mikrobiologi bagian 3 aturan khusus utk penyiapan ikan dan produk perikanan 27486_sni iso...

Upload: eva-pae-o

Post on 14-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    1/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    ICS 07.100.30 Badan Standardi sasi Nasional

    Standar Nasional Indonesia

    Mikrobiologi bahan pangan dan pakan

    Penyiapan contoh uj i, suspensi awal danpengenceran desimal untuk penguj ian mikrobiologi

    Bagian 3: Aturan khusus untuk penyiapan ikan danproduk perikanan

    (ISO 6887-3:2003, IDT)

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    2/16

    BSN 2012

    Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atauseluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikandokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

    BSNGd. Manggala Wanabakti

    Blo k IV, Lt. 3,4,7,10.Telp. +6221-5747043Fax. +6221-5747045Email: [email protected]

    Diterbitkan di Jakarta

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    3/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 i

    Daftar i si

    Daftar isi ................................................................................................................................. iPrakata .................................................................................................................................. ii1 Ruang lingkup .................................................................................................................. 12 Acuan normatif ................................................................................................................. 23 Istilah dan definisi ............................................................................................................ 24 Prinsip .............................................................................................................................. 35 Pengencer ....................................................................................................................... 36 Peralatan ......................................................................................................................... 4

    7 Penyiapan contoh ............................................................................................................ 58 Prosedur umum ............................................................................................................... 69 Prosedur khusus .............................................................................................................. 610 Pengenceran desimal lanjutan ..................................................................................... 11Bibliografi ............................................................................................................................. 12

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    4/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 ii

    Prakata

    Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 6887-3:2012, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan Penyiapan contoh uji, suspensi awal dan pengenceran desimal untuk pengujian mikrobiologi- Bagian 3: Aturan khusus untuk penyiapan ikan dan produk perikanan merupakan hasiladopsi identik dengan metode terjemahan dari ISO 6887-3:2003, Microbiology of food andanimal feeding stuffs -- Preparation of test samples, initial suspension and decimal dilutionsfor microbiological examination -- Part 3: Specific rules for the preparation of fish and fisheryproducts .

    Standar ini disusun oleh Panitia Teknis (PT) 67-04 Makanan dan Minuman. Standar ini telahdibahas dalam rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal8 Oktober 2011 di Jakarta.

    Untuk tujuan penggunaan standar ini, yang dimaksud dengan This International Standardadalah This National Standar (SNI) dan diterjemahkan menjadi Standar Nasional atauStandar ini. Apabila terdapat keraguan pada standar ini, maka mengacu pada standar aslinya.

    Standar ISO yang digunakan dalam acuan normatif telah diadopsi menjadi SNI, yaitu :

    1. ISO 6887-1:1999, Microbiology of food and animal feeding stuffs Rules for thepreparation of the test sample, of initial suspension and of decimal dilutions for microbiological examination Part 1: General rules for the preparation of the initialsuspension and of decimal dilutions telah diadopsi menjadi SNI ISO 6887-1:2012Mikrobiologi bahan pangan dan pakan Penyiapan contoh uji, suspensi awal danpengenceran desimal untuk pengujian mikrobiologi - Bagian 1: Aturan umum untukpenyiapan suspensi awal dan pengenceran desimal

    2. ISO 7218, Microbiology of food and animal feeding stuffs General rules for microbiological examination telah diadopsi menjadi SNI ISO 7218:2012, Mikrobiologibahan pangan dan pakan Persyaratan umum dan pedoman untuk pengujianmikrobiologi

    ISO 6887 terdiri dari 5 bagian dengan judul secara umum, Mikrobiologi bahan pangan danpakan Penyiapan contoh uji, suspensi awal dan pengenceran desimal untuk pengujianmikrobiologi yang terdiri dari:

    - Bagian 1: Aturan umum untuk penyiapan suspensi awal dan pengenceran desimal- Bagian 2: Aturan khusus untuk penyiapan daging dan produk daging- Bagian 3: Aturan khusus untuk penyiapan ikan dan produk perikanan- Bagian 4: Aturan khusus untuk produk selain susu dan produk susu, daging dan

    produk daging, ikan dan produk perikanan- Bagian 5: Aturan khusus untuk penyiapan susu dan produk susu

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    5/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 1 dari 12

    Mikrobiologi bahan pangan dan pakan Penyiapan contoh uji, suspensi awaldan pengenceran desimal untuk pengujian mikrobio logi

    Bagian 3: Aturan khusus untuk penyiapan ikan dan produk perikanan

    Perhatian - Penggunaan standar ini mungkin melibatkan bahan-bahan, kegiatan dan peralatanyang dapat menimbulkan bahaya. Pengguna standar ini mempunyai tanggung jawab untukmenerapkan praktek keamanan dan kesehatan selama pengujian dan menetapkan batasanaturan yang dapat diterapkan sebelum penggun aannya.

