metode riset1
DESCRIPTION
risetTRANSCRIPT
![Page 1: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/1.jpg)
METODE RISET
OLEH
RAFAEL DOS ANJOS MARQUES
NIM: 12023073
Mata Kuliah: Metode RisetDosen Mata Kuliah: Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM
PPS MM UNIGAMALANG
2014
![Page 2: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/2.jpg)
1
UJIAN AKHIR SEMESTERMata Kuliah : Metode RisetDosen : Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM.
Jawaban soal No. 1
Metode penelitian perlu dipelajari jika seseorang ingin berfikir kritis. Setiap
tenaga professional juga harus selalu dapat meningkatkan dan
mengembangkan profesinya. Untuk itu, mau tidak mau ia harus mempelajari
metodologi penelitian. Metode penelitian memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah dan menghadapi
tantangan lingkungan di mana pengambilan keputusan harus dilakukan
dengan cepat. Ada dua faktor yang mendorong perhatian dalam pengambilan
keputusan yang lebih ilmiah:
Kebutuhan manajemen akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik,
dan
Tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi
kebutuhan ini.
Beberapa referensi mengenai definisi riset adalah sebagai berikut :
Keputusan SA-ITB no.032/sk/k01-SA/2002, Penelitian (Riset) adalah
kegiatan eksplorasi untuk menggali ilmu dan pengetahuan baru yang
dilakukan menurut kaidah dan metodologi yang absah untuk memperoleh
informasi, teori, model melalui eksperimen, ekspedisi, proses penemuan
(discovery & invention)
Hopkins WG (2002), Research is all about addressing an issue or asking and
answering a question or solving problem.(Riset adalah mengirimkan sebuah
isu atau pertanyaan serta menjawab sebuah pertanyaan atau memecahkan
masalah). Hopkins didalam definisi diatas memberikan key word mengenai
apa yang dimaksud dengan Riset atau penelitian. Ada dua kunci penting
dalam sebuah riset yaitu memunculkan sebuah pertanyaan (addressing issue)
dan bagaimana menjawab dan memecahkan masalah tersebut (solving
problem).
![Page 3: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/3.jpg)
2
Burns (1994), Research is a systematic investigation to find answers to a
problem. (Riset adalah investigasi sistematik untuk menemukan jawaban dari
sebuah permasalahan). Burn mendefinisikan riset secara lebih sederhana,
namun sangat mudah dipahami. Intinya adalah bagaimana menjawab sebuah
pertanyaan atau permasalahan yang ada dengan langkah-langkah yang
sistematik.
Kriteria Penelitian yang Baik, mempunyai ciri-ciri:
1. Bersifat kritis dan analitis
2. Memuat konsep dan teori
3. Menggunakan istilah dengan tepat dan definisi yang uniform.
4. Rasional
5. Obyektif
Penelitian yang baik disamping memiliki ciri-ciri tersebut, juga memiliki ciri-
ciri:
Tujuan dan masalah penelitian harus digambarkan secara jelas sehingga
tidak menimbulkan keraguan kepada pembaca.
Teknik dan prosedur dalam penelitian itu harus dijalaskan secara rinci.
Obyektifitas penelitian harus tetap dijaga dengan menunjukkan bukti-
bukti mengenai sample yang diambil.
Kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan penelitian harus
diinformasikan secara jujur dan menjelaskan dampak dari kekurangan
tersebut.
Validitas dan kehandalan data harus diperiksa dengan cermat.
Kesimpulan yang diambil harus didasarkan pada hal-hal yang terkait
dengan data penelitian.
Obyek atau fenomena yang diamati harus betul-betul sesuai dengan
kemampuan, pengalaman, dan motivasi yang kuat dari si peneliti.
Coherency, saling kait mengkait antara bagian yang satu dengan bagian
yang lain, antara paragraf satu dengan yang lain, antara bab yang satu
dengan bab yang lain.
Jawaban Soal No. 2
![Page 4: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/4.jpg)
3
Penelitian yang benar berpedoman pada pandangan Leedy (1997: 5): yang
menyataka bahwa penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara
sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan,
penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap
suatu fenomena. Dan kata proses tersebut menurutnya mengandung maksud
sebagai metodologi penelitian, yang mempunyai delapan karakteristik,
sebagai berikut:
Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub
masalah yang lebih dapat dikelola.
Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis
penelitian yang spesifik.
Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya
untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus.
