mineral optik 2

17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diameter Medan Pandang Mikroskop merupakan salah satu alat optik yang berfungsi membantu kita untuk melihat benda-benda yang berukuran relatif kecil dan sulit dilihat dengan mata biasa. Benda-benda atau organisme yang dapat dilihat menggunakan mikroskop lazim disebut sebagai benda berukuran mikroskopis. Mikroskop sangat membantu manusia dalam banyak bidang, termasuk dalam bidang geologi. Dalam pengamatan mineral penting bagi kita untuk mengetahui ukuran mineral tersebut, dan untuk dapat menentukan ukurannya maka kita harus bisa menetukan Diameter Medan Pandang (DMP) terlebih dahulu. Selain diameter medan pandang, kita juga harus melakukan pengamatan anaisator dan polarisator untuk menentukan sifat-sifat optis dari suatu mineral.

Upload: ikhwan-rasyidin-hadi-abbas

Post on 16-Aug-2015

261 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, acara 2 praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: MIneral Optik 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diameter Medan Pandang

Mikroskop merupakan salah satu alat optik yang berfungsi membantu kita

untuk melihat benda-benda yang berukuran relatif kecil dan sulit dilihat dengan

mata biasa. Benda-benda atau organisme yang dapat dilihat menggunakan

mikroskop lazim disebut sebagai benda berukuran mikroskopis. Mikroskop sangat

membantu manusia dalam banyak bidang, termasuk dalam bidang geologi.

Dalam pengamatan mineral penting bagi kita untuk mengetahui ukuran

mineral tersebut, dan untuk dapat menentukan ukurannya maka kita harus bisa

menetukan Diameter Medan Pandang (DMP) terlebih dahulu.

Selain diameter medan pandang, kita juga harus melakukan pengamatan

anaisator dan polarisator untuk menentukan sifat-sifat optis dari suatu mineral.

Sebelum melakukan pengamatan diameter medan pandang, yang perludiperhatikan

adalah menyentringkan mikroskop, pengaturan arah getaranpolarisator sejajar

dengan salah satu benang silang, dan pengaturan arah getaranalisator agar tegak

lurus arah getar polarisator. Hal ini penting agar pada saat pengamatan dengan

menggunakan perputaran meja objek, mineral yang kita amati tetap berada pada

medanpandangan (tidak keluar dari medan pandangan).

Adapun cara menentukan Diameter Medan Pandang (DMP) yaitu :

Page 2: MIneral Optik 2

1. Memfokuskan medan pandang

dapat ditandai dengan letak perpotonganbenang silang tepat pada pusat

medan pandang dengan sinar merata padadaerah medan pandang

2. Mengatur bukan diafragmaHal ini harus disesuaikan dengan perbesaran

lensa obyektif yang digunakan.Nilai dari bukaan diafragma ini terdapat

pada sisi lensa obyektif

3. Menentukan nilai skala dengan kertas grafik Kertas grafik diletakkan di

atas meja objek untuk menentukan nilai skalapada benang silang atau diameter

medan pandang

4. Menghitung nilai setiap skalaMenghitung nilai skala dilakukan dengan

mengetahui perbesaran total lensayang digunakan. Nilai setiap bilangan

skala ditentukan dengan rumus :

Bilangan Skala (BS) = 1

PerbesaranTotal

5. Menghitung diameter medan pandangMeletakkan salah satu garis tebal

pada kertas grafik tepat pada skala 0.Menghitung dengan rumus

DMP= BS x z

Ket :

DMP : Diameter Medan Pandang

BS : Bilangan SkalaZ : Jumlah skala yang tampak dalam medan pandang

Z : Jumlah skala yang tampak dalam medan pandang

Page 3: MIneral Optik 2

2.2 Analisator Polarisator

Dalam pengamatan analisator polarisator, yang diperhatikan adalah

daya absorbsi mineral, ukuran mineral, posisi mineral, warna, dan belahan

dari mineral.Pada posisi sumbu sinar sembarang terhadap arah getar

polarisator, komponensinar lambat dan cepat tidak diserap oleh analisator,

sehingga dapat diteruskanhingga mata pengamat. Karena perbedaan

kecepatan rambat sinar cepat danlambat, maka terjadi yang disebut sebagai

beda fase atau retardasi. Semakin besarselisih indeks bias, semakin besar

beda fase/retardasinya. Warna interferensi dapatditentukan dengan

memutar meja objek yang terdapat sayatan mineral hinggadiperoleh terang

maksimal dan gelap maksima

1. Pengamatan Mikroskopik Nikol Sejajar

Pengamatan mikroskop polarisasi tanpa nikol diartikan bahwa

analisator tidak dipergunakan, sedang polarisator tetap dipasang pada

tempatnya dengan arah getarannya sejajar dengan salah satu benang

silang. Cahaya yang dipergunakan adalah cahaya terpolarisir dalam

satu arah getar (satu bidang getar). Sifat-sifat optik yang dapat diamati

dengan ortoskop tanpa nikol dibagi menjadi dua golongan sebagai

berikut :

