metoda pipa edit
DESCRIPTION
Metoda-Pipa-Edit.pdfTRANSCRIPT
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
48
III. SPESIFIKASI TEKNIS
PEMASANGAN PIPA & AKSESORIES
1. URAIAN UMUM
1. 1 Lokasi Pekerjaan
Uraian singkat mengenai lokasi :
Nama Lokasi : Kecamatan Pusako
Kabupaten : Siak
Propinsi : Riau
1.2 Uraian Umum Pekerjaan
a. Pekerjaan pemasangan pipa termasuk fitting/accessoris, penyeberangan pipa,siphon dan lain-lain.
b. Termasuk pekerjaan ini adalah :
• Pembuatan gedung dan bangsal-bangsal kerja sebanyak yang diperlukanuntuk pelaksanaan pekerjaan.
• Pembongkaran/galian pada lokasi pemasangan pipa.
• Pekerjaan pengangkutan, penurunan dan pemasangan pipa serta pembuatanthrust block.
• Pekerjaan timbunan/urugan kembali.
• Pekerjaan pengetesan dan pengurasan pipa.
• Pekerjaan perbaikan kembali jalan, dan lain-lain.
• dan lain-lain.
• Pekerjaan yang nyata-nyata termasuk didalam syarat-syarat untuk pekerjaanyang baik diperlukan untuk menjamin penyerahan pekerjaan yang selesaidengan sempurna.
c. Pekerjaan tersebut pada ayat 1.2.a dan 1.2.b harus dilaksanakan sesuai dengan
1. Gambar situasi
2. Gambar-gambar konstruksi, profil memanjang, melintang, gambar detail dangambar susulan bila ada dari Direksi.
3. Uraian pekerjaan dan syarat-syaratnya.
4. Risalah Rapat Penjelasan
5. Petunjuk dan Direksi.
6. Untuk lancarnya pekerjaan, Kontraktor diwajibkan mendatangkan bahan-bahan / alat-alat yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan memenuhisyarat.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
49
7. Kontraktor harus menyerahkan pekerjaan dengan lengkap dan sempurnadimana termasuk pula perbaikan dan semua kerusakan akibat pelaksanaanpekerjaan, sisa-sisa pembongkaran, alat-alat pembantu dan segala-galanyasesuai dengan pertimbangan Direksi.
2. GAMBAR-GAMBAR KONSTRUKSI
a. Semua pekerjaan sebagaimana yang telah diuraikan dalam perincian uraianpekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai dengan gambar.
b. Bilamana Direksi menganggap perlu dan atau atas permintaan Kontraktor, makaDireksi dapat memutuskan untuk menyerahkan tambahan perincian gambar-gambar kepada Kontraktor.
c. Kontraktor tidak diperbolehkan merubah sesuatu yang terdapat dalam RKSsebelum berunding dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/PengawasLapangan.
d. Perbaikan penentuan ukuran dan gambar konstruksi yang tadinya kurang jelas,hanya dapat dikerjakan oleh Kontraktor setelah mendapat persetujuan tertulisdari Direksi/Pengawas lapangan.
c. Pelaksanaan harus mengadakan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhanpelaksanaan bangunan.
f. Selama waktu pelaksanaan Kontraktor diharuskan menempatkan minimalseorang pelaksana/pengawas pekerjaan tetap, yang cakap dan mampu sertabertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan pekerjaan.
g. Pelaksana/Pengawas yang ditetapkan harus dilaporkan dan mendapatpersetujuan Direksi.
h. Direksi berhak menolak pelaksana/pengawas tersebut dengan pertimbangantidak memenuhi persyaratan pendidikan, pengalaman dan kecakapan sertaterbukti tidak mampu memenuhi skill.
i. Kontraktor harus menyediakan papan nama proyek dibuat dan papan setebal 2cm dengan warna dasar putih, dan tulisan dengan warna hitam. Ukuran papannama tersebut kurang lebih panjang 1,5 meter dan lebar 1,00 meter.
j. Kontraktor harus menulis papan dengan teks sesuai dengan petunjuk Direksidengan pemasangan papan di lokasi yang disetujui oleh Direksi.
3. DIREKSI KEET
Kontraktor harus menyediakan sebuah bangunan untuk Direksi Keet dan papan, atapseng dan lantai semen dengan luas minimum 12 meter bujur sangkar dan dilengkapidengan papan untuk menempelkan gambar-gambar, meja tulis dengan kursi yangcukup. Direksi keet tidak boleh digunakan untuk kantor oleh kontraktor. Biladipandang perlu dapat digunakan pos-pos/keet pembantu ditempat-tempatpekerjaan yang terpenting.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
50
4. JALUR DAN UKURAN
a. Jalur dan ukuran dan detail pemasangan pipa tertera pada gambar, Kontraktorhendaknya mentaati jalur dan ukuran-ukuran tersebut dan ikut menelitinya.Apabila ada perbedaan harus dipertimbangkan dengan Direksi.
b. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaanmenurut jalur dan ukuran dalam gambar-gambar dan uraian/syarat-syaratpelaksanaan.
c. Kontraktor diwajibkan memberitahukan kepada Direksi setiap kali suatu bagianpekerjaan akan dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketetapan jalur dankedalamannya.
d. Ukuran-ukuran patok dilapangan harus ditegaskan dan dipelihara dengan baik.
e. Semua pekerjaan dan pembuatan ukuran-ukuran patok yang berkaitan denganpekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor dan dilaksanakan dengan alatmeteran dengan biaya sendiri dan Kontraktor.
f. Kontraktor harus membuat titik-titik tetap/bantu untuk memperlancarpelaksanaan proyek.
5. PENGUKURAN KEMBALI DAN PEMATOKAN
5.1 Pengukuran Kembali
a. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor haru mengadakan pengukuran kembalidengan teliti panjang pipa sesuai jalurnya, lebar jalan atau lainnya sesuaipermintaan Direksi.
b. Alat-alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan sebelumpekerjaan dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapatpersetujuan dari Direksi. Baik dan jenis maupun dari kondisinya.
c. Cara pengukuran, ketepatan hasil pengukuran dan pembuatan serta pemasanganpatok bantu akan ditentukan oleh Direksi
d. Apabila timbul keragu-raguan dari pihak kontraktor dalam menginterpretasikanangka-angka dalam gambar maka hal ini harus dilaporkan kepada Direksi untukdimintakan penjelasan.
e. Apabila terdapat perbedaan antara panjang yang tercantum dalam gambardengan hasil pengukuran ulang maka Direksi akan memutuskan hal itu.
f. Apabila terdapat perbedaan dalam pengukuran kembali, maka pengukuranulang menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5. 2 Pematokan
a. Kontraktor mengerjakan pematokan untuk menentukan jalur pipa sesuai dengangambar rencana, pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh Direksisebelum memulai pekerjaan selanjutnya.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
51
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan pematokan tersebut Kontraktor harusmemberitahukan kepada Direksi sebelumnya sehingga Direksi dapatmempersiapkan sesuatunya yang diperlukan untuk pengawasan pekerjaan.Pematokan yang telah selesai diukur oleh Kontraktor harus telah diperiksadisetujui oleh Direksi.
b. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukurdan pekerja yang diperlukan oleh Direksi untuk melakukanpengawasan/pengujian hasil pematokan atau pekerjaan lain yang serupa.
Semua tanda-tanda dilapangan harus disediakan dan dipasang sendiri olehKontraktor dan dijaga dengan baik. Apabila ada tanda-tanda yang rusak harussegera diganti dengan yang baru dengan persetujuan dari Direksi.
c. Pembuatan dan pemasangan papan dasar (bouwplank) termasuk pekerjaanharus dibuat dari kayu kelas II.
d. Pada keadaan dimana ada penyimpangan dan gambar rencana, Kontraktor harusmengajukan gambar shop drawing. Direksi akan membubuhkan tanda tanganpersetujuan revisi pada lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepadaKontraktor.
6. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGAWASAN LALU LINTAS
a. Sebelum dimulainya dan selama berlangsungnya pekerjaan, Kontraktordiwajibkan untuk memasang tanda-tanda pengaman lalu lintas denganketentuan sebagai berikut:
• Semua papan dan tanda-tanda perhatian harus dibuat dari papan tebalminimum 1,5 cm dengan warna dasar kuning dan tulisan "HATI-HATI ADAPEKERJAAN ...." dengan warna hitam, dengan ukuran panjang 1 meter danlebar 50 cm.
• Pada malam hari ditempat-tempat yang berbahaya bagi yang lewat harusdipasang lampu merah yang cukup jelas dan terang menurut petunjuk Direksiuntuk menghindari terjadinya kecelakaan.
• Pada alat-alat dan bahan-bahan yang terdapat ditepi jalan pada malam hariharus juga diberi warna fluorescent yang bersinar bila tersorot cahaya.
b. Penutupan lalu lintas secara total tidak dibenarkan, kecuali setelah adapersetujuan dari Direksi.
c. Kontraktor harus menjaga jangan sampai lalu lintas macet. Kontraktor harusmenyediakan orang untuk mengatur lalu lintas tersebut.
d. Setiap kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian Kontraktor memberipengaman seperti tersebut diatas, sepenuhnya adalah menjadi tanggung jawabKontraktor.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
52
7. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PERBAIKAN
7.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi pembongkaran, penggalian dan perbaikan serta pembuatanbangunan-bangunan, jalan, gorong-gorong, jembatan atau hal-hal lain yangmerupakan milik Instansi/Negara dan milik perorangan yang terletak pada lokasipekerjaan.
Pekerjaan Kontraktor menurut petunjuk-petunjuk Direksi dan syarat-syarat teknisdan instansi yang bersangkutan.
7. 2 Pelaksanaan Pembongkaran dan Perbaikan
a. Kontraktor dalam melaksanakan pembongkaran atau penggalian harusdiusahakan tidak merusak bahan yang masih bisa dipergunakan dan melindungibagian bangunan yang berhubungan dengan pekerjaan ini, dan pelaksanaanharus sesuai dengan petunjuk Direksi.
b. Pelaksanaan pembongkaran dan perbaikan yang menyangkut fasilitas umumharus disediakan, dikerjakan dan pelaksanaan harus sesuai dengan petunjukDireksi.
c. Persyaratan teknis terhadap perbaikan dan pemindahan bangunan yangdimaksud dan belum tercakup dalam Spesifikasi akan ditentukan oleh Direksiberdasarkan informasi dan instansi yang bersangkutan.
d. Pada tempat mana akan dibuat jalur galian pipa terdapat pengerasan bangunan,maka sebelum pengerasan tersebut berikut pondasinya harus dibongkar harusmengajukan izin ke Direksi.
e. Setiap bangunan/saluran, jalan atau lainnya yang dibongkar akibat pekerjaan iniharus diperbaiki kembali seperti keadaan semula sehingga memuaskan Direksi.
f. Pagar dan tanaman atau pohon-pohon yang terkena pekerjaan ini harusdipindahkan, disusun dan ditanam kembali. Atau singkirkan sesuai petunjukDireksi.
