materi penelitian kualitatif

18
Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian (McMillan & Schumacher, 2003). Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya ( Strauss & Corbin, 2003). Sekalipun demikian, data yang dikumpulkan dari penelitian kualitatif memungkinkan untuk dianalisis melalui suatu penghitungan. Penelitian kualitatif (Qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial (a shared social eperience) yang diinterpretasikan oleh individu-individu. (Nana Syaodih, 2001 : 94). Sementara itu, menurut (Sugiono, 2009:15), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

Upload: dwijanatri-prakasitta-ningtyas-dho

Post on 24-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metopen

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan

investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka

langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian (McMillan &

Schumacher, 2003).

Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-

temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (

Strauss & Corbin, 2003). Sekalipun demikian, data yang dikumpulkan dari penelitian

kualitatif memungkinkan untuk dianalisis melalui suatu penghitungan.

Penelitian kualitatif (Qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme

yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran

pengalaman sosial (a shared social eperience) yang diinterpretasikan oleh individu-

individu. (Nana Syaodih, 2001 : 94).

Sementara itu, menurut (Sugiono, 2009:15), metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan

secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi

(gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan pada makna daripada generalisasi.

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic

(naturalistic research), karena penelitian dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natural

setting). Disebut juga penelitian etnografi, karena pada awalnya metode ini banyak

digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya. Selain itu disebut sebagai metode

kualitatif karena data yang terkumpul dan dianalisis lebih bersifat kualitatif.

Pada penelitian kualitatif, penelitian dilakukan pada objek yang alamiah

maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan

kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.

Sebagaimana dikemukakan dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang

atau peneliti itu sendiri (humane instrument). Untuk dapat menjadi instrumen maka peneliti

harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya,

menganalisis, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan

bermakna.

Page 2: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial,

yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti

kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan

penelitian kualitatif dengan baik dan benar berarti telah memiliki jendela untuk memahami

dunia psikologi dan realitas sosial. Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema,

topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial

maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metedologis.

Masalah kuantitatif umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks

namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada

ruang yang  sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasa

yang tak terbatas.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam

penelitian kualitatif,  adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, penelitian harus memiliki

bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi

obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan

terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui

makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,

untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.

Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki

kemampuan brain, skill/ability, bravery atau keberanian,  tidak hedonis dan selalu

menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tau yang besar atau openminded.

Pengertian Penelitian Kualitatif

Adapun pengertian penelitian kuliatatif dapat dilihat dari beberapa teori berikut ini:

a)   Creswell (dalam Herdiansyah, 2010: 8), menyebutkan:

“Qualitaive research is an inquiry process of understanding based on distinct

methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The

researcher builds a complex, holistic picture, analizes words, report detailed views of

information, and conducts the study in a natural setting”.

 

Page 3: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

b)  Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah,

yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah

dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti

dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010: 9)

 

c)   Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,

menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh

social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitaif

(Saryono, 2010: 1).

d)  Sugiyono (2011:15), menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan

secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna dari pada generalisasi.

Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan

untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan

dan mengungkap (to describe and explore) dan keduan menggambarkan dan menjelaskan

(to describe and explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan

eksplanatori.

Metode penelitian kualitatif merupakan salah satu metode yang digunakan peneliti

dalam ilmu sosial, dengan penekanan objek penelitinya terhadap keunikan manusia atau

gejala sosial yang tidak dapat di analisa dengan metode statistik. Dalam melakukan

penelitiannya, pengguna diri metode ini menjadi alat penelitian, yang harus mampu

menangkap, merekam dan menganalisa data-data tersembunyi yang diterimanya dari objek

penelitian dan lingkungannya, seperti bahasa tubuh, bahasa tutur, perilaku ataupun

ungkapan-ungkapan yang berkembang dalam dunia dan lingkungan responden. Kendala

Page 4: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

yang seringkali timbul ketika akan melakukan penelitian kualitatif ini antara lain masalah

biaya, kesempatan, ataupun waktu yang akan membatasi untuk dilakukannya penelitian

secara intensif.

Dalam paradigma metode penelitian, dikenal dua metode berpikir, yaitu :

1. Metode Deduktif,   yang dikembangkan oleh Aristoteles, dimana pola berpikirnya

berasal dari hal-hal yang bersifat umum/teori, menuju pada hal-hal yang bersifat

khusus. Sedangkan,Metode Induktif,  yang dikembangkan oleh Francis Bacon,

menekankan pola berfikirnya berasal dari hal-hal yang bersifat khusus, menuju hal-

hal yang bersifat umum.

2. Pada mulanya metode penelitian kualitatif hanya digunakan dalam etnografi,

sedangkan metode penelitian kuantitatif  dilakukan dalam penelitian ilmu

pengetahuan alam. Namun dalam perkembangannya kemudian, dua metode ini

banyak diterapkan dalam melakukan penelitian dari berbagai disiplin ilmu, seperti

sosiologi, patologi kedokteran, hukum, politik, dan sebagainya.