Ketembusan Cahaya

Berdasar atas sifatnya terhadap cahaya, mineral dapat dibagi

menjadi dua golongan yaitu mineral yang tembus cahaya/transparent

dan mineral tidak tembus cahaya /mineral opak

Page 4: MIneral Optik 2

Inklusi

Pada kristal tertentu, selama proses kristalisasi sebagian material

asing yang terkumpul pada permukaan pertumbuhannya (growing

surface) akan terperangkap dalam kristal, dan seterusnya merupakan

bagian dari kristal tersebut. Material tersebut dapat berupa kristal yang

lebih kecil dari mineral yang berbeda jenisnya, atau berupa kotoran –

kotoran ( impurities) pada magma, dapat juga sebagian dari magma

yang masih berupa cair atau dalam keadaan gas. Kungkungan –

kungkungan tersebut dapat dikenali di bawah mikroskop tanpa nikol

apabila terdapat perbedaan antara bahan inklusi dengan kristal yang

mengungkungnya, misalnya pada sifat ketembusan cahayanya, relief

dan warnanya. Bidang batas antara inklusi dengan mineral yang

mengungkungnya dapat bersifat seperti bidang batas kristal biasa.

Bentukmineral

Pengamatan bentuk mineral dilakukan dengan melihat atau

mengamati bidang batas/garis batas mineral tersebut. Hal yang perlu

diperhatikan adalah apakah kristal tumbuh secara bebas di dalam media

cair atau gas, ataukah pertumbuhan tersebut terhalang oleh butir-butir

Page 5: MIneral Optik 2

mineral yang tumbuh di sekitarnya, hal ini akan memberikan

kenampakan bidang batas yang relatif berbeda.

Belahan

Belahan dalam sayatan mineral bisa terlihat dalam bentuk garis-

garis yang teratur sepanjang bidang belahannya, di mana

kenampakannya bisa sangat baik, baik, buruk atau tidak ada. Dalam hal

tertentu sebaiknya orientasi belahan inii ditentukan kedudukannya

terhadap sumbu kristalnya. Belahan merupakan sifat fisik yang tetap

pada satu jenis mineral yang menunjukkan sifat khas dari struktur atom

di dalamnya.

Pecahan

Pecahan atau fracture adalah kecenderungan dari suatu mineral

untuk pecah dengan cara tertentu yang tidak dikontrol oleh struktur

atom seperti halnya belahan. Jenis-jenis pecahan yang khas antara lain

pecahan seperti gelas (subconchoidal fracture) pada kuarsa, pecahan

memotong pada olivin, ortopiroksen dan nefelin.

2. Pengamatan Mikroskopik dengan Nikol Bersilang

Dengan ortoskop nikol bersilang dapat dipelajari sifat – sifat optik

hasil dari semua kejadian pada cahaya selama perjalanannya, pertama

– tama melalui polarisator kemudia melalui peraga dan akhirnya

melalui analisator. Sifat yang dapat diamati adalah sifat optik yang

berhubungan dengan kedudukan dan jumlah sumbu optik. Sifat optik

Page 6: MIneral Optik 2

yang diamati antara lain warna interferensi, gelapan dan kedudukan

gelapan serta kembaran.

Warna Interferensi

Warna interferensi adalah sifat optik yang sangat penting, namun

penjelasannya cukup rumit, sehingga kita harus memahami konsep

dasarnya secara bertahap.

Pada posisi sumbu sinar sembarang terhadap arah getar polarisator

inilah, komponen sinar lambat dan cepat tidak diserap oleh analisator,

sehingga dapat diteruskan hingga mata pengamat. Karena perbedaan

kecepatan rambat sinar cepat dan lambat inilah, maka terjadi yang

disebut sebagai beda fase atau retardasi. Semakin besar selisih indeks

bias, semakin besar beda fase/retardasinya.

Warna interferensi dapat ditentukan dengan memutar meja objek yang

terdapat sayatan mineral hingga diperoleh terang maksimal. Warna

terang tersebut dicocokkan dengan tabel interferensiMichel–

LevyChart.

