mini project bab iii ikakom evapro angel-arlen

Upload: ratu-reni-setia-resmiati

Post on 04-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 MINI PROJECT BAB III Ikakom Evapro Angel-Arlen

    1/4

    35

    BAB III

    METODE EVALUASI

    3.1. Tolak Ukur Penilaian

    Evaluasi dilakukan pada program pengobatan tuberculosis paru di

    Puskesmas Simpur. Adapun sumber rujukan tolak ukur penilaian yang

    digunakan adalah sebagai berikut :

    Pedoman Kerja Puskesmas Jilid 2, Departemen Kesehatan RI, Tahun2004

    3.2. Pengumpulan Data

    Pengumpulan data yang dilakukan berupa:

    1. Sumber data primer Wawancara dengan koordinator pelaksana Program TBC di

    Puskesmas Simpur

    Pengamatan di Puskesmas Simpur2. Sumber data sekunder

    Laporan Tahunan Program Penemuan Penderita TuberculosisPuskesmas Simpur pada periode Januari-Desember 2012

  • 8/13/2019 MINI PROJECT BAB III Ikakom Evapro Angel-Arlen

    2/4

    36

    3.3. Cara AnalisisEvaluasi program pemberantasan penyakit tuberkulosis paru di

    Puskesmas Simpur dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    1. Menetapkan beberapa tolak ukur dari unsur keluaranLangkah awal untuk dapat menentukan adanya masalah dari pencapaian

    hasil output adalah dengan menetapkan beberapa tolak ukur atau standar

    yang ingin dicapai. Nilai standar atau tolak ukur ini dapat diperoleh dari

    Pedoman Kerja Puskesmas tahun 2012.

    2. Menentukan satu tolak ukur yang akan digunakanDari beberapa tolak ukur yang ada, dipilih satu tolak ukur yang akan

    digunakan.

    3. Membandingkan pencapaian keluaran program dengan tolak ukurkeluaran. Bila terdapat kesenjangan, ditetapkan sebagai masalah.

    Setelah diketahui tolak ukur, selanjutnya adalah membandingkan hasil

    pencapaian keluaran Puskesmas (output) dengan tolak ukur tersebut.

    Bila pencapaian keluaran Puskesmas tidak sesuai dengan tolak ukur,

    maka ditetapkan sebagai masalah.

    4. Menetapkan prioritas masalahMasalah-masalah pada komponen output tidak semuanya dapat diatasi

    secara bersamaan mengingat keterbatasan kemampuan Puskesmas.

    Selain itu adanya kemungkinan masalah-masalah tersebut berkaitan satu

    dengan yang lainnya dan bila diselesaikan salah satu masalah yang

    dianggap paling penting, maka masalah lainnya dapat teratasi pula. Oleh

  • 8/13/2019 MINI PROJECT BAB III Ikakom Evapro Angel-Arlen

    3/4

    37

    sebab itu, ditetapkanlah prioritas masalah yang akan dicari solusi untuk

    memecahkannya.

    5. Membuat kerangka konsep dari masalah yang diprioritaskanUntuk menentukan penyebab masalah yang telah diprioritaskan tersebut,

    maka dibuatlah kerangka konsep masalah. Hal ini bertujuan untuk

    menentukan faktor-faktor penyebab masalah yang telah diprioritaskan

    yang berasal dari komponen sistem yang lainnya, yaitu komponen input,

    proses, lingkungan dan umpan balik. Dengan menggunakan kerangka

    konsep diharapkan semua faktor penyebab masalah dapat diketahui dan

    diidentifikasi sehingga tidak ada yang tertinggal.

    6. Identifikasi penyebab masalahBerbagai penyebab masalah yang terdapat pada kerangka konsep

    selanjutnya akan diidentifikasi. Identifikasi penyebab masalah dilakukan

    dengan membandingkan antara tolak ukur atau standar komponen-

    komponen input, proses, lingkungan dan umpan balik dengan

    pencapaian di lapangan. Bila terdapat kesenjangan, maka ditetapkan

    sebagai penyebab masalah yang diprioritaskan tadi.

    7. Membuat alternatif pemecahan masalahSetelah diketahui semua penyebab masalah, dicari dan dibuat beberapa

    alternatif pemecahan masalah. Alternatif-alternatif pemecahan masalah

    tersebut dibuat untuk mengatasi penyebab-penyebab masalah yang telah

    ditentukan. Alternatif pemecahan masalah ini dibuat dengan

    memperhatikan kemampuan serta situasi dan kondisi Puskesmas.

  • 8/13/2019 MINI PROJECT BAB III Ikakom Evapro Angel-Arlen

    4/4

    38

    8. Menentukan prioritas cara pemecahan masalahDari berbagai alternatif cara pemecahan masalah yang telah dibuat,

    maka akan dipilih satu cara pemecahan masalah (untuk masing-masing

    penyebab masalah) yang dianggap paling baik dan memungkinkan.