mesir 1
DESCRIPTION
kuno mesirTRANSCRIPT
Peradaban Lembah Sungai Nil Era Mesir Kuno
Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah: Studi wilayah dan geografi sejarah
Dosen Pengampu: Dr. Leo Agung S. M,Pd
Disusun Oleh:
Muhammad Nur Rohim (K4413043)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2015
PRAKATA
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisi tentang kaitan Studi wilayah
dan geografi sejarah.
Dalam penyusunan tulisan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga tulisan yang berjudul Studi wilayah dan geografi sejarah
ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Prakata
ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Pendekatan Ilmu Sosial 3
B. Kaitan Sejarah Dengan Teori-Teori Sosial 9
C. Perkembangan Sejarah Dan Teori Sosial 16
BAB III PENUTUP 16
A. Simpulan 21
B. Daftar Referensi 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melangsungkan dan mempertahankan hidupnya manusia tidak dapat
melepaskan diri dari lingkungan alam tempat mereka menetap. Menurut Arnold
Y. Toynbee, seorang sejarawan asal Inggris, lahirnya peradaban itu diuraikan
dengan teori “challenge and respons”. Peradaban itu lahir sebagai respons
(tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi,
menaklukkan dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna
melestarikan kelangsungan hidupnya.
Alam menawarkan sejumlah tantangan dan kemungkinan-kemungkinan.
Ada alam yang tandus atau subur, di pegunungan atau pantai, daerah yang rawan
gempa atau yang tanahnya stabil dan seterusnya. Jika tantangan alam itu berat
maka manusiapun akan gigih dan berusaha keras dalam merespons alam tersebut
dan sebaliknya.
Salah satu faktor penting yang berhubungan dengan lahirnya peradaban
manusia adalah sungai. Orang orang mesir pada giliranya berkembang melalui
sebuah perantara dari air yang berada di sungai nil,memperoleh kelebihan
produksi melampaui apa yang di butuhkan untuk kelangsungan hidup semata mata
dan di mesir memperohel prestasi ekonomi disertai dengan tumbuhnya perbedaan
kelas, melek huruf, arsitektur monumental, permukiman urban, perang dan
perkembangan spiritual.
Masyrakat mesir era itu memperoleh peradaban yang maju berdasarkan
bantuan dari lembah sungai nil sendiri, lalu bagaimana perkembangan peradaban
mesir di lembah sungai nil di era kuno yang menggunakan lembah sungai nil
sebagai sumber peradaban? Muncul pertanyaan apa hasil dari peradaban mesir
yang berada di lembah sungai nil? Maka dari itu perlu lah di bahas mengenai
peradaban masyarakat mesir kuno di lembah sungai nil.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana munculya peradaban bangsa mesir di lembah sungai nil?
2. Bagaimana perkembangan masyarakat mesir kuno?
3. apa dampak dari sungai nil terhadap peradaban masyarakat mesir kuno?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui bagaimana munculnya peradaban bangsa mesir d
lembah sungai nil
2. untuk mengetahui mengenai perkembangan pemerintahan mesir kuno di
lembah sungai nil
3. untuk mengetahui dampak dari sungai nil terhadap peradaban masyarakat
mesir kuno
BAB II
PEMBAHASAN
1. Munculya peradaban bangsa mesir di lembah sungai nil
Di Asia dan Afrika lahirnya peradaban tertua umumnya terdapat di
lembah-lembah sungai misalnya lembah sungai Nil di Mesir. Banjir yang
melanda lembah sungai membawa dua akibat yaitu penderitaan bagi umat
manusia karena dapat menenggelamkan rumah dan harta benda, di sisi lain
banjir juga membawa hikmah. Apabila air surut banjir tersebut akan
meninggalkan lumpur yang membawa kesuburan. Masyarakat yang tinggal
di lembah sungai berusaha menaklukkan tantangan alam tersebut menjadi
berfaedah bagi kehidupannya sehingga lahirlah peradaban lembah sungai.
Di masa dunia kuno, manusia menciptakan peradaban peradaban yang
dimana wilayah itu berdekatan dengan air, manusia manusia yang hidup di
dunia kuno memanfaatkan wilayah yang kaya air untuk bertahan hidup,
berkembang biak, memproduksi barang, menciptakan kehidupan yang layak
dan lebih baik.
