materi koloid

24
KOLOID PENGERTIAN KOLOID Koloid adalah suatu sistem campuran yang berada diantara larutan dan campuran kasar (suspensi). Koloid terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi . fase terdispersi memiliki ukuran tertentu . zat yang didispersikan disebut fase terdispersi , sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Dalam kehidupan sehari-hari kamu menemukan beberapa contoh larutan, suspensi dan koloid bukan? Misalnya larutan gula , campuran minyak dan air, juga susu. Berikut adalah perbedaan antara suspensi, koloid dan larutan. Larutan Koloid Suspensi Larutan gula Campuran susu dengan air campuran pasir dengan air Bersifat homogen Bersifat ho mogen secara makroskopis Bersifat heterogen Ukuran partikel kurang dari 1 nm ukuran partikel 1- 100nm ukuran partikel lebih dari 100nm Tidak dapat disaring Dapat idasaring sengan penyaring ultra dapat disaring terdiri atas 1 fase terdiri atas 2 fase terdiri atas 2 fase Page 1

Upload: restuillahi

Post on 30-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Materi kimia dasar 1 "Koloid"

TRANSCRIPT

Page 1: Materi KOLOID

KOLOID

PENGERTIAN KOLOID

Koloid adalah suatu sistem campuran yang berada diantara larutan dan campuran kasar

(suspensi). Koloid terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi . fase terdispersi

memiliki ukuran tertentu . zat yang didispersikan disebut fase terdispersi , sedangkan medium

yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Dalam kehidupan sehari-

hari kamu menemukan beberapa contoh larutan, suspensi dan koloid bukan? Misalnya larutan

gula , campuran minyak dan air, juga susu.

Berikut adalah perbedaan antara suspensi, koloid dan larutan.

Larutan Koloid Suspensi

Larutan gula Campuran susu dengan aircampuran pasir dengan

air

Bersifat homogenBersifat ho mogen secara

makroskopisBersifat heterogen

Ukuran partikel kurang

dari 1 nmukuran partikel 1-100nm

ukuran partikel lebih

dari 100nm

Tidak dapat disaringDapat idasaring sengan

penyaring ultradapat disaring

terdiri atas 1 fase terdiri atas 2 fase terdiri atas 2 fase

stabil Umumnya stabil tidak stabil

Tabel perbedaan suspensi koloid, campuran

Jenis - jenis Koloid

Page 1

Page 2: Materi KOLOID

tabel jenis-jenis koloid

NoFase

Terdispersi

Medium

PendispersiNama Contoh

1 Padat Padat Sol Padat Gelas Berwarna

2 Padat Cair Sol Sol Emas

3 Padat Gas Aerosol Asap

4 Cair Padat Emulsi Padat Jeli

5 Cair Cair Emulsi Susu

6 Cair Gas Aerosol Cair Kabut

7 Gas Padat Buih Padat Karet

8 Gas Cair Buih Buih Sabun

1. Sol

Sol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel padat.

2. Aerosol

Aerosol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel padat

atau partikel cair

3. Emulsi

Emulsi adalah sitem koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya zat cair.

4. Buih

Buih adalah sistem koloid yang terdiri atas fase terdispersi gas

dalam medium pendispersi zat cair

5. Gel

Page 2

Page 3: Materi KOLOID

Gel adalah koloid yang wujudnya berada diantara padat dan cair.

 

Koloid Hidrofil & Koloid Hidrofob

1. Koloid Liofil

Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob.

Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara

zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia =

suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak

ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut

atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas

masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

Contoh:

•Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.

•Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH) 3 , sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.

Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob. Butir-

butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya. Hal ini disebut

solvatasi/hidratasi. Dengan cara itu butir-butir koloid tersebut terhindar dari agregasi

(pengelompokan). Hal demikian tidak terjadi pada koloid liofob/hidrofob. Koloid

liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa muatan koloid menstabilkan sistem koloid.

Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari

sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. Apabila zat padat tersebut

dicampurkan kembali dengan air, maka dapat membentuk kembali sol hidrofil. Dengan

perkataan lain, sol hidrofil bersifat  reversibel. Sebaliknya, sol hidrofob dapat mengalami

koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. Sekali zat terdispersi telah dipisahkan, tidak

akan membentuk sol lagi jika dicampur kembali dengan air. Perbedaan sol hidrofil dengan sol

hidrofob disimpulkan sebagai berikut.

Page 3

Page 4: Materi KOLOID

Tebel Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob

Hidrofilik Hidrofob

Mengadsorpsi medium

pendispersi

Tidak mengadsorpsi medium

pendispersi

Memberikan Efek Tyndall yang

lemah Efek Tyndall Kuat

Viskositas lebih besar

Viskositas hampir sama

dengan medium

pendispersinya

Stabil pada konsentrasi yang

lebih besarStabil pada konsentrasi kecil

Tidak mudah digumpalkan

dengan oenambahan elektrolit

Mudah digumpalkan dengan

penambahan elektrolit

Bersifat Reversibel Bersifat ireversibel

 

PENGGOLONGAN KOLOID BESERTA SIFAT – SIFATNYA

1. Efek Tyndall

Koloid memberikan sifat yang berbeda dengan larutan ketika keduanya dilewatkan

seberkas sinar. Sinar yang melewati larutan sejati akan diteruskan berkas cahaya yang

melewati larutan sejati tidak terlihat , sebaliknya berkas cahaya melewati koloid akan

kelihatan dan sinar yang melewati sistem koloid akan dihamburkan. Dengan

demikian Efek Tyndallmerupakan sifat sistem koloid yang menghamburkan cahaya yang

dilewatkan pada sistem koloid.Larutan sejati tidak memberikan Efek Tyndall , oleh karena

itu Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan larutan sejati dengan sistem koloid.

Contoh: 

a. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap dan berdebu.

b. Sorot lampu mobil pada malam hari yang berkabut.

c. Berkas sinar matahari melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut.

Page 4

Page 5: Materi KOLOID

2. Gerak Brown

Jika diamati dengan mikroskop ultra maka akan terlihat bahwa partikel -partikel koloid

senantiasa bergerak d engan gerak zigzag gerak zigzag partikel koloid ini disebutGerak

Brown. Gerak Brown ditemukan oleh seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris

bernama Robert Brown. Gerka Brown terjadi akibat tumbukan yang tidak seimbang

antara molekul-molekul medium pendispersi dengan partikel - partikel koloid. Semakin

tinggi tempretur semakin cepat semakin cepat gerak Brown berlangsung , hal ini

disebabkan oleh peningkatan energi kinetik molekul medium pendispersi sehingga

menghasilkan tumbukan yang kuat.

3. Elektroforesis

Partikel-partikel koloid dapat bergerak dala medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa

partikel koloid memiliki muatan listrik . Peristiwa pergerakkan partikel koloid dalam

medan listrik disebur Elektroforesis.

4. Adsorpsi

Partikel koloid memiliki kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada

permukaannya Penyerapan ion pada permukaan partikel-partikel koloid disebut adsorpsi

ion. Sebagai contoh sol Fe(OH)3 dalrmuam air yang mengadsorpsi ion positif menjadi

bermuatan positif, sedangkan sol As2S3 yang mengadsorpsi ion negatif menjadi

bermuatan negatif .

Sifat adsorbsi dari koloid digunakan dalam berbagai proses:

a. Pemutihan gula tebu

b. Penjernihan air

c. Pembuatan obat norit

d. Pewarnaaan serat kain pada pabrik tekstil

e. Pencucian dengan sabun

5. Koagulasi

Koagulasi adalah peristiwa pengendapan atau penggumpalan koloid. Koloid distabilkan

oleh muatannya. Jika muatan koloid dilucuti atau dihilangkan, maka kestabilannya akan

berkurang sehingga dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan. Pelucutan

muatan koloid dapat terjadi pada sel elektroforesis atau jika elektrolit ditambahakan ke

dalam system koloid. Apabila arus listrik dialirkan cukup lama kedalam sel

Page 5

Page 6: Materi KOLOID

elektroforesis, maka partikel koloid akan digumpalkan ketika mencapai electrode.

Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi karena koloid bermuatan positif

menarik ion negative dan koloid bermuatan negative menarik ion positif. Ion-ion tersebut

akan membentuk selubung lapisan kedua. Jika selubung itu terlalu dekat, maka selubung

itu akan menetralkan koloid sehingga terjadi koagulasi.

6. Koloid Pelindung

Ada koloid yang bersifat melindungi koloid lain supaya tidak mengalami koagulasi.

Koloid semacam ini disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini membentuk lapisan

di sekeliling partikel koloid yang lain sehingga melindungi muatan koloid tersebut.

Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi

mengelompok.

Contoh pemanfaatan koloid pelindung adalah sebagai berikut:

1. Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan Kristal besar

atau gula

2. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung.

7. Dialisis

Dialisis merupakan proses pemurnian koloid dengan membersihkan atau menghilangkan

ion-ion pengganggu menggunakan suatu kantong yang terbuat dari selaput

semipermiabel.  Caranya, sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong semipermeabel,

dan diletakkan dalam air. Selaput semipermeabel ini hanya dapat dilalui oleh ion-ion,

sedang partikel koloid tidak dapat melaluinya, dengan demikian akan diperoleh koloid

yang murni. Ion-ion yang keluar melalui selaput semipermeabel ini kemudian larut

dalam air. Dalam proses dialisis hilangnya ion-ion dari sistem koloid dapat dipercepat

dengan menggunakan air yang mengalir. Peristiwa dialisis ini diaplikasikan dalam proses

pencucian darah di dunia kedokteran.

PEMBUATAN KOLOID

1. Cara Kondensasi

Page 6

Page 7: Materi KOLOID

Cara Kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis,

reaksi dekomposisi rangkap, dan reaksi pergantian pelarut.

a. Reaksi Redoks

Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Pembuatan sol

belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H 2 S) dengan belerang dioksida (SO 2 ), yaitu

dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2.

2H 2 S (g) + SO 2 (aq) → 2H 2 O (l) + 3S (s)

b. Reaksi Hidrolisis

Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida , maka akan

terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai

berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi :

Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)

c. Reaksi Substitusi

Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida , maka akan

terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai

berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi

Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)

d. Reaksi Dekomposisi Rangkap

Contohnya adalah pembuatan sol As 2 S 3 dengan mereaksikan larutan H 3 AsO 3 dengan

larutan H 2 S. Reaksinya adalah sebagai berikut:

2H 3 AsO 3 (aq) + 3H 2 S (aq) → As 2 S 3 (s) + 6H 2 O (l)

e. Penggantian Pelarut

Cara ini dilakukan dengan menggnti medium pendispersi sehingga fase terdispersi yang

semula larut menjadi berukuran koloid. Misalnya larutan jenuh kalsium asetat jika dicampur

dengan alcohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.

2. Cara Dispersi

Page 7

Page 8: Materi KOLOID

Dengan cara dispersi partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat

dilakukan secara mekanik, peptisasi, atu dengan loncatan bunga listrik(busur bredig).

1) Cara mekanik

Dengan cara ini, butir-butir kasar  digerus dengan lumpang, sampai diperoleh tingkat

kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contoh pembuatan sol

belerang dengan menggerus serbuk belerang bersama zat inert seperti gula pasir, kemudian

mencampur dengan air.

2) Cara peptisasi

Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan

bantuan zat pemecah (pemeptisasi).

