mikrobiologi

Upload: permencokelat

Post on 16-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mikrobio

TRANSCRIPT

MIKROBIOLOGI P8Prinsip BioautografiApa itu BioautografiPrinsip KLTP9 tahap 2Kenapa kok dipilihnya koloni dominan? Kalau ga diambil koloni dominan boleh/tdk?P10 dan P11Mengapa ALT pake PCA, AKK pake PDA?Bedanya PCA sm PDA?Kapan bs pake spread plate kapan pour plate?Kenapa pake kloram P11?Pahami cara menghitung ALT dan AKK

PRaktikum slnjutnya yg jaga mba tiya sm mba anggit. Kak didit sm kak vania mau bantu sidang terbuka tmnnya

P6 : penjelasan ttg sampel yg dipakai, itu dari tanaman apa, dijelaskan jg tanamannya boleh lho.. Jelaskan metode dilusi cair, bisa digunakan utk apa aja, keuntungan/kerugian vs metode lainnya apa..Apa itu KHM dan KBM? Gmn cara memperoleh KHM dan KBM dari praktikum?Jelasin ttg langkah" kerja bagaimana dan mengapa hal tsb dilakukan?Jelasin ttg kontrol negatif, kontrol antibiotik, kontrol media dan kontrol pelarut, dan manfaatnya dlm praktikum sbg apa?Bahas hasilnya gmn, stlh distreak, apakah lebih efektif utk SA atau utk EC?Tambahan dr bu sylvie :Cari tahu ttg pour plate dan spread plate.. Prinsip kerjanya? Kapan bs pake spread plate kapan pour plate? Terus cari juga keuntungan dan kelebihannya soalnya pretes kmrn msih bnyk yg blm paham..

Secara kimiawi, media biakan dipilah menjadi media sintetik dan media non sintetik. Pada media sintetik, kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara terperinci. Media sintetik sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroba. Media nonsintetik menggunakan bahan yang terdapat dari alam; bahan-bahan ini biasanya tidak diketahui kandungan kimiawinya secara rinci. Media nonsintetik sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi karena mudah disiapkan dan harganya lebih murah dibanding media sintetik. Selain itu media ini dapat digunakan untuk membiakan berbagai macam mikroba.Fungsi pemberian larutan ASA KARENA PH SAMA DENGAN PH KHAMIR UNTUK TUMBUH BAIK.pH optimum untuk proses pertumbuhan khamir yaitu pH 4,0-4,5

Pada pengujian angka kapang/ khamir digunakan pengencer PDF yang mengandung nutrisi pepton yang baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir serta menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang merupakan media padat (agar) dengan kandungan nutrisi karbohidrat (dektrosa) yang baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir. Inkubasi sampel dilakukan pada suhu 20-250C yang merupakan suhu optimum untuk pertumbuhan kapang dan khamir. Inkubasi sampel tidak boleh diposisikan terbalik karena kapang/ khamir akan tumbuh dan memiliki spora yang terus berkembang biak, jika posisi cawan dibalik maka spora fungi tersebut akan bertebaran dan tumbuh dimana-mana pada media Agar, sehingga jumlah koloni fungi yang tumbuh akan semakin banyak dari jumlah koloni sebenarnya, hal ini dapat menyebabkan kesalahan perhitungan koloni kapang/ khamir. Pada media PDA ditambahkan klorampenikol sebanyak 10 mg/100 mL dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga yang akan tumbuh pada media tersebut hanya kapang dan khamir.pustaka.unpad.ac.id/wp-content/.../09/pustaka_unpad_ujibiOkimia.docSri Agung Fitri Kusuma, 2009, UJI biokimia bakteri C. http://www.academia.edu/4512511/Bioanal_Makalah_FINALLLL_1 Ardiyanti Puspitasari 2013Pembahasan Hasil Pengamatan1.Pada Uji Jenis dengan menggunakan media TSB dan LB, setelah sampel di inkubasiselama 24 jam pada suhu 35-37 C terbentuk kekeruhan dari warna sebelumnya, halini menandakan adanya cemaran mikroba, sehingga sampel perlu di uji lanjutdengan perhitungan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),uji bakteri coliform MPN, ujiStaphylococcus aureuskoagulase positif, ujiSalmonella typhii , dan UjiPseudomonas aeruginosa.2.Pada perhitungan AKK didapat hasil pengamatan dari kelompok 7,8 dan 9, 10 padakeempat seri pengenceran larutan hari ke -1 dan hari ke-2 sebagian besar didapatjumlah koloni kapang khamir yang tidak terhingga yaitu > 1100 cfu/ ml, hal inimenunjukkan bahwa sampel jamu yang diuji tidak memenuhi syarat sterilberdasarkan Farmakope Internasional Volume 3 tahun 2003, dimana sediaanpemberian secara oral yang mengandung bahan alam adalah tidak 102cfu/ml.Pencemaran ini mungkin dapat disebabkan karena penanganan bahan baku danproses pembuatan jamu yang tidak higienisdan juga diakibatkan oleh adanyakontaminasi mikroba udara pada saat pengemasan atau penjualan yang sangat mem-pengaruhi besarnya jumlah kontaminan mikroba pada produk jam