Peradaban Lembah Sungai Nil disebut juga dengan sebutan peradaban
Mesir Kuno. Mesir merupakan sebuah wilayah yang terletak di Afrika
bagian Utara dan memiliki letak yang strategis karena berada di jalur
pertemuan antara Asia, Eropa, dan Afrika. Sungai Nil yang mengalir di
negara ini merupakan sungai terpanjang di dunia. Sungai ini mengalir dari
Afrika tengah melewati Mesir dan bermuara di Laut Tengah. Sungai Nil
bersumber dari mata air yang terletak di daratan tinggi Afrika Timur. Sungai
Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer.
Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan)
Kilimanjaro di Afrika Timur.
sungai Nil selalu mengalir sepanjang tahun, Menurut mitos, air sungai
yang mengalir terus tersebut adalah air mata Dewi Isis yang selalu sibuk
menangis dan menyusuri sungai Nil untuk mencari jenazah puteranya yang
gugur dalam pertempuran.
Namun hal itu hanya mitos, secara ilmiah ada penjelasan mengenai
fenomena sungai nil, Sekalipun musim panas sungai Nil tetap mengalir.
Air berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan Kilimanjaro
sebagai hulu sungai Nil. Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya
kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut. Maka tepatlah jika
Herodotus menyebutkan “ Mesir adalah hadiah sungai Nil. Herodotus
menjuluki Mesir sebagai Hadiah dari Sungai Nil. Hal itu didasarkan dari
fakta bahwa peradaban Mesir tumbuh dan berkembang karena kesuburan
daerah-daerah di sekitar Sungai Nil. Setiap tahun, Sungai Nil selalu banjir
yang membawa lumpur ke daratan Mesir. Banjir tersebut mengubah padang
pasir yang gersang menjadi lembah- lembah yang subur. Lebar Lembah
Sungai Nil itu berkisar antara 15-50 km. Pentingnya Sungai Nil bagi
perkembangan Peradaban Mesir Kuno dapat dilihat dari kota-kota besar dan
kuno Mesir seperti Kairo, Iskandaria, Abusir, dan Rosetta yang terletak di
delta-delta muara Sungai Nil. Delta-Delta yang luas itu terletak di muara
Sungai Nil dan tanahnya sangat subur. Sungai Nil yang besar dan panjang
bukan hanya digunakan untuk sumber pertaniaan, tetapi juga dipakai untuk
lalu lintas perdagangan dari dan keluar Mesir, serta jalur penghubung antara
Laut Tengah dan daerah pedalaman.
Orang orang mesir semasa fir’aun telah menciptakan regional tertua
ke 2 setelah bangsa sumeria, dengan membuka rawa belantara di lembah
bawah dan delta sungai Nil orang orang mesir mampu membangun
peradaban dan semakin berkembang.
Awalnya manusia dari daratan mesir tinggi bekas penghuni dataran
tinggi di sisi lain lembah bergerak turun ke arah tanah genting dan mulai
membukanya, mesir tinggi dan delta nil di satukan secara politik pada saat
peradaban mesir mulai menyingsing, kekuatan dari mesir tinggi mampu
menganeksasi dan menaklukan deltai nil secara naif terkuak dalam adegan
adegan yang dipahat di relief palette di narmer, tetapi dengan perang ini
mesir berhasil mempersatukan diri secara politik dan kemudian terciptalah
perdamaian serta ketertiban internal. Persatuan, perdamaian dan ketertiban
ini terpelihara selama lebih dari 3000 tahun dalam sejarah fir’aun, kecuali
sesekali ada periode kacau yang relatif singkat di mana persatuan dan
perdamaian domestik terusik.
Sebelum adanya unifikasi antara bawah dan atas tidak ada bukti
bahwa mereka menciptakan peradaban yang berdaulat, bersatunya politik
mesir tinggi dengan delta nil oleh narmer pada akhirnya memiliki peradaban
yang baru di lembah sungai nil yang memiliki kesetaraan dengan bangsa
sumeria di peradaban pertama.
2. perkembangan pemerintahan mesir kuno
Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas-
komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-kerajaan kecil dengan
pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen. Dari desa-desa kecil
berkembanglah menjadi kota yang kemudian disatukan menjadi kerajaan
Mesir Hilir dan Mesir Hulu.