7. 3 Bahan dan Bekas Bongkaran
a. Bahan yang masih dipergunakan seperti batu kali, ubin trotoar dan lain-lain harusdibersihkan dan disusun dilokasi pekerjaan atau diangkut ketempatpenyimpanan sesuai petunjuk Direksi.
b. Bahan bekas bongkaran yang tidak dapat dipakai lagi harus disingkirkan dandibuang sesuai dengan petunjuk Direksi.
c. Bahan bekas bongkaran milik pihak ketiga, sejauh pemilik menghendakinyakembali diangkat ketempat yang akan ditentukan dekat tempat pekerjaan.
d. Segala biaya pekerjaan bongkaran, perbaikan, pemindahan dan pengangkutanbahan-bahan yang dimaksud dalam pekerjaan ini menjadi beban Kontraktor.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
53
8. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN
8.1 U m u m
a. Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratanberikut:
- Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.
- Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yangditentukan pada gambar rencana atau spesifkasi-spesifikasi lain yangdikeluarkan atau yang disetujui secara tertulis oleh Direksi.
- Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harusdiperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
- Untuk penyimpanan pipa pada jangka panjang (lebih dari 6 bulan) harusdiperhatikan pencegahan terjadinya distrorsi pada pipa. Dan juga dibutuhkanalas papan untuk menghindari melengkungknya pipa dan harus puladilindungi dari goresan benda tajam.
- Pipa-pipa lurus harus diberi alas kayu dengan ukuran lebar minimum 75 mmsetiap jarak 1.5 meter. Tumpukan maksimum yang direkomendasikan adalah2 meter.
b. Penyerahan
• Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerahgalian untuk suatu bahan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksicontoh-contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan. Contoh tersebutharus disertai informasi mengenai sumber, lokasi sumber, dan setiapklarifikasi lain yang diperlukan oleh Direksi untuk memenuhi persyaratan-persyaratan spesifikasi.
• Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh danmemproses bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi iniserta harus memberitahu Direksi paling sedikit 15 hari sebelumnya atausuatu jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Direksi secara tertulis bahwabahan tersebut dapat digunakan dalam pekerjaan. Laporan ini berisi semuainformasi yang diperlukan. Persetujuan sebuah sumber tidak berarti bahwasemua bahan-bahan dalam sumber tersebut disetujui.
Dalam kasus bahan-bahan aspal, semen, baja dan kayu struktural sertabahan-bahan buatan pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukansebelum persetujuan dari Direksi diberikan. Direksi akan memberikanpersetujuan ini secara tertulis.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
54
8.2 Sumber bahan-bahan
a. Sumber-sumber
Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat digunakan yang diperlihatkandalam Dokumen-dokumen atau yang diberikan oleh Direksi, disediakansebagai satu petunjuk saja. Adalah tanggung jawab kontraktor untukmengadakan identifikasi dan memeriksa kecocokan semua sumber-sumberbahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk mendapatkanpersetujuan Direksi.
Sumber bahan tidak boleh dipilih dan sumber alam dilindungi, hutan lindung,atau dalam daerah yang mudah terjadi longsoran tanah atau erosi.
Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan menimbulkanerosi atau longsoran tanah, hilangnya tanah produktif atau secara lainberpengaruh negatif dengan daerah sekelilingnya.
b. Persetujuan
Pemesanan bahan-bahan akan dilakukan jika Direksi telah memberikanpersetujuan untuk menggunakannya. Bahan-bahan tidak boleh di gunakanuntuk maksud lain dan pada yang telah disetujui oleh Direksi.
Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas yangdisetujui Direksi, maka Direksi dapat menolak bahan tersebut dan mintadiganti.
8.3 Penyimpanan Bahan
Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikian rupa sehingga bahan-bahantersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan sedemikian sehingga bahantersebut selalu siap digunakan serta dengan mudah dapat diperiksa oleh Direksi.
Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air bebaspengaliran air dan kalau perlu ditinggikan
9. PEKERJAAN TANAH
9.1 Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan-pekerjaan penting untuk penggalian timbunan dan pekerjaan-pekerjaan tanah yang lainnya yang diperlukan harus dilaksanakan sesuai dokumenkontrak dan petunjuk Direksi.
Dalam hal ini terdapat modifikasi pada spesifikasi Direksi akan memberitahukanKontraktor secara tertulis.
9.2 Galian Tanah
a. Dasar dan sisi galian dimana akan didirikan bangunan harus diselesaikan denganbaik dan rapi menurut dimensi yang ditentukan gambar situasi, propilmemanjang/melintang dan potongan.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
55
b. Garis ketinggian galian harus dilaksanakan sesuai dengan control line danketinggian dasar yang direncanakan. Penyimpangan dan ketentuan ini hanyalahdapat diberikan bila ada persetujuan tertulis dan Direksi.
c. Bilamana terdapat ketidak telitian titik-titik ketinggian dalam kontur atau gambardengan kenyataan, paling lambat 7 (hari) setelah perintah kerja dikeluarkan,Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi.
d. Jika pekerjaan galian selesai dikerjakan dan telah mendapat persetujuan Direksimaka Kontraktor harus segera memulai dengan pekerjaan selanjutnya dan tidakboleh membiarkan galian yang telah selesai digali terlalu lama terbuka (lebih dari48 jam).
f. Pekerjaan galian pipa dianjurkan bertahap tidak telalu jauh untuk mencegahkelongsoran, genangan, hambatan kerja atau lalu lintas akibat kemacetanmaksimum 300 meter.
9.5 Urugan Tanah/Timbunan
a. Urugan tanah yang dilaksanakan untuk pemasangan pipa sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar perencanaan.
b. Tanah urugan harus bebas dari potongan kayu, akar-akar tanaman serta segalamacam kotoran yang mudah lapuk.
c. Penimbunan tanah dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal maximum 30 cm,sambil dipadatkan.
d. Sisa-sisa tanah/material bekas galian, setelah pengurugan selesai harus diangkatdan dibuang jauh-jauh sehingga bersih dan rapih atau sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi.
9.6 Urugan Pasir
a. Urugan pasir harus dipadatkan lapis sccara manual.
b. Urugan pasir dilakukan disemua bagian-bagian yang sebagaimana ditunjukkandalam gambar pelaksanaan.
c. Tebal urugan pasir disesuaikan dengan syarat-syarat gambar pelaksanaan ataudalam gambar pelaksanaan.
d. Pasir urug tidak boleh mengandung kadar lumpur lebih dari 30 % dan bebas daribatu dan kerikil.
e. Urugan pasir dilakukan jika diperlukan dan atau tercantum dalam DokumenKontrak.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
56
10. PERSYARATAN KHUSUS PEMASANGAN PIPA
10.1 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
Kontraktor harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakansesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.
11. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PIPA DAN PENGUJIANNYA
11.1 Umum
Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipasesuai dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalamspesifikasi teknis ini. Pekerjaan yang tidak tercantum dalam persyaratan-persyaratanyang ditentukan akan dilaksanakan sesuai dengan praktek-praktek yang bisadikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi /Pemberi Tugas.
11.2 Lintasan dan Sudut Belokan
1. Tanggung Jawab Kontraktor
Kontraktor harus bertanggung jawab atas persyaratan dasar bahwa pipadipasang sesuai dengan lintasan dan sudut belokan yang dikehendaki dengansambungan (fitting). Katup-katup (Valves) dan penguras (Drain) pada tempatyang diperlukan.
2. Penyimpangan-Penyimpangan (Deviasi) oleh Struktur Lain
Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar dan akan mengganggukemajuan pekerjaan sehingga diperlukan perubahan-perubahan makaDireksi/Pemberi Tugas berhak untuk merubah gambar-gambar rencana yang ada.
3. Berhati-hati dalam Penggalian
Kontraktor harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan galian, sehinggalokasi yang tepat dan struktur-struktur lain dibawah dapat ditentukan.Kerusakan-kerusakan yang terjadi atas struktur-struktur tersebut menjaditanggung jawab Kontraktor.
4. Eksplorasi Bawah Tanah
Jika dikehendaki oleh Direksi/Pemberi Tugas, Kontraktor harus mengadakanpenelitian dan penggalian untuk menentukan lokasi struktur bawah tanah yangada atas biaya dibawah pengawasan Direksi/Pemberi Tugas.
5. Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman sebagai berikut :
D = 50 mm s/d 300 mm, H= sesuai gambar
Dimana:
D = Diameter Nominal Pipa
H = KedalamanTimbunan
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
57
11.3 Pengendalian dan Persiapan Galian
1. Umum
Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakkan pada lintasandan kedalaman yang dikehendaki. Penggalian hanya dilakukan sesuai denganpipa yang akan dipasang seperti yang diijinkan oleh Direksi/Pemberi Tugas.
Galian harus dikeringkan dan dijaga selama pelaksanaan, sehingga pekerjaanyang dikerjakan dalam galian dapat aman dan efisien.
Untuk pipa PE, jika kedalaman galian tidak ditentukan, lapisan di bagian atas pipaharus ditentukan sehingga mampu melindungi pipa dari beban luar, kerusakanyang disebabkan oleh pihak lain, dan konstruksi jalan.
Jika memungkinkan pipa harus dipasang pada batas kedalaman minimum sepertiterlihat pada tabel di bawah ini :
Kedalaman di atas hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti bebanmemanjang pada pipa; pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipaatau timbunan pelindung, standar AS 2566 harus dipergunakan.
2. Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan sambungannya secara baik.Timbunan harus ditempatkan seperti yang disyaratkan. Galian harus dibuatdengan lebar ekstra, jika diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga galian dan peralatan pipa.
Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang dibandingkan dengankeperluan untuk pemasangan pipa jenis lain, karena pengelasan “butt” atauelektrofussion dilakukan di atas tanah kemudian pipa yang sudah tersambungdiletakkan ke dalam galian. Demikian juga dengan pipa berdiameter kecil kedalam bentuk coil bisa disambung di atas tanah dan kemudian diletakkan didalam galian.
Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan penyanggasamping
Kondisi Pemasangan KedalamanMinimum (mm)
Tak ada benda/material di atas yang menyebabkantimbulnya beban 300
Terdapat beban/material di atasBukan jalan rayaPada jalan raya yang dilengkapi konstruksi pendukung diatasnyaPada jalan raya yang dilengkapi konstruksi pendukung dibawahnya
450600
750
Pipa yang terletak dibawah jalan raya atau pada kondisikonstruksi bangunan berat di atasnya
750
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
58
Rekomendasi Lebar Galian Berdasarkan Diamater Pipa
3. Ruang Penyambungan
Ruang penyambungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat dikerjakandengan baik.
4. Penggalian dan Pembuatan Dasar Pipa
Galian harus dibuat sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki, untuk membuatdasar pipa yang rata dan seragam pada tanah serta padat untuk setiap tempatdiantara ruang penyambung. Setiap bagian dasar galian yang disyaratkan harusdiganti dengan bahan yang disetujui oleh Direksi.
5. Penggalian Pada Tanah yang Jelek
Jika dasar galian temyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan sepertidebu, sampah dan sebagainya yang menurut Direksi harus disingkirkan, makaKontraktor harus mengadakan penggalian dan membuang bahan-bahantersebut. Jika menurut Direksi diperlukan pondasi khusus seperti penggaliantanah atau penimbunan, Kontraktor harus menyelesaikannya dengan petunjukDireksi.
6. Penguat Galian
Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh, juga untukancaman pekerja dan pengamanan permukaan jalan serta bangunan-bangunanlainnya.
