mengadili korban konspirasi negara pasca …

52
NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA-DEMONSTRASI MENENTANG RASISME DALAM PERKARA PIDANA NOMOR: 35/PID.B/2020/PN-Bpp ATAS NAMA TERDAKWA: FERRY KOMBO Yang Didakwa: DalamDakwaan Kesatu: Pasal 106 KUHP Jo pasal 55 Ayat (1) ke 1 KUHP atau Dakwaan Kesatu: Pasal 110 Ayat (1) KUHP Jo pasal 106 KUHP Jo Pasal 55 Ayat(1) ke 1 KUHP Atau Dakwaan Ketiga : Pasal 160 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke 1 KUHP DIAJUKAN OLEH: TIM PENASEHAT HUKUM KOALISI PENEGAK HUKUM DAN HAM PAPUA DI PENGADILAN NEGERI BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

NOTAPEMBELAAN

PENASEHATHUKUM

MENGADILIKORBANKONSPIRASINEGARA

PASCA-DEMONSTRASIMENENTANGRASISME

DALAMPERKARAPIDANA

NOMOR:35/PID.B/2020/PN-Bpp

ATASNAMATERDAKWA:

FERRYKOMBO

YangDidakwa:

DalamDakwaanKesatu:Pasal106KUHPJopasal55Ayat(1)ke1KUHP

atauDakwaanKesatu:Pasal110Ayat(1)KUHPJopasal106KUHPJo

Pasal55Ayat(1)ke1KUHP

AtauDakwaanKetiga:Pasal160KUHPJoPasal55Ayat(1)ke1KUHP

DIAJUKANOLEH:

TIMPENASEHATHUKUM

KOALISIPENEGAKHUKUMDANHAMPAPUA

DIPENGADILANNEGERIBALIKPAPAN

BALIKPAPAN

2020

Page 2: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 1 –

NotaPembelaanPenasehatHukum

MENGADILIKORBANKONSPIRASI

PASCA-DEMONSTRASIMENENTANGRASISME

DalamPerkara35/PID.B/2020/PN-Bpp

AtasNamaTerdakwa:

FERRYKOMBO

YangDidakwa:

DalamDakwaanKesatu:Pasal106KUHPJopasal55Ayat(1)ke1KUHP

atauDakwaanKedua:Pasal110Ayat(1)KUHPJopasal106KUHPJoPasal55Ayat(1)

ke1KUHP

AtauDakwaanKetiga:Pasal160KUHPJoPasal55Ayat(1)ke1KUHP

DiPengadilanNegeriBalikpapan

I. PENDAHULUAN

MajelisHakimyangterhormat,

JaksaPenuntutUmumyangkamihormati,

Hadirinsidangsekalianyangberbahagia.

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah Semesta Alam yang telah

memberikanRahmat-Nyakepadakitasemua,sehinggapersidanganpadahariini,pada

pada acara pembacaan Pledoi. Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya

kepada yang Terhormat Majelis Hakim yang telah melakukan pemeriksaan dalam

perkara ini secara arif dan bijaksana sehingga akan diketahui fakta-fakta sebenarnya

terjadiyangakandijadikandasarolehMajelisHakimuntukmemutusPerkaraini.

Demikian pula pada Jaksa Penuntut Umum, kami berikan penghargaan yang setinggi-

tingginya karena telah berupayamenjalankankewajiban dengan sebaik-baiknya, dalam

perkara ini guna dan untuk menemukan kebenaran formil dan materil dari hukum

pidanakearahtercapainyaprinsipdantujuanhukumsertategaknyakeadilan.Halyang

samakamisampaikanpulakepadaPaniteraPenggantiyangtelahmencatatseluruhfakta-

faktayangterungkapdalampersidangan.

Bahwapadapersidanganharijumattanggal5Juni2020sdr.JaksaPenuntutUmumtelah

mengajukanTuntutanPidanakepadaMajelisHakimPengadilanNegeriBalikpapanyang

memeriksadanmengadiliperkarainiagarmemutuskan:

1. Menyatakan TerdakwaFERYKOMBO terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah

melakukan tindakpidana “MAKAR“ , sebagaimanadiaturdandiancampidanadalam

Pasal106KUHPJoPasal55ayat(1)ke1KUHPdalamSuratDakwaanKesatu;

2. MenjatuhkanpidanaterhadapTerdakwaFERYKOMBOdenganpidanapenjaraselama

Page 3: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 2 –

10(SEPULUH)TAHUNdengandikurangiselamaterdakwamenjalanimasapenahanan

sementara.Denganperintahterdakwatetapditahan.

3. Menyatakanbarangbuktiberupa:

§ 1(satu)KTPNo.91710307019500002atasnamaFERYKOMBO.

§ 1(Satu)NPWPNo.83417333.2-952.000atasnamaFERYKOMBO.Dikembalikan

kepadaTerdakwa

§ 1(satu)KTPNo.91220330118800001atasnamaALEXNEKWEK

§ 1(Satu)NPWPNo.83451809.4-952.000atasnamaCVBIONJAYA.

§ 1(Satu)STNKMotorNo.Pol:DS4603REAtasnamaH.Muh.Rusdi.

§ 1 (satu)UnitMobilPickUpMerkDaihatsu typeS402RP-TMRFJJ-KP (GrandMax),

No.Reg:PA8349AG,No.Mesin:3SZDGB5337,No.Rangka:MHKT3CA1JGKO19080;

§ 1(Satu)lembarSTNKMobilPA8349AGa.nJAFARDGTALLI;

§ 1(Satu)lembarSuratKetetapanPajakKendaraanPA8349AGa.nJAFARDGTALLI;

§ 1(Satu)buahkuncimobilPA8349AGDikembalikankepadayangberhak.

§ 1(satu)ATMBANKPAPUANo.6038441160015175.

§ 1(satu)ATMBANKMANDIRINo.4617003700401350.

§ 1(satu)ATMBANKDANAMONNo.5577917852158507.

§ 1(satu)KartuPelangganNo.6397621300825800KantorPos.

§ 1(satu)buahdompetwarnaHitambertuliskanCROCODILE.

§ 1(satu)LembarfotoFERYKOMBO.

§ 1(Satu)lembarfotoNAOMIYOLANDAKOGOYA.

§ 1(satu)UnitHandPhoneMerkOPPOA7WarnaHitamdenganimei1:

867299041164831danimei2:867299041164823NomorHP:082397405335

DirampasUntukDimusnahkan.

§ 7(tujuh)UnitKomputerLenovo.

§ 1(satu)UnitKomputerAsus.

§ 1(satu)UnitKomputerSamsung.

§ 1(satu)UnitKomputerAcer.

§ 2(dua)UnitKomputerHp.

§ 2(dua)UnitKomputerDell.

§ 2(dua)UnitPrinterHpLaserjetP1102.

§ 2(dua)UnitPrinterCanonPixma.

§ 1(satu)UnitPrinterEpson.

§ 2(dua)buahKeyboardAcer.

§ 1(satu)buahKeyboardLogitech.

§ 1(satu)buahKeyboardAsus;

§ 7(tujuh)buahKeyboardLenovo;

§ 2(dua)unitCpuDell;

§ 8(delapan)buahMouseLenovo;

§ 1(satu)buahMouseHP;

§ 2(dua)buahMouseAcer;

§ 1(satu)buahMouseLogitech;

§ 1(satu)buahMouseVotre;

§ 1(satu)buahChargerLaptopHipro;

§ 2(dua)buahChargerLaptopAsus;

§ 1(satu)buahChargerLaptopHP;

§ 4(empat)buahChargerKomputerLenovo;

§ 2(dua)buahKabelPowerKomputer;

§ 2(dua)buahKabelDataKomputer;

§ 5(lima)buahKabelPrinter;

§ 2(dua)buahKabelRoll;

§ 1(satu)buahTapeCompoPolytron;

Page 4: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 3 –

§ 1(satu)buahSetelanSuaraMicBehringerUphorioUmc22;

§ 1(satu)buahAmplifierUhf;

§ 1(satu)buahDigitalVideoRecorderAhd;

§ 1(satu)buahWirelessInRouterWifiAsus;

§ 1(satu)buahWifiZte;

§ 1(satu)buahTerminalWifi3com;

§ 1(satu)buahMemoryCPU;

§ 1(satu)buahMicDudukAnysong;

§ 1(satu)buahChargerBatteryNikon;

§ 1(satu)buahMicMegaphone;

§ 2(dua)buahKalkulatorCasio;

§ 1(satu)buahKameraCCTVHikvision;

§ 1(satu)buahBukuKerja2018Prov.Papua;

§ 1(satu)buahSpeakerBluetoothKecil;

§ 2(dua)RollKainWarnaCokelatKorpri;

§ 27(duapuluhtujuh)buahIkatPinggangKecilKorpri;

§ 1(satu)buahKabelLampuHias;

§ 1(satu)buahKabelLampuHiasSalib;

§ 11(sebelas)buAhTas;

§ 1(satu)unitSepedaMotorHonda;

§ 1(satu)buahKunciRing;

§ 1(satu)buahRangkaianGantunganKunci;

§ 1(satu)buahObengPlat;

§ 1(satu)buahParang/Pisau;

§ 2(dua)buahTombakKayuPanjang;

§ 4(empat)buahBusur;

§ 36(tigapuluhenam)buahAnakPanah;

§ 47(empatpuluhtujuh)buahBatu;

§ 58(limapuluhdelapan)buahBesi+Pipa;

§ 47(empatpuluhtujuh)buahKetapel;

§ 6(enam)buahPecahanKaca;

§ 5(lima)batangPotonganKau.Dipergunakandalamperkarayanglain

4. MenetapkansupayaterdakwadibebanibiayaperkarasebesarRp.5.000(LimaRibu

Rupiah).

Nota Pembelaan (Pledoi) yang diajukan timPenasehatHukum terhadap Surat Tuntutan

JaksaPenuntutUmumbukanlahsuatuyanghendakmembelakesalahan terdakwa tetapi

melainkan suatu ikhtiar hukum agar sebelum yang Terhormat Majelis Hakimmemberi

putusantelahmendapatkanketerangan,gambaran,bukti-buktidansegalasesuatutentang

peristiwayangdituduhkankepadaterdakwayakniTindakpidana“Makar” sebagaimana

dimaksud dalamDAKWAAN KESATU melanggar pasal106 KUHPJo Pasal 55 Ayat(1)

Ke-1KUHP.

II. DASARHUKUMPENGAJUANPEMBELAAN/PLEDOI

Bahwa Tuntutan Pidana dan Pledoi (Pembelaan) pada dasarnya merupakan suatu

rangkaian yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pemeriksaan perkara. Bahwa

berdasarkanketentuanHukumAcaraPidanaPasal182ayat (1)hurufbKUHAP,maka

kepadaterdakwadanatauPenasihatHukumterdakwadiberikanhakuntukmengajukan

Pledoi (Pembelaan) atasTuntutan Pidana yang telah diajukan oleh Jaksa Penuntut

Umum.

Page 5: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 4 –

Dalamkesempatan iniperlukami tegaskan,karenapadahakikatnyapengajuanPledoi

(Pembelaan) ini bukanlah bertujuan untuk melumpuhkan dakwaan dan Tuntutan

Pidana yang diajukan oleh Jaksa PenuntutUmum, akan tetapi perbedaan argumentasi,

prinsip dan pandanganlah yang menimbulkan kesenjangan diantara kedua misi yang

diemban,namunsemuanyaitubermuarapadakesamaantujuanyaituusahadanupaya

melakukan penegakan hukum serta keinginan untuk menemukan kebenaran

hukum.

III. LATARBELAKANGKASUS/PERMASALAHANDIPAPUA

A. AksiRasismeterhadapOrangPapua

Bahwasejarahpanjangperilaku rasisme terhadaporangPapua sudah terjadi sejak

sejarah integrasi Papua ke dalam NKRI. Salah satu contoh dari sekian banyak

contoh adalah peristiwa rasisme tanggal 16 Agustus 2019 dan 17 Agustus 2019

terhadapMahasiswaPapuadiAsramaMahasiswaPapuaKamasanIIISurabaya.Aksi

yang sama juga terjadi di Jogja, Malang dan beberapa kota lainnya di Indonesia.

Perilakupenghinaandanperlakuankejamyangtidakmanusiawiinidilakukan

olehmasyarakatsetempat,aparatsipilnegaradanaparatkeamanan.Bahkanrespon

yang dilakukan oleh aparat keamanan ketika memasuki asrama Kamasan sangat

berlebihanhinggamelahirkan tindakan represifdan teror.Aksirasismebukansaja

terjadi di asramamahasiswa tetapi juga di pemukiman lainnya yang di huni oleh

mahasiswa Papua bahkan terjadi hampir di setiap aktifitas dimana orang Papua

hadir didalamnya, contohnya ketika pertandingan bola, dimana orang Papua telah

diteriakidengankata-katabernadarasis.

B. MunculnyaAksiMenolakRasisdiPapua

Aksi rasisme pada Agustus 2019 yang terjadi di beberapa kota di Indonesia telah

menimbulkanprotesdankemarahandariorangPapuadiseluruhkotayangadadi

Papua dalam bentuk Aksi Anti Rasisme. Aksi ini dikoordinir oleh BEM se Kota

Jayapura dan kelompok Cipayung (PMGKRI, GMKI, HMI dan GMNI). Peristiwa

tersebut merupakan reaksi terhadap aksi rasis yang dialami. Sekaligus reaksi

atasperilakudiskriminasidanketidakadilan lainnyayang telahdialamioleh

orangPapuadalamberbagaiaspekdengankurunwaktuyangsangatpanjang

yakni sejak integrasi tahun 1963. Aksi anti rasisme juga sebagai bentuk

desakanterhadappemerintahterkaitimplementasiUUNomor40Tahun2008

tentangPenghapusanTindakanDiskriminasiRasdanEtnisnamundijawaboleh

pemerintah dengan cara menambahkan pasukan keamanan baik Polri/Brimob

maupunTNIkeberbagaiwilayahPapuahingga sebanyak6000orangdalamkurun

waktuAgustussampaidengandesember2019sebagaimanapernyataanKapolriTito

Carnavian. (Baca: https://www.suara.com/news/2019/09/01/095904/6000-tentara-dan-

polisi-terjun-kepapua-kapolri-kalau-kurang-tambah-lagi).

Pada saat menjelang aksi sejumlah masyarakat sipil termasuk kelompok pemuda,

mahasiswa,tokohadat,tokohagamadanperempuansepakatmenentangperlakuan

yang kejam dan tidak manusiawi tersebut dalam bentuk aksi atau demonstrasi.

Dalam rangkamempersiapkan sejumlah aksi tersebut, komponenmahasiswa yang

berperan sebagai koordinator aksi dari aspirasimasyarakat sipil khususnya orang

Papuayangmenjadikorbanrasismelakukanpertemuangunamempersiapkanaksi

agar tetap fokus untuk menolak aksi rasis yang telah terjadi dan agar aksi

menolakrasisberlangsungamandantertib,sebagaimananotulensiyangtelah

dihasilkanpadapertemuandanPernyataanyangdiserahkankepadaGubernur

Papua.

Page 6: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 5 –

Aksi menolak rasis yang berlangsung pada tanggal 19 Agustus 2019 berlangsung

aman, bahkan gubenur dan sejumlah perangkat pemerintah di provinsi Papua

menerima massa aksi saat berada di kantor Gubernur, Gubenur juga merespon

dengan mengatakan “Saya berterima kasih kepada mahasiswa tidak melakukan

anarkis, tidak boleh terprovokasi. Kita manusia bermartabat." (Baca : Pernyataan

gubernurPapuadidepanmassaaksi,kantorgubernur19Agustus2019.Sumber:

kompas.comtanggal19Agustus2019).

Aksi menolak rasis yang kedua, dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2019, untuk

mendesak pemerintah karena terkesan masih lambat dalam menangani tindakan

rasis yang dialami oleh orang Papua. Sebelumnya dilakukan pertemuan diantara

kelompokmahasiswa denganmaksud yang sama seperti aksi pertama tanggal 19

Agustus2019yakniagaraksiberjalanamandantertib.NamunKetikaaksitanggal29

Agustus 2019 berlangsung anarkis dengan sejumlah aksi pembakaran dan

pengrusakan serta penjarahan, jelas bukanlah karena peran atau tanggungjawab

terdakwa sebab sejak awal terdakwa FERRY KOMBO bersama terdakwa lainnya

(dilakukan penuntutan secara terpisah) telah melakukan komunikasi diantara

kelompokmahasiswadalam rangkamencegah aksi berlangsung anarkis. Pada aksi

tanggal 29 Agustus 2019, sikap aparat berbeda dalam mengawal aksi, massa

terakumulasi pada banyak titik, hal yang sebelumnya tidak pernah terjadi karena

biasanya aparat dengan cepat menangani kerumunan massa hingga mampu

mengurai massa. Selain itu ada keterlibatan pihak lain yang menyebabkan situasi

menjadi tidak terkendali dan anarkis, massa aksi bertambah banyak, muncul dari

berbagai titik jalan atau pemukiman penduduk. Beberapa diantara telah berusaha

dicegah oleh terdakwa agar tidak melakukan tindakan anarkis. Mengenai

keterlibatan pihak lain, banyak yang sudah menyuarakannya (baca:

https://www.beritasatu.com/nasional/573245-lukas-enembe-nyatakan-demo-

massa-di-papua-yang-tunggangi), sayangnya hingga saat ini aparat kepolisian tidak

melakukan penyelidikan. Hingga akhirnya terdakwa dijadikan tumbal atau

dikriminalisasi atau peristiwa tersebut. Bahwa terdakwa FERRY KOMBO tidak

tidakmengikutiaksi29Agustus2019.

C. PenerapanPasalMakarterhadapMassaAksi

Penerapan pasal makar atau delik kejahatan terhadap keamanan negara dalam

konteks berkumpul danmenyampaikan pendapat di Papua khususnya terkait aksi

tanggal19Agustus2019dan29Agustus2019adalahsalahsatubentukarogansidari

negara karena bertentangan dengan prinsip-prinsipdemokrasi dan negara hukum.

TerdakwaFERRYKOMBOdanterdakwalainnya(yangdilakukanpenuntutansecara

terpisah)telahmengalamikriminalisasidanstigmabahkanmendahuluiproses

hukum yang sedang berjalan. Mereka mengalami penyiksaan saat

penangkapan dan pemeriksaan awal serta dipindahpaksakan dengan alasan

keamanan. Kemudian dikenakan tuntutan pidana yang sangat tinggi oleh JPU.

Berbeda dengan tuduhan kasus makar ditempat lainnya di Indonesia. Indonesia

sebagai salah satu negara demokrasi baru di Asia maka sudah seharusnya

meninggalkangayalamaini.BahkandierapemerintahanpersidenGusDur,ekspresi

itudiberiruang:benderaBintangKejorabolehdikibarkanasalkantidaklebihbesar

dan lebih tinggi dari bendera merah putih, namun mengapa sekarang demokrasi

Indonesiabergerakmundur?.Bahkanmekanismedemokrasi yangdiaturdalamUU

Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka

umum telah dilanggar oleh aparat kepolisian karena aparat kepolisian memaksa

Page 7: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 6 –

melakukan tindakan yang tidak pernah ada di dalam aturan tersebut yakni setiap

aksimassaharusmendapatkanijindarikepolisianpadahalpasaldariUUtersebut

menyatakan bahwa yang harus disampaikan ke kepolisian adalahPemberitahuan

bukan permohonan ijin kepada pihak kepolisian dan pihak kepolisian WAJIB

menerbitkanSuratTandaTerimaPemberitahuan(STTP).Tidakadasatukatapun

dalam UU tersebut yang menyebut kata ijin apalagi yang memberikan

kewenangan kepada aparat kepolisian untuk memberikan ijin. Hal ini

membuktikan kriminalisasi dan stigma yang sudah dibangun sejak awal terhadap

orang Papua. Jelas melanggar prinsip-prinsip kerja yang professional dan taat

aturan.

Disadari bahwa penerapan pasal makar terhadap orang Papua tidak pernah

mengurangi semangat orang Papua untuk berkumpul dan menyatakan pendapat.

DiskusidanteriakanYel-yelPapuamerdekaakanselaluadadiberbagairuang

danwaktu,baikdalamseminar,diskusi,karyabuku,wawancaraapalagiaksi-

aksi kebebasan berekspresi. Simbol bintang kejora diekspresikan dalam

berbagaibentukseperti bendera, baju, tas, gelang,makananataupunbentuk

lain. Orang Papua akan mencari dan menemukan berbagai media untuk

mengekspresikanitu.Proseshukumtidakakanefektifdalammenghentikansikap

rakyatPapuauntukterusberkumpul,berekspresidanmenyampaikanpendapatnya

selama ketidakadilan tumbuh subur di tanahPapua.Proseshukumhanyauntuk

menghalau asap (Pr John Bunay,Pr, koord JDP Papua) ataumerespon dinamika

(Dr.AdrianaElisabeth,AhliPolitikdanKoordJDPJakarta) tetapibukanmengatasi

baraapiyangterusmenyala.Peradilanselalumenjadiajangujicobauntukitu,

ironisnya, selalu gagal dalammencapai tujuannya bahkan tuntutan dan putusan

yang tidak adil akan makin meningkatkan resistensi perlawanan terhadap

kehadirannegaradiPapua.

D. OtonomiKhususdanPenyelesaianAkarMasalahdiPapua

Bahwa pemerintah Indonesia memberikan Undang-Undang Otonomi Khusus (UU

Otsus) Papua pada tahun 2001 sebagai kompromi politik karena orang Papua

minta merdeka oleh karenanya pemerintah pun memberikan dengan terpaksa

untuk memadamkan aspirasi Papua Merdeka yang muncul setelah sejumlah aksi

penangkapandiberbagaitempatdiPapuatermasukpenangkapan5tokohPresidium

DewanPapua(PDP)setelahKongresPapuatahun2000.

Di dalam konsideran huruf f UU Otsus disebutkan “bahwa penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Papua selama ini belum

sepenuhnyamemenuhi rasakeadilan,belumsepenuhnyamemungkinkan tercapainya

kesejahteraanrakyat,belumsepenuhnyamendukungterwujudnyapenegakanhukum,

danbelumsepenuhnyamenampakkanpenghormatanterhadapHakAsasiManusiadi

Provinsi Papua, khususnya masyarakat Papua; namun sejumlah bentuk

perlindungan, penghormatan dan pemberdayaan terhadap eksistensi orang

asli Papua hanyalah ‘cek kosong’ yang tidak pernah ditunaikan bahkan

diaborsisatupersatumelaluiberbagaiaturanataukebijakanyangsalahsecara

asasdanhirarkidalamperaturanperundang-undangan.

Buktinya justru selama UU Otsus aksi penangkapan dan penahanan meningkat.

