matematika dasar

43
DIKTAT BAHAN KULIAH MATEMATIKA UNI 612105 BOBOT 3(3-0) SEMESTER I OLEH YOHANNES NIP. 195204071986031001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG AGUSTUS 2012

Upload: efri-dwiyanto

Post on 27-Dec-2015

2.263 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Materi Kuliah Mata Kuliah Matematika Dasar

TRANSCRIPT

Page 1: Matematika Dasar

DIKTAT BAHAN KULIAH

MATEMATIKA

UNI 612105 BOBOT 3(3-0)

SEMESTER I

OLEH

YOHANNES

NIP. 195204071986031001

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

AGUSTUS 2012

Page 2: Matematika Dasar

i

KATA PENGANTAR

Matematika adalah ilmu dasar dalam bidang keteknik-sipilan. Banyak permasalahan

teknik sipil yang dapat diatasi dengan pendekatan matematika. Oleh karena itu penguasaan

bidang ilmu ini sangat penting bagi seorang mahasiswa teknik sipil.

Diktat ini disusun sesuai dengan kurikulum 2012 bagi mahasiswa S1 Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung untuk memudahkan pemahaman dalam perkuliahan,

walaupun tidak menutup kemungkinan dipergunakan juga oleh para alumni atau teknisi yang

berkepentingan dengan masalah matematika. Diktat ini berisi penjelasan singkat mengenai

konsep matematika disertai tuntunan praktis dalam contoh-contoh perhitungan. Rumus-rumus

yang ditampilkan tidak diuraikan penjabarannya secara rinci namun hanya dibahas

penggunaannya saja. Oleh karena itu, jika ingin mempelajari Matematika lebih mendalam,

dianjurkan mempelajari buku teks lainnya.

Terima kasih penulis sampaikan kepada para rekan dosen dan mahasiswa yang

memberi saran dan kritik demi penyempurnaan buku ini. Semoga diktat ini bermanfaat.

Bandarlampung, 16 Agustus 2012

Penulis, Yohannes

Page 3: Matematika Dasar

ii

DAFTAR ISI Halaman

JUDUL KATA PENGANTAR …………………………………………… i DAFTAR ISI …………………………………………… ii DAFTAR GAMBAR …………………………………………… iii

Bab I Sistem Bilangan 1.1 Himpunan Bilangan Real …………………………………………… 1 1.2 Pertidaksamaan …………………………………………… 2 1.3 Harga Mutlak …………………………………………… 3

Tugas Mandiri Bab I …………………………………………… 4

BAB II Fungsi dan Grafik 2.1 Pengertian Fungsi …………………………………………… 5 2.2 Menggambar Grafik …………………………………………… 6 2.3 Fungsi Trigonometri …………………………………………… 7

Tugas Mandiri Bab II …………………………………………… 9

BAB III Limit 3.1 Limit Fungsi Aljabar …………………………………………… 10 3.2 Limit Fungsi Trigonometri …………………………………………… 11 3.3 Kontinuitas …………………………………………… 12

Tugas Mandiri Bab III …………………………………………… 13

BAB IV Turunan / Diferensial 4.1. Definisi Turunan …………………………………………… 14 4.2. Turunan Fungsi Aljabar …………………………………………… 15 4.3. Turunan Fungsi Trigonometris ………………........…………………….. 16 4.4. Gradien Garis Singgung …………………………………………… 17 4.5. Fungsi Naik, Stasioner dan Fungsi Turun ............................................ 19

Tugas Mandiri Bab IV …………………………………………… 20

BAB V Turunan Fungsi Transenden 5.1 Pendahuluan …………………………………………… 22 5.2 Fungsi Logaritma Natural …………………………………………… 22 5.3 Fungsi Eksponen …………………………………………… 23 5.4 Fungsi Inversi Trigonometri …………………………………………… 25 5.5 Fungsi Hiperbolik …………………………………………… 27 5.6 Fungsi Inversi Hiperbolik …………………………………………… 28

Tugas Mandiri Bab V …………………………………………… 29

BAB VI Turunan Fungsi Berbagai Variabel 6.1 Geometri Fungsi Dua Variabel …………………………………………… 31 6.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Variabel ................................................. 32 6.3 Turunan Parsial Lebih Tinggi …………………………………………… 33 6.4 Turunan Fungsi Implisit …………………………………………… 33 6.5 Bidang Singgung dan Garis Normal ……………………………………. 34 6.6 Menentukan Jenis Titik Ekstrim …………………………………………… 35 6.7 Turunan Parsial Fungsi Parameter ……………………………………… 35 6.8 Diferensial Total …………………………………………… 36

Tugas Mandiri Bab VI …………………………………………… 37

Sumber Pustaka .......………………………………………………................… 39

Page 4: Matematika Dasar

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Sketsa Bilangan Real …………………………………………… 1 Gambar 1.2 Skala Bilangan …………………………………………… 1 Gambar 1.3 Interval Hingga …………………………………………… 1 Gambar 1.4 Interval tak Hingga …………………………………………… 1 Gambar 2.1 Grafik Fungsi y = – x + |x| ……..….…………………………… 5 Gambar 2.2 Grafik Fungsi f(x) …………………………………………… 6 Gambar 2.3 Grafik Fungsi f(x) …………………………………………… 6 Gambar 2.4 Segitiga ABC …………………………………………… 7 Gambar 2.5 Fungsi y = sin x …………………………………………… 7 Gambar 2.6 Fungsi y = cos x …………………………………………… 7 Gambar 2.7 Fungsi y = tan x …………………………………………… 8 Gambar 2.8 Grafik y = 2sin ½ (x + 1/3 π) ………………....................…. 8 Gambar 2.9 Grafik y = sin2x dan y = cosx .………………....................…. 8 Gambar 3.1 Sketsa Limit Barisan …………………………………………… 10 Gambar 4.1 Gradien Garis Singgung ............………………………...…… 17 Gambar 4.2 Fungsi Naik, Stasioner dan Fungsi Turun .…………………… 18 Gambar 4.3 Grafik Fungsi y = x3 + x2 ………………………………………. 18 Gambar 4.4 Grafik Fungsi y = x3 – x2 – 8x + 2 …………................……… 19 Gambar 6.1 Paraboloida Eliptik …………………………………………… 31 Gambar 6.2 Bola pusat di (0, 0,0) jari-jari r ...........……….…………………... 31 Gambar 6.3 Elipsoida berpusat di (0, 0, 0) …….................………………… 31 Gambar 6.4 Hiperboloida berdaun satu ……….................………………… 32 Gambar 6.5 Silinder Parabolik …………………………………………… 32 Gambar 6.6 Hiperboloida berdaun dua ……………..........………………… 32 Gambar 6.7 Kerucut Eliptik …………………………………………… 32 Gambar 6.8 Bidang Singgung dan Garis Normal ..........………………… 32

Page 5: Matematika Dasar

1

BAB I SISTEM BILANGAN

1.1 Himpunan Bilangan Real

Himpunan bilangan real terdiri atas bilangan rasional dan irrasional. Rincian terlihat pada gambar 1.1

Dikenal juga bilangan imajiner yaitu √ –1. Paduan bilangan real dan bilangan imajiner disebut bilangan kompleks. Ditulis a + b√ –1, dimana a dan b bilangan real. Bila i = √ –1 maka ditulis menjadi a + bi.

Sifat-sifat urutan bilangan: 1. Trikotomi : jika x dan y suatu bilangan, berlaku: x < y atau x = y atau x > y 2. Transitif : jika x < y dan y < z maka x < z 3. Penambahan : jika x < y jika dan hanya jika x + z < y + z 4. Perkalian : jika z positip maka x < y jika dan hanya jika xz < yz

jika z negatip maka x < y jika dan hanya jika xz > yz

Skala bilangan merupakan penampilan secara grafis dari himpunan bilangan real oleh simbol titik-titik pada sebuah garis. Garis tersebut dinamakan garis bilangan. Setiap bilangan dinyatakan hanya oleh satu titik, dan demikian pula sebuah titik hanya mewakili sebuah bilangan. Jika a dan b adalah dua bilangan berbeda dan a < b, maka a terletak di sebelah kiri b pada garis bilangan tersebut.

Interval bilangan dapat dibedakan atas interval hingga dan interval tak hingga.

a. Interval hingga: jika a dan b adalah dua bilangan real berbeda dimana a < b, himpunan bilangan x antara a dan b dikatakan memiliki interval hingga. Titik a dan b disebut titik ujung interval.:

o Terbuka : a < x < b o Tertutup : a ≤ x ≤ b o Semi Terbuka : a < x ≤ b atau a ≤ x < b

b. Interval tak hingga: jika a sebuah bilangan real, maka himpunan bilangan x yang memenuhi x <

a, x ≤ a, x > a, atau x ≥ a, dikatakan memiliki interval tak hingga.

x

a b interval terbuka

a < x < b

x

a b interval tertutup

a ≤ x ≤ b

x

a b interval semi terbuka

a < x ≤ b

x

a b interval semi terbuka

a ≤ x < b

Gambar 1.3 Interval Hingga

Gambar 1.2 Skala Bilangan

– 4 – 3 – 2 – 1 0 1 2 3 4

π 21/2 -3/2 -5/2

Gambar 1.4 Interval Tak Hingga

x

a interval tak hingga x < a

x

a interval tak hingga x ≥ a

Gambar 1.1 Sketsa Bilangan Real

Bilangan rasional

Bilangan irrasional : √2 = 1,4242...., π = 3,14159....., dll.

Bilangan real

bil. bulat

bil. pecahan ba , a dan b bulat

bil. bulat positip : 0, 1, 2, 3, 4, 5, ….

bil. asli : 1, 2, 3, 4, 5, ….

bil. bulat negatip : – 1, – 2, – 3, – 4….

bil. prima : 2, 3, 5, 7, 11, 13, ….

Page 6: Matematika Dasar

2

1.2 Pertidaksamaan

Pernyataan a < b, a > b, a ≤ b, dan a ≥ b disebut pertidaksamaan dengan beberapa ketentuan, yaitu:

(1) a > 0 jika dan hanya jika a positip (2) a < 0 jika dan hanya jika a negatip (3) a > 0 jika dan hanya jika – a < 0 (4) a < 0 jika dan hanya jika – a > 0 (5) jika a < b dan b < c, maka a < c (6) jika a < b dan c bilangan real, maka a + c < b + c (7) jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d (8) jika a < b dan c bilangan positip, maka ac < bc (9) jika a < b dan c bilangan negatip, maka ac > bc (10) jika 0 < a < b dan 0 < c < d, maka ac < bd

Teorema: | x | < a jika dan hanya jika – a < x < a dimana a > 0 | x | > a jika dan hanya jika x < – a atau x > a

Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut

1. – 5 ≤ 2x + 6 < 4 Jawab: – 11 ≤ 2x < – 2 → – 11/2 ≤ x < – 1 HP : { x : – 11/2 ≤ x < – 1 }

2. x2 – x < 6 Jawab: faktorisasi (x – 3)(x + 2) < 0 Titik pemecah x = – 2 dan x = 3

berdasarkan skema garis bilangan itu diperoleh HP : { x : – 2 ≤ x < 3 }

3. 3x2 – x – 2 > 0 Jawab: faktorisasi (3x + 2)(x – 1) > 0 , titik pemecah x = - 2/3 dan x = 1

berdasarkan skema garis bilangan itu diperoleh HP : { x : x < – 2/3 atau x > 1 }

4. 02x1x ≥

+−

Jawab:

Jangan mengalikan kedua ruas dengan x+2, sebab angka pengali itu bisa positip atau negatip, Ttitik pemecahnya yaitu x = – 2 dan x = 1.

untuk x = 1, nilainya 0 dan x = – 2, nilainya ∞ HP : { x : x < – 2 atau x ≥ 1 }

5. 12x5x2 ≤

−−

Jawab:

Jangan mengalikan kedua ruas dengan x – 2, tapi pindahkan angka 1 ke ruas kiri

012x5x2 ≤−

−−

→ 02x2x

2x5x2 ≤

−−−

−−

→ 02x3x ≤

−−

HP : { x : 2 < x ≤ 3 }

6. x3 – 5x2 + 4x ≤ 0 Jawab: pertidaksamaan di atas dapat difaktorisasi menjadi x(x – 1)(x – 4) ≤ 0, sehingga terdapat 3 titik pemecah yaitu x = 0, x = 1, dan x = 4. Buat garis bilangan.

HP : { x : x ≤ 0 atau 1 ≤ x ≤ 4 }

7. (x + 1)(x – 1)2(x – 3) ≤ 0 Jawab: Ada 3 titik pemecah, yaitu x = – 1, x = 1, dan x = 3

HP : { x : – 1 ≤ x ≤ 3 }

– 2 3

0 0 + + –

2 3

∞ 0 + + –

– 2/3 1

0 0 + + –

– 2 1

∞ 0 + + –

0 1

0 0 + + –

4

– 0

– 1 1

0 0 + + –

3

– 0

Page 7: Matematika Dasar

3

8. Sebuah halaman berbentuk persegi panjang memerlukan pagar sepanjang 200 meter. Panjang salah satu sisinya adalah x meter. Nyatakan luas L sebagai fungsi dari x. Tentukan pula daerah dari x. Jawab:

Panjang pagar = 200 m. Jika lebar = x m, panjang = 100 – x m. Luas y = panjang x lebar = x (100 – x).