    1 Ruang lingkup

    ISO 6887 bagian ini, mengkhususkan pada aturan penyiapan contoh uji ikan dan contohproduk perikanan serta suspensinya untuk pengujian mikrobiologi pada saat contoh

    memerlukan penyiapan yang berbeda dari metode yang dijelaskan pada ISO 6887-1. ISO6887-1 mendefinisikan aturan umum untuk penyiapan suspensi awal dan pengencerandecimal untuk pengujian mikrobiologi.

    ISO 6887 bagian ini hanya menjelaskan metode-metode penyiapan yang dapat diterapkanpada beberapa mikroba secara bersamaan ( simultaneously ). Hal ini tidak termasukpenyiapan yang hanya diterapkan pada deteksi dan atau enumerasi dari mikroba tunggal (asingle microorganism ) yang dijelaskan dalam metode-metode penyiapan sesuai denganstandar yang menitik beratkan pada mikroba, seperti Vibrio parahaemolyticus

    ISO 6887 bagian ini dapat diterapkan pada bahan mentah, bahan olahan, ikan masak atauikan beku dan kekerangan serta produk kekerangan:

    a) Ikan, krustasea, moluska dan beberapa produk mentah lainnya, termasuk:- ikan, utuh atau fillet, dengan atau tanpa kulit dan kepala, dan disiangi,- ikan diasinkan, kering-asap atau diasamkan ( pickled ),- chephalopods utuh atau potongan/irisan,- krustasea utuh, termasuk udang, udang karang ( crayfish ), lobsters, kepiting dan

    Norway lobsters ,- gastropoda, bivalves , echinoderms dan tunicates , serta- siput laut;

    b) Ikan, krustasea, moluska dan olahan lain-lain, termasuk produk :- dikeringkan, diasapkan, marinated , diasinkan, diasamkan (pickled) dan breaded fish

    atau kekerangan- ikan, utuh atau fillet, dengan atau tanpa kulit- surimi dan produk ikan siap masak (delicatessen fish products )- krustase utuh atau bercangkang dan moluska serta krustase dan daging moluska- ikan masak, krustase, moluska, holothurians , tunicates , kekerangan dan hidangan

    berbasis siput

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    6/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 2 dari 12

    c) Ikan, krustasea, moluska dan produk beku lainnya, dalam bentuk blok maupun bentuklainnya, termasuk :- ikan, fillet dan potongan ikan,- udang utuh dan kupas- flaked crab- cephalopoda dan- kekerangan kupas masak ( shelled cooked shellfish ) dan siput kupas (shelled snails )

    CATATAN 1 Susu dan produk susu dirujuk dalam ISO 8261.

    CATATAN 2 Tujuan analisis yang dilakukan terhadap contoh-contoh uji ini, dapat digunakan untukuji higiene atau pengawasan mutu. Walaupun demikian, teknik pengambilan contoh yang dijelaskandalam ISO 6887 bagian ini, berhubungan dengan uji higiene (pada jaringan otot (muscle tissues ))

    2 Acuan normatif

    Dokumen berikut merupakan bagian tidak terpisahkan untuk penggunaan dokumen ini.Untuk acuan bertanggal, hanya edisi yang diacu digunakan. Untuk acuan tidak bertanggal,edisi terakhir dari dokumen acuan (termasuk amandemen) digunakan

    ISO 6887-1:1999, Microbiology of food and animal feeding stuffs Preparation of testsamples, initial suspension and decimal dilutions for microbiological examination Part 1:General rules for the preparation of the initial suspension and decimal dilutions.

    ISO 7218, Microbiology of food and animal feeding stuffs General rules for microbiologicalexaminations.