7. Pemakaian Bahan-Bahan Bangunan
Bahan-bahan bangunan yang dapat dipakai kembali untuk memperbaikipermukaan bekas galian harus dipisahkan dan bahan-bahan buangan lainnya.
8. Penimbunan Bahan-Bahan Galian
Semua bahan-bahan galian ditimbun sedemikian rupa sehingga tidakmengganggu pekerjaan, jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidak bolehmerusak bangunan-bangunan perorangan lainnya.
9. Barikade dan Petunjuk Direksi
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kerusakan, harus diadakan barikade,papan-papan penunjuk, lampu-lampu merah dan penjaga secukupnya selamapekerjaan berlangsung. Semua bahan-bahan penyangga peralatan dan pipa yang
Diameter Pipa (mm) Lebar Galian (mm)16 – 63 15075 – 110 250125 – 315 500355 – 500 700630 – 710 910800 – 1000 1200
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
59
mengganggu lalu lintas harus dilindungi dengan pagar atau barikade sertapenerangan lampu seperlunya.
10. Pengamanan Lalu Lintas
Kontraktor harus mengatur perkerjaan sedemikian rupa, sehingga tidakmenyebabkan kemacetan lalu lintas. Jika lalu lintas terpaksa lewat diatas galian,Kontraktor harus menyediakan jembatan plat baja atau semacam penutup yangsesuai dengan panjang galian. Disamping itu Kontraktor juga harus mengatur lalulintas.
11. Gangguan Pelayanan
Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dan pipa baru ke pipa lamaharus dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu langganan dantidak terlalu lama menghentikan pipa dinas serta diusahakan agar daerahpelayanan yang terganggu seminimal mungkin.
11.4 Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk pemasangan pipa atau valve apabila diperlukan dapatdilakukan Kontraktor dengan persetujuan Direksi dan dilakukan dengan alat yangsesuai/khusus untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang agar benar-benar terjaminpenyambungannya . Yang baik yaitu ujung yang smooth, sudut yang betul terhadapsumbu pipa.
Pemotongan ujung-ujung pipa yang dilaksanakan di lapangan harus samapelaksanaannya bila dikerjakan di dalam pabrik. Pemotongan harus dengan mesinpemotong yang sesuai yang memberi bekas yang licin pada yang ditentukanterhadap sumbu pipa.
11.5 Pemasangan Pipa
1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian
Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan, Kontraktor harusmenggunakan semua peralatan dan fasilitas yang telah disetujui Direksi. Semuapipa-pipa sambungan dan katup diturunkan kedalam galian dengan hati-hatimenggunakan derek, tali atau peralatan yang lain untuk menghindari kerusakanpipa dan lapisan pipa. Pipa tidak boleh dijatuhkan kedalam galian, jika terjadikenisakan pada pipa, sambungan, katup atau peralatan lain sewaktupengangkutan, harus segera dilaporkan kepada Direksi untuk dilakukanperbaikan, membuang atau mengganti bahan-bahan yang rusak.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Semua pipa dan sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retakdan kerusakan lain pada waktu pipa berada diatas galian sebelumpemasangannya. Ujung pipa harus diperiksa dengan seksama, karena bagian iniyang paling mudah rusak pada waktu pengangkutan.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
60
3. Pembersihan Pipa dan Peralatan
Pastikan bahwa ujung-ujung pipa dan fitting-fitting, flanges dan perlengkapannyatidak menyentuh tanah aslinya.
4. Peletakan dan Penyangga Pipa
Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk kedalam pipa ketika pipadiletakkan pada waktu peralatan pipa berada dalam galian. Bahan yangdigunakan untuk penyangga harus disesuaikan dengan kebutuhan pada bahanpelindung. Untuk pipa PE bahan penyangga harus dipadatkan dengan ratasetebal 75 mm untuk pipa sampai dengan diameter 250 mm dan 150 mm untukpipa dengan diamater 300 mm ke atas.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup harus dikerjakan denganrapih dan teliti tanpa meyebabkan kerusakan pipa dan lapisannya sertaujungnya harus halus.
6. Arah Ujung Pipa Pada Pemasangan
Pipa harus dipasang pada ujung pipa yang menghadap kearah depan danpemasangan. Jika pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar,pemasangan dimulai pada bagian atas dan diawali dengan ujung pipa yangbersudut.
7. Kondisi yang Tidak Sesuai untuk Pasangan Pipa
Pemasangan pipa tidak boleh dilakukan jika menurut Direksi kondisi didalamgalian tidak memungkinkan.
11.6 Sambungan Flens Pipa CI/Steel (Flange Joint)
Setelah flens pipa sudah bersih permukaannya, semua alat-alat bantu harus diseteldan dibaut dengan putaran secukupnya.
Sebelum pekerjaan pembautan, semua baut dan mur harus diberi gemuk dengansempurna.
Baut-baut harus dikunci dengan kunci-kunci khusus sehingga dapat menjaminkesamarataan baut-baut pipa dengan kedudukan flens pipa, sehingga terdapattekanan yang sama pada seluruh permukaan dari flens.
11.7 Sambungan dengan Pengelasan Pipa CI/Steel
Permukaan yang akan dilas harus tanpa sisik lepas, karat, cat dan kotoran-kotoranlainnya.
Semua pekerjaan las di bawah tata cara pengawasan yang mengikuti tata cara sesuaidengan AWWA C-2000. Semua pengelasan harus sesuai dengan praktek pengelasanyang baik dengan memperhatikan ketebalan unsur-unsurnya yang akan dilas danbahannya.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
61
Setelah pengelasan setiap jalur las, logam yang tertinggal harus dipapras ataudiketok-ketok untuk membebaskan tegangan susut, lalu disikat dengan kuas bajauntuk membersihkan terak, kotoran, cairan las, sebelum las berikutnya dilakukan.
Semua hasil las harus menunjukkan bagian-bagian yang seragam, logam yang halus,pinggiran yang berbentuk bulu tanpa ada yang tumpang tindih, tanda ada yangkeropos atau tidak berarang.
Pemeriksaan dengan mata pada pinggiran dan ujung hasil harus tampak kesatuanyang baik pada logam induknya (dasarnya).
Pada waktu penggabungan dan pengelasan, unsur-unsur yang akan disusun harusditempatkan pada tempatnya dengan menggunakan jepitan yang cukup atau dengancara lain yang dapat memegang bagian-bagiannya pada kedudukan yang tepat danbersentuhan.
11.8 Pekerjaan Sambungan Pipa PE
1. Umum
Penyambungan pipa dengan metoda “BUTT FUSSION” adalah proses termofusiyang melibatkan pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akandisambung sampai kondisi leleh tercapai pada kedua ujungnya. Lalu kedua ujungpipa digabungkan pada tekanan tertentu untuk waktu yang tertentu sehinggaterbentuk sambungan yang senyawa.
Hasil penyambungan pipa harus tahan terhadap gaya tarik dan mempunyaikekuatan yang sebanding dengan pipa itu sendiri. Metoda penyambungan jenisini membutuhkan plat pemanas elektrik untuk dapat mencapai suatu temperaturtertentu yang dipergunakan untuk jenis pipa dari bahan PE 80 dan PE 100 untukukuran 90 mm ke atas dengan SDR yang sama.
2. Peralatan
- Generator dipergunakan untuk memberikan daya listrik kepada pelatpemanas, pemotong dan pompa hidrolik.
- Mesin BUTT FUSION dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, pelatpemanas, pompa hidrolik dan pengatur waktu.
- Roda penyangga pipa.
- Tenda Pengelasan.
- Alat Pembersih, kain katun atau handuk kertas (tissue)
- Alat Ukur Sambungan
- Termometer digital untuk memeriksa suhu pelat pemanas.
- Pipa dan penutupnya.
- Papan Landasan
- Pemotong Pipa
- Termoneter Udara
- Spidol Warna Putih
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
62
- Alat Pengukur Waktu
- Meteran Ukuran 12 meter.
3. Metode Penyambungan
Sebelum dimulainya pengelasan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Adanya bahan bakar yang cukup pada generator dan dalam keadaan yangbenar-nbenar berfungsi. Demikian juga dengan semua perlengkapan-perlengkapan lain seperti pada poin 2 di atas.
- Periksa dan pastikan pipa dan fitting-fitting yang akan disambung mempunyaiukuran diameter dan SDR serta bahan yang sama.
- Pembuatan sambungan percobaan dengan temperatur pelat 180o C denganmenggunakan potongan pipa dengan ukuran diameter dan SDR serta bahanyang sama.
- Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) di mana ujung-ujung pipa berhadapandengan pelat pemotong dalam posisi lurus.
- Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan menggunakan roller.
- Kencangkan penjepit untuk memegang pipa dan membulatkan kembali pipa.
- Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan pelat olehmasuknya udara kebagian dalam pipa.
- Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa perlahan sehingga ujungpipa tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotonganpermukaan pipa yang kontinu.
- Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit dibuka untukmenghindari terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
- Angkat alat pemotontg perlahan dan hindarkan persinggungan denganpermukaan pipa.
- Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.
- Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak ulangi prosespemotongan.
- Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah permukaan potongan.
Maksimum selisih diameter yang diijinkan
Selisih Diameter Diameter Pipa1.0 mm 90 – 315 mm2.0 mm 355 – 800 mm2.5 mm > 800 mm
Jika ketidaksesuaian tersebut lebih daripada di atas pipa harus diluruskankembali dan dipotong lagi.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
63
- Buka dan kemudian tutup penjepit dan perhatikan tekanan tarik yangdibutuhkan untuk mnggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.
- Pindahkan lempengan pemanas dar tempat pelindungnya. Periksa bahwapelat tersebut bersih dan baik suhunya.
- Tempatkan pelat pemanas pada mesin dan tutup penjepit supaya bagianpermukaan yang akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistemhidrolik dengan mempergunakan tekanan yang ditentukan sebelumnya.
- Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata1 – 6 mm terbentuk tiap ujungnya.
- Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harud dilepassupaya pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian rupasampai pertumbuhan lelehan terkontrol selama pemanasan. Periksa bahwapipa tidak bergeser posisinya di penjepit dan ujung pipa harus terus dijagaagar tetap kontak dengan pelat pemanas.
- Setelah pemanasan selesai, buka penjepit dan pindahkan pelat pemanaspastikan bahwa pelat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
- Segera tutup penjepit (mengacu kepada perhitungan-perhitungan yang ada)dan rekatkan permukaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
- Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan sesuai dengan yangdiindikasikan pada tabel.
- Setelah itu pipa yang disambung bisa dipindahkan dari mesin tapi tidak bolehdipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas
- Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwalelehan sesuai dengan batasan yang ditentukan.
11.9 Pengujian Tekanan Hidrostatis
1. Umum
Uraian berikut ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk pengujiansambungan pipa dalam menjamin, tingkat kebocoran dapat ditekan sekecilmungkin.
Semua valve harus ditempatkan pada posisi terbuka dan penempatan valve padaujung pipa untuk mengeluarkan udara dari jalur pipa selama pengisianberlangsug. Sesudah pipa dipasang dan sebagian ditimbun, pipa-pipa yang telahterpasang harus diuji terhadap tekanan hidrostatis.