Kembaran

Selama pertumbuhan kristal atau pada kondisi tekanan dan

temperatur tinggi, dua atau lebih kristal intergrown dapat terbentuk

secara simetri. Simetri intergrown inilah yang dikenal sebagai

kembaran.

Kembaran hanya dapat diamati pada nikol bersilang karena

kedudukan kisi pada dua lembar kembaran yang berdampingan saling

Page 7: MIneral Optik 2

berlawanan, sehingga kedudukan gelapan dan warna interferensi

maksimalnya berlainan. Secara genesa, kembaran dapat terbentuk

dalam tiga proses yang berbeda yaitu kembaran tumbuh, transformasi,

dandeformasi

Gelapan dan kedudukan gelapan

Pada pengamatan nikol bersilang, gelapan (keadaan di mana

mineral gelap maksimal) dapat terjadi karena tidak ada cahaya yang

diteruskan oleh analisator hingga mata pengamat. Pada zat anisotropik

syarat terjadinya gelapan adalah kedudukan sumbu sinar berimpit

dengan arah getar polarisator dan/atau analisator. Sumbu sinar = sinar

cepat (x) dan sinar lambat (z). Sehingga dalam putaran 360o akan ada

empat kedudukan gelapan. Sebaliknya kedudukan terang maksimal

(warna interferensi maksimal) terjadi pada saat sumbu sinar membuat

sudut 45o terhadap arah getar PP dan AA.

Page 8: MIneral Optik 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroskop merupakan alat yang digunakan dalam mempelajari mineral

terutama untuk mengamati sifat-sifat dari mineral, karena tidak dapat terlihat

dengan mata telanjang.

Pengamatan yang dilakukan salah satunya berupa pengamatan mineral

melalui nikol silang dan nikol sejajar. Pengamatan ini sangat penting sebab dalam

pengamatan ini akan diketahui sifat-sifat optik mineral dan ukuran mineral.

Sebelum kita dapat menentukan ukuran mineral tersebut, terlebih dahulu kita

harus menentukan diameter medan pandangnya, sehingga akan lebih mudah

menentukan ukuran mineral.

Ada beberapa sifat optis mineral yang hanya bisa diamati dengan nikol

silang atau sejajar polarisator yaitu indeks bias, relief, warna, dan pleokroisme

dan ada pula yang lebih baik diamati dengan nikol sejajar atau analisator.

Karena hal tersebut di atas maka dipandang perlu untuk dilakukan

paktikum acara “diameter medan pandang dan analisator- polarisator”.

Page 9: MIneral Optik 2

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud diadakannya praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat

menentukan diameter medan pandang dan dapat melakukan pengamatan secara

nikol silang (polarisator) dan nikol sejajar (analisator).

1.2.2 Tujuan

Tujuan diadakannya praktikum ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui cara menentukan diameter medan pandang

2. Agar dapat menentukan ukuran mineral, daya absorbsi, dan warna

suatumineral jika searah analisator dan polarisator

3. Mengetahui manfaat dari penentuan DMP

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam paktikum kali ini yaitu :

- Alat tulis menulis - Pensil warna

- Lap kasar - Lembar kerja praktikum

- Lap halus - Buku penuntun praktikum

- Mistar

- Mikroskop polarisasi

Page 10: MIneral Optik 2

1.4 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum pengenalan mikroskop ini yaitu :

1. Terlebih dahulu kita membuat bon alat untuk peminjaman mikroskop polarisasi

2. Selanjutnya setelah mikroskop ada, kita letakkan di atas lap kasar yang telah di

bentangkan di atas meja

3. Kemudian kita menyentringkan mikroskop terlebih dahulu

4. Setelah mikroskop sentring, kita mulai meletakkan preparat sampel (kertas

grafik). Dilakukan percobaan pergeseran, kemudian dicatat

5. Selanjutnya kita mulai menggunakan preparat mineral (sayatan tipis), dan

melakukan pengamatan mineral serta ukurannya

6. Terlebih dahulu kita melakukan pengamatan sejajar analisator atau nikol

sejajar. Kemudian hasil data yang diperoleh di catat

7. Selanjutnya pengamatan nikol silang atau sejajar polarisator, dan mencatat hasil

Page 11: MIneral Optik 2

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

4.2.1 Saran untuk Laboratorium

Saran untuk laboratoium agar lebih menjaga dan merawat fasilitas ataupun

mikroskop-mikroskop yang ada, sehingga bisa lebih tahan lama, serta

berusah lagi untuk melengkapi peralatan yang belum tersedia.

4.2.2 Saran Untuk Asisten

Saran untuk asisten agar pada saat asistensi acara agar bisa menjelaskan

lebih jelas lagi sehingga membantu dalam praktikum.