Tiap-tiap penelitian berpegang pada paradigma tertentu, sebab paradigma akan

mengarahkan penelitian. Seiring berjalannya waktu, paradigma dapat berubah seiring

timbulnya paradigma baru yang memberi dorongan kuat dan segar untuk mengadakan

penemuan baru.

Dikenal tiga periode paradigma, antara lain :

1. Masa Pra-Positivisme,  paradigma  yang memandang fenomena dunia terjadi

secara alamiah, peneliti bersifat pasif, sehingga tinggal memberi makna dari apa

yang terjadi tanpa ingin berusaha mengubahnya.

2. Masa Positivisme,  paradigma  yang  memandang peneliti dapat dengan sengaja

mengadakan perubahan dalam dunia sekitar dengan melakukan berbagai

eksperimen.

3. Masa Post-Positivisme,  paradigma  akan kebenaran yang tidak hanya satu, tetapi

lebih kompleks, sehingga tidak dapat dilihat oleh satu teori tertentu saja.

Page 5: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

Metode penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri khusus yang dapat dipakai untuk mengetahui

lebih jelas tentang metode penelitian tersebut, yang  dirangkum dari literatur Lexy J.

Moleong dan Nasution. Antara lain :

1. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang

alamiah atau natural setting. Peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi

situasi yang wajar.

2. Peneliti sebagai alat penelitian. Dalam melakukan penelitiannya, peneliti

merupakan alat utama pengumpulan data.

3. Pengumpulan data secara deskriptif. Data hasil penelitian tersebut dituangkan

dalam bentuk laporan.

4. Mementingkan proses daripada hasil. Proses terjadinya suatu fenomena sosial

menjadi lebih diutamakan dibandingkan sekedar hasil penelitian.

5. Latar belakang tingkah laku atau perbuatan di cari maknanya. Makna dibalik

tingkah laku manusia merupakan hal yang pokok bagi penelitian kualitatif.

6. Mengutamakan data langsung atau ‘’first hand’’. Untuk memahami konteks dan

berbagai perspektif  dari orang yang sedang ditelitinya, peneliti melakukan sendiri

kegiatan penelitian lapangannya.

7. Dalam penelitian kualitatif  dipergunakan metode triangulasi, yang dilakukan

secara ekstensif, baik tringulasi metode (menggunakan metode dalam pengumpulan

data), maupun tringulasi sumber data(memakai sumber data yang relevan)

dan tringulasi pengumpulan data (mengumpulkan data secara terpisah)

8. Mementingkan rincian kontekstual. Pengumpulan dan pencatatan data dengan

sangat terperinci mengenai hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah yang

ditelitinya.

9. Subjek yang di teliti berkedudukan sama dengan peneliti. Orang yang ditelitinya

dipandang sebagai partisipan, konsultan atau kolega peneliti dalam menangani

kegiatan penelitiannya.

10. Mengutamakan perspektif emik. Artinya mementingkan pandangan responden

tentang bagaimana ia memandang dan menafsirkan  dunia dari segi pendiriannya.

11. Verifikasi. Penerapan metode ini melalui kasus yang bertentangan dengan apa yang

telah ditemukannya.

Page 6: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

12. Pengambilan sampel secara purposif. Sampel yang ditelitinya biasanya sedikit dan

dipilih menurut tujuan (purpose) penelitian. Bukan menggunakan sampling

random (acak) dan tidak menggunakan populasi sampel yang banyak.

13. Menggunakan ‘’audit trail’’. Untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai

dengan data yang dikumpulkan, dilakukanlah audit trail (trail  berarti mengikuti

jejak / melacak), yaitu dengan mencantumkan metode pengumpulan dan analisa

data.

14. Mengadakan analisis sejak awal penelitian hingga sepanjang melakukan penelitian

tersebut. Iti berarti penelitian kualitatif dinamakan analisa data secara

induktif  (penyusunan teori dari bawah ke atas).

15. Teori dari dasar (grunded theory). Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah

bimbingan penyusunan teori arah substantif yang berasal dari data.

Sistematika Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitaif belum terdapat format baku tahapan-tahapan atau sistematika

yang dapat dijadikan patokan dalam penelitian. Ini dikarenakan penelitian kualitaif terkait

dengan salah-satu karakteristik dari penelitian kualitais itu sendiri, yaitu fleksibel.

Sehingga dengan ke-fleksibelan-nya jalan penelitian berubah-ubah sesuai dengan kondisi

yang ada. Akan tetapi, meskipun demikian para ahli sependapat bahwa setidaknya terdapat

lima tahapan sebagai patokan dalam penelitian, yaitu tergambar sebagai berikut:

1. Mengangkat permasalahan.

Permasalahan yang biasanya diangkat dalam penelitian ini adalah bersifat unik, khas,

memiliki daya tarik tertentu, spesifik, dan terkadang sangat bersifat invidual (karena

beberapa penelitian kualitaif yang dilaksanakan memang hukan untuk kepentingan

generalisasi)

2. Memunculkan pertanyaan penelitian.

Pertanyaan merupakan cirri khas dari penelitian kualitatif. Adalah sebagai spirit yang

fungsinya sama penting seperti hipotesis dalam penelitian kuantitaif.