Fungsi L = x(100 – x) syarat x > 0 dan 100 – x > 0 atau x < 100 Daerah x adalah 0 < x < 100 meter.

9. Sebuah kertas berukuran 10 x 14 cm akan dibuat kotak terbuka bagian atasnya. lalu kertas

tersebut digunting ujung-ujungnya berbentuk bujur sangkar bersisi x. Nyatakan volume kotak itu sebagai fungsi x dan tentukan daerah x. Jawab:

Berdasarkan sketsa di samping diperoleh: V = panjang x lebar x tinggi V = (14 – 2x)(10 – 2x) x = 4(7 – x)(5 – x) x syarat volume > 0 atau V > 0, sehingga 4(7 – x)(5 – x) x > 0 Titik pemecah x = 0, x = 5, dan x = 7.

HP { x : 0 < x < 5 atau x > 7 } Namun x > 7 tidak mungkin sebab panjang = 14 – 2x akan menjadi negatip. Jadi daerah x adalah 0 < x < 5

1.3 Harga Mutlak

Harga mutlak | x | dari bilangan real x didefinisikan sebagai :

| x | = x jika x ≥ 0 dan

| x | = – x jika x < 0

Contoh :

1. Tentukan harga x yang memenuhi | 3x + 2 | = 5 Jawab: untuk 3x + 2 = 5, diperoleh x = 1 untuk – (3x + 2) = 5, atau – 3x – 2 = 5, diperoleh x = – 7/3 Jadi HP: { x: x = 1 atau x = – 7/3 }

2. Tentukan harga x yang memenuhi | 2x – 1 | = | 4x + 3 | Jawab: untuk 2x – 1 = 4x + 3, diperoleh x = – 2 untuk – (2x – 1) = 4x + 3, diperoleh x = – 1/3 Jadi HP: { x: x = – 2 atau x = – 1/3 }

3. Tentukan harga x yang memenuhi | 5x + 4 | = – 3 Jawab: Tidak ada harga x yang memenuhi sebab harga mutlak tidak mungkin negatip

4. Tentukan harga x yang memenuhi | x – 5 | < 4 Jawab: | x – 5 | < 4 sama dengan – 4 < x – 5 < 4 → 1 < x < 9. Jadi HP: { x: 1 < x < 9 }

5. Hitung: 13 + | – 1 – 4 | – 3 – | – 8 | jawab: 13 + | – 1 – 4 | – 3 – | – 8 | = 13 + 5 – 3 – 8 = 7

6. Selesaikan | 3x – 5 | ≥ 1 Jawab: untuk 3x – 5 ≤ – 1 diperoleh x ≤ 4/3 dan untuk 3x – 5 ≥ 1 diperoleh x ≥ 2

10 cm

14 cm

x x

14 – 2x 10 – 2x

0 5

0 0 + + –

7

– 0

x

100 – x

halaman

pagar

Page 8: Matematika Dasar

4

TUGAS MANDIRI BAB I

Tugas Subbab 1.1

Sederhanakan

1.

73

4911

73

4911

+

2. 2)22

5

2

1( −− .3.

3x6

x4

x32x

18+

+−+

4. 6x52x

2x2x

12x

6x2x

+−

−+

−+ 5. y311y2

12y9

y2y6

2−

+−−

+−

6.

3x5

1x5

3x42x

23x

x

−+

+−−

Tugas Subbab 1.2

1. Tentukan nilai yang memenuhi 03x42x

6x52x <+−

+−

2. Suatu persegi panjang, panjangnya lebih 3 cm daripada lebarnya. Jika lebarnya x cm dan luasnya minimum 15 cm2, tentukan sistem pertidaksamaannya.

3. Jika y = 2x + 1 dan x2 – 8x + 15 < 0, tentukan nilai y yang memenuhi.

4. Selesaikan 5x

77x

5+

>−

10. Selesaikan 06x22x4

3x52x2 <−+

−+

5. Selesaikan 11x7x2 ≤

−+

11. Selesaikan 04x6

4x32x <−

−−

6. Selesaikan 1x

1x2 <− 12. Selesaikan

x4

2)2x(

x2 ≥−

7. Selesaikan 142x

)4x2)(1x( <+

+− 13. Selesaikan (x – 2)(3 – x) ≥ 4(x – 2)

8. Selesaikan 022x

2x4 ≥+

− 14. Selesaikan 21

8x3

4x3

x +≥−

9. Selesaikan 05x62x

6x2 <+−

− 15. Selesaikan

3x42x

5

2x32x

3

+−<

+−

Tugas Subbab 1.3

1. Jika | 2x – 3 | < 1 dan 2x < 3, tentukan x

2. Jika | x – 2 |2 < 4 | x – 2 | + 12, tentukan x

3. Jika | –x2 + 2x – 2 | < 2, tentukan x

4. Jika | 2x + 1 | < | 2x – 3 |, tentukan x 5. Jika x ≥ 1 dan x | x – 1 | + | x | | x – 1 | ≤ 2x, tentukan x

6. Jika 11x2

3 >−

dimana x ≠ 1/2 , tentukan x.

7. Jika 0 < | x – 3 | ≤ 3, tentukan x

8. Tentukan himpunan penyelesaian untuk ketidak samaan berikut

a. 623x ≤− b. 63

x1 >−

c. 1x5

2 >+ d. 415x3 ≤+

Page 9: Matematika Dasar

5

BAB II FUNGSI DAN GRAFIK

2.1 Pengertian Fungsi

Definisi : Fungsi f adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap obyek x dalam suatu himpunan, yang disebut daerah asal, dengan sebuah nilai unik f(x) dari himpunan kedua. Himpunan nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah hasil fungsi tersebut. x disebut variabel bebas dan y = f(x) disebut variabel tak bebas. Contoh :

1. Diketahui f(x) = x2 – 2x, tentukan h

)4(f)h4(f −+ Jawab:

f(4) = 42 – 2.4 = 16 – 8 = 8

f(4+h) = (4+h)2 – 2(4+h) = 16 + 8h + h2 – 8 – 2h = 8 + 6h + h2

h)4(f)h4(f −+

= h

2hh6 + = 6 + h

2. Diketahui g(x) = x1

, tentukan h

)a(g)ha(g −+

Jawab: h

)a(g)ha(g −+ =

ah2a

1h1

.a)ha(

hh

a1

ha1

+−=

+−=

−+

3. Jika f(x) = x2 – x maka tentukan f(x – 1)

Jawab f(x – 1) = (x – 1) 2 – (x – 1) = x2 – 2x + 1 – x + 1 = x2 – 3x + 2

Bila daerah asal tidak dirinci, berarti daerah asal itu adalah himpunan bilangan real terbesar, dimana aturan fungsi itu bermakna dan memberi nilai bilangan real. Daerah asal itu disebut daerah asal alamiah.

Contoh:

1. Tentukan daerah asal alamiah untuk (a) f(x) = 3x

1−

(b) g(t) = 2t9 −

Jawab: (a) daerah asal alamiah fungsi tersebut adalah x = seluruh bilangan real untuk x ≠ 3. (b) agar tidak menjadi bilangan imajiner, syaratnya 9 – t2 ≥ 0.

(3 + t)(3-t) ≥ 0. Titik pemecah t = – 3 dan t = 3, diperoleh – 3 ≤ t ≤ 3. Jadi daerah asal adalah HP: {t: – 3 ≤ t ≤ 3}

2. Diketahui : Daerah asal x = { – 4, – 3, – 2, – 1, 0, 1, 2} dan fungsi y = – x + | x | Tentukan : daerah hasil fungsi tersebut dan gambarkan grafiknya

Jawab:

y = – x + | x |

x y

– 4 8

– 3 6

– 2 4

– 1 2

0 0

1 0

2 0

–4 –3 –2 –1 0 1 2

2

4

6

8

Fungsi y = – x + x

sumbu x

sumbu y

Gambar 2.1 Grafik Fungsi y = – x + x

Page 10: Matematika Dasar

6

2.2 Menggambar Grafik

Beberapa fungsi khusus yang sering dijumpai adalah:

a. Fungsi identitas : f(x) = x b. Fungsi konstan : f(x) = a dimana a = konstanta c. Fungsi modulus (nilai mutlak) : f(x) = x jika x ≥ 0

–x jika x < 0 d. Fungsi tangga : 0 jika 0 ≤ x < 1 f(x) = 1 jika 1 ≤ x < 2

2 jika 2 ≤ x < 3 e. Fungsi linier : f(x) = ax + b, dimana a dan b konstanta f. Fungsi kuadrat : f(x) = ax2 + bx + c, dimana a, b, dan c konstanta Contoh :

1. Gambarkan grafik dari fungsi x + 1 jika x > 3 f(x) = 2 jika – 2 ≤ x ≤ 3 2x + 3 jika x < – 2

jawab:

2. Gambarkan grafik fungsi

– x untuk – 3 ≤ x ≤ – 1 y = x2 – 2 untuk – 1 < x ≤ 2 x + 1 untuk 2 < x ≤ 3

Jawab

2. Suatu fungsi linier f: x → cx32 + , memetakan 6 ke 5. Tentukan x sehingga f(x) = 0

Jawab: Fungsi linier tersebut dapat ditulis menjadi y = cx32 +

Memetakan 6 ke 5, artinya untuk x = 6 didapat y = 5. Dengan memasukkan nilai x dan y ke fungsi tersebut diperoleh 5 = 2/3. 6 + c atau c = 1.

Jadi persamaan tersebut adalah y = 1x32 + . Jika f(x) = 0, maka 1x

32 + = 0, didapatkan x = –

23

x y

– 4 – 5 – 3 – 3 – 2- – 1 – 2 2 – 1 2 0 2 3 2 3+ 4 4 5

1 2 3 4 –2 –1 –3 –4 –1

–2

–3

1

2

3

4

5

0

–4

–5

Gambar 2.2 Grafik Fungsi f(x)

x y

– 3 3 – 1 1 – 1+ – 1

0 – 2 1 – 1 2 2 2+ 3 3 4

Gambar 2.3 Grafik Fungsi f(x)

0 1 2 3 –2 –1 –3 –1 –2

–3

1

2

3

4

X

Y

Page 11: Matematika Dasar

7

2.3 Fungsi Trigonometri

Untuk mempelajari fungsi trigonometri, perlu diulang kembali rumus-rumus trigonometri :

sin2x + cos2x = 1 1 + tan2x = sec2x 1 + cot2x = csc2x

Rumus penjumlahan Rumus pengurangan

sin(x + y) = sin x cos y + cos x sin y sin(x – y) = sin x cos y – cos x sin y

cos(x + y) = cos x cos y – sin x sin y cos(x – y) = cos x cos y + sin x sin y

tan(x + y) = ytanxtan1ytanxtan

−+

tan(x – y) = ytanxtan1ytanxtan

+−

Rumus sudut ganda

sin 2x = 2 sin x cos x cos 2x = cos2 x – sin2 x = 1 – 2 sin2 x = 2 cos2 x – 1

tan 2x = xtanxcot

2

1x2cot

xcot2

x2tan1

xtan2−

=−

=−

Rumus perkalian

sin x cos y = 21

{sin(x+y) + sin(x – y)} sin x sin y = 21

{cos(x+y) – cos(x – y)}

cos x sin y = 21

{sin(x+y) – sin(x – y)} cos x cos y = 21

{cos(x+y) + cos(x – y)}

Rumus faktor

sin x + sin y = 2

yxcos

2yx

sin2−+

cos x + cos y = 2

yxcos

2yx

cos2−+

sin x – sin y = 2

yxsin

2yx

cos2−+

cos x – cos y = 2

yxsin

2yx

sin2−+−

Rumus Sinus Rumus Cosinus

γ

=α sin

csin

bsin

a a2 = b2 + c2 – 2 bc cos α

b2 = a2 + c2 – 2 ac cos β

c2 = a2 + b2 – 2 ab cos γ

Persamaan

a. Jika sin x = sin a, maka . b. Jika cos x = cos a, maka x = a + k.360o x = a + k.360o x = (1800 – a) + k.3600 x = – a + k.360o

c. Jika tan x = tan a, maka x = a + k.180o d. Jika cot x = cot a, maka x = a + k.180o a. Fungsi Sinus :

Bentuk sederhana : y = sin x dimana: x dalam satuan sudut atau radian y dalam satuan jarak

b. Fungsi Cosinus

Bentuk sederhana : y = cos x dimana: x dalam satuan sudut atau radian y dalam satuan jarak

0o 90o 180o 270o 360o

Gambar 2.5 Fungsi y = sin x

Y

X

0o 90o 180o 270o 360o

Gambar 2.6 Fungsi y = cos x

Y

X

α β

γ C

B A

c

Gambar 2.4 Segitiga ABC

a b

Page 12: Matematika Dasar

8

c. Fungsi Tangen Bentuk sederhana : y = tan x dimana: x dalam satuan sudut atau radian y dalam satuan jarak

Contoh :

1. Gambarkan sketsa grafik y = )31x(

21sin2 π+ untuk interval 0o ≤ x ≤ 360o.

