metodologi dan ideologi tafsir - repository.iiq.ac.id
TRANSCRIPT
METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR
QALBUN SALÎM
KARYA MUHAMMAD YUNAN YUSUF
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)
Oleh:
Ramawati
NIM. 16210776
Pembimbing:
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)
JAKARTA
1441 H/2020 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Metodologi Dan Ideologi Tafsir Qalbun Salîm Karya
Muhammad Yunan Yusuf” yang disusun oleh Ramawati Nomor Induk
Mahasiswa: 16210776 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang
munaqasyah.
Jakarta, 29 Juni 2020
Pembimbing,
Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., MA.
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Metodologi Dan Ideologi Tafsir Qalbun Salîm Karya
Muhammad Yunan Yusuf” oleh Ramawati dengan NIM 16210776 telah
diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tanggal 08 Juli 2020. Skripsi telah diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 08 Juli 2020
Dekan Fakultas Ushuluddin
Institut Ilmu Al-Qur‟an,
Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., MA.
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang
Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., MA.
Sekretaris Sidang
Mamluatun Nafisah, M. Ag.
Penguji I
Ali Mursyid, M. Ag.
Penguji II
Mamluatun Nafisah, M. Ag.
Pembimbing
Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., MA.
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Jadilah mata air yang jernih,
yang memberikan kehidupan kepada sekitarmu”
_B. J. Habibie_
“Ketika kau melakukan sesuatu yang mulia dan indah, dan tak sorang pun
memperhatikan, Jangan bersedih.
Karena matahari pun tampil cantik setiap pagi meskisebagian besar
penontonnya masih tidur”
_John Lennon_
“Cara untuk bahagia itu paksa dirimu untuk menemukan manisnya pahit”
_Dr. Tubagus Wahyudi, ST., M.Si., MCHt., CHI_
Karya ini penulis persembahkan untuk pahlawan sejatiku
yaitu Bapak dan (almh)Mamak terhebat yang aku miliki dan
selalu aku sayangi. Orangtua yang selalu mengajarkan anak-
anaknya tentang kehidupan dan kesederhanaan serta abang
dan kakakku tercinta. Yang menjadi inspirasiku untuk lebih
maju dan lebih baik lagi.
viii
ix
KATA PENGANTAR
Bismillâhirrahmânirrohîm
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah Swt atas segala
limpahan taufik, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis berbentuk skripsi yang berjudul “Metodologi Dan
Ideologi Tafsir Qalbun Salîm Karya Muhammad Yunan Yusuf”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak sekali
kendala yang dihadapi. Akan tetapi, banyak pihak-pihak yang membantu
baik dalam do‟a, semangat, motivasi dan bimbingannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Allah swt yang telah mengabulkan do‟a penulis dan memberi kelancaran
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir serta Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan masukan, saran, arahan untuk penyusunan
skripsi ini agar lebih baik. Terimakasih atas waktu yang diluangkan dalam
memberikan bimbingan dan bantuan kepada penulis.
3. Instruktur tahfidz Ibu Istiqomah, MA. yang telah memberi semangat dan
meluangkan waktu untuk penulis dalam melewati masa-masa kompre
tahfidz dan tahsin.
4. Dosen-dosen Fakultas Ushuluddin Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, atas ilmu yang diberikan selama
ini. Semoga ilmu yang penulis dapatkan bisa bermanfaat dan berkah dunia
akhirat.
x
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ة
„ : ع t : ث
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : و dz : ذ
n : ن r : ز
w : و z : ش
h : ي s : س
` : ء sy : ش
y: ي sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal panjang Vokal rangkap
Fathah : a أ : â ي ... : ai
Kasrah : i ي : î و ... : au
Dhammah : u و : û
xii
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah. Kata sandang
yang diikuti oleh alif lam ( لا ) qamariyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyinya. Contoh:
Al-Madînah : انمديىت al-Baqarah : انبقسة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( لا ) syamsiyyah. Kata
sandang yang diikuti ( لا ) syamsiyyah ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya.
Contoh:
as-Sayyidah : انسيدة ar-rajul : انسجم
ad-Dârimî : اندازمي asy-syams : انشمس
c. Syiddah (Tasydid)
Syiddah (Tasydid) dalam sistema aksara Arab digunakan lambang
( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di
tengah kata, di akhir kata, ataupun yang terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:
Âmannâ Billâhi : أمىب ببلل
فهبء Amana As-Sufahâ‟u : أمه انس
Inna Al-Ladzîna : إن انريه
كع Wa Ar-Rukka‟i : وانس
xiii
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti kata
sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf
“h”.
Contoh:
al-Af`idah : االفئدة
س اانجبمعت ميت لاال : al-Jâmi’Ah al-Islâmiyyah
Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di
washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”.
Contoh:
Âmilatun Nâshibah„ : عبمهت وبصبت
al-Âyat al-Kubrâ : اليت انكبسى
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf capital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan
awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri,
dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula
dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal
(bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri diawali
dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis capital adalah awal
nama diri. Bukan kata sandangnya. Contoh: „Alî Hasan al-
„Âridh, al-„Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk
penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan
huruf kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah, dan
seterusnya.
