memaksimalkan potensi keberagaman

2
Memaksimalkan Potensi Keberagaman Tujuan GoodyearGlobal adalah menjaga lingkungan tempat kerja yang dapat memaksimalkan potensi karyawannya dan mengembangkan suatu semangat tim dalam keaneka ragaman tenaga kerja. Untuk tujuan itu, Goodyear Indonesia memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap tindak pelecehan dan diskriminasi, baik terhadap karyawan maupun non- karyawan (termasuk para pelamar, pekerja kontrak ataupun sementara, para tamu, para pelanggan, para pemasok dan konsultan) berdasarkan pertimbangan ras, warna kulit, agama, negara asal, jenis kelamin (termasuk kehamilan), orientasi seksual, usia, cacat tubuh, status militer, atau karakteristik lainnya yang dilindungi hukum. Goodyear Indonesia juga memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap kekerasan dalam bentuk apapun di tempat kerja. Produktivitas dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Goodyear Indonesia percaya bahwa kesuksesan kinerja perusahaan pada tahun 2009 tidak terlepas dari peranan seluruh karyawan dengan memfokuskan kepada pengembangan organisasi dan sumber daya manusia. Investasi secara berkesinambungan untuk pelatihan karyawan baik didalam maupun diluar negeri menunjukkan komitmen Goodyear Indonesia terhadap Human Capital Development. Program Management Trainee merupakan salah satu program peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan regenerasi organisasi yang dikelola secara komprehensif untuk memenuhi dan meningkatkan kompetensi teknis maupun manajerial. Dimasa depan diaharapkan terbentuk sumber daya manusi yang selalu siap menjawab setiap perubahan dan tantangan yang akan datang, karena Goodyear Indonesia ingin mengembangkan model bisnis yang lebih agresif. Perubahan yang telah dilakukan dalam pengelolaan sumber daya manusia menuju yang lebih baik di tahun 2009 akan senantiasa terus ditingkatkan, hal ini menunjukkan bahwa Goodyear Indonesia tidak saja melakukan pengembangan bisnis, namun juga mempriotaskan pengembangan sumber daya manusianya. Pengelolaan Hubungan Industrial Goodyear Indonesia mengakui dan menghargai hak dan kebebasan karyawan untuk bergabung dengan organisasi berdasarkan keinginannya sendiri atau menolak bergabung dengan organisasi manapun. Karyawan yang telah memilih Serikat pekerja yang sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku berhak berunding secara kolektif melalui perwakil

Upload: irman-syah

Post on 03-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tile of nature human bieng

TRANSCRIPT

Page 1: Memaksimalkan Potensi Keberagaman

Memaksimalkan Potensi Keberagaman Tujuan GoodyearGlobal adalah menjaga lingkungan tempat kerja yang dapat memaksimalkan potensi karyawannya dan mengembangkan suatu semangat tim dalam keaneka ragaman tenaga kerja. Untuk tujuan itu, Goodyear Indonesia memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap tindak pelecehan dan diskriminasi, baik terhadap karyawan maupun non-karyawan (termasuk para pelamar, pekerja kontrak ataupun sementara, para tamu, para pelanggan, para pemasok dan konsultan) berdasarkan pertimbangan ras, warna kulit, agama, negara asal, jenis kelamin (termasuk kehamilan), orientasi seksual, usia, cacat tubuh, status militer, atau karakteristik lainnya yang dilindungi hukum. Goodyear Indonesia juga memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap kekerasan dalam bentuk apapun di tempat kerja.

Produktivitas dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Goodyear Indonesia percaya bahwa kesuksesan kinerja perusahaan pada tahun 2009 tidak terlepas dari peranan seluruh karyawan dengan memfokuskan kepada pengembangan organisasi dan sumber daya manusia. Investasi secara berkesinambungan untuk pelatihan karyawan baik didalam maupun diluar negeri menunjukkan komitmen Goodyear Indonesia terhadap Human Capital Development. Program Management Trainee merupakan salah satu program peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan regenerasi organisasi yang dikelola secara komprehensif untuk memenuhi dan meningkatkan kompetensi teknis maupun manajerial. Dimasa depan diaharapkan terbentuk sumber daya manusi yang selalu siap menjawab setiap perubahan dan tantangan yang akan datang, karena Goodyear Indonesia ingin mengembangkan model bisnis yang lebih agresif. Perubahan yang telah dilakukan dalam pengelolaan sumber daya manusia menuju yang lebih baik di tahun 2009 akan senantiasa terus ditingkatkan, hal ini menunjukkan bahwa Goodyear Indonesia tidak saja melakukan pengembangan bisnis, namun juga mempriotaskan pengembangan sumber daya manusianya.

Pengelolaan Hubungan Industrial Goodyear Indonesia mengakui dan menghargai hak dan kebebasan karyawan untuk bergabung dengan organisasi berdasarkan keinginannya sendiri atau menolak bergabung dengan organisasi manapun. Karyawan yang telah memilih Serikat pekerja yang sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku berhak berunding secara kolektif melalui perwakilan yang dipilihnya sendiri. Perusahaan dapat memfasilitasi komunikasi terbuka dan perikatan langsung antara karyawan dan manajemen dalam situasi dimana kebebasan berserikat dan berunding secara kolektif dibatasi oleh hukum. Tidak ada seorangpun dari karyawan akan mengalami pemutusan hubungan kerja diskriminasi, pelecehan, intimidasi, atau balas dendam atas keanggotaanya dalam asosiasi pekerja atau serikat yang sah.Sesuai dengan azas Hubungan Industrial Pancasila, antara Pengusaha dan Pekerja serta Serikat Pekerja terdapat keadaan yang saling menghormati dan saling mempercayai sebagai mitra dalam mencapai tujuan bersama yaitu tingkat produktivitas yang tinggi dan standar mutu produksi yang menjamin kemjuan Perusahaan dan Kesejahteraan Pekerja. Dengan jalan inilah, baik Pengusaha maupun pekerja dapat melakukan perannya masing masing secara baik dan wajar. Pengaturan hal ini telah dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang sesuai dan tidak menyimpang dari semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, dan memenuhi prinsip prinsip yang telah diterima dalam konversi ILO No.98 yang telah di diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Undang-Undang No.18/1956 tentang hak pekerja untuk berserikat dan mengadakan PKB secara kolektif, yang kemudian diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang N0.13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja dan Undang-Undang No.21 Tahun 200 tentang Serikat Pekerja.