Jawab: 1/3 π = 60o

x y x y 0o 1 210o 1,414

30o 1,414 240o 1 60o 1,732 270o 0,518 90o 1,932 300o 0 120o 2 330o – 0,528 150o 1,932 360o – 1 180o 1,732

2. Tentukan titik potong persamaan y = sin 2x dan y = cos x dalam interval 0o ≤ x ≤ 360o. Gambarkan sketsa kedua grafik dan titik potongnya.

Jawab Bila kedua persamaan di atas dipotongkan diperoleh sin 2x = cos x atau sin 2 x = sin (90o – x) berdasarkan persamaan di atas diperoleh a. 2x = 90o – x + k.360o didapat 3x = 90o + k.360o atau x = 30o + k.120o

untuk k = 0 maka x = 30o dan y = 0,866, untuk k = 1 maka x = 150o dan y = – 0,866 untuk k = 2 maka x = 270o dan y = 0

b. 2x = 180o – (90o – x) + k.360o didapat 2x = 90o + x + k.360o atau x = 90o + k.360o untuk k = 0 maka x = 90o dan y = 0 Jadi himpunan titik potong adalah { (30o, 0,866), (90o, 0), (150o, – 0,866), (270o, 0) }

Penggambaran grafiknya sbb

y = sin 2x y = cos x

Gambar 2.9 Grafik y = sin 2x dan y = cos x

x y x y x y x y x y 0o 0 135o – 1 255o 0,5 0o 1 210o – 0,866 15o 0,5 150o –0,866 270o 0 30o 0,866 240o – 0,5 30o 0,866 165o – 0,5 285o – 0,5 60o 0,5 270o 0 45o 1 180o 0 300o –0,866 90o 0 300o 0,5 60o 0,866 195o 0,5 315o – 1 120o – 0,5 330o 0,866 75o 0,5 210o 0,866 330o –0,866 150o – 0,866 360o 1 90o 0 225o 1 345o – 0,5 180o – 1 105o – 0,5 240o 0,866 360o 0 120o – 0,866

0o 90o 180o 270o 360o 0

1

– 1

– 2

2

Gambar 2.8 Grafik y = )31x(

21sin2 π+

90o 180o

270o 360o 0o

y = sin 2x y = cos x

Gambar 2.7 Fungsi y = tan x

X

00 1800 3600

Y

2700 900

Page 13: Matematika Dasar

9

TUGAS MANDIRI BAB II

Tugas Subbab 2.1

1. Diketahui 22x

1x)x(f

+

−= , hitung f(0), f(2a), dan f(x1

)

2. Jika f(x) = 6x

52x3+

− , hitunglah f(0) + 6f(2)

3. Jika f(x) = 6x

52x3+

− , tentukan f(2) + 6 f(–3)

Tentukan daerah asal dari:

4. a. y = 162x − b. y = 2x16

1x22x

+−

5. a. y = 12x

12x

+

− b. y = 1xx2x

+−

Tugas Subbab 2.2

1. Gambarkan sketsa grafik a. y = x2 – 2x + 4 c. y = 2x2 – 4x + 3 b. y = x3 + x2 – 2x d. y = – 2x2 – 4x + 3

2. Gambarkan sketsa grafik

a. y = 5x

)3x)(2x(−

−− c. y = x4 – 2

3. Gambarkan sketsa grafik

x2 + 1 jika x ≤ – 2 f(x) = 2x – x2 jika – 2 < x ≤ 1 x + 3 jika x > 1

4. Gambarkan sketsa grafik

x jika x ≤ – 2 f(x) = x3 – 1 jika – 2 < x ≤ 1 x2 + 3 jika x > 1

Tugas Subbab 2.3

A. Gambarkan sketsa grafik untuk 0o < x < 3600

1. y = sin x – cos x 2. y = 2 sin (x + 21 π) + 1. 3. by = cos

21 x

4. y = 1 – cos 2x 5. x = sin 2y – 3 untuk 0o < y < 1800

B. Tentukan himpunan x untuk persamaan berikut

1. sin x = 0,5 untuk – 1800 < x < 1800 4. sin x = cos 2x untuk 0o < x < 3600

2. cos x = 221 untuk 0o < x < 7200 5. tan 2x = 3

31 untuk 0o < x < 1800

C. Tentukan titik potong antara antara fungsi-fungsi berikut

1. y = sin 2x dengan y = cos x untuk – 1800 < x < 1800

2. y = sin 21 x dengan y = cos

21 x untuk 0o < x < 7200

3. y = sin x + 1 dan y = – sin x – 1 untuk 0o < x < 3600

4. y = sin 3x dan y = 321 untuk 0o < x < 3600

Page 14: Matematika Dasar

10

BAB III LIMIT

3.1 Limit Fungsi Aljabar

Limit Barisan. Jika terdapat suatu barisan 1, 3/2, 5/3, 7/4, 9/5, …….., 2 – 1 /n, lalu diplotkan pada garis bilangan, maka untuk n sangat besar mendekati tak hingga, nilainya akan mendekati 2. Dikatakan bahwa limit barisan adalah 2 atau ditulis: 2)n/12(limulim

nn

n=−=

∞→∞→

Gambar 3.1 Sketsa Limit Barisan

Limit Fungsi. Jika diketahui fungsi f(x) = x2, maka untuk x mendekati 2, fungsi akan bernilai 4. Bila fungsi itu disajikan dalam tabel akan terlihat sebagai berikut

x 1,9 1,99 1,999 1,9999 1,99999 1,999999 ....... y 3,61 3,9601 3,996 3,9996 3,99996 3,999996 .......

Perhatikan, saat x semakin mendekati dua, maka y semakin mendekati 4. Secara matematis dituliskan sebagai

: 2x

lim)x(f2x

lim→

=→

x2 = 4

Limit Kiri dan Limit Kanan

Jika x mendekati a dari kiri, ditulis x → a– disebut limit kiri Jika x mendekati a dari kanan, ditulis x → a+ disebut limit kanan misalnya x → 2– maka nilai a = 1,9 1,99 1,999 1,9999 dan seterusnya x → 2+ maka nilai a = 2,1 2,01 2,001 2,0001 dan seterusnya

Gambar 3.2 Limit kiri dan limit kanan

Suatu fungsi dikatakan mempunyai limit jika limit kiri dan limit kanan ada dan bernilai sama. )x(f

axlim

−→ ada, berarti fungsi mempunyai limit kiri

)x(fax

lim+→

ada, berarti fungsi mempunyai limit kanan

Jadi, )x(fax

lim→

ada, berarti fungsi mempunyai limit kiri dan kanan dan bernilai limit sama

Contoh :

1. Tentukan limit untuk barisan berikut:

3, 5/2, 7/3, 9/4, 11/5, …….., 2+1/n, ……… Jawab : )n1

2(nlimnu

nlim +

∞→=

∞→ = 2

2. 29

627

3x9x32x

3xlim

)3x)(3x()9x32x)(3x(

3xlim

92x

273x

3xlim ==

+++

→=

+−++−

→=

Perhatian! Pernyataan x a berarti x ≠ a

2 mendekati 2 dari kiri mendekati 2 dari kanan

0 1 2

.........

3/2 5/3

Page 15: Matematika Dasar

11

3. Selidiki x/123

1

0xlim

+→

Untuk x → 0–, maka x/123

1

0xlim

+−→ =

31

031 =+

Untuk x → +0 , maka x/123

1

0xlim

++→ = 0

1 =∞

Karena limit kiri ≠ limit kanan, maka x/123

1

0xlim

+→ = tidak ada

4. 232x

1x

1xlim

−+

−→

= 232x

1x

1xlim

−+

−→

.232x

232x

++

++ =

432x

)232x)(1x(

1xlim

−+

++−

12x

)232x)(1x(

1xlim

++−

→ =

)1x)(1x()232x)(1x(

1xlim

−+++−

→ =

)1x(232x

1xlim

+++

→ = 2

24 =

5. h

3x3)hx(

0xlim

−+

→=

h

3x)3h2xh3h2x33x(

0xlim

−+++

→=

h

3h2xh3h2x3

0xlim

++

0xlim→

3x2 + 3xh + h2 = 3x2

3.2 Limit Fungsi Trigonometri

Dalam limit fungsi trigonometri dinyatakan persamaan sebagai berikut:

xsinx

0xlim→

= 1 x

xsin

0xlim→

= 1

xtanx

0xlim→

= 1 x

xtan

0xlim→

= 1

Contoh: Hitunglah

1. x4cos1x2cos1

0xlim

−−

→ =

)x22sin21(1

)x2sin21(1

0xlim

−−

−−→

= x22sin2

x2sin2

0xlim→

= 2)xcosxsin2(

x2sin

0xlim→

= x2cos4

1

0xlim→

= 41

2. xcos1

xtanx

0xlim

−→ =

x212sin2

xtanx

0xlim→

.x

21.x

21

x21.x

21

= x

212sin

x21x

21

21

0xlim→

.x

xtan

x41x = 2

3. 2x

nxcosmxcos

0xlim

→ =

2x

)nxmx(21sin)nxmx(

21sin2

0xlim

−+−

2x

x)nm(21sinx)nm(

21sin2

0xlim

−+−

→.

x)nm(21.x)nm(

21

x)nm(21.x)nm(

21

−+

−+ = –

21 (m + n)(m – n)

Page 16: Matematika Dasar

12

3.3 Kontinuitas

Fungsi f(x) disebut kontinu di x = x0, jika

a. f(x0) terdefinisi b.

oxxlim→

f(x) ada

c. oxx

lim→

f(x) = f(x0)

Contoh :

Selidiki apakah fungsi berikut kontinu. Jika tidak, di titik mana fungsi tersebut diskontinu.

1. Fungsi

>−≤+

=1xuntukx3

1xuntukx3)x(f

Jawab: Melihat fungsi di atas, titik yang perlu diselidiki adalah di x = 1

a. Fungsi f(x0) = f(1) = 3 + 1 = 4 → fungsi tersebut ada untuk x = 1 b.

0xxlim→

f(x) = −→1x

lim 3 + x = 4 (limit kiri) 0xx

lim→

f(x) = +→1x

lim 3 – x = 2 (limit kanan)

Karena limit kiri ≠ limit kanan, berarti tidak ada limit (syarat kedua tidak terpenuhi) Kesimpulan : fungsi tersebut diskontinu di x = 1

2. Fungsi 2x42x

)x(f−−= Jawab:

Titik yang perlu diselidiki adalah x = 2 dan x = – 2

Untuk x = 2

a. Fungsi f(x0) = f(2) = 00

2244 =

−−

= tak terdefinisi

syarat pertama tak terpenuhi. Jadi, fungsi diskontinu di x = 2

Untuk x = – 2

a. Fungsi f(x0) = f(–2) = 04

022

44 =−

=−−

− → fungsi tersebut ada untuk x = – 2

b. 0xx

lim→

f(x) = 2x

lim−→ 2x

42x−− =

2xlim

−→ 2x)2x)(2x(

−−+

= 2x

lim−→

(x + 2) = 0

c. 0xx

lim→

f(x) = f(x0) = 0

Karena memenuhi ketiga syarat, maka fungsi kontinu di x = – 2

3. Fungsi f(x) = 1x

5x42x−

−+ untuk x ≠ 1

6 untuk x = 1

Jawab: Titik yang perlu diselidiki adalah x = 1

a. Fungsi f(x0) = f(1) = 6

b. 0xx

lim→

f(x) = 1x

lim→ 1x

5x42x−

−+ = 1x

lim→ 1x

)1x)(5x(−

−+ = 6

c. 0xx

lim→

f(x) = f(x0) = 6

Kesimpulan, karena memenuhi ketiga syarat, fungsi kontinu di x = 1

syarat fungsi kontinu

Page 17: Matematika Dasar

13

TUGAS MANDIRI BAB III

Tugas Subbab 3.1

Hitunglah :

1. 3)1x(

2)1x3(

1xlim

+

−→

2. 1x

32x3x64x2

1xlim

−++−

→ 3. x2xx2x(

xlim −−+

∞→

4. 13x4

2x2x

xlim

−+

∞→ 5.

2a2x

3a3x

axlim

→ 6.

12x2x

4x

4xlim

−−

7. 52x3

2x4

2xlim

+−

→ 8.

2)1x(

2x2x

1xlim

−+→

9.

+−−−

∞→5x22x9)2x3(

xlim

10.

ba

bbaa

balim

→ 11.

2)1x(

2x2x

1xlim

−+→

12.

−−+

−−

→ 4x2x22x

2x82x2

2xlim

13. xx10

2x

xlim

+∞→ 14.

3a3x

ax)1a(2x

axlim

++−

→ 15.

−−

−→ 3x1

3x1

1

1xlim

Tugas Subbab 3.2

Hitunglah:

1. 3x

xsinxtan

0xlim

→ 2.

x21cos

x21cosxsin

xlim

+

π→ 3.

2/x2/cosxcos

2/xlim

π−π−

π→

4. ax

asinxsin

axlim

−−

→ 5.

xcos1x2sin

0xlim

−→ 6.

xx2sinx2tan

0xlim

7

xcos1x2sin2x

0xlim

−→ 8.

xcos21x3sin

0xlim

−→ 9.

x2cos1xcos1

0xlim

−−

Tugas Subbab 3.3

Selidiki kontinuitas fungsi-fungsi berikut dan gambarkan sketsa grafiknya

1.

