model model pembelajaran inovatif
DESCRIPTION
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. MODEL PEMBELAJARAN. Cooperative Learning (CL). Problem Based Instruction (PBI). Direct Instruction (DI). Empat Ciri Khusus. Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan. Landasan Teoritik. Tujuan Hasil Belajar Siswa. Tingkah Laku Mengajar - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
MODEL MODEL PEMBELAJARAN
INOVATIF
MODEL PEMBELAJARAN
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning (CL)
Problem Based Instruction (PBI)
Empat Ciri Khusus
LandasanTeoritik
TujuanHasil
Belajar Siswa
LingkunganBelajar dan
Sistem Pengelolaan
Tingkah Laku Mengajar(Sintaks)
MACAM MODEL PEMBELAJARAN
Pengajaran Langsung (DI= Direct Instruction),
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)
Pengajaran Berdasarkan Masalah (PBI=Problem Base Instruction)
Inkuiri atau belajar melalui penemuan.
A. MODEL PENGAJARAN LANGSUNG
Dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah
Pengajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi berhubungan erat dengan model pengajaran langsung
Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yaang cukup rinci terutama pada analisis tugas
Pengajaran langsung berpusat pada guru, tetapi tetap harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa. Jadi lingkungannya harus diciptakan yang reorientasi pada tugas-tugas yang diberikan
5
Macam Pengetahuan
PENGETAHUAN
DEKLARATIF PROSEDURAL KONDISIONAL
PENGETAHUAN TENTANG SESUATU
TENTANG CARA MELAKUKAN SESUATU
TENTANG KAPAN MENG-GUNAKAN PENGETAHUAN TERTENTU
6
Pengetahuan prosedural
Didefinisikan sebagai pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
Contoh: pengetahuan tentang bagaimana menggunakan tensimeter, bagaimana mengukur suhu tubuh menggunakan termometer (umumnya psikomotorik)
7
Pengetahuan deklaratif
Didefinisikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu.
Contoh: tensimeter adalah alat ukur untuk mengukur tekanan darah; termometer adalah alat untuk mengukur suhu;
Konsep, prinsip, informasi adalah juga contoh pengetahuan deklaratif
8
Pengetahuan kondisional
Adalah pengetahuan tentang kapan mengunakan pengetahuan deklaratif atau kondisional
Contoh: Untuk mengukur suhu apakah seseorang harus menggunakan termometer batang?; Teori adalah contoh lain pengetahuan kondisional
SINTAKS DIFase Peran Guru
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
2. Mendemonstrasikan keterampilan (pengetahuan prosedural) atau mempresentasikan pengetahuan (deklaratif)
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
3. Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik.
5. memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
10
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif antara mahasiswa
Keberhasilan SAYA karena keberhasilan ANDA Berbeda dengan pembelajaran yang kompetitif yang
memiliki saling ketergantungan negatif Keberhasilan SAYA karena kegagalan ANDA
11
Model Pembelajaran Kooperatif
Model ini dapat digunakan untuk mengajar materi yang agak kompleks (Dimensi akademik).
Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial dan hubungan antar manusia.
Pembelajaran Kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif konstruktivis dan teori belajar sosial Vygotsky.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran :
1. Untuk menuntaskan materi belajarnya siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif
2. Kelompok siswa dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
3. Jika di dalam kelas terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, diupayakan dalam kelompokpun berasal dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kelompok daripada perorangan
Menggunakan pembelajaran kooperatif berarti mengubah peran guru dari peran yang berpusat pada gurunya ke pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok kecil.
Pada pembelajaran kooperatif tugas penilaian menggantikan pendekatan kompetitif secara tradisional dengan penghargaan perorangan dan penghargaan kelompok
SINTAK PEMBELAJARAN KOOPERATIFFase Tingkah Laku Guru
Fase 1Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
15
Jenis Pembelajaran Kooperatif a.l.:
Student Team Achievement Division (STAD)
Jigsaw Kelompok Investigasi Pendekatan struktural (Think-pair-share,
Numbered head Together, dsb.)
16
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembentukan kelompok asal dan pemberian tugas kepada setiap anggota kelompok. Jumlah anggota kelompok sesuai banyaknya tugas
Pembentukan kelompok ahli sesuai tugas yang telah diberikan dan belajar menuntaskan tugasnya. Semua peserta yang bertugas sama membentuk kelompok yang sama.