    3 Istilah dan definisi

    Untuk penggunaan standar ini, digunakan istilah dan definisi sebagai berikut.

    3.1contoh laboratoriumcontoh yang disiapkan dan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan atau pengujian[ISO 7002]

    3.2porsi ujiukuran (volume atau massa) yang mewakili contoh yang diambil dari contoh laboratoriumuntuk digunakan dalam penyiapan suspensi awal

    3.3suspensi awalpengencer awalsuspensi, larutan atau emulsi diperoleh setelah penimbangan atau pengukuran kuantitas dariproduk yang akan diuji (atau contoh uji yang disiapkan dari produk) telah dicampurkan,normalnya, dengan perbandingan 1:9 terhadap pengencer, jika ada, biarkan parikel besar hingga mengendap

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    7/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 3 dari 12

    3.4pengencer desimal lanjutansuspensi atau larutan yang diperoleh dari hasil pencampuran dengan suspensi awal (3.3)dengan perbandingan 1:9 terhadap volume pengencer dan dilakukan pengulangan sampaidiperoleh seri pengenceran desimal yang sesuai untuk inokulasi pada media biakan

    4 Prinsip

    Suspensi awal (3.3) disiapkan untuk memperoleh distribusi mikroba yang merata dalamcontoh uji.

    Pra-pengayaan atau suspensi pengayaan disiapkan dengan cara yang sama, denganmenggunakan media yang direkomendasikan oleh metode analisis yang bersangkutan,kecuali dalam kasus tertentu seperti yang dimaksudkan dalam setiap bagian produk pada

    ISO 6887.Jika diperlukan, pengenceran desimal (3.4) disiapkan untuk mengurangi jumlah mikroba per satuan volume, yang memungkinkan pengamatan terhadap adanya pertumbuhan (padamedia cair) atau koloni (pada cawan agar) setelah inkubasi, sebagaimana yang dinyatakandalam setiap standar spesifik

    Jika diperlukan, untuk membatasi kisaran enumerasi sampai dengan interval tertentu, atau jika diduga terdapat jumlah mikroba yang tinggi, maka dimungkinkan untuk hanyamenginokulasi pengenceran desimal yang diperlukan (sekurang-kurangnya duapengenceran berurutan) untuk mendapatkan enumerasi sesuai perhitungan padaISO 7218.

    5 Pengencer

    5.1 Bahan Dasar

    Lihat ISO 6887-1.

    Pada pengujian ikan laut mentah yang tidak diproses, terhadap flora mikroba laut alami(halophilic ), direkomendasikan, sebagai contoh, menggunakan 3,5 % hingga 4 % larutanNaCl (isotonic terhadap air laut).

    5.2 Pengencer untuk penggunaan umum

    5.2.1 Larutan garam pepton

    Lihat ISO 6887-1:1999, 5.2.1.

    5.2.2 Buffered peptone water

    Lihat ISO 6887-1:1999, 5.2.2.

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    8/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 4 dari 12

    5.3 Pengencer untuk tujuan khusus

    5.3.1 Larutan garam pepton dengan Bromocresol purple

    5.3.1.1 Komposisi

    Larutan garam pepton (5.2.1) 1 000 mLBromocresol purple (0,04 % larutan alkohol, misalnya larutan etanol) 0,1 mL

    5.3.1.2 Penyiapan

    Tambahkan 0,1 mL Bromocresol purple ke dalam 1 000 mL larutan garam pepton (5.2.1).

    5.3.1.3 Penggunaan

    Larutan ini boleh digunakan untuk analisis produk yang bersifat asam tertentu sehinggapenyesuaian pH dapat dilakukan tanpa menggunakan probe pH steril (lihat 8.2).

    Bromocresol purple berwarna kuning pada pH asam dan berubah menjadi ungu padapH diatas pH 6.8

    5.3.2 Larutan peptone ( Peptone solution )

    5.3.2.1 Komposisi

    Enzymatic digest of casein 1 g

    Air 1 000 mL5.3.2.2 Penyiapan

    Larutkan seluruh bahan dalam air, jika diperlukan dengan pemanasan

    Jika perlu, atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,0 0,2 pada 25 C

    5.3.2.3 Penggunaan

    Larutan ini bisa digunakan baik pada moluska berkatup dua , gastropoda dan kekeranganlaut yang lain (Lihat [1])

    CATATAN pada penelitian terakhir tidak menunjukan bahwa hanya pengencer ini yang digunakanpada moluska berkatup dua , gastropoda dan kekerangan laut yang lain. Pengencer untuk tujuanumum, peptone salt solution (5.2.1), bisa juga digunakan, selama larutan ini menunjukan hasil yangbisa diterima untuk jenis produk ini. (lihat [2] dan [3]).

