model detektor pengaman rumah …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal syahruddin...
TRANSCRIPT
1
MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR
PIR TERINTEGRASI CCTV
Syahruddin Kusdillah, Prof. Dr. -Ing. Soewarto Hardhienata, Teguh Puja Negara, M.Si
Email : [email protected]
Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan
Abstrak
Model Detektor Pengaman Rumah Menggunakan Sensor PIR Terintegrasi CCTV
merupakan alat untuk mendeteksi dan memonitoring keadaan rumahdari jarak jauh, menggunakan
pc/laptop dan handphone agar tetap dalam keadaan aman dari seseorang yang ingin mencoba masuk
tanpa ijin dan berbuat jahat. Dalam merancang dan mengimplementasikan model detektor
pengaman rumah ini, metode yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian bidang
hardware programming, terbagi menjadi sepuluh tahapan yaitu Perencanaan proyek penelitian,
penelitian, pengetesan komponen, desain sistem mekanik, desain sistem listrik, desain software, tes
fungsional, intergrasi dan perakitan,tes fungsional keseluruhan sistem dan aplikasi sistem. Tujuan di
dalam membuat model pengaman rumah ini selain untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi, juga
rasa tertarik untuk mengetahui perkembangan hardware pada saat ini, dan untuk memudahkan
masyarakat khususnya bagi yang sibuk atau yang sering bepergian agar dapat mendeteksi dan
mengontrol keadaan rumah tetap dalam suasana aman. Serta mendeteksi rumah dari tamu tidak di
kenal yang ingin mencoba masuk dan berbuat jahat.
Kata kunci: CCTV, Mikrokontroler, Ponsel, Sensor PIR.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang begitu
pesat saat ini membuat orang ingin selalu
berkreasi dan memicu untuk membuat
sesuatu yang baru dimana dapat di
aplikasikan serta dapat digunakan dengan
mudah dan praktis. Dalam ilmu teknologi
sudah banyak penemuan yang sangat
bermanfaat bagi manusia salah satunya yaitu
Sensor, dimana sensor adalah alat yang
digunakan untuk mendeteksi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh
Putranto, mengenai Sistem Deteksi dan
Peringatan Dini Bencana Alam Banjir
Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 dan
SMS Gateway di Aliran Sungai Code, karena
banjir selalu datang tanpa mengenal waktu.
Dengan adanya kejadian tersebut maka akan
dibuat alat yang dapat mendeteksi banjir,
dengan cara mengukur ketinggian air di Dam
yang telah ada. Jika air telah melampaui
batas level yang telah ditentukan maka akan
secara otomatis memberikan peringatan
kepada pihak yang terkait / SAR disekitar
sungai dengan bunyi peringatan dan
diinformasikan kepada masyarakat. Dengan
peringatan tersebut maka masyarakat dapat
mempersiapakan diri sehingga kerugian yang
diderita dapat ditekan seminim mungkin.
Penelitian yang dilakukan oleh
Kristianto. Mengenai Rancang Bangun Sistem
Keamanan Rumah Menggunakan Sensor
passive Infra red KC7783R dan LM35
Berbasis Mikrokontroler AT89s5, Sistem
keamanan rumah terdiri dari dua macam
sensor, yaitu PIR (Passive Infra Red) sebagai
sensor keamanan rumah dari pencurian,
sensor ini dipasang setiap pintu dan
jendela rumah serta LM 35 sebagai
sensor pendeteksi kebakaran yang dipasang
didapur. Sistem ini dapat diaktifkan kapan
saja, sesuai keinginan pemilik rumah. Dengan
demikian pemilik rumah tidak perlu khawatir
2
terhadap keamanan rumah pada saat ditinggal.
