market brief snack di korea selatan - itpc...
TRANSCRIPT
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR 3
KATA PENGANTAR 4
1. Latar Belakang 5
1.1. Profil Singkat Negara 5
1.2. Pemilihan Negara 7
1.3. Pemilihan Produk 8
2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 9
2.1. Perkembangan Industri Snack di Dunia 9
2.2. Perkembangan dan Trend Pasar Snackdi Korea Selatan 10
2.3. Trend Impor Snack di Korea Selatan 10
2.4. Kebijakan Tariff 11
2.5. Strategi Memasuki Pasar 12
2.6. Hambatan 15
3. Regulasi Komoditas Snack di Korea Selatan 15
3.1. Kebijakan Impor dan Prosedur Impor 15
3.2. Standar Produk 17
3.3. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearance) 18
4. Informasi Penting 19
4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 19
4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 19
4.3. Perusahaan Importir Snack 20
Daftar Pustaka 22
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 3
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kode HS Snack dan deskripsi 9
Tabel 2.1 Perkembangan nilai dan quantitas ekspor di Dunia 9
Tabel 2.2 Nilai dan quantitas impor Korea Selatan dari Dunia 10
Tabel 2.3 Negara Supplier Snack (HS 1905) Korea Selatan 11
Tabel 2.4 Tariff komoditi Snack berdasarkan FTA 11
Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 19
Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 19
Tabel 4.3 Daftar Nama Perusahaan Importir Snack di Korea Selatan 20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Korea Selatan 5
Gambar 2.1 Contoh Kemasan di Korea Selatan 13
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Prosedur Impor untuk Produk Snack 16
Diagram 3.2 Standar untuk Produksi produk snack 17
Diagram 3.3 Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA 18
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 4
Kata Pengantar
Snack (makanan ringan) merupakan makanan yang bukan merupakan menu utama
yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu dan dapat
memberi suplai energy ke tubuh atau merupakan sesuatu yang dimakan untuk dinikmati
rasanya.
Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai kondisi pasar komoditas snack atau makanan ringan di Korea Selatan. Beberapa
data statistik dan regulasi yang berkaitan dengan komoditas tersebut di dalam laporan ini
disadur dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji
adalah valid adanya.
Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha
Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk
komoditas snack atau makanan ringan serta membantu meningkatkan daya saing produk
Indonesia dalam perdagangan global.
Busan, September 2015
ITPC Busan
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 5
1. Latar Belakang
1.1. Profil Singkat Negara
Korea Selatan adalah negara
Republik. Sistem pemerintahan di Korea
Selatan terbagi kedalam tiga bagian:
eksekutif, yudikatif dan legislatif.
Lembaga eksekutif dipegang
oleh Presiden yang dipilih berdasarkan
hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun
dan dibantu oleh Perdana Menteri yang
ditunjuk oleh presiden dengan
persetujuan Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala negara dan Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan.
Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun.
Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan
presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.
Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif
yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan.
Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada
saat terpilih.
Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km1 dengan jumlah
penduduk 50,42 jt 1 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan,
Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon.
Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi
sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang
membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi
mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 20142.
Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai
perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh
1 http://data.worldbank.org/country/korea-republic 2 http://data.worldbank.org/
Gambar 1.1 Peta Korea Selatan
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 6
sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu. Hal ini tentu menjadikan Korea
Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk
eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea
Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment
menjadi market oriented model.
1.2. Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia
Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral
antara Indonesia dan Republik Korea (Korea Selatan) terus mengalami perkembangan dan
peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat
dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari
bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik,
keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.
Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling
melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak,
Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan dilain
pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang
besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT
dan telekomunikasi.
Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi
dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara
seperti diantaranya:
• Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit),
Juni 2009
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 7
• Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013
Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk
meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive
Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free
Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya.
Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement
(IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di
Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari
putaran ke enam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013.
IKCEPA terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk
dibentuk pilar utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa,
fasilitasi perdagangan dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding.
Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya
pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation
pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut di wakili dari
berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua
pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan
dilakukan.Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan
memprioritaskan 10 proyek utama.
Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR
pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang
telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk
menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk
melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara
yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.