=

≠−

−=

2xuntuk3

2xuntuk42x

83x)x(f 2. f(x) =

≥+<<−

≤+

2xuntuk3x

2x1untukx38

1xuntuk3x2

3. f(x) = 2x342x9

−− 4.

=

≠−

+−=

3xuntuk2

3xuntuk3x

3x42x)x(f

5. f(x) = 42x

164x

− 6. f(x) = 2)3x(

2x2x

−+

7. f(x) = 52x3

2x4

+−

− 8. f(x) =

6x52x

42x

+−

Page 18: Matematika Dasar

14

BAB IV TURUNAN / DIFERENSIAL

4.1 Definisi Turunan

Turunan fungsi y = f(x) terhadap x di titik x = x0 didefinisikan sebagai:

xy

0xlim

∆∆

→∆ =

xf

0xlim

∆∆

→∆ =

x

)0x(f)x0x(f

0xlim

∆−∆+

→∆ jika limitnya ada dan ditulis sebagai f’(x).

Contoh :

1. Tentukan dxdy

untuk fungsi y = x3 – x2 – 4 di titik x = 0 dan x = – 1

Jawab:

y + ∆y = (x + ∆x)3 – (x + ∆x)2 – 4 = x3 + 3x2 (∆x) + 3x (∆x) 2 + (∆x) 3 – x2 – 2x (∆x) – (∆x)2 – 4 = (x3 – x2 – 4) + 3x2 (∆x) – 2x (∆x) + 3x (∆x) 2 – (∆x)2 + (∆x) 3 ∆y = (3x2 – 2x) ∆x + (3x – 1) (∆x)2 + (∆x)3

xy

∆∆

= 3x2 – 2x + (3x – 1) ∆x + (∆x)2,

dxdy

= 0x

lim→∆

{ 3x2 – 2x + (3x – 1) ∆x + (∆x)2 } = 3x2 – 2x

Untuk x = 0, 0xdx

dy

=

= 3 (0)2 – 2(0) = 0 dan x = 1, 1xdx

dy

−=

= 3 (–1)2 – 2(–1) = 5

2. Carilah turunan dari fungsi y = 2x

1−

di titik x = 1 dan x = 3

Jawab: y + ∆y = 2)xx(

1−∆+

→ ∆y = 2)xx(

1−∆+

– 2x

1−

= )2xx)(2x()2xx()2x(

−∆+−−∆+−−

= )2xx)(2x(

x−∆+−

∆−

maka

xy

∆∆

= )2xx)(2x(

1−∆+−

dxdy

= 0x

lim→∆ )2xx)(2x(

1−∆+−

− =

2)2x(

1

1xdxdy

=

= 2)21(

1

− = – 1 dan

3xdxdy

=

= 2)23(

1

− = – 1

3. Lintasan dengan persamaan s = t2 + 3t. Hitunglah kecepatan sesaat waktu t = 2

Jawab :

Kecepatan sesaat = dtds

= 2t + 3. Untuk t = 2, maka dtds

= 2.2 + 3 = 7

Jadi kecepatan sesaat = 7 satuan kecepatan

4. Lintasan dengan persamaan s = (3t2 + 5) m dengan waktu t berubah dari 2 sampai 3 detik.

Hitunglah kecepatan rata-rata.

Jawab : Kecepatan rata-rata = ts

∆∆

= t

)t(s)tt(s∆

−∆+ =

t)52t3(}52)tt(3{

∆+−+∆+

= t

)52t3()52t3tt62t3(∆

+−+∆+∆+ = t

2t3tt6∆

∆+∆ = 6t + 3∆t

untuk t = 2 dan t1 = 3 maka ∆t = 3 – 2 = 1. Kecepatan rata-rata = ts

∆∆

= 6.2 +3.1 = 15 m/s

Page 19: Matematika Dasar

15

4.2 Turunan Fungsi Aljabar

a. Turunan Fungsi y = axn

Jika diketahui suatu fungsi f(x) = axn, maka turunan pertama dari fungsi tersebut adalah:

f’(x) = h

)x(f)hx(f

0hlim

−+→

= h

naxn)hx(a

0hlim

−+

untuk n = 1, yaitu f(x) = ax, maka f’(x) = h

ax)hx(a

0hlim

−+

→ =

haxahax

0hlim

−+→

= hah

0hlim→

= a

untuk n = 2, yaitu f(x) = ax2, maka f’(x) = h

2ax2)hx(a

0hlim

−+

→ =

h

2ax2ahaxh22ax

0hlim

−++

= h

2ahaxh2

0hlim

+

→= ahax2

0hlim +→

= 2ax

dan seterusnya

f(x) = ax, turunannya f’(x) = a f(x) = ax2, turunannya f’(x) = 2ax f(x) = ax3, turunannya f’(x) = 3ax2

Jadi: f(x) = axn, turunannya f’(x) = naxn-1

Contoh: Tentukan turunan dari fungsi berikut

1. f(x) = 3 2x2 Jawab : f(x) = 32

x2 . f’(x) = 2.1

32

x32 −

= 31

x34 −

= 3 x3

4

2. f(x) = x

1x − Jawab : f(x) = 1x)12

1x( −− = 1x2

1x −−

− .

Jadi f’(x) = 2x)1(23

x21 −−−

−− =

xx2

1− + 2x

1

b. Turunan Fungsi dari Fungsi

Jika y = f(u) dan u = g(x), maka y = f{g(x)} adalah fungsi dari x. Jika y fungsi yang dapat diturunkan terhadap u dan u dapat diturunkan terhadap x, maka y = f{g(x)} adalah fungsi yang dapat diturunkan terhadap x.

dxdy

= dudy

.dxdu

Demikian pula, jika y = f(t) sedangkan x = g(t), maka turunan y terhadap x

dxdy

= dtdy

.dxdt

Contoh :

1. Hitunglah dxdy

untuk fungsi y = 1u1u

+−

, dimana u = x

Jawab : dudy

= 2)1u(

)1u()1u(

+

−−+ =

2)1u(

2

+ =

2)1x(

2

+ dan

dxdu

= x2

1

Jadi dxdy

= dudy

.dxdu

= 2)1x(

2

+.

x2

1 = 2)1x(x

1

+

Page 20: Matematika Dasar

16

2. Hitunglah dxdy

untuk fungsi y = 12t

t2

− dan x = 12t −

Jawab : dtdy

= 2)12t(

t2.t2)12t(2

−− = 2)12t(

2t422t2

−− = 2)12t(

2t22

−− = 2)12t(

)2t1(2

+−

dtdx

= t2.21

)12t(21 −

− = 12t

t

− →

dxdt

= t

12t −

dxdy

= dtdy

.dxdt

= 2)12t(

)2t1(2

+− t

12t −=

2)12t(t

12t)2t1(2

−+−

c. Turunan Fungsi Lebih Tinggi

Jika y = f(x) adalah fungsi yang dapat diturunkan, turunannya disebut turunan pertama. Jika turunan pertama dapat diturunkan lagi maka turunannya disebut turunan kedua.

Ditulis 2dx

y2d , y”, atau f”(x)

Demikian seterusnya turunan dari turunan kedua disebut turunan ketiga dinyatakan dengan

3dx

y3d , y”’, atau f’”(x), ..................... dan seterusnya

Contoh:

Jika y = 4x4 – x3 + 6x2 – 7x + 8 Tentukan 3dx

y3d

Jawab : dxdy

= 16x3 – 3x2 + 12x – 7, 2dx

y2d = 48x2 – 6x + 12, dan 3dx

y3d = 96 x – 6

d. Turunan Fungsi Implisit

Persamaan f(x,y) = 0 pada suatu daerah tertentu menentukan y sebagai fungsi implisit dari x. Turunan y’ dapat diperoleh dengan salah satu cara berikut: a. Jika mungkin, ubahlah fungsi implisit tersebut menjadi fungsi eksplisit y = g(x). Kemudian turunkan

dengan cara biasa. b. Pikirkan y sebagai fungsi x. Turunkan persamaan implisit tersebut terhadap x dan persamaan yang

diperoleh diselesaikan untuk y’. Proses penurunan ini disebut penurunan implisit.

Contoh: Hitung dxdy

dari persamaan implisit xy + x – 2y – 1 = 0

Jawab : x dxdy

+ y + 1 – 2 dxdy

= 0, → (x – 2) dxdy

= – (y + 1) → dxdy

= )2x()1y(

−+−

4.3 Turunan Fungsi Trigonometri

Turunan fungsi trigonometri y = sin x dapat diperoleh sebagai berikut:

f’(x) = h

)x(f)hx(f

0hlim

−+→

= h

xsin)hx(sin

0hlim

−+→

= h

2xhx

sin2

xhxcos2

0hlim

−+++

f’(x) = h

2h

sin2

hx2cos2

0hlim

+

→ =

2hx2

cos0h

lim+

→ = cos x

Dengan cara yang sama, dapat pula dihitung turunan f’(x) untuk y = cos x, y = tan x, dan seterusnya.

Page 21: Matematika Dasar

17

Berikut adalah hasil turunan dari fungsi trigonometri:

1. Fungsi y = sin u → dxdy

= cos u dxdu

4. Fungsi y = cot u → dxdy

= – 2csc u dxdu

2. Fungsi y = cos u → dxdy

= – sin u dxdu

5. Fungsi y = sec u → dxdy

= tan u sec u dxdu

3. Fungsi y = tan u → dxdy

= 2sec u dxdu

6. Fungsi y = csc u → dxdy

= – cot u csc u dxdu

Contoh : Hitunglah dxdy

untuk fungsi-fungsi berikut

1. y = x2 sin x Jawab : dxdy

= 2x sin x + x2 cos x

2. y = tan2(3x2 – 2) Jawab : dxdy

= 2 tan(3x2 – 2) sec2 (3x2 – 2) (6x) = 12x tan(3x2 – 2) sec2 (3x2 – 2)

3. sin y + cos x = 1 Jawab : cos y dxdy

– sin x = 0 → dxdy

= ycosxsin

4. sin y = cos 2x Jawab : cos y dxdy

= – 2sin 2x → dxdy

= ycos

x2sin2−

5. x cos y = sin(x+y) Jawab : cos y – x sin y dxdy

= cos(x+y) dxdy

+ cos(x+y)

{– x sin y – cos(x+y)} dxdy

= – cos y + cos(x+y) → dxdy

= )yxcos(ysinx)yxcos(ycos

+++−

4.4 Gradien Garis Singgung

Titik P(x, f(x)) adalah sebarang titik yang terletak pada kurva y = f(x). Garis singgung kurva pada titik P adalah garis lurus melalui P dengan gradien m, dimana:

m = f’(x) = dxdy

= h

)x(f)hx(f

0hlim

−+→

, jika limit itu ada.

Gambar 4.1 Gradien Garis Singgung Contoh soal:

1. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = x5x3 2 − di titik (1, – 2).

Jawab: Gradien garis singgung kurva m = dxdy

= 6x – 5. Pada titik (1, – 2), maka m = 6.1 – 5 = 1

Persamaan garis garis singgung dengan m = 1 dan melalui (1, – 2) adalah:

y – y1 = m (x – x1) → y – (– 2) = 1 (x – 1) → y = x – 3 adalah pers. garis singgung tsb.

2. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = 3xx2 2 +− sejajar garis y = 3x – 2

Jawab:

Gradien garis singgung kurva m1 = dxdy

= 4x – 1 sejajar berarti m1 = m2

Gradien garis y = x – 3 adalah m2 = 3 4x – 1 = 3, atau x = 1

Untuk x = 1, maka pada kurva y = 3xx2 2 +− didapat y = 4. Jadi titik singgungnya (1,4)

PGS yang diminta adalah: y – 4 = 3 (x – 1) → y = 3x + 1

f(x)

f(x+h)

0 x h

x + h

P(x, f(x))

Q(x+h, f(x+h))

y = f(x)

garis singgung

Page 22: Matematika Dasar

18

3. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = x melalui titik (– 4, 0)

Jawab: Kurva y = x , gradien garis singgung m = dxdy

= x2

1

Pers. garis menyinggung kurva di (x, x ), melalui (– 4, 0) dengan m = x2

1

y2 – y1 = m (x2 – x1) → 0 – x = x2

1 (– 4 – x) kedua ruas dikalikan x , didapat

– 2x = – 4 – x sehingga – x = – 4 atau x = 4

Untuk titik singgung x = 4 didapat y = 4 = 2, dan m = 42

1 = 41

Jadi, pers. garis singgungnya: y – 2 = 41

(x – 4) atau y = 41

x + 1

4.5 Fungsi Naik, Stasioner, dan Fungsi Turun

Ada 3 keadaan kurva berkaitan sifat turunannya, yaitu: 1. Jika f’(x0) > 0, fungsi y = f(x) naik di titik x = x0 2. Jika f’(x0) < 0, fungsi y = f(x) turun di titik x = x0 3. Jika f’(x0) = 0, fungsi y = f(x) stationer di titik x = x0

Gambar 4.2 Fungsi Naik, Stasioner, dan Fungsi Turun

Terdapat juga tiga keadaan titik stasioner berkaitan dengan turunan kedua fungsi, yaitu: a. Jika f’(x0) = 0 dan f”(x0) > 0, maka titik stasioner (x0, y0) adalah titik minimum b. Jika f’(x0) = 0 dan f”(x0) < 0, maka titik stasioner (x0, y0) adalah titik maksimum c. Jika f’(x0) = 0 dan f”(x0) = 0, maka titik stasioner (x0, y0) adalah titik belok Contoh soal :

