memorandum program 4-2 siklus perencanaan dan penganggaran formal
DESCRIPTION
Memorandum Program 4-2 Siklus Perencanaan dan Penganggaran Formal adalah materi pelatihan Program PPSP bagi para fasilitator dan anggota Pokja AMPL/Sanitasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.TRANSCRIPT
SIKLUS PERENCANAAN PENGANGGARAN PUSAT
SIKLUS PERENCANAAN PENGANGGARAN DAERAH
MPS & PERENC-PENGAANGGARAN FORMAL
SIKLUS PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN FORMAL
0
1
Sumber pendanaan UU No. 33/2004
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
Tugas
Pembantuan
Pemerintah
Pusat kepada
Daerah
Dekonsentrasi
Desentralisasi
APBN
Sebagian Urusan UU No. 32/2004
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN FISKAL NASIONAL
•PP No.7/2008 tentang
Dekonsentrasi dan Dana
Tugas Pembantuan
• PP No.38/2007
tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan
PP No. 58/2005
ttg Pengelolaan
Keuangan
Daerah
• RPP PDRD
PP No. 55/2005
tentang Dana
Perimbangan
PP No. 57/2005
tentang Hibah
Kepada Daerah
PP No. 54/2005
tentang Pinjaman
Daerah
PP 23/2003
PP No.
56/2005
tentang
SIKD
RPP Dana Darurat
APBD
Belanja
Surplus/Defisit
Pembiayaan
Lain-lain Pendapatan
yang Sah
Pendapatan Transfer
PAD UU No.28/2009 tentang PDRD
HUBUNGAN KEUANGAN antara
PEMERINTAH PUSAT, PEMDA
UU 17/2003 Pasal 22 1) Pemerintah mengalokasikan dana perimbangan kepada Pemda berdasarkan UU
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
2) Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman dan/atau hibah kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya.
UU 1/2004 Pasal 33 1) Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman atau hibah kepada Pemerintah
Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah sesuai dengan yang tercantum/ditetapkan dalam Undang-undang tentang APBN.
UU 17/2003 Keuangan Negara
Pasal 24
1) Pemerintah dapat memberikan pinjaman/hibah/ penyertaan modal
kepada dan menerima pinjaman/hibah dari perusahaan negara/daerah.
2) Pemberian pinjaman/hibah/penyertaan modal dan penerimaan
pinjaman/hibah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terlebih dahulu
ditetapkan dalam APBN/APBD.
3) Menteri Keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
perusahaan negara.
4) Gubernur/bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan
kepada perusahaan daerah.
5) Pemerintah Pusat dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi
perusahaan negara setelah mendapat persetujuan DPR.
6) Pemerintah Daerah dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi
perusahaan daerah setelah mendapat persetujuan DPRD.
7) Dalam keadaan tertentu, untuk penyelamatan perekonomian nasional,
Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman dan/atau melakukan
penyertaan modal kepada perusahaan swasta setelah mendapat
persetujuan DPR.
3
HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT,
PEMERINTAH DAERAH DAN BUMD/Sanitasi
Melalui
Angg K/L
Belanja
Pemerintah
Pusat
Transfer
Ke Daerah
Daerah Pemerintah Pusat
Mendanai
kewenangan
di luar 6 Urusan
Mendanai
kewenangan 6
Urusan
Melalui
Angg
Non K/L
PENDAPATAN
BELANJA
PEMBIAYAAN
APBN
Belanja APBN ke Daerah
Dana Vertikal
di Daerah
Hibah
Pinjaman
• Dana Perimbangan
• Dana Otsus dan
Penyesuaian
Dana Dekonsentrasi
Dana Tgs Pembantuan
PNPM, BOS, Jamkesmas
Subsidi dan Bantuan
Masuk APBD
Mendanai
kewenangan
Daerah
(Desentralisasi)
4
MONEY FOLLOWS FUNCTION AND CAPACITY
APBN
BA - K/L BA - BUN
RKA-KL
Kantor
Pusat
(KP)
Kantor
Daerah
(KD)
Dekon-
sentrasi
(DK)
Tugas
Pembantuan
(TP)
Transfer Daerah : Dana Perimbangan
Otsus & Penyesuaian
Non – K/L : Pemb. Bunga & Cicilan
Utang
Subsidi
Belanja Lain-lain
Hibah
Penerusan Pinjaman sbg
Pinjaman
Penyertaan Modal Negara
Penerusan Pinjaman &
Hibah sebagai Hibah
Mendanai Urusan
Daerah (APBD)
Mendanai Urusan
Pusat
5
Dilaksanakan Oleh
Pemda Bel. Pegawai
Bel. Brg & Jasa
Bel. Modal
Bel. Bantuan
sosial
[6] 6
6 Urusan (Absolut)
1. Politik Luar Negeri
2. Pertahanan
3. Keamanan
4. Yustisi
5. Moneter dan Fiskal Nasional
6. Agama
Urusan Wajib (Obligatory)
Terkait dengan Penyelenggaraan
Pelayanan Dasar, seperti Pendidikan,
dan Kesehatan,Sanitasi/PP-38/2007
Urusan Pilihan (Optional)
Terkait dengan potensi unggulan
seperti, Pertambangan, Perikanan,
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,
Pariwisata.
Penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan
Yang Menjadi
Kewenangan
Pusat
Yang Menjadi
Kewenangan
Daerah
• Sebagian dapat
diselenggarakan Sendiri
oleh Pemerintah;
• Sebagian dapat
diselenggarakan melalui
asas Dekonsentrasi;
• Sebagian dapat
diselenggarakan melalui
asas Tugas Pembantuan.
Diselenggarakan
melalui asas
Desentralisasi
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
Sistem Perencanaan
Kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam
jangka panjang, menengah, tahunan yang akan
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. (UU No. 25 Tahun 2004 tentang SSPN)
Output Sistem Perencanaan
-Visi
-Misi
-Arah Pemb
RPJP Daerah
-Arah Kebj Keuangan
-Strategi pemb
-Kebj umum
-Prog SKPD
RPJM Daerah
-Rnc Kerangka
Ekonomi
-Prioritas pemb
-Renja
-Pendanaan
RKP Daerah
P
E
D
O
M
A
N
A
C
U
A
N
Visi, misi, tujuan,SPM
strategi, kebijakan,
program & kegiatan
sesuai tugas & fungsi
SKPD
RENSTRA SKPD
Kebijakan
program
kegiatan
RENJA SKPD
Alur Perencanaan di Daerah
Penganggaran Daerah
11
Musrenbang
Keterkaitan RKPD – RKP (case: RKP Kementerian PU – PLP)
Pembagian Peran dalam Penyusunan Program
Pembagian
Peran dalam
Perencanaan
Anggaran
Pembagian Peran dalam Penyusunan Anggaran
(S/d Pagu Definitif)
Pembagian Peran dalam Penyusunan Anggaran
(Pagu Definitif s/d Penerbitan DIPA)