17
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw (lanjutan)
Pakar diundang ke kelompok ahli untuk berbagi kepakarannya dengan peserta
Para peserta ahli kembali ke kelompok asal dan saling berbagi pengalaman dengan sejawatnya
Evaluasi lewat tournament/cara lain Penghargaan
18
D. Pembelajaran Berdasarkan Masalah atau PBL?
“ Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisisi dan integrasi pengetahuan baru.”
H.S. Barrows 1982
19
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Tidak dirancang untuk membantu dosen/guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa.
Membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan belajar berbagai peran orang dewasa dengan terlibat dalam pengalaman nyata/simulasi
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
1. PENGAJUAN PERTANYAAN ATAU MASALAH
2. MEMUSATKAN PADA KETERKAITAN ANTAR DISIPLIN
3. PENYELIDIKAN AUTENTIK
4. KERJASAMA
5. MENGHASILKAN KARYA DAN PERAGAAN
• Teknik penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model PBI adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa yang merupakan
hasil penyelidikan mereka
• Tugas asesmen dan evaluasi yang sesuai untuk PBI terutama terdiri dari menemukan prosedur penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan siswa, misal : dengan asesmen kinerja dan peragaan hasil. Adapun prosedur-prosedur yang telah disebutkan dinamakan asesmen kinerja, asesmen autentik, dan portofolio
22
PBL (Problem Based Learning)Ciri:
Mengorientasikan siswa kepada masalah autentik
Berfokus pada keterkaitan antar disiplin Penyelidikan autentik Menghasilkan produk/karya dan
memamerkannya
23
Karakteristik PBL Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil. Guru berperan sebagai tutor dan pembimbing. Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan
merangsang pembelajaran Masalah adalah kenderaan untuk pengembangan
keterampilan pemecahan masalah. Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.
24
Kapan PBL digunakan?
Bila mengajarkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Bila melatih pemodelan Peranan Orang Dewasa
Bila melatih siswa menjadi pebelajar yang otonom (mandiri)
25
PBL bertujuan mengembangkan
Pengetahuan - dasar-dasar materi sesuai konteks
Keterampilan – penalaran ilmiah, berpikir kritis, berpikir tingkat tinggi melek informasi, keterampilan pengaturan diri, belajar sepanjang hayat
Sikap - kerjasama, keterampilan interpersonal, meniru peran orang dewasa
26
Di samping itu PBL)
Bertujuan: Melatih peran orang dewasa, Melatih mahasiswa berpikir tingkat tinggi
dan pemecahan masalah, Melatih mahasiswa menjadi pebelajar yang
mandiri (self regulated learning)
27
Peran guru/dosen dalam PBL
Mengajukan masalah otentik/mengorientasikan siswa/mahasiswa kepada masalah
Memfasilitasi/membimbing penyelidikan (Scaffolding) pada saat Pengamatan/ eksperimen
Memfasilitasi dialog antara siswa Mendukung belajar siswa
28
Konsep Scaffolding
Proses di mana orang yang lebih tahu memberikan bimbingan kepada seseorang yang lebih sedikit pengetahuannya untuk menuntaskan suatu masalah melampaui tingkat pengetahuannya saat ini
29
Mengapa menggunakan PBL
Meningkat pendidikan untuk semua siswa Mengubah pola mengajar dari memberitahu ke
melakukan Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar
sesuai dengan minat dan membuat keputusan sendiri Memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang
bagaimana mereka akan menemukan jawaban pertanyaan atau memecahkan masalah
30
Memungkinkan siswa melek teknologi Melengkapi siswa dengan keterampilan
dan rasa percaya diri untuk sukses pada kompetisi global
Mengajarkan inti kurikulum dengan cara interdisiplin
SINTAK PBITahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Tahap 2Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Tahap 3Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Tahap 4Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Tahap 5Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
E. INQUIRY (MENEMUKAN) Proses perpindahan dari
pengamatan menjadi pemahaman Siswa belajar menggunakan
keterampilan berpikir kritis
SINTAK INKUIRITahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1
Observasi untuk menemukan masalah
Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan
siswa menemukan masalah.
Tahap 2
Merumuskan masalah
Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan
kejadian dan fenomena yang disajikannya.
Tahap 3
Mengajukan hipotesis
Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah
yang telah dirumuskannya.
Tahap 4
Merencanakan pemecahan masalah (melalui
eksperimen atau cara lain)
Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah,
membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun
prosedur kerja yang tepat.
Tahap 5
Melaksanakan eksperimen (atau cara
pemecahan masalah yang lain)
Selama siswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi.
Tahap 6
Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang
penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data.
Tahap 7
Analisis data
Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan sesuatu
konsep
Tahap 8
Penarikan kesimpulan atau penemuan
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan
menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.