Ruang-ruang berekspresi,menyampaikanpendapat danberserikat dihadang

oleh barikade aparat dan sejumlah Maklumat. Pemerintah mengatakan untuk

Papua dilakukan pendekatan kesejahteraan tapi prakteknya adalah pendekatan

Page 8: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 7 –

keamanan.Hakataskeselamatanmasyarakat sipilmakin terabaikan, siapapunbisa

menjadi korban. Pemenuhan hak-hak dasar tetap buruk terbukti dengan Indeks

PembangunanManusia(IPM)PapuamasihberadadiposisikuncidariklasemenIPM

diIndonesia.

Penegakan hukum selalu dijadikan ancaman untuk menjaga kepentingan

kekuasaan. Hal ini mengingatkan kita pada sejarah peradilan kolonial yang

menjadikan hukum sebagai jubahnya penguasa. Trik pemerintah dengan

melempar salah kepada orang Papua yang duduk di pemerintahan tidaklah tepat

apalagi ketika semua otoritas masih dikendalikan oleh pemerintah pusat. Ini soal

buruknya manajemen pemerintah bukan karena kegagalan orang Papua dalam

melaksanakanUUOtsus.OrangPapuasepertidikasihcasing‘madeinorangasli

Papua’ tapi sebenarnya substansi dan eksistensinya dihilangkan, karena itu

siapapuntidakbolehterjebakdalamdoktrinpolitikcasing.

Salah satu bagian penting di dalam UU Otsus adalah pasal 2 mengenai Lambang-

Lambang,dimanarakyatPapuadibolehkanuntukmemilikibenderadaerahdanlagu

daerah. Ketakutan pemerintah atas apa yang telah dijanjikan dan

diperintahkanolehUU-nyamenyebabkanpemerintahkehilanganakalsehat,tidak

peduli terdapat kekeliruan asas dan hirarki dalam peraturan perundang-

undangan termasuk dalam implementasinya, seperti ketika Pemerintah

mengeluarkan Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 77 tahun 2007 tentang

Lambang Daerah untuk menghentikan simbol atau bendera Bintang Kejora

berkibar. Pemerintah juga mengeluarkan UU Nomor 24 tahun 2009 tentang

Bendera,bahasadan lambangNegaraserta laguKebangsaanyangmemuatsanksi

terhadap berbagai tindakan pelanggaran terhadap bendera merah putih.

Ironisnya, dalam prakteknya dugaan pelanggaran terhadap simbol dan ikon-ikon

negaraIndonesiamalahmenggunakanpasalmakar.PadahaldiBukuIIKUHPtentang

Kejahatan Terhadap Keamanan Negara tidak ada satu pasal pun memuat

pelanggaran atau tindak pidana terkait simbol atau bendera. Kondisi ini

menunjukkanstigmaterhadaporangPapuamendahuluikebijakanatauhukum

apapunyanghendakdilakukanolehpemerintahterhadaprakyatPapua.

Kegagalan dalam membangun persepsi tentang Papua, haruslah diakhiri dengan

memahami akar persoalan di Papua. Dimana Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) di dalam buku Papua Road Map terbitan tahun 2009 telah

menyebutkan ada 4 (empat) akar masalah di Papua, yang intinya adalah: 1).

PerdebatansoalintegrasiPapuaataupelurusansejarahPapua2).PelanggaranHAM

3). Kegagalan Pembangunandan 4)Marginalisasi danDiskriminasi. Untuk ituLIPI

bersama JaringanDamaiPapua (JDP) yang terbentuk pada 06 Januari 2010 dan

telahmelakukanKonsultasiPublikdiantaraorangPapuadannonPapuadikota-kota

se Tanah Papua; melakukan sejumlah pertemuan eksploratif dengan perwakilan

pemerintah dan rakyat Papua secara informal di beberapa kota di Indonesia serta

KonferensiPerdamaianPapua (KPP) tahun2011yangdihadiriolehberbagai stake

holders telah menawarkan pemerintah untuk memulai membuka dialog yang

inklusifdenganrakyatPapuauntukPapuayanglebihadildanbermartabat.Kini

dukungan terhadap gagasan dialog sebagai media untuk menyelesaiakan

permasalahan di Papua, makin gencar disuarakan oleh berbagai pihak. Presiden

Jokowi pun sudah berjanji untuk melakukan dialog namun hingga kini belum ada

langkahkonkrit.

Page 9: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 8 –

IV. FAKTA-FAKTAPERSIDANGAN

A. KETERANGANSAKSI-SAKSI

1. KeteranganSaksiACharge

a. Saksi Nama: ABRAHAM STEVI SOUMELENA. Umur 31 tahun, lahir di

Jayapura, tanggal 5 Maret 1984. Jenis kelamin: Laki-laki. Pekerjaan

Polri. Agama Kristen Protestan, Kewarganegaraan Indonesia. Alamat:

Tanah Hitam Kamkey, Kec. Abepura. Di bawah sumpah,menerangkan

padapokoknyasebagaiberikut:

§ Bahwasaksidalamkeadaansehatjasmanidanrohani,mengertidiperiksa

sebagaisaksidanbersediamemberikanketerangan;

§ BahwabenarsaksipernahdiperiksaolehPenyidikPoldaPapua;

§ Bahwabenarpadatanggal19Agustus2019saksimelakukanpengamanan

tertutup dan pemantauan terhadap aksi demo yang terjadi di kota

Jayapura Bersama Sdr. HEPPYE SALAMPESSY, Sdr. MUH. ALI.kami

mengikutimassa dariwaena sampai diDPRP PAPUA / Taman Imbi dan

massalanjutberorasikekantorGubernur;

§ Bahwa aksi tersebut adalah aksi menolak tindakan rasisme terhadap

orangPapuayangdilakukandiSurabaya;

§ BahwasaksikenalTerdakwaFeryKombosaatpenangkapan;

§ Bahwasaksipadajam9pagisudahberadadiAbepura;

§ BahwajarakantaraAbepuradanJayapurasekitar30km;

§ Bahwa aksi tersebut berkaitan dengan tindakan rasisme yang terjadi

terhadapMahasiswaPapuadiSurabaya;

§ Bahwasaksimelakukanpengamanantertutup;

§ Bahwa selain pengamaman tertutup ada juga pengaman terbuka yang

terdiridarisekitar100anggotaKepolisian;

§ Bahwa saksi melakukan pengamanan berdasarkan perintah Direktur

ReskrimPoldaPapua;

§ Bahwaaksitersebuttidakadaizin;

§ Bawa saksi tidak mengetahui tentang Undang-Undang nomor 9 tahun

1998tentangkemerdekaanmenyampaikanpendapatdimukaumum;

§ BahwasaksimelihatViktorYeimoyangdiikutiolehterdakwaFeryKombo

danmasyarakat;

§ BahwasaksimelihatTerdakwaFeryKomboikutmeneriakanyel-yel;

§ Bahwa pada aksi 19 Agustus 2019 tidak ada yang mengarah pada

peristiwapidana;

§ BahwamassaaksidariAbepuramulaijam8pagidansampaidiKotajam

4sore;

§ Bahwa aksi itu terdiri dari massa yang jalan, menggunakan motor, dan

jugamenggunakanmobil;

§ BawahmassamasukkedalamhalamanKantorGubernur;

§ BahwadilakukanorasidalamKantorGubernur;

§ BahwaGubernurmenerimamassaaksi;

§ Bahwaorasimenolakrasisme;

§ BahwasalahsatukorlapadalahTerdakwaFeryKombo;

§ Bahwa massa aksi menyerahkan pernyataan yang dierahkan oleh

terdakwakegubernurPapua

§ Bahwasetelahaksimassalangsungpulang;

§ Bahwaaksiberlangsungaman;

Page 10: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 9 –

§ BahwasaksimendengarinformasiadayangmenaikanBenderaBintang

KejoradikantorgubernurnamunsaksitidakmelihatadaBintangKejora

diKantorGubernurpadatanggal19Agustus2019;

§ Bahwa saksi tidak mempunyai kewenangan untuk menjelaskan apa itu

KNPB;

§ ;

§ Bahwapadatanggal29Agustus2019saksitidakmelihatTerdakwaFery

Kombo;

§ Bahwa Fery Kombo adalah mahasiswa Univesitas Cenderawasih bukan

anggotaKNPB;

§ Bahwasaksihanyamelihatrekan-rekanTerdakwaFeryKombo;

§ Bahwa orasi di kantor gubernur dilakukan oleh utusanMRP oleh tokoh

Adat;

§ BahwasaksitidakmelihatadanyaorganisasilainsepertiHMI,PMKRI,dan

GMKIpadasaatmelakukanorasidiMerpatiAbepura;

§ Bahwaselebaranaksiuntukdemodamai;

§ BahwaadafotoyangmenggambarkanTerdakwaFeryKombodiKantor

GubernurbersamaBapakGubernur;

§ BahwaTerdakwaFeryKombo adalah korlap selain itu ada korlap dari

masing-masingKampus;

§ Bahwa untuk pemulangan masa ada koordinasi dengan kepolisian Jadi

bukansajainisiatifKepolisian;

§ BahwatidakadasuratpenolakanizinaksidaripihakKepolisian;

TanggapanTerdakwa:

§ Atasketerangansaksitersebutterdakwamenolaknya.

§ TerdakwamengatakantidakadabenderaBintangKejorayangdikibarkan

di tiang bendera kantor gubernur. Foto bendera diperlihatkan oleh

penyidiksaatterdakwadiperiksaolehpenyidik.

b. Saksi MUHAMMMAD ALI. Umur 45 Tahun, Tempat Tanggal Lahir

Ternate,2Januari1974Laki-laki.PekerjaanPolri.PendidikanTerakhir

SMA, Agama Islam. Kewarganegaraan Indonesia. Alamat Tanah Hitam

Kamkey Kec. Abepura. Telah disumpah,pada pokoknya menerangkan

sebagaiberikut:

§ Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani bersedia

memberikanketerangansebenar-benarnyakepadapemeriksa;

§ Bahwa saksi tahu kejadian aksi tanggal 19 Agustus 2019 sekitar pukul

08.00WIT di Kota Jayapura, dimulai dariWaena sampai dengan kantor

Gubernur dok II. Aksi tersebut di pimpin oleh saudara koordinator

lapanganyakniterdakwaFerryKombobersamarekan-rekanBEMsebagai

korlapdibeberapatitik;

§ Bahwa pada tanggal 19 Agustus 2019 saksi melakukan pengamanan

tertutup bersama rekan-rekan Opsnal Polres Jayapura kota dan anggota

dalmas polda Papua. dan Sdr. HEPPYE SALAMPESI rekan Opsanal

DitreskrimumPoldapapua;

§ Bahwapadatanggal29Agustus2019sekitarpukul09.00Witmelakukan

pengamanan aksi demo di Abepura karena massa aksi berjalan kaki

menujuKotaJayapurasehinggasaksimengikutimassayangmelaksanakan

aksi tersebut, sepanjang jalan yang dilalui massa aksi yaitu dari

Abepura,Entrop, Hamadi sampai Kota Jayapura, saksi melihat massa

Page 11: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 10 –

melakukan pengrusakan dan pembakaran bangunan yang berada di

pinggirjalan;

§ Bahwa saksi tidak melihat Terdakwa FERRY KOMBO selama aksi

berlangsung;

§ Bahwa saksi menerangkan bahwa awalnya memang massa telah

melakukanpengrusakandenganlemparanbatuterhadapsetiapbangunan

yangadadisekitarjalanyangdilaluidenganbatumemecahkankacadan

adapula yang melakukan penjarahan, membakar berapa bangunan yang

berada di sekitar Taman Imbi, pertokoan dan kendaraan, namun saksi

tidakmelhatterdakwaTerdakwaFERRYKOMBOpadaaksitanggal29

agustus2019;

§ Bahwa ada kelompok KNPB yang ikut dalam Aksi demo yang di

laksanakanpadatanggal29Agustus2019tersebut,danmerekabersama-

samadenganBEMUSTJ,BEMUNCENdanBEMperguruantinggiyangada

dikotaJayapura;

§ Bahwa Aksi tersebut tidak memiliki ijin dari pihak kepolisian tetapi

penyelenggaraBEMUSTJmemaksauntuk tetapunjuk rasakarenapihak

penyelenggaradariBEMUSTJsebelumnyamembagiselebaranuntukaksi

danmenggunakanmomentkataMonyet;

§ Bahwasebelumaksitanggal29Agustus2019,tanggal19Agustus2019di

laksanakanaksidemopertamadanaspirasisudahditerimaGubernurdan

yangmemimpinAksipertamaKetuaBEMUNCENterdakwaFERYKOMBO.

Pada tanggal 29 Agustus 2019 kembali dilakukan aksi dipimpin KETUA

BEMUSTJ.SaudaraALEXANDERGOBAY;

§ Bahwa pada aksi tanggal 19 agustus 2019 , saksi mendengar ada

penurunanbenderaMerahPutihdikantorgubernur;

§ BahwasaksitidaktahusiapayangmenurunkanbenderaMerahPutih;

§ Bahwaaksimenolakrasismedijayapuraterjadikarenaadaoknumaparat

di Surabaya yang melakukan tindakan rasisme terhadap mahasiswa

Papua;

§ Bahwa pada aksi tanggal 19 Agustus 2019, gubernur menerima

pernyataanyangdisampaikanolehmassaaksi;

§ BahwaaksimenolakrasismeselaindiJayapurajugaterjadidikota-kotadi

PapuasepertiWamena,TimikadanManokwari;

§ Bahwa saat aksi tanggal 29 Agustus 2019 ada kejadian penurunan

BenderaMerahPutihdanpengibaranbenderadiBintangKejoradikantor

GubernurProvnamunsaksitidaktahusiapayangmengibarkan.

TanggapanTerdakwa:

Atasketerangansaksitersebutterdakwamenolaknya.

c. SaksiALEXANDERGOBAY.Umur25 tahun.Lahirdi Jayapura, tanggal5

Maret 1994. Jenis kelamin Laki-laki. Pekerjaan mahasiswa. Agama

Kristen Khatolik. Kewarganegaraan Indonesia. Alamat Perumahan

Pemda Cigombong Kota Raja RT 005/RW 005, Kel VIM Kec. Abepura

Kota Jayapura.Diperiksa21April2020.Telahberjanji padapokoknya

menerangkansebagaiberikut:

§ Bahwa pada tanggal 19 Agustus 2019 dilaksanakan Aksi damai terkait

dengantindakanrasisyangdialamiolehmahassiswaPapuadiSurabaya;

§ Bahwaaksidimulaidariperumnas3WaenasampaiKotaJayapura;

§ BahwasaksikenaldenganterdakwaFERRYKOMBO, sebagaiketuaBEM

Uncen;

Page 12: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 11 –

§ Bahwa saksi ikut juga dalam Aksi massa sebagai koordinator lapangan

(korlap)dariUSTJsedangkanterdakwaadalahKoordiantorumumaksi

§ Bahwabanyakyanggabungsaataksitanggal19Agustus2019;

§ BahwaselainBEMdariUncendanUSTJadabanyakBEMyangbergabung

saat aksi seperti BEM STIKOM,BEMUmelMandiri, Yapis, Port Numnay,

STIEOGdanyanglain;

§ Bahwaselainitu,adadarimahasiswaCipayungyakniHMI,PMKRI,GMKI

danGMNI;

§ Bahwa sebelum dilakukan aksi tanggal 19 agustus 2019 dilakukan

pertemuan di sekretariat BEM Uncen tanggal 18 Agustus 2019 yang

dihadiri oleh perwakilanBEMdan kelompokCipayung. Seperti dihadiri

olehHansBonaysebagaisekretarisBEMUSTJ;

§ Bahwasaatpertemuanpesertayanghadirisekitar20orangberasaldari

mahasiswasemuanyatidakadadariunsurmasyarakat;

§ BahwadipertemuantidakadaperwakilandariKNPB;

§ Bahwapertemuanatasundanganlisanyangdisampaikanolehterdakwa;

§ Pada saat pertemuan dihasilkan kesepakatan yakni aksi tanggal 19

agustus 2019 tidak boleh anarkis, bertujuan untuk menolak rasisme,

memintaagarpelakurasismediadiliolehnegaradantidakbolehadaaksi

anarkis;

§ Titikkumpulaksidikampusmasing-masingyangdipimpinanolehkoorlap

dari kampus masing-masing kemudian bergabung di titik kumpul di

lingkaranAbepura;

§ MassaaksibergabungdarikampusUncen,kampusUSTJ,dariExpoWaena

dandarilingkaranAbe;

§ Jumlahmassadiperkirakan5000orang;

§ Bahwaadateriakanyel-yelPapuamerdekadariterdakwayangdisambut

olehseluruhmassa;

§ Bahwa aksi massa sampai di kantor gubernur sekitar jam 16.00 WIT

(empat)sore;

§ BahwamassadisambutolehgubernurdanforkopimdaPapua;

§ Bahwa ada ketua DPRP papua dan anggota DPRP serta ketua Majelis

rakyatPapua(MRP);

§ Bahwa ada pernyataan sikap yang disampaikan oleh terdakwa kepada

gubernurPapua;

§ BahwapernyataansikaptersebutadalahhasildaripertemuanantaraBEM

dankelompokCipayungyangisinya:

- StopintimidasidanrasismeterhadapmahasiswaPapua

- TangkappelakurasismedanintimidasimahasiswadiSurabaya

- Wakil Walikota Malang segera meminta maaf kepada mahasiswa dan rakyat

Papuasecarakeseluruhan;

- Memintakepadapresidenuntukmemberikan jaminanperlindungankeamanan

terhadapmahasiswaPapuadiseluruhIndonesia.

§ BahwasetelahitugubernurPapuamemberikansambutan;

§ Bahwa ada beberapa tokoh yang melakukan orasi yakni merupakan

perwakilandaritokohagama,pemuda,adatdanperempuanadajugadari

MRPdanKNPIPapua;

§ Bahwamassa sangat banyak dan sudah bercampur sehingga tidak bisa

dibedakanlagidarimanasaja;

§ sehinggasulituntukmembedakanmassadariunsurmanasaja;

§ BahwaViktorYaimotidakmengikutipertemuantanggal18agustus2019;

§ BahwaselamaperjalanansaksisempatketemuViktorYaimo;

Page 13: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 12 –

§ Bahwa saat pertemuan dengan gubernur akan ditutup dan sudah

diakhiri dengan doa, massa aksi meminta agar Viktor Yaimo

menyampaikanorasi

§ BahwaViktorYeimobukanlahkoordinatorlapangan;

§ Bahwa setelah pernyataan disampaikan massa aksi membubarkan diri

dengantertib;

§ Bahwaselamaaksiberlangsungdikantorgubernurtidakadapenurunan

benderamerahputihdantidakadapengibaranbenderaBintangKejoradi

kantorgubernur;

§ Banhwa banyak orang Papua yang ikut aksi akrena aksi rasisme yang

terjadi di surabaya itu tersebar dengan cepat di sosialmedia dan orang

Ppauamerasaterhinadanmarahdengantindakantersebut;

§ BahwaaksimenolakrasismediPapua,tidaksajaterjadidiJayapuratetapi

terjadi jga di seluruh kota di Papua seperti di Timika, Nabire,Wamena,

Paniaisertakota-kotadiprovinsiPapuaBarat;

§ BahwaBEMsekota Jayapuraberusahauntukmengakomodirmasyarakat

Papua yang melakukan aksi protes terkait dengan tindakan rasisme

tersebut;

§ BahwatindakanlanjutanadalahPemerintahProvinsimembentukTimdan

ke Surabaya, dimana saksi dan terdakwa sebagai wakil dari massa aksi

mengikutitimkeSurabaya;

§ Bahwaadamobilkomandoyangdilengkapidenganpengerassuara;

§ Bahwa ada pamflet yang berisi menolak rasisime dan stop intimidasi

terhadapmahasiwaPapua;

§ Bahwaaksisaatitutanggal19agustus2019adalahaksidarimasyarakat

PapuayangmenolakraisimeyangdiakomodirolehBEMkekotaJayapura

§ BahwasaksitidakmelihatadanyaatributBenderaBintangkejora;

§ Bahwa saksi Alexander Gobay pernah diperiksa di penyidik, diperiksa

sebanyak2kalipada6Septemberdan18September2019;

§ BahwasaksiAlexanderGobaymembacaBAP;

§ BahwasaksiAlexanderGobaymenandatanganiBAP;

§ Bahwamenurutsaksi,tujuanaksiadalahmenolakrasismeyangterjadidi

Surabaya;

§ BawasaksiAlexanderGobayadalahkoordinatoruntukkampusUSTJ;

§ Bahwabanyakorganisasimasyarakatsipilyangbergabung;

§ BawasaksiAlexanderGobaymengenalTerdakwaFeryKombo;

§ BahwasaksiAlexanderGobaymelihatTerdakwaFeryKombotanggal

19Agustus2019;

§ Bahwa saksi Alexander Gobay mengetahui Terdakwa Fery Kombo

sebagaiMahasiswaUncen;

§ BahwaTerdakwaFeryKomboKoordinatorlapanganUNCEN;

§ BahwaTerdakwaFeryKomboKoordinatorUmumAksi;

§ Bahwa ada yel-yel Papuamerdeka yang disampaikan oleh Viktor yaimo

dandiresponolehmassaaksi;

§ Bahwa terkait dengan aksi di Surabaya saksi merasa dilecehkan dan

emosional;

§ Bahwa Yel-yel Papua merdeka itu bukan saja disampaikan oleh Viktor

Yaimotetapisecaraspontandisampaikandandijawabolehsemuamassa

aksi

§ Bahawa respon massa yang demikian sangat dilema bagi Koordinator

lapangan;

§ Bahwa setelah Viktor Yaimo orasi maka dia kembali gabung ke

Page 14: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 13 –

masyarakat;

§ Bahwa situasi yang terjadi bukan karena ada kesepakatan tetapi reaksi

spontan

§ Bahwamobilkomandoada3,ada1mobilkomandoyangdigunakanoleh

kelompokCipayung;

§ Bahwa yang komando aksi dari atas mobil yaitu Bayam Karoba, dia

memakaibajualmamaterUNCEN;

§ Bahwateriakanyel-yelsepertiPapuamerdeka,referendumdansimbol

benderaBintangKejoraselaluadadisampaikansetiapadaaksiataupun

dalamkegiatanlainnyadiPapua;

Tanggapanterdakwa

Bahwaterdakwamenyatakanbenarketerangansaksi.

2. KeteranganSaksiADCharge

a. Saksi YAPPI PAHABOL,Lahir di Timika, 13 september 1997. Jenis

kelamin laki-laki. Kewarganegaraan Indonesia. Agama Kristen.

Pendidikanmahasiswa. Alamat Jalan PerintisMimika Baru Kabupaten

Mimika.Telahberjanjipadapokoknyamenerangkansebagaiberikut::

§ Bahwasaksikenaldenganterdakwa;

§ BahwasaksiadalahmahasiswaFISIPUncen

§ Bahwasaksitahuadaaksipadatanggal19Agustus2019yangtujuannya

adalah aksi menolak rasisme yang dialami oleh mahasiswa Papua di

Surabaya;

§ Bahwa saksi mengikuti rapat tanggal 18 Agustus 2019 di BEM untuk

mempersiapkandanadakoordinatordarimasing-masingkampussebagai

Koordinator lapangan(Koorlap) termasuk dari kelompokCipayung yakni

GMKI,PMKRI,HMIdanGMNI;

§ Bahwasaatrapattelahdisepakatipernyataansikapyangisinya:

- StopintimidasidanrasismeterhadapmahasiswaPapua

- TangkappelakurasismedanintimidasimahasiswadiSurabaya

- WakilWalikotaMalangsegeramemintamaafkepadamahasiswadan

rakyatPapuasecarakeseluruhan;

- Memintakepadapresidenuntukmemberikan jaminanperlindungan

keamananterhadapmahasiswaPapuadiseluruhIndonesia.