2. Pengujian Tekanan
Air harus perlahan dialirkan kedalam jalur pipa sampai semua udara dikeluarkandari jalur pipa dan air mengalir dengan bebas pada ujung pipa. Lebih baik lagi jikaair dialirkan ke jalur pipa dari titik terendah untuk memudahkan pengeluaranudara.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
64
Tekanan harus dinaikkan terus menerus secara bertahap ke jalur pipa tanpadikagetkan.
3. Lamanya Pengujian
Sebuah tekanan 1.3 kali dari maksimum tekanan kerja harus diterapkan padajalur pipa sampai 1000 meter panjang dan untuk test penempatan valve.
Tes tekanan pada situasi ini harus ditahan minimal 15 menit dan alat pencatattekanan diperiksa jika terjadi penurunan tekanan. Selanjutnya sambungan harusbenar-benar di inspeksi secara visual untuik kemungkinan terjadinya kebocoranpada sambungan.
Sifat elastis dari pipa PE seperti yang diuraikan pada tes tekanan, bisamenyebabkan pengembangan pada pipa dan volume perlu sedikit ditambahuntuk mendapatkan bacaan tekanan yang tepat. Penambahan volumen ini hanya1 % dan dapat diterapkan pada tekanan awal dan tekanan atersebut harusditahan pada periode maksimum selama 1 jam atau untuk waktu yang diperlukanuntuk mengadakan inspeksi di seluruh sambungan.
11.10 Penimbunan Kembali
1. Bahan Timbunan
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu ataubahan-bahan lain yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.
2. sPenggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan
Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar,maka Kontraktor dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahan-bahanyang mengandung lempung, pasir, kerikil, atau bahan lainnya yang dapat dipakaisebagai bahan timbunan.
3. Penimbunan Pasir dan Kerikil
Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar dan menurutrencana Direksi harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, maka Kontraktorharus menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai denganpetunjuk Direksi sebagai suatu pekerjaan tambahan.
11.11 Pemasangan Katup (Valve) dan Penyambungan (Fitting)
1. Persyaratan Umum
Katup dan perlengkapan pipa lainnya, harus diatur dan dipasang pada pipaseperti yang diisyaratkan pada bagian sebelumnya mengenai pembersihanpeletakan dan penyambungan pipa.
2. Lokasi katup
Lokasi katup dijalur pipa harus sesuai dengan ketentuan dan pengarahan yangdiberikan oleh Direksi.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
65
3. Bak Katup Permukaan (Surface Valve Box) dan Ruang Katup (Valve Chamber)
Surface valve boxes tidak boleh meneruskan goncangan atau tekanan pada valve,jadi pemasangannya harus tepat dan lurus diatas valve. Mur dari katup harusdapat dioperasikan dengan mudah melalui lubang pembuka dari ruang katup.Penutup dari box tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal/tanahyang ada, ataupun harus memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan olehDireksi.
4. Pemasangan Air Valve (Katup pembuang udara)
Air valve yang akan dipasang pada pipa baja dilaksanakan seperti tertera didalam gambar dan seperti ditentukan di dalam pasal ini. Pipa baja untukkedudukan air valve tercantum di dalam gambar setelah plat pembalut (ClampSaddle) tersebut selesai dilas dengan pipa, baru valve dipasang. Air valve harusdibaut dan dikunci dengan sempurna pada Clamp Saddle sehingga kedap air.
5. Pipa Penguras (Wash Out)
Cabang penguras tidak boleh terendam alir sungai, saluran atau dipasangsedemikian sehingga menyebabkan sifon balik ke sistem distribusi. Parit-paritpengeluaran dari pengurasan pada saluran pipa harus digali ke parit terbuka yangterdekat atau ke saluran air seperti tampak di gambar atau sebagaimanadiperintahkan lain oleh Direksi. Pada pipa pengeluaran dari pipa pengurasan,ruangan terbuat dari beton pra-cetak atau bangunan pelindung parit mungkindiperlukan untuk dibangun yang rincian tipikalnya adalah seperti tampak dalamgambar.
Saluran pembuangan (blow of branches) tidak diperbolehkan dipasang dandisambung terendam di dalam air sungai kecil ataupun saluran/gorong- gorongpembuangan air kotor. Cara-cara pemasangan blow of brances dengan cara-caralain harus meminta petunjuk dan ijin dari Direksi. Bila seandainya hal-haltersebut di atas diperbolehkan harus dijaga, agar jangan sampai terjadipencemaran air di dalam pipa.
11.12 Thrust Block
Semua perlengkapan pipa seperti tee, bend, valve, reducer, dan lain-lain denganukuran DN 50 mm dan lebih besar harus diberi Trust block
Trust block terbuat dari beton K-175. Ukuran Thrust block ditunjukkan dalam gambarstandar/typical kecuali jika Direksi menentukan lain. Pipa-pipa yang akan dikelilingibeton ini harus diletakkan benar-benar menurut garis dan ketinggiannya, di atas platbeton pra-cetak dengan lobang-lobang berbentuk bel dan kemudian betondicetakkan sekeliling pipa dan digetarkan untuk membentuk massa yang padat danhomogen yang melekat serapat-rapatnya dengan pipa. Tindakan hati-hati harusdiambil untuk mencegah terapungnya pipa selama pengecoran.
Beton yang mengelilingi pipa dalam parit harus dicorkan pada tanah langsung padabagian bawah dan sisi parit dan harus pada ukuran maksimum yang diperlihatkanpada gambar. Dimana parit telah digali lebih besar dari pada lebar dan kedalaman
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
66
minimum yang diperlihatkan pada gambar. Kontraktor harus menyediakantambahan beton dan acuan yang diperlukan atas biaya sendiri.
11.13 Pemasangan Pipa Menembus Beton atau Pasangan Batu
Permukaan luar dari semua pipa yang dipasang ke dalam bangunan penahan airharus disediakan dengan flens pudel dan harus dibersihkan secara menyeluruh darikarat, serpihan, minyak, gemuk dan bahan-bahan lain yang mungkin menghambatpelekatan yang baik antara pipa dan beton.
Dimanapun tidak dibenarkan terjadinya kontak logam antara pipa dengan tulanganatau batangan yang tidak terisolasi. Dimana pipa dipasang menembus dinding makasambungan antara pipa dan dinding harus dibuat kedap air.
11.14 Pengujian Tekanan Hidrostatis Umum
11.14.1 Umum
Uraian berikut ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk pengujian sambunganpipa dalam menjamin, tingkat kebocoran dapat ditekan sekecil mungkin.
11.14.2 Pengujian Tekanan
Sesudah pipa dipasang dan sebagian ditimbun, pipa-pipa yang telah terpasang harusdiuji terhadap tekanan hidrostatis.
Pengujian harus dilaksanakan dalam dua tahap :
Uji bagian yang tidak melebihi 500 m panjang pasangan pipa.
Uji akhir dari keseluruhan pekerjaan setelah selesai.
Air yang diperlukan untuk pengisian dan pengujian pipa harus diperoleh dari sumberyang disetujui dan harus kualitas air bersih. Biaya air untuk pengujian harusditanggung oleh Kontraktor.
11.14.3 Lamanya Pengujian
Lamanya pengujian tekanan harus paling sedikit 2 jam atau sesuai denganpengarahan Direksi, dan dilanjutkan dengan membuka ball valve pada ujung lainnyauntuk memperlihatkan ketinggian tekanan airnya.
11.14.4 Prosedur
Untuk pipa dengan diameter 300 mm atau lebih kecil, setiap segmen pengetesanharus diisi perlahan-lahan dengan air dan harus diuji dengan pengujian tekanansebesar 8-10 kg/cm2 dengan memakai pompa uji tekan yang dihubungkan kejalurpipa yang telah disetujui Direksi.
Sebelum dilakukan pengujian, Kontraktor harus membuat kepastian, bahwa semuacabang saluran keluar yang menerima gaya dorong pada ujungnya sudah dipasangdengan baik dan bahwa urugan kembali bagian bawah sudah selesai sampaiketinggian 100 mm di atas permukaan atas pipa, dengan semua sambungan pipayang berda di bagian parit yang masih terbuka. Kontraktor harus memberitahu
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
67
sebelumnya kepada Direksi tidak kurang dari 48 jam mengenai maksudnya untukmenguji suatu bagian dari pasangan pipa.
11.14.5 Menghilangkan Udara Sebelum Pengujian
Sebelum diadakan pengujian tekanan, seluruh udara dari pipa harus dikeluarkan. Jikatidak, terdapat katup udara yang permanen pada setiap titik yang tinggi harusmemasang “Corporation Cock” pada titik tersebut sesuai dengan arahan dari Direksi,sehingga udara dapat dikeluarkan dengan air.
11.14.6 Pemeriksaan dibawah Tekanan
Pipa, perlengkapan katup-katup dan sambungan lain terbuka harus betul-betuldiperiksa selama pengujian tekanan. Jika terlihat adanya kebocoran, sambunganharus dikencangkan. Setiap terjadi retakan atau kerusakan pada pipa, perlengkapanatau pada katup-katupnya pada waktu pengujian, maka harus disingkirkan dandiganti sesuai dengan petunjuk Direksi dan Pengujian harus diulangi sampaimendapat persetujuan dari Direksi.
11.14.7 Pengujian Kebocoran
Pengujian kebocoran dilakukan sesudah pengujian tekanan diselesaikan denganbaik. Alat pengukuran dan peralatan untuk pengujian kebocoran ini disediakan olehKontraktor, peralatan pipa, sambungan-sambungan serta alat-alat lainnya yangmembantu pengerjaan pengujian ini. Lamanya waktu setiap pengujian, kebocoranini adalah 2 (dua) jam dan selama pengujian, pipa harus beroperasi pada tekanannormal pipa tersebut.
Kebocoran akan didefinisikan sebagai jumlah air yang harus disediakan pada pipayang baru dipasang untuk mengatur tekanan sesudah udara dalam pipa tidak akanditerima bila kebocoran lebih besar dari nilai yang tertera dalam tabel berikut ini.Semua nilai dalam tabel ini dihitung berdasarkan standard AWWA.
11.14.8 Variasi Kebocoran yang Diijinkan
Jika pada pengujian terhadap pipa yang terpasang terjadi kebocoran yang lebih besardari tabel yang diberikan diatas, maka letak kebocoran harus ditemukan danKontraktor harus memperbaiki sambungan yang bocor dan diuji kembali atas biayaKontraktor.
Tidak ada pasangan pipa yang diterima jika kebocoran untuk bagian yang diujitersebut lebih banyak dari (dinyatakan dalam liter tiap 100 m pasangan pipa) sepertiditentukan dalam tabel di bawah.
11.14.9 Penimbunan Sebelum Pengujian
Jika diinginkan penimbunan sebagian, karena masalah gangguan lalu lintas ataukeperluan lain, maka Kontraktor harus mengerjakan dengan petunjuk Direksi.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
68
Tabel Kebocoran yang Diperkenankan (l/jam/100 m pipa)Pengujian Tekanan
(Kg/cm2)Diameter (mm)
50 75 100 150 200 2508 - 10 1.2 1.6 2.0 2.5 3.3 4.0
300 350 400 500 600 800
8 - 10 4.70 5.10 6.8 8.8 11.0 13.4
11.14.10 Pembersihan dan Sterilisasi Pasangan Pipa
Jika diperintahkan oleh Direksi, pasangan pipa harus dibersihkan agar mengalirkanair yang deras. Untuk keperluan ini Kontraktor harus menyediakan semua tenagayang diperlukan, peralatan dan bahan-bahan. Ketika pekerjaan pipa sedang diisiuntuk diuji akhir.