Jawaban Soal No. 3
Penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah dua pendekatan penelitian yang
umum digunakan peneliti. Kedua pendekatan ini memiliki ciri khas masing-
masing. Ciri tersebut meliputi metode penelitian, jenis dan sumber data, serta
teknik analisa data. Tulisan ini hendak memaparkan hal-hal umum yang ada
dalam konteks dua pendekatan penelitian ini.
Pendekatan Penelitian
Guna menjawab perumusan masalah penelitian yang sudah ditetapkan,
peneliti memilih pendekatan penelitian. Pendekatan ini disesuaikan dengan
kebutuhan pencarian jawaban atas pertanyaan penelitian (perumusan
masalah).
![Page 5: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/5.jpg)
4
Scott W. Vanderstoep and Deirdre D. Johnston menyatakan, kendati
bervariasi, pendekatan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian
besar: Pendekatan Kualitatif dan Pendekatan Kuantitatif. Penelitian
Kuantitatif menekankan pada penilaian numerik atas fenomena yang
dipelajari. Pendekatan Kualitatif menekankan pada pembangunan naratif
atau deskripsi tekstual atas fenomena yang diteliti. Ringkasan perbedaan
kedua pendekatan penelitian ini adalah:
Penelitian eksperimen termasuk penelitian yang didasarkan pada tingkat
kealamiahannya (setting) tempat penelitian selain penelitian survey dan
naturalistik (kualitatif). Pada hakekatnya penelitian eksperimen
(experimental research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap
perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan[1]. Menurut Hadi (1985)
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja
oleh peneliti.[2] Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan
bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan
melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi
terhadap perilaku individu yang diamati.[3] Penelitian eksperimen pada
prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun
hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect
relationship).[4] Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian
![Page 6: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/6.jpg)
5
yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan.[5
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek
penelitian dan menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu
jika dibandingkan dengan tindakan lain atau yang sama sekali tidak
diberikan tindakan dengan kondisi yang terkendalikan.
Dalam penelitian eksperimen dikenal tiga kelompok variabel yaitu variabel
ekperimen (variabel yang diberikan treatment/tindakan), variabel kontrol
atau pembanding dan variabel luar (extraneous variabel) yaitu variabel
pengganggu yang sulit untuk diprediksi dan dikendalikan tetapi
mempengaruhi hasil penelitian[7].
Menurut John W. Creswell (2008) sebelum melakukan penelitian
eksperimen, kita harus memahami karakteristik yang ada pada penelitian
tersebut, yaitu: (1) populasi dipilih secara acak; (2) memiliki variabel
kontrol; (3) treatment (tindakan); (4) hasil dapat diukur dengan instrument
penelitian; (5) membandingkan kelompok variabel; (6) validitas terukur.[9]
Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik yang perlu
diperhatikan dalam penelitian eksperimen, yaitu sampel dipilih secara acak
sehingga hasil penelitian valid dan dapat digeneralisasikan, kemudian adanya
kelompok variabel kontrol (control group) sebagai pembanding dengan
variabel eksperimen (experimental group), adanya tindakan (treatment)
yang dilakukan pada salah satu variabel atau beberapa variabel tetapi
dengan tindakan yang berbeda, selanjutnya dibandingkan antara
variabelnya.
Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan
penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan
dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut.
![Page 7: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/7.jpg)
6
Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:
[11]
1. peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia
akan melakukan penelitian;
2. penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi
yang sama;
3. peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel
yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya;
4. diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang
diberi perlakukan (experimental group).
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang bertujuan menemukan
penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena
yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang
menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara keseluruhan
sudah terjadi.
Penelitian ex post facto secara metodis merupakan penelitian eksperimen
yang juga menguji hipotesis tetapi tidak memberikan perlakuan-perlakuan
tertentu karena sesuatu sebab kurang etis untuk memberikan perlakuan atau
memberikan manipulasi. Biasanya karena alasan etika manusiawi, atau
gejala/peristiwa tersebut sudah terjadi dan ingin menelusuri faktor-faktor
penyebabnya atau hal-hal yang mempengaruhinya.
Kerlinger (1993) mendefinisikan penelitian ex post facto adalah penemuan
empiris yang dilakukan secara sistematis, peneliti tidak melakukan kontrol
terhadap variable-variabel bebas karena manifestasinya sudah terjadi atau
variable-variabel tersebut secara inheren tidak dapat dimanipulasi. Sebagai
contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh merokok terhadap
kemampuan menyerap oksigen dalam darah. Peneliti tidak mungkin
melakukan eksperimen dengan menyuruh orang menghisap beberapa batang
rokok dalam sehari untuk diketahui pengaruhnya terhadap kemampuan
darah dalam mengikat oksigen.
