mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
TRANSCRIPT
MATA KULIAH ASUHAN PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI
DOSEN PEMBIMBINGROSDIANA ITA,SST
DISUSUN OLEH KLMPK 3
• 1. DEWI SARTINA• 2. EKA FITRIANI• 3. FADHILAH NUR• 4. MERRY ANDRIANA• 5. NUR FITRIANINGSIH• 6.YUMI
POKOK PEMBAHASAN
KEBUTUHAN ELIMINASI PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI
A. Pengertian Eiminasi
• Menurut kamus Indonesia,eliminasi adalah pengeluaran,penghilangan,penyingkiran, penyisihan.Dalam bidang kesehatan, Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urin atau bowel (feses).
Eliminasi pada manusiadigolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
• 1. Defekasi• Buang air besar atau defekasi adalah suatu
tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan (Dianawuri, 2009).
• 2. Miksi• Miksi adalah proses pengosongan
kandung kemih bila kandung kemih terisi. Miksi ini sering disebut buang air kecil.
B.Kebutuhan Eliminasi Pada Masa Nifas Dan Menyusui
• Buang Air Kecil/Miksi• Biasanya dalam 6 jam pertama post partum, pasien
sudah dapat buang air kecil. Semakin lama urine ditahan, maka dapat mengakibatkan infeksi. Maka dari itu bidan harus dapat meyakinkan ibu supaya segera buang air kecil, karena biasany ibu malas buang air kecing karena takut akan merasa sakit. Segera buang air kecil setelah melahirkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi post partum.
LANJUT,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Buang Air Besar/Defekasi
Dalam 24 jam pertama , pasien juga sudah harus dapat buang air besar. Buang air besar tidak akan memperparah luka jalan lahir, maka dari itu buang air besar tidak boleh ditahan-tahan. Untuk memperlancar buang air besar, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat dan minum air putih; olahraga; berikan obat rangsangan per oral/per rektal atau lakukan klisma bilamana perlu.
C. Fisiologi Dalam Eliminasi Pada Ibu Nifas
• 1.Fisiologi Defekasi• Rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Seorang yang
mempunyai kebiasaan teratur akan merasa kebutuhan membung air besar kira-kira pada waktu yang sama setiap hari. Hal ini disebabkan oleh refleks gastro-kolika yang biasanya bekerja sesudah makan pagi. Setelah makanan ini mencapai lambung dan setelah pencernaan dimulai maka peristaltik di dalam usus terangsang, merambat ke kolon,dan sisa makanan dari hari kemarinnya, yang waktu malam mencapai sekum mulai bergerak. Isi kolon pelvis masuk ke dalam rektum, serentak peristaltik keras terjadidi dalam kolon dan terjadi perasaan di daerah perineum. Tekanan intra-abdominal bertambah dengan penutupan glottis dan kontraksi diafragma dan otot abdominal,sfinkter anus mengendor dan kerjanya berakhir .
•
Proses Defekasi
• Dalam proses Defekasi terjadi dalam 2 macam refleks yaitu:• 1. Refleks Defekasi Intrinsik.• Refleks ini berawal dari feses yang masuk ke rectum
sehingga terjadi distensi rectum, yang kemudian menyebabkan rangsangan pada fleksus mesentrikus dan terjadilah gerakan peristaltic. Setelah feses tiba di anus, secara sistematis spinter interna relaksasi maka terjadilah defekasi.
• 2. Reflek Defekasi Parasimpatis• Feses yang masuk akan merangsang saraf rektum yang
kemudian diteruskan ke spinal cord. Dari spindal cord kemudian alikan ke colon desenden, sigmoid dan rektum yang menyebabkan intesifnya peristaltik, relaksasi spinter internal maka terjadilah defekasi.
Masalah Eleminasi defekasi Pada Masa Nifas dan Menyusui.
• 1. Konstipasi• 2. Fecal Infaction• 3. Diare• 4. Inkontinensia Alvi• 5. Kembung• 6. Hemorroid.
2.Fisiologi Miksi Pada Masa Nifas dan Menyusui
• Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses eliminasi urine adalah ginjal,ureter, kandung kemih, dan uretra. Proses ini terjadi dari dua langkah utama yaitu :
• Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat diatas nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua yaitu timbul reflex saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran akankeinginan untuk berkemih.
D. Masalah-masalah Eleminasi Urine Pada Ibu Nifas
• 1. Retensi Urine• Merupakan penumpukan urine dalam blabber dan
ketidakmampuan bladder untuk mengkosongkan kandung kemih.
• 2. Inkontinensia Urine• Merupakan ketidakmampuan otot spinter eksternal
sementara atau menetap untuk mengontrol ekskesi urine.• 3. Enuresis• Merupakan ketidaksanggupan manahan kemih
(mengompol) yang diakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter eksterna. Biasanya terjadi pada anak-anak dan juga pada orang jompo.
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi
• a. Faktor-faktor yang mempengaruhi defekasi antara lain:• 1. UMUR• 2. DIET• 3. CAIRAN• 4. TONUS OTOT• 5. FAKTOR PSIKOLOGI• 6. GAYA HIDUP• 7. OBAT-OBATAN• 8.AKTIVITAS• 9. PROSEDUR DIAGNOSTIK• 10. PENYAKIT• 11. ANESTESI DAN PEMBEDAHAN.• 12. NYERI• 13. KERUSAKAN SENSORIK DAN MOTORIK
b.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Miksi Pada Ibu Nifas.
• 1. Pertumbuhan dan Perkembanga• 2. Sosiokultural• 3. Psikologis• 4. Kebiasaan seseorang• 5. Tonus otot• 6. Intake cairan dan makanan• 7. Kondisi penyakit• 8. Pembedahan• 9. Pengobatan• 10. Pemeriksaan Diagnostik
F.Tindakan dalam upaya pemenuhan kebutuhan eliminasi
• Tindakan Mengatasi Masalah Eliminasi Alvi (Buang Air Besar)
• 1. Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan• 2. Membantu pasien buang air besar dengan
pispot• 3. Memberikan huknah rendah• 4. Memberikan huknah tinggi• 5. Memberikan gliserin• 6. Mengeluarkan feses dengan jari.
SEKIAN & TRIMAKASI
H
SEKIAN & TRIMAKASI
H