Kemajuan teknologi tersebut sangat
dibutuhkan untuk membuat sebuah sistem
keamanan, karena sulitnya perekonomian
saat ini membuat orang bertindak kriminal
dengan cara melakukan pencurian dimana
target pencurianya yaitu rumah-rumah yang
ditinggal pergi oleh pemiliknya. Dari situlah
yang membuat kekhawatiran jika kita pergi
meninggalkan rumah, untuk mengatasi
masalah tersebut maka penelitian ini akan
membahas tentang Model Detektor
Pengaman Rumah Menggunakan Sensor PIR
Terintegrasi Dengan CCTV. Sistem ini
dirancang dengan perangkat elektronika dan
jaringan dimana alat ini digunakan sebagai
pengontrol, pengaman dan pendeteksi
keadaan rumah yang dapat terhubung dengan
pemilik rumah dari jarak jauh.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Detektor Pengaman Rumah
Detektor Pengaman Rumah adalah
suatu alat sensor yang di desain untuk
mendeteksi, mengefisienkan sekaligus
menjaga secara otomatisasi keadaan rumah
agar tetap dalam suasana aman. Detektor ini
akan bekerja jika diletakkan terpisah pada
suatu jarak jangkauan tertentu dan di pasang
secara sejajar berlawanan arah antara
pemancar dan penerima pada daerah yang
biasa dilalui orang. Ketika alat ini aktif maka
terdapat seberkas sinar cahaya infra merah
yang tidak tampak berada diantara pemancar
dan penerima. Apabila berkas cahaya tersebut
terputus atau terhalang oleh sesuatu maka
detektor langsung bekerja dan mengirimkan
sms gateway oleh perintah mikrokontroller,
dan dengan penambahan CCTV yang
terhubung dengan internet Alat ini dapat
diaplikasikan dengan sebuah komputer (PC),
sehingga kita dapat melihat dan mengontrol
keadaan rumah tersebut melalui computer dan
handphone yang di tunjang dengan sebuah
program atau software yang dapat dibuat dan
disesuaikan dengan alat ini.
2.2 Sensor Passive Infra Red (PIR)
Sensor adalah komponen yang
mengubah besaran fisik menjadi besaran
listrik (Chandra dan Arifianto, 2010).
Gambar 1. Sensor Passive Infra Red (PIR )
Sensor ini biasanya digunakan dalam
perancangan detektor gerakan berbasis PIR.
Karena semua benda memancarkan energi
radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika
sumber infra merah dengan suhu tertentu
(misal: manusia) melewati sumber infra
merah yang lain dengan suhu yang berbeda
(misal: dinding), maka sensor akan
membandingkan pancaran infra merah yang
diterima setiap satuan waktu, sehingga jika
ada pergerakan maka akan terjadi perubahan
pembacaan pada sensor. (Rahmalia, 2012).
2.3 Mikrokontroller AVR ATMega 16
Mikrokontroller AVR merupakan seri
mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel,
berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction
Set Computer). Hampir semua instruksi
dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR
mempunyai 32 register general-purpose, tim-
er/counter fleksibel dengan mode compare,
interrupt internal dan eksternal, serial UART,
programmable Watchdog Timer, dan mode
power saving, ADC dan PWM internal. AVR
juga mempunyai In-System Programmable
Flash on-chip yang mengijinkan memori pro-
gram untuk diprogram ulang dalam sistem
menggunakan hubungan serial SPI. AT-
Mega16 mempunyai throughput mendekati 1
MIPS per MHz membuat disainer sistem un-
tuk mengoptimasi konsumsi daya versus ke-
cepatan proses.
Gambar 2. Mikrokontroler AVR ATMega 16
2.4 BASCOM-AVR IDE [1.11.8.7]
BASCOM AVR yaitu singkatan dari
3
Basic Compiller adalah suatu software yang
digunakan untuk mengubah listing program
yang kita buat menjadi suatu file yang dapat
dibaca sekaligus dijalankan oleh
mikrokontroler. Dalam hal ini program diubah
menjadi file.HEX .(wahyudy, 2011).
Gambar 3. Software BASCOM-AVR IDE
[1.11.8.7]
2.5 Webcam 7 Pro
Webcam 7 Pro adalah software
webcam paling populer dan juga alat jaringan
kamera dengan fitur yang lengkap dan sangat
mudah untuk digunakan. Dengan
menggunakan aplikasi yang satu ini, anda
dapat dengan mudah mengawasi keadaan
yang berada di dalam lingkup webcam anda
dari manapun menggunakan perangkat seluler
anda yang terhubung dengan koneksi internet.
