modul 11 bab 2 perencanaan produksi

9
II.1 Prosedur Operasi Baku Perencanaan Produksi Prosedur operasi baku perencanaan produksi merupakan serangkaian instruksi tertulis yang mendokumentasikan aktifitas rutin dalam area proses perencanaan produk. Prosedur operasi baku dalam perencanaan produksi digunakan untuk menjaga hasil kualitas pekerjaan pada area proses tersebut. Proses yang dilakukan pada perencanaan produksi adalah meramalkan permintaan, menentukan volume produksi, membuat MPS, validasi MPS, membuat MRP dan validasi MRP. Enam proses diatas didapatkan dari data flow diagram area bisnis perencanaan produksi. Proses-proses tersebut merupakan proses yang memiliki level terendah di area bisnis perencanaan produksi. Proses yang dibuat prosedur operasi baku juga merupakan proses yang memiliki tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya. Tahapan-tahapan pelaksanaan proses ditulis dan didokumentasikan dalam prosedur operasi baku. Prosedur operasi baku berisi tujuan prosedur, urutan aktifitas, dokumen, formulir, dan penanggung jawab kegiatan. Pada prosedur operasi baku perencanaan produksi, pelaksana dari proses adalah staff perencanaan produksi. Penanggungjawab dari proses adalah kepala bagian perencanaan produksi. Prosedur operasi baku memiliki format pada bagian atas adalah kop yang berisi tujuan dari prosedur. Bagian bawah berisi urutan aktifitas yang dimulai dari atas ke bawah. Pada bagian bawah dipisahkan menjadi beberapa kolom yang menandakan pelaksana dari aktifitas yang dilakukan. Proses dilambangkan oleh kotak sedangkan data yang dihasilkan atau digunakan dilambangkan oleh data store.

