menarik diri

8
MENARIK DIRI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Gangguan hubungan sosial adalah suatu gangguan keperibadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang mal adptif menggangu fungsi seseorang dalam hubungan sosialanya. prilaku menarik diri merupakan cobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Kawlins, 1993, hal 336). Isolasi social suatu keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontrak (Carpenito, 1997). Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi hubungan dengan orang lain (Rowlins, 1993). 2. Etiologi Terjadinya menarik diri dipengarui oleh faktor predisposisi dan stresosr presipitasi, faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predisposisi terjadinya prilaku menarik diri, kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya diri pada orang lain, menghindari dari orang lain, tidak mampu memuaskan keingnan dan merasa tertekan. Keadan ini dapat menimbulkan prilaku tidak ingin bekomunikasi, dengan orang lain, menghindari diri dari orang lain lebih menyukai berdiam diri, kegiatan sehari hari hampir terabaikan. 3. Rentang Respon sosial Manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari selalu membutuhkan orang lain dan lingkungan sosial, manusia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial. Berada dalam rentang yang adaptif dan mal adaptif. RENTANG RESPON SOSIAL

Upload: arief-ferri-n

Post on 27-Jun-2015

195 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENARIK DIRI

MENARIK DIRI

A. KONSEP DASAR

1. Pengertian Gangguan hubungan sosial adalah suatu gangguan keperibadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang mal adptif menggangu fungsi seseorang dalam hubungan sosialanya. prilaku menarik diri merupakan cobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Kawlins, 1993, hal 336).

Isolasi social suatu keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontrak (Carpenito, 1997).

Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi hubungan dengan orang lain (Rowlins, 1993).

2. EtiologiTerjadinya menarik diri dipengarui oleh faktor predisposisi dan stresosr presipitasi, faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predisposisi terjadinya prilaku menarik diri, kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya diri pada orang lain, menghindari dari orang lain, tidak mampu memuaskan keingnan dan merasa tertekan. Keadan ini dapat menimbulkan prilaku tidak ingin bekomunikasi, dengan orang lain, menghindari diri dari orang lain lebih menyukai berdiam diri, kegiatan sehari hari hampir terabaikan.

3. Rentang Respon sosialManusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari selalu membutuhkan orang lain dan lingkungan sosial, manusia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial. Berada dalam rentang yang adaptif dan mal adaptif.

RENTANG RESPON SOSIAL

Konstruktif Respon Sosial Deskriptif

Respon adaptif Respon mal adaptif-

- Solotude - Alonese - Lonelinees- Otonomi - Manifulasi - Ekploitas- Kebersamaan - Tergantung - Menarik diri- Interdependen - Curiga - Paranoid

Page 2: MENARIK DIRI

Bila terjadi kecemasan yang tinggi, maka indifidu cenderung untuk menarik diri sampai respon yang mal adaptif sehingga rangsangan terhadaplingkungan akan menurun dan juga lebih berfokus terhadap dunia internalnya sehingga dapat meningkatkan kecemasan klien.

4. Respon Adaptif Adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan budaya secara umum yang berlaku dengan kata lain bahwa individu tersebut masih dalam batas normal menyelesaikan masalah, respon ini meliputi:a. Menyendiri (Solitude) adalah rspon yang dibutuhkan oleh

sesorang untuk merenungkan apa yang telah di lakukan di lingkungan sosialnya dan salah satu

b. cara mengvaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.

c. Otonomi adalah kemampuan indifidu untuk menentukan dan menyampaikan ide- ide, pikiran, perasaan, dalam hubungan sosial.

d. Interdependen adalah saling ketergantungan antara indifidu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.

e. Kerja sama adalah suatu kondisi dimana huungan interpersonal indi fidu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima.

5. Respon Mal Adaptif Adalah respon yang diberikan individu dalam menyelesaikan masalah misalnya yang sudah menyimpang dari norma sosial dan kebudayaan suatu tempat, respon mal adaptif yang sering ditmukan antara lain:a. Menarik diri, dimana terjadi apabila sseorang menemukan kesulitan dalam

membina hubungan scara terbuka dngan orang lain.b. Tergantung, terjadi apabila individu gagal mengembangkan rasa prcaya diri

atau kemampuan untuk berfungsi secara terbuka.c. Manipulasi, terdapa pada individu yang mngganggap orng lain sebagai obyek,

indivdu tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.d. Curiga, terjadi apabila individu gagal mengembangkan rasa percaya dengan

orang lain.

6. Tanda Dan Gejala a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.b. Menghindar dari orang lain (Menarik diri), klien tampak memisakan diri dari

orang lain, misalnya pada saat makan.c. Komunikasi kurang atau tidak ada klien tidak dapat becakap-cakap denan

orang lain.d. Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk.e. Berdiam diri dikamar atau tempat terpisah, klien kurang mobilitasnya.f. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien mumutuskan percakapan atau

pergi jika dajak becakap-cakap.g. Tidak melakukan kegiatan sehari harih. Posisi seperti posisi janin saat tidur

Page 3: MENARIK DIRI

B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. PengkajianMeliputi: Faktor pendukung, faktor pencetus, terjadinya hubungan sosial, prilaku pasen, mekanisme koping.a. Faktor Predisposisi

Beberapa faktor pendukung tejadinya hubungan sosial:1) Faktor tumbuh kembang individu

Ada tugas perkembangan yang harus dipenui agar tidak trjadi dalam hubungan sosial. tugas perkembangan ini pada masing masing tahap tumbuh kembang mempunyai spesifik terdiri dari, bila tugas-tugas dalam perkembangan ini tidak dapat terpenui akan menghambat perkembangan selanjutnya pada fase oral apabila tugas perkembangan dalam bentuk ras asaling percaya pada dirinya dan orang lain ( dirinya)

2) Faktor komunikasi dam keluargaGangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung utuk terjadi dalam hubungan sosial.