Kini kamera anda akan mempunyai fungsi
yang lebih banyak yaitu sebagai kamera
pengawas keamanan rumah anda.
Gambar 4. Aplikasi Webcam 7 Pro
2.6 LCD 2x16 LCD (Liquid Crystal Display) adalah
modul penampil yang banyak digunakan
karena tampilannya menarik. LCD yang
paling banyak digunakan saat ini ialah tipe
M1632 karena harganya cukup murah. LCD
M1632 merupakan modul LCD dengan
tampilan 2×16 (2 baris x 16 kolom) dengan
konsumsi daya rendah. Modul tersebut
dilengkapi dengan mikrokontroler yang
didesain khusus untuk mengendalikan
LCD.Untuk rangkaian interfacing, LCD tidak
banyak memerlukan komponen pendukung.
Hanya diperlukan satu variable resistor untuk
memberi tegangan kontras pada matriks
LCD.(Andyanni, 2012).
Gambar 5. LCD 2x16
2.7 Modem WAVECOM (Modem GSM)
Wavecom adalah pabrikkan Perancis
(berbasis di Issy-les-Moulineaux, Prancis),
Wavecom SA berdiri sejak tahun 1993,
dimulai sebagai konsultan teknik dan kantor
sistem GSM jaringan nirkabel dan pada tahun
1996 mulai desain Wavecom Wireless GSM
modul pertama dan didirikan pada tahun
1997, pertama berbasis GSM-GSM modul
dan pengkodean khusus pada perintah. Sulit
untuk menemukan referensi tipe navigasi
modul sebagai pertama dibuat oleh Wavecom
SA.
Gambar 6. Modem Wavecom
2.8 CCTV
Closed Circuit Television (CCTV)
adalah suatu sistem yang menggunakan video
kamera untuk menampilkan dan merekam
gambar pada waktu dan tempat tertentu
dimana perangkat ini terpasang. CCTV
merupakan kepanjangan dari Closed Circuit
Television, yang berarti menggunakan signal
yang bersifat tertutup, tidak seperti televisi
biasa yang merupakan broadcast signal. Pada
umumnya CCTV digunakan sebagai
pelengkap sistem keamanan dan banyak
dipergunakan di berbagai bidang seperti
militer, bandara, toko, kantor dan pabrik.
Bahkan pada perkembangannya CCTV sudah
banyak dipergunakan di dalam lingkup rumah
pribadi. Kamera CCTV ini berfungsi sebagai
alat pengambil gambar. Terdiri dari beberapa
tipe kamera yang dibedakan dari segi kualitas,
4
penggunaan dan fungsinya.
Terbagi dalam 2 kategoriu tama, yaitu :
1. Kamera CCTV Analog
2. Kamera CCTV Network
1. Kamera CCTV Analog
Kamera tipe ini merupakan jenis yang
paling umum dipergunakan dan mudah untuk
didapatkan karena harganya yang bervariatif
(relatifterjangkau) dan instalasi yang mudah.
Jenis kamera ini banyak dijumpai di berbagai
pusat masyarakat (mall,hotel,restoran,pabrik).
2. Kamera Network (IP Camera)
Kamera network adalah kamera CCTV
yang menggunakan internet protocol untuk
mengirimkan sinyal gambar melalui jaringan
fast ethernet. Tujuan dari kamera ini sama
dengan jenis analog, yaitu sebagai alat
penunjang pengawasan. Kamera ini
memungkinkan pengguna untuk melihat hasil
pengawasa melalui jaringan internet computer
atau handphone. (Nugroho, 2010).
Gambar 7. Closed Circuit Television (CCTV)
III. METODOLOGI PENELITIAN
Tahap penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan metode
pendekatan hardware programming yang
ditempuh melalui 10 tahapan. Tahapan
tersebut dapat dilihat pada diagram di bawah
ini.