xiv
xv
DAFTAR ISI
Persetujuan Pembimbing ...................................................................... i
Lembar Pengesahan .............................................................................. iii
Pernyataan Penulis ............................................................................... v
Motto Dan Persembahan ...................................................................... vii
Kata Pengantar ..................................................................................... ix
Pedoman Transliterasi .......................................................................... xi
Daftar Isi ............................................................................................... xv
Abstraksi ............................................................................................... xix
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah ........................................................... 4
2. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 5
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan .................................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6
F. Kerangka Teori ......................................................................... 10
G. Metodologi Penulisan
1. Jenis Penulisan ................................................................... 12
2. Sumber Data
a. Sumber Data Premier ................................................... 12
b. Sumber Data Sekunder ................................................. 12
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 13
4. Metode Analisis Data ......................................................... 13
H. Teknik dan Sistematika Penulisan
1. Teknik Penulisan ................................................................ 14
2. Sistematika Penulisan ......................................................... 14
BAB II : SEPUTAR METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR
A. Metodologi Tafsir
1. Pengertian Metodologi Tafsir ............................................. 17
2. Komponen Metodologi Tafsir
xvi
a. Sumber/bentuk Tafsir ................................................... 18
b. Metode Tafsir ............................................................... 20
c. Corak Tafsir .................................................................. 24
B. Ideologi Tafsir
1. Pengertian Ideologi Tafsir .................................................. 26
2. Macam-macam Ideologi Tafsir Aspek Teologi.................. 27
a. Sunni (Ahlu Sunnah Jamâ‟ah) ...................................... 28
b. Mu‟tazilah .................................................................... 34
c. Syi‟ah ........................................................................... 36
d. Khawarij ....................................................................... 37
e. Murji‟ah ........................................................................ 38
f. Qadariyah dan Jabariyah .............................................. 39
g. Salafiyah ....................................................................... 40
h. Wahabiyah .................................................................... 42
i. Ahmadiyah ................................................................... 43
3. Macam-macam Ideologi Tafsir Aspek Fikih
a. Maliki ........................................................................... 44
b. Hanafi ........................................................................... 44
c. Syafi‟i ........................................................................... 45
d. Hambali ........................................................................ 45
e. Zhahiri .......................................................................... 46
f. Auza‟i ........................................................................... 47
g. Zaidi ............................................................................. 47
h. Laitsi ............................................................................. 48
i. Tsauri ............................................................................ 48
j. Ja‟fari ............................................................................ 49
BAB III : BIOGRAFI M. YUNAN YUSUF DAN PROFIL TAFSIR JUZ
23
A. Biografi, Pertualangan Intelektual, Guru dan Karya
1. Sejarah Hidup dan Intelektual ............................................ 53
2. Guru-guru ........................................................................... 57
3. Karya-karya ........................................................................ 58
B. Profil Tafsir Qalbun Salîm ....................................................... 61
BAB IV : ANALISIS METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFIR
QALBUN SALÎM
A. Metodologi Tafsir
1. Sistematika Penafsiran ....................................................... 65
2. Sumber/bentuk Penafsiran .................................................. 69
xvii
3. Metode Penafsiran .............................................................. 80
4. Corak/nuansa Penafsiran .................................................... 83
5. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan ..................................................................... 88
b. Kekurangan .................................................................. 89
B. Ideologi Tafsir
1. Ideologi pada Aspek Teologi ............................................. 91
2. Ideologi pada Aspek Fikih ................................................. 95
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 101
B. Saran ......................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 105
Biografi Penulis .................................................................................... 111
xviii
xix
ABSTRAKSI
Dalam konteks penafsiran, Al-Qur‟an terus berkembang hingga
saat ini. Fenomena yang menjadi kebanggaan Indonesia adalah
dengan penduduk muslim yang terbanyak di dunia. Tidak hanya itu
saja, tafsir Al-Qur‟an karya muslim Indonesia telah memperlihatkan
keragaman dari sisi metodoogi dan ideologi tafsir yang digunakan.
Penelitian ini membahas tentang tafsir karya Prof. Dr.
Muhammad Yunan Yusuf yaitu Tafsîr Al-Qur‟an Wa Mâ Liy Qalbun
Salîm, dalam hal ini penulis mengkaji dari sudut metodologi dan
ideologi pada tafsir Yunan Yusuf pada juz 23. Teknik yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
teknik library Research. Adapun metode yang digunakan adalah
deskriptif-analitis. Sumber primer dalam penelitian ini adalah Tafsîr
Qalbun Salîm dan sumber skundernya adalah buku-buku yang
berkaitan dengan tema penelitian.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa metode yang digunakan
dalam tafsir Yunan Yusuf adalah metode maudhû„i. Ditinjau dari segi
corak penafsirannya, Yunan Yusuf menggunakan corak bahasa dan
„lmi. Dan jika ditinjau dari segi sumber penafsirannya masuk dalam
kategori bir Ra‟yi. Untuk ideologis teologi kitab ini condong kepada
konsep Ahlus Sunnah Wal Jamâ„ah (sunni Asy„arî) dan untuk
ideologi fikihnya adalah tidak condong kepada salah satu mazhab
yang empat yakni Syâfi„i, Mâlikî, Hanafî, Hanbali.
xx
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah telah mencatat bahwa tafsir Al-Qur‟an merupakan
ilmu Al-Qur‟an yang muncul paling awal, sehingga mendapat
kedudukan sebagai induk ilmu-ilmu Al-Qur‟an. Sejarah tafsir Al-
Qur‟an pun sampai saat ini terus mengalami dinamika, seiring
dengan tantangan zaman dan problem yang dihadapi masyarakat.
Sebab konstruksi pengetahuan tentang produk tafsir cenderung
selalu mencerminkan konteks zaman di mana tafsir ditulis. Wajar
jika dari waktu ke waktu tafsir terus berkembang dengan berbagai
metode, corak dan pendekatan yang cukup variatif. Dari corak
fikih, kalam, sufistik hingga corak filsafat. Apapun corak
penafsirannya, yang jelas hal itu menunjukkan bahwa Al-Qur‟an
bagi umat Islam menjadi pusat gerak pemikiran umat Islam.
Tafsir sendiri merupakan ilmu yang paling tinggi
kedudukannya. Ia merupakan ilmu yang paling mulia objek
pembahasannya serta tujuannya. Tidak bisa dipungkiri, tafsir pula
sangat dibutuhkan bagi umat Islam dalam memahami makna
yang terkandung di dalamnya. Tanpa adanya tafsir, seorang umat
Islam sedikit susah bahkan untuk kalangan yang tidak terbiasa
„‟bergaul‟‟ dengan Al-Qur‟an akan sangat kesulitan dalam
memahami mutiara berharga dari ajaran nabi Muhammad SAW
yang terkandung di dalam Al-Qur‟an. Tafsir atau terjemahan
dipandang hanya sebagai alat bantu dalam memahami makna
yang terkandung, namun tak ada satupun dari tafsiran atau
2
terjemahan itu yang memiliki status yang sama dengan kitab
aslinya, yaitu Al-Qur‟an.1
Dalam hal menafsirkan akan ada perselisihan, pastinya
karena kapasitas serta kompetensi masing-masing. Tidak semua
ayat akan mudah dipahami oleh orang awam, adakala ayat Al-
Qur‟an harus ditafsirkan terlebih dahulu sebelum memahaminya.
Sama halnya pada masa sahabat Nabi, tidak semua orang mampu
menafsirkan, yang awam akan menanyakan kepada sahabat yang
memiliki kapasitas ilmu lebih tinggi seperti Ummar bin Khattâb
dan Ibnu „Abbâs. Tak bisa dielakkan lagi, generasi sekarang pun
merasakan hal yang sama seperti di zaman Nabi. Setiap orang
bisa saja mempelajari dan mentadaburi Al-Qur‟an, namun untuk
hal menjelaskan ayat-ayat yang sulit dipahami pasti sangat perlu
mengkajinya kepada mufasir.2
Tafsir akan senantiasa terus berkembang dengan ragamnya
mengikuti zaman. Indonesia sendiri bisa dikatakan negara
terbanyak kaum muslimnya dan tak bisa dielakkan bahwa
Indonesia juga banyak ikutserta dalam menafsirkan. Karena bisa
dirasakan sendiri bagaimana banyaknya karya tafsir yang
dihasilkan oleh orang Indonesia sendiri, baik yang dulunya
berlatar belakangkan sekolah diluar negeri atau tidak.