§ BahwarapatdipimpinolehTerdakwaFERRYKOMBO;

§ Bahwa rapat selain dihadiri oleh BEM di Jayapura juga dihadiri oleh

kelompokCipayungyakniGMKI,PMKRI,HMIdanGMNI;

§ Bahwa disepakati titik kumpul yakni di kampusmasing-masingKoorlap

danaksiakanmenujukekantorgubernur;

§ Bahwatidakadaagendalainselainkekantorgubernur;

§ BahwasaksitidaktahuberapajumlahmahasiswaUNCENyangikutaksi

namunjumlahnyasangatbanyak;

§ BahwamassaaksidarikelompokCipayungberkumpuldidepanMerpati

Abepuradanmasing-masingmelakukanorasi;

§ BahwasaksitidaktahukalaumassaaksiberhentidikantorMRP;

§ BahwasaksitidaktahukalauViktorYeimomelakukanorasi;

§ Bahwa saksi berjalan berdekatan dengan terdakwa sejak dari lingkaran

AbepurasampaidenganJayapura;

§ BahwaterdakwaFerryKombotidakmelakukanorasidijalan;

§ Bahwa terdakwa Ferry Kombo melakukan orasi di gapura Uncen Atas

Perumnas3denganmengatakanbahwa“Tidakbolehadaaksianarkis”

Page 15: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 14 –

§ Bahwa di halaman kantor gubernur Papua ,terdakwa tidak melakukan

orasi tetapimemberikankesempatakankepada tokohmasyarakat, tokoh

pemuda,tokohadat,danada3orangtokohperempuanuntukmelakukan

orasi;

§ BahwasaksitidakmelihatViktorYaimoorasi;

§ BahwadikantorgubernursaksimelihatterdakwaFerryKombobersama

BEM Uncen, gubernur Papua, ketua DPRP, ketua MRP dan anggota

Forkopimdalainnya;

§ BahwasaksitidakmengenalAlexanderGobay,hanyatahunamasaja;

§ Bahwatanggal19agustus2019,saatsayadikantorgubernur,selamaaksi

di kantor gubernur hingga aksi bubar dari kantor gubernur, saksi tidak

melihat ada penurunan Bendera Merah Putih dan pengibaran Bendera

Bintangkejoraditiangbenderakantorgubernur.

TanggapanTerdakwa:

§ Keterangan terkait 19 Agustus 2019, benar karena terdakwa hanya ikut

aksitanggal19Agustus2019.

b. SaksiLaurenziusKadepa. Lahir diToyaimuti 24Desember1984, Jenis

Kelamin Laki-Laki, Agama Kristen Katholik, Pekerjaan Anggota DPR

Papua, Alamat Polimak Toyota RT/RW 001/ 002 Kelurahan Ardipura

Kecamatan Jayapura Selatan;.Memberikan keterangan di persidangan

berjanjipadapokoknyasebagaiberikut:

§ Bahwa saksi benar sebagai anggota DPRD Kota Jayapura yang pada

tanggal19Agustus2019mengetahuiadanyaaksirasismeolehMahasiswa

danMasyarakatsipilditanahPapua.

§ Bahwa aksi ini untuk menolak aksi rasisme yang terjadi terhadap

mahasiswaPapuadiSurabaya;

§ Bahwa sebelumnyasudah pernah terjadi tindakan rasis di daerah diluar

Papua sehinggaRasisme yang terjadi di Surabayamerupakan akumulasi

dari perlakuan dari tindakan rasisme yang dialami Orang Papua

sebelumnya;

§ Bahwa saksimenonton lewat Vidio yang viral dimana gabunganOrmas

terlibatdanAparatKeamananjugamelakukanrasisme;

§ BahwasetelahvidioviraladapelakuRasismeadayangdariPartaiPolitik

Gerindra;

§ Bahwasaksi lupadari satuanmanaaparatKeamananyang terlibatpada

aksirasismediSurabaya;

§ BahwaaksimenolakrasismeberlangsungdiseluruhKabupatendiPapua

seperti Kabupaten Nabire, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke,

KabupatenWamena;

§ Bahwa sepengetahuan saksi aksi ini aksi protes rakyat Papua yang

dikoordinir oleh Mahasiswa BEM se Kota Jayapura dan Organisasi

Cipayungsertaadanyamasyarakatsipilyangikuthadirdanmenyuarakan

aspirasimenolakrasisme;

§ Bahwa pada saat itu mahasiswa berperan mengambil alih untuk

mengkoordinirmassadikarenakan jumlahmassayangbanyakpada saat

itu.

§ Bahwa isu yang dibawa oleh Mahasiswa BEM Se Jayapura ini adalah

bentuk solidaritas atas peristiwa yang terjadi di Surabaya berkaitan

dengan tolak rasisme dan Intimidasi terhadap mahasiswa Papua di

Surabayadanpelakunyaharusdihukum;

Page 16: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 15 –

§ Bahwa pada pagi hari tanggal 19 Agustus 2019 saksi berada di kantor

DPRPdansaksibersamabeberapaanggotaDPRPmengetahuiakanadanya

aksi penolakan rasisme dan intimidasi terhadap Mahasiswa Papua di

Surabaya;

§ Bahwa saksi bersama anggota DPRPapua lainnya menunggumassa aksi

melewati kantor DPRP dan rencana akan bergabung denganmassa aksi

untukjalankekantorgubernur;

§ Bahwa benar saksi bergabung dan mengikuti massa aksi penulakan

rasismedanintimidasiterhadapMahasiswaPapuadiSurabaya;

§ BahwaaksidikantorgubernurdipimpinolehKoordinatorUmum(Korlap)

yakniterdakwaFerryKombodandiikutiolehKoordinatorLapangandari

BEMse-JayapuradankelompokCipayung;

§ Bahwa terdakwa Ferry Kombo memberikan kesempatan kepada

perwakilan dari massa aksi untuk melakukan orasi seperti dari Tokoh

Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, dari organisasi KNPI, Anggota

MRP.

§ Bahwa setelah semua melakukan orasi, selanjutnya pernyataan sikap

dalambentuktertulisdiserahkankepadagubernurPapua;

§ Bahwa gubernur Papua memberikan apresiasi kepada Mahasiswa dan

seluruh masyarakat Papua dan akan menindaklajuti aspirasi ini ke

PresidenIndoensiadanGubernurJawaTimur.

§ Bahwasetelah itumassabubardankembalikekediamanmasing-masing

sertaadayangdiantarolehpihakkepolisian:

§ Bahwa ada tulisan-tulisan dan yel-yelPapuamerdekadan referendum

itu biasa dilakukan oleh setiap massa aksi kalau ada aksi, pertemuan-

pertemuankarenaluapanperasaanmarahkarenaketidakadilan;

§ Bahwa simbol Bintang Kejora selalu ada dimana-mana di Papua dalam

berbagaibentuksepertitas,bajuataugelangdanmudahdidapat;

§ Bahwasebagaianggotadewan,saksiseringkalimenerimaaspirasiPapua

merdeka dan itu tidakmasalah bagi saksi sebagai anggota dewanuntuk

menampungaspirasitersebut;

§ Bahwapadaaksitanggal19agustus2019,saatsaksimengikutimassaaksi

dariKantorDPRPdansepanjangjalansampaiKantorGubernurhinggaaksi

demo penolakan rasisme terhadap Mahasiswa Papua di Surabaya, saksi

tidak melihat penurunan bendera Merah Putih dan penaikan bendera

BintangKejora;

TanggapanTerdakwa:

Terdakwa membenarkan adanya aksi tanggal 19 Agustus 2019 karena

terdakwahanyaadapadaaksitanggal19agustus2019.

B. KETERANGANAHLI

2. KeteranganAhliYangDiajukanOlehJPU

a. DR.APRINUSSALAM,M.Hum.Umur64tahun.LahirdiRiau,7April1965.

Jenis kelamin Laki-laki. Pekerjaan Dosen Fakultas Ilmu Budaya

UniveritasGadjaMadadanKepalaPusatStudiKebudayaanUniversitas

GadjaMada.Agama Islam.Kewarganegaraan Indonesia.AlamatKantor

Pusat Studi Kebudayaan UGM, Jalan Trengguli No. E9, Bulaksumur

Yogayakarta. Telah disumpah di persidangan pada pokoknya

menerangkansebagaiberikut:

§ Bahwapengertian katamakar dimaksudkan sebagai satu aksi pemikiran,

tindakan dan/atau perbuatan, baik dalam bentuk kata-kata dan kalimat,

Page 17: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 16 –

maupun berbagai aktivitas lainnya, yang dianggap atau dinilai

bertentangandenganhukum.Pengertianmakarjikalebihdisederhanakan

adalah pikiran, ucapan, tindakan dan/atau perbuatan yang melawan

hukumdanmerongrongkekuasaanresmipemerintahtertentu;

§ Bahwa penggunaan kata makar biasanya muncul dalam ruang bahasa

politik, atau dalam ilmu bahasa disebut sebagai register politik. Artinya,

setiapkataakansecarakonsistenmunculdalamruang-ruangtertentuyang

sesuai dengan tuntutan registernya. Itulah sebabnya, kata makar akan

dipakaibagipemerintahyangberkuasasecararesmijikaterdapatucapan,

pikiran,tindakandan/atauperbuatanyangdianggapmengganggujalannya

kekuasaanpemerintah;

§ Bahwa “Referendum,Merdeka,danPapuaMerdeka“dalamPerspektif

Ilmu Bahasa adalah Kata-kata tersebut jika tidak diletakan dalam

konteksnya, maka kata tersebut hanya berarti sesuai dengan makna

denotatifnya. Misalnya, kata referendum berarti upaya aksi

mengorganisasikansikapdansuarayangsecarapolitisdimaksudkanuntuk

memperpersoalkan posisi dan hubungan-hubungan suatu kelompok

kepentingandalamkehidupanbernegara;

§ Bahwa kadang pengertian-pengertian dalam ilmu bahasa,ilmu ekonomi,

ilmu politik itu tidak sama persismisalnya pengertian kata ‘referendum’

misalnya tidak sama persis tapi ada benang merahnya untuk dipaki

bersamasehinggamempunyaipengertianyangkuranglebihsama;

§ BahwaKatamerdekaberartidalamkeadaanbebas,tidakbergantung,tidak

diintervensi, tidakdijajah,mandiri.Katatersebutpalingseringdigunakan

dalam konteks hubungan penjajah dan yang terjajah. Yakni ketika yang

terjajahdapatmembebaskandirinyadariterjajah.PapuaMerdekaartinya

frase yang berarti Papua dalam keadaan merdeka seperti pengertian

merdeka dalam pengertian di atas. Akan tetapi, jika kata-kata atau frasa

tersebut diletakkan atau dimasukkan ke dalam konteks kewacanaan

tertentu, seperti berbagai peristiwa yang telah dijabarkan di atas, maka

maknakataataufrasatersebutberubahmenjadisuatuperistiwapolitik;

§ Bahwakataataupernyataanatau“Yel-yel”dalambentukkewacanaan

tidakbermasalah,sah-sahsaja;

§ Bahwa ada beberapa kata bahasa Indonesia merupakan kata serapan

seperti kata makar karena bukan bahasa asli Indonesia. Dimana kata

serapan sangat mungkin mengalami ‘pergeseran’ arti atau tidak dapat

dimaknaiseratuspersensamadengankataaslinya;

§ Bahwa kata makar yang diambli dalam bahasa Belanda dan kemudian

diterjemahkankedalambahasaIndonesiauntukdigunakansecarahukum

sangatmungkinmengalamipergeseranatauperubahan;

§ Bahwasekelompokmasyarakatbolehsajamenyampaikanaspirasisebagai

warga tetapi kemudian di dalam proses berkomunikasi ada hal-hal yang

kemudian terjadi pelanggaran misalnya bendera merah putih sebagai

simbol negara Indonesia bisa dimasukan ke dalam ranah

hukum/pengadilan.

§ Bahwa istlah rasismedananti rasisme ituprasangka-prasangka ideologis

tetapi sebetulnya yang perlu dipahami bahwa penggunaan kata-kaat itu

permainanpolitikmaknasemuanyapunyakepentinganjadidiperiksasaja

apakah pernyataan itu secara historis secara kebahasaanmaupun secara

politiksehinggabisamenjadimasalahhukumatautidak;

§ Bahwa sebagai ahli bahasa hanya menjelaskan dari segi kebahasaan

apakah dalam cara berkomunikasi,menyampaikan pendapat,

Page 18: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 17 –

menyampaikan aspirasi dari segi bahsanya apakah ada pelanggaran dari

kesepakatansimbolikatautidak,hanyasampaidisitu.Apakahpernyataan

itu dilindungi oleh hukum atau tidak silahkan diklarifikasi oleh orang

hukum.

§ Bahwa ahli tidak melihat atau mempelajari keseluruhan berkas dari 7

terdakwa,karenahanyadiberikansatuberkassajauntukdipelajari.

TanggapanTerdakwa

Bahwaterdakwamenolakketeranganahli.

b. MUHAMMAD RULIYANDI, S.H.M.H Ahli Hukum Tata Negara. lahir di

Jakarta,padatanggal26Juli1986,jeniskelaminLaki-laki,AgamaIslam,

Pekerjaan Dosen, Pendidikan sedang menyelesaikan studi S3 Hukum

Tata Negara di Pascasarjana Program Doctor Ilmu Hukum Universitas

Padjajaran,KewarganegaraanIndonesia,AlamatJln.PuloSirihTimur7

Blok CC No. 33 Pekayon Jaya, Bekasi, telah disumpah, dipersidangan

padapokoknyamenerangkansebagaiberikut:

§ BahwapembukaanUUD1945tersebutmerupakangagasanyangmendasar

dalamrangkamewujudkan Indonesia sebagainegarayangberkedaulatan

rakyatataunegarademokratisyangdidalamperkembangannyabangunan

suatu negara demokratis selalu berdampingan dengan prinsip negara

hukum.

§ Bahwadalamperkembangan perspektif best practicepraktik hukum tata

negara di Indonesia makar dapat diartikan sebagai sikap perlawanan

terhadapkeadaansistemfundamentalyangdiaturdalamkonstitusi(inhet

staatsrechtiseencontitutiedegrondslagvaneenstaat)dalamsuatunegara

dengancaraberkeinginanuntukmelakukansuatuperubahansistem;

§ Bahwa dalam kerangka pemahaman negara hukum yang demokratis,

kehidupanbernegaradanhubunganantarwarganegaradannegaratidak

dapat dipisahkan dari prinsip jaminan dan perlindungan hak

konstitusional (constitutional rights) setiap warga negara sebagaimana

diaturdalamUUD1945amandemen;

§ Bahwa negara memberikan hak kepada setiap warga negara dengan

memperhatikan ketentuan pasal 28 huruf J ayat (2) UUD 1945

amandemen;

§ Bahwarambu-rambukebebasanmenyampaikanpendapatdapatditelusuri

dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan

MenyampaikanPendapatdiMukaUmum;

§ Bahwa secara prosedur dalam berdemo memang ada pemberitahuan

jikalau pemberitahuan sudah disampaikan tetapi kegiatannya di

lapangantidaksesuaidengan isipemberitahuanmakaPOLRImengambil

tindakantegas;

§ Bahwa ada kewajiban yang merupakan tanggungjawab individu yang

terlibat dalam demonstrasi kalau ternyata materi subtansi ternyata

mengandungunsurmakar;

§ Bahwapertimbangan hukum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:

7/PUU-XV/2017 halaman 154 yang menyatakan: “...Mahkamah telah

berpendapat bahwa delikmakar cukupdisyaratkan adanya niat dan

perbuatan permulaan pelaksanaan, sehingga dengan terpenuhinya

syaratituterhadappelakutelahdapatdilakukantindakanpenegakan

hukumolehaparatpenegakhukum”.

§ Bahwa pembentuk undang-undang menetapkan suatu norma ketentuan

Page 19: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 18 –

pidanapasal66Undang-undangNomor24Tahun2009tentangBendera,

Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan yang merupakan

sanksi pidana atas perbuatan menghina dan merendahkan

kehormatanbenderanegaraRepublikIndonesia.

§ Terkait perbuatan penurunan dan pembakaran bendera merah putih

sebagai lambang negara NKRI dan penaikan dan pengibaran bendara

bintangkejorapadatanggal29Agustus2019diKantorGedungGubernur

Papuapadasaataksimakaperbuatantersebuttelahtergolongmelawan

hukumsebagaimanadiaturlebihlanjutdalamUndang-undangNomor

24Tahun2009tentangBendera,BahasadanLambangNegara,serta

LaguKebangsaanmerupakansuatubagianrangkaiandariperbuatan

makar,perbuatanyangtelahmemenuhiketentuanpasal66Undang-

undangNomor24Tahun2009tentangBendera,BahasadanLambang

Negara, serta Lagu Kebangsaan “Setiap orang yang merusak, merobek,

menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan

maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera

Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a, dipidana dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)” yang merupakan sanksi pidana

atas perbuatanmenghina danmerendahkan kehormatan bendera negara

RepublikIndonesia;

§ BahwaReferendum diakui sebagai salah satu prinsip dalam hukum

ketatanegara di Indonesia. Praktek Referendum di Indonesia pernah

terjadi saat pemerintah Indonesia menyetujui dilakukan referendum

terhadapTimorLeste tahun1999dimana saat itu rakyatdiTimorLeste

menuntutmerdekalepasdariNKRI;

c. Ahli Psikologi Prof. DR. HAMDI MULUK,Ph.D.Umur 52 tahun. Lahir di

PadangPanjang,31Maret1966.Jeniskelaminlaki-laki.PekerjaanGuru

Besar/Dosen.AgamaIslam.KewarganegaraanIndonesia.AlamatKantor

Gedung B Lantai 2 Ruang B 107, Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia,JalanMargondaRayaPondokCinaKec.Beji,KotaBogorJawa

Barat.Telahdisumpahpadapokoknyamenerangkansebagaiberikut:

§ Aksidemonstrasipadatanggal19dan29Agustus2019didalamperspektif

keilmuan Ahli, yaitu, ilmu psikologi sosial dan politik, dapat dikatakan

perisitiwaterserbutsebagaisebuahaksikoletif(collectiveaction);

§ Bahwa aksi damai yang dilakukan tanggal 19 Agustus 2019 sebagai

respon terkait adanya tindakan rasisme di Surabaya terhadap

mahasiswaPapua tidakdapatdikatakan sebagai tindakan insurgensi

ataumelawannegara;

§ Bahwa referendum dibolehkan dalam negara demokrasi melalui

mekanisme yang diatur dalam UU misalnya di Indenesia melalui

persetujuandariMPR;

§ Bahwa isu-isu protes memuat permasalahan hak asasi manusia secara

univesal sehingga sulit dibedakan apalagi ketika berbagai kompnen

masyarakat sipil terlibat. Gerakan akan menjadi makin besar ketika

simpati yang muncul semakin banyak sehingga unsur-unsur yang

termotivasiuntukmelakukan itumenjadibanyak.DalamkasusPapua ini

terjadi hal yang sama dimana ada gerakan-gerakan yang motifnya

menuntutdiskriminasidanjugabanyakmelibatkanelemen-elemen;

§ Ekspresikolektifitucenderungmunculkarenasikapnegarayangrepresif

karena itu isuyangdisampaikan tidak tunggal, adabermacam isu terkait

Page 20: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 19 –

denganpermasalahanhakasasimanusia;

§ Bahwauntukmemisahkanmanaaspirasiyangmerupakanprotesterhadap

ketidakadilan ataumana yangmerupakan insurgensi atau usaha ke arah

makar menjadi tugas dari penyidik untuk mengumpulkan bukti-bukti

tersebut.

§ Bahwa diseluruh dunia, rasisme selalu menjadi tantangan bagaimana

hubungan anatar masyarakats ecara ras, agama yang snagat majemuk.

Hubunag harmonis yang saling menghormati,tolerasni, tidak menghina,

tidakmenyakitikarenasecarakodratikitasudahbedasecararasial;

§ Rasisme diidentifikasikan sebagai perasaan negatif, terjadi tidak hanya

orang non Papua terhadap orang Papua tetapi juag sebaliknya . rasisme

dalam psikologi politik didefenisikan sebagai sebuah sikap negatif

terhadapkelompoktertentu,ras,bedaagamadanseterusnyaberkembang

menjadiprasangka;

§ Bahwapersoalanrasismeakanselalumenjadi tantanganterhadapnegara

demokrasi tidak saja Indonesia . Ini menjadi tantangan kita dalam

berbangsa untuk mengembangkan kehidupan yang bertoleransi, tidak

membeda-bedakan suku, ras, agama.Setiap orang berdiri sama setara

sepanjangsebagaiwarganegaramemilikihakyangharusdihormati.

Tanggapanterdakwa

BahwaterdakwamenyatakanmenolaksebagiandariketeranganAhli

3. KETERANGAN AHLI YANG DIAJUKAN OLEH PENASEHAT

HUKUM/TERDAKWA

a. Ahli Pidana, DR.Tristam PascalMoellion,SH,Mh,LLM. Lahir diBandung,

02Februari 1965, Jenis kelamin laki-laki.Kewarganegaraan Indonesia.

Agama Katholik. Pekerjaan Dosen di Universitas katolik Prahyangan.

AlamatCiumBuleuitNo.94Bandung40141.memberikanketerangandi

persidanganpadapokoknyasebagaiberikut:

§ Persoalan kesalahan penerjemahan aanslag dan aanslag to en feit dalam

WvSNI (Negara Indonesia) ke dalam terjemahan tidak resmi KUHPidana

telahditulisdanditelaahdalamtulisanberjudul:“ProblematikaPengertian

Aanslag-Aanslagtotenfeit:PerbandinganMakardalamKUHP,WvSNIdan

Sr. (Widati Wulandari, Tristam P. Moeliono), jurnal ilmu hukum

Padjadjaran, Vol. 4, no. 3, (2017),

http://jurnal.unpad.ac.id/pjih/article/view/14932.

§ Kesalahanpenerjemahan ini (aanslagdanaanslag tot en feit sertamerta

sebagaimakar) dapat dibuktikan denganmenerjemahkan kembali Pasal-

pasalyangmemuatistilahaanslagdanaanslagtotenfeit.

§ Pasal 87 berbunyi: aanslag tot en feit bestaat, zoodra het voornemen des

dader zich door en begin van uitvoering, in de zin van art. 53, heft

geopenbaard.

