mixing asriadi

Upload: asriadi-awaluddin

Post on 06-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    1/23

    M I X I N G

    I. TUJUAN

    Menghitung Nilai Power Number 

    Menjelaskan pengaruh viskositas, densitas, dan rate pengadudukan

    terhadap Power pengsadukana

    II. PERINCIAN KERJA

    Menghitung densitas dari larutan garam Menghitung viskositas dari larutan garam

    Menghitung Bilangan Reynold Menghitung Power Pengaduk 

    III. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

    ALAT YANG DIGUNAKAN

     

    Alat Mixing

     

    Pengaduk Propeler 

     

    Piknometer 

     

    Viskositas swald

     

    !elas kimia "### ml

     

    Bal$  

     Nera%a Analitik 

     

    Baskom

     

    &ermometer 

     

    BAHAN YANG DIGUNAKAN :

     

    'ampel !aram (Na)l*

     

    Air 

    IV. DASAR TEORI

    Pengadukan (mixing* merupakan suatu aktivitas operasi pen%ampuran dua

    atau lebih +at agar diperoleh hasil %ampuran yang homogen Pada media $ase %air,

     pengadukan ditujukan untuk memperoleh keadaan yang turbulen (bergolak*

    Pen%ampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi

    ketidaksamaan kondisi, suhu, atau si$at lain yang terdapat dalam suatu bahan

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    2/23

    Pen%ampuran dapat terjadi dengan %ara menimbulkan gerak di dalam bahan itu

    yang menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap yang

    lainnya, sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu %ara untuk operasi