1.3. Pemilihan Negara
Korea Selatan dengan GDP per kapita sebesar US$ 32.6843merupakan salah satu
negara dengan tingkat pertumbuhan GDP yang tinggi. Dengan pendapatan penduduknya
yang relatif tinggi, gaya hidup masyarakat yang tinggal di Korea termasuk dalam kategori
3 www.tradingeconomics.com/ World Bank
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 8
high-consumption. Salah satu komoditi yang sering menjadi barang konsumsi masyarakat
Korea Selatan adalah makanan ringan atau snack.Snack sudah menjadi komponen penting
dalam kehidupan sehari-hari orang-orang yang tinggal di Korea Selatan, baik warga asli
ataupun orang asing. Snack menjadi pendamping penting disaat ada rapat atau meeting, dan juga
bersifat non-formal sebagai pelengkap dikala bersantai.
Tidak bisa dipungkiri, Korea Selatan merupakan salah satu pasar strategis untuk
komoditi makanan ringan atau snack.Terlebih lagi kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
oleh pemerintah Korea, semakin memudahkan prosedur ekspor dan impor membuat pasar
di Korea Selatan semakin strategis. Dalam pasar Korea Selatan, Indonesia sedang
memberikan efek yang besar di bidang makanan ringan. Banyak factor yang akan dijelaskan
dalam market brief ini, mengapa pasar di Korea Selatan untuk komoditas makanan ringan
sangat menjanjikan.
1.4. Pemilihan Produk
Dalam penjelasan singkatnya, makanan ringan masuk dalam kategori confectionaries,
yang mana merujuk kepada biskuit, permen, permen karet, dan ice candy yang diproses
dengan penambahan bahan lain atau bahan aditif lain, yang menggunakan materi sayur
mentah sebagai bahan utama.
Indonesia merupakan negara dengan luas hutan sebesar 98.072,7 juta hektar atau
52,2% luas wilayah Indonesia, ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki beberapa
keunggulan komperatif (comparative advantage) untuk hasil hutan, termasuk di dalamnya
hasil pertanian dan agrikultur. Maka dalam pelaksanaannya, makanan ringan pun tak luput
menjadi sebagai salah satu produksi masif di Indonesia yang berkelimpahan materi alam.
Dalam bahasa perdagangan, snack dikelompokkan ke dalam kode HS 19 sesuai
dengan bahan baku dan proses pembuatannya, sementara itu snack yang dibahas dalam
market brief ini mempunyai kode HS 1905.
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 9
Tabel 1.1 Kode HS dan deskripsi
2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar
2.1. Perkembangan Industri Snack di Dunia
Industri Snack mengalami perkembangan yang signifikan di dunia. Tabel berikut ini
menunjukkan nilai ekspor dan quantitas ekspor yang terjadi di dunia setiap tahunnya untuk
komoditi Snack (kode HS 1905).
Tabel 2.1 Perkembangan nilai dan quantitas ekspor di Dunia (kode HS 1905) dalam US$ dan Ton
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 10
Berdasarkan tabel diatas, industry snack di dunia mengalami peningkatan yang stabil
dari tahun ke tahun, baik dari segi nilai ekspor maupun kuantitas ekspor.
2.2. Perkembangan dan Tren Pasar Snack di Korea Selatan
Perkembangan dan Tren Pasar Snack di Korea Selatan bisa kita lihat secara umum
terlebih dahulu.Berikut ini adalah tabel yang menunjukan perkembangan pasar Snack di
Korea Selatan.
Tabel 2.2 Nilai dan quantitas impor Korea Selatan dari Dunia (kode HS 1905)
Tabel 2.2 menunjukkan perkembangan yang menjanjikan untuk komoditi Snack di
Korea Selatan.Bila kita lihat pertahun, baik dari segi nilai dan kuantitas menunjukkan
peningkatan tanpa adanya penurunan antar tahunnya.
2.3. Tren Impor Snack di Korea Selatan
Tren impor Korea Selatan untuk komoditas Snack dalam 5 (lima) tahun terakhir
selalu mengalami peningkatan. Impor Korea Selatan sebesar 67,194 ton dengan total nilai
sebesar US$ 290,08 juta pada tahun 2014. Ini mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya yaitu 57,678 ton dengan nilai impor sebesar US$ 245,06 juta pada tahun 2013.
Tren impor ini akan mengalami peningkatan pada masa yang akan datang mengingat tren
industri makanan ringan yang meningkat pula.
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 11
Tabel 2.3. Negara Supplier Snack Korea Selatan untuk Produk HS 1905
Indonesia menduduki peringkat ke 4 setelah Amerika Serikat, China dan Malaysia.