1. Tentukan titik-titik ekstrim pada persamaan y = x3 + x2 . Gambarkan sketsanya Jawab: Turunan fungsi f’(x) = 3x2 + 2x = x (3x + 2) Titik ekstrim terjadi jika f’(x) = 0, sehingga x (3x + 2) = 0. Didapat x = 0 atau x = – 2/3. Untuk x = 0, maka y = 0, untuk x = – 2/3, maka y = 4/27 Jadi titik ekstrim terdapat pada titik (0, 0) dan titik (– 2/3, 4/27)

Untuk menyelidiki jenis titik ekstrim tersebut dihitung f”(x) = 6x + 2 Untuk titik (0, 0) diperoleh f”(x) = 2 > 0, titik tersebut adalah titik minimum Untuk titik (– 2/3, 4/27) diperoleh f”(x) = – 2 < 0, titik tersebut adalah titik maksimum

Sketsa grafik untuk kurva tersebut sebagai berikut

Gambar 4.3 Grafik y = x3 + x2

titik maksimum

titik minimum

titik belok

y = f(x)

f’(x0) > 0 naik turun

f’(x0)<0 stasioner f’(x0) = 0

f’(x0) = 0 stationer

f’(x0) = 0 stasioner

X

Y 2

0 1 2 – 1

– 1

– 2

1

titik minimum (0, 0)

titik maksimum (– 2/3, 4/27)

Page 23: Matematika Dasar

19

2. Diketahui persamaan y = x3 – x2 – 8x + 2. Tentukan interval fungsi y naik dan turun. Gambarkan sketsa grafiknya Jawab:

y = x3 – x2 – 8x + 2, fungsi naik jika dxdy

> 0 dan fungsi turun jika dxdy

< 0

dxdy

= 3x2 – 2x – 8 = (3x + 4) (x – 2). Titik pemecah x = 3

4− dan x = 2

Fungsi naik saat dxdy > 0 dan fungsi turun saat f’(x ) < 0

Dari sketsa di samping diperoleh kesimpulan bahwa

Fungsi naik untuk x < 34− atau x > 2

Fungsi turun untuk 34− < x < 2

Untuk menyelidiki sifat titik x =34− dan x = 2, maka dihitung

2dx

y2d = 6x – 2

Untuk x =34− diperoleh

2dx

y2d = – 10 < 0, maka titik tersebut adalah titik maksimum

Untuk x = 2 diperoleh 2dx

y2d = 10 > 0, maka titik tersebut adalah titik minimum

Untuk x = 34− , didapat y =

27230

dan untuk x = 2, didapat y = – 10.

Jadi (34− ,

27230

) adalah titik maksimum, sedangkan (2, – 10) adalah titik minimum

Sketsa grafik untuk kurva tersebut sebagai berikut

Gambar 4.4 Grafik y = x3 – x2 – 8x + 2

3. Bagilah bilangan 150 menjadi 2 bagian sehingga perkalian bagian pertama dengan kuadrat bagian kedua menjadi bernilai maksimum. Tentukan nilai kedua bilangan itu.

Jawab :

Misalnya bilangan bagian kedua = x, maka bagian pertama = 150 – x Jadi fungsinya menjadi f(x) = (150 – x) x2. Fungsi ini harus bernilai maksimum.

Harga ekstrim terjadi jika f’(x) = 0, sehingga 300 x – 3 x2 = 0 Persamaan menjadi 3x (100 – x) = 0 didapat x = 0 dan x = 100. (x = 0 tidak memenuhi) f”(x) = 300 – 6x, untuk x = 100, maka f”(x) = – 300 < 0, jadi x = 100 bernilai maksimum.

Jadi bilangan bagian pertama = 150 – 100 = 50 dan bagian kedua = 100.

(2, – 10) titik minimum

(-4/3, 230/27) titik maksimum

X

Y

0

y = x3 – x2 – 8x + 2

34− 2

+ + –

Page 24: Matematika Dasar

20

TUGAS MANDIRI BAB IV

Tugas Subbab 4.1

1. Hitung xy

∆∆

jika diberikan y = x2 + 4x dan x berubah dari 0,7 menjadi 0,85.

2. Tentukan kecepatan rata-rata jika t berubah dari 2 sampai 5 detik dan s = (2t2 + 5t – 3) m.

3. Tentukan turunan dari y = 1x21x2

+−

4. Tentukan kemiringan dari kurva y = 1x

4+

di titik x = 1

5. Tentukan kemiringan garis singgung parabola y = – x2 + 5x – 6 di titik parabola memotong sumbu x.

Tugas Subbab 4.2

1. Tentukan dxdy dari fungsi berikut

a. y = x2x2 + c. x = y + 5 e. yx + = 1

b. y = 3 x2

1 d. y = 5x

13x −

2. Tentukan turunan dxdy dari

a. y = 3)2x63x( −+ e. 13x2

13xy

+

−= i. 1x1x

y+−=

b. y = 2)13x2(3)42x( −+ f. )x32x2()1x2x(y +++= j. x2x2y +=

c. y = 4)32x( − g. 2)53x(

)22x3()1x2(y

+

−+= k. x

43 4x6y +=

d. y = 2)2x2a(

3

−, a konstan h.

2

x1x

y

+= l. x22x2y −=

3. Tentukan turunan dxdy dari fungsi implisit berikut

a. 02y22x33xyy2x =++− c. xyxyy += e. 06x52xy2x3xy =+−+−

b. 22yx2

y3x =+

− d. 1x53y3x4y34x +=−+

4. Diketahui 5x242x93x2)x(f +−+= . Jika f’(x) < 0, tentukan nilai x 5. Tentukan turunan pertama dan kedua dari persamaan berikut:

a. 2xyyx 33 =+ untuk x = 1 b. x + xy + y = 2

Tugas Subbab 4.3

1. y = 21 tan x sin 2x 4. y = x (3 x + 4 cos x) 7. y =

xcosxsinx+

10. y = xcosxsin

xsinx+

2. y = x4sin1

x4cos−

5. y = xsinx

x+

8. y = xcosxsin

xsin+

3. y = xtan 6. y = xcos1xsinx

++ 9. y =

xcosxsinxcosxsin

+−

Page 25: Matematika Dasar

21

Tugas Subbab 4.4

Tentukan persamaan garis singgung pada kurva :

1. y = 2x2 + 3 sejajar garis 8x – y + 3 = 0 2. y = 9 – x2 melalui titik di luar kurva (0, 11)

3. y = 2x2

1 melalui titik di luar kurva (1, – 2)

4. y = 3x melalui titik singgung (8,2)

5. y = x (x – 1) (x – 2) di titik potong kurva dengan sumbu X. 6. y = (4x – 3)2 – 1 tegak lurus garis x + 2y – 11 = 0 7. Tentukan kedudukan titik-titik pada kurva y = 2 x3 + 13 x2 + 5x + 9

dimana garis singgung di titik-titik tersebut melalui (0, 0)

8. Jika garis singgung pada kurva y = x)xb

a( + di titik (4, 8)

mempunyai gradien 2, tentukan harga a dan b Tugas Subbab 4.5

1. Selidiki apakah persamaan y = 2x

1−

mempunyai nilai maksimum atau minimum.

Tentukan pula interval fungsi y naik atau turun. Gambarkan sketsa grafiknya.

2. Selidiki fungsi y = 7x60x12x10x3 234 −+−− untuk titik belok, interval fungsi naik atau turun, serta titik maksimum dan minimum. Gambarkan sketsa grafiknya

3. Sebatang kawat 60 meter dipotong menjadi 2. Satu potong dibentuk menjadi lingkaran dan potongan kedua menjadi bujur sangkar. Agar luas kedua bentuk itu maksimum, tentukan panjang masing-masing potongan kawat tersebut.

4. Selembar karton berukuran 100 x 140 cm akan dibuat menjadi sebuah kotak tanpa tutup. Setiap sudut karton dipotong berbentuk bujur sangkar. Jika ingin diperoleh volume kotak maksimum, tentukan tinggi kotak tersebut.

5. Ongkos produksi x buah TV per hari Rp ( 25x35x241 ++ ), harga jual total Rp (50 –

21 x). Berapa

buah televisi harus diproduksi per hari agar keuntungannya maksimum?

6. Diberikan y = 8x6xx 2213

31 +−+ . Tentukan titik-titik kritis, interval y naik dan turun, dan nilai

maksimum dan minimum. Gambarkan sketsa grafiknya. 7. Tunjukkan bahwa y = x3 – 8 tidak memiliki titik maksimum maupun minimum. 8. Tunjukkan bahwa y = x5 + 20 x – 6 adalah fungsi naik untuk semua nilai x. 9. Tunjukkan bahwa y = 1 – x3 – x7 adalah fungsi turun untuk semua nilai x. 10. Jika dalam sebuah lingkaran berjari-jari r akan digambarkan sebuah trapesium yang alasnya 2r

dengan luas maksimum, buktikan luas trapesium itu = 32r43 .

11. Tentukan titik maksimum dan minimum dari 2x2 – 4xy + 3y2 – 8x + 8y – 1 = 0. 12. Tentukan nilai absolut maksimum dan minimum dari y = (x – 3)2 dalam interval 0 ≤ x ≤ 4. 13. Tentukan persamaan garis melalui titik (3, 4) yang memotong kuadran pertama dalam bentuk

segitiga dengan luas minimum

Page 26: Matematika Dasar

22

BAB V TURUNAN FUNGSI TRANSENDEN

5.1 Pendahuluan

Salah satu fungsi non aljabar adalah fungsi transenden. Fungsi transenden mencakup antara lain fungsi logaritma, fungsi eksponen, fungsi trigonometri, dan fungsi hiperbolik 5.2 Fungsi Logaritma Natural

Dalam matematika dikenal bentuk logaritma natural : ln x = xloge

dimana : e = k/1)k1(0k

limn)n1

1(nlim +

→=+

∞→ = 2,7182818284589…….

bilangan e adalah irasional dan tak terukur

Telah dibuktikan secara matematis bahwa fungsi y = ln x turunannya dxdy =

x1

Secara umum, jika y = ln u maka turunannya dxdy =

dxdu

u1

Catatan : Aturan dalam logaritma natural mirip logaritma biasa, yaitu:

a. ln (ab) = ln a + ln b c. ln ab = b ln a

b. ln ba

= ln a – ln b d. ln e = 1

Contoh soal:

Tentukan turunan dari

1. y = ln (x2 – 1) Jawab : dxdy =

dxdu

u1 = x2

12x

1

− =

12x

x2

2. y = ln {2x2 (4x – 1) Jawab: dxdy = )x42x24(

)1x4(2x2

1 −−

= )1x4(x)1x6(2

−−

3. y = ln (x – 1)2 Jawab : y = ln (x – 1)2 = 2 ln (x – 1) Jadi dxdy =

1x2−

b. Diferensiasi menggunakan logaritma natural

Diferensiasi secara logaritmik adalah membuat kedua ruas menjadi fungsi logaritma natural, sehingga menjadi ln y = ln f(x). Kedua ruas lalu diturunkan menjadi:

)x('f)x(f

1dxdy

y1 = diperoleh

)x(f)x('f

ydxdy =

Contoh soal: Tentukan turunan dari

1. y = (x3 + 1)7 (2 – x2)3 Jawab:

ln y = ln(x3+1)7 (2 – x2)3 atau ln y = 7 ln (x3 + 1) + 3 ln (2 – x2)

dxdy

y1 =

13x

)2x3(7

+ +

2x2

)x2(3

− →

dxdy = y (

13x

)2x3(7

+ +

2x2

)x2(3

−) = 3)2x2(7)13x( −+ {

13x

2x21

+ +

2x2

x6

−}

dxdy

= y (13x

)2x3(7

+ +

2x2

)x2(3

−) = 3)2x2(7)13x( −+ {

13x

2x21

+ +

2x2

x6

−}

= 3)2x2(7)13x( −+ {)2x2()13x(

x64x64x212x42

−+

−−− } = 2)2x2(6)13x( −+ 3x (– 9x3 + 14x – 2)

Page 27: Matematika Dasar

23

2. y = 3 2)1x(

2x1

+

Jawab:

ln y = )1x(ln32

)2x1(ln21 +−− → 6 ln y = )1x(ln4)x1(ln3 2 +−− lalu kedua ruas diturunkan

dxdy

y6 =

1x4

2x1

)x2(3+

−−

− →

dxdy

= 6y

(1x

42x1

)x2(3+

−−

−)

dxdy

= 61

3 2)1x(

2x1

+

−(

)1x()2x1(

2x44x62x6

+−

+−−− ) = 61

3 2)1x(

2x1

+

−(

)1x()2x1(

4x62x2

+−

−−− )

dxdy

= 31

3 2)1x(

2x1

+

−(

)1x()2x1(

)1x)(2x(

+−

++−) =

2x13 2)1x(3

)2x(

−+

+−

c. Diferensiasi Fungsi y = alog x

y = alog x sama dengan ay = x, atau ln ay = ln x → y ln a = ln x → y = alnxln

ln a = konstan

Untuk y = alog x = alnxln

maka dxdy

= alnx

1

Secara umum, untuk y = alog u, turunannya dxdy

= dxdu

alnu1

Contoh soal: Tentukan turunan dari

1. y = 2 log (x2 – 1) Jawab: dxdy

= 2ln)12x(

x2

2. y = log (x4 + 3x2) Jawab: dxdy

= 10ln)2x34x(

x63x4

+

+

5.3 Fungsi Eksponen

Fungsi eksponen ada dua jenis, yaitu y = ex atau y = eu dan y = ax atau y = au

Teorema: Jika a dan b adalah bilangan real maka berlaku:

ea + b = ea . eb ea – b = ea / eb

eab = (ea)b = (eb)a ax = ex ln a sehingga ln ax = x ln a

Catatan e adalah singkatan dari nama seorang ahli matematika dan fisika berkebangsaan Swiss, Leonhard Euler. a. Turunan fungsi y = ex

Fungsi y = ex diubah menjadi ln y = ln ex → ln y = x ln e → ln y = x.