     pen%ampuran Pen%ampuran $asa %air merupakan hal yang %ukup penting dalam

     berbagai proses kimia Pen%ampuran $asa %air dapat dibagi dalam dua kelompok

    Pertama, pen%ampuran antara %airan yang saling ter%ampur (miscible*, dan kedua

    adalah pen%ampuran antara %airan yang tidak ter%ampur atau ter%ampur sebagian

    (immiscible* 'elain pen%ampuran $asa %air dikenal pula operasi pen%ampuran $asa

    %air yang pekat seperti lelehan, pasta, dan sebagainya. pen%ampuran $asa padat

    seperti bubuk kering, pen%ampuran $asa gas, dan pen%ampuran antar $asa

    Menurut /irakartakusumah et al ("001* dalam 2usdarini ("003*, prinsip

     pen%ampuran didasarkan pada peningkatan penga%akan dan distribusi dua atau

    lebih komponen yang mempunyai si$at yang berbeda 4erajat pen%ampuran dapat

    dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah

    tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pen%ampuran

    Prinsip pen%ampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika

    $luida dan perpindahan bahan, karena pen%ampuran bahan akan ada bila terjadi

    gerakan atau perpindahan bahan yang akan di%ampur baik se%ara horisontal

    ataupun vertikal Ada dua jenis pen%ampuran, yaitu ("* pen%ampuran sebagai

     proses terminal sehingga hasilnya merupakan suatu bahan jadi yang siap pakai,

    dan (1* pen%ampuran merupakan proses pelengkap atau proses yang memper%epat

     proses lainnya seperti pemanasan, pendinginan atau reaksi kimia (Raymond dan

    4onald, "051,dalam 6andoko "001*

    - Proses Pencam!ran

    Proses pen%ampuran dalam $asa %air dilandasi oleh mekanisme

     perpindahan mementum di dalam aliran turbulen Pada aliran turbulen,

     pen%ampuran terjadi pada 7 skala yang berbeda, yaitu8

    "* Pen%ampuran sebagai akibat aliran %airan se%ara keseluruhan (bulk flow*

    yang disebut mekanisme konvekti$ 

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    3/23

    1* Pen%ampuran karena adanya gumpalan-gumpalan $luida yang terbentuk dan

    ter%ampakkan di dalam medan aliran yang dikenal

    sebagai eddies, sehinggamekanisme pen%ampuran ini disebut eddy diffusion

    7* Pen%ampuran karena gerak molekular yang merupakan mekanisme

     pen%ampuran di$usi

    2etiga mekanisme terjadi se%ara bersama-sama, tetapi yang paling

    menentukan adalah eddy diffusion. Mekanisme ini membedakan pen%ampuran

    dalam keadaan turbulen daripada pen%ampuran dalam medan aliran laminer 'i$at

    $isik $luida yang berpengaruh pada proses pengadukan adalah densitas dan

    viskositas

    Pengadukan dan pen%ampuran merupakan operasi yang penting dalam

    industry kimia Pen%ampuran (mixing * merupakan proses yang dilakukan untuk 

    mengurangi ketidakseragaman suatu sistem seperti konsentrasi, viskositas,

    temperatur dan lain-lain Pen%ampuran dilakukan dengan mendistribusikan se%ara

    a%ak dua $asa atau lebih yang mula-mula heterogen sehingga menjadi %ampuran

    homogen Peralatan proses pen%ampuran merupakan hal yang sangat penting,

    tidak hanya menentukan derajat homogenitas yang dapat di%apai, tapi juga

    mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi Penggunaan peralatan yang tidak 

    tepat dapat menyebabkan konsumsi energi berlebihan dan merusak produk yang

    dihasilkan 'alah satu peralatan yang menunjang keberhasilan pen%ampuran ialah

     pengaduk

    6al yang penting dari tangki pengaduk dalam penggunaannya yaitu8

    " Bentuk 8 pada umumnya digunakan bentuk silindris dan bagian bawahnya

    %ekung

    1 9kuran8 yaitu diameter dan tinggi tangki

    7 2elengkapannya8

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    4/23

    a* ada tidaknya baffle, yang berpengaruh pada pola aliran di dalam tangki

     b*  jacket atau coil pendingin:pemanas yang ber$ungsi sebagai pengendali

    suhu

    %* letak lubang pemasukan dan pengeluaran untuk proses kontinu

    d* kelengkapan lainnya seperti tutup tangki, dan sebagainya

    - Jen"s Pen#a$!% 

    Pengaduk dalam tangki memiliki $ungsi sebagai pompa yangmenghasilkan laju volumetrik tertentu pada tiap ke%epatan putaran dan input daya

    ;nput daya dipengaruhi oleh geometri peralatan dan $luida yang digunakan Pro$il

    aliran dan derajat turbulensi merupakan aspek penting yang mempengaruhi

    kualitas pen%ampuran Ran%angan pengaduk sangat dipengaruhi oleh jenis aliran,

    laminar atau turbulen Aliran laminar biasanya membutuhkan pengaduk yang

    ukurannya hampir sebesar tangki itu sendiri 6al ini disebabkan karena aliran

    laminar tidak memindahkan momentum sebaik aliran turbulen

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    5/23

    tangensial menyebabkan timbulnya vortex dan terjadinya pusaran, dan dapat

    dihilangkan dengan pemasangan baffle atau cruciform baffle

    7* Pengaduk aliran %ampuran yang merupakan gabungan dari kedua jenis pengaduk di atas

    - Ke&!'!(an $a)a $a*am 'an#%" &eren#a$!% 

    4alam meran%ang sebuah tangki berpengaduk, kebutuhan daya untuk 

    memutar pengaduk, merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan 9ntuk 

    memperkirakan daya yang diperlukan ketika pengaduk berputar pada ke%epatan

    tertentu maka diperlukan suatu korelasi empirik mengenai angka daya

    Angka daya tersebut diperoleh dari gra$ik hubungan Np vs Nre, Bilangan

    Reynold atau  Reynold Number (Nre* menjelaskan pengaruh dari viskositas

    larutan, Rumus dari Reynold Number  yaitu 8

     Nre ? ρf  .N . Da

     μ f (Persamaan "-"*

    2eterangan 8

    4 ? 4iameter pengaduk (m*

     N ? 2e%epatan putaran pengaduk (rps)

