mk meningoencephalitis

Upload: adecha-dot

Post on 04-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MK

TRANSCRIPT

  • IdentitasNama : An. AUsia: 8 bulanBerat Badan: 9 kilogramAlamat : Ngancar Pitu, NgawiMRS: Jumat, 16 Agustus 2013

  • Keluhan UtamaKejang

  • RPSPasien Rujukan dari RSUD S Ngawi dengan keluhan kejang dan penurunan kesadaran 2 HSMRS.Kejang terjadi pada seluruh tubuh dengan lengan fleksi kaki ekstensi dan gerakan menghentak-hentak, lama kejang kurang dari 5 menit, setelah kejang anak tidak menangis.Penurunan kesadaran terjadi 2 HSMRS, Anak tidak berespon terhadap sekelilingnyaDemam (+), Batuk pilek (+), Muntah (+)

  • Anamnesis SistemCVS: Demam (+), Kejang (+), Penurunan kesadaran (+) Respirasi: Batuk (+), Pilek (+) Sesak (-)Kardiovaskuler: Berdebar-debar (-), Sesak (-)GI: Mual (+), Muntah (+), BAB NormalUrinaria: BAK normalIntegumentum: Ruam (-), Oedem (-)Muskulo: Akral hangat (-), Kebiruan (-)

  • RPDPasien belum pernah kejang sebelumnyaPasien belum pernah dirawat di RS sebelumnyaRiwayat imunisasi lengkapRiwayat Trauma kepala (-)Pasien sering batuk dan Pilek sebelumnya

  • RPKRiwayat sering kejang di keluarga (-)Riwayat sakit yang sama (-)Riwayat alergi (-)

  • Riwayat Tumbuh KembangPasien lahir spontanPasien dapat tengkurap umur 4 bulanPasien sudah dapat merangkakPasien dapat duduk sendiriDapat bertepuk tangan

  • Riwayat Pemberian MakanASI sampai umur 5 bulanKemudian dilanjutkan bubur saring dan susu formula

  • Kebiasaan dan lingkunganPasien merupakan anak yang aktifPasien sering diajak ibunya ke tmpat kerja

  • Pemeriksaan FisikKU : Pasien lemah, Penurunan Kesadaran (+)GCS : 3-3-3 Vital Sign :Nadi : 98 x / menitLN : 34 x / menitSuhu : 38,5K/L : CA (+), SI (-), Kaku Kuduk (+)

  • Jantung: I : Ictus Cordis tidak terlihat, bentuk dada NormalP : Krepitasi (-)P : Batas Jantung dbnA : S1, S2, Reguler, Bising (-)PulmoI : Retraksi (-)P: Fremitus SDEP: Sonor (+)A: SDV (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)

  • AbdomenI : Distensi (-)A: BU (+), 8 x/ menit, supel, timpaniP: Nyeri (-)P: Timpani , Supel, Redup berpindah (-)EkstremitasSianosis (-), Oedema (-)

  • Status NeurologisGCS : 3-2-3Kaku Kuduk (+)Brudzinski 1 (+)Reflek Fisiologis (+)Reflek patologis (-)

  • Pemeriksaan PenunjangDarah LengkapLeukosit : 13.000Hb : 12,6Hematokrit : 42%Enzim Hati :SGOT : 108SGPT : 77SE :Na : 132Ca 1,11

  • Hasil Pemeriksaan LPMakroskopis : Jernih, Memancar, tidak berbauMikroskopisLeukosit 50PMN : 30%MN : 70%Protein 0,02

  • DefinisiMeningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piamater (lapisan dalam selaput otak) dan arakhnoid serta dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan medula spinalis superfisial

  • KLASIFIKASIMeningitis bakterialBakteri non spesifik: meningokokus, H. influenzae, S. pneumoniae, stafilokokus, streptokokus, E. coli, S. thyphosaBakteri spesifik: M. tuberculosisMeningitis virus: mumps, measles, dllMeningitis krn jamurMeningitis krn parasit: toxoplasma, amuba

  • Etiologi

    UmurTerseringNeonatusE.ColliStreptokokus beta hemolitikusListeria monositogenesBalita H.InfluenzaMeningococcusPneumococcus5 20 tahun H.InfluenzaNeisseria meningitidisStreptococcus Pneumococcus>20 tahunMeningococcus PneumococcusStaphylococcusStreptococcusListeria