    5.4 Distribusi dan sterilisasi pengencer

    Lihat ISO 6887-1:1999, 5.4.

    6 Peralatan teknis

    Perlengkapan laboratorium mikrobiologi yang biasa digunakan secara umum (lihat ISO 7218dan ISO 6887-1) dan khususnya, adalah sebagai berikut:

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    9/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 5 dari 12

    6.1 Homogenizer

    6.1.1 Blender

    Lihat ISO 7218. Jika contoh uji yang digunakan banyak, perlengkapan uji sebaiknya jugatermasuk mangkuk 1 liter.

    6.1.2 Peristalti c homogenizer

    Lihat ISO 7218.

    6.2 Gunting, pisau, pembuka kekerangan, pisau bedah dan pisau daging besar ( largebutcher's knife ) yang steril

    6.3 Gunting tang (besar dan kecil), spatula dan sendok yang steril

    6.4 Instrumen-instrumen yang steril, untuk membuka katup kekerangan (pisaukhusus, palu, tang/tang, adjustable vice , dan lain-lain).

    6.5 Small s tiff br ush , untuk mengusap penutup.

    6.6 Bor elektr ik ( electric drill ), dilengkapi dengan batang kayu steril (berdiameter 14 mmatau 16 mm).

    7 Penyiapan contoh

    7.1 Produk beku ( Frozen products )

    Produk yang disimpan dalam keadaan beku, sebaiknya dibawa dalam keadaan tetapmengikuti pengambilan contoh, misalnya dengan penyimpanan maksimal 3 jam pada 18 Csampai 27 C (suhu laboratorium) atau penyimpanan maksimal 24 jam pada 2 C 2 C.Kemudian sebaiknya sesegera mungkin contoh diuji. Lihat ISO 6887-1:1999, 9.3.

    Jika produk masih beku ketika pembagian (portioning ), sejumlah pengencer dapat digunakanuntuk memudahkan pencairan (defrosting ) pada suhu laboratorium.

    7.2 Produk keras dan kering

    Untuk produk keras dan kering, jangan homogenisasikan dalam pemutar homogenisasi(rotary homogenizer ) lebih dari 2,5 menit. Untuk produk keras dan kering, mungkin perlumengiris atau mengiling contohnya.

    Pada kasus ini, untuk menghindari kenaikan suhu yang berlebihan, jangan iris atau gilinglebih dari 1 menit.

    7.3 Produk cair dan tidak kental

    Sebelum analisis, contoh harus diambil setelah dikocok dengan tangan (misalnya, 25 kalidengan jangkauan kocokan 25 cm, lihat ISO 8261) atau dengan mesin dengan maksuduntuk memastikan bahwa mikroba tersebar merata

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    10/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 6 dari 12

    7.4 Produk beragam

    Untuk produk heterogen (ada bagian pangan yang masing-masing berbeda), contoh ujisebaiknya dilakukan dengan mengambil cuplikan (aliquots ) yang mewakili setiap bagianpangan pada produk awal.

    Hal ini juga dimungkinkan untuk menghomogenkan seluruh contoh laboratorium yangdidapat dari pengambilan contoh hasil uji homogenisasi.

    Jika mungkin diperlukan, contoh laboratorium dapat diiris atau digiling. Dalam kasus ini,untuk menghindari kenaikan suhu yang berlebihan, jangan mengiris atau menggiling lebihdari 1 menit.

    8 Prosedur umum

    8.1 Umum

    Seluruh penyiapan dan tahapan pengujian sebaiknya dilakukan menggunakan teknik aseptikyang baik dan dengan peralatan steril untuk mencegah contoh dari kontaminasi mikroba dariseluruh sumber eksternal. Lihat ISO 7218.