     ρf  ? 4ensitas $luida (kg:m7*

     μf  ? Viskositas $luida (2g:ms*

    'edangkan  Power Number   (Np* atau angka daya dirumuskan sebagai

     berikut 8

     P= N  p . N 

    3. D

    5. ρf 

    gc

    (   persamaan1−2¿

    2eterangan 8

     Np ? Power Number  (kg m1 : s1*

    P ? P ower (watt*

    gc ? 2onstanta gra$itasi ( " kg m : N s1*

     N ? 2e%epatan pengadukan (rps*

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    6/23

     ρf  ? 4ensitas $luida (kg : m7*

    4 ? 4iameter pengaduk (m*

    'ehingga dari rumus angka daya tersebut dapat diperoleh nilai power yang dibutuhkan untuk mendorong pengaduk Persamaan @ persamaan diatas

     berlaku bagi tangki bersekat maupun tidak bersekat Namununtuk tangki tidak 

     bersekat, nilai angka daya yang diperoleh harus dikoreksi lagi dengan angka

    rounde atau Frounde Number (N$r *

    Angka rounde merupakan ukuran rasio tegangan inersia terhadap gaya

    gravitasi per satuan luas yang bekerja pada $luida dalam tangki 6al ini terdapat

    dalam situasi dimana terdapat gerakan gelombang yang tidak dapat diabaikan

     pada permukaan +at %air Persamaan angka ini yaitu 8

     N fr= N 

    2.D

    g(persamaan "-7*

    2eterangan 8

    4 ? diameter pengaduk (m*

     N ? ke%epatan putar pengaduk (rps*! ? gravitasi bumi (m:s1*

    'ehingga nilai Np koreksi dapat diperoleh dari persamaan berikut 8

     Np (koreksi* ? Np x N$r m (persamaan "-*

    Cksponensial m diperoleh dari persamaan 8

      m=

    a− log N ℜb (persamaan "-D*

    4imana a dan b merupakan tetapan Nilai a dan b dapat diperoleh dari tabel ""