  • MENINGITIS BAKTERIALA life-threatening illnessNeonatus Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis & Haemophilus influenzae type bHib, pneumococcal & meningococcal vaccines insidensi

  • EPIDEMIOLOGIJakarta 1,9% dari pasien rawat inap (1980), kematian 41,8% (1981)Surabaya (1986-1992) 60-80 pasien/thDi RS Dr. Soetomo Surabaya (1988-1993) angka 13-18%, kecacatan 30-40%Yogyakarta 50%:=1,7-3:180% meningitis bakterial pd anak 70% 1-5 bln

  • Pada meningitis serosa yang tersering adalah kuman tuberculosis, dan virusVirus yang paling sering adalah mumps virus, echovirus, dan coxackie virus

  • PATOGENESISInfeksi selaput otak melalui:Aliran darah (hematogen) o.k. infeksi di tempat lain (faringitis, tosilitis, endokarditis, pneumonia, infeksi gigi) bakteriemia (biakan kuman darah=LCS)Perluasan langsung (perkontinuitatum) infeksi sinus paranasalis, mastoid, abses otak, sinus cavernosusImplantasi langsung: trauma kepala terbuka, bedah otak, LP, mielokelMeningitis pd neonatus:Transplasental (terutama listeria)

  • PATOGENESISSebagian besar infeksi SSP akibat penyebaran hematogenSaluran napas mrpkn port of entry utama

  • PATOGENESISTahapan hematogen:Bakteri melekat pd sel epitel mukosa nasofaring (kolonisasi)Menembus rintangan mukosaMemperbanyak diri dlm aliran darah bakteriemiaMasuk LCSMemperbanyak diri dlm LCSMenimbulkan peradangan pd meningen & otak

  • MANIFESTASI KLINIKSgt bervariasi tergantung umur, lama sakit & respon tubuhMeningitis pd BBL & prematur Dx sgt sulit: Demam pd kasus, tampak lemah & malas, tdk mau minum, muntah2, kesadaran , UUB tegang & membonjol, leher lemas, respirasi tdk teratur, ikterus jika sepsisBBL sepsis curigai meningitis

  • MANIFESTASI KLINIK3 bln-2 th: demam, muntah, gelisah, kejang berulang, high pitched cry (bayi), UUB tegang & membonjolDemam terus-menerus yg tdk dpt diterangkan penyebabnya curigai meningitisAnak besar & dewasa: demam, menggigil, muntah & nyeri kepala, kejang, gelisah, gangguan tingkah laku, kesadaran, kaku kuduk, brudzinski, Kernig

  • DIAGNOSISKlinisPx fisik Meningeal sign:Pemeriksaan kaku kudukTanda kernigBrudzinski IBrudzinski IIPemeriksaan PenunjangPemeriksaan darah: leukositosis, LED CT ScanPungsi lumbal, syarat: tidak ada TIKLP, semua pasien curiga meningitis wajib LP dpt diulang setelah 8 jam meningitis bersifat progresifFase akut (bbrp hr pertama) PMN 75-95% kenaikan bertahap limfosit & mononuklearProtein naik di atas 75%Kadar glukosa sampai 20 mg% bahkan 0CRP (+)Kultur

  • Pemeriksaan Penunjangpada meningitis serosa cairan jernih, leukosit meningkat, glukosa dan protein normal, kultur (-)pada meningitis purulenta cairan keruh, leukosit dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur (+) pd bbrp jenis bakteri

  • TERAPI (SPM Kesehatan Anak, IDAI 2004)Tx Empirik 14-21 hari Umur 0-7 hariAmpisilin 150 mg/kgbb/hari setiap 8 jam i.v. + sefotaksim 100 mg/kgbb/hari setiap 12 jam i.v. atauSeftriakson 50 mg/kgbb/hari setiap 24 jam i.v. atauAmpisilin 150 mg/kgbb/hari setiap 8 jam i.v. + gentamisin 5 mg/kgbb/hari setiap 12 jam i.v.

  • TERAPIUmur > 7 hariAmpisilin 200 mg/kgbb/hari setiap 6 jam i.v. + gentamisin 7,5 mg/kgbb/harisetiap 12 jam i.v. atauAmpisilin 200 mg/kgbb/hari setiap 6 jam i.v. + sefotaksim 150 mg/kgbb/hari setiap 8 jam i.v. atauSeftriakson 75 mg/kgbb/hari setiap 24 jam i.v.