Salah satu tafsir yang terdapat di Indonesia yaitu Al-Mishbâh,
yang mampu menghipnotis pembaca baik di lingkungan akademis
maupun yang lainnya. Namun, muncul pertanyaan apakah tafsir
al-Mishbâh sudah cukup membantu dalam menyelesaikan setiap
1 Muhammad Abdul Haleem, Memahami Al-Qur‟an: Pendekatan Gaya dan Tema,
(Bandung: Marja‟, 2002), h. 22 2 Andi Rahman, Tafsir Maqâshidi Surah Yâsin, (Ciputat: Yayasan Wakaf Darus
Sunnah, 2019), h.74
3
permasalahan masyarakat? Abdul Moqsith menyatakan, bahwa
sejatinya akademisi harus mampu keluar dari zona pemikiran
Quraish Shihab dan berani membuat perbedaan dalam hal
penafsiran. Sehingga masyarakat Indonesia seharusnya tidak
hanya memperkaya wawasan tafsir melalui pemikiran Quraish
Shihab, namun juga perlu warna lain untuk mengimprovisasi
wawasan tersebut. Itulah mengapa bahwa setiap tafsir lahir pada
waktu yang berbeda dengan konteks yang berbeda, sehingga
setiap penekanan penafsiran akan melahirkan jawaban yang
saling mempengaruhi tafsir satu dengan tafsir lainnya sesuai
dengan perubahan zaman.3
Generasi selanjutnya yakni Yunan Yusuf, hadir dengan karya
tafsirnya yang berbeda dengan yang pernah ada. Penulis akan
membahas tentang metodologi dan ideologi tafsir karya
Muhammad Yunan Yusuf yang diberi judul Qalbun Salîm (Hati
yang Damai), dimana judul ini ia letakkan pada juz 23.
Muhammad Yunan Yusuf merupakan salah satu Muslim
Indonesia yang memberi warna baru dalam dunia penafsiran
dengan karyanya yang memiliki perbedaan atau keunikan
dibanding dengan mufasir lainnya, yaitu menafsirkan Al-Quran di
mulai dari juz 30 (juz terakhir pada Al-Quran) dan dilanjut
dengan juz 29, 28, 27, 26, 25, 24 dan 23.
Alasan kenapa penulis ingin menggali lebih dalam perihal
tafsir Muhammad Yunan Yusuf adalah karena selain memiliki
perbedaan atau keunikan dibanding dengan tafsir-tafsir lain dan
3 Saadatul Jannah, “Metodologi , Tafsir Khuluqun „Adzim; Studi Penafsiran Surah
al-Mulk”, dalam Jurnal Maghza, Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2018, h. 28
4
belum ada penulisan yang membahas tentang ideologis kitab
tafsir karyanya.
Menurut Nashruddin Baidan, metodologi penafsiran sangat
perlu dipelajari oleh setiap mufasir, agar tidak salah jalan dan
akan memperoleh hasil yang benar serta tepat sasaran. Artinya
mampu mencocokkan penafsirannya dengan pembaca atau
pendengar.4
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana sejarah/riwayat tentang Muhammad Yunan
Yusuf?
2. Karya apa saja yang telah dihasilkan oleh Muhammad
Yunan Yusuf?
3. Siapa sajakah guru-guru yang berpengaruh terhadapnya?
4. Mengapa Yunan Yusuf menulis tafsir Qalbun Salîm dan
apa alasannya memberikan nama tersebut pada hasil
karyanya?
5. Bagaimana sumber/bentuk serta metode yang digunakan
dalam tafsir Qalbun Salîm karya Muhammad Yunan
Yusuf?
6. Bagaimana sistematika dan corak yang digunakan dalam tafsir
Qalbun Salîm karya Muhammad Yunan Yusuf?
7. Bagaimana ideologi kitab tafsir Qalbun Salîm karya
Muhammad Yunan Yusuf?
4 Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016) Cet. ke-3, h. 384
5
2. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dengan banyaknya permasalahan yang ada dan untuk
menghindari penulisan masalah yang melebar kepada
materi-materi yang tidak berkaitan dengan judul skripsi,
maka pembatasan perumusan masalah perlu disampaikan.
Dalam penulisan ini, penulis hanya membahas atau
menggali seputar riwayat tentang Yunan Yusuf, karya
yang telah dilahirkan, guru yang berpengaruh, alasan
Yunan Yusuf menulis tafsir Qalbun Salîm, metodologi dan
ideologi tafsir karya Muhammad Yunan Yusuf khususnya
di juz 23.
2. Perumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang yang diceritakan di atas, penulis
akan mengambil tema yang berjudul Metodologi dan Ideologi
Tafsir Qalbun Salîm Karya Muhammad Yunan Yusuf.
Dengan menurunkan beberapa rumusan masalah yang di
antaranya:
1. Bagaimana metodologi yang meliputi: sumber/bentuk,
metode, sistematika dan corak tafsir Qalbun Salîm karya
Muhammad Yunan Yusuf?
2. Bagaimana ideologi tafsir Qalbun Salîm karya Muhammad
Yunan Yusuf yang digunakan dalam menafsirkan Al-
Qur‟an juz 23?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini diarahkan pada pemecahan masalah
sebagai berikut:
6
1. Menelaah metodologi yang meliputi: sumber/bentuk,
metode, sistematika dan corak tafsir Qalbun Salîm karya
Muhammad Yunan Yusuf.
2. Mengidentifikasi ideologi Muhammad Yunan Yusuf yang
digunakan dalam menafsirkan Al-Qur‟an juz 23.
D. Manfaat Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah diharapkan
memberikan manfaat untuk pengembangan pengetahuan ilmiah
dalam bidang ilmu tafsir, khususnya di bidang penafsiran. Secara
teoritis, diharapkan penulisan ini dapat memberikan sumbangan
dalam menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
metodologi dan ideologi tafsir Qalbun Salîm karya Muhammad
Yunan Yusuf, serta juga diharapkan sebagai sarana
pengembangan ilmu pengetahuan. Dan secara praktis penulisan
ini diharapkan dapat memberikan gambaran kajian metodologi
terhadap karya tafsir dan manghidupkan kembali khazanah karya
ulama nusantara terkait penafsiran Al-Qur‟an.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelusuran penulis atas kepustakaan yang ada,
penulis mendapati beberapa literatur hasil penulisan yang
pembahasannya berkaitan dengan penulisan yang dilakukan.