3) Cara busur bredig

Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan

koloid digunakan sebagai elktrode yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian

diberi loncatan listrik dikedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan terlempar kedalam air,

lalu atom tersebut mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. Jadi cara

busur bredig ini merupakan gabungan cara disperse dan kondensasi

PEMURNIAN KOLOID

Seringkali terdapat zat-zat terlarut yang tidak diinginkan dalam suatu pembuatan suatu sistem

koloid. Partikel-partikel tersebut haruslah dihilangkan atau dimurnikan guna menjaga

kestabilan koloid. Ada beberapa metode pemurnian yang dapat digunakan, yaitu :

1.Dialisis

Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada

permukaannya. Pada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabel. Pergerakan ion-

ion dan molekul – molekul kecil melalui selaput semipermiabel disebut dialysis. Suatu

koloid biasanya bercampur dengan ion-ion pengganggu, karena pertikel koloid memiliki

sifat mengadsorbsi. Pemisahan ion penggangu dapat dilakukan dengan memasukkan koloid

ke dalam kertas/membran semipermiabel (selofan), baru kemudian akan dialiri air yang

mengalir. Karena diameter ion pengganggu jauh lebih kecil daripada kolid, ion pengganggu

akan merembes melewati pori-pori kertas selofan, sedangkan partikel kolid akan tertinggal. 

Proses dialisis untuk pemisahan partikel-partikel koloid dan zat terlarut dijadikan dasar bagi

pengembangan dialisator. Salah satu aplikasi dialisator adalah sebagai mesin pencuci darah

Page 8

Page 9: Materi KOLOID

untuk penderita gagal ginjal. Jaringan ginjal bersifat semipermiabel, selaput ginjal hanya

dapat dilewati oleh air dan molekul sederhana seperti urea, tetapi menahan partikel-partikel

kolid seperti sel-sel darah merah.

2.Elektrodialisis

Pada dasarnya proses ini adalah proses dialysis di bawah pengaruh medan listrik. Cara

kerjanya; listrik tegangan tinggi dialirkan melalui dua layer logam yang menyokong selaput

semipermiabel. Sehingga pertikel-partikel zat terlarut dalam sistem koloid berupa ion-ion

akan bergerak menuju elektrode dengan muatan berlawanan.

Adanya pengaruh medan listrik akanmempercepat proses pemurnian sistem koloid.

Elektrodialisis hanya dapat digunakan untuk memisahkan partikel-partikel zat terlarut

elektrolit karena elektrodialisis melibatkan arus listrik.

3. Penyaringan Ultra

Partikel-partikel kolid tidak dapat disaring biasa seperti kertas saring, karena pori-pori kertas

saring terlalu besar dibandingkan ukuran partikel-partikel tersebut. Tetapi, bila kertas saring

tersebut diresapi dengan selulosa seperti selofan, maka ukuran pori-pori kertas akan sering

berkurang. Kertas saring yang dimodifikasi tersebut disebut penyaring ultra. 

Proses pemurnian dengan menggunakan penyaring ultra ini termasuklambat, jadi tekanan

Page 9

Page 10: Materi KOLOID

harus dinaikkan untuk mempercepat proses ini. Terakhir, partikel-pertikel koloid akan

teringgal di kertas saring. Partikel-partikel kolid akan dapat dipisahkan berdasarkan

ukurannya, dengan menggunakan penyaring ultra bertahap.

KEGUNAAN KOLOID

a. Mengurangi polusi udara

Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel

berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang

disebut pengendap cottrel. Prinsip kerja alat ini

memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid

sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap

dan partikel berbahaya

Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap

dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan

bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000 volt). 

Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-

molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi

bermuatan. Selanjutnya, partikel  bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang

lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu

mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga

(misalnya debu logam).

b. Membantu pasien gagal ginjal

Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan

zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator.

Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci

darah untuk penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil

Page 10

Page 11: Materi KOLOID

dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung

hanya tersisa  koloid saja. Dengan melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip dialisis

koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat

dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien.

c. Penjernihan air

Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air  dari

mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika

tercemari. Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya penjernihan air dapat

dilakukan baik skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pada dasarnya penjernihan air itu dilakukan  secara

bertahap. Mula-mula mengendapkan atau menyaring bahan-bahan yang tidak larut 

dengan saringan pasir. Kemudian air yang telah disaring ditambah zat kimia, misalnya tawas

atau aluminium sulfat dan kapur agar kotoran menggumpal dan selanjutnya mengendap, dan

kaporit atau kapur klor untuk membasmi bibit-bibit penyakit. Air yang  dihasilkan dari

penjernihan itu, apabila akan dipakai sebagai air minum, harus dimasak  terlebih dahulu

sampai mendidih beberapa saat lamanya.