§ Dalam bahasa Indonesia menjadi: upaya melakukan tindak pidana

(attempttocommit/perpetrateacrime)dikatakanada,seketikaniatpelaku

telah diwujudkan dalam permulaan pelaksanaan sebagaimana dimaksud

pasal53.

§ Dalamhalinimenjaditidakmasukakal“aanslagtotenfeit”(attempt

to commit a crime) diterjemahkan langsung dengan istilah “makar”

yang dalam bahasa sehari-hari mencakup semua perbuatan yang

bersifatmengkhianatinegara(treasonatauhightreason).

Page 21: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 20 –

§ Makar(sebagaiistilahumum)bahkandapatdipersamakansebagaisemua

kejahatan yang mengancam keselamatan negara (menggulingkan

pemerintahan yang sah, menganti dasar negara secara inkonsitusional,

kudeta, mengancam nyata dan kebebasan kepala negara/pemerintahan

denganmaksudmenggulingkanpemerintahanyang sah,memisahkandiri

darinegaradengancara-carayanginkonstitusional;dll.).

§ Selanjutnya,berkaitandenganpadananistilahaanslag.

§ IstilahiniditemukandandigunakandalamPasal104WvSNI

de aanslag ondernomen met het oogmerk om den koning, de regerende

koninginofdenregentvanhetlevenofdevrijheidteberoovenoftotregeren

ongeschikt te maken word gestraft met de doodstraf of levenslange

gevangenisstrafoftijdelijkevantenhoogstetwintigjaren.

§ Terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia adalah: “serangan yang

dimaksuddengantujuanmenghilangkannyawaataumerampaskebebasan

raja atau ratu atau penggantinya (rgent) atau membuatnya tidak lagi

mampu (melalui serangan itu) melaksanakan tugas-tugas untuk

memerintah diancam dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup

ataupidanasementaraselama-lamanya20tahun.

§ Dalam hal ini istilah aanslag: (onslaught; attact) dapat dipadankan

dengan serangan yang pasti “violent” karena dilakukan dengan

maksud menghilangkan nyata atau merampas kebebasan atau

membuat raja (pimpinan negara) tidak lagi mampu menjalankan

tugas-tugasnya. Maka juga di sini tidak tepat menggunakan istilah

makar sebagai padanan dari kata aanslag. Dalam konteks pasal di

ataslebihtepatdigunakanistilahserangan.

§ Di dalam Pasal 94 Sr. (WvS/KUHP Belanda) diancam dengan pidana

melakukan “een aanslag tegen regeringsvorm” (serangan terhadap

pemerintahanyang sah). SerupadenganWvSNI,pasal inidanpasal-pasal

lain (termasuk aanslag yang merupakan unsur di dalam pasal-pasal itu)

harus dibaca dalam konteks memberikan perlindungan khusus pada

pemerintahandannegara(keselamatannegara-pemerintahan).

§ Pasal 94: "de aanslag ondernomen met het oogmerk om de grondwettige

regeringsvormofdeordevantroonopvolgingtevernietigenofoponwettige

wijze te veranderen wordt gestraft met levenslange gevangenisstraf of

tijdelijkevantenhoogstedertigjarenofgeldboetevandevijfdecategorie."

Terjemahannya adalah: serangan yang dilakukan dengan maksud

menghancurkan pemerintahan yang dibentuk berdasarkan konstitusi

(pemerintahan yang sah) atau meniadakan atau mengubah secara

melawan hukum tata urutan penggantian pengisian kedudukan raja

(singasana) dihukum dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana

sementaraselama-lamanya30tahunataudendadarikategorikelima.

§ BerdasarkanketentuanPasal79Sr:percobaan(poging)melakukantindak

pidana tersebut (serangan terhadap pemerintahan yang sah) dipandang

sebagai delik selesai. (poging tot het plegen van een aanslag tegen

regeringsvormgelijkgesteldmetvoltooiddelic).

§ Artikel 79 Sr: "Aanslag tot een feit bestaat, zodra het voornemen van de

dader zich door een begin van uitvoering, in de zin van artikel 45, heeft

geopenbaard."

§ Bunyi pasal ini sama dengan Pasal 87 WvSNI sehingga juga dapat

diterjemahkankedalambahasaIndonesiadengancarasama:

Dalam bahasa Indonesia menjadi: upaya melakukan tindak pidana

(attempt to commit a crime) dikatakan ada, seketika niat pelaku telah

Page 22: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 21 –

diwujudkan dalam permulaan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pasal

45”. <Tekst en Commentaar Strafrecht, Kluwer: gp, lemma Artikel 79,

paragraaf2>.

§ Aanslag sebagai serangan dalam rumusan delik-delik yang ada jelas

dilakukandenganmaksud(ondernomenmethetoogmerk;committedwith

the intention): (a) menghilangkannyawaataumerampaskebebasanatau

membuat tidak mampu kepala negara/pemerintahan menjalankan

tugasnya.Serupadenganseranganyangditujukanpadaperwakilannegara

asing atau orang-orang tertentu yang dilindungi dalam hukum

internasionalmenjalankan tugasnya.; (b)menggganti pemerintahan yang

sah secara inkonstitusional (melawan hukum) dan (c) memisahkan diri

atau menempatkan sebagian atau seluruh wilayah negara ke bawah

kekuasaan asing (juga dengan cara-cara yang melawan hukum atau

inkonstitusional).

§ Tidak disebutkan atau ada keterangan tentang apakah serangan tersebut

harus violent atau harus melibatkan kekerasan fisik. Hanya ada indikasi

(dengan membaca rumusan delik) bahwa serangan tersebut dilakukan

dengan maksud (oogmerk) (a) menghilangkan nyawa; (b) merampas

kebebasan; (c)membuat tidakmampu atau dalam hal dilakukan dengan

maksudmemisahkan diri harus dilakukan denganmelawan hukum atau

inkonstitusional.

§ Istilahaanslag (attack/serangan)danaanslag toten feit (attempt to

commit a crime/upayamelakukan tindak pidana) yangmuncul dan

dituliskansecarategasdalamrumusandelik-delik(sebagaikejahatan

terhadap keselamatan negara) jelas keliru, salah dan menyesatkan

biladiterjemahkanlangsungdengankatamakar.Inidikatakandengan

memperhatikan asas legalitas dalam hukum pidana yang memajukan

kepastian hukum: perbuatan apa yang seharusnya dinyatakan terlarang

dan diancam dengan pidana. Istilah makar mencakup pengertian yang

lebih luas dan mengindikasikan semua perbuatan yang dikategorikan

sebagai pengkhianatan (treason) atau ancaman terhadap keselamatan

negara atau dalam bahasa lebih sederhana keberlangsungan negara dan

pemerintahanyangsah.

§ Artirerefendum:

o Secaragramatikalatauleksikal:

Referendum ; noun [ C ] / us: ref•əˈren•dəm/ plural referendums or

referend/us:ref•əˈren•də/:avoteinwhichallthepeopleinacountryor

an area decide on an important

questionhttps://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/referendum.

o Dipersamakanjugadenganplebicite: avotebythepeopleofanentire

countryordistrict todecideon some issue, suchas choiceofa ruleror

government,optionforindependenceorannexationbyanotherpower,or

a question of national

policy.https://www.britannica.com/topic/plebiscite

§ Dengan demikian, referendum secara singkat merujuk pada

mekanisme atau proses bertanya langsung pada rakyat pemilih

pandangan mereka tentang sesuatu hal yang dianggap negara

menyangkuthajathiduporangbanyak.

§ Pengalaman Indonesia dengan referendum adalah sebagai berikut: a.

pelaksanaan referendum (penentuan pendapat rakyat/pepera) untuk

meminta pandangan dan putusan rakyat Papua Barat (1969 sebagai

implementasi Perjanjian New York; 1962); b. Pelaksanaan referendum

Page 23: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 22 –

TimorTimur(1999)sebagaiimplementasiAgreementbetweentheRepublic

of Indonesia and the Portuguese Republic on the Question of East Timor

(1999).Keduanya diselenggarakan di bawah pengawasan Perserikatan

Bangsa-Bangsa(PBB).

§ Contoh referendum yang dilaksanakan di luar pengawasan PBB ialah

referendum bangsa Kurdi yang menyatakan memisahkan diri dari Irak,

2017 atau referendum rakyat Catalonia yang menyatakan merdeka dari

Spanyol,2017.Konstitusionalitasreferendumtersebutdipertanyakanoleh

negaraindukdanmasihdiperdebatkanolehmasyarakatinternasional.

b. Ahli Politik, Dr.Adriana Elisabeth, M.Soc, Sc. Lahir diJakarta 8 Juni

1963,Jenis kelamin perempuan. Kewarganegaraan Indonesia. Agama

Kristen. Pekerjaan Peneliti dan dosen, alamat Raffles Hills Blok J-2

Tapos Bogor, memberikan keterangan dipersidangan pada pokoknya

sebagaiberikut:

§ Bahwa Terkait dengan buku Papua Road Map yang merupakan karya

LembagaIlmuPengetahuanIndonesia(LIPI).BukuPapuaRoadMapyang

diluncurkan pada 2009 terdiri dari dua bagian utama: pertama, skema

akarmasalahdalamkaitandengankonflikPapuayangterdiridari:4akar

masalahdiPapua(i)marjinalisasidandiskriminasiterhadaporang

asli Papua; (ii) kegagalan pembangunan Papua; (iii) kekerasan

negaradanpelanggaranHAM; (iv)prodankontrasejarahintegrasi

Papua. Empat akarmasalah ini dapat dipahami dan diselesaikan secara

parsial,namunadaakarmasalahyangsalingberkorelasi,sepertimasalah

investasi di sektor sumber daya alam di Papua yang berada di wilayah

tanahadatmasyrakattradisionalPapua.Sebagaicontoh,isupembangunan

ekonomidankepentingan investasiberhadapandengansistimadatyang

masih dipegang teguh oleh masyarakat Papua. Masalah muncul ketika

tuntutan masyarakat terhadap perusahaan (dengan modal besar)

dianggap tindakan tidak kooperatif dan menghambat pelaksanaan

investasi di wilayah adat tertentu. Untuk menghadapi tuntutan adat,

perusahaanmengamankan investasinyadenganmemintabantuanaparat

keamananuntukmenghadapimasyarakatadat;

§ Kedua, solusi berdasarkan akar masalah terdiri dari : (i) rekognisi dan

pemberdayaan orang Papua, (ii)membuat grand design atau paradigma

baru pembangunan Papua; (iii) melakukan pengadilan HAM dan

membentuk KKR; (iv) “meluruskan” sejarah Papua melalui kajian

akademik. Untuk mencapai solusi damai bagi Papua, perlu dilakukan

melalui pendekatan dialog untuk mencegah berulangnya kekerasan

terhadapmasyarakatPapua;

§ Bahwa penangkapan dan penahanan tidak dapat menyelesaikan akar

konflik di Papua. Sebagaimana penjelasan mengenai dampak konflik

kekerasan dan akumulasi persoalan di Papua sejak 57 tahun yang lalu,

makaproseshukumyangdijalaniparaterdakwaberpotensimenimbulkan

rasa tidak percaya terhadap kebijakan pemerintah, khususnya proses

hukum di Indonesia. Yang juga penting dipertimbangkan dalam proses

hukum ini adalah aspek kemanusiaan (bukan sekedar HAM) terutama

mengenai perasaan para ibu Papua yangmelahirkan anak-anak generasi

penerus Papua, namun mereka harus menyaksikan ketidakadilan yang

menimpaanak-anakmereka,tanpabisaberbuatapa-apa;

§ Bahwa yel-yel atau pernyataan Papua merdeka atau referendum

seringkalidisampaikanolehorangPapuadalamaksiataupundalam

Page 24: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 23 –

forum diskusi sebagai ekspresi kekecewaan terhadap pendekatan

yangdilakukanolehpemerintahyangdinilaitidakadil;

§ Bahwa aksi yang dilakukanoleh terdakwa tidak ada tujuan untuk

mengguilngkanpemerintahanataumelakukanmakarkarenaaksiitu

merupakanaksiprotesdariketidakadilanyangdialamiolehrakyat

Papuaakibatperlakuanrasisyangmerekaalami;

§ Bahwasimbolbenderabintangkejoradapatdenganmudahditemui

diPapuadalambentukkaos,gelang,atautas;

§ SatupendekatandamaiyangdiusulkanolehLIPIsejaktahun2014adalah

dialog.UntukmembantuPemerintah,TimLIPIdanJaringanDamaiPapua

(JDP) telah membuat kertas kebijakan (policy brief) mengenai langkah

strategis yang perlu dilakukan Pemerintah dalam merealisasikan dialog

bagiPapua.Pada15Agustus2017,PresidenJokoWidodotelahmenunjuk

tiga orang penanggungjawab persiapan dialog sektoral, yaitu: Menko

Polhukam, Kepala Kantor Staf Presiden, dan Koordinator JDP. Namun

sampaisaatini,belumterealisasi.

c. AhliHAMdanKebebasanBerekspresiDR.HerlambangP.Wirataman,S.H,

MA. Lahir Jember, 08 Mei 1976, jenis kelamin laki-laki.

KewarganegaraanIndonesia.Agama Islam.AlamatPerumBukitPermai

Kahuripan Kenon Sari Sumber Sari Surabaya. Pekerjaan Dosen.

Memberikan keterangan di persidangan pada pokoknya sebagai

berikut:

§ Bahwa kebebasan berekspresi sesungguhnya telah diatur rumusannya

dalam konstitusi, yakni pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945,

“Kemerdekaan untuk berserikat dan berkumpul, untuk mengeluarkan

pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan

undang-undang”. Kebebasan dasar ini merupakan salah satu ketentuan

hakasasimanusiatertuasejakIndonesiamerdeka;

§ Bahwa pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

tanggal 18Agustus1945, rumusan pasal 28Undang-UndangDasar yang

dihasilkan dalam SidangBPUPKI tersebut dibacakan kembali olehKetua

Sidang PPKI, Ir. Soekarno, dan akhirnya disahkan. Rumusan pasal inilah

yangtetaputuhdipertahankanhinggaamandemenUndang-UndangDasar

1945 tahun 1999-2002, yakni Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara

RepublikIndonesiaTahun1945.Berdasarkanapayangtelahdigagasdan

diperdebatkan mengenai kebebasan berekspresi, baik dalam sidang

BPUPKI maupun penetapannya dalam sidang PPKI, menunjukkan garis

yang sama bahwa kebebasan tersebut ditujukan untuk menentang

kesewenang-wenangankekuasaan(detournementdepouvoiratauabuseof

power) dan sekaligus agar pemerintah lebih bisa

mempertanggungjawabkankebijakannya(stateresponsibility);

§ BahwasemangatkonstitusionalismeIndonesiaharusmengedepankandua

aras bangunan politik hukum konstitusinya, yakni pertama, pembatasan

kekuasaaan agar tidak menggampangkan kesewenang-wenangan, dan

kedua, jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak

asasimanusia.Kemajuanpasal-pasalhakasasimanusiadalamkonstitusi

merupakan kecenderungan global di berbagai negara tentang diakuinya

prinsip universalisme hak-hak asasi manusia. Dan, diyakini secara

bertahap akan memperkuat pada kapasitas negara dalam mendorong

peradabanmartabatkemanusiaan;

§ Bahwa kebebasan ekspresi juga diatur secara khusus, baik sebagai hasil

Page 25: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 24 –

ratifikasi perjanjian internasional, sebagaimana disebutkan dalam Pasal

19ICCPR1966yangtelahdiratifikasidalamUUNo.12Tahun2005,pula

melaluiduaundang-undangterkait,yakni:

o Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan

Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, yang pada pokoknya

mengaturmengenaitatacaramenyampaikanpendapatdimukaumum

yangdiperbolehkan;

o Undang-undangNomor39Tahun1999tentangHakAsasiManusia(UU

HAM),yangpulamengatursejumlahpasaltentangkebebasanekspresi.

§ Bahwa Pemaknaan pasal 28I ayat (4) UUD negara Republik Indonesia

merujuk pada prinsip universal dan pula menjadi hukum internasional,

mengenai kewajiban-kewajiban negara dalam memikul beban

perlindunganhakasasimanusia,yakni3(tiga)kewajibandasarnya(state

obligations). (1) kewajiban negara untuk menghormati, (2) kewajiban

negarauntukmelindungidan(3)kewajibannegarauntukmemenuhihak

asasimanusia;

§ Bahwakewajibanuntukmenghormati(stateobligationtorespect)berarti

bahwa Negara harus menahan diri dari campur tangan atau membatasi

penikmatan hak asasi manusia. Kewajiban untuk melindungi (state

obligation to protect) menuntut Negara untuk melindungi individu dan

kelompok dari pelanggaran hak asasi manusia. Kewajiban untuk

memenuhi (state obligation to fulfill) berarti bahwa Negara harus

mengambil tindakan positif untuk memfasilitasi penikmatan hak asasi

manusia;

§ Bahwa makar haruslah diartikan dengan ‘serangan’.Bahwa unsur

makaritutidakcukupdenganniatdanperbuatankarenaniatharus

dibuktikan dengan perbuatan atas niat itu. Hal ini yang menjadi

pertimbangan hukum dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor :

7/PUU-XV/2017. Sehingga dengansangat jelas Mahkamah Konstitusi

memberikan rambu-rambu bagi aparat penegak hukum untuk

mengimplemetasikan pasal-pasal makarsehingga aparat penegak

hukumtidaksewenang-wenangdalammenerapkanpasal-pasalmakar;

§ BahwadidalambukuIIdelikKejahatanTerhadapKeamananNegaradari

pasal 104KUHPhingga pasal 129KUHP tidak ada yangmemuat terkait

bendera atau lambang negara sehingga apabila ada dugaan pelanggaran

pidana terkait bendera yakni bendera merah putih maka yang harus

digunakan UU nomor 24 tahun 2009 Bendera, Bahasa dan Lambang

Negara, serta Lagu Kebangsaan sehingga apabila ada pengrusakan atau

penurunan bendera merah putih seperti aksi pada tanggal 29 Agustus

2019 di Kantor Gedung Gubernur Papua maka yang digunakan ada

ketentuan pidana yakni Pasal 66 Undang-undang Nomor 24 Tahun

2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu

Kebangsaan:“Setiaporangyangmerusak,merobek,menginjak-injak,

membakar,ataumelakukanperbuatan laindenganmaksudmenodai,

menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a, dipidana dengan

pidanapenjarapaling lama5(lima)tahunataudendapalingbanyak

Rp.500.000.000,00(limaratus jutarupiah)”yangmerupakansanksi

pidana atas perbuatan menghina dan merendahkan kehormatan

benderanegaraRepublikIndonesia;

§ Bahwa UU Otonomi Khusus (OTSUS) Papua telah memberikan

memberikan mandat bagi pemerintah provinsi Papua untuk memiliki

Page 26: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 25 –

lambang daerah yang merupakan simbol budaya sebagaimana tertuang

dalam pasal 2 mengenai Lambang Daerah. Sikap pemerintah

mengeluarkanPeraturanPemerintah(PP)77tahun2007untukmelarang

adanya lambangdaerahbagiprovinsiPapuaadalah tindakanyangkeliru

karena1).PosisiUUitulebihtinggidariPPsehinggamelanggarasaslex

superior derogat legi inferior dan 2). PP bersifat regelling sedangkan

untuk pelarangan seharusnya Beschikking.Adapun isi PP apalagi aturan

penjelasannyatidakbolehbertentangandenganisiUU.

§ Bahwa terhadap kerusuhan yang terjadi seharusnya negara jugs

bertanggungjawabdalamhaliniaparatkeamananyangberjaga-jagaharus

jugadimintapertanggungjawabannya,Pelakukejahatanyangsebenarnya

harusdiungkapsehinggahukumharusberlakuadilbagisiapasaja;

§ Bahwa aksi untuk menuntut perbaikan penegakan hukum dan

perlindunganHAMbukanlahbentukisurgensi.

d. Ahli Rasisme, DR. Benny Giay. Lahir di Paniai, 12 januari 1955, Jenis

kelamin laki-laki. Kewarganegaraan Indonesia. Agama Kristen.

Pekerjaan Pendeta. Alamat Jalan Makendang Sentani, memberikan

keterangandipersidanganpadapokoknyasebagaiberikut:

§ Bahwabentukpengungkapanrasismebisaverbalatauperbuatanprogram

atau strategi kepada pihak ditujukkan bisa juga bersifat pribadi atau

kelompoknya diungkapkan secara publik melalui media, melalui

pertunjukkan film, nyanyian atau bisa melalui progran yang diarahkan

secarasistematisdanterusmenerus;

§ Bahwa dampak dari rasisme terhadap para korbannya, bisa secara

psikologis dan social mengalami marginalisasi secara sistimatis tanpa

ampunterlebihapabilaterjadirasisme ini bertahun tahun tanpa

perlawanantanpadukungandankesadarandaridalam.

§ Bahwaartinyakelompokyangkorban rasisme itubisamati secara social

budaya menurut para ahli social Death dimana orang Papua mengalami

social death.Dimana orang Papua sudahmenjadi korban dari pandangan

pandangan rasis yang mematikan tadi beberapa abad jauh sebelum

indonesia sebelum indonesia menduduki Papua awal tahun 1960an.

Pertama: Laporan dari residen Jansen di Ambon yang pernah

mengingatkanpenguasaTernatedanTidore di tahun1950.Dimanapara

kaki SultanTidore da ternateyangpergimengayaudanmenghancurkan

kampungkampungyangmmbakarhutandankemudian,mengangkutanak

anaklakilaki,perempuan,anak,orangtuadanperempuanyangtidakbisa

lari; yang kemudian semua dingkut ke Maluku, Ternate, Tidore, dll lalu

dijual sebagai budak disana.Pengalaman kedua dalam laporan seorang

utusan injil Belanda yang diutus dari basisnya di Manokwari pada awal

tahun1900ankeTelukBerau,Fakfak,Kaimana,Onim.DalamLaporanitu

Pdt itu melaporkan tentang pedagangan budak dari Seram dan Goram

pergiBandauntukdipasarkandisanasebagaiBudak.

§ Bahwaapayangterjadipadatanggal16-17Agustuus2019danseterusnya

yaitu gerakan protes Papua. Dalam kata kata Walter Benyamin, pemikir

YahudiyangmatidalampengungsiandariHilterdevineviolenve.Gerakan

mahasiswa Asrama Papua itu bisa membuat Papua Bangkit dan

tersadarkan diri dari ketidurannya yang panjang dalam pangkuan NKRI

yang telah60Tahun lebihmeninabobokannya sejak3mey1963,Bangsa

PapuadijadikanbangsatanpaSejarah/identitas/budayadantanparumah

Page 27: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 26 –

adatnya? inilah yang kami dalam study sejarah sering menyebut divine

violence.