3. Mengumpulkan data yang relevan.

Data dalam penelitian kualitaif pada umumnya berupa kumpulan kata, kalimat, pernyataan,

atau uraian yang mendalam.

Page 7: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

4. Melakukan analisis data

Analisis data merupakan langkah berikutnya setelah data relevan diperoleh.

5. Menjawab pertayaan penelitian

Tahap ini adalah tahapan terakhir dalam penelitian kualitaif. Dalam menjawab pertanyaan,

peneliti dapat mengunakan gaya menulis yan lebih bebas, seperti narasi

atau storytelling. Sehingga dalam menjawab pertanyaan penelitian dapat lebih menarik

untuk dibaca.

Ada  lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu:

1.      Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data

Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama

penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi.

Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati,

mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi

saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang

diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku

berlangsung.

2.      Memiliki sifat deskriptif analitik

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil

pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan,

disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.

Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan,

membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam

bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang

disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab

pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti

dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat

memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.

Page 8: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

3.      Tekanan pada proses bukan hasil

Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi

yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk

mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan

dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai

fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas

menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang

terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung.

Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol

tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu

mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah

diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip

bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.

4.      Bersifat induktif

Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi

teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan,

mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat,

menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari

proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab

proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks

lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep,

prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang

telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.

5.       Mengutamakan makna

Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada

persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah

dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah

tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan

pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami

dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai

Page 9: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik

temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan

informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat

menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.

Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari

teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan

alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan

deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses

terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan sebab

deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang

kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan.

Sejalan dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa

bahwa  ciri-ciri metode penelitian kualitatif  ada lima, yaitu:

Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung,

dan peneliti sebagai instrumen kunci.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih

banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka

Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini

disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau

hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati

dalam proses.

Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak

mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai

penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.

Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang

tampak.

Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif   dalam

bidang pendidikan yaitu untuk:

Page 10: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di

lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali kekurangan dan

kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.

2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang

terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta

situasi lingkungan pendidikan secara alami.

3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan

data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian

lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.

Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif interaktif dan

non interaktif. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam menggunakan

teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya.

a. Studi Etnografik

Studi etnografik (ethnographic studies) mendeskripsikan dan menginterpretasikan

budaya, kelompok social atau sistem. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di

lapangan dalam waktu yang cukup lama, berbentuk observasi dan wawancara

secara alamiah dengan para partisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan

kegiatan, serta mengumpulkan dokumen-dokumen dan benda-benda (artifak).

b. Studi Historis

Studi Historis (historical studies) meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu.

Peristiwa-peristiwa sejarah direka-ulang dengan menggunakan sumber data primer

berupa kesaksian dari pelaku sejarah yang masih ada, kesaksian tak sengaja yang

tidak dimaksudkan untuk disimpan, sebagai catatan atau rekaman, seperti

peninggalan-peninggalan sejarah, dan kesaksian sengaja berupacatatan dan

dokumen-dokumen.

c. Studi Fenomenologis

Fenomenologis mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain dan sebagai metode

pencarian (penelitian). Studi fenomenologis (phenomenological studies) mencoba

Page 11: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan.Peneliti menghimpun data

berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian

makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari

penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang

esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut.

d. Studi Kasus

Studi kasus (case study) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu

“kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau

sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi

kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil

makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.

e. Teori Dasar

Penelitian teori dasar atau sering juga disebut penelitian dasar atau teori dasar

(grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau

minimal menguatan terhadap suatu teori.

f. Studi Kritis

Dalam penrelitian kritis, peneliti melakukan analitis naratif, penelitian tindakan,

etnografi kritis, dan penelitian feminisme. Penelitian mereka diawali dengan

mengekspos masalah masalah manipulasi, kesenjangan dan penindasan sosial.

g. Penelitian noninteraktif

Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga penelitian analitis,

mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Peneliti menghimpun,

mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan sintesis data, untuk kemudian

memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara

langsung ataupun tidak langsung dapat diamati.

Page 12: MATERI PENELITIAN KUALITATIF

Minimal ada 3 macam penelitian analitis atau studi noninteraktif, yaitu analisis :

konsep, historis, dan kebijakan. Analisis konsep, merupakan kajian atau analisis

terhadap konsep-konsep penting yang diinterpretasikan pengguna atau pelaksana

secara beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan, umpamanya : cara

belajar aktif, kurikulum berbasis kompetensi dll.

Sumber:

(http://karobby.wordpress.com/2012/05/12/konsep-dan-macam-macam-metode-

penelitian/)

(http://www.diaryapipah.com/2012/05/pengertian-penelitian-kualitatif.html)

(http://fitwiethayalisyi.wordpress.com/teknologi-pendidikan/metode-penelitian-kualitaif-

sistematika-penelitian-kualitatif/)