Adapun beberapa literatur yang didapat penulis adalah sebagai
berikut:
Pertama, jurnal yang berjudul “Corak dan Metodologi Tafsir
Al-Qur‟an Al-Madjîd An-Nûr Karya Hasbi Ash-Shiddieqy”. Buah
tangan dari M. Abdurrahman Wahid, seorang mahasiswa
7
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal ini
berisikan tentang latar belakang Hasbi ash-Shiddieqy (w. 1975
M) beserta karya-kaya yang telah dilahirkannya. Di sini juga
menceritakan tentang bagaimana tafsir Al-Qur‟an al-Madjîd an-
Nûr dan kitab tafsir al-Bayân menjadi rujukan para ulama
Indonesia khususnya, untuk menafsirkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia. Di mana saat itu para ulama masih bersitegang
perihal boleh atau tidaknya menafsirkan Al-Qur‟an dengan
bahasa lain. Dikatakan bahwa Hasbi sendiri sependapat dengan
al-Syâthibî. Menurut Hasbi sendiri Al-Qur‟an telah menyebutkan
di banyak tempat, bahwa ia (Al-Qur‟an) merupakan peringatan
bagi seluruh alam. Maka dari itu penggunaan yang dipakai setiap
bangsa merupakan salah satu cara untuk mencapai fungsi Al-
Qur‟an tersebut. Tak terkecuali dengan menggunakan bahasa
Indonesia.5
Persamaan dari jurnal di atas dengan penulisan penulis
adalah sama-sama membahas tentang seorang tokoh mufasir
periode kontemporer dan metodologi kitab hasil jerih payahnya.
Kemudian sama-sama mengupas bagaimana sumber/bentuk,
metode, corak, sistematika penafsiran yang digunakan dalam
penyajian kitab tafsir karyanya. Tak hanya itu, persamaan dari
jurnal dengan penulisan penulis adalah membahas kitab tafsir
yang menggunakan bahasa Indonesia. Perbedaannya terdapat
pada tokoh serta kitab yang dikaji.
Kedua, jurnal yang berjudul “Metodologi Tafsîr Khuluqun
„Adzhîm; Studi Penafsiran Surah al-Mulk” karya Saadatul
5 M. Abdurrahman Wahid, “Corak dan Metodologi Tafsir Al-Qur‟an Al-Madjîd An-
Nûr Karya Hasbi Ash-Shiddieqy” , dalam Jurnal Rausyan Fikr, Vol. 14 No. 2 Desember
2018 , h. 396-397
8
Jannah. Jurnal ini berisikan tentang metodologi tafsir Yunan
Yusuf dengan menggunakan metode kualitatif, analisis
komparatif terhadap dua tafsir yang terdapat di Indonesia. Yaitu
tafsir al-Azhar dan al-Mishbâh.6 Dimana kedua tokoh pencetus
tafsir ini merupakan guru Yunan Yusuf di masa menuntut ilmu di
perguruan tinggi.
Persamaan jurnal dengan penulisan penulis adalah dari segi
tema kajiannya yaitu mengenai metodologi tafsir karya M. Yunan
Yusuf. Perbedaannya terdapat pada kitab atau juz yang dikaji.
Jurnal karya Saadatul Jannah meneliti juz 29 dan hanya di satu
surah saja, tidak secara utuh atau satu kitab tafsir yang membahas
beberapa surah. Penulisan yang dilakukan oleh Saadatul Jannah
sangat membantu penulis karena penulisannya tidak hanya
memaparkan secara rinci mengenai tafsir Khuluqun „Azhîm Surah
al-Mulk, namun juga membahas kebaharuan tafsir karya M.
Yunan Yusuf.
Ketiga, skripsi yang berjudul “Penafsiran Tentang Etika
Islam Menurut M. Yunan Yusuf Dalam Tafsir Juz Tabarak
“Khuluqun „Azhîm” karya Solehudin al-Ayubi, mahasiswa Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Jakarta. Skripsi ini berisikan tentang
penafsiran Muhammad Yunan Yusuf perihal etika Islam yang
terkandung dalam 3 Surah di juz 29 ini, yaitu Surah al-Qalam, al-
Muzammil dan al-Mudatsir.7
Persamaan antara skripsi karya Solehudin al-Ayubi dengan
penulisan penulis adalah sama-sama membahas kitab tafsir karya
6 Saadatul Jannah, “Metodologi Tafsir Khuluqun „Adzim; Studi Penafsiran Surah
al-Mulk”, h. 29 7 Sholehudin Al-Ayubi, “Penafsiran Tentang Etika Islam Menurut M. Yunan Yusuf
dalam Tafsir Juz Tabarak “Khuluqun „Azhim”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, 2017, h. iv
9
M. Yunan Yusuf. Letak perbedaannya adalah pada juz yang
dikaji. Solehudin mengkaji juz 29, sedangkan penulis mengkaji
juz 23. Tidak hanya itu, perbedaannya pun terdapat pada tema
yang dikaji. Solehudin hanya mengkaji penafsiran tentang etika
islam menurut M. Yunan Yusuf di 3 surah yang terdapat pada juz
29. Skripsi yang ditulis oleh Solehudi al-Ayubi ini memberi
kontribusi kepada penulisan yang akan penulis teliti, yakni
menambah pengetahuan mengenai penafsiran tentang etika
menurut M. Yunan Yusuf, menjelaskan corak yang terdapat pada
juz 29 secara singkat dan tidak bertele-tele.
Keempat, tesis yang berjudul “Epistemologi Tafsir An-Nahul
Haq Karya M. Yunan Yusuf”. Tesis karya Ahmad Ali Hasyim
(mahasiswa Pasca Sarjana UINSA Surabaya) ini berisikan
tentang penjelasan dari M. Yunan Yusuf yang ingin
membuktikan kebenaran kitab suci Al-Qur‟an baik dari segi
historis kemunculannya maupun pembuktian sains melalui
penafsiran ayat-ayat Al-Qur‟an yang dirangkum secara tematik
dalam karya tafsirnya.8
Sama halnya dengan tinjauan pustaka ketiga, persamaan dari
tesis karya Ahmad Ali Hasyim dengan penulisan penulis adalah
dari tokoh atau mufasir yang sama. Perbedaannya adalah dari segi
tema dan juz yang dibahas. Kontribusi dari tesis ini yaitu
membantu penulis dalam memaparkan dari segi penjelasan, dari
segi metode dan corak penafsiran. Dalam tesis ini juga membahas
tentang perkembangan periodesasi tafsir Al-Qur‟an di Indonesia,
sehingga menambah pengetahuan bagi penulis pribadi.