§ Bahwasebenarnyasecaramanusia,gerakanprotesterhadaprasismetadi

yang dilakukan oleh para Mahasiswa dan rakyat Papua adalah wajar

siapapun manusia normal, yang dilahirkan dengan pikiran perasaan,

idealismeyangmembawasejaklahirwatakuntukbertanya,wajarapabila

merekaprotesdantidakterganggumendengarPapuamonyet. Kelompok

atau unsur Papua ini, baik Gereja maupun akademisi, politisi yang

menggangguhalinibiasabiasa.Kelompokitulahyangkamianggapmahluk

mahluksetengahgilaatausakitjiwa;

§ Bahwa artinya tanggapan berupa protes yang dilakukan orang Papua

kalanganmahasiswa,pemudadanmasyarakat inilahyangmasihmemiliki

pandangandanpikirankemanusiaan , yang sisanyaadalahmanusiayang

sudah dibius oleh systim Indonesia melalui bahasa bahasa propaganda

yang sudah campur baur antara rasisme, militerisme dan

pembangunanisme.

§ Bahwa Keputusan vonis terhadap pelaku rasisme di Indonesia yang di

vonis 7 bulan itu hanya memenuhi rasa keadilan mereka yang sedang

memelihara/menjagasystemrasis tadiantara lainNKRItadiyangmabuk

rasisme, militerise dan pembangunanisme dan antek anteknya, bukan

bangsaPapuayangsudahdariawaldiposisikansebagaimonyetatauPapua

warga negara kelas dua. Vonis ini hanya menguntungkan kepentingan

merekayangberkuasayangsedangmenjagaPapuasupayatetapditerima

posisinyasebagaimonyetdankete.

§ Bahwapenangkapanterhadapparamahasiswa/masyarakatyangmenolak

rasismetanggal29Agustus2019itubisajadicaranegaraatautiminirasis

tadi menjaga supaya wajah Negara tidak terbuka. Ini dilakukan dengan

caramengiripasukandanmelakukanoperasimiliterdiPapua.

§ Bahwa pada intinya proses damai rasisme itu dialihkan ke politik Papua

Merdeka

§ Bahwa setelah melihat putusan pengadilan terhadap pelaku pengucap

ujaran rasisme di Surabaya sebenarnya Indonesia telah mengakui

keapsahantuntutanorangPapua,dalamhalPapuasebagaikorbanrasisme

IndonesiasystemikterhadapPapuadaricaracarapenangananprotesrasis

yang dikendalikan POLRI di Papua, Ahli duga ini terjadi atas dukungan

Presiden Jokowi yang berkunjung ke Papua pasca Rasisme yang

menjanjikanhadiahkepadaKapoldaartinyaNegaramasihlanjuttidakmau

berubah, masih mengandalkan pendekatan tangan besi operasi militer

untukselesaikanmasalahrasismediTanahPapua.

§ BahwaadabeberapacaramenyelesaikanmasalahPapuasecarautuhdan

bermartabat: Pertama, Pemerintah RI untuk hentikan rasisme terhadap

Papua.DenganmenggelarDialogyangbermartabatdenganULMWP/KNPB

(unsur Papua yang sedang perjuangkan Kemerdekaan Papua) dengan

melibatkanPihakketigasebagaimanayangpernahdilakukanolehPresiden

SBYdan JKdengandialogdenganGAMyangdimediasiolehNegarake3.

Mengapa dengan GAM Aceh yang memperjuangkan Aceh mERDEKA -

Jakarta bisa berdialog tetapimengapa dengan ULMWP/KNPB Negara ini

tidak bisa Rasisme atau masalah Agama. Kedua, menindaklajuti

rekomendasidariLIPIdengannegarasecaraseriuslibatkansemuapihak,

menyelesaikan4AkarmasalahPapuayangdisebutkanolehLIPI.Apasaja4

akarpersoalandirekomendasikanolehLIPImasing-masing:

1. DiskriminasiRasialdanmarginalisasiorangPapua;

Page 28: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 27 –

2. Pemerintah IndonesiayanggagalmembangunBidangPendidikandan

Ekonomi;

3. PelanggaranHAMPemerintahengganmenghentikanpelanggaranHAM

diPapuadan;

4. Perbedaan pandangan antara Jakarta Papua mengenai Kedudukan

IndonesiaatasPapua.

§ BahwaahliberpandanganbahwaproseshukumterhadapTerdakwaFerry

KombodanTerdakwa lain,seharusnya tidakdikenakanpasalmakardan

dibebaskan,karenamerekabukanpelakumakar,tindakanyangdilakukan

oleh mereka yang berdemo itu merupakan hak untuk melawan rasisme

danketidakbenarandiPapua.

C. BUKTISURAT

1. BuktiSuratJPU

DalampersidanganiniSaudaraJPUtidakmengajukanbuktisurat.

2. BuktiSuratPH

BuktiSuratyangdiajukanPenasehatHukumTerdakwa:

§ BuktiT1:Bukti surat tentang pembelahan rasisme yang menerangkan

tentangakarpersoalanyangterjadidiSurabaya, JawaTimurserta

aksiRasismeyangterjadidiPapuapadatanggal15Agustussampai

dengan29Agustus2019;

§ BuktiT2 :Bukti surat Cover PapuaRoadMapdanBooklet PapuaRoadMap

menerangkan tentang peta dan sumber konflik di Papua yang

ditulispadatahun2009;

§ BuktiT3:Buktisurat tentangKeteranganAksi Demo Rasismepadatanggal

19Agustusdan29Agustus2019diKotaJayapura,Papua;

§ BuktiT4:BuktiVideo1(pertama)menerangkantentangaksirasismediKota

Jayapura pada tanggal 19 Agustus 2019 berjalan damai tanpa

adanya anarkis yang dilakukan oleh Mahasiswa dan Masyarakat

sipilPapua;

§ BuktiT5:Bukti Video 2 (dua) menerangkan tentang aksis rasisme pada

tanggal 19 Agustus 2019 yang dilakukan oleh Mahasiswa yang

tergabungdalamBEMdanCipayungdiKotaJayapura,Papua;

§ BuktiT6:BuktiVideo3(Ketiga)menerangkantentangdudukpersoalanyang

terjadidiJawaTimur,KotaSurabayaterhadapmahasiswaPapua;

§ BuktiT7:Bukti PutusanMakarNomor: 69/ Pid.B/2001/PN.JPR, tentang 2

TerdakwaAnPdt.HermanAwom,S.ThdanThahaM.Alhamidtidak

dapatdijatuhihukumanpidana;

§ BuktiT8:BuktiPutusanMakarNomor:45/Pid.B/2009/PN tentang 15

TerdakwadiPengadilanNegeriNabireyangdivonisbebas.

D. PETUNJUK

§ Bahwa berdasarkan Pasal 188 ayat (1) KUHAP disebutkan bahwa petunjuk

adalahperbuatan,kejadianataukeadaanyangkarenapersesuaiannyabaikantara

yangsatudenganyanglainmaupundengantindakpidanaitusendirimenandakan

bahwa benar telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. Petunjuk

hanya dapat diperoleh dari keterangan saksi,surat dan keterangan

terdakwa(Pasal188Ayat(2)KUHAP);

§ Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi,ahli dan keteranga terdakwa serta

barangbuktiyangdiajukandandiperlihatkandipersidangan,bilamanadikaitkan

satu dengan lainnya tidak bersesuaian sebagai suatu fakta, JPU memaksakan

Page 29: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 28 –

untukmenghubung-hubungankansatudenganyang lainpadahalsalingterpisah,

bukan rangkaian tindakan yang didasari oleh satu niat serta tidak memiliki

hubunganyangdapatdipertanggungjawabkansecarahukumsebagaisuatutindak

pidanamakar.

E. KETERANGANTERDAKWAFERRYKOMBO

§ Bahwapada tanggal 18Agustus 2019 sekitar jam15.00 sampai jam16.00WIT

terdakwamembuatsuratpemberitahuankePolisi;

§ BahwaterdakwamenyerahkansurattersebutsecaratertuliskeKasatReskrim;

§ Bahwa terdakwa menyerahkan surat ke Kasat Reskrim dan kasat reskrim

menyatakanakanmeresponsurattersebut;

§ Bahwa setelah terdakwa menyerahkan surat tersebut, terdakwa kembali ke

SekretariatBEMUNCEN;

§ Bahwa setelah kembali ke Sekertariat BEM UNCEN, terdakwa melakukan

pertemuan untuk membahas tentang rasisme yang terjadi di Surabaya dan

dibeberapa kota lain seperti Malang, Jogja dan beberapa kota study lain di

Indonesia.

§ Bahwapadapertemuantersebutdisepakatipernyataanyangisinya:

- StopinitimidasidanrasismeterhadapmahasiswaPapua

- TangkappelakurasismedanintimidasimahasiswadiSurabaya

- WakilWalikotaMalang segeramemintamaafkepadamahasiswadan rakyat

Papuasecarakeseluruhan;

- Meminta kepada presiden untuk memberikan jaminan perlindungan

keamananterhadapmahasiswaPapuadiseluruhIndonesia.

§ Bahwapertemuanhanyamembahastentangintimidasimahasiswadanrasismedi

SurabayadanbeberapakotastudylaindiseluruhIndonesia;

§ Bahwapertemuantidakmembahashallainpadaperrtemuanitu;

§ Bahwadalampertemuantidak membahasHakPenetuanNasibSendiriataupun

PapuaMerdeka;

§ BahwayanghadirdalampertemuantersebutdariBEMseKotaJayapurabersama

denganCipayung(GMKI,PMKRI,HMIdanGEMENI);

§ Bahwaaksidemotanggal19Agustus2019ituPenanggungjawabUmumdariBEM

UNCEN;

§ Bahwa pertemuan jugamembahas spanduk-spanduk yang akan disiapkan yang

bertuliskanSTOPINTIMIDASIDANRASISME;

§ Bahwadalampertemuanitukamitidakmembahasposter;

§ Bahwaposter yangdibawapada aksi tanggal19Agustsu2019 itu tidak pernah

dibahas dalam rapat tersebut, dan itu secara spontanitas dibawa pada saat

tanggal19Agustus2019olehmassaaksiyangterdakwatidakketahui;

§ Bahwa untuk empat tuntutan yang dibahas dan disepakati itu dibuat dalam

spandukdanternyataitujugamunculdiposter-posterolehmassaaksi;

§ Bahwapertemuanhanyamembahassoaltuntutandanspanduk,samasekalitidak

membahasmembawabendera;

§ BahwapertemuantidakmembahasmenggunakanbajuyangbertuliskanBintang

Kejora;

§ Bahwapertemuanpada tanggal18Agustus2019yangbertempatdi Sekertariat

BEMUNCENselesainyajam20.00WIT(delapanmalam);

§ Bahwasetelahkegiatanpertemuan,terdakwalangsungpulangkerumah;

§ Bahwa pagi tanggal19agustus2019 terdakwa ke titikkumpuldiUNCENatas

padajam08.30WITdiUNCENatasperumnas3Waena;

Page 30: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 29 –

§ BahwaterdakwasempatberkoordinasidenganKasatIntelsekitarjam09.00

WITsaatmassaaksisedangberkumpul;

§ Bahwa saat koordinasi denganKasat Intel,Kasat Intelmengatakan aksi silahkan

jalantetapijangananarkis;

§ BahwaterdakwabersamamassaaksiberadadiUNCENatas,perumnas3Waena;

§ Bahwaterdakwabersamamassaaksilangsungjalan;

§ Bahwasebelummassaaksijalan,terdakwasempatmelakukanorasi,dimanaorasi

yangdilakukanberisiseruanagarmassaaksimenjagaaksiberjalandenganbaik

janganterjadikerusuhan;

§ BahwaaparatKeamananyangberadadi titikkumpulmassaaksidiUNCENatas

perumnas3berjumlahsekitar50orangberpakaiandinas;

§ Bahwa aparat Keamanan yang ada tidak membubarkan massa aksi hanya

memantau;

§ BahwaAparatKeamananhanyamelakukanpengamanansaja;

§ Bahwa selama terdakwaberorasi di titik kumpulUNCENatasperumnas3

Waena,terdakwatidakpernahberorasiPapuaMerdeka,tidakmengatakan

Referendum,tidakpernahberorasimengenaiHakPenentuanNasibSendiri;

§ Bahwa yang menjadi orasi terdakwa adalah adalah agar Mahasiswa harus

terbebasdariIntimidasidanRasisme;

§ Bahwapadasaatterdakwabersamaaksimassaberjalankakidariperumnas3ke

Abepura, terdakwa memfokuskan pada soal Keamanan agar massa aksi tidak

mengangguketertibanumumdanmassaaksipunberjalandenganamandamai;

§ Bahwasampaidilampumerahlingkaranabeadamassaaksiyangbergaungdari

Kampkeykemudianmassajalanbersama-sama;

§ Bahwa selama perjalanan dari Abepura ke Jayapura terdakwa tidakmelakukan

orasi;

§ BahwamassaaksitibadiKantorGubernurPapuajam16.00WIT(empatsore)

§ BahwaselamaperjalanandariUncenatasperumnas3Waena,lingkaranAbepura

sampaidiKantorGubernurPapuaterdakwatidakmelihatgambarbintanKejora

diKertasnamunkalauadadibajumassaaksiyangterdakwatidakketahuikarena

massaaksisangatbanyak;

§ Bahwadalamaksi tersebut terdakwa tidakpernahgunakanbajuyangbermotif

bintangKejora;

§ BahwaterdakwamenggunakanjaketalmamaterBEMUncen;

§ BahwasesampaidiKantorGubernuradaperwakilan-perwakilanyangmelakukan

orasisepertiperwakilandariPerempuan,Agama,AdatdanPemuda;

§ Bahwa orasi yang disampaikan oleh tokoh-tokoh tersebut Hidup Mahasiswa,

HidupRakyatPapua,PapuaMerdekadanStopRasisdiSurabaya;

§ Bahwa sampai di kantor gubernur terdakwamemberikan kesempatan kepada

setiaptokohyangakanberorasi;

§ BahwaselamabersamamassaaksidiKantorGubernur terdakwatidakmelihat

BenderaMerahPutihditurunkandanmenaikanbenderabintangkejora;

§ BahwaterdakwatidakpernahmelakukanpengrusakanBenderaMerahPutih

§ Bahwa setelah pernyataan sikap diserahkan kepada Gubernur kemudian

Gubernurmenyampaikanresponnyalaludiakhiridengandoapenutupnamun

saatmaumassaaksimaububar,massaaksimendesakuntukVictorYeimo

untukberorasikarenasaat itumasihadaGubernurbersama-samapejabat

lainnya, maka terdakwa memberikan kesempatan kepada Viktor Yeimo

untuk menyampaikan orasi untuk menghindari hal-hal kurang

menyenangkan;

§ BahwamassaaksidemoyangdikantorGubernursekitar5000orang;

Page 31: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 30 –

§ Bahwa saat aksi demo tanggal 19Agustus2019 tidak ada benderamerah putih

yangditurunkan,tidakadabenderamerahputihyangdibakar;

§ BahwasaatGubernurPapuamenerimaaspirasimassaaksi,Gubernursampaikan

aspirasiiniakanGubernurteruskankeJakartadanSurabaya;

§ Bahwa massa aksi demo tanggal 19 Agustus 2019 merupakan massa aksi

gabungansepertiBEMseKotaJayapura,KelompokCipayung(GMKI,PMKRI,HMI

danGMNI),MasyarakatPapua,NonPapua,PNS,Anak-AnakSekolah;

§ Bahwasetelahaksidemotanggal19Agustus2019,tanggal20Agustus2019dan

seterusnyaaktivitasberjalandengannormaldiKotaJayapura;

§ Bahwasetelahaksidemoyangdilakukantanggal19Agustus2019,tanggal20,21,

22Agustus2020PapuatidakMerdeka;

§ BahwatidakadaWilayahyangjatuhketanganmusuh;

§ Bahwa agenda secara umum memprotes rasisme yang terjadi di Surabaya

terhadapMahasiswaPapua tanggal16-17Agustus2019dan rasismeyang telah

terjadiditahun70ansampai90andanpuncaknyaterjadidiSurabayadanmenjadi

perhatian baik di lokal, Nasional dan Internasional karena tindakan yang tidak

manusiawiterhadaporangPapuasehinggamassaturunaksi;

§ BahwaterdakwabiasanyaikutaksidiKampus;

§ BahwapadasaatorasipastiadakataPapuaMerdeka,jaditidakhanyatanggal19

Agustus2019;

§ Bahwaterdakwabelumpernahditangkapdandiproses;

§ Bahwabarupadaaksiyangtanggal19Agustus2019terdakwaditangkapdandi

proses;

§ Bahwa terdakwa sebagai Korlap Umum bersama dengan Gubernur dan

Forkopimda dari Papua berangkat ke Surabaya pada 26 Agustus 2019 untuk

menyerahkanaspirasituntutanaksitanggal19Agustus2019;

§ Bahwa perwakilan yang berangkat bersama Gubernur adalah perwakilan dari

USTJyakniketuaBEMUSTJ,perwakilanPemudadariKNPIProvinsiPapua,TNI/

PolridansemuaForkopimdaPropinsiPapua;

§ BahwakeberangkatankeSurabayatanggal26Agustus2019danbertemudengan

Gubernur JawaTimur bersamaKapolda JawaTimur,PangdamdanForkopimda

JawaTimurdiGedungNegaradanaspirasiyangdibawadiserahkan;

§ Bahwasetelahaspirasiditerima,permohonanmaafdisampaikanolehGubernur,

Kapolda, Pangdam dan Forkopimda selanjutnya mereka katakan bahwa siap

melindungiMahasiswadi JawaTimurdanmemastikanperistiwa tidak terulang

kembali;

§ BahwaterdakwakembalidariSurabayakeJayapuratanggal28Agustus2019dan

tibadiJayapuratanggal29Agustus2019;

§ Bahwa dalam pertemuan tanggal 18 Agustus 2020 tidak ada pembahasan

selebaran;

§ Bahwaterdakwatidakmembuat selebaranuntukmengajakorangdemotanggal

19Agustus2019;

§ Bahwasaatpertemuantanggal18agustus2019hanyaBEMseKotaJayapuradan

Cipayung sehingga terdakwa tidak menduga kalau yang hadir aksi ada ribuan

oranguntukmenyampaikanaspirasi;

§ Bahwaterdakwatidakpernahmembagikanselebaranuntukmassa;

§ Bahwasayadiperiksapadapagiharijam08.00WIT;

§ Bahwa saat ditangkap tidak ada informasi, tidak diberikan Surat Perintah

Penangkapan;

§ Bahwa terdakwa diberikan Surat Perintah Penangkapan setelah diperiksa di

BrimobPapua;

Page 32: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 31 –

§ Bahwamataterdakwaditutupdansaat dibawakeBrimobbarudilepaspenutup

matakemudiandibawakePoldaPapuauntukdiBAP;

§ Bahwa waktu diperiksa Penyidik mengatakan bahwa ada Penasehat Hukum

namunPenasehatHukumtidakmendampingisecaralangsung,PenasehatHukum

berada diluar ruangan sehingga hanya terdakwa dan Penyidik yang ada di

ruangan;

§ Bahwa yel-yel PapuaMerdeka sering disampaikan dalam seminar bukan saja di

aksidemo;

§ BahwauntukgambarbermotifBintangKejoradiTas,baju,Nokenmudahdidapat

di Kota Jayapura seperti di jalan-jalan, mal dan disepanjang penjual di Kota

Jayapura;

§ Bahwa terdakwa mencabut BAP nomor 12 sampai dengan BAP nomor 18

dipersidangan.

F. BARANGBUKTI

Barangbuktiyangdiajukandipersidangan:

§ 1(satu)KTPNo.91710307019500002atasnamaFERYKOMBO.

§ 1 (Satu) NPWP No. 83417 333 . 2-952.000 atas nama FERY KOMBO.

DikembalikankepadaTerdakwa

§ 1(satu)KTPNo.91220330118800001atasnamaALEXNEKWEK

§ 1(Satu)NPWPNo.83451809.4-952.000atasnamaCVBIONJAYA.

§ 1(Satu)STNKMotorNo.Pol:DS4603REAtasnamaH.Muh.Rusdi.

§ 1(satu)UnitMobilPickUpMerkDaihatsutypeS402RP-TMRFJJ-KP(GrandMax),No.

Reg:PA8349AG,No.Mesin:3SZDGB5337,No.Rangka:MHKT3CA1JGKO19080;

§ 1(Satu)lembarSTNKMobilPA8349AGa.nJAFARDGTALLI;

§ 1 (Satu) lembarSuratKetetapanPajakKendaraanPA8349AGa.n JAFARDGT.

ALLI;

§ 1(Satu)buahkuncimobilPA8349AGDikembalikankepadayangberhak.

§ 1(satu)ATMBANKPAPUANo.6038441160015175.

§ 1(satu)ATMBANKMANDIRINo.4617003700401350.

§ 1(satu)ATMBANKDANAMONNo.5577917852158507.

§ 1(satu)KartuPelangganNo.6397621300825800KantorPos.

§ 1(satu)buahdompetwarnaHitambertuliskanCROCODILE.

§ 1(satu)LembarfotoFERYKOMBO.

§ 1(Satu)lembarfotoNAOMIYOLANDAKOGOYA.

§ 1 (satu) Unit Hand Phone Merk OPPO A7 Warna Hitam dengan imei1:

867299041164831 dan imei2: 867299041164823 Nomor HP: 082397405335

DirampasUntukDimusnahkan.

§ 7(tujuh)UnitKomputerLenovo.

§ 1(satu)UnitKomputerAsus.

§ 1(satu)UnitKomputerSamsung.

§ 1(satu)UnitKomputerAcer.

§ 2(dua)UnitKomputerHp.

§ 2(dua)UnitKomputerDell.

§ 2(dua)UnitPrinterHpLaserjetP1102.

§ 2(dua)UnitPrinterCanonPixma.

§ 1(satu)UnitPrinterEpson.

§ 2(dua)buahKeyboardAcer.

§ 1(satu)buahKeyboardLogitech.