Terlihat bahwa nilai impor Korea untuk snack Indonesia di Korea Selatan selalu mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, bahkan dengan peningkatan nilai mencapai 97,85% dari
tahun 2013 ke tahun 2014.
2.4. Kebijakan Tariff
Berdasarkan kebijakan ASEAN – Korea FTA, tariff untuk komoditas snack dari
Indonesia adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4 Pengenaan Tariff komoditi Snack berdasarkan FTA
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 12
2.5. Strategi Memasuki Pasar
Untuk masuk ke pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu
strategi yang efektif diperlukan oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan
tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :
A. Meningkatkan kualitas produk
Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk
impor, seperti :
• Kualitas bahan baku
• Kebersihan produk
• Proses produksi
• Pengemasan Produk, dalam pengemasan produk ini juga harus dilengkapi dengan
informasi produk yang jelas seperti bahan baku, kandungan yang ada, berat bersih
dan lainnya. Dan yang harus diperhatikan juga adalah bahan untuk pengemasan
produk yang ramah lingkungan.
Contoh Kasus: Dari beberapa diskusi dengan para pengusaha makanan, khususnya yang
masih skala UKM, seperti kerupuk, tempe keripik, keripik belut, dalam menjaga kualitas
produksi mereka hanya menggunakan 1 (satu) kali pakai minyak goreng.
B. Kemasan Yang Menarik
Kecenderungan orang Korea adalah menyukai kemasan yang menarik. Dari
pengamatan penulis, banyak makanan yang tidak terlalu istimewa tetapi dikemas dalam
sebuah wadah yang sangat bagus sehingga menarik orang untuk membeli. Perusahaan
Korea sangat agrasif di dalam technology packaging sehingga di sarankan untuk para
pengusaha Indonesia dapat meniru apa yang dilakukan oleh Korea Selatan di dalam
berkreasi dengan packaging untuk meningkatkan nilai jual.
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 13
Gambar 2.1 Contoh Kemasan di Korea Selatan
C. Natural dan Organik
Dengan penghasilan yang tinggi, masyarakat Korea membelanjakan untuk hidup
sehat dan makanan sehat (well being), saat ini mereka melakukan pengurangan asupan
garam, gula dan nasi. Dalam menunjang hidup sehat mereka juga lebih cenderung memilih
makanan local yang menurut mereka sudah memiliki standar yang tinggi dan memilih
makanan yang berasal dari organic. Para pelaku usaha di Indonesia bisa memasuki pasar
Korea dengan mengurangi kandungan garam dan gula atau dengan menggunakan bahan
yang berasal dari tanaman atau bahan organic.
Contoh Kasus: Beberapa mie instant Indonesia sudah memasuki pasar Korea, tetapi dengan
citarasa yang berbeda. Informasi yang didapatkan adalah meskipun pada bungkus mie
instant produk dan rasa adalah sama antara Korea Selatan dan Indonesia, tetapi rasa sangat
jauh berbeda. Hal tersebut dapat dipahami bahwa untuk pasar Korea Selatan ada beberapa
komposisi bumbu yang dikurangi atau dihilangkan untuk bisa sesuai dengan persyaratan
Korea Selatan.
D. Berpartisipasi dalam berbagai pameran
Untuk menambah pasar luar negeri yang paling baik dilakukan adalah dengan media
melakukan banyak pameran di luar negeri. Banyak fasilitasi dari Pemerintah Indonesia
maupun Pemerintah Korea yang diberikan kepada para pengusaha di Indonesia baik yang
ditawarkan langsung oleh Pemerintah Korea kepada pengusaha Indonesia ataupun yang
melewati ITPC maupun KBRI sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di Korea Selatan.
Beberapa pameran yang difasilitasi oleh Korea Selatan adalah : Pameran LOHAS yang
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 14
diorganisasikan oleh Pemerintah Kota Pulau Jeju, Pameran Asean Korean Fair yang di
organisasikan oleh Korean Asean Center (AKC), Pameran Jinju Food & Agricultural Expo
yang diorganisasikan oleh Pemerintah kota Jinju.
Setiap tahun ITPC Busan mengikuti beberapa pameran yang berhubungan dengan
makanan dan minuman yaitu Seoul Food dan Café Show di Seoul. ITPC Busan dapat
menfasilitasi sewa booth untuk 2 pameran tersebut diatas. Cara untuk dapat mengikuti
pameran tersebut adalah dengan mengirimkan email kepada ITPC Busan dengan
melampirkan company profile dan mengirimkan sample terlebih dahulu ke ITPC Busan
untuk seleksi keikutsertaan di dalam pameran.