Kontraktor harus memasukkan larutan chloor kedalam pasangan pipa pada tempat-tempat yang dipilih sebagaimana diperintahkan Direksi.
Kontraktor harus menjamin bahwa semua pekerjaannya yang menangani larutanchloor, dilindungi secukupnya dengan pakaian yang sesuai termasuk pelindung matadan sarung tangan karet.
Kontraktor juga harus menjamin bahwa larutan chloor tersebut ditangani dengansangat hati-hati sehingga tercegah tumpah ketanah atau masuk kedalam saluran airyang ada, dan harus menyediakan semua pekerja yang diperlukan, peralatan danbahan-bahan untuk sterilisasi. Pipa yang akan disterilisasi dicuci dengan bersih,kedalam pipa dimasukkan larutan chloor dengan kadar 100 mg/l. Larutan tersebutdibiarkan selama 24 jam. Jika setelah 24 jam, larutan tersebut tidak mengandungchloor yang berlebihan.
Desinfeksi dilakukan dengan cara pembilasan terhadap pipa dengan airberkecepatan tinggi, sampai endapan yang ada di dalam terbuang keluar. Kontraktorharus menyediakan semua peralatan dan air yang diperlukan dalam pengujiankualitas air. Air yang dipakai untuk pengujian ditanggung Kontraktor.
11.14.11 Penimbunan Kembali Setelah Pengetesan
a. Bahan Timbunan
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu ataubahan-bahan lain yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.
b. Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan
Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar,maka Kontraktor dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahan-bahan yang mengandung lempung, pasir, kerikil, atau bahan lainnya yangdapat dipakai sebagai bahan timbunan.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e n g a d a a n p i p a d a n a c c e s s o r i e s
Hal
aman
69
c. Penimbunan Pasir dan Kerikil
Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar danmenurut rencana Direksi harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, makaKontraktor harus menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuaidengan petunjuk Direksi sebagai suatu pekerjaan tambahan.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman70
IV. SPEKSIFIKASI PERLINTASAN PIPA
4.1. UMUM
Kontraktor melaksanakan pembuatan jembatan pipa atau perlintasan pipa yang terdiri dari
pekerjaan tanah, pekerjaan Pipa Besi , pekerjaan beton, pekerjaan pemasangan Air Vent.
4.2. PEKERJAAN TANAH
4.2.1 Galian Tanah
Galian tanah untuk fondasi disesuaikan dengan lebar galian fondasi, dasar galian harus
dilaksanakan sampai mencapai tanah keras, menurut persetujuan Direksi Pekerjaan
Jika terdapat air menggenang dalam parit fondasi harus dipompa keluar, sehingga pada
waktu pemasangan fondasi, pasir dalam keadaan kering.
Jika pada galian terdapat akar-akar kayu, dan tempat-tempat yang gembur pada dasar pasir,
harus digali keluar dan diisi dengan urugan serta dipadatkan sesuai dengan yang diinginkan.
4.2.2 Urugan Tanah Di luar
Untuk bagian-bagian yang rendah dilakukan pengurugan tanah sampai mencapai tebal
sesuai dengan ketentuan gambar urugan tanah harus dilaksanakan lapis demi lapis setebal
maksimal 20 cm tiap lapisnya lalu ditumbuk sampai padat.
Tanah humus tidak diperkenankan dipakai sebagai tanah urug. Tanah yang berasal dan
galian dan tidak dapat dipakai untuk maksud pengurugan harus ditimbun di tempat yang
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman71
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Tanah bekas galian yang diijinkan oleh Direksi pekerjaan
untuk maksud pengurugan harus dibersihkan dari kotoran, akar maupun berangkal.
Urugan tanah dilakukan proses serupa dengan hal di atas. Sebelum dimulai pengurugan,
pasir urug harus diperiksakan dahulu kepada Direksi Pekerjaan untuk persetujuan.
4.3. PEKERJAAN FINISHING
Pekerjaan finishing ini meliputi pekerjaan pengecatan baja menggunakan cat besi, jenis dan
warna cat yang akan digunakan untuk pekerjaan finishing ini akan dijelaskan pada saat rapat
penjelasan.
4.4. SYARAT – SYARAT BAHAN BANGUNAN
4.4.1 Pekerjaan Umum
Yang disebut bahan bangunan adalah semua bahan-bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan, sebagaimana tertera dalam rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar-
gambarnya.
Semua bahan bangunan harus berkualitasbaik sesuai syarat-syarat yang tercantum dalam
Peraturan-Peraturan Permukaan Beton pada pengecoran harus dikasarkan dan dibersihkan
terlebih dahulu kemudian disiram air semen yang kental sebelum dilakukan pengecoran
selanjutnya. Panjang Stek Beton batas pengecoran harus cukup untuk menyalurkan gaya
pada tulangan yang bersangkutan dikeluarkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia, AVWI dan
syarat-syarat yang dikehendaki oleh Direksi Pekerjaan, bila ada penyimpangan-
penyimpangan dan apa yang tercantum dalam peraturan-peraturan yang ada.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman72
Kontraktor diharuskan mengirimkan contoh-contoh bahan-bahan bangunan yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan untuk diperiksa dan
diminta persetujuannya. Contoh-contoh mana harus sesuai dengan keadaan bahan-bahan
bangunan yang dimaksud.
Untuk bahan-bahan bangunan yang tidak dipakai harus secepatnya dikeluarkan dari halaman
lokasi pekerjaan, untuk mencegah kemungkinan dipakainya bahan-bahan itu secara sengaja
atau tidak sengaja.
Bahan-bahan bangunan yang sudah ada di lokasi halaman pekerjaan tidak boleh dikeluarkan
lagi dan halaman pekerjaan tanpa seijin dari Direksi Pekerjaan secara tertulis.
4.4.2 Portland Cement
Portland Cement yang dipakai disini adalah merk tertentu yang persetujuannya dari Direksi
Pekerjaan, apabila karena satu dan lain hal merk ini tidak terdapat di pasaran, maka dapat
digunakan Portland Cement merk lain seijin khusus dari Direksi Pekerjaan setelah melalui
test di laboratorium yang berwenang, dan memenuhi syarat yang diminta.
Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan dan diterima dalam keadaan
kemasan tertutup serta asli dari pabrik. Penyimpanan semen dalam gudang harus diletakkan
minimum 30 cm dari lantai atau diberi alas.
4.4.3 Besi Beton
Besi beton yang dipakai dari mutu U-24 sesuai PBI - 1971 berpenampang bulat. Kemampuan
tekuk 180o pegangan dan sifat-sifat lainnya harus sesuai dengan PBI - 1971. Apabila terjadi
kesukaran untuk mendapatkan ukuran besi yang diminta di pasaran, Kontraktor dapat
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman73
mengganti dengan ukuran yang lain dengan kualitas yang sama dan jumlah luas penampang
yang tidak berkurang, melalui ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan.
4.4.4 Bahan Tambahan Addmixture
Bahan-bahan tambahan addmixture dapat digunakan untuk memudahkan pekerjaan
pengecoran, dengan konsultasi dengan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu.
4.4.5 Kerikil untuk Beton
Kerikil yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat seperti apa yang tercantum dalam PBI -
1971 Bab 3 Pasal 3.5.
4.4.6 Pasir Beton
Pasir beton yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan standardPBI-1971 dan mendapat
persetujuan secara tertulis dari Direksi Pekerjaan.
4.5. PEKERJAAN BETON
4.5.1 Umum
Bangunan yang diharuskan mengikuti spesifikasi ini adalah pondasi sebagai tumpuan
jembatan perlintasan pipa,penyangga atau dudukan pipa(trustblock)
4.5.2 Standard
Semua pekerjaan pasangan harus memenuhi standar sebagai berikut :
• Peraturan Umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3
• Semen harus berupa Semen Portland (PC) biasa yang sesuai dengan standar NI-8
sebagaimana dinyatakan dalam PBI-71
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman74
• Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971
• Pada umumnya metode pengujian sesuai dengan PBI 1971 bagian 4.7
1) SEMEN
Jenis atau tipe semen yang dipakai adalah semen jenis type I yaitu jenis semen untuk
penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus.
Apabila kontraktor akan menggunakan tipe atau jenis semen lain, harus memperoleh
persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan.
Kontraktor harus membawa contoh semen yang memenuhi persyaratan dan contoh ini akan
dipakai sebagai pedoman dalam pengadaan semen.
Merk semen yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan dan
harus dilengkapi dengan pengujian atau sertifikat dari pabrik semen yang bersangkutan.
Sebelum pengadaan dilaksanakan, merk semen yang ada akan dipakai harus memperoleh
persetujuan secara tertulis dari Direksi Pekerjaan.
2) AGREGAT HALUS (PASIR)
Agregat halus alams ebagai hasil desintegrasi alami dari batu-batuan atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah.
Agregat halus yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam, keras dan kekal.
• Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 %, yang ditentukan
terhadap berat kering.
• Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-nahan organis terlalu banyak, untuk
membuktikan harus diadakan percobaan warna dari Abrams-Harder.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman75
• Gradasi agregat halus harus baik dan memenuhi pasal 3.1. ayat 5 PBI – 71.
• Pasir dari laut tidak boleh digunakan.
Sebelum pengadaan agregrat halus dilakukan, Kontraktor harus membawa contoh bahan
yang sudah diadakan pengujian di Laboratorium Bahan Konstruksi Bangnan yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Contoh bahan itu akan dipakai sebagai pedoman pengiriman agregat halus di lapangan.
Apabila ada perbedaan antara agregat halus di lapangan dengan contoh yang ada, maka
agregat halus tersebut harus secepat mungkin disingkirkan dari lapangan supaya tidak
terjadi kekeliruan pemakaian, batas waktu yang diijinkan untuk menyingkirkan bahan
tersebut adalah 24 jam setelah perintah untuk disingkirkan dikeluarkan.
3.) AGREGAT KASAR
Agregat kasar berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa
batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. Agregat kaar yang digunakan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras atau tidak berpori dan kekal.
• Kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 1 % yang ditentukan terhadap berat kering.
• Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat reaktif
alkali.
• Gradasi agregat kasar harus baik atau memenuhi pasal 3,4 ayat 6 PBI – 71. Ukuran
besar butir nominal maksimum agregat kasar harus melebihi nilai berikut :
o 1/5 jarak terkecil antara samping dan cetakan.
o 1/3 tebal plat.
o 3/4 jarak minimum atau barang tulangan.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman76
Sebelum pengadaan agregat kasar dilakukan, Kontraktor harus membawa contoh bahan
yang sudah diadakan pengujian di laboratorium Bahan Bangunan yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan, untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Contoh bahan itu akan dipakai sebagai pedoman pengiriman agregat kasar di lapangan.
Apabila ada perbedaan antara agregat halus di lapangan dengan contoh yang ada, maka
agregat kasar tersebut harus secepat mungkin disingkirkan dari lapangan supaya tidak
terjadi kekeliruan pemakaian, batas waktu yang diijinkan untuk menyingkirkan bahan
tersebut adalah 24 jam setelah perintah untuk disingkirkan dikeluarkan.