  • TERAPIUmur 1-3 bln: Ampisilin 200-400 mg/kgbb/hari tiap 6 jam i.v. + sefotaksim 200 mg/kgbb/hari tiap 6 jam i.v. atauSeftriakson 100 mg/kgbb/hari tiap 12 jam i.v.+ Deksametason 0,6 mg/kg/hari dibagi 4 dosis utk 2 hari pertama (rekomendasi AAP)

  • TERAPIUmur >3 bln:Sefotaksim 200 mg/kgbb/hari tiap 6-8 jam i.v. atauSeftriakson 100 mg/kgbb/hari tiap 12 jam i.v. atauAmpisilin 200 mg/kgbb/hari tiap 6 jam + kloramfenikol 100 mg/kgbb/hari tiap 6 jam+ Deksametason 0,6 mg/kgbb/hari dibagi 4 dosis utk 2 hari pertama

  • TERAPIMENINGITIS TUBERKULOSISINH 5-10 mg/kgbb/hari, max 300 mg/hrRifampisin 10-20 mg/kgbb/hari, max 600 mg/hrPZA 20-40 mg/kgbb/hari, max 2.000 mg/hrEtambutol 15-25 mg/kgbb/hari, max 2.500 mg/hrPrednison 1-2 mg/kgbb/hari, selama 2-3 minggu, dilanjutkan tappering-off2 RHZE + 10 RH

  • PROGNOSISTergantung:Umur makin muda makin jelekMikroorganisme penyebab Gram (-) jelekBerat ringannya infeksiLamanya sakit sblm terapiKepekaan bakteri thd antibiotika

  • ENSEFALITISDEFINISIInfeksi jaringan otak yg disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme (yg tersering virus)Inflamasi jaringan otak & diagnosis pastinya hanya dibuat berdasarkan pemeriksaan PA jaringan otakScr praktis Dx dibuat berdasarkan manifestasi neurologik & informasi epidemiologik

  • ETIOLOGIInfeksi viralDari orang ke orang: morbili, mumps, rubela, klpk enterovirus, klpk herpes, klpk pox, influenza A & BLewat artropoda: eastern equine, western equin, dengue, colorado tick fever

  • ETIOLOGIInfeksi non viralRicketsiaMycoplasma pneumoniaeBakterial: M. tuberkulosaSpiroketa: sifilis, leptospirosisCat-scratch feverJamur: kriptokokus, histoplasmosis, aspergilosis, mukomikosis, kandidosis, koksidiomikosisProtozoa: plasmodium, tripanosoma, toksoplasmaMetazoa: trichinosis, ekinokokosis,sistireskosis, skistosomiasis

  • ETIOLOGIParainfeksi-postinfeksi, alergiMMR, influenza, pertusis, riketsia, influenza A & B, hepatitisPasca vaksinasi MMR, influenza, pertusis, yellow fever, tifoidHuman slow-virusKlpk tdk diketahui

  • DIAGNOSISANAMNESISDemam tinggi (gejala kardinal)Kesadaran menurun (gejala kardinal)Kejang fokal atau umum (gejala kardinal)Nyeri kepalaMual, muntahMengigau atau berteriak2

  • DIAGNOSISPEMERIKSAAN NEUROLOGIGangguan kesadaranHemiparesisTonus otot meninggi, spastisitasRefleks patologi (+)Refleks fisiologi meningkatKlonusGangguan n. kranialisAtaksia

  • DIAGNOSISPEMERIKSAAN PENUNJANGDarahDarah tepi lengkap: Leukosit: normal/leukositosis jika bakterialHitung jenis: normal/dominasi PMNGula darahElektrolit darahKultur darah

  • DIAGNOSISPungsi lumbalJernihJumlah sel: 0-beberapa ribu, sel PMNProtein normal sampai sedikit naikGlukosa normalKulturCT scan atau MRI kepala: edema otak. Ensefalitis herpes simpleks: hipodens frontotemporalEEG: penurunan aktivitas atau perlambatan

  • TERAPI (SPM KESEHATAN ANAK, IDAI 2004)MedikamentosaTdk ada pengobatan spesifik, tergantung etiologiAsiklovir 10 mg/kg tiap 8 jam (Herpes simpleks)Antibiotika (bakteri, spt meningitis)SuportifMengatasi kejang, hiperpireksia, gangguan keseimbangan cairan & elektrolitMengatasi edema otak (Manitol 0,5-1 g/kg dpt diberikan tiap 8 jam, & metilprednisolon 1-2 mg/kg/hr