E. Menjalin kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri
Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea
Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan
Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini KBRI Seoul dan Indonesian
Trade Promotion Center (ITPC) Busan.
F. Memiliki Website perusahaan
Salah satu cara efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan secara
global adalah memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu :
• Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang
jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris.
• Memiliki e-mail resmi perusahaan.
• Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon
konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon
atau faksimili.
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 15
2.6. Hambatan
Hambatan untuk produk snack ke Korea Selatan adalah lebih kepada hambatan
mutu dan kualitas produk karena Pemerintah Korea Selatan sangat melindungi Warga
Negara Korea dari produk-produk impor yang tidak sehat dan berbahaya bagi manusia.
Selain jarak yang paling jauh dibandingkan dengan sesame Negara Asean serta bahasa.
3. Regulasi Komoditas Snack di Korea Selatan
3.1. Kebijakan Impor dan Prosedur Impor
Meskipun import Clearance merupakan kewajiban dari Importir di Negara Korea, ada
baiknya para exporter juga mengetahui prosedur impor di Korea. Korea Selatan sangat ketat
di dalam menjalankan prosedur import makanan dan minuman khususnya di komposisi dari
maknanan. Semua makanan import harus mengacu kepada Food Safety Basic Act, Food
Sanitation Act dan Food Labeling Standard.
Tabel 3.1 Prosedur impor untuk produk snack
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 16
Selain dokumen import pada umumnya seperti invoice, packing list dan bill of
loading, ada beberapa dokumen import clearance yg perlu disiapkan oleh importer yang
harus di ketahui oleh exporter, yaitu sertifikat yang dikeluarkan oleh Korean Food & Drag
Administration (KFDA). Untuk itu disarankan kepada exporter untuk mengirimkan sample
terlebih dahulu kepada calon importer untuk dicek dahulu kandungan makanan, pengawet,
bungkus dll oleh KFDA.
Source : Asean Korea Center
Diagram 3.1 Prosedur Impor untuk produk snack
Disarankan sample yang dikirim dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti uji
lab yang dikeluarkan oleh Badan POM Republik Indonesia, Lembaga uji yang terakreditasi
oleh KAN atau oleh lembaga international.
Setelah semua memenuhi syarat dari KFDA maka KFDA akan mengeluarkan Certificat
of Import Notification for Food yang kemudian kedepannya diaplikasikan dalam bentuk label
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 17
stiker yang berbahasa Korea dan harus ditempel pada bungkus makanan. Pada saat
container datang di pelabuhan pun masih mengalami cek random terhadap produk yang
sudah mendapat ijin dari KFDA. Sebagai catatan banyak container yang di re export atau
dibakar karena ditemukan kandungan –kandungan yang tidak sesuai dengan standard yang
berlaku di Korea.
Contoh Kasus : Salah seorang pengusaha keripik tempe berasal dari Bandung sudah lebih
20 tahun mengirim keripik tempe Bandung ke Korea. Pada saat harga kedelai di Indonesia
tinggi, Indonesia melakukan impor kedelai dari berbagai Negara. Pengusaha ini melakukan
eksport seperti biasa dan ternyata pada saat melewati proses pengecekan random diketahui
mengandung asam yang terlalu tinggi yang asalnya dari kedelai. Sehingga produk tidak bisa
masuk ke Korea dan harus di re eksport ke Indonesia.
3.2. Standar Produk
Standar yang harus dipenuhi untuk produk snack yang akan di ekspor ke Korea
Selatan adalah sebagai berikut :
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 18
Source : Asean Korea Center
Diagram 3.2 Standar untuk produksi produk snack
Contoh Kasus: Pernah ada container yang berisi kentang goreng yang dipotong dadu di re
exsport dikarenakan mengandung acidity 5,1. Sedangkan untuk batas maksimum standar
untuk acidity di Korea Selatan adalah 2,0.
3.3. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearance)
Import Clearance adalah proses mengeluarkan barang export dari wilayah kepabeanan
untuk dapat masuk ke wilayah Korea Selatan untuk kemudian didistribusikan ke wilayah
Korea Selatan.