Gambar 8. Tahapan penelitian
Dari gambar Tahapan penelitian ini
menjelaskan tentang metodologi yang akan
digunakan yaitu Project Planning, Research,
Parts Testing, Mechanical Design, Electrical
Design, Software Design, Functional Test,
Integration, Overall Testing dan Application.
IV. RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Perencanaan Proyek Penelitian
(Project Planning)
Pada penelitian kali ini topik di ambil dari
model detektor pengaman rumah
menggunakan sensor PIR terintegrasi CCTV.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang akan digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software).
1. Spesifikasi Hardware
Pada pembuatan alat ini perangkat keras yang
digunakan adalah seperangkat laptop dan
perangkat keras lainnya dengan spesifikasi
sebagai berikut :
a. Laptop Laptop Toshiba Satelite C48-
b. Flashdisk 8GB
c. Printer HP Deskjet 1010
d. Perangkat tambahan lainnya
Teknologi Utama
a. Mikrokontroller ATMega 16
b. Sensor PIR
c. CCTV
d. LCD 2x16
e. Modem GSM Wavecom
f. HP ASUS Android
g. Perangkat tambahan lainnya
2. Spesifikasi Software
Kebutuhan perangkat lunak untuk pembuatan
alat ini diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Sistem operasi Microsoft Windows 7
b. Aplikasi BASCOM AVR
c. Aplikasi Webcam 7 Pro
4.1.1. Penentuan Topik Penelitian
5
Dalam penelitian ini topik diambil dari
”MODEL DETEKTOR PENGAMAN
RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR PIR
TERINTEGRASI CCTV” topik ini diambil
karena terkait mengenai ketertarikan dengan
hardware programing dan jaringan.
4.1.2. Kebutuhan Alat Dan Bahan Pada tahap ini dilakukan estimasi kebutuhan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam
penelitian. Spesifikasi kebutuhan dan alat
yang akan digunakan, antara lain :
1) Laptop Toshiba Satelite C48-
Processor intel core i3 dengan kapasitas
memory 2GB dan hardisk 500GB.
2) Mikrokontroler ATMega16
berfungsi sebagai pengolah data dari
keseluruhan sistem atau dapat disebut
sebagai otak dari sistem yang telah
dibangun.
3) Sensor PIR
Berfungsi sebagai alat pendeteksi
4) Power Supply 12v (Adaptor dc) Berfungsi sebagai pemberi tegangan arus
listrik
5) CCTV
Sebagai pemantau, perekam gambar,
video.
6) Modem GSM (wavecom).
Berfungsi sebagai pengirim pesan
singkat.
7) LCD 2x16
Berfungsi sebagai pemberitahu apakah
koneksi sensor PIR dan ATMega 16
sudah terhubung.
8) Rellay
Berfungsi sebagai pemberi jangka waktu
9) Kapasitor
Berfungsi sebagai penyetabil tegangan.
10) PCB
PCB sebagai tempat rangkaian
elektronik.
Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan
berupa dokumen dan data yang berasal dari
tempat penelitian yakni semua informasi dan
data- data yang diperoleh dari browsing dan
referensi dari buku-buku, jurnal-jurnal dan
skripsi terdahulu, seperti jurnal yang ditulis
oleh Kristianto (2008) dan Putranto (2011).
4.2. Penelitian (Research)
Setelah perencanaan telah matang,
dilanjutkan dengan penelitian awal dari alat
yang akan dibuat. Pada tahap penelitian
dilakukan perancangan awal rangkaian model
detektor pengaman rumah menggunakan
sensor PIR terintegrasi CCTV ini untuk
memastikan bahwa rangkaian ini dapat
diintegrasikan.
4.2.1. Gambaran Umum Sistem
Alat yang telah dirancang dan di
implementasikan ini mendeteksi keberadaan
manusia di tambah dengan monitoring CCTV
yang dapat dilihat dari handphone, sebagai
output adalah sms gateway dan CCTV.