§ 1(satu)buahKeyboardAsus;

§ 7(tujuh)buahKeyboardLenovo;

§ 2(dua)unitCpuDell;

Page 33: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 32 –

§ 8(delapan)buahMouseLenovo;

§ 1(satu)buahMouseHP;

§ 2(dua)buahMouseAcer;

§ 1(satu)buahMouseLogitech;

§ 1(satu)buahMouseVotre;

§ 1(satu)buahChargerLaptopHipro;

§ 2(dua)buahChargerLaptopAsus;

§ 1(satu)buahChargerLaptopHP;

§ 4(empat)buahChargerKomputerLenovo;

§ 2(dua)buahKabelPowerKomputer;

§ 2(dua)buahKabelDataKomputer;

§ 5(lima)buahKabelPrinter;

§ 2(dua)buahKabelRoll;

§ 1(satu)buahTapeCompoPolytron;

§ 1(satu)buahSetelanSuaraMicBehringerUphorioUmc22;

§ 1(satu)buahAmplifierUhf;

§ 1(satu)buahDigitalVideoRecorderAhd;

§ 1(satu)buahWirelessInRouterWifiAsus;

§ 1(satu)buahWifiZte;

§ 1(satu)buahTerminalWifi3com;

§ 1(satu)buahMemoryCPU;

§ 1(satu)buahMicDudukAnysong;

§ 1(satu)buahChargerBatteryNikon;

§ 1(satu)buahMicMegaphone;

§ 2(dua)buahKalkulatorCasio;

§ 1(satu)buahKameraCCTVHikvision;

§ 1(satu)buahBukuKerja2018Prov.Papua;

§ 1(satu)buahSpeakerBluetoothKecil;

§ 2(dua)RollKainWarnaCokelatKorpri;

§ 27(duapuluhtujuh)buahIkatPinggangKecilKorpri;

§ 1(satu)buahKabelLampuHias;

§ 1(satu)buahKabelLampuHiasSalib;

§ 11(sebelas)bauhTas;

§ 1(satu)unitSepedaMotorHonda;

§ 1(satu)buahKunciRing;

§ 1(satu)buahRangkaianGantunganKunci;

§ 1(satu)buahObengPlat;

§ 1(satu)buahParang/Pisau;

§ 2(dua)buahTombakKayuPanjang;

§ 4(empat)buahBusur;

§ 36(tigapuluhenam)buahAnakPanah;

§ 47(empatpuluhtujuh)buahBatu;

§ 58(limapuluhdelapan)buahBesi+Pipa;

§ 47(empatpuluhtujuh)buahKetapel;

§ 6(enam)buahPecahanKaca;

§ 5(lima)batangPotonganKayu.Dipergunakandalamperkarayanglain

Bahwa terdakwa tidak pernah ditunjukan Barang Bukti tersebut oleh JPU

selamaprosespersidanganolehkarenanyaBarangBuktitersebuttidakpatut

diakuisebagaimilikterdakwa.

V. ANALISAFAKTAPERSIDANGAN

Page 34: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 33 –

MajelisHakimyangterhormat,

JaksaPenuntutUmumyangkamihormati,

Hadirinsidangsekalianyangberbahagia.

BahwauntukmembuktikanapakahTerdakwa terbuktibersalahmelakukanTindakPidana

sebagaimana dalam Surat Tuntutan Saudara JPUmelanggarDakwaanKesatu yakni Pasal

106KUHP JoPasal 55Ayat (1) ke-1KUHPmaka haruslah berdasarkan alat bukti yang

cukup yakni berupa fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan,maka dari fakta-fakta

persidanganyangterungkap,dapatdianalisasebagaiberikut:

1. MAHASISWAPAPUASURABAYAMENJADIKORBANTINDAKANRASIS

§ BahwaDemonstrasiAntiRasismetanggal19Agustus2019dan29Agustus2019

yang terjadi di Jayapura tidak terlepas dari kaitannya dengan kejadian yang

terjadi tanggal16Agustus2019di Surabayayaitu saatkejadianpengempungan

Asrama Mahasiswa Papua oleh beberapa masa dari Organisasi Masyarakat

(Ormas),oknumPerwiraTNI-AD,selainituSatpolPP,aparatKepolisiansetempat

yangberadaditempatkejadianperkaratakberbuatapa-apa.Beberapamasadari

ormaskemudianmemakidengankata-katarasis“Monyet,Babi,Anjing,danKera”

adajugayangmengatakan“Kamujangankeluar,sayatunggukamu.Saatitujuga

jumlahormas-ormasreaksionerbertambahbanyak.Kemudianmendobrakpintu

depanAsramaMahasiswaPapuadanmelemparibatuhinggamengakibatkankaca

asrama pecah, sehingga Mahasiswa Papua yang berada di dalam Asrama

terkurungdiruangAulaAsrama;

§ Bahwa tindakan rasis tersebut berlanjut di tanggal 17 Agustus 2019 yaitu saat

sekelompokOrmasreaksionermendatangiAsramaMahasiswaPapuadiSurabaya

danmeneriakanyel-yel“UsirusirusirPapua,UsirPapuasekarangjuga.Selainitu

Kata-kataRasis(Monyet,Anjing,Babi)punmasihditeriaki;

§ BahwaMahasiswaPapuadiSurabayaadalahkorbandari tindakanrasismeyang

terjadidiSurabayayangdilakukanolehOrmas,oknumPerwiraTNI-AD,selainitu

SatpolPPdanaparatKepolisiansetempatjugaturutmenjadibagiandaritindakan

rasistersebutkarenamembiarkantindakanrasismetersebut;

§ BahwaakibatdaritindakanrasismediSurabayatersebutmembuatmarahseluruh

masyarakatPapua;

2. DEMONSTRASI TANGGAL 19 AGUSTUS 2019 DAN 29 AGUSTUS 2019

DIFASILITASIOLEHBEMSE-JAYAPURABUKANOLEHULMWP,KNPB,AMPDAN

LAIN-LAIN

§ Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut

Umum di dalam persidangan tidak ada satu pun keterangan saksi yang

mengatakan adanya keterlibatan ULMWP, KNPB, AMP dan lain-lain dalam

Demonstrasitanggal19Agustus2019dantanggal29Agustus2019;

§ BahwaberdasarkanketerangansaksiatasnamaYAPPIPAHABOLdansaksiatas

namaLaurenzius Kadepa yangmemberikan keterangan di dalam persidangan

menegaskan Demonstrasi yang dilakukan tanggal 19 Agustus 2019 dan 29

Agustus2019merupakanpernyataansikapdarimahasiswabersamamasyarakat

PapuadalammenentangtindakanrasismeyangterjadidiSurabayadankemudian

aksidemonstrasitersebutdifasilitasiolehmasing-masingBEMSe-Jayapura;

§ Bahwadidalampersidangan JaksaPenuntutUmumtidakmampumembuktikan

terkaitadanyaketerlibatanULMWP,KNPB,AMP,danlain-laindalamdemonstrasi

tanggal19Agustus2019dan29Agustus2019;

Page 35: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 34 –

3. DEMONTRASI 19 AGUSTUS 2019 DAN 29 AGUSTUS 2019 ADALAH

DEMONSTRASI MENOLAK TINDAKAN RASISME YANG DIJAMIN DALAM UU

NOMOR40TAHUN2008

Bahwa demonstrasi yang dilakukan pada 19 Agustus 2019 dan 29 Agustus 2019

merupakan bagian dari sikapmahasiswa Se-Jayapura bersama seluruhmasyarakat

PapuamenolaktindakanrasismesebagaimanayangdiaturdalamPasal9dan10UU

Nomor40Tahun2008TentangPenghapusanDiskriminasiRasdanEtnisyang

berbunyi:

Pasal9

“SetiapwargaNegaraberhakmemperolehperlakuanyangsamauntukmendapatkan

hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan ketentuanperaturan

perundang-undangan,tanpapembedaanrasdanetnis”.

Pasal10

“SetiapwargaNegarawajib:

a. membantumencegahterjadinyadiskriminasirasdanetnis;dan

b. memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab kepada pihak yang

berwenangjikamengetahuiterjadinyadiskriminasirasdanetnis;

4. TERDAKWA TIDAK PERNAH ORASI DAN MENERIAKI YEL-YEL SELAMA AKSI

DEMOSTRASIMENOLAKTINDAKANRASISME

o Bahwaberdasarkan faktapersidangandimanasaksiadecharge a.nYAPPI

PAHABOL,memberiketerangandidalampersidanganbahwaterdakwahanya

melakukan orasi di Gapura Uncen Atas Perumnas 3 dengan mengatakan

bahwa “Tidak boleh ada aksi anarkis”, sedangkan saksi a de charge a.n

Laurenzius Kadepa, memberi keterangan Terdakwa Ferry Kombo

memberikan kesempatan kepada perwakilan dari massa aksi untuk

melakukanorasisepertidariTokohAdat,TokohPemuda,TokohPerempuan,

dariorganisasiKNPI,AnggotaMRPdanjugatulisan-tulisandanyel-yelPapua

merdekadan referendum itu biasa dilakukan oleh setiapmassa aksi kalau

ada aksi pertemuan-pertemuan karena luapan perasaan marah karena

ketidakadilan;

§ Bahwadariketerangansaksi-saksi tersebutdidalampersidangan,makadengan

demikian Orasi dan teriakan Yel-yel Papua merdeka dan referendum

merupakanbagiandariluapanbentukekspresiPolitiksepertiyangdikemukakan

oleh Ahli Politik, Dr. Adriana Elisabeth, M.Soc, Sc Bahwa yel-yel atau

pernyataanPapuamerdeka atau referendumseringkali disampaikan olehorang

Papua dalam aksi ataupun dalam forum diskusi sebagai ekspresi kekecewaan

terhadappendekatanyangdilakukanolehpemerintahyangdinilaitidakadil,aksi

yang dilakukan oleh terdakwa tidak ada tujuan untuk menggulingkan

pemerintahanataumelakukanmakarkarenaaksiitumerupakanaksiprotesdari

ketidakadilanyangdialamiolehrakyatPapuaakibatperlakuanrasisyangmereka

alami selain ini, hal tersebut juga dipertegas oleh Ahli HAM dan Kebebasan

Berekspresi DR.Herlambang P.Wirataman, S.H, MA. Bahwa kebebasan

ekspresi diatur secara khusus, baik sebagai hasil ratifikasi perjanjian

internasional, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 19 ICCPR 1966 yang telah

diratifikasidalamUUNo.12Tahun2005,pulamelaluiduaundang-undangterkait,

yakni: Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan

Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, yang pada pokoknya mengatur

Page 36: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 35 –

mengenaitatacaramenyampaikanpendapatdimukaumumyangdiperbolehkan

danUndang-undangNomor39Tahun1999tentangHakAsasiManusia(UUHAM),

yangpulamengatursejumlahpasaltentangkebebasanekspresi.

5. JPU TIDAK MENGHADIRKAN AHLI PIDANA UNTUK MENJELASKAN UNSUR-

UNSURPASALMAKARDANUNSUR-UNSURPASALPENYERTAAN

§ Bahwa Keterangan ahli berdasarkan ketentuan Pasal 1 Ayat 28 KUHAP adalah

keteranganyangdiberikanoleh seorangyangmemilikikeahliankhusus tentang

hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna

kepentinganpemeriksaansuatuperkara;

§ Bahwa dalam persidangan untuk membuktikan dakwaannya saudara JPU sama

sekalitidakmenghadirkansaksiahlipidananamunhanyamenghadirkan3(tiga)

orang Saksi Ahli antara lain Ahli Bahasa, Ahli Psikologi Sosial Politik dan Ahli

HukumTataNegara;

§ Bahwa kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa secara

keilmuan yang berkompetensi untuk menjelaskan apakah perbuatan terdakwa

telah memenuhi unsur-unsur pidana sehingga terdakwa dapat

mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum sebagaimana yang di

Tuntutolehsaudara JPUdalamDakwaanKesatuPasal106KUHPjunctoPasal

55 ayat (1) Ke-1 KUHP adalah Ahli Pidana, namun saudara Jaksa Penuntut

Umum memakai keterangan Ahli Pidana yang tidak perna hadir untuk

memberikanketerangandanketerangandariahliPidanatersebuthanyadianggap

dibacakandankamiselakuPenasehatHukum/Terdakwatelahmenolak,sehingga

terhadap keterangan Ahli Pidana tersebut patutlah dikesampingkan dan ditolak

sertabukanmerupakanalatbuktiyangsah.

6. TINDAKPIDANAMAKARTIDAKTERBUKTI

Bahwa untukmembuktikan apakah Terdakwa terbukti bersalahmelakukan Tindak

PidanasebagaimanadiaturdandiancampidanadalamSuratTuntutanSdr.JPU,yaitu

bahwa terdakwa melanggar Dakwaan Kesatu yakni Pasal 106 KUHPJo Pasal 55

Ayat(1)ke-1KUHPmakaharuslahberdasarkanalatbuktiyangcukupyakniberupa

keterangansaksi-saksi,keteranganAhli,barangbukti,danketeranganterdakwayang

diberikandiruangpersidangan.Dari fakta-faktapersidanganyangterungkap,dapat

dianalisa,sebagaiberikut:

§ BahwaketeranganSaksisesuaidenganpenegasandalamPasal1angka27KUHAP,

yakniKeteranganyangsaksilihatsendiri;saksidengarsendiri;alamisendiri

mengenai suatu peristiwa pidana. Selain itu, untuk menentukan kebenaran

materilyangsesungguhnya,makaharusdiperhatikanPasal185Ayat6KUHAP

“persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lainnya;

persesuaiansaksidenganalatbuktilainnya;alasanyangdipergunakanoleh

saksi untuk memberikan keterangan tertentu, cara hidup dan kesusilaan

serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat

tidaknyaketeranganitudipercaya.”

§ BahwaberdasarkanPasal1angka27KUHAPdanPasal185Ayat6KUHAPdapat

di analisa sebagai berikut:Keterangan saksi yang dihadirkan oleh JPU bukan

saksi”: Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan 3(tiga) orang saksi

yakni : ABRAHAM STEVI SOUMILENA, MUHAMMAD ALI dan ALEXANDER

GOBAY, dimana terdapat 2 (dua) orang saksi yang dapat dikategorikan sebagai

saksiyangbukansaksiatausaksiyangtidakmelihat,mendengardanmengalami

sendiri.Bahwasaksi-saksiinibukanmerupakansaksi(testemoniumdeauditu).

Saksi inimerupakansaksi yangdapatdikategorikanmendengardariorang lain.

Dengan demikian keterangan Saksi ABRAHAM STEVI SOUMILENA dan

Page 37: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 36 –

MUHAMMADALIdanpatutlah disampingkan karena tidak bernilai sebagai alat

bukti. Adapun saksi meringankan yakni YAPPI PAHABOL jelas menerangkan

bahwa saksi bersama terdakwa pada tanggal 18 Agustus 2019 saat rapat di

sekretariat BEM Uncen dan saat aksi tanggal 19 Agustus 2019. Demikian juga

saksiLAURENZIUSKADEPAmengatakanbahwaterdakwatidakmelakukanorasi

saat di kantor gubernur dan tidak ada penurunan bendera Merah putih dan

penaikanbenderabintangkejora.

§ Bahwa benar aksi tanggal 19 agustus 2019 adalah bertujuanmenolak tindakan

rasismeyangterjadidiSurabayayangdikoordinirolehBEMse Jayapuradimana

Terdakwa FERRY KOMBO sebagai ketua BEM UNCEN sebagai koordinator

umumaksi namunpenangkapan dan penyidikan, penahanan dan proseshukum

sertatuntutanterhadapterdakwaterkesandipaksauntukdikenakanpasalmakar.

TerdakwaTerdakwaFERRYKOMBOtidakmelakukanmakarsebagaimanapasal

106 KUHP sebab terdakwa adalah bagian BEM se kota Jayapura yang turut

menyampaikan aspirasi terkait tindakan rasisme yang dialami oleh mahasiswa

PapuadiSurabaya.TerdakwabersamaterdakwaFERRYKOMBO(yangdilakukan

penuntutan secara terpisah) bersama BEM se kota Jayapura lainnya

mengkoordiniraksiagartetapamanhinggamenyampaikanaspirasikegubernur

di kantor gubernur Papua. Aksi tersebut tanpa ada niat apalagi perbuatan yang

ditujukan untuk memisahkan diri. Hal ini bersesuain dengan pendapat ahli

kebebasanberekspresiDR.HERLAMBANGWIRATRAMANS.H,MA,ahli pidana

DR.Tristam Pascal Moellion, SH,Mh,LLM., S.H., M.Sc dan bersesuaian dengan

keterangansaksiYAPPIPAHABOLdansaksiLAURENZIUSKADEPA.

§ Bahwa benar pada aksi tanggal 19 Agustus 2019 tidak terjadi kerusuhan,

pengurusakandanpenjarahan;

§ BahwabenarTerdakwaFERRYKOMBOtidakterlibatdalammasaaksitanggal

29Agustus2019.HalinibersesuaiandenganketerangansaksiYAPPIPAHABOL

dan LAURENZIUS KADEPA dan saksiALEXANDER GOBAY yang menerangkan

bahwaterdakwatidakikutaksipadatanggal29Agustus2019.

§ Bahwa benar pada saat aksi ada teriakan atau yel-yel Papua merdeka dan

referendum bahwa yel-yel atau teriakan seperti itu selalu ada di setiap aksi

ataupundi berbagai kesempatan lainnya seperti di forum-forumdiskusi.. Hal in

bersesuaian dengan keterangan saksi YAPPI PAHABOL, saksi ALEXANDER

GOBAY,dansaksiLAURENZIUSKADEPAdemikianjugaAhliPolitikDr.Adriana

Elisabeth, M.Soc, Sc. Demikian juga simbol Bintang kejora yang dapat dengan

mudahditemuidiPapuadalambentuktas,gelangataukalung.

§ Bahwa benar pada tanggal 19 Agustus 2019 tidak ada pengibaran bendera

Bintang kejora di kantor guberrnur hal ini bersesuaian dengan keterangan dari

saksi yang dihadirkan oleh JPU yakni ALEXANDER GOBAY ataupun saksi dari

terdakwayaknisaksiYAPPIPAHABOLdansaksiLAURENZIUSKADEPA.

§ Bahwa benar saat aksi tanggal 29 agustus 2019 ada bendera Bintang Kejora.

Bahwa sanksi atau ancaman hukum terkait penurunan bendera merah putih

haruslahmenggunakanUndangUndangNomor24tahun2009tentangBendera,

BahasadanLambangNegara, serta LaguKebangsaandimana pada Pasal 66

ada ketentuan pidananya. Hal ini bersesuaian dengan keterangan Ahli yang

dihadirkan oleh JPU yakniMUHAMMAD RULIYANDI, S.H., M.H, dan Ahli dari

terdakwayakniDR.HERLAMBANGP.WIRATAMAN,S.H,MA.Namunterdakwa

FERRY KOMBO tidak mengetahui dan tidak mengikuti aksi tanggal 29

Agustus2019.

7. TERDAKWAKORBANKRIMINALISASIPASALMAKAR

Page 38: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 37 –

§ Bahwafaktapersidanganyangdidapatdariketerangansaksi-saksimaupunahli

yangdihadirkanolehJaksaPenuntutUmumsertaketerangansaksi-saksimaupun

ahliyangdihadirkanolehPenasehatHukumdidalampersidangantidakadasatu

punketerangansaksi-saksidanahlitersebutyangmengatakandalampersidangan

bahwaperbuatanyangterdakwalakukandalamaksidemonstrasipadatanggal19

Agustus2019merupakanperbuatanmakar;

§ Bahwafaktapersidanganyangdidapatdariketerangansaksi-saksimaupunahli

yangdihadirkanolehJaksaPenuntutUmumsertaketerangansaksi-saksimaupun

ahli yangdihadirkanolehPenasehatHukumdidalampersidanganadalahuntuk

memperjelas mengenai keberadaan terdakwa saat ikut dalam aksi demonstrasi

tanggal 19 Agustus 2019 bukanlah bertujuan untuk makar melainkan untuk

penyampaian aspirasi maupun pernyataan sikap sekaligus bentuk solidaritas

terkaittindakanrasisyangdialamiMahasiswaPapuadiAsramaMahasiswaPapua

diSurabaya;

§ Bahwafaktapersidanganyangdidapatdariketerangansaksi-saksimaupunahli

yangdihadirkanolehJaksaPenuntutUmumfaktanyatidakmampumembuktikan

tuduhannyaterkaitperbuatanterdakwasebagaimanayangtelahdisebutkanoleh

JaksaPenuntutUmumdalamdakwaannya;

§ Berdasarkanhal tersebutmakadapatdisimpulkanbahwaPasalyangdikenakan

pada terdakwa adalah tidak tepat dan merupakan bagian dari kriminalisasi

terkait Penerapan Pasal Makar terhadap terdakwa seperti yang dikemukakan

oleh Ahli HAM dan Kebebasan Berekspresi DR.Herlambang P.Wirataman,

S.H,MA.Makarharuslahdiartikandengan ‘serangan’.Bahwaunsurmakar

itu tidak cukup dengan niat dan perbuatan karena niat harus dibuktikan

dengan perbuatan atas niat itu. Hal ini yang menjadi pertimbangan hukum

dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 7/PUU-XV/2017. Sehingga

dengansangat jelas Mahkamah Konstitusi memberikan rambu-rambu bagi

aparat penegak hukum untuk mengimplemetasikan pasal-pasal

makarsehingga aparat penegak hukum tidak sewenang-wenang dalam

menerapkanpasal-pasalmakar;

VI. ANALISATUNTUTAN

Berdasarkan surat tuntutan yang dibuat dan dibacakan oleh saudara JPU dalam

persidangan pada tanggal 5 Juni 2020 secara garis besar ditemukan beberapa

pelanggaran dalam teknis perumusan surat tuntutan yang dijamin dalam peraturan

perundang-undangan,sebagaiberikut:

1. JPU Dalam Menyusun Tuntutan Mengutip BAP dan Mengabaikan Fakta

Persidangan:

§ Bahwa dalam persidangan “terdakwa menyatakan mencabut keterangannya

dalam BAP karena diberikan secara paksa dan dan dibawah tekanan oleh

Penyidik yang memeriksa” sebagaimana termuat dalam keterangan terdakwa

yangdicantumkanJPUdalamtuntutannya;

§ Bahwa dalam surat tuntutan saudara JPU memasukan keterangan Tedakwa

menerangkanbahwasaatdarikampusUNCENatasPerumnas3Waena menuju

kantor Gubernur Dok II “TERDAKWA pada pelaksanaan demo hari senin

tanggal 19 Agustus 2019 adalah sebagai Kordinator Lapangan umum dan

sebagai Penanggungjawab Kegiatan Demo BEM Sekota Jayapura dan

CIPAYUNG,sedangkanAksiDemohariKamistanggal29Agustus2019saatitu

Page 39: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 38 –

tidak terlibat secara langsung baik dalam Konsolidasi, rapat maupun

pelaksanaanDemotersebut”.

§ Bahwaketeranganterdakwaialahapayangterdakwanyatakandisidangtentang

perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri

sebagaimanadiaturpadapasal189ayat(1),UUNomor8Tahun1981;

§ Bahwadalampersidangan saudara JPU tidak pernahmenghadirkanAhli Pidana

Prof.Dr.EdwardOmarSharifHiariej,S.H.,M.Humuntukdidengarketerangannya

namun dalam Surat Tuntutan pada halaman 15 – halaman 28 saudara JPU

memasukan keterangan Ahli Pidana Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej, S.H.,

M.Hum;

§ Bahwa keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang

memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang

suatuperkarapidanagunakepentinganpemeriksaansebagaimanaPasal1angka

28,UUNomor8Tahun1981;

§ Bahwa sesuai dengan pengertian keterangan ahli diatas menunjukan bahwa

saudaraJPUtelahmengutipketeranganAhliPidanaProf.Dr.EdwardOmarSharif

Hiariej, S.H., M.Hum di dalam Surat Tuntutannya yang bersumber dari BAP

KeteranganAhlididepanpenyidikPoldaPapuapadahalaman72–halaman85;

§ Bahwa berdasarkan pada keterangan diatas membuktikan bahwa saudara JPU

dalam menyusun Tuntutan terkesan mengarang bebas bahkan mengutip

keterangandalamBAPdanmengabaikanfaktapersidangan.

