantuan untuk membangun perekonomian negara’. Semua ini tidak banyak
disadari kecuali oleh para pengamat politik internasional.
Namun, setelah kemerdekaan Negara-negara Afrika secara umum dan setelah peristiwa Kongo,
neo-imperialisme ini sudah mulai disadari oleh kebanyakan orang. Sungguh tampak jelas sekali
taktik baru AS dalam melancarkan imperialismenya. AS mengubah taktiknya: dari pemaksaan
dominasi secara militer berupa pengiriman pasukan dan kekuatan militer atas bangsa-bangsa yang
lemah untuk dieksploitasi ke pemaksaan dominasi melalui cara lain berupa pemberian kemerdekaan
kepada negeri-negeri jajahan secara formal (kemerdekaan semu). Padahal secara real, AS tetap
memaksakan dominasinya (penjajahannya) melalui berbagai bentuk perangkap utang dan bantuan.
Dengan demikian, tidak samar lagi bagi siapapun, bahwa ide pemberian kemerdekaan kepada
bangsa-bangsa terjajah dan uluran bantuan kepada Negara-negara yang baru merdeka merupakan
taktik baru imperialism. Jelas pula bagi siapapun bahwa AS menguntit Negara-negara imperialism
lain yaitu Inggris, Prancis. Belgia, Belanda, dan Portugal demi merenggut daerah-daerah jajahan
mereka dari tangan mereka. Caranya adalah dengan memberikan kemerdekaan dan uluran
bantuan kepada daerah-daerah jajahan itu. Sejumlah peristiwa politik seperti peristiwa Kongo.
Angola, dan gerakan-gerakan PBB menentang Inggris di Afrika, seperti Rodesia, serta peristiwa
Pembebasan Irian Barat saat PBB menggabungkannya ke Indonesia merupakan bukti yang jelas
atas langkah-langkah AS dalam mengawali neo-imperialismenya. Caranya adalah dengan
memberikan kemerdekaan kepada suatu bangsa, lalu mengikatnya (baca: menjajah kembali)
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 9/14
dengan utang.
AS tentu resah jika Negara yang dia merdekakan itu menolak untuk mengambil utang. Karena itu,
AS lalu merekayasa sejumlah krisis dan guncangan atas Negara itu hingga ia tunduk dan dengan
terpaksa mengambil utang dari AS (atau lembaga-lembaga keuangan internasional yang dikuasai
IMF dan World Bank; biasanya untuk recovery ekonomi, peny.). Artinya, AS mengikat dengan
wasilah berupa utang, sebagaimana yang terjadi pada Indonesia.
Saat Indonesia untuk pertama kalinya merdeka pada tahun 1945, Indonesia menolak untuk
mengambil utang dari Amerika. Sikap ini mendorong AS untuk merekayasa sejumlah
pemberontakan dan kekacauan hingga Indonesia tunduk pada AS pada tahun 1958. Sejak itulah
Indonesia diikat oleh AS dengan utang dan ‘bantuan ekonomi’.
Negara-negara yang baru merdeka yang akan diikat oleh utang itu tentu harus membuat justifikasi
lebih dulu. Karena itulah, mereka berupaya membentuk opini public (public opinion) tentang
perencanaan dan pengembangan perekonomian di bekas Negara jajahan atau bekas Negara yang
berada di bawah pengaruh Barat. Dengan begitu terciptalah motivasi dalam diri warga Negara itu
untuk turut menyukseskan upaya perencanaan dan pengembangan perekonomian, yakni dengan
mengambil modal asing, khususnya dari AS. Dengan cara ini, AS dapat dengan mudah
memaksakan dominasi suatu Negara dan selanjutnya mengekploitasinya. Karena itu, propaganda
tentang perencanaan dan pengembangan perekonomiann merupakan propaganda yang menipu,
yang menyembunyikan maksud sebenarnya, yakni membuka jalan bagi masuknya modal asing
untuk menggantikan posisi tentara dan kekuatan militer dalam upayanya memaksakan dominasi
(penjajahan) atas negeri-negeri Islam.