Sumber : www.customs.go.kr
Diagram 3.3 Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 19
4. Informasi Penting
4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia
Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia
Nama Perwakilan Alamat 1 Kedutaan Besar Korea Selatan,
Jakarta
Jalan Jenderal Gatot Subroto
Kav. 57 Jakarta Selatan 12950
Tel: (+62)-21-2967-2555
Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557
E-mail : [email protected]
2 KOTRA
(Korea Trade Promotion
Corporation) Jakarta
Wisma GKBI, 21F Suite 2102
Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210,
Indonesia
Tel: (+62)-21-574-1522
Fax: (+62)-21-572-2187
E-mail : [email protected]
3 KOICA
(Korea International
Cooperation Agency) Jakarta
Jalan Gatot Subroto No.58, Setiabudi, South
Jakarta, Jakarta 12930, Indonesia
4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan
Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan
No Nama Perwakilan Alamat 1 Kedutaan Besar
Republik Indonesia
untuk Korea Selatan
di Seoul
55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu,
Seoul 150-010, Republik Korea
Telp : (02)-783-5675/77
(02)-783-5371 atau 72
Fax: (02)-780-4280
E-mail : [email protected]
Website : www.indonesiaseoul.org / atdag-
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 20
2 Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC) Busan
1st floor, #103 Korea Express Building
1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan
Korea Selatan
Telp : 82-51-441-1708
Fax : 82-51-441-1629
E-mail :[email protected]
Website :www.itpc-busan.kr
4.3. Perusahaan Importir Snack
Tabel 4.3 Daftar nama perusahaan importir Snack di Korea Selatan
No Nama Perusahaan Keterangan
1 Countryhouse CP : Mr. Jeon Hu Cheol
Hwarangro 30 4th floorDanwon-gu, Ansan,
Gyeonggido, South Korea
Tel : 031 – 493 - 9544
Fax : 031 – 493 – 9744
Email : [email protected]
Website : www.countryhouse.co.kr
2 Miseong Family Nammun Building No. 312, Nammdaemunro 5ga
36-1 gu, Jung-gu, Seoul, South Korea
Tel : 02 – 723 – 8175
Fax : 02 – 723 – 8177
Email : [email protected]
Website : www.msfgo.co.kr
3 Atti International Ogeum-dong, Green Building 7th floor, Songpa-gu,
dongnamro 297, Seoul, South Korea
Tel : 02 – 2038 – 8660
4 Oseongmulsan Seongpa-gu, songpadaero 28 gil 13, jisang 8th floor
no. 807, Seoul, South Korea
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 21
Contact : 010 – 2909 - 3725
5 Emax Trading 162 Samseong-dong, Gangnam-gu, Seoul, South
Korea
Tel : 02 – 3427 – 0752
6 Foodpia Bupyeong-gu, jubutoro no. 146 road 36, Incheon
Contact : 070 – 8258 – 4151
9 Won International Daekdoro No.82 Road 45, Deokyang-gu, Goyangsi,
Gyeonggi-do , South Korea
Tel : 02 – 584 - 5622
10 Asong Trading Seongsorungdanro 22angil 16, 1st floor,
Wolamdong, Dalso-gu, Daegu
Tel : 070 – 8623 – 3369
11 Kkeuremong F&B Simingongwonro 8, Buam-dong, Busanjin-gu,
Busan, South Korea
Tel : 070 – 7557 – 9510
Email : [email protected]
Website : http://www.cremon.co.kr/
14 CRETEC CHEGIM CO.,LTD CP : Choi, Young Soo
(700300.0)69 Ingyo-dong Jung-gu Daegu KOREA
Tel : +82-53-250-0770
Fax : +82-53-250-0777
Email : [email protected]
Website : www.chegim.co.kr
15 YEJOONARA CO.LTD CP. Kim, Kwang Chan
349-1, Chowonji-ri, Daegot-myeon, Gimpo-si,
Gyonggi-do
Tel: +82-31-985-0211~5
Fax: +82-31-985-0216
Email: [email protected], [email protected]
MARKET BRIEF SNACK ITPC BUSAN 22
DAFTAR PUSTAKA
Referensi :
Asean Korean Center Book Part 1, Import Prosedur in Korea
Asean Korean Center Book Part 2, Laws and Regulations on food Imports
Asean Korean Center Book Part 3, Import food by group AKC
Website :
www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm
www.kbriseoul.kr
www.kita.org
www.trademap.org
www.standardsportal.org/
www.customs.go.kr
www.akfta.asean.org
http://kbriseoul.kr/
http://data.worldbank.org/country/korea-republic
http://data.worldbank.org/
www.tradingeconomics.com/ World Bank
www.kosis.kr
www.northernbuildingsupply.com/