Proses tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada tahun 3400
SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan
tersebut menjadi satu kerjaan Mesir yang besar. Mesir merupakan sebuah
kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Ia berkuasa secara
mutlak. Kata Firaun berasal dari kata peru artinya rumah besar atau istana
yang menjadi tempat tinggal raja.
Sebagai penguasa, Firaun mengklaim atas seluruh tanah kerajaan.
Rakyat yang tinggal di wilayah kerajaan harus membayar pajak. Untuk
keperluan tersebut Firaun memerintahkan untuk sensus penduduk, tanah dan
binatang ternak. Ia membuat undang-undang dan karena itu menguasai
pengadilan. Sebagai penguasa militer Firaun berperan sebagai panglima
perang, sedangkan pada waktu damai ia memerintahkan tentaranya untuk
membangun kanal-kanal dan jalan raya.
Untuk menjalankan pemerintahannya Firaun mengangkat para
pejabat yang pada umumnya berasal dari golongan bangsawan. Ada pejabat
gubernur yang memerintah propinsi, panglima ketentaraan, hakim di
pengadilan dan pendeta untuk melaksanakan upacara keagamaan. Salah satu
jabatan penting adalah Wazir atau Perdana Menteri yang umumnya dijabat
oleh putra mahkota.
Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir diperintah oleh 30 dinasti yang
berbeda yang terdiri dari tiga zaman yaitu Kerajaan Mesir Tua yang
berpusat di Memphis, Kerajaan Tengah di Awaris dan Mesir Baru di Thebe.
No. Pernyataan Kesimpulan1. Ciri permerintahan absolut Raja memerintah sekehendak hatinya
2. Lingkup kekuasaan raja yang absolut
Seluruh kekuasaan ada ditangan raja baik sipil (ekonomi, pemerintahan dan hukum) militer maupun agama.
3. Kewajiban rakyat Rakyat tunduk sepenuhnya terhadap perintah raja, salah satunya wajib membayar pajak
A. Kerajaan Mesir Tua (3400 - 2160 SM)
Lahirnya kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil mempersatukan
Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Sebagai pemersatu ia digelari Nesutbiti dan
digambarkan memakai mahkota kembar. Kerajaan Mesir Tua disebut jaman
piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida terkenal
misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser.
Piramida di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.
Apa sebab kerajaan Mesir Tua runtuh? Runtuhnya Mesir Tua disebabkan
karena sejak tahun 2500 SM pemerintahan mengalami kekacauan. Bangsa-
bangsa dari luar misalnya dari Asia Kecil melancarkan serangan ke Mesir.
Para bangsawan banyak yang melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-
sendiri. Akhirnya terjadilah perpecahan antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu.
mesir fir’aun fase pertama yang disebutkan sebagai mesir kuno sekitar
3100-2181 SM telah menunjukan stabilitasnya yang relatif menonjol.
Selama masa kekuasaanya yang mendekati 1000 tahun, kerajaan kuno ini
telah stabil dengan majunya tingkat peradaban di era mesir kuno, kekhasan
gaya seni rupa, sistem penulisan dan agama mengalami kemajuan di dalam
masyarakatnya, sementara itu, pengaturan air di bagian rendah sungai nil di
bawah air terjun pertama, yang denganya orang orang mesir mengubah rawa
belantara yang tidak produktif dan tidak ramah menjadi sawah sawah dan
padang padang rumput yang subur terus bertahan di era mesir kuno, hadiah
sungai nil ini tidak lain berupa bahan bahan mentah untuk mengubah rawa
rawa delta menjadi kebun delta, perubahan dari keliaran menjadi sawah
mesir yang subur dilakukan dengan kemampuan sosialitas, industri,
ketrampilan dan administratif orang orang mesir sendiri.
Prestasi orang orang mesir fir’aun yang menjadi modal adalah
organisasi pemerintahan yang sentralisitis dan efektif untuk mengatur
seluruh mesir dari air terjun pertama sampai laut, unifikasi politik dan
administratif mesir yang terjadi pada masa permulaan mesir kuno
merupakan syarat penting yang memungkinkan pemeliharan irigasi dan
agrikultur di mesir sampai sekarang.
Kekuasaan kolektif manusia yang terkonsentrasi di tangan seorang
penguasa mesir yang efektif ini menghasilkan surplus sarana kehidupan
material yang banyak mengandung arti bagi masyarakat mesir.