model food smart village (fsv) pada lahan kering untuk...
TRANSCRIPT
Volume 10 Nomor 6. Desember 2015 Terbit 2 bulan sekali
Model Food Smart Village (FSV) Pada Lahan Kering Untuk Adaptasi Perubahan Iklim (Studi Lapang Bima dan Maros)
ISSN 1907 - 8773
Di bidang pertanian air merupakan faktor utama penentu kelangsungan produksi pertanian, namun
pengelolaannya untuk kelangsungan sumber daya air masih menghadapi banyak kendala baik pada
skala daerah irigasi maupun daerah aliran sungai (DAS), dan seringkali memunculkan masalah baru
yaitu kelangkaan air, kekeringan, dan banjir, serta banyak permasalahan air lain. Model optimalisasi
sumberdaya air untuk menjawab permasalahan kelangkaan air, dan peningkatan produksi pertanian
terutama dalam upaya adaptasi perubahan iklim, dapat digunakan sebagai informasi awal dalam
menentukan teknologi pengelolaan air yang tepat untuk menjamin keberlanjutan ketersediaan
sumberdaya air suatu DAS.
Penelitian bertujuan untuk: (1) mengkarakterisasi potensi sumber daya lahan, air, iklim,
sosial ekonomi dan budaya lokal di lokasi pengembangan FSV, (2) menyusun rancang bangun tek-
nik pemanfaatan potensi sumberdaya air di lokasi pengembangan FSV, (3) mengimplementasikan
FSV di lapangan dan (4) menyusun rekomendasi pengembangan FSV.
Karakterisasi sosial ekonomi dan budaya lokal diperlukan untuk meningkatkan peran serta
kelembagaan yang diperkuat dengan kearifan lokal dan berbasis komuniti dengan melibatkan peran
serta kelompok tani dan masyarakat setempat secara aktif baik dalam hal perencanaan,
pelaksanaan/pendampingan, dan monitoring. Rancang bangun pemanfaatan sumberdaya air dan
iklim dilakukan melalui identifikasi potensi sumberdaya air, ekplorasi, dan eksploitasi, desain jarin-
gan irigasi, efisiensi pemanfaatan air sehingga terbangun model pengelolaan air berkelanjutan
(Gambar 1).
Gambar 1. Rancang bangun pemanfaatan sumberdaya air dan iklim
2
Kondisi sumberdaya air
Lokasi Penelitian FSV pada Tahun 2015 berlokasi
1. Mbawa, Donggo, Bima, NTB
2. Limampoecoe, Maros, Sulsel
1. Mbawa, dengan debit 24 l/s 2. Limampoecoe, dengan debit 220 l/s
Gambar 2. Lokasi penelitian FSV di Bima (kiri) dan Maros (kanan)
Gambar 3. Kondisi sumberdaya air di Bima (kiri) dan Maros (kanan)
3
Rancang Bangun Dan Instalasi Jaringan Irigasi
FSV Mbawa, Bima, NTB | Limampoecoe, Maros, Sulsel
Gambar 4. Pemasangan jaringan irigasi di Bima (kiri) dan Maros (kanan)
4
Eko Prasetyo, Hendri Sosiawan
Alamat Penyunting: Jl. Tentara Pelajar No 1A, Bogor 16111 Telp : (0251) 8312760 E-mail : [email protected] http://www.balitklimat.litbang.pertanian.go.id
Penanggung jawab : Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Redaktur : Haryono, Suciantini, Adang Hamdani Editor : Woro Estiningtyas, Fadhlullah Ramadhani, Hendri
Sosiawan, Le Istiqlal Amien Redaktur Pelaksana : Eko Prasetyo dan Tuti Muliani
Info Agroklimat dan Hidrologi memuat informasi aktual dan inovasi teknologi hasil-hasil penelitian bidang agroklimat, hidrologi, dan pengelolaan air
Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Referensi
Laporan Tahunan 2014, Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi
Laporan Akhir Rencana Penelitian Tim Peneliti, 2015, Penelitian dan Pengembangan Model
Food Smart Village pada Lahan Kering Untuk Adaptasi Perubahan Iklim
Sumber foto Hendri Sosiawan
Gambar 5. Hasil panen jagung dan kedelai dari penelitian FSV di Mbawa, Bima
Untuk lokasi FSV Maros, belum panen