4.2.2. Prinsip kerja sistem
Prinsip kerja sistem meliputi inputan
yang diterima mikrokontroler ATMega16
berupa hasil dari keberadaan manusia yang
yang terdeteksi sensor PIR yang kemudian
mengirimkan sms gateway ditambah CCTV
yang dapat dilihat menggunakan handphone.
4.3. Pengetesan Komponen (Part
Testing)
Dalam tahap ini dilakukan pengetesan
komponen atau alat terhadap fungsi kerja
komponen berdasarkan kebutuhan dari
aplikasi yang akan didesain. Pengetesan ini
dilakukan menggunakan Kabel USB sebagai
downloader.
4.3.1. Pengetesan menggunakan program
a. Mikrokontroler ATMega16
Pengetesan awal dilakukan dengan
6
menyambungkan mikrokontroler kepada PC
(Personal Computer) menggunakan USB ISP.
Kemudian melakukan penulisan program dan
mengupload atau memberikan perintah
Gambar 9. Mikrokontroller yang telah di
program
4.3.2 Pengetesan Menggunakan
Multimeter
a. Sensor PIR
Sensor PIR di test dengan mengunakan
multimeter dan berfungsi dengan baik.
b. Power Supply 12v (Adaptor dc)
Power Suply di test dengan mengunakan
multimeter dan berfungsi dengan baik.
c. Kabel Jumper
Kabel Jumper di test dengan
mengunakan multimeter dan berfungsi
dengan baik.
4.4 . Desain Sistem Mekanik (Mechanical
Design)
Dalam perancangan perangkat keras, desain
mekanik merupakan hal penting yang harus
dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan
aplikasi terhadap desain mekanik antara lain:
a. Bentuk dan ukuran PCB
Untuk rangkaian sms gateway dan sensor
PIR ukuran PCB yang digunanakan sesuai
dengan jumlah rangkaian yang di
butuhkan.
b. Dimensi dan massa keseluruhan sistem
Untuk dimensi dan massa keseluruhan
sistem dibuat seminimal mungkin, agar
dapat meminimalisasi dana yang
digunakan serta memberikan kenyamanan
pada pengguna.
c. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap
lingkungan
Alat ini di desain fleksibel sehingga dapat
di tempatkan diberbagai ruangan karena
alat ini digunakan dalam ruangan yang
tidak terpenuhi dengan cuaca ekstrim.
d. Penempatan modul
Dalam perancangan desain alat ini,
penerapan modul-modul elektronik tidak
memakan banyak tempat, dibuat dan
didesain seminimalis mungkin agar tidak
memakan tempat.
Berikut merupakan diagram blok proses
pengiriman notifikasi berupa SMS Gateway.
Gambar 10. Diagram blok.SMS Gateway
4.5 Desain Sistem Kelistrikan (Electri-
cal Design)
Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Sumber catur daya
Catu daya yang akan digunakan pada
rangkaian ini sebesar 12V dc, dimana
pemakaian modul mikrokontroler
ATMega16 bekerja pada 12V dc.
2. Mikrokontroller yang akan
digunakan
Mikrokontroller yang akan digunakan
dalam penelitian ini menggunakan
mikrokontroller ATmega 16.
3. Desain driver untuk pendukung
aplikasi
Desain driver untuk pendukung aplikasi
ini menggunakan software BASCOM
AVR, untuk penulisan dan mengupload
program. Software ini berfungsi sebagai
software programmer atau downloader
Berikut merupakan diagram blok monitoring
7
CCTV menggunakan handphone dan
pc/laptop
Gambar 11. Diagram blok Monitoring CCTV
menggunakan handphone/pc
4.5.1 Rangkaian Mikrokontroller
ATmega 16
Rangkaian minimum sistem
ATmega16 berfungsi sebagai pengendali
utama dari model detektor pengamanan
rumah. Mikrokontroller ini mendapat
tegangan dari power supply (adapter) sebesar
12 v dc. Berikut desain kelistrikan pada
model detektor keamanan rumah
Gambar 12. Simulasi Pemasangan Sensor PIR
dan CCTV(Prima, 2010).