    sebagai berikut 8

    &abel "" konstanta a dan b

    Gam&ar K!r+a A B

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    7/23

    , - / 4 ",# #,#

    , - 0 B ",3 "=,#

    , - 0 ) # "=,#

    , - 0 4 1,7 "=,#

    'ehingga jika nilai eksponensial diperoleh dari  Number Froude (N$r * juga

    diperoleh maka Power Number  (Np* yang diperoleh dari gra$ik dapat dikoreksi

    dan hasil yang diperoleh digunakan untuk menghitung daya yang dibutuhkan

    dengan menggunakan persamaan daya

     Nre Vs Np untuk pengaduk jenis propeller 

    2eterangan 8

    S1= Da

     Dt 

    S2= E

     Da

    S3= L

     Da

    S4=W 

     Da

    S5= J 

     Dt 

    S6= H 

     Dt 

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    8/23

    4imana8 4&? diameter tangki

    C ? tinggi pengaduk dari dasar tangki

    4a ? diameter pengaduk

    6 ? tinggi %airan dalam tangki

    E ? lebar ba$$le

     N ? jumlah putaran pengaduk permenit

    P ? daya (power*

    ' ? pit%h dari pengaduk

    / ? lebar blade pengaduk 

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    9/23

    'emakin lama waktu yang dipakai dalam proses mixing maka %ampuran

    yang didapat akan lebih homogen Pada permulaan proses, laju peningkatan

    homogenitas lebih besar daripada waktu akhir proses

    !ambar " Proses Faju 6omogenitas

    1ACA1 - 1ACA1 PENGADUK 

    " Pengaduk yang luas bladenya ke%il, berotasi pada ke%epatan tinggi,

    misalnya 8

    Pengaduk turbin, pengaduk propeler Pengaduk tipe ini biasanya untuk 

    men%ampur larutan dengan viskositas rendah sampai sedang

    Pengaduk &urbinPengaduk turbin %o%ok untuk men%ampur larutan dengan

    viskositas dinamik sampai dengan D# Ns:m1

    !ambar 1 Pengaduk turbin dengan = glade yang rata ($lat*

    !ambar 7 Pengaduk turbin dengan 5 glade yang rata ($lat*

    Pengaduk tipe ini mengakibatkan pola aliran radial yang tegak lurus

    (perpendi%ular* terhadap dinding tangki

    6o

    mo

    ge

    nit /aktu

    l

    at-

     bl

    ad

    e

    tur 

    six

     bla

    de

    la

    t-

     bla

    de

    tur 

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    10/23

    !ambar Pola aliran radial yang diproduksi pengaduk turbin

    !ambar D Pola aliran dilihat dari bawah

    Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa dua daerah sirkulasi dibentuk

    Mixing antara daerah sirkulasi atas dan daerah bawah sukar sekali

    terjadi

    2N;!9RA'; &AN!2; '&AN4AR 

    !ambar 5 2on$igurasi &angki 'tandar

    !ambar di atas menunjukkan sebuah pengaduk turbin dengan

    diameter, dalam sebuah tangki silinder yang berdiameter 4&, diisi

    dengan larutan setinggi 6F

    Pengaduk diletakkan pada ketinggian 6A dari dasar tangki Ba$$le

    (plat* dengan lebar b ditempelkan tegak lurus ke dinding Pengaduk 

    Radial $low pattern produ%ed by a $lat blade turbine

    Bottom view

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    11/23

    mempunyai blade (lebar a . panjang r* 4an blade menempel pada

    disk (piringan* yang berdiameter s

    6ubungan 2on$igurasi 'tandar &angki 'e%ara !eometris 8

    " Pengaduk &urbin dengan 5 blade yang rata ($lat*

    1 4A ?

    7 6A ?

    a ?

    D r ?

    5 6F ? 4&

    3 buah ba$$le yang simetris

    = b ?

    2on$igurasi tersebut di atas dapat diubah @ ubah tergantung

    kebutuhan dan situasi

    Pengaduk Propeler (Marine Propeller*

    Pengaduk propeler ( baling-baling * menghasilkan pola aliran

    aksial paralel terhadap dinding tangki

    !ambar 3 Pengaduk Propeler

    Marine propeller 

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    12/23

    !ambar = Pola aliran aksial yang diproduksi oleh pengaduk propeler

    !ambar 0 Pola aliran dilihat dari bawah

    Pengaduk propeler %o%ok untuk men%ampur larutan yang viskositas

    dinamiknya sampai dengan "# Ns:m1

    2etika larutan sedang bersirkulasi dala tangki, larutan tersebut

     bergerak dalam daerah yang kondisi gaya gesernya (shear* bervariasi.

    seolah @ olah viskositas larutan rendah ketiak dekat blade dan tinggi

    ketika jauh dari blade

    Pengaduk &urbin Gang Melengkung ()urved Blade &urbine*'ama seperti pengaduk turbin yang rata, menghasilkan pola

    aliran radial

    )atatan 8

    a 'emua pengaduk yang berputar %epat, seharusnya diran%ang dan

    dikonstruksikan dengan %ermat guna memperoleh rendemen

    (e$isiensi* setinggi-tingginya dari energi yang terpakai b Pada pengaduk %epat, kadang-kadang terjadi lubuk yang agak 