    Nyatakan dalam laporan, jika prosedur yang digunakan untuk analisis tersebut berbeda dariprosedur yang dispesifikasikan dalam ISO 6887 bagian ini.

    8.2 Kasus umum untuk produk bersifat asam

    Ketika menggunakan larutan suspensi produk yang bersifat asam, penting untukmemastikan bahwa pH tersebut kembali netral. Penggunaan pengencer denganpenambahan indikator pH (5.3.1); dapat menghindari keperluan untuk penggunaan danmensterilkan probe pH; tambahkan natrium hidroksida (NaOH) untuk mengembalikanpewarnaan dari suspensi sampai indikator mulai berubah .

    Bila menggunakan pengencer buffered , penambahan NaOH seringkali diperlukan untukmeningkatkan kapasitas penyangga komponen alkali. Konsentrasi NaOH yang ditambahkantergantung pada keasaman produk. Konsentrasi yang paling sesuai (misalnya 0,1 mol/L atau1 mol/L) adalah konsentrasi yang mendekati perbandingan 1 : 9 dengan pengencer.

    8.3 Makanan tinggi lemak (dengan komposis i lemak lebih dari 20% terhadap totalmassa)

    Penggunaan pengencer dengan penambahan 1 g/L sampai 10 g/L sorbitan monooleate(tween 80), dengan perkiraan sesuai dengan tingkat kandungan lemak (misalnya, komposisilemak 40 %, maka tambahkan 4 g/L) boleh ditambahkan pengemulsi selama pengenceran.

    9 Prosedur khusus

    9.1 Ikan mentah, krustasea ( crustaceans ), moluska (mollusks) dan lain-lain

    9.1.1 Ikan utuh segar

    Bagian insang, area usus ( intestinal ) dan anus sebaiknya ditutup dengan sterile cotton wool ,yang dibasahi dengan alkohol 70 %.

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    11/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 7 dari 12

    Ambil contoh pada bagian punggung (dorsal muscle ) dengan bentuk kubus ,potong dadu(dice ) dan giling dalam pengencer (5.2).

    9.1.2 Potongan ikan, potongan tipis dan potongan daging ( Sliced fish, fillets andsteaks )

    Perlakukan sesuai ISO 6887-1.

    9.1.3 Cephalopoda utuh dan potongan

    Buang kulit dan bersihkan dengan gunting tang (6.3) dan pisau bedah (6.2). Ambil contohdengan bentuk kubus pada bagian punggung ( dorsal muscles ) dan potongan-potongan daritentacles

    Tambahkan pengencer (5.2) untuk membuat larutan 1:10 (1 dalam 10). Setelah dagingcephalopodacukup keras, hancurkan contoh laboratorium dalam pengencer dengan rotary

    homogenizer (6.1.1) atau potong bagian tersebut dalam lembaran-lembaran.9.1.4 Seluruh jenis krust asea seperti kepiting ( Whole crustaceans such as crabs )

    Gunakan palu, tang/tang (6.4) atau gunting tang (6.3) dalam membuka katup kekerangandan kuku untuk mengeluarkan daging dengan jumlah maksimum untuk pengujian.

    Tambah pengencer (5.2) dan lebih disukai haluskan dengan rotary homogenizer (6.1.1).Sebagai alternatif untuk peristaltic homogenization, potong daging menjadi lembaran yangcukup dan tempatkan dalam kantong ganda untuk menghindari kebocoran pada saatblending selama homogenisasi.

    9.1.5 Daging krustasea berkulit ( Shelled crustacean flesh )

    Ambil sejumlah daging yang diperlukan, dan buat suspensi 1:9 dalam pengencer (5.2) sertahomogenisasi sesuai 9.1.4

    9.1.6 Krustasea (c rustaceans ) seperti udang ( prawns ), udang karang ( crayfish ),lobsters atau Norway lobsters (seluruh atau ekor)

    Buang bagian kepala dan sirip ekor sebelum pengujian dagingnya.