Keterangan : Sensor PIR dipasang dengan
ketinggian 1,5 meter untuk memudahkan
jangkauan manusia, jarak jangkauan ke depan
sensor PIR 5 meter, atas 3 meter, bawah 3
meter, begitu pun samping kiri dan kanan
yaitu 3 meter. Jarak ini masih bisa di atur
berdasarkan kebutuhan dengan mensetting
jarak pada sensor PIR nya.
4.6 Desain Software (Software Design)
Perancangan perangkat lunak
(software) dalam penelitian ini diperlukan
agar sistem yang direncanakan dapat bekerja
dengan baik. Perancangan program pada
proyek ini menggunakan software compiler
BASCOM AVR dan Webcam 7 Pro.
Penggunaan software ini merupakan bentuk
optimasi sistem dari seluruh sistem keamanan
yang di jalankan. Sistem dari proyek ini
memiliki tujuan utama untuk mengirimkan
peringatan tanda bahaya berupa SMS
(Short Message Service) dan monitoring
keadaan kepada pemilik rumah.
4.7 Tes Fungsional (Functional Test)
Tes fungsional dilakukan terhadap
integrasi sistem listrik, mekanis, dan software
yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk
meningkatkan performa dari perangkat lunak
untuk pengontrolan desain listrik dan
mengeliminasi error (bug) dari software
tersebut.
4.8 Integrasi atau Perakitan
(Integration) Pada proses integrasi ini dilakukan
proses perakitan berdasarkan dari proses
desain, baik desain mekanis, elektronik
maupun desain software.
4.9 Tes Fungsional Keseluruhan Sistem
(Overall Testing)
Pada tahapan ini dilakukan pengetesan
fungsi keseluruhan dari sistem. Apakah dapat
berfungsi sesuai konsep atau tidak. Bila ada
sistem yang tidak dapat bekerja dengan baik
maka harus dilakukan proses perakitan ulang
pada setiap desain sistemnya.
4.10 Aplikasi Sistem(Application)
Aplikasi sistem untuk meningkatkan
performa dari aplikasi yang telah dirancang.
Aplikasi sistem ditekankan pada desain
skematika agar penggunaan lebih maksimal.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah tahap perancangan sistem
dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengujian sistem secara
keseluruhan dan pembahasannya setelah
semua rancangan di implementasikan.
Adapun tahap pengujiannya dilakukan dengan
beberapa uji coba seperti pengujian struktural,
fungsional dan pengujian validasi.
5.1. Keterangan Alat dan Dimensi Alat
8
Alat yang dipakai pada detektor pengaman
rumah menggunakan mikrokontroler
ATMega 16. dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 13. Detektor pengaman rumah
sebelum disatukan dengan model rumah
Gambar 14. Hasil integrasi seluruh
modul ke dalam rangkaian sistem
Gambar 15. Monitoring menggunakan
PC (Laptop)
Gambar 16. Hasil monitoring
menggunakan handphone
Pada gambar diatas terdiri semua
gabungan modul dan tampilan hasil penelitian
diantaranya Modul Mikrokontroler ATMega
16, sensor PIR, LCD, CCTV. Dimana modul-
modul tersebut saling berinteraksi satu sama
lain. Input yang dihasilkan berupa SMS
gateway dan monitoring CCTV menggunakan
PC dan handphone.
5.2. Pembahasan
Pada tahap ini akan di lakukan
pebahasan sistem kerja alat mulai dari
pembahasan inputan prosses dan di akhiri
dengan output, yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimanakah sistem kerja alat
mulai dari awal sampai akhir bekerjanya
rangkaian.
Awal dari sistem kerja rangkaian ini
adalah saat mikrokontroler, LCD, modem
GSM yang di beri tegangan power supply dc
sebesar 12 volt maka lampu led LCD, dan
LED modem GSM pada rangkaian akan
menyala, itu menandakan Mikrokontroler,
LCD dan modem GSM berfungsi dengan
baik.