3) Faktor sosial dan budayaIsolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial, mrupakan sutu faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial.

4) Faktor biologisGenetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.

b. Faktor presifitasiFaktor presifitasi dapat ditimbulkan oleh faktor internal dan eksternal, meliputi:1) Stresor sosial budaya, setres yang ditimbulkan oleh faktor sosial ini disebabkan

oleh berapa hal antara lain keluarga yang labil, berpisah dengan orang terdekat/beradapatasi, misalnya: dirawat di RS akibat penyakit kronis.

2) Faktor hormonal, gangguan dari fungsi kelenjar bawah otak (Gland pituari) menyebabkan turunnya hormon ESH dan LH.

3) Hipotesa virus, Virus HIV dapat menyebabkan tingkah laku psikotik. 4) Model biological lingkungan sosial, Tubuh akan menggambarkan ambang

toleransi seotang terhdap setress, pada sat terjadinya interaksi dengan sekessor dilingkungan sendiri

5) Stresor psikologik, Kecemasan yang berkepanjangan cukup berat dengan terbatasnya individu dalam menyelesaikan masalah tersebut akan menyebabkan gangguan hubungan social.

c. Pohon masalah

Resiko Peruahan Sensori Persepsi: Halusinasi

Isolasi Sosial: Menarik diri

Gangguan Konsep diri: Harga diri Rendah

Masalah utama

Page 4: MENARIK DIRI

d. Masalah Keperawatan1) Resiko perubahan sensori persepsi: Halusinasi.2) Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah.

2. Diagnosa keperawatana. Resiko perubahan sensori persepsi: Halusinasi berhubungan dengan menarik

diri.b. Gangguan hubungan sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri

rendah

3. Rencana Tindakan Keperawatan Diagnosa; Resiko perubahan sensori persepsi: halusinasi berhubungan dengan menarik diri.a. Tujuan Umum: Tidak terjadi perubahan sensori persepsib. Tujuan Khussus: Klien dapat:

1) Membina hubungan saling percaya.2) Menyebutkan penyebab menarik diri.3) Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain.4) Melakukan hubungan sosial secara bertahap: klien-erawat, klien-

perawat-klien/perawat, klien kelompok, klien-keluarga5) Mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.6) Memberdayakan sistem pendukung.7) Menggunakan obat dengan benar dan tepat.

4. Tindakan Keperawatana. Bina hubungan saling percaya: salam trapiutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan

interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang Buat kontak dari setiap pertemuan (topik yang akan dibicarakan, tempat pembicaraan, waktu berbicara)

b. Berikan perhatian dan penghargaan: temani klien walau klien tidak menjawab, katakan “Saya akan duduk disamping anada, jika ingin mengatakan sesuatu saya siap mendengarkan “Jika menatap perawat, katakan“ Ada yang ingin anda katakana”

c. Dengarkan klien dengan empati: beri kesempatan bicara (janggan diburu-uru) tunjukkan perawat mengikuti pembicaraan klien.

d. Bicarakan dengan klien penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain.e. Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.f. Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.g. Bantu klien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien untuk bergaul.h. Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien (jika mungkin perawat yang

sama)i. Motivasi/temani klien untuk berinteraksi/berkenaan dengan klien/perawat lain, beri

contoh cara berkenalan.j. Tingkatkan interaksi klien secara beratahap (Satu lien, dua klien, satu perawat, 2

perawat dan seterusnya).k. Libatkan klien dalam terpi aktifitas kelompok: sosialisasi.l. Bantu klien melaksanakan aktifitas hidup sehari -hari dengan interaksi.m. Fasilitasi hubungan klien dengan keluarga secara terapiutik.n. Diskusikan dengan klien setiap selesai interaksi atau kegiatan.

Page 5: MENARIK DIRI

o. Beri pujian akan keberhasilan klien.p. Berikan pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan

indifidu secara rutin dan pertemuan keluarga.q. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip yang benar (Benar obat, benar

dosis, benar cara, benar waktu, benar klien).r. Anjurkan klien membicarakan efek atau efek samping obat yang dirasakan.

5. Hasil Akhir yang Diharapkan a. Pada Klien:

1) Tidak terjadi perubahan sensori persepsi.2) Klien mengatakan penyebab menarik diri.3) Klien mengetahui keuntungan berinteraksi.4) Klien mampu berinteraksi dengan orang lain

b. Pada Keluarga:1) Keluarga mampu berinteraksi dengan klien secara trapeutik.2) Keluarga mampu mengurangi penyebab klien menarik diri.

Page 6: MENARIK DIRI

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, ( 1994 ), Pedoman prawatan Sikiatrik Intervensi

Keperawatan ,Direktorat kesehatan jiwa , Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.

Keliat Budi Anna, ( 1998 ), Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial, Jakarta FKUI ( Tidak diperdagangkan )

Maramis W. F, ( 1998 ) Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa , surabaya , Airlangga University Press.

Towesend. Mry C , (1998 ) , Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada keperawatan psikiatri , pada edisi , Jakarta , EGC.

Stuart , Gail Wiscart and Sundeen , Sandra J, ( 1998 ), Buku Saku Keperawatan Jiwa, edisi 3 , Jakarta , EGC.