2. JPU Dalam Menyusun Tuntutan Tidak Memasukan Keterangan Saksi dan

KeteranganAhliyangDiajukanolehPenasehatHukumdiDalamPersidangan

§ BahwaKeterangansaksisebagaialatbuktiialahapayangsaksinyatakandisidang

pengadilan sebagaimana diatur pada Pasal 185 ayat (1) KUHAP. Sedangkan

Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan

sebagaimanadiaturpadaPasal186KUHAP.JikamelihatketentuanPasal185ayat

(1)danPasal186KUHAP,makaberdasarkanfakta-faktadalampersidanganJPU

telah menghadirkan saksi-saksi memberatkan dan ahli Bahasa, Ahli Psikologi

SosialPolitik,AhliHukumTataNegara. Sementara itu,PenasehatHukumdalam

persidangan juga telahmenghadirkan saksi-saksimeringankan danAhli Pidana,

AhliPolitik,AhliHAMdanKebebasanBerekspresidanAhliRasisTerhadapPapua;

§ Bahwa dalam Surat Tuntutan JPU kepada terdakwa FERRY KOMBO hanya

memasukan keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan oleh JPU dan tidak

memuat keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan penasehat hukum padahal

telahmenyatakanketerangannyadihadapanpersidanganmakapatutlahterhadap

keterangantersebutdianggapsebagaialatbuktiyangsah;

§ Bahwa pada prinsipnya dalam Surat tuntutan (requisitoir) mencantumkan

beberapa hal seperti tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap terdakwa, baik

berupa penghukuman atau pembebasan haruslah disusun berdasarkan

pemeriksaan saksi, ahli, alat bukti, dan keterangan terdakwa yang terungkap

dalampersidangansebagaisuatufakta.

§ Bahwa berdasarkan uraian diatas sudah dapat disimpulkan JPU DALAM

MENYUSUN TUNTUTAN TIDAK MEMASUKAN KETERANGAN SAKSI DAN

KETERANGANAHLIYANGDIAJUKANOLEHPENASEHATHUKUMDIDALAM

PERSIDANGAN.

3. JPU Menyimpulkan Terpenuhinya Dakwaan Kesatu Hanya Berdasarkan

KeteranganAhliBahasa,AhliPsikologiSosialPolitikdanAhliHTN

§ Bahwa menurut keterangan ahli Bahasa, pengertian kata makar dimaksudkan

sebagai satu aksi pemikiran, tindakan dan/atau perbuatan, baik dalam bentuk

Page 40: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 39 –

kata-kata dan kalimat, maupun berbagai aktivitas lainnya, yang dianggap atau

dinilaibertentangandenganhukum.Pengertianmakarjikalebihdisederhanakan

adalahpikiran,ucapan,tindakandan/atauperbuatanyangmelawanhukumdan

merongrongkekuasaanresmipemerintahtertentu;

§ Bahwamenurut ahli Hukum Tata Negara, dalam perkembangan perspektif best

practicepraktikhukum tatanegaradi Indonesiamakardapatdiartikan sebagai

sikap perlawanan terhadap keadaan sistem fundamental yang diatur dalam

konstitusi(inhet staatsrecht is eencontitutiedegrondslagvaneen staat) dalam

suatu negara dengan cara berkeinginan untuk melakukan suatu perubahan

sistem;

§ Bahwa menurut ahli psikologi politik, untuk memisahkan mana aspirasi yang

merupakanprotesterhadapketidakadilanataumanayangmerupakaninsurgensi

atau usaha ke arah makar menjadi tugas dari penyidik untuk mengumpulkan

bukti-buktitersebut;

§ Bahwa pada prinsipnya secara keilmuan yang memiliki kapasitas untuk

menjelaskan unsur-unsur tindak pidana termasuk tindak pidana makar atau

tindakpidanapenyertaanadalahahlipidana;

§ BahwaberdasarkanuraiandiatasdapatdisimpulkanbahwaterkaittuntutanJPU

yang “Menyatakan terdakwa FERRY KOMBO terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “MAKAR” sebagaimana

kamidakwakankepadaterdakwadalampasal106KUHPjoPasal55ayat(1)

ke-1 KUHP” yang didasari atas keterangan ahli Bahasa, ahli psikologi social

politikdanahliHTNdimukapersidangandiragukansecara ilmuhukumpidana

sebab yang berkompeten membedah unsur-unsur tindak pidana makar dan

unsur-unsurtindakpidanapenyertaanadalahahlipidana.

4. JPU Dalam Menyusun Tuntutan Tidak Mengikuti arahan Surat Edaran Jaksa

Agung Tentang Pedoman Perumusan Tuntutan sehingga melahirkan Fakta

DisparitasTuntutanPidana

§ BahwaberdasarkanSuratEdaran JaksaAgungNomor:001/J.A/4/1995 tentang

pedoman perumusan tuntutan dalam perkara tindak pidana biasa disebutkan

adanya prinsip “Menghindari adanya disparitas tuntutan pidana untuk

perkara-perkarasejenisantarasatudaerahdengandaerahlainnya”.

§ Bahwa dalam dakwaan tindak pidana makar yang dituduhkan kepada Sayang

Mandabayan oleh JPU di PN Manokwari dalam tuntutannya dituntut dengan

pidanapenjaraselama1Tahun;

§ Bahwa dalam dakwaan tindak pidana makar yang dituduhkan kepada Erik

AliknoeCsoleh JPUdiPNManokwaridituntutdenganpidanapenjaraselama1

Tahun;

§ Bahwa dalam dakwaan tindak pidana makar yang dituduhkan kepada Yoseph

LaurensSyufialiasSiwayBofitCsolehJPUdiPNSorongdituntutdenganpidana

penjaraselama1Tahun;

§ BahwadalamdakwaantindakpidanamakaryangdituduhkankepadaSuryaAnta

GintingCsolehJPUdiPNJakartaPusatdituntutdenganpidanapenjaraselama1

Tahun;

§ BahwadalamdakwaantindakpidanamakaryangdituduhkankepadaIRWANUS

UROPMABINolehJPUdiPNBalikpapandituntutdenganPidanaPenjaraselama5

(LIMA)Tahun;

§ Bahwaberdasarkanuraiandiatasyangmenunjukanadanyaperbedaantuntutan

di Manokwari, Sorong, Jakarta dan Balikpapan menunjukan fakta JPU dalam

merumuskantuntutantidakmengikutiarahanSuratEdaranJaksaAgungNomor:

001/J.A/4/1995 tentang pedoman perumusan tuntutan dalam perkara tindak

Page 41: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 40 –

pidana biasa sehingga dalam tuntutan JPU terhadap terdakwa FERRY KOMBO

terdapat“disparitastuntutanpidana”.

VII. ANALISAYURIDIS

MajelisHakimYangTerhormat,

SaudaraJaksaPenuntutUmumYangkamiHormati,

PaniteraPenggantiYangKamiHargai.

DalamSuratTuntutan/Requisitoirnyayangdibacakanhari Selasa tanggal5 Juni2020Sdr.

Jaksa Penuntut Umum telah berpendapat bahwa terdakwa FERRYKOMBO telah terbukti

bersalah melakukan Tindak Pidana “Makar”, sebagaimana yang didakwakan dalam

Dakwaan Kesatu yaitu melanggar Pasal 106 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Setelahmengemukakan fakta-fakta persidangan,menganalisa fakta-fakta,maka sampailah

kami pada analisa hukum, dimana dalam analisa hukum kami ingin mengaitkan antara

unsur-unsur yang terkandung dalam pasal dakwaan yang kemudian dijadikan Tuntutan

pidana oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum dengan fakta-fakta obyektif yang terungkap

dalampemeriksaandipersidangan.

SebagaibahanpemikirandanPembuktianterhadapanalisaunsur-unsurdalamDAKWAAN

KESATUhendaknya dilihat fakta persidangan yang terungkap, bahwa Terdakwa FERRY

KOMBO tidak melakukan tindak pidana Makar seperti yang didakwakan oleh Jaksa

PenuntutUmum.Halinidapatkamibuktikandibawahini:

1. Unsur‘Barangsiapa’

Didalamsetiap rumusanpasal-pasalKUHPmaupun tindakpidana,unsur (bestitelen)

“Barangsiapa”merupakansebuahkatayangpentingdidalammelihatkesalahandan

pertanggungjawabanpidana. Sebagai sebuahkata “Barangsiapa”makamemerlukan

kajianyangcukupseriusdalamasaskesalahandanpertanggungjawabanpidanadalam

upayapembuktian.

Bahwa unsur “Barangsiapa” disini adalah orang sebagai subjek hukum yang dapat

dipertanggungjawabkanterhadapdelik;yangdalamperkarainiJaksaPenuntutUmum

mengajukan Terdakwa FERRY KOMBO yang telah dilakukan penyidikan, maupun

telah diperhadapkan dalam proses pemeriksaan di persidangan terhadap Dakwaan

dan Tuntutan Pidana yang ditujukan kepadanya. Unsur “Barangsiapa” tidak dapat

ditujukan kepada diri terdakwa karena menentukan unsur ini tidak cukup dengan

menghubungkan terdakwa sebagai perseorangan sebagaimanamanusia pribadi atau

subyek hukumyang diajukan sebagai terdakwadalamperkara ini, akan tetapi yang

dimaksud “Barangsiapa”dalam undang-undang adalah orang yang perbuatannya

secarasahdanmeyakinkanterbuktimemenuhisemuaunsurdaritindakpidana. Jadi

untukmembuktikanunsur“Barangsiapa”harusdibuktikanduluunsurlainnya.

Dengan demikian Unsur “Barangsiapa”, yang didakwa dan dituntut kepada

Terdakwa, belum terbukti dan terpenuhi secara sahmenurut hukum, karenamasih

tergantungpembuktianunsur-unsurlainnya.

2. Unsur“melakukanmakar”

MenurutR.Soesilo,(dalamKUHPsertaKomentar-komentarnya,hal.109):

a. Tentang “aanslaag” (makar, penyerangan) dapatlihatpadapasal 87 KUHP yang

berbunyi:Dikatakanadamakaruntukmelakukansuatuperbuatan,apabilaniat

Page 42: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 41 –

untuk itutelahternyatadariadanyapermulaanpelaksanaan, sepertidimaksud

dalamPasal53”.

b. Obyekdalampenyerangan iniadalahkedaulatanatasdaerahNegaraKedaulatan

inidapatdirusakdenganduamacamcara,ialahdenganjalan:

§ Menaklukkan daerahNegara seluruhnya atau sebagian kebawahpemerintah

NegaraAsingyangberartimenyerahkandaerahitu(seluruhnya)atausebagian

kepadakekuasaanNegaraAsingmisalnyadaerahIndonesia(seluruhnya)atau

daerahKalimantan(sebagian)diserahkankepadaPemerintahInggris,atau

§ Memisahkan sebagian dari daerah Negara itu yang berarti membuat bagian

daerah itu menjadi suatu Negara yang berdaulat sendiri, misalnya

memisahkandaerahAcehatauMalukudaridaerahRepublikIndonesiauntuk

dijadikanNegarayangberdirisendiri.

Perludiketahuipula,bahwakapanseseorangdapatdianggaptelahmelakukanmakar

(aanslag). Bahwa untuk dilakukannya makar itu, harus sudah ada perbuatan

melawan(verzetsdaad)yangnyata.

Menurut (Moeljatno, 1982:13) delik makar merupakan turunan dari delik

percobaan, hanya saja jika dalam delik percobaanmemiliki tiga unsur yaitu “niat”,

“permulaan pelaksanaan”, “berhentinya permulaan pelaksanaan bukan dari

keinginan pelaku”. Makar berhubungan dengan integritas dan wilayah Negara,

dengan membawa kebawah kekuasaan asing. Artinya ialah menyerahkan Negara

kepadakekuasaanasing,sehinggakedaulatannegarasebagaisuatunegaramerdeka

menjadi hapus. Negara dijadikan Negara jajahan atau dibawah kedaulatan Negara

lain,sehinggaNegarakehilangansamasekalikemerdekaannya.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkapdipersidangandariketeranganpara saksi,

ahli dan barang bukti serta keterangan Terdakwa: Bahwa aksi tanggal 19 Agustus

2019dantanggal29Agustus2019adalahresponterhadapaksirasisyangterjadidi

Surabaya terhadap mahasiswa Papua. Aksi ini bertujuan agar negara

menghapuskanpraktekrasismedenganmenghukumpelakudanmemberikan

perlindungan terhadap orangPapua. Jika tidak ada aksi rasisme di Surabaya

tentutidakakanadaaksimenentangrasismeyangterjadidiberbagaikotadi

PapuatermasukdiJayapura.

Bahwa pada tanggal 18 Agustus 2019Terdakwa FERRY KOMBO bersama saksi

YAPPI PAHABOL mengikuti rapat yang dihadiri oleh BEM se Jayapura dan

kelompokCipayunguntukmempersiapkanaksi19Agustus2019.Bahwapada

rapattersebutmenghasilkanpernyataanyangisinya:

- StopintimidasidanrasismeterhadapmahasiswaPapua

- TangkappelakurasismedanintimidasimahasiswadiSurabaya

- Wakil Walikota Malang segera meminta maaf kepada mahasiswa dan

rakyatPapuasecarakeseluruhan;

- Meminta kepada presiden untuk memberikan jaminan perlindungan

keamananterhadapmahasiswaPapuadiseluruhIndonesia.

Bahwa dalam rapat spanduk yang disiapkan bertuliskan STOP INTIMIDASI DAN

RASIS TERHADAP MAHASISWA PAPUA DI SURABAYA DAN BEBERAPA KOTA

STUDY LAIN DIINDONESIA sedangkan pada saat aksi dilaksanakan secara

spontanitasmuculposter-poster;

BahwaaspirasikepadagubernurPapuadikantorgubernurPapua.

Page 43: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 42 –

Bahwa Terdakwa berkordinasi dengan Kasat Intel Polda Papua pada tanggal 19

Agustus 2019 jam 09.00 WIT saat massa aksi sedang berkumpul dan Kasat Intel

PoldaPapuamengatakanAKSIDAPATDILAKSANAKANTAPIJANGANANARKIS;

Bahwasaataksitibadikantorgubernur,TerdakwaFERRYKOMBOmewakiliBEM

Se kota Jayapura menyerahkan pernyataan ke gubernur Papua setelah itu

Gubernurmembentuk tim dan Forkopimda Papua serta terdakwa dan saksi

Alexander Gobay berangkat ke Surabaya untuk menyerahkan pernyataan ke

GubernurJawaTimur;

Bahwa pada aksi tanggal 19 Agustus 2019 tidak ada bendera Bintang kejora di

tiang kantor gubernur Papuasedangkan pada aksi 29 agustus 2019, Terdakwa

tidak mengetahui siapa yang membawa bendera Bintang Kejora sepanjang aksi,

siapa yang menurunkan bendera Merah putih dan kemudian menaikan bendera

bintang kejora di kantor gubernur karena Terdakwa tidak merencanakan dan

tidakhadirdalamaksi29agustus2019. AhliMUHAMMADRULIYANDI,S.H.M.

AhliHukumTataNegarayangdihadirkanolehJPUmenerangkanbahwaterkait

dengan pelanggaran terhadap bendera merah putih telah diatur dalam UU

tersendiri yakni Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,

Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan “Setiap orang yang

merusak,merobek,menginjak-injak,membakar,ataumelakukanperbuatanlain

dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera

NegarasebagaimanadimaksuddalamPasal24hurufa,dipidanadenganpidana

penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)” yangmerupakan sanksi pidana atas

perbuatanmenghinadanmerendahkankehormatanbenderanegaraRepublik

Indonesia.Olehkarenanyaapabilaadapelanggaran terhadapbenderamerahputih

haruslahdikenakanUUini,bukandenganmenggunakanpasalmakar.Bahwaterkait

bendera Bintang Kejora yang dikibarkan pada tanggal 29 Agustus 2019 terdakwa

tidak mengetahui karena terdakwa tidak hadir, juga atas perintah atau inisiatif

terdakwa. Bahwadi dalamBuku IIKejahatanTerhadapKeamananNegaradari

pasal 104 KUHP sampai dengan Pasal 129 KUHP tidak satupun yang

menerangkan terkait pelanggaran terhadap benderamerah putih baik dalam

bentuk penurunan, pengrusakan, pembakaran ataupun bentuk pelanggaran lainnya

karena terkait bendera dan lambang negara diatur dalam UU tersendiri yakni UU

Nomor 24 tahun2009 tentangBendera, Bahasa dan LambangNegara, serta Lagu

Kebangsaan sesuai dengan asas lex specialis derogat legi generalis, apabila ada

pengrusakanataupenurunanbenderamerahputihsebagaimanaaksipadatanggal29

Agustus 2019 di Kantor Gedung Gubernur Papua maka yang digunakan ada

ketentuan pidana yakni pasal 66 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009

tentangBendera,BahasadanLambangNegara,sertaLaguKebangsaan“Setiap

orang yang merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan

perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan

kehormatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a,

dipidanadenganpidanapenjarapaling lama5(lima)tahunataudendapaling

banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)” yang merupakan sanksi

pidana atas perbuatan menghina dan merendahkan kehormatan bendera

negaraRepublikIndonesia.

Bahwa aksidamai yang dilakukan tanggal19Agustus 2019 berjalan damai seabgai

responatasaksirasismeyangterjadidiSurabayadimanaaksidamaitersebuttidak

dapatdikatakan sebagai tindakanmelawannegara.Hal ini bersesuaian dengan

Page 44: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 43 –

pendapat ahli Psikologi Politik yang dihadirkan oleh JPU yakni ProfHamdiMuluk

yangmenerangkanbahwaaksidamaitanggal19agustus2019sebagairespon

terkaitadanyatindakanrasismediSurabayaterhadapmahasiswaPapuatidak

dapatdikatakansebagaitindakaninsurgensiataumelawannegara;

Bahwa terkait dengan yel-yel Papua merdeka dan referendum, seringkali

disampaikanpadasetiapaksiataukesempatanlainnyasebagaiekspresikekecewaan

orang Papua atau ketidakadilan hukumyang terjadi di Papua dan bukanlahmakar.

Hal ini bersesuaian dengan pendapat Ahli HAM dan Kebebasan Berekspresi

Dr.Herlambang P.Wiratraman, S.H., MA juga menjelaskan terkait demo damai

menentang rasisme, termasuk jikadidalamnyaada teriakan yel-yelPapuaMerdeka,

Referendum dan Penentuan Nasib Sendiri merupakan kebebasan berekpresi yang

dijaminolehDeklarasiUmumHAM,KonvesiSipol,UUD1945,UUHAMdanUndang-

Undang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum sangat bias jika

dikaitkandenganmakar,AhliPidanaDR.TristamPascalMoellion,S.H.,M.H.,LLM

yangberpendapatbahwaPengalamanIndonesiadenganreferendumadalahsebagai

berikut: a. pelaksanaan referendum (penentuan pendapat rakyat/pepera) untuk

meminta pandangan dan putusan rakyat Papua Barat (1969 sebagai implementasi

PerjanjianNewYork;1962);b.PelaksanaanreferendumTimorTimur(1999)sebagai

implementasi Agreement between the Republic of Indonesia and the Portuguese

Republicon theQuestionofEastTimor (1999).Keduanyadiselenggarakandibawah

pengawasanPerserikatanBangsa-Bangsa (PBB).AhliPolitikdanResolusiKonflik

atasnamaDr.AdrianaElisabeth,M.Soc,Sc,menjelaskanadakonflikdiPapuayang

dipetakan oleh LIPI dalam Buku Papua Road Map, yakni 1). Diskriminasi dan

Marjinalisasi Orang Papua, 2). Kegagalan Pembangunan, 3). Pelanggaran HAM, 4).

Sejarah masa lalu Papua. Sedangkan Ahli Rasisme atas nama Dr. Benny Giay

menjelaskan ada persoalan rasisme sebelum Zaman Belanda 1950 an, saat 1963,

Pepera hingga saat ini telah terjadi praktek-praktek rasisme terhadap Orang Asli

Papua dan tidak pernah diselesaikan secara serius oleh Negara, solusi yang

ditawarkan ahli adalah penyelesaian Papua tidak bisa diselesaikan dengan proses

hukumdenganpidanaMakar,tetapilebihmengedepankankeadilanbagimasyarakat

PapuadengancaraDialoguntukmenyelesaikanpersoalan-persoalanyangterjadidi

Papua.

Dengan demikian unsur ‘makar” yang didakwa dan dituntut kepada Terdakwa,

tidakterbuktisecarasahdanmenyakinkanmenuruthukum.

3. Unsur“Denganmaksudsupayaseluruhatausebagianwilayahnegarajatuhke

tanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara”

Merupakan unsur subjektif, bahwa orang yangmelakukanmakar harus bermaksud

melakukansuatutindakanyangdapatdiberikankualifikasimembuatwilayahNegara

jatuhketanganmusuhbaikseluruhatausebagian.

DalamMemorievanToelichting(MvT)PembentukUndang-Undangtelahmengartikan

oogmerk itu sebagainaaste doel, tanpamemberikan penjelasan lebih lanjut tentang

apa yang sebenarnya dimaksud dengan kata naaste doel itu sendiri.Lamintangdi

bukunyaDasar-DasarHukumPidanaIndonesiamengatakanbahwasecaraharfiah

katanaastedoelituberartitujuansampingatautujuanlaindisampingtujuanpokok,

namun karena tidak lazim digunakan orang dalam hukum pidana, maka oogmerk

diterjemahkan dengan kata “Dengan Maksud”. Pembentuk Undang-Undang dengan

tegasmencantumkanunsuroogmerksebagaisalahsatuunsurtindakpidanayangada

didalamnya.Makaunsuroogmerkdidalampasal106KUHPituartinyamaksuddari

Page 45: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 44 –

pelaku ituadalahuntukmelawankekuasaanyangadadi Indonesiadanuntuk

melawan kekuasaan tersebut, pelaku (dengan sengaja) memisahkan seluruh

atau sebagian wilayah negara jatuh ke tangan musuh atau memisahkan

sebagiandariwilayahnegara.“Niat”olehpembentukUUdigunakansebagaisuatu

tanda atau pedomanuntukmenyatakan adanya kesengajaan. Petunjuk untuk dapat

mengetahui arti kesengajaan dapat diambil dari Memorie Van Toelichting yang

mengartikan opzet sebagai menghendaki dan mengetahui (Willens en weteng).