8 Ahmad Ali Hasyim, “Epistemologi Tafsir Annahul Haq Karya M. Yunan Yusuf”,
Tesis, Pascasarjana UINSA Surabaya, 2019, h. 9
10
Kelima, buku “Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur‟an: Studi Aliran-
aliran Tafsir dari Periode Klasik, Pertengahan hingga Modern-
Kontemporer”, buku yang merupakan buah karya dari Dr. H. Abdul
Mustaqim. Kesimpulan besar buku ini adalah menceritakan seputar
mazhab-mazhab tafsir dari periode klasik hingga modern-kontemporer
yang di dasarkan atas paradigma yang mendasari masing-masing
periode. Hal ini lah yang menjadikan sebuah isyarat bahwa sistem dan
pola penafsiran tidak lepas dari perkembangan pemikiran manusia.
Dimana penafsiran yang muncul di era kontemporer memiliki
kecenderungan terkait dengan personalitas seorang mufasir.9
Persamaan serta kontribusi buku terhadap penulisan penulis adalah
pada ini buku dipaparkan tentang tafsir dari periode modern hingga
kontemporer, dan yang penulis bahas adalah tafsir kontemporer. Hal itu
sangat terkait dan membantu penulis dalam pengerjaan tugas penulisan
ini.
Dilihat dari penulisan-penulisan atau buku yang di dapat,
penulis mengambil celah yang belum tersentuh oleh yang
sebelumnya yaitu mengenai metodologi dan ideologi penafsiran
yang terdapat pada juz 23, tafsir karya Muhammad Yunan Yusuf.
Penulis meneliti bagian metodologi dikarenakan pada beberapa
penelitian yang ada sebelumnya terdapat perbedaan metode yang
digunakan dalam tafsirnya, dan penulis meneliti perihal ideologi
di karenakan belum ada penelitian yang mengkaji hal tersebut.
F. Kerangka Teori
Pada penulisan ini penulis menggunakan kerangka teori dari
Nashruddin Baidan dalam menerapkan sistematika yang terdapat pada
9 Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur‟an, h. ix
11
buku Perkembangan Tafsir Al-Qur‟an di Indonesia. Sedangkan untuk
corak, penulis menggunakan teori dari Nashruddin Baidan pada buku
Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Sedangkan untuk menganalisa metode
penafsiran Yunan Yusuf, penulis menggunakan kerangka teori dari al-
Farmawî (w. 2017 M).
Untuk mengidentifikasi sumber-sumber tafsir, penulis menggunakan
sumber yang telah masyhur di kalangan mufasir, yaitu terdiri dari tiga
macam yakni al-ma‟tsûr, ar-ra‟yu dan isyâri.10
Ma‟tsûr yakni suatu
bentuk penafsiran yang berdasarkan pada ayat Al-Qur‟an, hadits Nabi
dan pendapat para sahabat atau tabi‟in. Ra‟yu merupakan penafsiran Al-
Qur‟an berdasarkan hasil nalar atau ijtihad mufasir. Sedangkan isyâri
merupakan penafsiran berdasarkan isyarat yang samar yang bisa
diketahui oleh orang berilmu atau penafsiran Al-Qur‟an yang berlainan
menurut zhahir ayatnya.
Ditinjau dari segi metode, al-Farmawî memetakan metode
penafsiran Al-Qur‟an menjadi empat bagian pokok, yaitu tahlîlî
merupakan suatu metode yang menjelaskan makna-makna yang
dikandung ayat Al-Qur‟an yang urutannya disesuaikan dengan urutan
yang ada, ijmâlî merupakan menafsirkan ayat dengan mengemukakan
makna ayat secara global, muqâran merupakan menafsirkan ayat dengan
membandingkan dalam 3 hal: antarayat, Al-Qur‟an dengan hadits,
penafsiran antarmufasir dan maudhû‟i merupakan menafsirkan ayat
secara tematis.11
Menurut Nashruddin Baidan, corak merupakan suatu warna, arah
atau kecenderungan pemikiran atau ide yang mendominasi sebuah karya
10
Muhammad Amin, “Kontribusi Tafsir Kontemporer dalam Menjawab Persoalan
Umat”, dalam Jurnal Substantia, Vol. 15 No. 1 April 2013, h. 5 11
Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia Dari Hermeneutika hingga Ideologi,
(Yogyakarta: LkiS, 2013), h. 111-114
12
tafsir.12
Karena itu, penulis akan berusaha untuk mengungkapkan corak
yang terdapat dalam tafsir Qalbun Salîm karya Yunan Yusuf.
G. Metodologi Penulisan
1. Jenis Penulisan
Kegiatan penulisan ini bersifat penulisan kepustakaan
(Library Research), sehingga data yang diperoleh adalah
berasal dari kajian teks atau buku-buku yang relevan dengan
pokok atau rumusan masalah di atas.13
Penulisan yang penulis
lakukan adalah meneliti tentang metodologi dan ideologi tafsir
karya Muhammad Yunan Yusuf yang terdapat pada juz 23.
Maka langkah awal yang dilakukan penulis adalah
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan hal tersebut.
Teknik pengumpulan data ini terdiri dari data primer dan data
skunder.
2. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Data primer yang dimaksud dalam penulisan ini
adalah buku atau tafsir Al-Qur‟an juz 23 karya Prof. M.
Yunan Yusuf yang berjudul Qalbun Salîm (Hati yang
Damai) yang diterbitkan oleh Lentera Hati pada Juli tahun
2019 M.
b. Sumber Data Sekunder
Data skunder yang dimaksud di sini adalah buku-
buku yang berkaitan dengan ilmu tafsir dan juga
12
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016) Cet. ke-3, h. 388 13
Agus Imam Kharomen, Metode Alternatif dalam Menafsirkan Ayat-ayat
Beredaksi Mirip (Rekonstruksi atas Metode Penafsiran Nashruddin Baidan), (Serang: A-
Empat, 2015), h. 20-21
13
metodologi tafsir. Seperti buku Dinamika Sejarah
Tafsir Al-Qur‟an, Tafsir Al-Qur‟an dalam Sejarah
Perkembangannya, Metode Penulisan Al-Qur‟an dan
Tafsir, Perkembangan Tafsir Al-Qur‟an di Indnesia
dan masih ada buku-buku yang lainnya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan
penulis adalah teknik dokumentasi dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Pertama, menghimpun data-data yang memuat tentang
penjelasan atau informasi seputar Muhammad Yunan Yusuf.