4.) AIR
Air yang akan dipakai untuk pembuatan dan perawatan beton harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
Air tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan
organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton atau baja tulangan.
Air yang tidak dapat diminum tidak boleh dipakai untuk pembuatan beton.
Air yang akan dipakai untuk pembuatan dan perawatan beton harus diadakan
pemeriksaan di Laboratorium untuk membuktikan apakah air yang akan dipakai
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
5.) BAJA TULANGAN
Baja tulangan yang akan dipakai harus memenuhi standar mutu yang disyaratkan dalam PBI -
71. Untuk membuktikan bahwa baja tulangan tersebut sesuai standar mutu yang
disyaratkan, maka diharuskan diuji di Laboratorium Bahan Konstruksi Bangunan yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman77
Contoh baja tulangan dan hasil pengujian dari Laboratorium diberikan kepada Direksi
Pekerjaan yang akan digunakan untuk pedoman pengadaan baja tulangan.
Bentuk baja tulangan dapat berupa tulangan polos maupun tulangan yang diprofilkan
(deform), asal memenuhi standar mutu yang disyaratkan. Tulangan polos diartikan batang
prismatis berpenampang bulat, persegi, lonjong dan lain-lain dengan permukaan licin.
Tulangan diprofilkan (deform) diartikan batang prismatis atau puntir yang permukaan diberi
rusuk-rusuk yang terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang.
Kawat pengikat yang dipakai dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang telah
dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepu seng. Sebelum kawat pengikat ini dipakai di
lapangan, Kontraktor harus membawa contoh bahan utuk dimintakan persetujuan dari
Direksi Pekerjaan.
4.5.3 Pemeriksaan Bahan
Semua bahan yang akan dipakai seperti yang disebutkan di atas harus dilakukan pengetesan
di Laboratorium Bahan Konstruksi Bangunan yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
4.5.4 Penyimpanan Bahan Konstuksi
Dalam pengangkutan semen ke tempat penyimpanan (gudang) di tempat pelaksanaan harus
dijaga agar semen menjadi lembab. Semen harus disimpan di dalam gudang, sedemikian
rupa sehingga terjamin tidak akan rusak dan atau tercampur dengan bahan-bahan lain.
Semen dari berbagai jenis harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mungkin semen
dan jenis yang satu bertukar dengan jenis yang lain.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman78
Pada pemakaian semen yang dibungkus, penimbunan semen yang didatangkan baru, tidak
boleh dilakukan di atas timbunan semen yang sudah ada dan pemakaian semen harus
dilakukan menurut urutan pengiriman.
Apabila semen telah disimpan lama dan atau mutunya diragukan, maka sebelum dipakai
harus dibuktikan terlebih dahulu bahwa semen tersebut masih memenuhi syarat.
Agregat harus ditimbun di tempat pekerjaan sedemikian rupa sehingga pengotoran oleh
bahan-bahan lain dan atau pencampuran satu sama lain dapat dicegah. Penggunaan bak-bak
bahan yang berlantai sangat dianjurkan untuk mencegah terbawanya tanah bawah pada
waktu pengambilan bahan.
Batang-batang tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah. Batang-batang
tulangan dari berbagai jenis baja harus diberi tanda dan ditimbun terpisah dari jenis satu
dengan jenis lainnya, sehingga tidak memungkinakan tidak kemungkinan tertukar.
Penimbunan baang-batang tulangan di udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang
harus dicegah.
4.5.5 Adukan Percobaan
Kontraktor harus menyerahkan jauh hari sebelum pengujian dilaksanakan, data berikut ini
untuk rencana adukan tiap kelas beton.
• Usulan distribusi ukuran butiran agregat halus.
• Usulan distribusi ukuran butiran kasar.
• Asal agregat halus dan kasar.
• Pengolahan adukan.
• Kandungan semen.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman79
• Perbandingan air dan semen.
• Usulan Slump.
• Bahan aditif jika ada.
Dari adukan yang diusulkan, harus diambil kubus uji sebagai berikut :
• Untuk setiap kelas beton, harus dibuat 6 kubus diuji pada umur 7 hari dan tiga kubus
lagi diuji pada 28 hari.
• Pada tiap umur pengujian, kekuatan kubus tidak lebih rendah dari 1 1/3 kali kekuatan
kubus uji yang disyaratkan.
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan
untuk disetujui mengenai detail lengkap pengujian ini bersama dengan analisa gradasi dan
perhitungan rencana campuran (mix design). Kontraktor tidak boleh melakukan pengecoran
bagian manapun sebelum campurannya disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Direksi Pekerjaan
berwenang untuk meminta agar Kontraktor menyerahkan hasil pengujian, pada tenggang
waktu tertentu, dari beton yang dicor dalam pekejaan. Kontraktor harus sudah
memperhitungkan biayanya dalam pembayaran.
4.5.6 Kelas Beton
Uraian I = K = 225 II = K = 175 III
Kekuatan kubus karakteristik (150 x 150 x
150) mm 28 hari yang ditentukan22,5 kg/cm2 175 kg/cm2 - kg/cm2
Ukuran agregrat maksimum 25 mm 25 mm 30 mm
Kandungan semen minimum 325 kg/cm2 325 kg/cm2 - kg/cm2
Perbandingan campuran percobaan pertama
semen : Agregat halus : agregat kasar1 : 11,5 : 2,5 1 : 2 : 3 1 : 3 : 6
Basic Slump maks./Minimum (umum) 75/50 75/50 -
Reviasi standard permulaan 65 N/cm2 65 N/cm2 -
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman80
Perbandingan campuran yang diberikan diatas telah diperkirakan guna mencapai kekuatan
yang disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecoran. Dengan ketentuan bahwa bahan
yang dipakai bermutu baik dan pengawasan dilakukan dengan baik. Meskipun demikian,
semua campuran beton yang akan dipakai di lapangan sebelumnya harus sudah diadakan
pengadaan di laboratorium.
Beton hendaknya dinilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas
tertentu lebih menentukan dari pada perbandingan campuran yang diperlihatkan.
Jika ternyata persyaratan kekuatan tidak memenuhi, Direkksi Pekerjaan berwenang untuk
memperbaiki perbandingan campuran, atas biaya Kontraktor untuk mencapai kekuatan
rencana.
4.5.7 Pengujian Beton Dan Bahan-Bahan Beton
Pada umumnya, metode pengujian harus sesuai dengan PBI 1971 bagian 4,7 dan dapat juga
mencakup pengujian slump dan tekan. Jika tidak memenuhi persyaratan percobaan slump,
adukan yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari lapangan oleh
Kontraktor. Jika pengujian tekan gagal, harus ditetapkan prosedur perbaikan sebagaimana
diuraikan dalam PBI 1971.
Percobaan kubus harus ditempatkan dalam instruksi dari Direksi Pekerjaan, tetapi sekurang-
kurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3 dan minimum 3 kubus tiap hari.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman81
Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi yang sama dengan kondisi yang
sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 28 hari menurut keputusan Direksi Pekerjaan.
Biaya percobaan ini akan dibebankan pada Kontraktor.
4.5.8 Pengontrolan Mutu Beton Dan Pengujian Kekuatan Lapangan
Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan beton seragam, yang
memiliki kekuatan serta sifat-sifat lainnya sebagaimana yang telah ditetapkan. Untuk ini,
Kontraktor harus menyediakan dengan biaya sendiri, serta mempergunakan alat penimbang
sistem volumetik yang akurat untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk mengaduk
dan mencor beton serta peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian
sebagaimana mestinya atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan. Semen dan semua agregat
harus diukur dan ditetapkan proporsinya menurut berat. Pengadaan yang memakai kantung
semen yang tidak diperbolehkan.
4.5.9 Penolakan Beton
Jika pengujian kekuatan tekan dan suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar yang
ditetapkan, maka Direksi Pekerjaan berwenang untuk menolak seluruh pekerjaan beton dari
mana kubus tersebut diambil.
Direksi Pekerjaan juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, poros atau
permukaan akhirnya tidak baik. Dalam hal ini Kontraktor harus menyingkirkan beton yang
ditolak tersebut dan mengganti menurut instruksi dari Direksi Pekerjaan sehingga hasilnya
menurut penilai Direksi Pekerjaan sudah memuaskan.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman82
Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat, kecuali air yang
boleh diukur menurut volume. Agregat halus dan agregat kasar harus diukur secara terpisah
dengan alat penimbang yang disetujui, yang memenuhi ketepatan 1 %. Pengukuran
volume dapat dilaksanakan dan memperoleh ijin Direksi Pekerjaan.
Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan dan mengukur air yang ditambahkan
serta metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan jauh sebelum
beton di cor.
4.5.10 Pengadukan Beton
Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengecoran.
Pengadukan beton harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan bila mungkin,
harus diatur sedemikian rupa sehingga seluruh operasi dapat dilihat dari satu titik dan
diawasi serta dicek oleh pengawas. Pengadukan dengan tangan tidak diijinkan.
4.5.11 Pengangkutan Beton
Pengangkutan adukan beton harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Pengangkutan beton yang telah diaduk dari tempat pengadukan ke tempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang mana dapat mencegah segregasi dan
kehilangan bahan-bahan (semen, air dan agregat halus).
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran dengan
perantaraan talang-talang miring hanya dapat dilakukan setelah disetujui secara
tertulis oleh Direksi Pekerjaan, Direksi Pekerjaan akan mempertimbangkan
persetujuan penggunaan talang miring ini. Setelah mempelajari usulan dari
Kontraktor mengenai, kemiringan dan panjang talang.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman83
Adukan beton harus sudah dicor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan air
dimulai. Jangka waktu ini dapat memperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton
digerakkan dengan kontinu secara mekanis, jangka waktu ini harus diperhatikan
apabila diperlukan waktu pengangkutan yang lama atau panjang. Apabila dibutuhkan
jangka waktu pengangkutan yang lebih lama atau panjang dari ketentuan-ketentuan
di atas, maka harus dipakai bahan penghambat pengikatan yang berupa bahan
pembantu. Penggunaan bahan pembantu ini harus mendapat ijin secara tertulis oleh
Direksi Pekerjaan. Pengangkutan beton ini harus terlindung terhadap cuaca buruk
seperti suhu yang panas, hujan ataupun angin yang kencang yang dapat
mempengaruhi penguapan air secara cepat dalam campuran beton.
4.5.12 Pengecoran Beton
Pengecoran beton di bagian manapun boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah, acuhan
dan pekerjaan persiapan setelah selesai dikerjakan sesuai dengan spesifikasi dan harus
mendapat persetujuan secara tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Kontraktor harus memberikan usulan rencana kerja pengecoran yang meliputi volume
pekerjaan, kapasitas produksi adukan beton dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan. Usulan ini harus mendapat persetujuan dari
Direksi Pekerjaan.
4.5.12.1 Persiapan Pengecoran
Semua peralatan, material dan tenaga kerja harus siap di lapangan sebelum pengecoran ini
dimulai. Permukaan sebelah dalam dari acuan dimana akan dilaksanakan pekerjaan
pengecoran harus benar-benar bersih dari kotoran-kotoran yang berupa bahan lepas.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman84
Apabila acuan terbuat dari bahan yang diperkirakan akan menyerap air yang banyak, maka
acuan itu harus dibasahi dahulu hingga jenuh, sehingga dalam adukan campuran beton tidak
habis terserap pada acuan.
Tulangan-tulangan harus dibersihkan dari karat, penempatan tulangan harus sesuai dengan
gambar. Rencana, beton deking harus sudah terpasang dengan benar dan keseluruhannya
ini harus mendapat ijin dari Direksi Pekerjaan.
Apabila akan memakai bahan pembantu dengan maksud untuk mempermudah pelepasan
acauan setelah beton mengeras, harus betul-betul diperiksa sehingga tidak menggangu
pelekatan antara besi dan beton.
Apabila beton akan dicorkan di atas bidang-bidang beton lama, maka bidang beton lama
tersebut harus dikasarkan terlebih dalam dan dibersihkan dari kotoran yang melekat dan
harus disiram dengan air sampai jenuh. Sesaat sebelum pengecoran beton baru dilaksanakan
bidang-bidang kontak beton lama telah disapu dengan spesi mortar dengan campuran yang
sesuai dengan betonnya, mortar ini dapat diganti dengan menggunakan lem betonnya,
penggunaan lem beton ini harus mendapat ijin dari Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan persiapan ini harus diperiksa bersama-sama antara Kontraktor dan Direksi
Pekerjaan, hasil pemeriksaan ini akan dibuat berita acara yang sudah disiapkan oleh
Kontraktor.
4.5.12.2 Pelaksanaan Pengecoran
Pengecoran beton hanya diperbolehkan pada siang hari, kecuali kalau diijinkan oleh Direksi
Pekerjaan dilaksanakan pada malam hari. Apabila pengecoran dilaksanakan pada malam
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman85
hari, perlengkapan pengecoran, penerangan dan lain-lain yang diperlukan harus disiapkan
sehingga pekerjaan pengecoran menghasilkan mutu yang sebaik-baiknya.
Pengecoran sebaiknya dilaksanakan segera mungkin setelah selesai pengadukan dan
sebelum terjadi proses pengikatan. Penundaan pengecoran dalam hal masih diijinkan dalam
batas-batas beton masih dapat dikerjakan dengan baik tanpa penambahan air. Pengecoran
dan pengerjaan beton harus diselesaikan dalam waktu 20 menit sesudah dari mixer, kecuali
diberikan bahan-bahan pembantu yang bersifat memperlambat proses pengerasan.
Pelaksanaan pengecoran beton hendaknya dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
pemisahan bahan (Segregation) dan pengerjaan kembali beton yang telah selesai dicor.
Adukan beton tidak diperbolehkan dijatuhkan dengan ketinggian lebih dari 1,5 m tetapi jika
bagian pekerjaan tertentu memerlukan agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi, maka alat-
alat dan metoda yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan
juga tidak boleh menimbun beton dalam jumlah besar di suatu tempat dengan maksud
untuk kemudian meratakannya sepanjang acuan.
Lubang-lubang drainase dan sebagainya yang harus dibuat seperti apa yang ditujukan dalam
gambar ataupun atas perintah Direksi Pekerjaan harus dibuat dari bambu atau batang pisang
atau bahan lainnya dengan diameter 5 – 7,5 cm dan harus dipersiapkan sebelum
pelaksanaan pengecoran.
Untuk beton dengan mutu lebih besar dari K-225 atau beton-beton dengan persyaratan
kekuatan yang tinggi, pengecoran harus dilakukan secepatnya sesudah selesai pengadukan.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman86
Untuk dinding beton, pengecoran dilakukan secara lapis-lapis horizontal dengan tebal pada
umumnya diambil 30 cm menerus ke seluruh panjangnya sampai dengan pengakhiran yang
disokong oleh acuan yang kokoh atau konstruksi khusus (construction joints) seperti yang
diperlihatkan pada gambar rencana.
Beton, acuan dan atau tulangan yang menonjol keluar harus dicegah dari kemungkinan kena
sentuhan atau getaran yang dapat membahayakan daya ikatnya dengan beton.
Dalam pelaksanaan pengecoran yang perlu diperlihatkan suhu tempat pengecoran tidak
boleh lebih dari 38oC atau di bawah hujan lebat tanpa adanya usaha-usaha untuk
melindunginya. Kalau pengecoran akan dilaksanakan pada suhu tinggi, Kontraktor harus
memperhitungkan kehilangan air pada adukan akibat penguapan pada saat transport
ataupun pada saat penguapan. Kalau di tempat pengecoran lebih besar dari 38oC, maka
dapat dipakai cara-cara sebagai berikut :
Semua persediaan agregat, air dan tangki penimbunannya dan juga mesin pengaduk
harus dilindungi dari sinar matahari.
Agregat didinginkan secara kontinu dengan air bila mungkin.
Air yang digunakan dapat didinginkan dengan menambah air pada tangki
penimbunan jika diperlukan.
Atau cara-cara lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Dalam pengecoran ini, Kontraktor harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal, waktu
dan kondisi pengecoran beton pada tiap bagian pekerjaan. Catatan ini harus tersedia untuk
diperiksa oleh Direksi Pekerjaan setiap saat.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman87
4.5.12.3 Pemadatan Beton
Selama proses pengecoran berlangsung, maka beton harus dipadatkan dengan alat mekanis
(vibrator) kecuali jika Direksi Pekerjaan mengijinkan pemadatan dengan menggunakan
tenaga manusia maka dapat dilakukan dengan cara memukul-mukul acuan dari sebelah luar,
mencocok-cocok atau menusuk-nusuk adukan beton secara kontinu. Ketelitian ini, dalam hal
ini sangat perlu diperhatikan agar semua terisi, sela-sela diantara dan sekeliling tulangan
terpenuhi tanpa menggeser kedudukan tulangan dan sebagainya, membuat agar permukaan
menjadi rata dan halus, mengeluarkan gelembung-gelembung udara serta mengisi semua
rongga-rongga. Tenaga-tenaga yang mengerjakan pekerjaan ini harus telah banyak
pengalaman dan pelaksanaan pemadatan dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan
atau manual.
Dalam hal pemadatan beton dilakukan dengan alat-alat pengebor, harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Jarum penggetar harus dimasukkan ke dalam adukan kira-kira vertikal, tetapi dalam
keadaan khusus boleh miring sampai 45o.
Selama penggetaran, jarum tidak boleh digerakkan ke arah horisontal karena hal ini
akan menyebabkan pemisahan bahan-bahan.
Jarum penggetar tidak diperbolehkan mengenai cetakan atau bagian beton yang
sudah mulai mengeras.
Lapisan yang digerakkan tidak boleh lebih panjang dari jarum atau antara 30 – 50 cm.
Oleh karena itu apabila pengecoran pada bagian-bagian konstruksi yang sangat tebal
harus dilakukan lapis demi lapis, sehingga tiap-tiap lapis dapat dipadatkan dengan
baik
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman88
Jarum penggetar ditarik dari adukan beton apabila adukan mulai tampak mengkilap
sekitar jarum, pada umumnya tercapai setelah 30 detik. Penarikan jarum ini tidak
boleh dilakukan terlalu cepat, agar rongga bekas jarum dapat diisi penuh lagi dengan
adukan.
Jarak antara pemasukan jarum harus dipilih sedemikian rupa sehingga daerah-aerah
pengaruhnya saling menutupi.
Jenis vibrasi yang dapat digunakan adalah external dan lateral vibrator, penggunaan masing-
masing jenis harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Jumlah minimum internal vibrator untuk memadatkan beton diberikan pada tabel dibawah
ini :
Kecepatan mengecor Beton Jumlah alat
4 M3/jam
8 M3/jam
12 M3/jam
16 M3/jam
20 M3/jam
2
3
4
5
6
Dianjurkan Kontraktor selalu menyediakan vibrator cadangan apabila ada kerusakan
vibrator, maka pekerjaan tertunda.
4.5.13 Lantai Kerja
Beton bertulang tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan tanah, kecuali jika
ditetapkan lain, maka harus dibuat lantai kerja minimum setebal 50 mm, kelas III, di atas
tanah sebelum tulangan beton ditempatkan atau dipasang.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman89
4.5.14 Spesi Semen (Cement Mortar)
Spesi harus terdiri dari satu bagian semen berbanding sejumlah bagian agregat halus yang
sudah ditetapkan dan ditambah air bersih sedemikian rupa sehingga dihasilkan campuran
akhir yang konsistensi plastisnya disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Spesi harus diaduk pada
suatu landasan kayu atau logam dalam jumlah kecil menurut keperluan dan setiap spesi-
spesi yang sudah mulai mengeras dan telah dicampur dalam waktu lebih dari 30 menit tidak
boleh dipakai dalam pekerjaan. Spesi yang sudah mengeras sebagian tidak boleh diolah lagi
untuk dipakai.
4.5.15 Perlindungan Dan Pengeringan Beton
Untuk mencegah pengeringan bidang-bidang beton selama paling sedikit 2 minggu, beton
harus dibasahi terus menerus, antara lain dengan menutupinya dengan karung-karung
basah. Pada pelat-pelat atap pembahasan terus menerus ini harus dilakukan dengan
merendamnya atau menggenanginya dengan air. Pada hari-hari pertama sesudah selesai
pengecoran, proses pengerasan tidak boleh diganggu. Sangat dilarang untuk
mempergunakan lantai yang belum cukup mengeras tempat penimbunan bahan-bahan atau
sebagai jalan untuk mengangkut bahan yang berat.
4.5.16 Pengerjaan Permukaan Beton
Selama dilaksanakan penataan permukaan atas beton yang dicor setempat, permukaan yang
dihasilkan harus datar dengan hasil akhir yang rata tetapi masih bertekstur kasar. Sebelum
pengerasan pertama dimulai, permukaan tersebut harus diratakan lagi sesudah semen
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman90
(trowelling) dimana perlu untuk menutup retakan-retakan dan mencegah timbulnya celahan
yang berlebihan pada permukaan yang terbuka.
4.5.17 Siar-Siar Konstruksi
Semua siar konstruksi dalam beton harus dibentuk rata horizontal atau vertikal. Siar-siar
tersebut harus berakhir pada bekisting yang kokoh yang ditunjang dengan baik, jika perlu, di
bor guna melewati penulangan. Bila pekerjaan pengecoran ditunda sampai beton yang
sudah dicor mulai mengeras, maka dianggap terdapat siar konstruksi. Jika diperlukan siar
konstruksi ditempat yang lain dari pada yang telah disetujui, karena terjadi kerusakan alat
atau dasar lain yang tak terduga, harus disediakan penopang tegak lurus pada garis
tegangan-tegangan utama, tetapi jika lokasinya dekat tumpuan suatu pelat atau balok, atau
di tempat lain yang dianggap tidak menguntungkan oleh Direksi Pekerjaan, maka beton yang
sudah dicor harus dipecah kembali dan disingkirkan sehingga dicapai suatu lokasi yang cocok
untuk siar konstruksi sebagaimana disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Jika beton kurang dari 3 hari umurnya, permukaan tersebut harus disiapkan dengan
pengikatan seluruhnya, tetapi jika umurnya sudah lebih dari 3 hari atau sudah terlalu keras,
permukaan tersebut harus dilukai secara ringan atau ditembus dengan pasir (band blasted)
untuk memperlihatkan agregat.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman91
4.5.18 Bekisting
4.5.18.1 Pembuatan
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat hingga dinilai memuaskan oleh Direksi
Pekerjaan. Kontaktor harus menyerahkan rencananya untuk disetujui, dalam jangka waktu
yang cukup sebelum dimulai.