    dalam di sekitar poros pengaduk yang disebut vortex Eika lubuk 

    itu menjadi sedemikian dalam sehingga men%apai elemen

     pengaduk,maka ke dalam larutan akan terisap sejumlah besar udara

    yang mana hal ini tidak diinginkan 9ntuk mengatasi vortex maka

    dipasanglah ba$$le

    Axial $low pattern produ%ed by a marine propeller

    Bott

    om

    vie

    w

    )u

    rve

    d-

     bla

    de

    tur 

     bin

    e

    )la

    ssed

    -

    stee

    l

    imp

    elle!ambar "# )ontoh turbin yang melengkung

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    13/23

    9ntuk tangki tak berpengaduk, akan memproduksi aliran yang

    sedang @ sedang saja 'emakin dekat posisi larutan ke dinding

    tangki, maka semakin pelan pula ke%epatan larutan Farutan yang

    letaknya di dinding tangki hampir-hampir tak bergerak 9ntuk 

    mengatasi masalah tersebut, maka perlu dipasang ba$$le yang dapat

    menimbulkan turbulansi dan dapat menimbulkan pergerakan

    larutan hingga sampai ke dinding tangki

    1 Pengaduk yang luas bladenya besar, berotasi pada ke%epatan rendah,

    misalnya 8

    - Pengaduk jangkar (an%hor*

    - Paddle

    - !ate

    - 6eli%al s%rews

    - 6eli%al ribbons

    Pengaduk tipe ini %o%ok juga e$ekti$ untuk proses mixing Farutan

    dengan viskositas tinggi (larutan kental*

    Pengaduk Eangkar (An%hor*Pengaduk ini mengakibatkan aliran tangensial, jumlah putarnya

    rendah

    Pengaduk jangkar mempunyai daerah proses operasi dekat dengan

    tangki !aya geser jangkar akan membuat aliran dalam tangki untuk 

    kemudian menyebabkan perputaran arus aliran yang terus menerus

    dalam tangki Pengaduk jangkar mampu men%ampur larutan-larutan

    dengan viskositas dinamik sampai dengan "## Ns:m1

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    14/23

    !ambar "" Pengaduk Eangkar 

    Pengaduk Eembatan (!ate*

    6ampir sama seperti pengaduk jangkar, daerah operasinya adalah

    dekat dengan dinding tangki

    !ambar "1 Pengaduk Eembatan

    !ambar "7 Pola aliran Pengaduk Eembatan

    6eli%al '%rew ('ekrup 6elikal*Beroperasi dengan %ara seolah-olah memompa larutan dari dasar 

    tangki menuju permukaan, lalu larutan yang dipermukaan dipompa

    kembali ke dasar tangki untuk mengisi kekosongan yang terjadi ketika

    larutan dipompa ke atas

    !ambar "" Pola aliran dalam sistim heli%al s%rew

    An%hor agitator An%hor impeller 

    !ate agitator 

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    15/23

    TEORI PERHITUNGAN

    4alam desain suatu sistim mixing larutan, maka $ormula @ $ormula yang tak 

    memiliki satuan di bawah ini penting

     PO!R N"#$!R 8 mewakili daya yang diberikan

    Po ?

     R!%NO&'( N"#$!R  8 mewakili, menjelaskan pengaruh dari akibat

    viskositas

    ( kekentalan larutan*

    Re ?

     FRO"'!( N"#$!R 8 menjelaskan pengaruh dari daya tarik bumi

    r?

    roudeHs number tidak berpengaruh pada sistim

    mixing yang dilengkapi ba$$le

    !$!R( N"#$!R 8 menjelaskan pengaruh dari gaya tegangan permukaan

    /e ?

    /eberHs number untuk proses mixing hanya penting ketika terjadi

     pemisahan $asa-$asa $isik dalam sistim mixing larutan tersebut, misalnya

    seperti dalam proses ekstraksi liIuid @ liIuid

    2eterangan 8

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    16/23

     

    Persamaan @ persamaan tersebut di atas harus mempunyai satuan @ 

    satuan yang konsisten satu dengan yang lainnya 'e%ara analisa dimensi

    dapatlah ditunjukkan bahwa power number, Po mempunyai relasi dengan

    ReynoldHs Number, Re dengan roudeHs Number, r

    Atau dapat dikatakan bahwa konsumsi daya impeller berhubungan

    dengan densitas $luida, viskositas $luida, ke%epatan rotasi, dan diamter 

    impeller yang diwakili dalam plot antara

     

    Power Number ?