![Page 8: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/8.jpg)
7
Karakteristik Penelitian Ex Post Facto maupun experimental adalah:
1. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
2. Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke
belakang untuk menemukan sebab, hubungan, dan maknanya.
3. Penelitian deskriptif yaitu menjelaskan penemuannya sebagaimana yang
diamati.
4. Penelitian korelasional, mencoba menemukan hubungan kausal
fenomena yang diteliti.
5. Penelitian eksperimental, dan ex post facto dasar logika yang digunakan
dan tujuan yang ingin dicapai sama yaitu menentukan validitas empiris.
Contoh: jika x maka y. Perbedaan antara penelitian eksperimen dan ex
post facto adalah tidak ada kontrol langsung variable bebas dalam
penelitian ex post facto.
6. Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian
eksperimen tidak dapat dilaksanakan. Hal tersebut adalah:
Jika tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor-
faktor yang diperlukan untuk meneliti hubungan sebab akibat secara
langsung
Jika control semua variable kecuali independent tunggal, tidak
realistik, dan artificial, mencegah interaksi yang normal dengan
variable lain yang mempengaruhi.
Jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan tidak praktis,
dari segi biaya dan etik dipertanyakan.
Jawaban Soal No. 4
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian. Pola desain penelitian dalam setiap disiplin ilmu
memiliki kekhasan masing-masing, namun prinsip-prinsip umumnya
memiliki banyak kesamaan. Desain penelitian memberikan gambaran
tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan
untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian.
![Page 9: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/9.jpg)
8
Ruang lingkup desain penelitian terdiri dari:
1. Penentuan judul penelitian
Judul penelitian merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh
pemikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, judul
penelitian bersifat menjelaskan diri dan menarik. Judul itu dirumuskan
dalam bentuk kalimat yang singkat, dapat mengungkap tentang masalah
yang diteliti, tujuan penelitian yang diajukan dan metode penelitian yang
digunakan. Judul penelitian harus menunjukkan variabel (objek
penelitian) atau variabel-variabel yang diteliti.
Untuk merumuskan judul yang baik, perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Ditulis dalam kalimat pernyataan;
b. Jelas, singkat, dan padat;
c. Berisi variabel-variabel yang akan diteliti;
d. Menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang akan
dilakukan;
e. Meliputi sifat/jenis penelitian; dan
f. Untuk penelitian lapangan harus dilengkapi dengan lokasi penelitian
dan tahun, serta objek yang diteliti.
2. Penentuan masalah penelitian
Masalah penelitian itu merupakan pedoman kegiatan penelitian. Dalam
penelitian, masalah berperan untuk mengarahkan kegiatan penelitian.
Tanpa rumusan masalah, peneliti akan kesulitan dalam pelaksanaan dan
penulisan penelitiannya.
Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah
yaitu:
a. Berhubungan dengan judul;
b. Sesuai dengan tujuan penelitian;
![Page 10: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/10.jpg)
9
c. Mengembangkan atau memperluas cara-cara pengujian suatu teori;
d. Memberikan sumbangan terhadap metodelogi penenelitian; dan
e. Menunjukan variabel-variabel yang diteliti.
3. Penentuan tujuan penelitian
Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran
dan target yang ingin dicapai. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan utama
dan tujuan pelengkap. Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul
dan masalah penelitian, sedangkan tujuan pelengkap atau sekunder
sangat tergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, dengan kata
lain lebih bersifat subjektif bagi peneliti.
4. Penentuan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan
diteliti dan harus diuji kebenarannya dalam penelitian. Ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi dalam merumuskan hipotesis yang baik,
antara lain yaitu sebagai berikut:
Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung judul, masalah, dan
tujuan penelitian;
Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris;
Hipotesis harus bersifat spesifik
5. Metodologi Penelitian
Pada bagian ini meliputi:
a. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar
penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan
karakreristik variabel dan tujuan penelitian. Subbab ini menjelaskan
tentang jenis penelitian serta rancangan dan prosedur penelitian.
Ditinjau dari sifatnya, jenis penelitian kuantitatif meliputi penelitian
eksploratif, deskriptif, survei, korelatif, dan komparasi kausal.