Proses pengolahan air tergantung pada mutu baku air (air belum diolah), namun pada 

dasarnya melalui 4 tahap pengolahan. Tahap pertama adalah pengendapan, yaitu air baku

dialirkan perlahan-lahan sampai benda-benda yang tak larut mengendap. Pengendapan ini 

memerlukan tempat yang luas dan waktu yang lama. Benda-benda yang berupa koloid  tidak

dapat diendapkan dengan cara itu.

Pada  tahap kedua, setelah suspensi kasar terendapkan, air yang mengandung koloid diberi

zat yang dinamakan koagulan. Koagulan yang banyak digunakan adalah aluminium sulfat,

besi(II)sulfat,     besi(III)klorida, dan klorinasi koperos (FeCl 2 Fe 2 (SO 4 ) 3 ). Pemberian

koagulan selain untuk mengendapkan partikel-partikel koloid, juga untuk menjadikan  pH air

sekitar 7 (netral). Jika pH air berkisar antara 5,5–6,8, maka yang digunakan adalah

aluminium sulfat, sedangkan untuk senyawa besi sulfat dapat digunakan pada pH air 3,5–5,5.

Pada  tahap ketiga, air yang telah diberi koagulan mengalami proses pengendapan, benda-

benda koloid yang telah menggumpal dibiarkan mengendap. Setelah mengalami

pengendapan, air tersebut disaring melalui penyaring pasir sehingga sisa endapan yang masih

terbawa di dalam air akan tertahan pada saringan pasir tersebut.

Pada  tahap terakhir, air jernih yang dihasilkan diberi sedikit air kapur untuk menaikkan

pHnya, dan untuk membunuh bakteri diberikan kalsium hipoklorit (kaporit) atau klorin

Page 11

Page 12: Materi KOLOID

(Cl 2 ).

d.  Sebagai deodoran

Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat

mengkoagulasi atau mengendapkan protein dalam

keringat.endapan protein ini dapat menghalangi kerja

kelenjer keringat sehingga keringat dan potein yang

dihasilkan berkurang.

e. Sebagai bahan makanan dan obat

Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga

mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul.

f. Sebagai bahan kosmetik

Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan,

tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk itu

biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu.

g. Sebagai bahan pencuci

Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian

dengan sabun dan detergen. Dalam pencucian dengan

sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai

emulgator. Sabun/detergen akan mengemulsikan minyak

dalam air  sehingga kotoran-kotoran berupa lemak atau

minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air.

SOAL DAN PEMBAHASANNYA

1. Berikut ini merupakan sifat koloid ….

Jawab :

Sifat-sifat partikel koloid, antara lain:

1. dapat menyerap melalui permukaan (adsorpsi)

2. dapat menghamburkan cahaya (efek Tyndall)

3. dapat bergerak zig-zag (gerak Brown)

Page 12

Page 13: Materi KOLOID

4. bermuatan (+) dan (–)

2. Mengapa pada siang hari di dalam rumah cukup terang padahal cahaya matahari tidak masuk ke dalam rumah?

Jawab:

Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi dan oleh bumi dipantulkan kembali sesuaiaturan nelius (cahaya yang datang akan dipantulkan dengan sudut pantul sama dengan sudut datang). Akibat adanya partikel-partikel debu di udara sekitar rumah, sinar matahari akan dipantulkan oleh partikel debu ke segala arah. Selain itu, partikel debu bergerak secara acak, memungkinkan sinar matahari dipantulkan semakin acak. Di dalam rumah yang tidak langsung terkena cahaya matahari akan terang sebagai dampak dari pantulan cahaya matahari oleh partikel debu di udara.

3. Jika Anda berkemah di suatu tempat dan Anda menanak nasi. Sementara itu, di daerah tersebut tidak ada air jernih, hanya ada air sungai yang mengandung lumpur. Apakah yang akan Anda lakukan agar dapat menanak nasi?