Langkah selanjutnya yaitu mengetikan
listing program yang di Compile dan di
Upload menggunakan Software Bascom AVR.
Setelah melakukan uploading menggunakan
conector USB PC to DOWNLOADER maka
langkah selanjutnya adalah memonitoring
sistem kerja pada setiap bagian komponen.
Sistem kerja alat ini di mulai saat sensor PIR
mendeteksi keadaan manusia dan
mengirimkan SMS Gateway berupa text ke
ponsel dan CCTV yang dapat memonitoring
keadaan rumah dari handphone.
5.3. Test Struktural
Test Struktural dilakukan dengan
mengetest simulasi modul, setelah sukses
maka akan di rangkai modul itu di papan
PCB. Sebelum komponen di pasang di papan
PCB, komponen di uji coba menggunakan
multitester apakah kompenen tersebut
berfungsi dengan baik atau tidak.
5.4. Test Fungsional (Functional Test)
Tes fungsional dilakukan terhadap
integrasi sistem listrik dan software yang
telah didesain. Tes ini dilakukan untuk
meningkatkan performa dari perangkat lunak
untuk pengontrollan desain listrik dan
mengeliminasi error (Bug) dari software
9
tersebut. Test ini dilakukan terhadap sistem
listrik dari modul mikrokontroler, modul
sensor PIR,LCD, Modem GSM dan rangkaian
power supply. Sensor PIR sebagai inputan
untuk mendeteksi.
5.5. Test Validasi
Table 1. Pengujian pada saat pemilik
berada dirumah
Table 2. Pengujian pada saat rumah
kosong
Tabel 3. Persentase keberhasilan
sistem pengaman
Persentase keberhasilan dapat dibuat dalam
bentuk persamaan
Contoh :
Jika : Jumlah SMS Terkirim = 5
Banyaknya Percobaan = 5
Maka :
= 100 %
Tabel 4. Pengujian Delay pengiriman
SMS Gateway
Rata-rata jangka waktu pengiriman
SMS sangat tergantung pada kualitas
perusahaan layanan penyedia jaringan GSM.
Berdasarkan data dari pengambilan sebanyak
tiga kali untuk masing-masing nomor GSM,
dan setelah dirata-rata, maka jangka waktu
paling cepat adalah 5,5 detik.
Tabel 5. Pengujian Jangkauan sensor PIR
Jarak ini masih bisa di atur berdasarkan
kebutuhan dengan mensetting jarak pada
sensor PIR nya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Alat keamanan ini mampu memberikan
atau mengirimkan tanda bahaya melalui sms
dimana pun pemilik rumah berada, asalkan
terdapat jaringan pada daerah tersebut,
sehingga pemilik rumah tidak perlu khawatir
jika berada jauh dari rumah.
2. Sensitivitas perangkat sensor PIR
(Passive Infra Red) tinggi, maka tidak
dianjurkan untuk menggunakan modul
dalam kondisi berikut :
a. Dalam perubahan lingkungan yang
cepat
10
b. Kondisi Getaran kuat
c. Ditempat di mana ada menghalangi
bahan ( contohnya kaca ) melalui IR
yang tidak bisa lewat didaerah yang
terdeteksi
d. Terkena cahaya matahari langsung
e. Memasang dan mengarahkan angin
dari pemanas atau pendingin udara
ke sensor
3. Dengan alat pengaman ini pemilik
rumah bisa mendapatkan informasi yang jauh
lebih baik karena dengan jaringan
komunikasi yang semakin maju pemilik
rumah langsung dapat mengetahui jika
kondisi rumah tidak aman dan langsung
dapat melaporkan secepatnya kepada petugas
keamanan setempat. Kondisi jaringan seluler
sangatlah berpengaruh pada kerja sistem ini,
karena sistem ini menggunakan jaringan
komunikasi yang dalam hal ini adalah
jaringan GSM .