Berdasarkan Memorie van Teolichtingmaka diketahui bahwa kesengajaan itu ada

apabilasipelakuitumenghendakidanmengetahuiapayangialakukan.ProfMuljatno

mengadakan perbedaan antara percobaan yang selesai (vol tooide poging), artinya

seluruhkelakuanyangharusdilakukanolehterdakwauntukmenimbulkankejahatan

yang dituju sudah dilakukan dan tinggal menunggu akibatnya saja, dan percobaan

yang terhenti (geschorchte poging). Sehubungan dengan ini dalamhalmakar atau

percobaan yang belum selesai, ProfMuljatnoberpendapat :Sebaliknya dalampasal

104misalnya,kalaumakarbelumselesai,(danjugadalamdelik-delikpercobaanyang

tidak selesai) oogmerk mempunyai makna yang subjektif, artinya harus 100 persen

murni yang diinginkan oleh terdakwa. Jelas bahwa niat (oogmerk) terhadap delik

makardanpercobaanyangbelumselesai adalahmempunyaimaknayang subjektif,

artinyaharus100persenmurniyangdiinginiolehterdakwa.Berdasarkanfakta-fakta

yangterungkapdipersidangandariketeranganparasaksi,paraahlidanbarangbukti

sertaketeranganTerdakwa;

Bahwa aksi tanggal 19 Agustus 2019 dan tanggal 29 Agustus 2019 adalah respon

terhadap aksi rasis yang terjadi di Surabaya terhadap mahasiswa Papua. Aksi ini

bertujuan agar negaramenghapuskan praktek rasisme denganmenghukum pelaku

danmemberikanperlindunganterhadaporangPapua. Jikatidakadaaksirasisme

di Surabaya tentu tidak akan ada aksi menentang rasisme yang terjadi di

berbagaikotadiPapuatermasukdiJayapura.

Bahwatanggal18Agustus2019,TerdakwaFERRYKOMBO,BEMseKotaJaypura

bersamakelompokCipayungmelaksakanpertemuanpersiapanaksimenolak

rasisme tanggal 19 Agustus 2019 di Sekertariat BEM UNCEN yang bertujuan

untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Papua terkait penolakan rasisme

kepada Gubernur. Terdakwa berkordinasi dengan Kasat Intel Polda Papua pada

tanggal19Agustus2019jam09.00WITsaatmassaaksisedangberkumpuldanKasat

Intel Polda Papua mengatakan AKSI DAPAT DILAKSANAKAN TAPI JANGAN

ANARKIS;

Bahwa aksi tanggal 19 Agustus 2019 berjalan dengan aman dan damai sampai

massa aksimenyerahkan pernyataan kepada Gubernur Papua, danGubernur

mengatakan akan meneruskan pernyataan massa aksi kepada Presiden dan

GubernurJawaTimur;

Bahwa gubernur Papua merespon aksi tangagl 19 agustus 2019 dengan

membentuk tim dan melibatkan massa aksi yakni terdakwa FERRY KOMBO

denganAlexanderGobaybersamaGubernurdanForkopimdaPapuaberangkat

ke Surabaya tanggal 26 Agustus 2019 untuk menyerahkan pernyataan ke

GubernurJawaTimur;

Bahwa Terdakwa FERRY KOMBO tidak terlibat dalam massa aksi tanggal 29

Agustus2019;

Page 46: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 45 –

Bahwa oleh karena tujuan aksi tersebut dilakukan untuk menyampaikan

aspirasi masyarakat Papua agar Negara menghapuskan praktek rasisme

dengan menghukum pelaku dan memberikan perlindungan terhadap orang

Papuadanbukanmaksudsupayaseluruhatausebagianwilayahnegarajatuhke

tanganmusuh ataumemisahkan sebagiandariwilayah negara, hal ini adanya

persesuaian dengan keterangan saksi-saksi meringankan atas nama YAPPI

PAHABOL dalam keterangannya menerangkan ada aksi pada tanggal 19 Agustus

2019 yang tujuannya adalah aksi menolak rasisme yang dialami oleh mahasiswa

PapuadiSurabaya,sedangkansaksiatasnamaLAURENZIUSKADEPAmenerangkan

pada saat itu mahasiswa berperan mengambil alih untuk mengkoordinir massa

dikarenakan jumlah massa yang banyak pada saat itu. Isu yang dibawa oleh

MahasiswaBEMSeJayapurainiadalahbentuksolidaritasatasperistiwayangterjadi

di Surabaya berkaitan dengan Tolak Rasisme dan Intimidasi terhadap Mahasiswa

PapuadiSurabayadanpelakunyaharusdihukum.

Dengandemikianunsur‘Denganmaksudsupayaseluruhatausebagianwilayah

negara jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah

negara”yang didakwa dan dituntut kepada Terdakwa, tidak terbukti secara sah

danmenyakinkanmenuruthukum.

4. Unsur “Apabila Niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan

pelaksanaan,sepertidimaksuddalamPasal53KUHP”

Satu-satunyapenjelasanyangdapatdiperolehtentangpembentukanPasal53ayat(1)

KUHP adalah bersumber dari Memorie van Toelichting (MvT) yang menyatakan:

Pogingtotmisdrijfisdandebegonnenmaarnietvoltooideuitvoeringvanhetmisdrijf,

ofweldedooreenbeginvanuitvoeringgeopenbaardewilomeenbepaaldmisdrijf te

plegen. (Dengan demikian, maka percobaan untuk melakukan kejahatan itu adalah

pelaksanaan untuk melakukan suatu kejahatan yang telah dimulai akan tetapi

ternyata tidak selesai, ataupun suatu kehendak untuk melakukan suatu kejahatan

tertentuyangtelahdiwujudkandidalamsuatupermulaanpelaksanaan)(Lamintang,

1984: 511). Pasal 53 KUHP hanya menentukan bila (kapan) percobaanmelakukan

kejahatanituterjadiataudengankatalainPasal53KUHPhanyamenentukansyarat-

syaratyangharusdipenuhiagarseorangpelakudapatdihukumkarenabersalahtelah

melakukansuatupercobaan.Syarat-syarattersebutadalahsebagaiberikut:

a. Adanyaniat/kehendakdaripelaku;

b. Adanyapermulaanpelaksanaandariniat/kehendakitu;

c. Pelaksanaantidakselesaisemata-matabukankarenakehendakdaripelaku.

SelanjutnyaMemorie van Toelichting (MvT) hanyamemberikan pengertian tentang

uitvoeringshandelingen (tindakan-tindakan pelaksanaan), yaitu berupa tindakan-

tindakan yangmempunyai hubungan sedemikian langsung dengan kejahatan

yang dimaksud untuk dilakukan dan telah dimulai pelaksanaannya. Sedangkan

pengertian dari voorbereidings handelingen (tindakan-tindakan persiapan) tidak

diberikan.HubunganantaramakardanpercobaandijelaskandalamPasal87KUHP,

disebutkanbahwa“Dikatakanadamakaruntukmelakukansuatuperbuatan,apabila

adaniatuntukitutelahternyatadariadanyapermulaanpelaksanaan,sepertimaksud

daripasl53KUHP”.

Dalamilmuhukumpidanamaupunyurisprudensihukumpidanadiadakanperbedaan

antara“perbuatanpersiapan”(voorbereidingshandeling)danperbuatanpelaksanaan

(uitvoeringshandeling). Menurut Tresna (Azas-Azas Hukum Pidana disertai

Page 47: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 46 –

BeberapaPerbuatanPidanaJangPenting,Tiara,Jakarta,1959)melihatsusunan

kata-kata dari pasal 53 ayat (1) itu terlihat seakan-akan pelaksanaan yang harus

sudah dimulai itu dimaksudkan sebagai pelaksanaan kehendak yang berbuat, akan

tetapi dari penjelasan resmi tentang pasal tersebut ternyata bahwa hal itu harus

diartikansebagaipelaksanaandarikejahatannya.Jikadihubungkandenganperkataan

“selesainya” pelaksanaan itu, perkataan mana hanya dapat diartikan selesainya

kejahatan dan bukan selesainya kehendak. Menurut Memorie van Toelichting

(MvT)batasyangtegasantaraperbuatanpersiapandanperbuatanpelaksanaan

tidak dapat ditetapkan dalamwet. Untukmencegah persoalan kapankah perbuatan

itu merupakan perbuatan persiapan dan kapan sudah merupakan perbuatan

pelaksanaanadaduateoriyaitu;

1. Teorisubyektif

2. Teoriobyektif

Teori subyektifdidalammencari rumusanbagi artipermulaanpelaksanaan adalah

menitikberatkanpadamaksuddariseseorangdalammelakukankejahatan.Teori ini

memberikesimpulanbahwaadapermulaanpelaksanaanjikaditinjaudarisudutniat

sipembuatapayangtelahdilakukanitutelahternyatakepastianniattadi. Jaditeori

subjektif berpendapat bahwa sudah ada permulaan pelaksanaan jika sudah ada

kepastianniatdarisipembuat,sehinggaukuranataudasaryangdipergunakanadalah

kehendak atau watak (mentalitet) pembuat. Muljatno dalam menentukan batas

adanya perbuatan pelaksanaan meninjaunya dari dua faktor, yaitu dari sifat

percobaannyasendiridandarisifatumumnyadelikapayangtelahdilakukannyaitu

sendiri. Sehingga menurut beliau perbuatan pelaksanaan itu ada, bila ada suatu

perbuatanyangmemenuhitigasyarat:

1. Secaraobyektifapayangdilakukanterdakwaharusmendekatikepadadelikyang

dituju,ataudengankatalain,harusmengandungpotensiuntukmewujudkandelik

tersebut;

2. Secarasubyektif,dipandangdarisudutniat,harustidakadakeraguanlagi,bahwa

yang telah dilakukan oleh terdakwa ditujukan atau diarahka pada delik yang

tertentutadi;

c. Bahwa apa yang dilakukan oleh terdakwa merupakan yang bersifat melawan

hukum.(Moeljatno,1985).

Permulaanpelaksanaandalampasaldiatasditafsirkansebagaipermulaanmelakukan

kejahatandantidakselesai.PerbuatanpermulaanpelaksanaanmenurutMemorievan

Toelichting harus dibedakan dengan perbuatan persiapan dan perbuatan

pelaksanaan.Meskidemikian, tidakmudahmembedakanantarakeduanyadanoleh

karena itu diserahkan pada pertimbangan hakim. Dalam konteks ini, Moeljatno

menyatakan bahwa perbuatan persiapan merupakan mengumpulkan kekuatan,

sedangkan perbuatan pelaksanaan melepaskan kekuatan yang telah dikumpulkan.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan dari keterangan para saksi

danbarangbuktisertaketeranganTerdakwa;

Bahwa aksi tanggal 19 Agustus 2019 dan tanggal 29 Agustus 2019 adalah respon

terhadap aksi rasis yang terjadi di Surabaya terhadap mahasiswa Papua. Aksi ini

bertujuan agar negaramenghapuskan praktek rasisme denganmenghukum pelaku

danmemberikanperlindunganterhadaporangPapua. Jikatidakadaaksirasisme

di Surabaya tentu tidak akan ada aksi menentang rasisme yang terjadi di

berbagaikotadiPapuatermasukdiJayapura.

Page 48: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 47 –

Bahwatanggal18Agustus2019,TerdakwaFERRYKOMBO,BEMseKotaJaypura

bersamakelompokCipayungmelaksakanpertemuanpersiapanaksimenolakrasisme

tanggal 19 Agustus 2019 di Sekertariat BEM UNCEN yang bertujuan untuk

menyampaikanaspirasimasyarakatPapua terkaitpenolakanrasismekepada

GubernurPapuadikantorGubernur.

Bahwa pada pertemuan tanggal 18 agustus 2019 tersebutdisepakati pernyataan

yangisinya:

- StopinitimidasidanrasismeterhadapmahasiswaPapua

- TangkappelakurasismedanintimidasimahasiswadiSurabaya

- WakilWalikotaMalang segeramemintamaafkepadamahasiswadan rakyat

Papuasecarakeseluruhan;

- Meminta kepada presiden untuk memberikan jaminan perlindungan

keamananterhadapmahasiswaPapuadiseluruhIndonesia.

Bahwa aksi tanggal 19 Agustus 2019 berjalan dengan aman dan damai sampai

massa aksimenyerahkan pernyataan kepada Gubernur Papua, danGubernur

mengatakan akan meneruskan pernyataan massa aksi kepada Presiden dan

GubernurJawaTimur;

Bahwa gubernur Papua telah pula merespon aksi tanggal 19 agustus 2019

dengan membentuk tim dan melibatkan massa aksi yakni terdakwa FERRY

KOMBO dengan Alexander Gobay bersama Gubernur dan Forkopimda Papua

berangkat ke Surabaya tanggal 26 Agustus 2019 untuk menyerahkan

pernyataankeGubernurJawaTimur;

Bahwa Terdakwa FERRY KOMBO tidak terlibat dalam massa aksi tanggal 29

Agustus2019;

Bahwa tujuan aksi tersebut dilakukan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat

PapuaagarNegaramenghapuskan praktek rasismedenganmenghukumpelaku dan

memberikan perlindungan terhadap orang Papua dan bukan niat untukmelakukan

makar, hal ini adanya persesuaian dengan keterangan saksi-saksimeringankanatas nama

YAPPIPAHABOLdalamketerangannyamenerangkanadaaksipadatanggal19Agustus2019

yang tujuannya adalah aksi menolak rasisme yang dialami oleh mahasiswa Papua di

Surabaya, sedangkan saksi atas nama LAURENZIUS KADEPAmenerangkan pada saat itu

mahasiswaberperanmengambilalihuntukmengkoordinirmassadikarenakanjumlahmassa

yang banyak pada saat itu. Isu yang dibawa oleh Mahasiswa BEM Se Jayapura ini adalah

bentuk solidaritasatasperistiwayang terjadidi SurabayaberkaitandenganTolakRasisme

dan Intimidasi terhadapMahasiswaPapuadi Surabayadanpelakunyaharusdihukum.Hal

ini bersesuaian dengan keterangan Ahli Politik, Dr.Adriana Elisabeth, M.Soc, Sc

yang menyatakanbahwa aksi yang dilakukan tidak ada tujuannya untuk

menggulingkan pemerintahan atau melakukan makar karena aksi itu

merupakanaksi protes terkait ketidakadilan yangdialamioleh rakyatPapua

akibat perlakukan rasismen yang mereka alami. Bersesuaian juga dengan

pendapat ahli HAM dan Kebebasan berekspresiDr.Herlambang P.Wiratraman, S.H.,

MA yang mengatakan makar haruslah diartikan dengan ‘serangan’. Bahwa

unsur makar itu tidak cukup dengan niat dan perbuatan karena niat harus

dibuktikan dengan perbuatan atas niat itu. Hal ini yang menjadi pertimbangan

hukum dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 7/PUU-XV/2017. Sehingga

dengansangat jelasMahkamahKonstitusimemberikanrambu-rambubagiaparat

penegakhukumuntukmengimplemetasikanpasal-pasalaparatpenegakhukum

tidaksewenang-wenangdalammenerapkanpasal-pasalmakar;

Page 49: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 48 –

Dariuraiandiatasmakaunsur“ApabilaNiatuntukitutelahternyatadariadanya

permulaan pelaksanaan, seperti dimaksud dalam Pasal 53 KUHP” yang

didakwakan dan dituduhkan oleh Penuntut Umum kepada terdakwa tidaklah

terbuktisecarasahdanmenyakinkanmenuruthukum.

5. Unsur “Mereka yangmelakukan, yangmenyuruhmelakukan, dan yang turut

sertamelakukan”

Memahami konsep teoritik deelneming (penyertaan) tersebut,maka dalam konteks

Pasal55ayat1ke-1KUHPjelasterlihatsuatupenyertaanyangtersusun,yakni;

a. yangmelakukan;

b. yangmenyuruhlakukan;

c. yangturutsertamelakukan;

d. yangsengajamelakukan.

Sebagaimana pernah dibahas dalam artikel Perbedaan 'Turut Melakukan' dengan

'MembantuMelakukan'TindakPidana,R.SoesilodalambukunyayangberjudulKitab

Undang-UndangHukumPidana (KUHP)SertaKomentar-KomentarnyaLengkapPasal

Demi Pasal menjelaskanmengenai apa yang dimaksud dengan “orang yang turut

melakukan” (medepleger) dalam Pasal 55 KUHP. Menurut R. Soesilo, “turut

melakukan”dalamartikata“bersama-samamelakukan”.Sedikit-dikitnyaharusada

dua orang, ialah orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan

(medepleger) peristiwa pidana. Di sini diminta bahwa kedua orang itu semuanya

melakukan perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan anasir atau elemen dari

peristiwa tindak pidana itu.Tidak bolehmisalnya hanyamelakukan perbuatan

persiapansajaatauperbuatanyangsifatnyahanyamenolong,sebabjikademikian,

maka orang yang menolong itu tidak masuk “medepleger” akan tetapi dihukum

sebagai “membantu melakukan” (medeplichtige) dalam Pasal 56 KUHP. Namun

didalam Dakwaan Kesatu Jaksa Penuntut Umum tidak menguraikan peran atau

kualifikasi perbuatan Terdakwa FERRY KOMBO terhadap delik yang dituduhkan

kepadanya.PerludiuraikankualifikasiTerdakwa FERRYKOMBOdalamkonstruksi

deelneming sesuaiketentuanPasal55Ayat(1)ke1KUHP. Jikaperbuatanterdakwa

dikualifikasi sebagai pleger, maka terdakwalah yang mempunyai kekuasaan atau

kemampuanuntukmewujudkan semua unsur delik yang terdapat dalamPasal 106

KUHP. Lalu seperti apa kualifikasi penyertaan dari Para Terdakwa lainnya yang

dituntut dalam berkas perkara terpisah. ApakahTerdakwa FERRY KOMBO atau

TerdakwaIRWANUSUROPMABIN,TerdakwaBUKTARTABUNI,TerdakwaAGUS

KOSAY, Terdakwa STEVEN ITLAY, terdakwa ALEXANDER GOBAY ,ataukah

Terdakwa HENGKY HILAPOK yang dikualifikasi sebagai manus ministra

(onmiddelijke dader)/pelaku langsung dan siapa diantara para terdakwa sebagai

pelaku peserta? Apabila kualifikasiTerdakwa FERRYKOMBO sebagaimedepleger

maka seharusnya digambarkan secara jelas dan pola-pola hubungan perbuatan

antaraTerdakwaFERRYKOMBOdenganparaterdakwalainnya.JPUjugatidakbisa

menjelaskan siapa yang menjadimedepleger. Tujuannya untuk dapat dipenuhinya

syarat medepleger yakni ada kerjasama yang erat yang dilakukan secara sadar

(bewstesamenwerking) dan ada pelaksanaan bersama secara fisik

(gezamenlijkeuitvoering). Padahal di persidangan, saksi ALEXANDER GOBAY, dan

SaksiYAPPIPAHABOLmenerangkanbahwamerekahanyamelihatTerdakwapada

saat aksi tanggal 19 Agustus 2019 yang aksinya berlangsung dengan aman dan

damai tidak ada penurunan bendera merah putih sedangkan aksi tanggal 29

Agustus 2019 Terdakwa tidak terlibat dalam aksi. Dari uraian diatas maka unsur

“Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta

Page 50: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 49 –

melakukan” yang didakwakan dan dituduhkan oleh Penuntut Umum kepada

terdakwa FERRY KOMBO tidaklah terbukti secara sah dan menyakinkan

menuruthukum.

MajelisHakimYangMulia;

RekanJaksaPenuntutUmumyanterhormat;

Sertahadirinsekalian;

KitasemuamungkinpernahmendengardanmembacamengenaiadanyaMiscarriage

of justice (kegagalanpenegakkankeadilan)yangmerupakanpersoalanuniversal

yang dihadapi oleh hampir seluruh negara dalam penegakkan sistem peradilan

pidananya. Menurut Clive Walker, terdapat empat hal penting yang terkandung

dalammaknamiscarriageofjustice,yaitu:

1. Kegagalan penegakkan keadilan tidak hanya terbatas pada produk pengadilan

atau dalam sistem hukum pidana, tetapi juga dapat terjadi di luar pengadilan,

terbentuk dari kekuasaan penegak hukum yang bersifat memaksa (coercive

power);

2. Kegagalan penegakkan keadilan dapat dilembagakan dalam hukum, misalnya

dalambentuklegalisasibiaya-biayayangtidakresmi;

3. Kegagalan penegakkan keadilan harus pulamencakup kelemahanNegara ketika

menjalankantanggungjawabnya;

4. Kegagalan penegakkan keadilan harus ditegaskan pada hal-hal yang berkaitan

denganhakasasimanusia;

Istilah miscarriage of justice terus berkembang dan dipergunakan untuk

menggambarkan bahwa dalam sistem hukum negara-negara di dunia terdapat

kemungkinan terjadinya kesalahan dalam putusan pengadilan yang menyebabkan

seseorangharusmenjalanihukumanataskejahatanyangtidakdilakukannya.

Berdasarkan hal tersebut, dalam pemeriksaan perkara Terdakwa, patutlah kita

semua,baik rekan JaksaPenuntutUmum,MajelisHakimYangMuliaataupunkami

sendiri selaku Penasihat Hukum, harus berpegang teguh pada asas-asas yang

terkandungdalampenegakkankeadilansertaharusmenghindari tindakan-tindakan

yang dapat merusak integritas sistem sebagai upaya menghindari miscarriage of

justicepadaperkaraini.

VIII. KESIMPULANDANPERMOHONAN

MajelisHakimYangTerhormat,

Bahwadaripaparankamitersebutdiatasmakadengantidakterpenuhinyasalahsatuunsur

dakwaansajamakadianggapbahwapasalyangdidakwakanitutidakterbukti.Sehinggaitu

berarti tindak pidana Makar sebagaimana DAKWAAN KESATU PASAL 106 KUHP Jo

PASAL 55 AYAT (1) Ke-1 KUHP yang didakwakan kepada terdakwa FERRY KOMBO

Tidak terpenuhidankarenanya tidak terbukti secarasahdanmeyakinkanmenurut

hukum. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka sampailah kami pada permohonan

sebagaiberikut:

Pertama :Menyatakan Terdakwa FERRY KOMBO tidak terbukti secara sah dan

menyakinkanmelakukantindakpidanamakarPasal106KUHPJoPasal55

Page 51: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 50 –

Ayat (1) Ke-1 KUHP sebagaimana dalam Surat tuntutaan Jaksa Penuntut

Umum.

Kedua :MembebaskanTerdakwaFERRYKOMBOdarisegaladakwaandantuntutan

hukum.

Ketiga :Merehabilitasi nama baik Terdakwa FERRY KOMBO di masyarakat dan

membebankanbiayapersidangankepadaNegara.

Namun demikian bila Majelis Hakim berpendapat/berkeyakinan lain, maka kami

mohonputusanyangseadil-adilnya.

Semoga Tuhan Yang Maha Adil senantiasa member petunjuk dan keteguhan iman

kepadaMajelisHakimdalammemutusperkaraini.

Balikpapan,12Juni2020

Hormatkami

KOALISIPENEGAKHUKUMDANHAMPAPUA

PENASEHATHUKUMTERDAKWA

EMANUELGOBAY,S.H,M.H

GANIUSWENDA,S.H,M.H

WEHELMINAMORIN,S.H

HELMI,S.H;

YULIANAYABANSABRA,S.H

BERNARDMARBUN,S.H

NINYOMANSURATMININGSIH,S.H

FATHULHUDAWIYASHADI,S.H

Page 52: MENGADILI KORBAN KONSPIRASI NEGARA PASCA …

– 51 –

LATIFAHANUMSIREGAR,S.H,M.H

GUSTAFR.KAWER,S.H,M.Si