Jawab:

Air sungai yang mengandung lumpur jika disaring akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Akan tetapi, jika Anda memahami teknik dialisis maka menanak nasi menjadi mudah. Beras dimasukkan ke dalam kertas selofan dan dibungkus erat-erat hingga tidak memungkinkan lumpur masuk ke dalam beras. Selanjutnya beras dalam kertas selofan direbus dengan air dari sungai. Kertas selofan merupakan membran yang hanya dapat dilalui oleh partikel berukuran molekul seperti air, sedangkan lumpur yang ukurannya besar tidak dapat menembus membran. Jadi, selama perebusan beras dengan air sungai, lumpurnya akan tetap di luar membran, sedangkan air panas dapat menembus membran dan mematangkan beras.

4. Manakah di antara campuran berikut yang termasuk sistem koloid: (a) kecap; (b) sirup; (c) minuman soda; (d) air tajin.

Jawab: Kecap, sirup, dan air tajin

5. Mengapa sirup obat batuk sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu?

Jawab: Karena dalam sirup obat batuk mengandung koloid yang bersifat liofob (kurang stabil).

6. Manakah di antara koloid berikut yang tergolong koloid hidrofil?

(a) kecap; (b) tinta printer; (c) mentega; (d) pylox.Jawab: Koloid hidrofil: tinta printer dan kecap.

7. Mengapa campuran koloid umumnya memberikan warna, tidak seperti larutan yang sering tidak berwarna? Jelaskan.

Page 13

Page 14: Materi KOLOID

Jawab:

Karena partikel-partikel koloid ukurannya lebih besar dibandingkan larutan murni. Akibatnya, cahaya yang melaluinya terhamburkan sehingga menimbulkan warna.

9. Asam amino adalah suatu molekul pembentuk protein. Asam amino ada yang bermuatan positif, negatif, dan netral pada pH tertentu. Bagaimanakah memisahkan asam-asam amino dengan cara elektroforesis?

Jawab:

Dengan cara mengatur pH larutan asam amino maka pada pH tertentu ada asam amino bermuatan negatif, positif, dan netral. Kemudian, asam-asam amino tersebut ditempatkan dalam medan listrik. Asam amino yang bermuatan positif akan menuju katode, asam amino yang bermuatan negatif akan menuju anode, sedangkan asam amino netral tidak tertarik oleh kedua elektrode.

10. Berapa lamakah sol Fe(OH)3 dan sol As2S3 akan tetap sebagai koloid jika tidak ada gangguan dari luar?

Jawab: Sampai waktu tidak terbatas.

11. Mengapa pada air susu akan terjadi endapan jika ditambahkan air jeruk? Jelaskan.

Jawab: Sebab emulsi susu akan rusak(pecah) dengan adanya ion-ion H+ dari air jeruk.

12. Untuk membuat sayur atau kuah, bumbu dapur digerus sampai halus selanjutnya dituangkan ke dalam air mendidih, dan kuah yang terbentuk membentuk koloid. Tergolong cara apakah ini?

Jawab: Cara mekanik (dispersi).

13. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan uap air dapat menjadi awan di atmosfer dan kabut di daerah pegunungan tinggi?

Jawab:

Uap air berubah menjadi awan disebabkan suhu di atmosfer bumi menurun (makin tinggi di atas permukaan bumi, suhunya makin rendah). Adapun dipegunungan, selain suhunya rendah, tekanan udaranya juga rendah (makin tinggi daratan di atas permukaan laut makin rendah tekanan udaranya).

14. Jika larutan AgNO3 dicampurkan dengan larutan NaCl akan terbentuk endapan AgCl. Persamaan kimianya:

AgNO3(aq) + NaCl(aq)®AgCl(s) + NaNO3(aq)Jika NaCl yang ditambahkan berlebih terbentuk larutan berwarna putih seperti susu. Mengapa hal ini dapat terjadi? Jelaskan.