    Kecuali untuk hewan yang kecil, kuliti krustasea dan potong dagingnya menjadi lembaran-lembaran. Haluskan (blend ) dalam rotary homogenizer (6.1.1)

    Tambahkan sejumlah pengencer (5.2) untuk mendapatkan larutan 1:9

    9.1.7 Bivalves, gastropoda ( gastropods ) dan lain-lain yang h idup

    9.1.7.1 Umum

    Pada saat diterima di laboratorium, simpan contoh laboratorium pada suhu 4 C 2 C.Kekerangan harus hidup. Matikan kekerangan dengan membuka atau merusak katupkekerangan (shell )nya

    Contoh uji yang mewakili seharusnya terdiri atas minimal 6 individu dan dengan berat 75 ghingga 100 g (25 g untuk hewan yang kecil seperti Donax spp). Pengujian bivalvesmemerlukan sejumlah daging maupun cairan intervalvular. Pada metode uji ini, hanya

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    12/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 8 dari 12

    kekerangan yang sebaiknya dibuka untuk mendapatkan sejumlah daging dan cairanintervalvular khusus.

    9.1.7.2 Bivalves

    Cuci dan sikat (6.5) setiap katup kekerangan (shell ) dalam aliran air, khususnya pada bagianengsel atau bagian yang terbuka ( the hinge or opening ).

    Keringkan bivalves yang telah bersih dan letakan pada cawan. Tutup dengan kertaspenyerap.

    Jangan basahi jika terdapat byssus muscle , potong bagian ini dengan gunting, pisau ataupisau bedah (6.2), sebelum dibuka seluruhnya.

    Pada saat setiap katup kekerangan dibuka, kumpulkan daging dan cairan intervalvular dalamwadah steril, yang sesuai untuk blending . Bivalves yang kehilangan cairan intervalvular bisa

    digunakan jika masih dalam keadaan hidup pada saat katup kekerangan dibuka.Tambahkan 1 bagian daging dan cairan intervalvular pada 2 bagian pengencer (5.2).Haluskan (blend ) dengan rotary homogenizer (6.1.1) kira-kira 30 detik hingga 2 menitmenurut penggunaan homogenizer (lihat ISO 7218)

    Dalam hal ini, sebuah suspensi 1+2 diperoleh dari pengencer (5.2) yang bisa ditambahkanpada hasil larutan 1:9.

    Jika tidak terdapat serpihan katup kekerangan, bisa digunakan peristaltic homogenizer . Jikaterdapat serpihan katup kekerangan, bisa digunakan peristaltic homogenizer dengankantong ganda atau rangkap tiga

    9.1.7.3 Gastropo da ( gastropods ) (misalnya, whelks )

    Bersihkan/sikat (lihat 6.5) dan cuci bagian katup kekerangan, bersihkan dengan alkohol70 % kemudian tempatkan pada wadah steril (jika perlu, diantara dua lapisan gauze steril).Dengan palu (6.4), pukul katup kekerangan sehingga bagian tubuh hewan bisa dikeluarkan.

    Penutup/kerangka (shell ) juga bisa dibuka dengan vice (6.4).

    Potong bagian daging (flesh whilst ) dengan membuang sisa-sisa katup kekerangan ( shelldebris ) dengan gunting tang (6.3).

    Siapkan sebuah suspensi awal (3.3) dengan bagian 1 + 2 dalam pengencer (5.2), kemudiansempurnakan dengan volume yang sesuai untuk mendapatkan suspensi 1:9

    CATATAN Pengujian siput laut (winkles ) sangat sulit, dimulai dari kemungkinannya untukmengeluarkan daging hewan tanpa terkontaminasi dari permukaanya/kerangkanya.

    9.1.8 Sea urchins

    Cuci minimal 6 ekor dalam air mengalir dan tempatkan dalam wadah steril.

    Pegang Sea urchins dengan gagang tang atau sarung tangan yang sesuai dan potongbagian ventralnya dengan gunting tajam (6.2). Kumpulkan seluruh bagian daging dancairannya dengan spatula, ke dalam wadah steril yang sesuai untuk blending.

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    13/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 9 dari 12

    Siapkan sebuah suspensi awal (3.3) dengan bagian 1 + 2 dalam pengencer (5.2), kemudianenecerkan menjadi 1:9 dengan pengencer yang sama.

    9.1.9 Holothurians dan tunicates

    Potong hewan ini menjadi lembaran-lembaran dengan gunting (6.2) dan campurkan dalamrotary homogenizer (6.1.1). Siapkan sebuah suspensi awal (3.3) dengan bagian 1 + 2 dalampengencer (5.2) yang dijelaskan dalam 9.1.4, kemudian encerkan menjadi 1;9 denganpengencer yang sama.