Kedua, memaparkan penjelasan atau informasi seputar
karya-karya dan kontribusi Muhammad Yunan Yusuf selama
di Indonesia serta keterangan lain yang berkaitan dengannya.
Ketiga, penulis memfokuskan kajiannya pada metodologi
dan ideologi kitab Qalbun Salîm karya Muhammad Yunan
Yusuf pada juz 23. Dalam tahap ini penulis mencoba
memahami secara seksama mengenai metodologi dan
ideologi kitab tafsir tersebut.
4. Metode Analisis Data
Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode
deskriptif-analisis14
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
14
Suatu metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realita pada
obyek yang diteliti dan mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-
masalah sebagaimana adanya saat penulisan dilaksanakan, hasil penulisan yang kemudian
diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. (https://id.scribd.com 21.45)
14
1. Studi literatur. Dengan cara mengumpulkan dan
mempelajari dari sumber-sumber primer dan skunder.
2. Menelaah/mengamati. Dengan cara terfokus pada hal-
hal yang berkaitan dengan materi penelitian, sehingga
diperoleh diperoleh data serta informasi yang akurat.
3. Deskripsi. Yaitu memaparkan secara informatif
produk penafsiran yang disampaikan Yunan Yusuf
yang terekam dalam tafsir Qalbun Salîm
4. Menganalisa informasi yang telah didapat sehingga
menghasilkan sebuah kesimpulan.
Dalam menganalisis data, penulis berusaha untuk
mengetahui bagaimana metodologi dan ideologi kitab tafsir
Qalbun Salîm (Hati yang Damai) karya Muhammad Yunan
Yusuf dengan meminjam teori al-Farmawî (w. 2017) untuk
mengetahui bagaimana metode yang digunakan. Sehingga
diharapkan penulisan ini benar-benar sebagai bentuk upaya
pengamatan yang serius dan dapat dipertanggungjawabkan.
H. Teknik dan Sistematika Penulisan
1. Teknik Penulisan
Adapaun yang dijadikan acuan dalam teknik penulisan
proposal skripsi ini adalah buku Petunjuk Teknis Penulisan
Proposal dan Skripsi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tahun 2017.
2. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami gambaran
secara keseluruhan tentang penulisan skripsi ini, maka
15
penulis memberikan sistematika beserta penjelasan secara
garis besar sebagai berikut:
Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan. Pada
bagian ini penulis akan menggambarkan tentang objek
yang akan diteliti selama penulisan. Hal ini meliputi latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penulisan, kajian pustaka, metodologi penulisan, teknik
dan sistematika penulisan proposal skripsi.
Bab kedua, berisi tentang kajian teoritis mengenai
metodologi dan ideologi tafsir. Dari segi metodologi akan
dibahas mulai dari bentuk/sumber, metode, sistematika dan
corak. Sedangkan dari segi ideologi akan dibahas
beberapa ideologi yang terdapat dalam tafsir.
Bab ketiga, menjelaskan tentang biografi Muhammad
Yunan Yusuf, kemudian perjalanan intelektual, karya-
karya ilmiahnya, setelah itu melakukan deskripsi kitab
tafsir Al-Qur‟an Qalbun Salîm (Hati yang Damai). Alasan
memberikan informasi seputar biografi dan penjelasan
lainnya, agar lebih kenal sebelum membahas lebih detail
mengenai kitab yang akan dibahas.
Bab keempat, merupakan kajian pokok dalam
penulisan yaitu analisis sumber/bentuk, metode,
sistematika dan corak kitab tafsir Qalbun Salîm (Hati yang
Damai). Alasan penulis membahas ini karena ingin
memberi informasi bagi pembaca bagaimana metodologi
yang terdapat pada tafsir Qalbun Salîm dan disertakan
contoh agar menjadi penguat. Pada bab ini pun akan
16
dibahas tentang ideologi kitab Qalbun Salîm karya
Muhammad Yunan Yusuf baik dari segi teologi maupun
fikih.
Bab kelima, bab ini berisikan tentang penutup, yang di
dalamnya meliputi kesimpulan, saran-saran dan dilengkapi
dengan daftar pustaka.
17
1
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan yang dipaparkan
pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Untuk metodologi penafsirannya, yaitu: Sumber/bentuk
penafsiran yang digunakan M. Yunan Yusuf dalam tafsir Qalbun
Salîm adalah bir-ra’yi, karena jelas terlihat ia lebih banyak
menggunakan atau mengutip pemikiran beberapa mufasir
kontemporer dan pemikirannya sendiri (ijtihad/akal). Kemudian
untuk metode penafsiran yang digunakan dalam tafsirnya adalah
dominan kepada metode maudhû’i, dikarenakan lebih
menitikberatkan pada penjelasan menurut tema yang telah di
klasifikasi olehnya (daripada menjelaskan makna kosakata, asbâb
an-Nuzûl serta munâsabah, karena hal itu hanya dijelaskan pada
ayat tertentu saja). Sedangkan untuk corak tafsirnya sendiri
menggunakan 2 corak yaitu corak ‘ilmi dan bahasa. Dikatakan
menggunakan corak ‘ilmi karena dibuktikan dengan penjelasannya
yang mengaitkan dengan ilmu lain, seperti ilmu fisika dan lainnya.
Sedangkan dikatakan menggunakan corak bahasa karena Yunan
Yusuf menafsirkan dari segi bahasa seperti nahwu dan mufradat
tertentu. Terakhir, untuk sistematika yang disajikan dalam
penafsirannya hampir sama dengan kitab-kitab tafsir sebelumnya,
yaitu dengan menyertakan hadis sebagai penguat dalam
penafsiran, merujuk pada pendapat mufasir lain, menyebutkan
pendapat ulama dan menjelaskan tentang kosa kata yang sekiranya
penting untuk dijelaskan, mengawali dengan menyertakan iftitah
2
(pembukaan) disetiap surah yang akan ditafsirkan, menyajikan
penafsiran berdasarkan tema, menyebutkan natijah (kesimpulan)
disetiap akhir penafsiran surah
2. Dari segi ideologi tafsir, penulis dapat menyimpulkannya dari dua
aspek. Pertama dari aspek teologi dan kedua dari aspek fikih.
Kedua hal tersebut penulis dapatkan pula dari dua sisi, yakni sisi
penulis dan isi buku. Ketika menafsirkan, mufasir sangat jelas
menggunakan teologi Sunni Asy„ari. Dan seperti yang diketahui
untuk teologi Sunni sendiri menganut fikih salah satu dari empat
mazhab yaitu Syafi‟i, Maliki, Hanafi dan Hambali (tidak condong
kepada salah satu mazhab).