Perlu diketahui, bahwa semua ini terkait dengan propaganda imperialism, dan sama sekali tidak
terkait dengan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan kekayaan nasional. Pasalnya,
menyusun kebijakan ekonomi untuk mengembangkan kekayaan Negara dan memenuhi berbagai
kebutuhan material merupakan perkara yang penting dan mendesak, dan tidak perlu diperdebatkan
lagi. Akan tetapi, akan menguras kekayaan Negara dan melarikannya ke luar negeri. Kebijakan itu
pun seharusnya disusun hanya berdasarkan atas kebutuhan-kebutuhan negeri-negeri Islam, dan
tidak dibenarkan muncul dari pengarahan musuh-musuh kaum Muslim. Ini persis seperti kebijakan
untuk meningkatkan taraf pengetahuan di negeri-negeri Muslim, kebijakan untuk menambah
kemampuan militer mereka, pengaruh dalam percaturan politik internasional sekaligus bisa digiring
kearah dan tujuan tertentu. Demikian juga menyangkut sejumlah kebijakan lainnya.
Adanya pemaksaan propaganda pengembangan ekonomi dengan model yang justru menghabiskan
kekayaan Negara ini, yang datang kepada kita dengan pengarahan dari luar, juga dengan
penerapan sejumlah rencana imperialism tertentu yang sudah dikaji, semua itu menunjukkan
dengan jelas bahwa propaganda ini tidak lain dimaksudkan untuk memaksakan negeri-negeri
imperialis atas negeri-negeri Muslim.
Inilah aspek penjajahan yang hendak dikokohkan di balik opini umum tentang perencanaan dan
pengembangan ekonomi yang disebarluaskan. []
Suka · Lainnya · 16 November 2013
Micki Plasma
Ijin share
Batal Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013
Ibnu Sulaiman
satu kata #turut prihatin#
Suka · Hapus · 16 November 2013
Markodel Kodel
Perlu dicari akar permasalahannya, mengapa hal ini terjadi..
Batal Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 10/14
Djoko Budi Prijanto
Ini namanya # penjajahan...
Batal Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013
Dicx Tawheed
itulah tololnya indonesia
Suka · Hapus · 16 November 2013
Rubbi Bin Hartono
-4.053317,137.108962 ini koordinatnya...
Suka · Hapus · 16 November 2013
Nasution Alex
Makanya jangan pada mata duitan, kasih duit diam, indonesia bisa maju jika engineer2 kita bekerja
u negara bukan orang asing, ngomongnya aja pada pinter, tapi apa yg dilakukan? Nol besar....
Potensi negeri ini sangat berlimpah tapi yg memanfaatkan pihak asing semua, ayo mulai cintai
produk dlm negeri, cetak engineer2 yg cinta tanah air bukan cinta uang n materi, semoga harapan
itu masih ada
Suka · 3 · Hapus · 16 November 2013
Nana Goez Noel
Jongos dinegeri sendiri
Suka · Hapus · 16 November 2013
Nana Goez Noel
Sdh tdk bs berkata apa2 lagi...semoga Alloh SWT.mengampuni semua pemimpin negeri ini yg tamak
Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013
Sudirman Sar
Innalilahi wainailaihirojiun ini akibat para pemimpin yang tidak amanah,sidik dan fathonah.mudah
kita semua selalu dalam lindungaNya
Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013
Rohmah Yuliati
Sangat memprihatinkan;)
Suka · Hapus · 16 November 2013
Aidil Burhan
jiah cerita lama... silahkan berterima kasih pd suharto yg pd awal pmerintahannya tlah menyetorkan
upeti pada mat solar...
Suka · Hapus · 16 November 2013
Puspita Kusuma
apa ya yg mesti dilakukan pemuda bangsa..krn kalo cm berharap tunggu pemimpin aj ga akan
cukup berpengaruh..