    VCR'9'

    ReynoldHs Number ?

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    17/23

    V. PROSEDUR KERJA :

    " PR'C' M;J;N!

    • 4iameter tangki ditentukan dengan men%ari keliling tangki dengan

    menggunakan rumus keliling lingkaran

    • 4iameter pengaduk sama dengan diameter tanggi dibagi tiga

    • Membuat larutan garam konsentrasi dengan %ara melarutkan garam

    "### gram dalam " liter air

    • Memasukkan larutan garam ke dalam reaktor berpengaduk sedikit

    demi sedikit

    • Mengatur skala pengadukan yang ingin digunakan Pada praktikum

    ini menggunakan skala ber$ariasi 1D dan 7D

    • Pada setiap interval "# menit diambil larutan garam se%ukupnya

    kemudian ditentukan densitas dan viskositasnya

    1 PCNCN&9AN 4CN';&A' 'AMPCF

    • Mengetahui volume piknometer 

    • Menimbang piknometer kosong

    • Memasukkan sampel ke dalam piknometer hingga penuh lalu

    ditimbang

    • Menghitung bobot sampel

    • Menghitung densitas sampel

    7 PCNCN&9AN V;'2';&A' 'AMPCF

    • Memasukkan sampel ke dalam Viskometer 

    Mengatur ketinggian %airan dengan bola hisap hingga men%apai garis pertama:garis atas

    • Menghitung waktu aliran sampel dari garis atas ke garis bawah

    • 4ilakukan berulang kali tiap selang "# menit

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    18/23

    VI. DATA HASIL PENGA1ATAN

    Bobot piknometer kosong ? 13D=1 g

    Bobot piknometer K aIuadest ? D7=333g

    4iameter &angki ? 7""1 %m4iameter Pengaduk, 4 ? "#737 %m

    2e%epatan Rotasi, N ? "1D rps

    L airpada suhu 7#o) ? ###" 2g:ms

    air pada suhu 7#o) ? g:ml ? kg:m7

    t Vis%ometer swald " ? ""D s

    t Vis%ometer swald 1 ? 3=0 s

    Per%epatan !ravitasi, g% ? 0= m:s1

    '2AFA 1D

     Not pengadukan

    (min*

    t Viskometer 

    (s*

    Massa poikno K isi

    (kg*

    " "# 1= ##D0"3D"1 1# " ##D=D03

    7 7# "70 ##D=D

    # "75 ##D=D7

    D D# "15 ##D=0=

    5 5# ""= ##D=1"

    '2AFA 7D

     Not pengadukan

    (min*

    t Viskometer 

    (s*

    Massa poikno K isi

    (kg*

    " "# 01 ##D01#D

    1 1# =01 ##D0373

    7 7# =3 ##D=55

    # = ##D=107

    D D# =75 ##D=170

    5 5# =1 ##D=1""

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    19/23

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    20/23

    VII. PERHITUNGAN

    . Penentuan 4ensitas 'ampel

    Bobot piknometer kosong (a* ? ##13D=1 kg

    Bobot piknometer K aIuadest (b* ? ##D7=333 kg

    Bobot aIuadest (%* ? b-a? (##D7=333 - ##13D=* kg

    ? ##15710D kg

    Volume aIuadest (d* ?c

     ρ(T =32℃)