B. Saran
Setelah mempelajari dan menganalisa terhadap metodologi dan
ideologi tafsir Qalbun Salîm karya Muhammad Yunan Yusuf, maka
penulis memberi saran-saran sebagai berikut:
1. Beberapa metode penafsiran yang telah disebutkan bukanlah
akhir dari perkembangan. Penulis sangat berharap kepada
generasi selanjutnya agar lebih giat dalam mengkaji Al-
Qur‟an dan tidak menutup kemungkinan akan melahirkan
metode baru yang sesuai dengan kondisi, situasi dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Al-Qur‟an merupakan kitab sakral yang memiliki keilmuan
yang tak bertepi, sehingga masih sangat banyak ayat-ayat Al-
Qur‟an yang belum diungkapkan kandungannya. Untuk
generasi mendatang, semoga selalu memiliki semangat yang
tinggi dalam mengkaji kitab suci dan membuktikan bahwa
3
segala persoalan serta kejadian yang terjadi pasti ada solusi
dari segala aspek.
3. Penulisan ini hanya sedikit mengkaji tentang Muhammad
Yunan Yusuf dan salah satu karyanya. Masih banyak karya-
karyanya yang belum tersentuh untuk diteliti atau dikaji baik
itu untuk menambah wawasan pengetahuan atau hal lainnya.
Oleh karena itu, diharapkan generasi selanjutnya mampu
memperluas atau memperdalam penulisan-penulisan dari sisi
yang berbeda mengenai karya Yunan Yusuf khususnya dan
mengkaji karya-karya mufasir lainnya sehingga nama-nama
mereka akan selalu harum sepanjang masa.
4. Metodologi tafsir sejatinya dapat dijadikan lahan yang luas
untuk pengembangan dan eksplorasi penulisan tafsir, semoga
ke depan akan muncul berbagai kajian dan penulisan lain yang
lebih komprehensif.
5. Dari sekilas penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya,
penulis menemukan serta menetapkan beberapa metodologi
yang digunakan oleh Yunan Yusuf dalam tafsirnya, sejauh ini
hal tersebut masih dalam proses belajar menganalisa karya
tafsir, sehingga penetapan tersebut masih jauh dari kebenaran
dan bisa diteliti kembali.
4
5
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haleem, Muhammad, Memahami Al-Qur’an: Pendekatan Gaya dan
Tema, Bandung: Marja‟, 2002.
Abdul Halim Mahmud, Mani‟, Metodologi Tafsir Kajian Komprehensif
Metode Para Ahli Tafsir, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Abdurrahman, U, “Eksistensi dan Urgensi Tafsir Kontemporer”, dalam
Jurnal Asy-Syari’ah, Vol. 17 No. 1 April 2015.
Abdurrahman Wahid, Muhammad, “Corak dan Metodologi Tafsir Al-Qur’an
Al-Madjîd An-Nûr Karya Hasbi Ash-Shiddieqy” , dalam Jurnal Rausyan
Fikr, Vol. 14 No. 2 Desember 2018.
Academia.com
Affani, Syukron, Tafsir Al-Qur’an dalam Sejarah Perkembangannya,
Jakarta: Prenadamedia Group, 2019.
Ahmad Nasir, Sahilun, Pemikiran Kalam (Teologi Islam): Sejarah , Ajaran
dan Perkembangannya, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Ali Hasymi, Ahmad, “Epistemologi Tafsir Annahul Haq Karya M. Yunan
Yusuf”, Tesis, Pascasarjana UIN Sunan Ampel, 2019.
Amin Ghofur, Saiful, Mozaik Mufasir Al-Qur’an Dari Klasik Hingga
Kontemporer, Yogyakarta: Kaubuka Dipantara, 2013.
Amin, Muhammad, “Kontribusi Tafsir Kontemporer dalam Menjawab
Persoalan Umat”, dalam Jurnal Substantia, Vol. 15 No. 1 April 2013.
Amin, Muhammadiyah, Tafsir Sosial Kemasyarakatan, Yogyakarta: Aynat
Publishing, 2012.
Amin Suma, Muhammad, Ulumul Quran, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Anas, Ahmad, “Konsep Imâmah dalam Perspektif Syi‟ah Imâmiyah”, dalam
Jurnal Empirisma, Vol. 27 No. 1 Januari 2018.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) Muhammadiyah,
Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Cet. ke-V, 2010.
Anwar, Rosihon, Drs, Metode Tafsir Maudhû’i, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2002).
6
Ayubi, Sholehudin al, “Penafsiran Tentang Etika Islam Menurut M. Yunan
Yusuf dalam Tafsir Juz Tabarak “Khuluqun ‘Azhim”, Skripsi, UIN
Syarif Hidayatullah, 2017.
Azis, “Metodologi Penulisan, Corak dan Pendekatan Tafsir Al-Qur‟an”,
dalam Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Vol. 5 No. 1 Juni 2016.
Baidan, Nashruddin, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, Cet. ke-4, 2012.
________________, Perkembangan Tafsir Al-Qur’an di Indonesia, Solo:
Tiga Serangkai, 2003.
________________, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, Cet. ke-3, 2016.
Baihaki, “Ideologi Politik Dalam Khazanah Penafsiran: Ayat-ayat Legitimatif
Al-Qur‟an Pada Kasus Suksesi Abu Bakar Al-Siddîq”, dalam Jurnal
Islamika Inside, Vol. 5 No. 1 Juni 2019.
Beritagar-id.cdn.ampproject.org
Buchari, Didin Saefuddin, Pedoman Memahami Al-Qur’an, Bogor: Granada
Sarana Pustaka, 2005.
Digilib.uinsby.ac.id
Fajri, Rahmat, “Dasar-dasar Teologis Sunni Untuk Konteks Usaha”, dalam
Jurnal Religi, Vol. XI No. 1 Januari 2015.
Fathurrohman, Muhammad, Pemikiran Kalam Dalam Islam: Memahami
Aliran-aliran dalam Teologi Islam, Yogyakarta: Kalimedia, 2018.
Gusmian, Islah, Khazanah Tafsir Indonesia, Yogyakarta: LkiS, 2013.
Hatta, Mawardy Aliran-aliran Kalam/ Teologi Dalam Sejarah Pemikiran
Islam, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016.
Hosen, Nadirsyah, Tafsir Al-Qur’an di Medsos, Yogyakarta: PT Bentang
Pustaka, 2019.
Hutaman, Hadi, “Kontribusi dan Kritik Tafsir Kontemporer”, dalam jurnal
Al-Fikr, Vol. 17 No. 1 Tahun 2013.