Suka · Hapus · 16 November 2013
Subi Yanti
Dajjal dunia,negara mana yg tunduk pada dajjal ini bkln hancur termasuk negri kita tercinta,ya alloh
hancurknlh mereka sepert halnya engka mnghancurkn kaummu sebelum kami ciptaknlh hakim
didunia ini yg bs mngadili seadil" nya diatas muka bumi ini aminn
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 11/14
Suka · Hapus · 16 November 2013
Iwan Kartiwan
Tinggal menunggu datangnya kehancuran..... sangat mengerikan!!!!!!!
Suka · Hapus · 16 November 2013
Bukhori Bukhori
CARI,.PILIH.. pemimpin yg bener2 mampu mengembalikan jati diri bangsa Indonesia,pemimpin yang
kuat,pemimpin yang keras dalam menjaga kehormatan bangsa,pemimpin yg mampu mengembalikan
kepercayaan rakyat,........(Yg bagus2).ini adalah menu untuk 2014..klu kita tambah syarat wajib
menjadi pemimpin indonesia.1..MAMPU Mengembalikan tambang emas di irian menjadi milik
sepenuhnya pemerintahan Indonesia,2 MAMPU menstabilkan perekonomian tanpa harus menjajah
rakyat sendiri/meminjam pinjaman dari LN, 3.MAMPU menghancurkan mafia di eksutif,yudikat
if,legislatif.4.MAMPU BERDEMI ALLAH mencintai rakyat dan bumi pertiwi INDONESIA setiap
hembusan nafas sang pemimpin.5.Mampu berdzikir hati secara terus menerus minimal selama
memimpin bangsa indonesia.(Ada yg mampu????)
6.Mampu dlm 5 tahun menjadi Negara terkuat dlm bidang ekonomi,pertahanan keamanan,seASIA.
Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013
Cimpol Punyacintaygtulus
Hidup PKI.....!!!!!
Suka · Hapus · 16 November 2013
Harsuda Yudha
Jangan menyalah kan pemimpin yg udah ada...!!! Di rubah aja pola fikir kita,, dan Keturunan Kita,,,
Suka · Hapus · 16 November 2013
Eman Ragamang
Brapo pripot...
Suka · Hapus · 16 November 2013
Dadang Djumarno
Sekarang kita jadi tahu kualitas esbeye itu pemimpin seperti apa negara senditi yg katanya
berdaulat kok bisa kekayaan negara dikuras negara lain tapi tetap diam saja aneh ya yg katanya
patriotisme dan NKRI harga mati tapi malah mati rasa begini kita heran sebenarnya siapa sih orang
bodoh di negri ini? Kok bisa ya? Aneh bin ajaib kekayaan sebuah negara yg katanya berdaulat bisa
dikuras negara lain dan anehnya pemimpinnya diam saja anehkan kita ini sebenarnya berdaulat tdk
sih? Inikah yg katanya NKRI HARGA MATI?
Suka · 2 · Hapus · 16 November 2013
Rustamnya Lynda Dovizioso
pastid timika...
Suka · Hapus · 16 November 2013
Mirza Arup
Izin share ya....mudah2an bs terpecahkan smua ini.
Suka · Hapus · 16 November 2013
Adrianus Terulin Ginting
"ini terjadi karena Pemimpin Negeri ini TIDAK MAMPU MANDIRI......hanya mampu menjadi JONGOS
para Penjajah"
Suka · Hapus · 16 November 2013
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 12/14
Eko Puji
Ijin share ya ...moga bermanfaat...
Suka · Hapus · 17 November 2013
Harun Aha
Ganti dg sistem Islam ,syariah dan Khilafah, sistem dr Allah SWT. krn kehancuran ini terjadi krn
diiterapkannya sistem sekuler demokrasi yg melahirkan pemimlpin spt hari ini
Suka · 1 · Hapus · 17 November 2013
Harun Aha
Selama sistemnya ga diganti mk memilih siapapaun hasilnya akan sama sj
Suka · Hapus · 17 November 2013
Isma Shandi
Ini lah sistem pemerintahan d indonesia..
Gak jelas managment ny.
Suka · 1 · Hapus · 17 November 2013
Aungstar Banjar
massa allah...habis...habis harta kita.