Upload: silent

Post on 12-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hmmmm

TRANSCRIPT

II.1Prosedur Operasi Baku Perencanaan ProduksiProsedur operasi baku perencanaan produksi merupakan serangkaian instruksi tertulis yang mendokumentasikan aktifitas rutin dalam area proses perencanaan produk. Prosedur operasi baku dalam perencanaan produksi digunakan untuk menjaga hasil kualitas pekerjaan pada area proses tersebut. Proses yang dilakukan pada perencanaan produksi adalah meramalkan permintaan, menentukan volume produksi, membuat MPS, validasi MPS, membuat MRP dan validasi MRP.Enam proses diatas didapatkan dari data flow diagram area bisnis perencanaan produksi. Proses-proses tersebut merupakan proses yang memiliki level terendah di area bisnis perencanaan produksi. Proses yang dibuat prosedur operasi baku juga merupakan proses yang memiliki tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya. Tahapan-tahapan pelaksanaan proses ditulis dan didokumentasikan dalam prosedur operasi baku.Prosedur operasi baku berisi tujuan prosedur, urutan aktifitas, dokumen, formulir, dan penanggung jawab kegiatan. Pada prosedur operasi baku perencanaan produksi, pelaksana dari proses adalah staff perencanaan produksi. Penanggungjawab dari proses adalah kepala bagian perencanaan produksi. Prosedur operasi baku memiliki format pada bagian atas adalah kop yang berisi tujuan dari prosedur. Bagian bawah berisi urutan aktifitas yang dimulai dari atas ke bawah. Pada bagian bawah dipisahkan menjadi beberapa kolom yang menandakan pelaksana dari aktifitas yang dilakukan. Proses dilambangkan oleh kotak sedangkan data yang dihasilkan atau digunakan dilambangkan oleh data store.Pada proses meramalkan permintaan aktifitas dimulai dari menentukan time horizon peramalan. Data permintaan historis digunakan untuk mengetahui trend dari permintaan. Time horizon dan data permintaan historis digunakan untuk menentukan metode peramalan yang akan digunakan. Peramalan yang dilakukan dan telah dianalisa diserahkan kepada supervisor perencanaan produksi. Prosedur operasi baku meramalkan permintaan dapat dilihat pada tabel II.1.Pada proses menentukan volume produksi aktifitas dimulai dari menentukan metode volume produksi. Metode tersebut akan digunakan untuk mengolah data forecast yang didapat dari proses peramalan permintaan. Aggregate planning yang telah dibuat akan di analisa dan diserahkan kepada supervisor. Prosedur operasi baku menentukan volume produksi dapat dilihat pada tabel II.2.Pada proses membuat MPS aktifitas dimulai dari melihat aggregate planning terpilih. Aggregate planning terpilih akan dipecah berdasarkan persentasi setiap tipe produk. MPS yang didapatkan akan dianalisa dan diserahkan kepada supervisor. Prosedur operasi baku membuat MPS dapat dilihat pada tabel II.3.Pada proses validasi MPS aktifitas dimulai dari melihat data MPS. MPS yang didapatkan akan divalidasi dengan menggunakan metode RCCP. Metode RCCP akan ditentukan berdasarkan kebutuhan perusahaan. RCCP yang telah dianalisa akan menghasilkan MPS feasible. MPS feasible akan diserahkan kepada supervisor. Prosedur operasi baku validasi MPS dapat dilihat pada tabel II.4.Pada proses membuat MRP input yang digunakan merupakan data MPS feasible. Data tersebut akan digunakan untuk menghitung kebutuhan bersih material, ukuran lot, dan leadtime. Kebutuhan bersih material akan dipecah menjadi setiap periode. Setelah didapatkan kebutuhan material tiap periode, dilakukan explosion terhadap level-level selanjutnya. MRP yang dihasilkan akan diserahkan kepada supervisor. Prosedur operasi baku membuat MRP dapat dilihat pada tabel II.5.Proses validasi MRP dimulai dari menghitung waktu setup dan proses dari PORL dan SR. Waktu setup dan proses tersebut didapat dari rekap MRP. Setelah didapatkan waktu setup dan proses dilakukan validasi MRP menggunakan CRP. CRP yang telah dianalisa akan menghasilkan MRP feasible. MRP feasible akan diserahkan kepada supervisor. Prosedur operasi baku validasi MRP dapat dilihat pada tabel II.6.Tabel II.1 Prosedur operasi baku meramalkan permintaan

Tabel II.2 Prosedur operasi baku menentukan volume produksi

Tabel II.3 Prosedur operasi baku membuat MPS

Tabel II.4 Prosedur operasi baku validasi MPSTabel II.5 Prosedur operasi baku membuat MRP

Tabel II.6 Prosedur operasi baku validasi MRP

AP sudah benar ?

Mulai

Menentukan metode volume produksi

Melakukan aggregate planning

Menghitung biaya aggregate planning masing-masing metode

Selesai

Menyerahkan AP ke supervisor

Tidak

Ya

Mulai

Melihat aggregate planning terpilih

Menentukan persentasi setiap tipe produk

Memecah aggregate planning menjadi setiap tipe produk

Memecah AP setiap tipe produk menjadi tiap minggu

MPS sudah benar ?

Menganalisa MPS

Menyerahkan MPS ke supervisor

Tidak

Ya

Mulai

Menghitung waktu setup PORl setiap stasiun kerja

Menghitung waktu process PORl setiap stasiun kerja

Menghitung waktu setup schedule receipt setiap stasiun kerja

Menghitung waktu process schedule recepit setiap stasiun kerja

Membuat CRP

Menghitung kapasitas tersedia setiap stasiun kerja

Memberikan rerkomendasi kapasitas yang disediakan

MRP Feasible ?

Selesai

Menyerahkan MRP feasible ke supervisor

Ya

Mulai

Menentukan time horizon peramalan

Menyerahkan Forecast ke supervisor

Menentukan metode peramalan

Melakukan peramalan

Menganalisa peramalan

Peramalan sudah benar ?

Selesai

Tidak

Ya

Forecast

Data Pemintaan Historis