7
Jannah, Saadatul, “Metodologi Tafsir Khuluqun ‘Adzim; Studi Penafsiran
Surah al-Mulk”, dalam Jurnal Maghza, Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2018.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kharomen, Agus Imam, Metode Alternatif dalam Menafsirkan Ayat-ayat
Beredaksi Mirip (Rekonstruksi atas Metode Penafsiran Nashruddin
Baidan), Serang: A-Empat, 2015.
Laily Mansur, Muhammad, Pemikiran Kalam Dalam Islam, Jakarta: Pustaka
Firdaus, Cet. Ke-2, 2004.
M.L Ningrum, Dzuriya dan Sri Wahyuni, “Metodologi dan Pengaruh
Ideologis dalam Tafsir Nusantara (Studi Kitab Tafsir Mu‟awidzatain
Karya Kyai Asmuni)”, dalam Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Hadits, Vol. 1
No. 2 Juni 2018.
Muhtada, Dani, “Ja‟far as-Sâdiq dan Paradigma Hukum Mazhab Ja‟fari”,
dalam Jurnal al-Ahkam, Vol. 25 No. 1 April 2015.
Mustaqim, Abdul, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an, Yogyakarta: Idea
Press, 2016.
________________, Metode Penulisan Al-Qur’an dan Tafsir, Yogyakarta:
Idea Press, 2015.
Nafiul Lubab dan Novita Pancaningrum, “Mazhab: Keterkungkungan
Intelektual atau Kerangka Metodologis (Dinamika Hukum Islam)”,
dalam Jurnal Yudisia, Vol. 6 No. 2 Desember 2015.
Nasution, Harun, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa
Perbandingan, Jakarta: UI-Press, Cet. Ke-5, 1986.
Ningsih, Sulistia, “Makna al-Urwah al-Wuthqa Dalam Al-Qur‟an (Studi
Komparatif Perspektif Tokoh Ulama Tafsir Sunni dan Syiah)”, Skripsi,
UIN Sunan Ampel, 2019.
Rahman, Andi, Tafsir Maqâshidi Surah Yâsin, Ciputat: Yayasan Wakaf
Darus Sunnah, 2019.
Repository.uin-suska.ac.id
Rohimin, “Tafsir Aliran Ideologis di Indonesia: Studi Pendahuluan Tafsir
Aliran Ideologi Sunni dalam Tafsir Kementrian Agama”, dalam Jurnal
Madania, Vol. 20 No. 2 Desember 2016.
8
Subhan Zamzami, Muhammad, “Tafsir Ideologis Dalam Khazanah
Intelektual Islam”, dalam Jurnal Mutawatir, Vol. 4 No. 1 Juni 2014.
Susanti, Eri, “Aliran-aliran dalam Pemikiran Kalam”, dalam Jurnal ad-
Dîrâsah, Vol. 1 No. 1 2018.
Tahido Yanggo, Huzaemah, Hukum Islam Kontemporer Bidang Ibadah dan
Muamalah, Ciputat: Gaung Persada Press, 2013.
_____________, dkk, Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi
Institut Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: LPPI IIQ Jakarta, 2017.
Thohiriyyah.com
Ulinnuha, Muhammad, Ad-Dakhil Fi Tafsir: Sebuah Metode Kritik Tafsir Al-
Qur’an, Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, 2012.
Ulinnuha, Muhammad, Metode Kritik Ad-Dakhil fit Tafsir: Cara Mendeteksi
adanya Infiltrasi dan Kontaminasi dalam Penafsiran Al-Qur’an, Jakarta:
PT. Qaf Media Kreativa, 2019.
Ulya, Dwi Mailasari, “Pengaruh Ideologi Dalam Penafsiran”, Dalam Jurnal
Hermeneutik, Vol. 7 No. 1 Juni 2013.
Yunan Yusuf, Muhammad, Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar, Jakarta:
Pustaka Panjimas, 1990.
______________________, Corak Pemikiran Kalam Tafsir al-Azhar:
Sebagai Telaah Atas Pemikiran Hamka dalam Teologi Islam, Jakartra:
Penamadani, 2003.
______________________, Tafsir Al-Qur’an Juz XXVIII: Bun –Yânun
Marshush, Ciputat: Lentera Hati, 2014.
______________________, Tafsir Al-Qur’an Juz ‘Amma; As-Sirâju’l
Wahhaj Terang Cahaya Juz ‘Amma, Jakarta: Penamadani, 2010.
______________________, Qalbun Salîm Hati yang Damai, Tangerang: PT.
Lentera Hati, 2019.
Zaidul, Moch. Mubarok, “Mengenal Corak Tafsir „Aqâ‟id (Ideologis)”,
dalam Jurnal Samawat, Vol. 01 No. 01 2017.
9
Zulyadain, “Metodologi Tafsir Kontemporer (Studi Komparasi Atas
Pemikiran Fazlur Rahman dan Muhammad Syahrur)”, dalam Jurnal el-
Umah, Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 2018.
10
11
BIOGRAFI PENULIS
Ramawati, lahir di pulau Penyengat (sebuah pulau
kecil yang terletak 5,5 km dari kota Tanjungpinang
Kepulauan Riau) pada tanggal 6 Januari 1998. Penulis
merupakan puteri dari pasangan Bpk. Usman Hasan dan Ibu
Harpindas dan anak bungsu dari 2 bersaudara, yakni Agustiar dan Yuni
Harisa, SE.
Penulis memulai pendidikan formalnya di SD Negri 009
Tanjungpinang pada tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Saat
mengenyam pendidikan dasar, penulis pun memulai pendidikan non-
formalnya di Madrasah Diniyah Awaliyah Ar-Rahman Tanjungpinang. Pada
tahun yang sama (2009) penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama
di SMP Negri 9 Tanjungpinang dan tamat pada tahun 2012 dan sekaligus
mengenyam pendidikan non-formalnya di Madrasah Diniyah Wustha Ar-
Rahman Tanjungpinang. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di
Madrasah Aliyah Swasta di MA Salafiyyah Syafi‟iyyah Seblak Jombang-
Jawa Timur pada tahun 2015, sekaligus mengenyam pendidikan non-formal
di Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi‟iyyah (Madrasatul Qur`an Lil Banat)
Jombang.
Setahun setelah menyelesaikan pendidikannya (2016) di tanah Jawa,
penulis diterima menjadi mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
(IAT) di Fakultas Ushuluddin di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta
melalui jalur tes. Pada tanggal 08 Juli 2020 penulis dinyatakan lulus dan
berhak menyandang gelar Sarjana Agama melalui ujian komrehensif dan
munaqasyah di jurusan IAT Fak. Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta.