mikro 9

20
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang memiliki aktivitas yang berupa tumbuh dan berkembang. Kadang kala pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme ini terganggu. Hal ini dapat dipengaruhi baik dari mikroba itu sendiri ataupun dari luar. Salah satu pengaruh yang paling berkompoten adalah antimikroba. Anti mikroba adalah senyawa yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme hidup. Senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostatik dan yang dapat membunuh bakteri disebut bakterisida. Atau dengan kata lain disebut juga antiboitika yaitu bahan-bahan yang bersumber hayati yang pada kadar rendah sudah menghambat pertumbuhan mikroorganisme hidup. Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

Upload: kurniawanto-csha

Post on 25-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mikro,,,,,,,,

TRANSCRIPT

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang memiliki aktivitas yang berupa tumbuh dan berkembang. Kadang kala pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme ini terganggu. Hal ini dapat dipengaruhi baik dari mikroba itu sendiri ataupun dari luar. Salah satu pengaruh yang paling berkompoten adalah antimikroba. Anti mikroba adalah senyawa yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme hidup. Senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostatik dan yang dapat membunuh bakteri disebut bakterisida. Atau dengan kata lain disebut juga antiboitika yaitu bahan-bahan yang bersumber hayati yang pada kadar rendah sudah menghambat pertumbuhan mikroorganisme hidup.

Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (microbicidal) atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic). Disinfektan yaitu suatu senyawa kimia yang dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan benda mati seperti meja, lantai dan pisau bedah. Adapun antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan tubuh, misalnya kulit.

Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut, harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang dipengaruhi makin baik. Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit. Tidak menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi pada ginjal atau saluran gastrointestin. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dilakukan praktikum Uji Daya Kerja Anti Mikrobial, adalah sebagai berikut.

B. Rumusan Masalah

Rumsan masalah pada praktikum Uji Daya Kerja Anti Mikrobial adalah bagaimana daya kerja zat antimikrobial?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Uji Daya Kerja Anti Mikrobial adalah untuk mengetahui daya kerja zat antimikrobial.

D. Manfaat

Manfaat yang diperoleh pada praktikum Uji Daya Kerja Anti Mikrobial adalah dapat mengetahui daya kerja zat antimikrobial.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroba ialah jasad renik yang mempunyai kemampuan sangat baik untuk bertahan hidup. Jasad tersebut dapat hidup hamper di semua tempat di permukaan bumi. Mikroba mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat dingin hingga lingkungan yang relative panas, dari ligkungan yang asam hingga basa. Berdasarkan peranannya, mikroba dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan (Afriyanto 2005).

Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada awalnya antibiotika diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah didapatkan dari tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995).

Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929, yang secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. Sebagian besar dari antibiotika rumus kimianya telah diketahui dan beberapa di antaranya dapat dibuat secara sintesis. Definisi dari antbiotik ialah suatu bahan kimia yang dikeluarkan oleh jasad renik/hasil sintetis semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapat merintangi/memusnahkan jasad renik lainnya (Widjajanti, 1996).

Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptic, sterilizer, sanitizer dan sebagainya (Lutfi 2004).

Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil maupun spiril,dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antibiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spektrum yang sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu tetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003).

DAFTAR PUSTAKA

Afriyanto, E., 2005, Pakan Ikan dan Perkembangannya, Penerbit Kanisius, Jakarta.

Dwijoseputro, 2003, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Lutfi, Ahmad, 2004, Kimia Lingkungan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Soekardjo, Siswandono, 1995, Kimia Medisinal, Airlangga University Press, Jakarta.

Widjajanti, U., 1996, Obat-Obatan, Kanisius, Yogyakarta.

III. METODE PRAKTIKUM

IV. HASIL DANPEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Uji Anti Biotik Kimia

No

Nama bahan

Diameter zona bening

Indeks Penghambat (IP)

Gram positif

Gram negatif

Gram negatif

Gram positif

Bacilus subtilis

Streptococcus thermophilus

Eschericia coli

Staphylococcus aureus

Eschericia coli

Staphylococcus aureus

Bacilus subtilis

Strepto coccus thermophilus

1

Ampicilin

4 cm

2 cm

1.2 cm

6 cm

1,4

11

7

3

2

Cotrimoxacilin

2,6 cm

2,2 cm

Tdk ada

2,7 cm

Tidak ada

4,4

4,2

3,4

3

Canamysin

2 cm

3,3 cm

2,7 cm

3,7 cm

4,4

6,4

3

5,6

4

Amoxilin

2 cm

2 cm

2,5 cm

2 cm

4

3

3

3

5

Ciprofloxacin

3,5 cm

4 cm

3 cm

4,5 cm

5

8

6

7

6

Chloromphenicol

3,6 cm

3,4 cm

4 cm

3 cm

7

5

6,2

5,8

7

Tetraxylin

3,2 cm

4 cm

3,7 cm

3 cm

6,4

5

5,4

7

(Staphylococcus aureus) (Staphylococcus aureus)

(1) (1) (2)

(2) (3)

(3) (4)

(Keterangan:AmoxylinCloramphenicolCiprofloxacinTetracylin) (Keterangan:CotrimoxacilinAmpicilin Canamycin)

(Streptococcus thermophilus) (1) (Streptococcus thermophilus)

(2) (1)

(4) (3) (2)

(3)

(Keterangan:CloramphenicolCanamycinAmpicilinTetracylin) (Keterangan:AmoxylinCotrimoxacilinCiprofloxacin)

(Bacilus subtilis) (Bacilus subtilis)

(2) (1) (2) (1)

(4) (3) (3)

(Keterangan:CanamycinCotrimoxacilinAmpicilin )

(Keterangan:Tetracilin AmoxylinChloromphenicolCiprofloxacin )

(Eschericia coli) (Eschericia coli)

(1) (1)

(3) (2) (4) (2)

(3)

(Keterangan:CotrimoxacilinCanamycinAmpicilin ) (Keterangan:CiprofloxacinAmpicilin Tetracilin Chloromphenicol)

2. Uji Anti Biotik Alami

No

Nama bahan

Diameter zona bening

Indeks Penghambat (IP)

Gram positif

Gram negatif

Gram negatif

Gram positif

Bacilus subtilis

Streptococcus thermophilus

Eschericia coli

Staphylococcus aureus

Eschericia coli

Staphylococcus aureus

Bacilus subtilis

Strepto coccus thermophilus

1

Ekstrak daun pati

wala (Lamtana camara)

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

0,7

Tidak ada

0,4

Tidak ada

Tidak ada

2

Ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava)

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

3

Ekstrak daun papaya (Carica papaya)

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

4

Ekstrak rimpang jahe (Zingiber officinale)

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

5

Ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica)

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

6

Ekstrak daun pecah beling ()

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

7

Ekstrak daun sirih (Piper battle)

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

(Staphylococcus aureus) (Staphylococcus aureus)

(1) (1) (2)

(2) (3)

(3) (4)

(Keterangan:Jambu biji (Psidium guajava)Pecah belingPatiwala (Lamtana camara) ) (Keterangan:Kunyit (Curcuma domestica)Jahe (Zingiber officinale)Sirih (Piper battle)Pepaya (Carica papaya))

(1) (1) (Streptococcus thermophilus) (Streptococcus thermophilus)

(2) (2)

(3) (3)

(4)

(Keterangan:Jambu biji (Psidium guajava)Patiwala (Lamtana camara) Pecah beling) (Keterangan:Pepaya (Carica papaya)Jahe (Zingiber officinale)Sirih (Piper battle)Kunyit (Curcuma domestica)Pepaya (Carica papaya))

(Bacilus subtilis) (Bacilus subtilis)

(1) (1)

(3) (2) (3) (2)

(4)

(Keterangan:Pepaya (Carica papaya)Jahe (Zingiber officinale)Sirih (Piper battle)Kunyit (Curcuma domestica)Pepaya (Carica papaya))

(Keterangan:Pecah belingJambu biji (Psidium guajava)Patiwala (Lamtana camara) )

(Eschericia coli) (Eschericia coli)

(2) (1) (2) (1)

(3) (3)

(4)

(Keterangan:Pecah belingJambu biji (Psidium guajava)Patiwala (Lamtana camara) ) (Keterangan:Pepaya (Carica papaya)Kunyit (Curcuma domestica)Patiwala (Lamtana camara) Jambu biji (Psidium guajava))

3. Analisis Data

a. Perhitungan zona hambat Gram negatif (Eschericia coli)

(IP = A B B)

Jika diketahui :

A : diameter zona bening

(= 3,7 0,5 0,5= 6,4 cm)B : diameter paper disk = 0,5 cm

b. Perhitungan zona hambat Gram positif (Bacilus sp.)

(IP = A B B)

Jika diketahui :

A : diameter zona bening

(= 4 0,5 0,5= 7 cm)B : diameter paper disk = 0,5 cm

B. Pembahasan

Bahan antimikroba berfungsi untuk mematikan, merusak, menghambat pertumbuhan dari mikroba. Antimikroba bekerja dengan cara merusak dinding sel atau merusak protein dari mikroba sehingga mikroba tersebut mati. Bahan antimikroba bekerja dengan beberapa mekanisme yaitu membunuh dirinya sendiri, mempertahankan hidupnya, dan melawan bakteri lain.

Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa kelompok, yaitu merusak dinding sel, mengganggu permeabilitas sel, merusak molekul protein dan asam nukleat, menghambat aktivitas enzim, menghambat sintesa asam nukleat. Aktivitas anti mikroba yang dapat diamati secara langsung adalah perkembangbiakannya. Oleh karena itu mikroba disebut mati jika tidak dapat berkembang biak.

Pada uji zat antibiotik digunakan zat antibiotik alami dan buatan. Zat anti biotik alami yang digunakan adalah kunyit, daun jambu, daun sirih, daun pati wala, jahe, daun pecah beling dan daun pepaya. Sedangkan zat antibiotik sintetik yang digunakan adalah ampicilin, tetraxylin, canamysin, cotrimoxacilin, ciprofloxacin dan chloromphenicol.

Pengamatan pada praktikum Uji Daya Kerja Anti Mikrobial untuk antibiotik sintetik menggunakan 2 jenis bakteri yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Yang termasuk bakteri gram positif yaitu Streptococcus thermophilus dan Bacilus subtilis. Zona bening yang terbentuk dari ampicilin, tetraxylin, canamysin, cotrimoxacilin, ciprofloxacin dan chloromphenicol untuk bakteri Bacilus subtilis berturut-turut yaitu 4 cm, 2,6 cm, 2 cm, 2 cm, 3,5 cm, 3,6 cm dan 3,2 cm. Untuk bakteri Streptococcus thermophilus zona bening yang terbentuk dari ampicilin, tetraxylin, canamysin, cotrimoxacilin, ciprofloxacin dan chloromphenicol berturut-turut yaitu 2 cm, 2,2 cm, 3,3 cm, 2 cm, 4 cm, 3,4 cm dan 4 cm. Sedangkan pengamatan bakteri gram negatif mengguakan bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus.

Uji antibakterial alami untuk bakteri gram positif dan bakteri garam negatif tidak tebentuk zona bening kecuali pada ekstrak daun pati wala untuk bakteri Staphylococcus aureus zona bening yang terbentuk yaitu 0,7 cm. Faktor faktor yang mempengaruhi ukuran diameter zona hambatan adalah: kekeruhan susupensi bakteri, waktu pengeringan, temperatur inkubasi, waktu inkubasi tebalnya agar - agar, dan jarak antara disc obat.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Uji Daya Kerja Anti Mikrobial dapat disimpulkan bahwa Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa kelompok, yaitu merusak dinding sel, mengganggu permeabilitas sel, merusak molekul protein dan asam nukleat, menghambat aktivitas enzim, menghambat sintesa asam nukleat.

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan yaitu diharapkan praktikan tetap bekerja sama pada anggota kelompoknya.