modul 8 argentometri volhard mohr 2
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan endapan
dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Hal dasar yang diperlukan
dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap
kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang mengganggu
titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.
Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah melibatkan
reaksi pengendapan antara ion halida ( Cl -, I-, r - ! dengan ion perak "g#. Titrasi ini
biasanya disebut sebagai argentometri, yaitu titrasi penentuan analit yang berupa ion
halida dengan menggunakan larutan standar perak nitrat "g$%&.'asar titrasi
argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut antara titrant dan
analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi penentuan $aCl dimana ion
"g# dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam yang tidak
mudah larut.Istilah "rgentometri diturunkan dari bahasa latin "rgentum, yang berarti
perak. adi, "rgentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar )at
dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan
dengan ion "g#. Salah satu cara untuk menentukan kadar asam-basa dalam suatu
larutan adalah dengan *olumetri (titrasi!. +olumetri (titrasi! merupakan cara
penentuan kadar suatu )at dalam larutannya didasarkan pada pengukuran *olumenya.
acam macam cara pengendapan pada titrasi argentometri ada & cara yang
dikenal yaitu metode ohr, metode +olhard, dan metode +ajans.ada percobaan ini,
dilakukan titrasi argentometri dengan menggunakan metode ohr dan +olhard.
etode ohr digunakan karena pada percobaan ini empat sampel yang akan
ditentukan kadarnya merupakan ion halogen klorida yaitu efedrin-HCl, magnesium
klorida, kalium klorida dan natrium klorida yang akan ditentukan kadarnya dengan
larutan baku "g$%& dengan menggunakan indikator /Cr%0 yang akan menjadi
penanda titik akhir titrasi dengan terbentuknya endapan kemerahan.
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
2/24
I.2 Tujuan
1. ampu mengetahui apa itu argentometri.
/. ampu memahami dan mengetahui apa itu metode +olhard dan ohr.
&. ampu mengetahui kadar klor pada masing-masing metode.
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
3/24
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
4/24
mempengaruhi kelarutan yaitu suhu, sifat pelarut, ion sejenis, akti*itas ion, pH,
hidrolisis, hidroksida logam, dan pembentukan senya8a kompleks (Skogg.12
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
5/24
disebabkan adanya adsorpsi indikator pada endapan "gCI. >arna )at yang
terbentuk dapat berubah akibat adsorpsi pada penukaan (hopkar, 1223!.
Semua indikator adsorpsi bersifat ionik. Selain indikator adsorpsi tersebut
terdapat pula indikator-indikator adsorpsi yang digunakan dalam titrasi
pengendapan, yaitu turunan krisodin. Indikator tersebut merupakan indikator asam
basa dan indikator reduksi oksidasi dan memberikan perubahan 8arna yang
re*ersibel dengan brom. Indikator ini ber8arna merah pada suasana asam clan
kuning pada suasana basa. Indikator ini juga digunakan untuk titrasi ion I? dengan ion
"g#. ongo merah adalah indikator asam basa lainnya (hopkar, 1223!.
Selain kelemahan, indikator adsorpsi mempunyai beberapa keunggulan.
Indikator ini memberikan kesalahan yang kecil pada penentuan titik akhir titrasi.
erubahan 8arna yang disebabkan adsorpsi indikator biasanya tajam. "dsorpsi
pada permukaan berjalan baik jika endapan mempunyai luas permukaan yang
besar. >arna adsorpsi tidak begitu jelas jika endapan terkoagulasi. ita tidak
dapat menggunakan indikator tersebut karena koagulasi. oloid pelindung dapat
mengurangi masalah tersebut. Indikator-indikator tersebut bekerja pada batasan
daerah-daerah pH tertentu juga pada konsentrasi tertentu saja, yaitu pada keadaan
yang sesuai dengan peristi8a adsorpsi dan desorpsi saja (S*ehla,12@7!.
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
6/24
Faktor-Faktor ang !e"#engaru$% Kelarutan
1. elarutan bertambah dengan naiknya temperatur. adangkala endapan yang
baik terbentuk pada larutan panas, tetapi jangan dilakukan penyaringan
terhadap larutan panas karena pengendapan dipengaruhi oleh faktor
temperatur. Aaram-garam anorganik lebih larut dalam air. erkurangnya
kelarutan di dalam pelarut organik dapat digunakan sebagai dasar pemisahan
dua )at. elarutan endapan dalam air berkurang jika lanitan tersebut
mengandung satu dari ion-ion penyusun endapan, sebab pembatasan s. p
(konstanta hasil kali kelarutan!. aik kation atau anion yang ditambahkan,
mengurangi konsentrasi ion penyusun endapan sehingga endapan garam
bertambah. ada analisis kuantitatif, ion sejenis ini digunakan untuk mencuci
larutan selama penyaringan.