Jika fungsi tersebut diturunkan didapat, 1dxdy

y1 = atau =

dxdy

y = ex

Jadi y = ex maka =dxdy

ex atau secara umum y = eu maka =dxdy

eu dxdu

Contoh Soal : Tentukan turunan dari 2x

1

ey =

Jawab: =dx

dy

2x

1

e . (3x

2− ) = 3x

2x

1

e2−

Page 28: Matematika Dasar

24

b. Turunan fungsi y = ax

Fungsi y = ax diubah menjadi ln y = ln ax → ln y = x ln a. Jika diturunkan didapat,

=dxdy

y1 ln a atau =

dxdy

y ln a = ax ln a

Jadi y = ax turunannya adalah =dxdy

ax ln a

y = au turunannya adalah =dxdy

au ln adxdu

Contoh soal:

Tentukan turunan dari y = 1x42 − Jawab:

y = 1x42 − maka turunannya =dxdy

1x42 − ln 2 . 4 = 1x42 + ln 2

c. Turunan fungsi y = xx dan f(x) = g(x)h(x)

Ada perbedaan antara fungsi pangkat dan fungsi eksponen, yaitu:

Fungsi pangkat : y = xa atau y = ua dimana bilangan pokok x atau u adalah variabel dan bilangan pangkat a tetap

Fungsi eksponen : y = ex atau y = eu dan y = ax atau y = au dimana bilangan pokok e atau a tetap dan bilangan pangkat x atau u adalah variabel

Namun, fungsi y = xx dan f(x) = g(x)h(x) bukanlah fungsi pangkat maupun eksponen, sebab bilangan pokok dan bilangan eksponen adalah variabel. Oleh karena itu, turunan untuk fungsi ini tidak boleh menggunakan turunan untuk fungsi pangkat maupun eksponen. Untuk menurunkannya kedua ruas harus dijadikan logaritma natural. Contoh soal: Tentukan turunan fungsi berikut

1. y = xx Jawab: Ubah menjadi logaritma natural ln y = x ln x, turunkan

xx

xlndxdy

y1 += = ln x + 1 Jadi )1x(lnxx)1x(lny

dxdy +=+=

2. y = x22xx − → ln y = (x2 – 2x) ln x diturunkan

x1

)x22x(xln)2x2(dxdy

y1 −+−=

=dx

dy x22xx − (2x ln x – 2 ln x + x – 2)

Contoh soal esai:

1. Dalam suatu kondisi tertentu, laju pertumbuhan bakteri dinyatakan sebanding dengan jumlah bakteri yang ada. Jika ada 1000 bakteri saat ini, lalu 12 menit kemudian bertumbuh menjadi 2000 bakteri. Berapa lamakah bakteri tersebut menjadi 1.000.000?

Jawab:

Misal A = jumlah bakteri saat t, t = waktu, k = konstanta, dan dtdA

= laju pertumbuhan bakteri,

maka laju pertumbuhan bakteri dinyatakan sebagai dtdA

= k.A atau A

dA = k dt.

Kedua ruas diintegralkan menjadi:

∫=∫ dtkA

dA menghasilkan ln A = kt + C1 atau A = 1Ckte + = 1Cekte

Jika 1Ce = C, didapat persamaan A = C kte Untuk t = 0 dan A = 1000, maka 1000 = C.e0, didapat C = 1000 Untuk t = 12, A = 2000, dan C = 1000, maka

Page 29: Matematika Dasar

25

2000 = 1000.e12 k sehingga e12 k = 2 → 12k = ln 2 → k = 12

2ln = 0,05776

Jadi untuk A = 1.000.000, C = 1.000, dan k = 0,05776,

1.000.000 = 1.000 t05776,0e → t05776,0e = 1000 → 0,05776 t = ln 1000

t = 05776,01000ln

= 119, 6. Jadi waktu yang diperlukan = 119, 6 menit

2. Sebatang besi panjangnya L meter pada suhu t dengan persamaan L = 60 e0,0001t. Hitung pertambahan panjang batang besi tersebut jika suhunya berubah dari 00 menjadi 250. Jawab:

L = 60 e0,0001t turunannya adalah dtdL

= 60 e0,0001t. 0,0001

Jadi perubahan panjang terhadap suhu dL = 0,006 e0,0001t dt Diketahui t1 = 00 , t2 = 250, maka dt = 250 – 00 = 250, maka dL = 0,006 e0,0001x0 25 = 0,150 meter

5.4 Fungsi Inversi Trigonometri

Definisi untuk fungsi inversi trigonometri sebagai berikut:

a. y = arc sin x jika dan hanya jika siny = x untuk – π/2 ≤ y ≤ π/2 b. y = arc cos x jika dan hanya jika cos y = x untuk 0 ≤ y ≤ π c. y = arc tan x jika dan hanya jika tan y = x untuk – π/2 < y < π/2 d. y = arc cot x jika dan hanya jika cot y = x untuk 0 < y < π e. y = arc sec x jika dan hanya jika sec y = x untuk – π ≤ y ≤ – π/2, 0 ≤ y < π/2 f. y = arc csc x jika dan hanya jika csc y = x untuk – π ≤ y ≤ – π/2, 0 < y ≤ π/2

a. Turunan Fungsi y = arc sin x

y = arc sin x → sin y = x, kedua ruas diturunkan cos y dy = dx atau ycos

1dxdy =

sin y = x dan cos y = 2x1−

maka, ycos

1

dx

dy= =

2x1

1

Jadi untuk y = arc sin x turunannya adalah =dxdy

2x1

1

Secara umum y = arc sin u turunannya adalah =dxdy

dxdu

2u1

1

b. Turunan Fungsi y = arc cos x

y = arc cos x → cos y = x, kedua ruas diturunkan – sin y dy = dx atau ysin

1dxdy −=

cos y = x dan sin y = 2x1−

maka, ysin

1dxdy −= =

2x1

1

Jadi untuk y = arc cos x turunannya adalah =dxdy

2x1

1

Secara umum y = arc cos u turunannya adalah =dxdy

– dxdu

2u1

1

y

1 x

2x1−

y

1

x

2x1−

Page 30: Matematika Dasar

26

c. Turunan Fungsi y = arc tan x

y = arc tan x → tan y = x, kedua ruas diturunkan sec2 y dy = dx atau y2sec

1dxdy =

tan y = x dan sec y = 1x2 +

maka, y2sec

1dxdy = =

12x

1

+

Jadi untuk y = arc tan x turunannya adalah =dxdy

12x

1

+

Secara umum y = arc tan u turunannya adalah =dxdy

dxdu

12u

1

+

d. Turunan Fungsi y = arc cot x

y = arc cot x → cot y = x, kedua ruas diturunkan csc2 y dy = dx atau y2csc

1dxdy −=

cot y = x dan csc y = 1x2 +

maka, y2csc

1dxdy −= =

12x

1

+

Jadi: y = arc cot x turunannya adalah =dxdy

– 12x

1

+

Secara umum y = arc cot u turunannya adalah =dxdy

– dxdu

12u

1

+

e. Turunan Fungsi y = arc sec x

y = arc sec x → sec y = x, kedua ruas diturunkan sec y tan y dy = dx atau ytanysec

1dxdy =

sec y = x maka tan y = 12x −

ytanysec1

dxdy = =

12xx

1

Jadi: y = arc sec x turunannya adalah =dxdy

12xx

1

Secara umum y = arc sec u turunannya adalah =dxdy

12uu

1

− dxdu

f. Turunan Fungsi y = arc csc x

y = arc csc x → csc y = x, kedua ruas diturunkan – csc y cot y dy = dx atau ycotycsc

1dxdy −=

csc y = x maka cot y = 12x −

ycotycsc1

dxdy −= =

12xx

1

Jadi: y = arc csc x turunannya adalah =dxdy

– 12xx

1

Secara umum y = arc csc u turunannya adalah =dxdy

– 12uu

1

− dxdu

y

x

1

12x −

y

x 1

12x −

y x

1 12x +

y 1

12x +x

Page 31: Matematika Dasar

27

Contoh : Tentukan turunan dari

1. y = arc cot

−+

x1x1

2. y = ax

sinarc2a2x2ax +−

Jawab:

1. Menurut rumus jika y = arc cot u maka =dxdy

– dxdu

12u

1

+

Misal u = x1x1

−+

maka dxdu

= 2xx21

2

+− dan

12u

1

+ =

12

x1x1

1

+

−+

= )2x1(2

2xx21

+

+−

=dxdy

– )2x1(2

2xx21

+

+−2xx21

2

+− =

2x1

1

+−

2. =dxdy

2x2a − + x )x2(2/1)2x2a(21 −−− +

a1

2)ax

(1

12a

= 2x2a − – 2x2a

2x

− +

2x2a

2a

− =

2x2a

)2x2a(2

− = 2x2a2 −

5.5 Fungsi Hiperbolik

a. Definisi fungsi hiperbolik

1. Sinus hiperbolik : sinh x = 2

xexe −−

2. Cosinus hiperbolik : cosh x = 2

xexe −+

3. Tangent hiperbolik : tanh x = xcoshxsinh =

xexe

xexe

+

−−

4. Cotangent hiperbolik : coth x = xsinhxcosh =

xexe

xexe

−+

5. Secant hiperbolik : sech x = xcosh

1 = xexe

2−+

6. Cosecant hiperbolik : csch x = xsinh

1 =

xexe

2−−

Persamaan dasar mirip dengan fungsi trigonometri biasa:

Fungsi Hiperbolik Fungsi Trigonometri

a. tanh x = xcoth

1 tan x =

xcot1

b. cosh2 x – sinh2 x = 1 cos2 x + sin2 x = 1 c. 1 – tanh2 x = sech2 x 1 + tan2 x = sec2 x d. 1 – coth2 x = – csch2 x 1 + cot2 x = csc2 x

b. Turunan Fungsi Hiperbolik

a. y = sinh x = 2

xexe −− dxdy

= 2

xexe −+ = cosh x

b. y = cosh x = 2

xexe −+ dxdy

= 2

xexe −− = sinh x

c. y = tanh x = xexe

xexe

+

−− dxdy

= 2

xexe

2

−+= sech2 x

Page 32: Matematika Dasar

28

d. y = coth x = xexe

xexe

−+ dxdy

= 2

xexe

2

−−− = – csch2 x

e. y = sech x = xexe

2−+

dxdy

= –xexe

2−+ xexe

xexe−+

−− = – sech x tanh x

f. y = csch x = xx ee

2−−

dxdy

= 2)xexe(

)xexe(2−−

−+− = – csch x coth x

Secara umum:

a. y = sinh u → dxdy

= cosh u dxdu

d. y = coth u → dxdy

= – csch2 u dxdu

b. y = cosh u → dxdy

= sinh u dxdu

e. y = sech u → dxdy

= – sech u tanh u dxdu

c. y = tanh u → dxdy

= sech2 u dxdu

f. y = csch u → dxdy

= – csch u coth u dxdu

Contoh : Tentukan turunan dari

1. y = tanh (1 – x2) Jawab : dxdy

= – 2x sech2(1 – x2)

2. y = ln (sinh x) Jawab : dxdy

= xsinhxcosh = coth x

3. y = tanh (5

1x4 +) Jawab :

dxdy

= )5

1x4(2hsec

54 +

5.6 Fungsi Inversi Hiperbolik

1. y = arc sinh u dxdu

12u

1dxdy

+=

2. y = arc cosh u dxdu

12u

1dxdy

−=

3. y = arc tanh u dxdu

2u1

1dxdy

−= dimana u2 < 1

4. y = arc coth u dxdu

2u1

1dxdy

−= dimana u2 > 1

5. y = arc sech u dxdu

2u1u

1dxdy

−= dimana 0 < u < 1

6. y = arc csch u dxdu

2u1u

1dxdy

+

−= dimana u ≠ 0

Contoh :

1. Buktikan jika y = arc sinh u, turunannya dxdu

12u

1dxdy

+=

Bukti: Misal u = sinh y, maka dxdy

ycoshdxdu = atau

dxdu

ycosh1

dxdy =

cosh2y = 1 + sinh2y = 1 + u2 maka cosh y = 2u1+ = 12u +

Jadi dxdu

12u

1dxdy

+= terbukti

Page 33: Matematika Dasar

29

TUGAS MANDIRI BAB V

Tugas Subbab 5.2

A. Tentukan turunan dari:

1. y = ln {(4x2 + 3) (2x – 1)} 6. y = ln cos2x

2. y = ln (x3 + 2) (x2 + 3) 7. y = (x2 – 2) ln sin x

3. y = ln2)4x3(

4x

− 8. xy + y ln x – ln y = 0

4. y = {ln (x3 – 4)2}3 9. xy (ln y + ln x) = 1

5. y = ln )33x(x + 10. y = 2x2 )x(ln

B. Tentukan turunan dari fungsi-fungsi berikut

1. 12x

12xy

+= 3. 3

5x32x

2)32x(2xy

+−

−=

2. 43x

312x

y−

+= 4. y = 2x1

2)2x1(x

+

C. Tentukan turunan dari

1. y = alog (3x2 – 5) 4. y = log (ln x)

2. y = 3 2)5x2(log + 5. y = ln (log x)3

3. y = 5 log sin2 x

Tugas Subbab 5.3

a. Tentukan turunan dari fungsi berikut

1. y = 2xe 4. y = xe− sin 2x

2, y = xln2xe 5. y = xe− ln x

3. y = xexe

xexe−+

−− 6. y = axeaxe

axeaxe−+

−−

b. Tentukan turunan dari

1. y = x5 3. y = 1x2

1x2

+

2. y = x2 3x 4. Y = 2x3)x32x4( −

c. Tentukan turunan dari

1. y = xsin)12x( + 4. y = x3 7. y = 4x35 − 10. y = xeex +

2. y = 2xex

− 5. y = 1x)32x( +− 8. y = xlnx

3. y = 42x)1x2( +− 6. y = 3x2)2x(ln + 9. y = 12x1010)12x( +++

d. Soal esai: Laju pertumbuhan penduduk di suatu kota dinyatakan sebanding dengan jumlahnya pada setiap saat. Jika jumlah penduduk bertambah dari 40.000 menjadi 60.000 dalam 40 tahun, kapankan jumlah penduduk mencapai 100.000?

Page 34: Matematika Dasar

30

Tugas Subbab 5.4

Tentukan turunan dari

1. y2 sin x + y = arc tan x 5. y = ln ln sec 2x 9. y = arc sin ex

2. y = 2x2a

x

− – arc sin

ax

6. y = 2x

42x − +

2x

secarc21

10. y = arc sin x

3. y = x2 arccosx2

7. y = xsin x 11. ln (x+y) = arc tan yx

4. y = arc tan x3

8. y = arc sin (x-1)

Tugas Subbab 5.5

A. Buktikan

1. cosh x + sinh x = ex 6. cosh 2x = cosh2 x + sinh2 x

2. cosh x – sinh x = e-x 7. sinh 2x = 2 sinh x cosh x

3. 2

1xcoshx

212sinh

−= 8. sinh (x + y) = sinh x cosh y + cosh x sinh y

4. tanh 2x = x2tanh1

xtanh2

+ 9. cosh (x + y) = cosh x cosh y + sinh x sinh y

5. 2

1xcoshx

212cosh

+=

B. Tentukan turunan dari

1. y = x sech x2 4. y = csch2 (x2 + 1)

2. y = ln cosh x 5. y = a cosh ax

3. y = 1xtanh

1

+

Tugas Subbab 5.6

1. Buktikan turunan fungsi inversi hiperbolik no 2 – 6 di atas. 2. Buktikan persamaan 8 – 10

Page 35: Matematika Dasar

31

BAB VI TURUNAN FUNGSI BEBERAPA VARIABEL

6.1 Geometri Fungsi Dua Variabel

Persamaan z = f(x, y) atau F(x, y, z) = 0 bila dilukiskan pada ruang 3 dimensi dengan sistem koordinat XYZ, umumnya berbentuk permukaan. Untuk melukiskan permukaan, perlu diperhatikan 4 hal, yaitu: 1. Daerah definisi dan rentang fungsi f tersebut. 2. Sifat simetri fungsi f tersebut. 3. Kurva perpotongan dengan bidang koordinat (XOY, XOZ, dan YOZ) dengan memasukkan

• nilai z = 0 untuk mendapatkan kurva perpotongan permukaan dengan bidang XOY • nilai y = 0 untuk mendapatkan kurva perpotongan permukaan dengan bidang XOZ • nilai x = 0 untuk mendapatkan kurva perpotongan permukaan dengan bidang YOZ

4. Perpotongan dengan bidang lainnya, misal dengan bidang sejajar bidang XOY pada jarak z0 didapat dengan memasukkan z = z0, bidang sejajar bidang XOZ pada jarak y0 didapat dengan memasukkan y = y0, atau bidang sejajar bidang YOZ pada jarak x0 didapat dengan memasukkan x = x0. Kurva perpotongan disebut level kurva dan proyeksinya pada bidang koordinat disebut garis kontur.

Contoh : a. Gambarkan permukaan 4 x2 + y2 = z

Jawab : Pers. tsb diubah menjadi z = 4 x2 + y2 Dalam bentuk z = f(x, y), daerah definisi Df adalah bidang XOY. Nilai z selalu positip sebab variabel x dan y dalam bentuk kuadrat. Rentang fungsi Rf adalah z ≥ 0. Level kurva didapat dari persamaan 4x2 + y2 = c dimana c bilangan riel > 0, ini persamaan elips pada z = c. Untuk y = 0, didapat z = 4 x2 yaitu persamaan parabola pada bidang XOZ. Untuk x = 0, didapat z = y2 yaitu persamaan parabola pada bidang YOZ. Bentuk lukisannya sebagai berikut:

b. Gambarkan permukaan x2 + y2 + z2 = r2 Jawab : Persamaan itu dilukiskan sebagai bola dengan pusat di (0,0,0) dan jari-jari r. Untuk x = 0, persamaan memotong bidang YOZ menjadi y2 + z2 = r2 berupa lingkaran, untuk y = 0 memotong bidang XOZ menjadi x2 + z2 = r2 berupa lingkaran, untuk z = 0 memotong bidang XOY menjadi x2 + y2 = r2 berupa lingkaran.

c. Gambarkan permukaan 12c

2z2b

2y2a

2x =++ dimana a, b, dan c positip, dan a = b

Jawab : Perpotongannya dengan bidang koordinat

• XOY, dengan z = 0 adalah 12b

2y2a

2x =+

a = b, membentuk persamaan lingkaran

• XOZ, dengan y = 0 adalah 12c

2z2a

2x =+

• YOZ, dengan x = 0 adalah 12c

2z2b

2y =+

keduanya membentuk persamaan elips. Jadi persamaan tersebut berbentuk elipsoida (elips putaran)

Y

X

Z Pada z = c, kurva berbentuk elips

Pada y = 0, z = 4 x2, dan x = 0, z = y2, kurva berbentuk parabola

Permukaan ini disebut paraboloida eliptik

Gambar 6.1 Paraboloida Eliptik

Z

Y

X (0, 0, 0)

Gambar 6.3 Elipsoida berpusat di (0, 0, 0)

Z

Y

X (0, 0, 0)

Gambar 6.2 Bola pusat di (0, 0, 0) dan jari-jari r

Page 36: Matematika Dasar

32

d. Gambarkan permukaan 12c

2z2b

2y2a

2x =−+ dimana a, b, dan c positip, dan a = b

Jawab : Perpotongan persamaan itu dengan bidang:

• XOY, dengan z = 0 adalah 12b

2y2a

2x =+

untuk a = b, membentuk persamaan lingkaran

• XOZ, dengan y = 0 adalah 12c

2z2a

2x =−

• YOZ, dengan x = 0 adalah 12c

2z2b

2y =−

keduanya membentuk persamaan hiperbola. Dengan demikian persamaan tersebut dilukiskan berbentuk hiperboloida berdaun satu.

e. Gambarkan permukaan z = y2

Jawab : Persamaan itu tidak memiliki variabel x, artinya nilai x dapat diambil sembarang. Perpotongan dengan bidang YOZ dengan x = 0 tetap adalah z = y2 yaitu berupa parabola. Permukaannya berbentuk silinder parabolik

f. Gambarkan permukaan 12a

2x2b

2y2c

2z =−− dimana a, b,

dan c positip, dan a = b Jawab: Persamaan tersebut menghasilkan gambar sebagaimana tercantum di samping. Jelaskan sendiri penyelesaiannya.

g. Gambarkan permukaan 2

2

2

2

2

2

c

z

b

y

a

x =+ dimana a, b,

dan c positip, dan a = b Jawab : Persamaan tersebut menghasilkan gambar sebagaimana di samping. Jelaskan sendiri penyelesaiannya.

6.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Variabel

Turunan parsial dari fungsi z = f(x, y) adalah:

Txz

∂∂ = turunan parsial dari fungsi z terhadap x di T(xt, yt, zt) dimana y dianggap konstan

Tyz

∂∂

= turunan parsial dari fungsi z terhadap x di T(xt, yt, zt) dimana x dianggap konstan

Contoh: Tentukan turunan parsial dari:

a. z = x2 + y2 Jawab : xz

∂∂

= 2x dan y

z

∂∂

= 2y

b. z = xy Jawab : xz

∂∂

= y dan y

z

∂∂

= x

Y

Gambar 6.6 Hiperboloida berdaun dua

Z

X

Gambar 6.4 Hiperboloida berdaun satu

Z

Y

X

Gambar 6,5 Silinder parabolik

Z

Y

X

Gambar 6.7 Kerucut eliptik

Y

Z

X

Page 37: Matematika Dasar

33

6.3 Turunan Parsial Lebih Tinggi

Turunan parsial tingkat dua fungsi z = f(x, y) terbagi atas 4 macam, yaitu:

1. 2x

f2

∂ =

∂∂

∂∂

xf

x 3.

yxf2

∂∂∂ =

∂∂

∂∂

yf

x

2. 2y

f2

∂ =

∂∂

∂∂

yf

y 4.

xyf2

∂∂∂ =

∂∂

∂∂

xf

y catatan :

yxf2

∂∂∂ =

xyf2

∂∂∂

Turunan parsial tingkat tiga fungsi z = f(x, y) terbagi atas 8 macam, yaitu:

1. 3x

f3

∂ =

∂∂

∂∂

∂∂

xf

xx 4.

yx2f3

∂∂

∂ =

∂∂

∂∂

∂∂

yf

xx 7.

y2x

f3

∂∂

∂ =

∂∂

∂∂

∂∂

yf

yx

2. 3y

f3

∂ =

∂∂

∂∂

∂∂

yf

yy 5.

xy2f3

∂∂

∂ =

∂∂

∂∂

∂∂

xf

yy 8.

x2y

f3

∂∂

∂ =

∂∂

∂∂

∂∂

xf

xy

3. xyx

f3

∂∂∂∂

=

∂∂

∂∂

∂∂

xf

yx 6.

yxyf3

∂∂∂∂ =

∂∂

∂∂

∂∂

yf

xy

Contoh soal : Tentukan semua turunan parsial tingkat dua untuk fungsi:

a. z = x sin2y Jawab : xz

∂∂

= sin2y dan yz

∂∂

= 2 x sin y cos y = x sin 2y

2x

z2

∂ = 0, 2y

z2

∂ = 2x cos 2y, yxz2

∂∂∂ = 2 sin y cos y = sin 2y, dan

xyz2

∂∂∂

= sin 2y

b. z = sin (xy) Jawab : xz

∂∂

= y cos (xy) dan yz

∂∂

= x cos (xy),

2x

z2

∂ = – y2 sin (xy),

2y

z2

∂ = – x2 sin (xy),

yxz2

∂∂∂ = cos (xy) – xy sin (xy), dan

xyz2

∂∂∂ = cos (xy) – xy sin (xy)

6.4 Turunan Fungsi Implisit

Persamaan f(x,y,z) = 0 adalah fungsi implisit dalam ruang tiga dimensi. Untuk menghitung dxdz maka

variabel z dan x diturunkan terhadap x dengan menganggap y konstan, dan untuk menghitung dydz

maka

variabel z dan y diturunkan terhadap y dengan menganggap x konstan. Contoh:

1. Hitung dxdz dan

dydz

dari persamaan implisit xyz + x2z – 2y2z3 – xy + 2 = 0

Jawab : yz + xy dxdz + 2xz + x2

dxdz – 6y2z2

dxdz – y = 0

(xy + x2

– 6y2z2)

dxdz = y – yz – 2xz maka

dxdz =

2z2y62xxy

xz2yzy

−+

−−

xz + xy dydz

+ x2 dydz

– 4yz3 – 6y2z2

dydz

– x = 0

(xy + x2

– 6y2z2)

dydz

= x – xz – 4yz3 maka dxdz =

2z2y62xxy

3yz4xzx

−+

−−

Page 38: Matematika Dasar

34

2. Hitung dxdz dan

dydz

dari persamaan implisit xy2sin z + x2cos2z – y2 – xy = 0

Jawab : y2sin z + xy2cos z dxdz + 2xcos2z – 2x2cos z sin z

dxdz – y = 0

(xy2cos z – 2x2cos z sin z)dxdz = y – y2sin z – 2xcos2z

maka dxdz =

zsinzcos2x2zcos2xy

z2cosx2zsin2yy

−−

2xy sin z + xy2 cos z dydz

– 2x2 cos z sin zdydz

– 2y – x = 0

(xy2 cos z – 2x2 cos z sin z) dy

dz = x – 2xy sin z + 2y

maka dxdz =

zsinzcos2x2zcos2xy

y2zsinxy2x

+−

6.5 Bidang Singgung dan Garis Normal

Persamaan bidang yang menyinggung fungsi z = f(x, y) di titik T (x0, y0, z0) adalah:

)oyy(Ty

z)oxx(

Txz

ozz −

∂∂+−

∂∂=−

Sedangkan, persamaan garis normalnya adalah: X = Nt)oz,oy,ox( + dimana: X = vektor garis normal t = parameter

N = (1, 0, Tx

z

∂∂ ) X (0, 1,

Tyz

∂∂

X = perkalian cross (silang) vektor

Contoh: Diketahui bidang permukaan z = x3 + x2y + y3 + y2x + 1. Tentukan : a. Persamaan bidang singgung melalui titik T (1, 1, 5) pada permukaan tersebut. b. Persamaan garis normal

Jawab:

a. xz

∂∂

= 3x2 + 2xy + y2 maka Tx

z

∂∂ = 3 + 2 + 1 = 6

yz

∂∂

= x2 + 3y2 + 2xy maka Ty

z

∂∂

= 1 + 3 + 2 = 6

maka persamaan bidang singgung:

)oyy(Ty

z)oxx(

Txz

ozz −

∂∂+−

∂∂=−

z – 5 = 6 (x – 1) + 6 (y – 1) maka z = 6x + 6y – 7

b. Persamaan garis normal : X = Nt)oz,oy,ox( +

N = (1, 0, Tx

z

∂∂ ) X (0, 1,

Tyz

∂∂

= (1, 0, 6) X (0, 1, 6)

= 610

601

jji

= – 6i – 6j + k = (– 6, – 6, 1)

Jadi X = (1, 1, 5) + t (– 6, – 6, 1) dengan t = parameter

garis normal bidang

singgung

bidang permukaan z = f(x, y)

T(x0, y0, z )

Gambar 6.8 Bidang Singgung dan Garis Normal

Page 39: Matematika Dasar

35

6.6 Menentukan Jenis Titik Ekstrim

Jika titik T (x0, y0, z0) adalah titik stasioner dari fungsi z = f (x, y) dan berlaku

Tx

z

∂∂ = 0 dan

Tyz

∂∂

= 0

serta diskriminan fungsi f = ∆, dimana

∆ = 2x

f2

∂ 2y

f2

∂ – 2

yxf2

∂∂∂

maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

1. Jika di T berlaku ∆ > 0, dan 2x

f2

∂ < 0 atau 2y

f2

∂ < 0, maka T adalah titik maksimum

2. Jika di T berlaku ∆ > 0, dan 2x

f2

∂ > 0 atau 2y

f2

∂ > 0, maka T adalah titik minimum

3. Jika di T berlaku ∆ < 0, maka T bukan titik ekstrim

4. Jika di T berlaku ∆ = 0, maka tidak dapat ditarik kesimpulan mengenai T Contoh : Tentukan titik-titik ekstrim dan jenisnya dari persamaan z = x2 + y2

Jawab: Hitung turunan parsialnya, yaitu:

xz

∂∂

= 2x xy

z2

∂∂∂

= 0 2x

z2

∂ = 2

yz

∂∂

= 2y yxz2

∂∂∂ = 0

2y

z2

∂ = 2

∆ = 2x

f2

∂ 2y

f2

∂ – 2

yxf2

∂∂∂ = 2 . 2 – 0 = 4 > 0

Titik stasioner didapat dari xz

∂∂

= 0 dan yz

∂∂

= 0, diperoleh 2x = 0 atau x = 0 dan 2y = 0 atau y = 0,

sedangkan z = x2 + y2 = 0 + 0 = 0. Jadi titik stasioner (0, 0, 0). Tentukan jenis titik stasioner ini,

maksimum atau minimum. Di titik (0, 0, 0) diperoleh ∆ = 4 > 0, 2x

z2

∂ = 2 > 0 maka sesuai ketentuan di

atas, disimpulkan titik tersebut minimum. 6.7 Turunan Parsial Fungsi Parameter

Jika diketahui suatu fungsi z = f (x, y) dimana x = f(t) dan y = f(t) maka turunan parsial z terhadap parameter t adalah:

tz

∂∂

= xz

∂∂

tx

∂∂

+ yz

∂∂

ty

∂∂

Contoh

1. Tentukan tz

∂∂

jika z2 – 3xy + 2yz + 5 = 0, x = t2 – 5t +7, dan y = sin2t

Jawab : Persamaan di atas adalah persamaan implisit. Diturunkan diperoleh:

2zxz

∂∂

– 3y + 2y xz

∂∂

= 0 → (2z + 2y) x

z∂∂

= 3y → xz

∂∂

= y2z2

y3+

2zyz

∂∂

– 3x + 2z + 2y yz

∂∂

= 0 → (2z + 2y) y

z∂∂

= 3x – 2z → yz

∂∂

= y2z2z2x3

+−

Page 40: Matematika Dasar

36

x = t2 – 5t +7 → tx

∂∂

= 2t – 5 dan y = sin2t → ty

∂∂

= 2 sin t cos t = sin 2t

tz

∂∂

= xz

∂∂

tx

∂∂

+ yz

∂∂

ty

∂∂

= y2z2

y3+

(2t – 5) + y2z2z2x3

+− sin 2t

tz

∂∂

= y2z2

)5t2(y3+

− +

y2z2t2sin)z2x3(

+−

2. Diketahui suatu persamaan volume silinder v = πR2T, dimana R = jari-jari lingkaran

silinder dan T = tinggi silinder

Jika pada silinder itu berlaku bahwa tingginya

berkurang dengan kecepatan 0,3 cm/detik, dan jari-jarinya bertambah dengan kecepatan 0,5 cm/detik. Hitung kecepatan berubahnya volume silinder pada saat tingginya 10 cm dan jari-jari 7 cm.

Jawab: v = πR2T maka Rv

∂∂

= 2πRT dan Tv

∂∂

= πR2 sedangkan

tT

∂∂

= – 0,3 cm/dt dan tR

∂∂

= 0,5 cm/dt

Jadi kecepatan berubahnya volume silinder

tv

∂∂

= Rv

∂∂

tR

∂∂

+ Tv

∂∂

tT

∂∂

= 2πRT 0,5 + πR2 (– 0,3)

untuk T = 10 cm dan R = 7 cm maka

tv

∂∂

= 2π 7 10 0,5 – π 72 0,3 = (70 – 14,7) π = 55,3π cm3/dt

6.8 Diferensial Total

Jika z = f (x, y) maka diferensial total dari fungsi tersebut adalah

dz = dxxz

∂∂ + dy

yz

∂∂

Artinya, jika pada x terjadi perubahan sebesar dx dan pada y terjadi perubahan sebesar dy maka pada z akan terjadi perubahan sebesar dz sebesar persamaan di atas.

Contoh:

1. Di lapangan akan dibuat empat persegi panjang dengan panjang 421 m dan lebar 314 m, setelah dipatok dan diukur kembali, diperoleh data baru panjangnya berubah menjadi 421,02 m dan lebarnya menjadi 313,97 m. Berapa perubahan (kesalahan) yang terjadi pada luasnya? Jawab: Luas = panjang x lebar. Misal Luas = L, panjang = x, dan lebar = y, maka L = xy

xL

∂∂ = y dan

yL

∂∂ = x, dx = 421,02 – 421 = 0,02 m dan dy = 313,97 – 314 = – 0,03 m

dL = dxxL

∂∂ + dy

yL

∂∂ = y dx + x dy = 314 . 0,02 + 421 (– 0,03) = – 6,35 m2

2. Tentukan nilai taksiran 1,1)02,4( sampai 3 desimal. Jawab :

Ambil harga bulat, x = 4 maka dx = 4,02 – 4 = 0,02

dan y = 1 maka dy = 1,1 – 1 = 0,1

Fungsi tersebut adalah z = xy

turunan parsialnya xz

∂∂

= 1yxy − = 1. 40 = 1 dan yz

∂∂

= xy ln x = 41 ln 4 = 4 ln 4

dz = dxxz

∂∂ + dy

yz

∂∂ = 1yxy − dx + xy ln x dy = 1. 0,02 + 4 ln 4. 0,1 ≈ 0,575

Jadi 1,1)02,4( = 41 + dz = 4 + 0,575 = 4,575

Check : 4,021,1 = 4,620071092

R

T

Silinder

Page 41: Matematika Dasar

37

TUGAS MANDIRI BAB VI

Tugas Subbab 6.3

Tentukan turunan parsial untuk fungsi berikut:

1. z = x2 sin y 4. z = x2 + 3xy + y2 7. z = x cos y – y cos x

2. z = ln 2y2x + 5. z = arctan xy

8. z = xy

3. z = 2y

x 6. z =

2x

y2y

x −

9. Diketahui z = 2y2x + , buktikan zyz

yxz

x =∂∂+

∂∂

10. Diketahui z = ln 2y2x + , buktikan 1yz

yxz

x =∂∂−

∂∂

Tugas Subbab 6.4

Tentukan turunan parsial tingkat dua dan tiga untuk semua soal 1 – 8 di atas

Tugas Subbab 6.5

1. Tentukan turunan xz

∂∂

dan yz

∂∂ dari ysin(xz) – 2 tan x + y cos2x + xsin3z = 0

2. Diketahui persamaan xylogzye

xyz2x

+= xy – xz + yz. Tentukan turunan

xz

∂∂

dan yz

∂∂

3. Diketahui suatu persamaan implisit x2z – 3yz2 = – 2

Hitung xz

∂∂

, yz

∂∂

, 2x

z2

∂ , 2y

z2

∂ , xy

z2

∂∂∂ di titik (1, 1, 1)

Tugas Subbab 6.6

1. Diketahui persamaan z = x

yx + dan titik T (1, 1, 2) terletak pada permukaan tersebut.

Tentukan persamaan bidang singgung dan persamaan garis normal yang melalui T.

2. Idem, persamaan z = x3 – 2xy + y2 dan titik T (1, – 1, 4)

3. Idem, persamaan z = 2y2x + dan titik T (4, – 3, 5)

4. Idem, persamaan z = 2x

y2y

x − dan titik T (1, – 1, 2)

5. Idem, persamaan z = 2y

x dan titik T (2, – 1, 2)

Tugas Subbab 6.7

1. Tentukan nilai ekstrim dan jenisnya (jika ada) untuk fungsi-fungsi berikut:

a. z = x3 + x2y – 2y3 + 3y2 d. z = 2x2 – y2 + 20x – 11y b. z = x3 + y3 + x2 – 5y2 – x + 3y e. z = 4xy2 – 2x2y – x c. z = x2 + y2 + 3xy

2. Akan dibuat sebuah kotak tanpa tutup atas dengan volume 108 cm3. Berapa ukuran kotak tersebut agar luas permukaannya minimum?

X Y

Z

volume 108 cm3

Page 42: Matematika Dasar

38

Tugas Subbab 6.8

1. Tentukan tz

∂∂

jika

a. z = x2 + 3xy + 5y2, x = sin t, dan y = cos t b. z = ln (x2 + y2), x = e-t, dan y = et

2. Jika pada suatu kerucut berlaku bahwa tingginya berkurang dengan kecepatan 0,2 cm/detik, jari-jari bertambah dengan kecepatan 0,3 cm/detik. Hitung kecepatan berubahnya volume kerucut pada saat tingginya 15 cm dan jari-jari 10 cm.

Petunjuk : Volume kerucut v = y2x31 π , dimana x = jari-jari lingkaran alas kerucut

dan y = tinggi kerucut.

Kecepatan berubahnya volume = tV

∂∂

= xV

∂∂

tx

∂∂

+ yV

∂∂

ty

∂∂

Tugas Subbab 6.9

1. Tentukan diferensial total dari

a. z = x3 y + 2xy c. z = 2y2xe −

b. z = arctan xy

d. z = 21

)2y2x(x−

+

2. Akan dibuat segitiga siku-siku seperti gambar dengan x = 6 meter dan y = 8 meter. Pada pengukuran x terdapat kesalahan 0,25 cm dan pada pengukuran y terdapat kesalahan – 0,125 cm. Berapa kesalahan pada z?

3. Dalam suatu pengukuran untuk menentukan luas segitiga ABC,

diperoleh data sbb: x = 152 m dengan kesalahan dx = 2 cm y = 210 m dengan kesalahan dy = 2 cm θ = 60o dengan kesalahan dθ = 0,5o.

Jika luas L = 21 x y sin θ, tentukan besar kesalahan luas dL

dengan menggunakan perhitungan diferensial total

dL = dxxL

∂∂ + dy

yL

∂∂ + θ

θ∂∂

dL

Catatan: besaran sudut harus diubah dalam bentuk radian

x y

z

y

x A B

C

θ

Page 43: Matematika Dasar

39

Sumber Pustaka

1. Purcell, E.J., dan D. Varberg, 1987, Kalkulus dan Geometri Analitis, Jilid 1, Alih Bahasa: I.N. Susila, B. Kartasasmita, dan Rawuh, Penerbit Erlangga, Jakarta

2. Soemartojo, N., 1988, Kalkulus, Penerbit Erlangga, Jakarta