Page 14

Page 15: Materi KOLOID

Jawab :

AgCl yang terbentuk akan mengendap, tetapi dengan kelebihan ion Cl- , AgCl akan mengadsorpsi ion-ion Cl– (NaCl berlebih) sehingga terbentuk koloid.

15. Jelaskan beberapa perbedaan penting antara larutan sejati dan sistem koloid.

Jawab:

Variabel Larutan sejati Sistem koloid

Ukuran partikel (cm)

10–8 – 10–7 10–6 – 10–4

Tembus oleh cahaya

Transparan Tidak Transparan

Kestabilan larutan Sangat stabil Bervariasi

16. Sebutkan fasa zat terdispersi dan fasa medium pendispersi pada setiap pernyataan berikut: (a) awan; (b) susu magnesia; (c) sabun; (d) zat putih telur; (e) hair spray

jawab:

a. Cair dalam gas; b. Padat dalam cair; c. Padat dalam cair; d. Cair dalam cair; e. Cair dalam gas.

17. Mengapa lumpur dapat diendapkan dengan menambahkan tawas atau kapur?

Jawab:

Lumpur adalah koloid bermuatan negatif yang kurang stabil. Penambahan tawas, KAl(SO4)2atau kapur berguna untuk menetralkan muatan lumpur sehingga lumpur beragrerat dan mengendap.

18. Jelaskan bagaimana koloid dibuat dengan menggunakan cara busur listrik Bredig.

Jawab:

Arus listrik bertegangan tinggi dialirkan melalui elektrode logam (bahan terdispersi) yang dicelupkan ke dalam air. Loncatan bunga api listrik mengakibatkan bahan elektrode terurai menjadi atom-atom dan larut ke dalam medium pendispersi air membentuk sol.

19. Sol emas dapat dibuat dengan cara busur listrik bredig dan cara kondensasi. Jelaskan cara pembuatannya dan apakah perbedaan dari kedua teknik ini?

Jawab:

Page 15

Page 16: Materi KOLOID

Cara busur listrik: Logam emas dijadikan elektrode yang dicelupkan dalam air. Ketika arus listrik dialirkan melalui elektrode, terjadi bunga api listrik sehingga atom-atom emas menguap dan larut dalam air membentuk sol emas. Sol emas ini distabilkan dengan cara mengadsorpsi ion-ion OH– dari air.Cara kondensasi: Reduksi emas (III) klorida dengan formalin (AuCl3 + CH4O + 3H2O®2Au +6HCl + CH4O2). Atom-atom bebas emas ini beragrerat membentuk koloid, distabilkan oleh ion-ion OH– yang teradsorpsi pada permukaan partikel koloid. Ion-ion OH– berasal dari ionisasi air.

20. Coba kamu jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah :

a. dispersi koloid b. efek tyndall

c. gerak Brown d. koagulasi

Jawab:

a. disperse koloid : pemecahan molekul besar menjadi koloid

b. efek Tyndal : efek pembauran cahaya

c. gerak Brown : gerak acak partikel

d. koagulasi : penggumpalan partikel koloid

21. Sebutkan fasa pendispersi dan terdispersi dari ;

a. busa deterjen b. hair spray

c. Cat tembok d. Pelembab kulit

jawab:

a. basa deterjen : basa pendispersi, cair fasa pendispersi gas

c. cat tembok : fasa pendispersi cair, fasa terdispersi: padat

d. pelembab kulit: fase pendispersi: cair, fasa terdispersi: padat

22. Jelaskan bagaiman proses elektroforesis dilakukan ?

Jawab: Elektroforesis terjadi pada partikel koloid yang bermuatan mengalir menuju elektroda

23. Jelaskan mengapa dispersi koloid stabil atau tidak mudah terkoagulasi?

Page 16

Page 17: Materi KOLOID

Jawab:

Disperssi koloid stabil atau tidak mudah terkoagulasi karena adanya gerak brown berukuran partikel koloid yang membuat gaya grafitasi tidak berpengaruh

24. Jelaskan bagaimana cara mengkoagulasi koloid!

Jawab: Cara mengkoagulasi koloid dengan penambahan zat elektrolit atau secara mekanik

Page 17