    ?0.0263295 kg

    996.23 kg/m3 

    ? 2.64291×10−5

    m3

    4ensitas 'ampel " ('kala 1D* ?massasampel

    d

    ? 0.0591751kg2.64291×10

    −5m

    3

    ? 1196.667866 kg

    m3

    2. Penentuan Viskositas 'ampel " ('kala 1D*

    4engan menggunakan aIuadest sebagai pembanding, berlaku persamaan

     μ °

     μ =

     ρ° . t °

     ρ . t 

    'ehingga didapatkan  μ sampel sebagai berikut

     μ= ρ .t .μ ° ρ ° . t °

    ?  1196.667866×2.8×0.001

    996.23×1.15

    ? 0.002924652 kg/ms/. Penentuan Bilangan Relolds, NRe " ('kala 1D*

    ℜ1=

     N × ρ sampel × D2

     μsampel

    3

    1.25×1196.667866 ×0.1037333332

    0.002924652

    3 DD#7D0

    0. Penentuan Power Number, N p " ('kala 1D*

    Pada kurva, terba%a N p pada NRe sebesar #5D

    4. Penentuan roud Number, Nr 

     N  Fr= N 

    2×D

    gc

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    21/23

    31.25

    2×0.103733333

    9.8

    ? ##"5D

    5. Penentuan konstanta m " ('kala 1D*

    m=a− log N ℜ

    b

    ?1.7− log  (5503.59)

    18? -#""7

    6. Penentuan N p )orre%t " ('kala 1D*

     N  p= N  p read × N  Fr2

    3 0.65×0.016542

    3 "#7=D

    7. Penentuan 4aya " ('kala 1D*

     P= N  P × N 

    3× D

    5× ρ

    gc

    ?1.0348544×1.25

    2×0.103733333

    5×1196.667866

    9.8? ###105 k/att

    ? 105= /att

    4engan menggunakan %ara yang sama, didapatkan data untuk 

     pengadukan skala 1D dan 7D seperti pada tabel dibawah

    '2AFA 1D

     Not

    (min*

    densitas(kg:m7

    *

    viskositas

    (kg:ms*Re Np %orre%t

    P

    (/att*

    " "# ""05553=55 ###1015D1DD#7D

    0"#7=D7= 105=

    1 1# "#777=D05 ###"151305 ""##31 "#17#=1115 1D7#=5

    7 7# "#77"3#1=0 ###"1D7D" ""#=5 "##53=5 1=007

    # "#77"3D=3 ###"11577 ""77#0 "##=01"17 10D15

    D D# "#77#""73 ###""75"# "117#1 #0=1""5"#= 11=5

    5 5# "#7131##10 ###"#5753""7#D0

    #03""3#53D 1##0

    '2AFA 7D

     N

    o

    t

    (min

    *

    densitas(kg:m7

    *

    viskositas

    (kg:ms*Re Np %orre%t

    P

    (/att*

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    22/23

    " "# ""03="71=###"#"03

    5""01

    "#"#77"3"

    D1=03

    1 1# "#735007="###""335#

    D

    ""=D1

    3

    #030#37DD

    0

    171"

    "

    7 7# "#71=0#10D ###"""7#"D

    "1=1D

    #0="#1D17

    17713

    # "#7117D3"D ###""#=73"1D15

    =

    #0=="3

    1

    171D

    =

    D D# "#71#7"70D###"#035

    3

    "155

    3

    #0=D735D

    177

    0

    5 5# "#7"01DD"###"#35D1

    0

    "1=07

    D#05001D7

    1705#

    1

  • 8/17/2019 Mixing Asriadi

    23/23

    VIII. PE1BAHASAN

    I8. KESI1PULAN

    'etelah melakukan per%obaan ini, didapatkan hasil bahwa semakin lama

    waktu pengadukan maka semakin ke%il daya yang dibutuhkan

    8. DA9TAR PUSTAKA

    o Petunjuk praktikum 'atuan perasi &eknik 2imia Politeknik Negeri

    9jung Pandang

    o https8::wwwa%ademiaedu:0D==#0":FaporanMixing&angkiBerpengadu

    o

    https://www.academia.edu/9588091/Laporan_Mixing_Tangki_Berpengaduk_https://www.academia.edu/9588091/Laporan_Mixing_Tangki_Berpengaduk_https://www.academia.edu/9588091/Laporan_Mixing_Tangki_Berpengaduk_https://www.academia.edu/9588091/Laporan_Mixing_Tangki_Berpengaduk_