![Page 11: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/11.jpg)
10
Rancangan penelitian kuantitatif berupa eksperiment atau non
eksperiment. Ciri khas dari desain eksperimen adalah memanipulasi
variabel penelitian, sedangkan rancangan penelitian noneksperimen
adalah rancangan penelitian yang memotret variabel secara apa
adanya. Prosedur penelitian kuantitatif menjelaskan langkah-
langkah penelitian yang akan dilaksanakan secara sistematis.
b. Populasi, Sampel, dan Sampling Penelitian
Bagian ini menguraikan populasi, sampel dan teknik sampling. Untuk
penelitian yang tidak menggunakan sampel, maka tidak perlu
memaparkan sampel dan teknik sampling. Jika penelitian
mempertimbangkan penggunaan sampel maka perlu dipaparkan
populasi, sampel, dam teknik sampling yang digunakan.
Jika jumlah populasi kurang dari 30, maka lebih baik digunakan
penelitian populasi. Jika jumlah populasi lebih dari 30 maka
dimungkinkan untuk mengambil sampel penelitian yang didahului
dengan uji homogenitas dan normalitas.
c. Variabel Penelitian
Sub bab ini menjelaskan tentang variabel penelitian, subvariabel
(bila ada), dan indikator.
d. Teknik Pengumpulan Data
Subbab ini peneliti memaparkan (1) metode yang digunakan dalam
penelitian, (2) alat/instrumen yang digunakan untuk memperoleh
data sesuai dengan metodenya. (3) cara pengukuran/cara penskoran
dari alat/instrumen yang digunakan, (4) kriteria/klasifikasi dari nilai
yang diperoleh.
e. Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan uji
statistik, sesuai dengan karateristik data bersifat kuantitatif atau
data yang diakuantitatifkan. Analisis statistik, yaitu model analisis
![Page 12: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/12.jpg)
11
yang digunakan harus relevan dengan (1) jenis data yang akan
dianalisis, (2) tujuan penelitian, (3) hipotesis yang akan diuji, dan (4)
rancangan penelitian.
6. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Bab ini dibagi menjadi tiga bagian, meliputi (1) penyajian data hasil
penelitian, (2) analisis data dan uji hipotesis, dan (3) pembahasan
i. Penyajian Data Hasil Penelitian
Penyajian data hasil penelitian berupa sajian data dari hasil penelitian
yang sudah diolah, yang disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.
Penyajian data ini disertai dengan penjelasan secara deskriptif,
sehingga dapat memperjelas sajian tabel atau grafik tersebut.
ii. Analisis Data dan Uji Hipotesis
Analisis data sesuai dengn analisis dan langkah-langkah analisis yang
sudah disajikan pada Bab III. Subbab ini menyajikan (1) uji validitas
dan uji reiabilitas. (2) uji prasyarat, dan (3) analisis data. Analisis data
dapat menggunakan program SPSS.
Pengujian hipotesis pada dasarnya untuk membuktikan hipotesis nol
(Ho) dengn langkah-langkah sebagai berikut.
merumuskan hipotesis Ho dan Ha
menentukan taraf signifikansi dan daerah kritis
melakukan penghitungan dengan rumus statistik
mengkonfirmasi hasil hitungan statistik dengan tabel
menyimpulkan
iii. Pembahasan
Subbab ini membahas hasil dari analisis data yang sudah diperoleh
sebelumnya. Hal-hal yang harus dijelaskan: (1) memberikan
interpretasi hasil penelitian yang dilakukan, (2) membandingkan hasil
![Page 13: metode riset1](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf91b3550346f57b8fc599/html5/thumbnails/13.jpg)
12
penelitian yang dilakukan dengan teori, dan (3) kajian penelitian yang
relevan yang mendukung penelitiannya.
7. Kesimpulan
i. Simpulan
Simpulan dibuat berdasarkan jawaban dari rumusan masalah yang
didasarkan pada hasil analisis data beserta interpretasinya.
ii. Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan peneliti,
ditunjukan kepada para pihak yang memungkinkan memanfaatkan
hasil penelitian. Saran merupakan suatu implikasi dari hasil penelitian
dan diselaraskan dengan manfaat penelitian.
Jawaban Soal No. 5
a. Tentunya dalam melakukan observasi diharapkan mendapatkan masukan
yang berguna, sebagai data awal untuk melakukan analisis. Observasi
merupakan langkah awal pengamatan dalam kasus ini melihat dan
menanyai pelanggan.
b. Pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain; melakukan wawancara, mengumpulkan data tertulis terkait
permasalahan, membuat dokumentasi seperti foto, video dan lainnya,
membagikan angket, dan lain-lain.
c. Definisi operasional dipilah sesuai dengan ersoalan yang akan diangkat
dari data teramati.
d. Menyampaikan instruksi adalah sebuah persoalan komunikasi, jadi perlu
dipelajari karakter responden yang akan di mintai keterangan/ data
berupa wawancara dan lainnya.