6.2. Saran
1. Sistem keamanan rumah ini masih
terdapat keterbatasan untuk mengamankan
ruangan yang ada, karena sistem ini hanya
memiliki satu alat peendeteksi yaitu sensor
PIR. Sehingga disarankan untuk menambah
alat pendeteksi berupa 2 sampai 4 sensor
PIR, dan sensor lainnya sesuai kebutuhan.
2. Kemudian pengamankan rumah dengan
cara memberi peringatan kepada pemilik
rumah dari jarak jauh saja, dan untuk
menciptakan sistem keamanan yang lebih
canggih lagi maka sistem ini dapat di
tambahkan fitur lain seperti pengontrol
pintu jarak jauh, sehingga ketika pencuri
berhasil masuk kedalam rumah maka secara
otomatis dari jauh pemilik rumah dapat
menutup pintu sehingga pencuri terjebak di
dalam rumah, alat pendeteksi wajah untuk
mengetahui pemilik atau bukan yang masuk
kedalam kawasan rumah, sidik jari atau id
card dan banyak lagi alat yang bisa di
tambahkan pada alat ini.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penulisan laporan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr-Ing Soewarto Hardhienata selaku
pembimbing I yang telah meluangkan
waktunya serta memberikan dorongan
motivasi dan arahan kepada penyusun
dalam menyelesaikan laporan hasil
penelitian ini.
2. Teguh Pujanegara, M.Si selaku pembimb-
ing II, yang telah membimbing dan mem-
berikan masukan dalam penulisan laporan
hasil penelitian ini.
3. Prihastuti Harsani, M.Si selaku Ketua
Program Studi Ilmu Komputer.
4. Teman-teman mahasiswa Ilmu Komputer
2011 terutama kelas C dan D yang telah
memberikan dukungan dan motivasi
dalam pembuatan laporan hasil penelitian
ini.
5. Orang tua saya tercinta dan tersayang
selaku Motivator terbesar dalam hidup
saya yang selalu sabar memberikan
motivasi.
6. Kakak-kakak dant eman-teman
seperjuangan di HIMAKOM angkatan
2011, khususnya seksi keamanan
DAFTAR PUSTAKA
11
Agfianto Eko Putra, 2010, Mudah Men-
guasai Pemrograman Mikrokontroler
Atmel AVR menggunakan BASCOM-
AVR. Kelompok Riset DSP dan Em-
bedded Intelligent System, ELINS
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Arifianto, Deni, Kamus komponen. Surabaya:
PT kawan pustaka: 2011, hlm 171-
172.
Berri Prima, 2010, Perancangan Sistem
Keamanan Rumah Menggunakan Sen-
sor PIR (Passive Infra Red) Berbasis
Mikrokontroler, Universitas Maritim
Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.
Chandra, Frangky dan Deni Arifianto.
Jago elektronika. Surabaya: PT kawan
pustaka:2010, hlm 3.
Dani Eko Kristianto, 2008, Mengenai
Rancang Bangun Sistem Keamanan
Rumah Menggunakan Sensor passive
Infra red KC7783R dan LM35
Berbasis Mikrokontroler AT89s51
Universitas Diponogoro, Semarang.
Gifson, Albert dan Slamet, 2009, Sistem
pemantau ruang jarak jauh dengan
sensor passive infra red berbasis
mikrokontroler AT89S52. Jurnal
telkomnika, Vol 7, no.3, hlm 202-
203.
Heryanto, Dkk, 2008. Mikrokontroller
ATMega 8535
http://npx21.blog.uns.ac.id/2010/07/17
/atmega8535/ 21 februari 2015 21:43.
Hanung Putranto, 2011, Mengenai Sistem
Deteksi dan Peringatan Dini Bencana
Alam Banjir Berbasis Mikrokontroler
ATMega 8535 dan SMS Gateway di
Aliran Sungai Code, AMIKOM. Yog-
yakarta.
Pramana, Rozeff, 2010. Jaringan komputer
dan pengamanan. hlm 6.
Rahmalia, Diani Renita., et al, 2012. Sistem
pendeteksi keamanan ruangan dengan
mikrokontroler ATMega 16 berbasis
layanan SMS gateway.hlm 6-7.