    9.2 Produk olahan ikan, krustasea ( crustaceans ), moluska dan lain-lain.

    9.2.1 Produk yang digaramkan atau diawetkan ( Salted or pickled products )

    Ambil potongan otot/daging dari contoh uji untuk penyiapan homogenisasi. Dalam kasusproduk yang sangat bergaram (sangat asin), mungkin perlu diencerkan lebih dari 1:9.

    9.2.2 Ikan kering ( dried fish )

    Dengan gunting (6.2) potong tubuh ikan, termasuk kulit, menjadi lembaran-lembaran.

    Siapkan sebuah suspensi awal (3.3) dengan bagian 1 + 2 dalam pengencer (5.2), dancampurkan dengan rotary homogenizer (6.1.1). Kemudian enecerkan menjadi 1:9 denganpengencer yang sama.

    Rehidrat (rehydrate ) contoh dengan merendamnya, jika perlu selama 60 menit pada 18 Chingga 27 C (suhu laboratorium).

    9.2.3 Ikan asin

    Ambil contoh dengan cara yang sama pada ikan kering (9.2.2) dan untuk produk yangdigaramkan (9.2.1) pada saat pembuatan suspensi.

    Rehydrate contoh dengan perendaman, jika perlu, selama 60 menit pada 18 C sampai 27C (suhu laboratorium).

    9.2.4 Ikan asap utuh

    Jika seluruh bagian ikan dapat dimakan, maka kulit harus termasuk dalam contoh. Jika kulittidak dapat dimakan maka kulit harus dibuang. Contoh harus diambil dari area punggung(dorsal ) dan potongan daging (flesh cut ), dipotong dan dihomogenisasikan dalam pengencer (5.2).

    9.2.5 Fillet dan iri san ikan asap, dengan atau tanpa kuli t

    Dalam keadaan steril, ambil lembaran daging dan potong berbentuk dadu tanpa membuangkulitnya.

    9.2.6 Marinated products

    Perlakukan pada pH rendah/produk diasamkan (8.2).

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    14/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 10 dari 12

    9.2.7 Breaded fish, surimi; ikan, krustasea dan makanan dari moluska ( molluscdelicatessen )

    Lihat ISO 6887-1.

    9.2.8 Ikan dan krus tasea ( crustacean ) serta moluska unt uk hidangan ( mollusc-basedcooked dishes )

    Ambil bagian aliquot dari setiap komponen, ambil proporsinya ke dalam catatan.

    Seluruh contoh uji bisa dihomogenisasi untuk penggunaan laboratorium, sehingga contoh ujiyang homogen dapat diperoleh.

    9.2.9 Krustasea utuh atau tertutu p/bercangkang yang dimasak ( Whole or shelledcooked crustaceans ) ser ta moluska ( mollusks ), krustasea ( crustacean ) dan dagingmoluska ( mollusc flesh )

    Lihat 9.1.5, 9.1.6, dan 9.1.7.

    9.2.10 Gastropo da ( gastropods ) matang

    Buang bagian operculum dengan pisau bedah (6.2) kemudian keluarkan tubuh hewandengan tang (6.3), winkle picker, atau batang logam pengait .

    9.2.11 Bivalves bercangkang matang atau setengah matang

    Lihat ISO 6887-1.

    9.3 Ikan beku, krustasea, moluska serta produk-produk lainnya

    9.3.1 Udang beku berkulit dalam bentuk blok

    Lelehkan sedikit untuk memudahkan pemecahan block , kemudian pisahkan udang dan ambilpotongan daging dengan gunting tang (6.3).

    9.3.2 Udang beku utuh dalam bentuk blok

    Biarkan selama 1 jam pada 18 C sampai 27 C (suhu laboratorium) untuk melelehkansehingga block dapat pecah.

    Keluarkan udang dengan tang (6.3) dan letakkan di atas wadah steril.

    Campur lembaran-lembaran dalam rotary homogenizer (6.1.1).