Suka · Hapus · 17 November 2013
Anjar Kurniawan
Sudahkah Anda-Anda ini berpartisipasi dalam mengusir para penjajah di saat masih muda ??
Berpikirlah gimana menguasai Amerika dengan akidah dan syariah Islam.
Suka · 1 · Hapus · 17 November 2013
Syafrial Iyal
MERDEKAKAN negri ini jangan biarkan penjajahan merajalela dinegeri kita.
Suka · Hapus · 17 November 2013
Ali Umarsikumbang Nonaktif
Kalau diganti dengan syariah berarti melegalkan sekelompok orang menguasai orang lain atas
nama agama. Kemerdekaan mengemukakan pendapat akan dibatasi menurut selera khilafah lokal.
Suka · Hapus · 17 November 2013
Ali Umarsikumbang Nonaktif
Khilafah itu seharusnya digagas oleh orang2 dari turunan Quraisy sesuai dengan hadis Nabi
األئمة من قریش
Suka · Hapus · 17 November 2013
Hari Bravo Siera
belum ada pandega~pandega negri ini yg berani melawan arus!?!?! yg ada cuman aji mumpung
bisa ikut menikmati arus yg nikmat.
Suka · Hapus · 17 November 2013
Syafrizal OyaRadja
ah cuma sabotase...
Suka · Hapus · 17 November 2013
Syafrizal OyaRadja
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 13/14
hanya orang bodoh yg bisa dibodoh2in oleh artikel ini, jika SDM kamu Indonesia mampu, lakukan
sendiri.. olah sendiri itu Alam, SDM Indonesia hanya bisa untuk Memporak poranda bung
Suka · 4 · Hapus · 17 November 2013
Syafrizal OyaRadja
Penjajah Negeri ini yg sesungguhnya adalah Orang Indonesia itu sendiri, anda lihat saja
KEmiskinan ini disebabkan para Koruptor yg jauh lebih Kejam dari PENJAJAH
Suka · 2 · Hapus · 17 November 2013
Kelik Windarto
Harusnya indonesia kembali ke ajaran dan hukum islam aja biar AS dan para sekutunya kebakaran
jenggot
Suka · 2 · Hapus · 18 November 2013
Forester Guntur
Pada prinsipnya kita telusuri dimana kelemahan sistem negara kita ini kok sampai ini bisa terjadi??
apakah ada MOU kita dengan mereka sebelumnya atau bagai mana disini bukan masalah berani
dan tidak berani sebelum bertindak segera cari dasarnya dulu saya pada prinsipnya setuju dengan
ide2 bapak semua tapi kita harus pelajari hal yang lebih detail.
Suka · 1 · Hapus · 18 November 2013
Susan Alexandria
Owhhhh,, miris !!!!!
Suka · Hapus · 19 November 2013
Fannist's Erfan Virgo
Orang bilang tanah kita Tanah Surga, Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Suka · Hapus · 19 November 2013
Albert Hdci
ini akibat pemerintahan yg korup... hanya penguasa dan kroni nya yg sedikit di untungkan oleh
asing, akibat nya masyarakat yg akan menanggung....
Suka · 1 · Hapus · 20 November 2013
Aldrin Rasyid
ngehe
Suka · Hapus · 20 November 2013
Tarmizi Tahir
sumberx dari mana??
Suka · 1 · Hapus · 20 November 2013
Wiwin Romi
Kok baru nyadar ya mas....dulu2 kemana?
Suka · Hapus · 21 November 2013
Mulyadi Tuen
bukan hanya emas, perak & tembaga, rupanya uranium yg hrg nya 100 x lipat emas pun USA
kejar!!! kemana pemimpin bangsa ini yang kontraknya hny tambang tembaga dengan royalti 10 %
Suka · Hapus · 13 Desember 2013
Hadhie Gobang
7/6/2014 Foto Kronologi
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 14/14
Paraaahhh...hancyyuuurrr bngsa ini...
Suka · Hapus · 12 Mei
Tulis komentar...