Semua bekisting harus diperkuat dengan klam dari balok-balok kecil dan harus yang kuat
serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan.
Dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah
diolah dengan baik. Semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran.
Agar beton tidak menempel pada bekisting, bagian permukaan dalam bekisting diberi selapis
minyak yang jenisnya sudah disetujui, sebelum beton dicorkan. Minyak pelumas baik yang
sudah atau belum dipakai tidak boleh dipakai untuk maksud ini. Harus diperhatikan agar besi
tulangan tidak terkena bahan pelapis semacam ini.
Pengikat baja untuk di dalam atau blok antara (specer) yang sudah disetujui boleh dipakai.
Bagian dari pengikat atau perantara yang ditanam permanen dalam beton sekurang-
kurangnya harus berjarak 50 mm dari permukaan akhir beton. Setiap lubang dalam
permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau perantara harus ditutup dengan rapi
setelah bekisting dibuka dengan spesi semen yang campuran serta konsistensinya sama
dengan mutu beton induknya.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman92
Semua permukaan beton yang terbuka harus halus, maka bekisting harus dilapisi dengan
triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui Direksi Pekerjaan. Sebelum memasang kayu
bekisting, Direksi Pekerjaan akan memilih panil. Kayu lapis yang ditolak oleh Direksi
Pekerjaan harus disingkirkan. Direksi Pekerjaan sama sekali tidak bertanggung jawab atas
mutu permukaan akhir setelah memberikan persetujuan atas bekisting.
Semua sudut-sudut kolom, balok dan tembok yang terbuka harus diberi alur 15 mm kecuali
jika ditetapkan lain pada gambar rencana. Bekisting untuk kolom dan dinding harus diberi
lubang agar kotoran, debu dan benda lainnya dapat disingkirkan sebelum beton dicorkan.
Beton di bagian manapun tidak boleh dicorkan sebelum bekistingnya diperiksa dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
4.5.18.2 Pembukaan
Pembukaan bekisting harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
kerusakan pada beton. Bekisting tidak boleh dibuka sebelum beton mencapai kekuatan yang
cukup untuk menahan tegangan-tegangan yang timbul akibat pembukaan dan jika
diperlukan Kontraktor harus membuktikannya sehingga dianggap memuaskan oleh Direksi
Pekerjaan.
Jangka waktu minimum antara pengecoran dan pemadatan beton dengan pengangkatan
bekisting adalah 3 hari, namun demikian hal ini tidak membebaskan Kontraktor dari
kewajibannya untuk menunda pengangkatan bekisting sampai beton mencapai kekuatan
yang memadai. Kontraktor harus bertanggung jawab dan wajib memperbaiki semua
kerusakan yang timbul akibat pengangkatan bekisting yang terlalu dini, atas biaya sendiri.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman93
Jika setelah pengangkatan bekisting ternyata sarang laba pada beton atau cacat lainnya,
harus segera dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan. Perbaikan atau pengerjaan apapun tidak
boleh dilakukan tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Setelah struktur selesai, semua
bekisting harus dibongkar seluruhnya, namun demikian, pembongkaran tidak boleh
dikerjakan tanpa adanya persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
4.5.19 Penulangan
4.5.19.1 Umum
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak, gemuk, cat debu atau
zat lainnya yang dapat mengganggu perlekatan yang sempurna antara tulangan dan beton.
Jika diinstruksikan oleh Direksi Pekerjaan, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum
dipakai.
Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Baja tulang sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984 atau yang
setara untuk baja tulangan ukuran sedang yang polos.
Baja tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang sesuai dengan SII 0136 1984 atau
setara baja ulir bertegangan tinggi. Tegangan leleh baja tulangan bertegangan tinggi
minimum 4000 kg/cm2 dan perpanjangannya harus lebih dari 16 %.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman94
4.5.19.2 Penyimpanan
Baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberi alas dari muka tanah
atau air yang tergenang serta harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan dan karat.
4.5.19.3 Penekukan Penulangan
Pada tahap awal pekerjaan, Kontraktor harus mempersiapkan daftar tekukan (bending
schedule) yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Semua baja tulangan harus semua ditekuk secara tepat menurut bentuk dan dimensi yang
diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan PBI – 71 atau yang setara serta dipasang
pada posisi yang tepat seperti diperlihatkan pada gambar sehingga beton deking yang
ditetapkan dapat dipenuhi di semua tempat. Baja harus ditekuk dengan alat yang disetujui.
Tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan dengan cara yang dapat menimbulkan
kerusakan tulangan yang mempunyai lengkungan atau lekukan yang tidak sesuai dengan
gambar tidak boleh dipakai.
Harus diperhatikan agar panjang keseluruhan dari tulangan yang mempunyai banyak
tekukan, tepat dan sesudah penekukan dan pemasangan batang baja tetap di tempat tanpa
timbul lengkungan atau puntiran. Bila diperlukan satu radius untuk tekukan atau
lengkungan, maka dikerjakan dengan sebuah penjepit (pin) yang mempunyai diameter 4 kali
besar diameter batang yang ditekuk.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman95
4.5.20 Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat pada posisi yang diperlihatkan pada gambar dan
harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan beton atau gantungan
logam menurut kebutuhan, dan pada persilangan diikat dengan kawat baja yang pilar dingin
dengan diameter tidak kurang dari 1,6 mm, ujung-ujung kawat harus diarahkan ke bagian
tubuh utama beton.
Baja tidak boleh ditumpu dengan penahan logam yang menonjol hingga ke permukaan
beton, pada tumpuan kayu atau kepingan-kepingan agregat kasar.
Bila pengatur jarak dari spesi pra cetak untuk mengatur tebal beton deking sekurang-
kurangnya harus mempunyai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang ditetapkan untuk
beton yang sedang dicor dan harus sekecil mungkin. Blok-blok ini harus dikencangkan
dengan kawat yang ditanam didalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum dipakai.
Selama pengecoran berlangsung, seorang pemasang tulangan yang ahli harus berada
ditempat untuk mengecek, menyesuaikan dan memperbaiki tulangan.
Tulangan yang untuk sementara dibiarkan menonjol keluar dari beton pada siar konstruksi
atau lainnya tidak boleh ditekuk selama pengecoran ditunda kecuali diperoleh persetujuan
Direksi Pekerjaan.
Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan dengan teliti dari beton yang
sudah mengering atau mengering sebagian yang mungkin menempel dari pengecoran
sebelumnya.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman96
Sebelum pengecoran, seluruh tulangan yang sudah dipasang pada tiap bagian pekerjaan
harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Pemberitahuan kepada Direksi Pekerjaan untuk
melakukan pemeriksaan harus disampaikan dalam tenggang waktu yang cukup.
Jarak minimum dari permukaan suatu batang termasuk sengkang ke permukaan beton
terdekat harus sesuai dengan gambar untuk tiap bagian pekerjaan.
4.5.20.1 Toleransi untuk Beton yang tidak Terbuka
Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok atau dinding atau pelat harus tepat
dalam batas-batas toleransi 10 mm, tetapi akumulasi toleransi tidak diperbolehkan.
4.5.20.2 Toleransi untuk Beton dengan Muka Halus
Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0,6 cm, posisi bagian struktur dan
maksimum 0,3 cm untuk ukuran bagian struktur. Pergeseran papan bekisting pada siar-siar
tidak boleh melebihi 0,1 cm dan perbedaan garis sepadan (aligment) bagian struktur harus
dalam batas 0,1 %. Akumulasi toleransi tidak diperbolehkan.
4.5.20.3 Kemiringan Plat Lantai
Semua kemiringan plat lantai sebagaimana ditunjukkan pada gambar harus dihitung dari
tebal minimum plat lantai yang diperlukan bagian bawah dari plat lantai yang miring harus
horisontal.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman97
4.5.20.4 Cacat Pada Beton
Walaupun hasil uji kubus sudah memuaskan, Direksi Pekerjaan tetap berhak untuk menolak
beton yang ternyata memiliki salah satu atau lebih dari cacat berikut :
Beton tidak sesuai bentuk atau posisinya dengan yang diperlihatkan pada gambar.
Beton tidak tegak lurus menurut ketentuan.
Beton mengandung kayu atau benda asing lainnya.
Direksi Pekerjaan harus memeriksa semua permukaan beton setelah bekisting dilepas dan
sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya pada permukaan beton. Setiap permukaan yang
terlihat bersarang laba tetapi diterima Direksi Pekerjaan harus diisi dengan bahan grouting
yang tidak susut yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan harus dikerjakan hingga mencapai
permukaan yang benar dengan memakai kikir.
4.5.20.5 Pekerjaan Bekisting untuk Finishing
Untuk menghasilkan permukaan akhir yang halus, Kontraktor harus melakukan percobaan
bekisting beton untuk permukaan halus. Percobaan ini akan dilakukan pada balok fondasi
dan kepada tiang menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.
Jika percobaan ini tidak memenuhi standar beton muka sebagaimana disebutkan dalam
spesifikasi ini. Kontraktor harus selanjutnya melakukan percobaan lagi sampai dihasilkan
standar beton muka halus yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Rencana Kontraktor untuk percobaan ini harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dalam
jangka waktu yang cukup lama sebelum pekerjaan beton dimulai.
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman98
4.5.21 Pengujian Struktur Hidrolis
4.5.21.1 Umum
Pengujian struktur hidrolis untuk membuktikan bahwa beton yang dihasilkan benar-benar
tidak tembus air harus dilakukan pada instalasi pengolahan air, tangki pemecah tekanan dan
konstruksi lain yang akan terisi air.
4.5.21.2 Metode
Setelah bekisting dilepas, semua dinding harus bersih dari timbunan supaya kebocoran pada
dinding dapat diketahui dengan jelas. Sebelum pelaksanaan pengujian ini, tidak boleh
dilakukan pengecatan.
Setiap bagian konstruksi harus diisi air bersih dalam pengujian ini dan dibiarkan terisi
sekurang-kurangnya 48 jam. Ketinggian air selama waktu tersebut harus diamati dan tidak
boleh terlihat adanya penurunan muka air. Penurunan maksimum yang diijinkan selama 24
jam adalah 1 cm.
4.5.21.3 Perbaikan
Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi adanya
kebocoran. Bila kebocoran melebihi nilai penurunan maksimum yang diijinkan, Kontraktor
harus mengadakan perbaikan secara umum atas biaya sendiri. Setelah perbaikan selesai,
metode pengujian hidrolis harus diulang sebagaimana diuraikan pada bagian ini.
Pengujian tidak perlu diulang jika :
S p e s i f i k a s i T e k n i s P e r l i n t a s a n P i p a
Halaman99
Tidak terlihat adanya kebocoran.
Penurunan taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm.
Perbaikan tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan dengan, misalnya sumber air
dari Expandite atau produk lain yang disetujui Direksi Pekerjaan. Semua bahan harus dipakai
dan diterapkan tepat sesuai dengan petunjuk dari pabrikan.
Siak Sri indrapura, Maret 2015
Ditetapkan, Oleh :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
KABUPATEN SIAK
BASRIANSYAH, ST. MT
NIP. 19700201 200212 1 006