    9.3.3 Daging kepiting beku dalam bentuk blok

    Ambil contoh beku dalam bentuk blok dengan bor (6.6) atau biarkan sampai defrost padasuhu 18 C sampai 27 C (suhu laboratorium), selama kira-kira 1 jam dan membuangpotongan dengan tang (6.4) atau gunting tang (6.3).

    9.3.4 cephalopoda utuh beku dalam blok

    Lelehkan sedikit (selama kira-kira 1 jam untukblock ukuran besar) pada suhu 18 C sampai27 C (suhu laboratorium). Potong dengan gunting atau pisau besar yang tajam (6.2).

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    15/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 11 dari 12

    9.3.5 Siput bercangkang belum matang, molusk a beku dalam bentuk blok

    Lihat daging kepiting (9.1.5).

    9.3.6 Ikan fillet beku dalam bentuk blok

    Ambil contoh beku dalam bentuk blok dengan bor (6.6) atau biarkan sampai defrost padasuhu 18 C sampai 27 C (suhu laboratorium), selama kira-kira 1 jam dan buang potongandengan tang (6.4) atau gunting tang (6.3)

    Untuk pemotongan, biarkan defrost hingga cukup lunak, selama 1 jam dan lebih dari 3 jam,pada suhu 18 C hingga 27 C (suhu kamar) dan buang potongan dari blok dengan pisaudan tang (6.3)

    9.3.7 Potongan ikan besar beku (misalnya fill et tuna) dalam bentuk blok

    Biarkan pada suhu 18 C hingga 27 C (suhu kamar) selama 1 jam dan tidak lebih dari 3 jam, agar meleleh hingga cukup lunak untuk pemotongan. Potong pada bagian tengah,sebuah irisan dari blok, dengan pisau besar tajam (6.2)

    9.3.8 Potongan kecil ikan beku dan porsi tunggal

    Biarkan defrost hingga cukup lunak untuk pemotongan pada suhu 18 C sampai 27 C (suhulaboratorium) selama 1 jam dan tidak lebih dari 3 jam.

    Perlakukan contoh seperti produk segar.

    9.3.9 Ikan beku utuh dan porsi besar (salmon, tuna, dan lainnya)

    9.3.9.1 Tuna utuh beku

    Contoh umumnya diambil pada area komersial.

    Jika tuna beku di-defrost , ambil potongan daging/otot dari bawah kulit dengan pisau.

    Jika tuna beku tidak di-defrost , gunakan bor (6.6).

    9.3.9.2 Ikan beku dan potongan ikan beku

    Jika produk berjumlah banyak, yang berarti bahwa proses defrost memerlukan waktu lebihdari 3 jam pada suhu 18 C sampai 27 C (suhu laboratorium), maupun defrost dalam lemaripendingin, suhu 0 C sampai 4 C selama maksimal 48 jam, atau ambil contoh dengan bor (6.6), hindarkan tulang jika memungkinkan.

    10 Pengenceran desimal lanjutan

    Lihat ISO 6887-1.

  • 7/27/2019 Mikrobiologi Bagian 3 Aturan Khusus Utk Penyiapan Ikan Dan Produk Perikanan 27486_sni Iso 6887-3-2012_web

    16/16

    SNI ISO 6887-3:2012

    BSN 2012 12 dari 12

    Bibliografi

    [1] DONOVAN T.J., GALLACHER S., ANDREWS N.J., GREENWOOD M.H.,GRAHAM J., RUSSELL J.E., ROBERTS D. and LEE R. Modification of the standardmethod used in the United Kingdom for counting Escherichia coli in live bivalvemolluscs. Communicable Disease and Public Health , I (3), September 1998, pp. 188-196

    [2] GAUTHIER M.J., MUNRO P.M. and MOHADJER S. Influence of salt and sodiumchloride on the recovery of Escherichia coli from seawater. Curr. Microbiol. , 15 , 1987,pp. 5-10

    [3] GAUTHIER M.J., MUNRO P.M., FLATAU G.N., CLMENT R.L. and BREITTMAYERV.A. New prospects on adaptation of enteric bacteria in marine environments. Mar.Life, 3 (1-2), 1993, pp. 1-18

    [4] ISO 7002, Agricultural food products Layout for a standard method of sampling froma lot

    [5] ISO 8261, Milk and milk products General guidance for the preparation of testsamples, initial suspensions and decimal dilutions for microbiological examination