/. eberapa endapan bertambah kelarutannya bila dalam lanitan terdapat garam-
garam yang berbeda dengan endapan. Hal ini disebut sebagai efek garam
netral atau efek akti*itas. Semakin kecil koefesien akti*itas dari dua buah
ion, semakin besar hasil kali konsentrasi molar ion-ion yang dihasilkan.
elarutan garam dari asam lemah tergantung pada pH larutan. ika garam dari
asam lemah dilarutkan dalam air, akan menghasilkan perubahan (H!. ation
dari spesies garam mengalami hidrolisis sehingga menambah kelarutannya
&. elarutan garam yang sedikit larut merupakan fungsi konsentrasi )at lain yang
membentuk kompleks dengan kation garam tersebut. eberapa endapan
membentuk kompleks yang larut dengan ion pengendap itu sendiri.
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
7/24
"da beberapa metode dalam titrasi argentometri yang dibedakan berdasarkan
indikator yang digunakan pada penentuan titik akhir titrasi, antara lain =
1. etode ohr
etode ohr biasanya digunakan untuk menitrasi ion halida seperti $aCl,
dengan "g$%& sebagai titran dan /Cr%0 sebagai indikator. Titik akhir titrasi ditandai
dengan adanya perubahan 8arna suspensi dari kuning menjadi kuning coklat.
erubahan 8arna tersebut terjadi karena timbulnya "g/Cr%0, saat hampir mencapai
titik eki*alen, semua ion Cl- hamper berikatan menjadi "gCl. :arutan standar yang
digunakan dalam metode ini, yaitu "g$%&, memiliki normalitas 3,1 $ atau 3,37 $.
Indikator menyebabkan terjadinya reaksi pada titik akhir dengan titran, sehingga
terbentuk endapan yang ber8arna merah-bata, yang menunjukkan titik akhir karena
8arnanya berbeda dari 8arna endapan analat dengan "g# .
/. etode +olhard
etode +olhard menggunakan $H0SC$ atau SC$ sebagai titrant, dan larutan
;e sebagai indikator. Sampai dengan titik eki*alen harus terjadi reaksi antara titrant
dan "g, membentuk endapan putih. onsentrasi indikator dalam titrasi +olhard juga
tidak boleh sembarang, karena titrant bereaksi dengan titrat maupun dengan indikator,
sehingga kedua reaksi itu saling mempengaruhi. enerapan terpenting cara +olhard
ialah untuk penentuan secara tidak langsung ion-ion halogenida= perak nitrat standar
berlebih yang diketahui jumlahnya ditambahkan sebagai contoh, dan kelebihannya
ditentukan dengan titrasi kembali dengan tiosianat baku.
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
8/24
BAB III
!ET&D&L&'I PE()&BAAN
III.1 ALAT
1. uret berfungsi sebagai 8adah bagi larutan sekunder.
/. Brlenmeyer berfungsi sebagai 8adah bagi larutan primer.
&. Statif berfungsi sebagai alat untuk penyangga buret.
0. lem berfungsi sebagai penghubung antara buret dengan statif.
7. enangas berfungsi sebagai alat pemanas atau sumber api.
III.2 BAHAN
1. $aCl berfungsi sebagai larutan yang digunakan pada saat titrasi dengan cara
ohr.
/. /Cr%0 berfugsi sebagai larutan sampel yang digunakan pada saat titrasi dengan
cara ohr.
&. "g$%& berfungsi sebagai sampel yang digunakan pada saat titrasi ohr.
0. SC$ berfungsi sebagai Indikator pada penentuan lor secara +olhard.
III.* P(&SEDU( KE(JA
1. Cara ohr.
a! 13 ml larutan contoh dipipet kedalam erlenmeyer &33 ml dibubuhi beberapa
tetes larutan /Cr%0 lalu dititar dengan "g$%& 3,37 $ hingga titik akhir
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
9/24
tercapai penetapan dilakukan / kali. Hitung kadang lor dalam.
/. Cara +olhard.
a! 'ipipet 13 ml larutan contoh kedalam erlenmeyer dan dibubuhi berturut-
turut 7 ml H$%& 0$, /7 ml "g$%& (dipipet!, 7 ml air suling , 1 ml feri
ammonium sulfat dan 1 ml nitroben)ena , larutan kemudian dititrasi dengan
SC$ yang telah diketahui normalitasnya, sehingga terbentuk 8arna merah
percobaan dilakukan / kali. Hitung kadar klor dalam contoh.
III.+ SKE!A KE(JA
1. Cara ohr
/. Cara +olhard
P%#et 1, "l larutan
a"#el keala"
erlen"e/er *,, "l
Ke"u%an 0u0u$%
engan K2)(&+
ke"u%an t%tar
engan AgN&* ,,N
P%#et 1, "l larutan
a"#el keala"
erlen"e/er
Bu0u$% engan "l
HN&* +N 3 2 "l
AgN&* 3 "l a%r
Ta"0a$kan 1"l
Fer% a""on%u"
ul4at an 1 "l
n%tro0en5en
T%tra% engan
larutan KS)N
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
10/24
BAB I6
HASIL DAN PE!BAHASAN
I6.1 HASIL
BT%'B A $"C:
"A$%&
C:+%:9B $%D":IT"S
Cara ohr /2E,& mg 3,2 ml 3,307/ 0,@7
Cara +olhard /21,< mg 1,7 ml 3,307/ 1
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
11/24
etode *olhard dan metode mohr merupakan metode yang termasuk pada titrasi
argentometri. "rgentometri itu sendiri adalah merupakan titrasi pengendapan sampel
yang dianalisis dengan menggunakan ion perak. iasanya ion-ion yang ditentukan
dalam titrasi ini seperti C: , r , I . etode *olhard dapat digunakan untuk
menetapkan kadar lorida, bromida dan iodida dalam suasana asam. 'engan cara
menanmbahkan larutan baku pera nitrat berlebih. emudian kelebihan larutan baku
perak nitrat dititrasi dengan larutan baku tiosianat.
ertama utuk cara ohr13 ml larutan contoh dipipet kedalam erlenmeyer &33 ml
kemudian dibubuhi dengan beberapa tetes larutan /Cr%0 lalu dititar dengan "g$%&
3,37 $ hingga titik akhir tercapai penetapan dilakukan sebanyak / kali. 'idapat 3,2
ml +oume terpakai dari larutan "g$%& .serta didapat hasil untuk kadar klor deengan
cara ohr ialah 0,@7.
edua untuk cara +olhard 'ipipet 13 ml larutan contoh kedalam erlenmeyer dan
dibubuhi berturut-turut 7 ml H$%& 0$, /7 ml "g$%& (dipipet!, 7 ml air suling , 1 ml
feri ammonium sulfat dan 1 ml nitroben)ena , larutan kemudian dititrasi dengan
SC$ yang telah diketahui normalitasnya, sehingga terbentuk 8arna merah
percobaan dilakukan / kali setelah dilakukan percobaan, di dapat hasil untuk kadar
klor ialah 1
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
12/24
.
BAB 6
PENUTUP
6.1 KESI!PULAN
1. Clor adalah salah satu unsur kimia dengan simbol C: dan mempunyai nomor
atom 1E. 'engan tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok golongan +II "
atau halogen.
/. etode +olhard, dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida metode
*olhard didasarkan atas prinsip titrasi kembali (back Titrastion!.
&. etode ohr, menurut cara ohr indikator yang dipakai adalah larutan kalium
dikromat. Fang jika direaksikan dengan "g$%& menghasilkan endapan merah
bata.
0. adar klor yang didapat masing-masing metode =
a! etode ohr didapat kadar lor ialah 0,@7.
b! etode +olhard didapat kadar lor ialah 1
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
13/24
DAFTA( PUSTAKA
"nonim. /311. Penuntun Praktikum Kimia Analisis.9ni*ersitas uslim Indonesia =
akassar.
'irjen %. 12E2. Farmakope Indonesia Edisi III.'epartemen esehatan Depublik
Indonesia = akarta.
Hari)ul, Di*ai. 1227. Asas Pemeriksaan Kimia. 9ni*ersitas Indonesia ress // =
akarta.
hopkhar, S. 1223. Konsep Dasar Kimia Analitik . 9ni*ersitas Indonesia ress =akarta.
Skogg. 12
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
14/24
LA!PI(AN PE(HITUN'AN
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
15/24
$ntuk praktikum kami mengam%il massa !aCl se%anyak &'()*+ gram
,ram KSC!
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
16/24
itrasi Mohr /& !aCl 0 1 tetes K(Cr21 3 &') ml
#erat tertim%ang 3 &'145
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
17/24
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
18/24
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
19/24
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
20/24
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
21/24
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
22/24
LA!PI(AN PE(TANAAN
1. etode ohr
embuktian "gCl dengan perhitungan
sp "gCl 13-13
"gCl → Ag+ + Cl-
Ksp [ Ag ]+ + [ Cl ]-
13-13 S/
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
23/24
S/ 5 5 13-7 molG:
sp "gCl 13-1/
"gCr%0 /"g# # Cr%0/
S [ Ag ]+ + [ CrO4 ]-2
10-12 = S2 . S
10-12 = S3
-
8/15/2019 Modul 8 Argentometri Volhard Mohr 2
24/24
S =
S 5 13-0 molG:
/. etode +olhard .
a! ;ungsi nitroben)ena adalah untuk melapisi endapan "gCl agar tidak bereaksi
dengan tiosianat dan mencegah distiosiasi oleh ion tiosianat.
b! at yang bisa mengantikan nitroben)ena adalah ben)oat dehida.
c! "pabila )at tersebut tidak ada maka dilakukan penyaringan.
&