modul investasi

Upload: fitriiabdullah

Post on 10-Jul-2015

314 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

MODUL MENGELOLA INVESTASI

DISUSUN OLEH: NAMA: NIM: DIAN PUSPITA SARI 8155088341

PENGERTIAN INVESTASI 1. Pengertian Badan Usaha Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.badan usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat di mana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi. 2. Bentuk-bentuk Badan Usaha di Indonesia a. Koperasi: Koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk yang bekerja sama selalu disebut dengan koperasi. Pengertian-pengertian pokok tentang Koperasi: Merupakan perkumpulan orang orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil. Pengawasan dilakukan oleh anggota. Mempunyai sifat saling tolong menolong. Ciri-ciri Koperasi: Berasas kekeluargaan Keanggotaan sukarela dan terbuka bagi setiap Warga Negara Republilk Indonesia Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi

b. BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalan seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Perusahaan Persero (Perseroan) Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah

untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Ciri-ciri Persero adalah Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham Dipimpin oleh direksi Pegawainya berstatus pegawai swasta Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero) Tidak memperoleh fasilitas negara

Perusahaan Jawatan (Perjan) Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN. Ciri-ciri Perusahaan Jawatan adalah: Memberikan pelayanan kepada masyarakat Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Menteri atau dirjen departemen yang bersangkutan Status karyawannya adalan pegawai negeri

Perusahaan Umum Perusahaan Umum adalah suatu perusahaan negara yang bertujuan untuk melayani kepentingan umum, tetapi sekaligus mencari keuntungan. Perusahaan Umum (Perum). Sama seperti perjan, perum dikelola oleh negara dengan status pegawainya adalah pegawai negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya dirubah menjadi persero. Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum): Melayani kepentingan masyarakat umum.

c.

Dipimpin oleh seorang direksi/direktur. Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta.

BUMS Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang-bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

Perusahaan Persekutuan Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan: a) Firma Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih di mana tiap-tiap anggota bertanggungjawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri serta laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dalam perbandingan sesuai akta pendirian. Ciriciri bentuk badan usaha firma Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di mempercayai. bawah tangan. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha. Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas

b) Persekutuan Komanditer (CV) Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bersama antara 2 (dua) orang atau dengan akta otentik sebagai akta pendirian yang dibuat dihadapan notaris yang berwenang. Para pendiri

perseroan komanditer terdiri dari persero aktif dan persero pasif yang membedakan adalah tanggung jawabnya dalam perseroan. Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan pribadinya. c) Perseroan Terbatas (PT) Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang saham berhak atas keuntungan (dividen). d. Yayasan Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang.3.

Pengertian Investasi Kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan dana untuk pembelian satu atau lebih aset dalam kurun waktu tertentu. Tujuan investasi adalah untuk memperoleh dividen dan capital gain (selisih lebih harga jual surat berharga dibandingkan dengan harga belinya). Pengertian saham Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan. Pengertian obligasi Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dengan perusahaan, yang menyatakan bahwa investor tersebut/pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan. Obligasi adalah bukti kepemilikan utang.

Pengertian nilai kurs Nilai kurs adalah nilai tukar mata uang asing Pengertian nilai nominal Nilai nominal adalah nilai yang tercantum di dalam surat berharga Pengertian dividen Dividen adalah laba yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan

MEMBUKUKAN INVESTASI JANGKA PENDEK 1. Klasifikasi Investasi Saham Investasi dalam saham merupakan aset bagi investor. Investasi yang dilakukan dapat bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Investasi Jangka Pendek Sering disebut juga dengan surat-surat berharga merupakan aset lancar. Agar dapat dikategorikan sebagai aset lancar dalam neraca, maka investasi tersebut haruslah likuid (dapat dengan mudah dikonversikan ke dalam bentuk kas). Selain itu, investor tersebut juga bermaksud untuk mengkonversikan investasi tadi ke dalam bentuk kas dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun atau mempergunakannya untuk membayar kewajiban lancar perusahaan. Beberapa contoh dari investasi lancar adalah sertifikat deposito dan saham atau obligasi perusahaan lainnya. b. Investasi Jangka Panjang

Investasi yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas akan digolongkan sebagai investasi jangka panjang yang termasuk dalam kategori aktiva non lancar dalam neraca. 2. Investasi dalam Saham Untuk memulai pembahasan investasi dalam setahun, terlebih dahulu kita harus mengetahui dengan jelas dua definisi kunci. Orang atau perusahaan yang memiliki saham suatu perusahaan disebut dengan investor. Sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut dinamakan dengan investee. Jika anda memiliki saham PT Bank BNI, maka anda merupakan investor sedangkan PT Bank BNI sendiri disebut sebagai investee. Suatu perusahaan dapat saja membeli saham perusahaan lain dengan tujuan untuk menginvestasikan kelebihan kasnya dengan harapan dapat memperoleh dividen dan keuntungan dari hasil penjualan saham. Investasi seperti ini pada dasarnya jarang dilakukan. Kebanyakan perusahaan lebih suka untuk menginvestasikan uang tersebut

dalam bentuk persediaan, pegawai atau aktiva tetap yang dapat dipergunakan untuk menunjang operasi lini bisnis perusahaan sendiri. Jadi, tujuan perusahaan melakukan investasi pada investee kebanyakan adalah untuk mendapatkan hak pengendalian yang cukup besar dalam investee. Jika seorang investor memiliki 25% dari total saham investee yang beredar, berarti ia memiliki usaha investee tersebut. Selain itu investor juga dari keseluruhan hak suara dalam pemilihan dewan direksi. Hal ini memungkinkan investor tersebut untuk memainkan peranan yang cukup besar dalam menetukan bagaimana investee melakukan operasinya. Investasi yang memiliki lebih dari 50% saham yang beredar akan memegang kontrol atas investee. 3. Pengukuran dan Pencatatan Investasi Lancar Investasi lancar harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih atau nilai yang lebih rendah antara biaya dan realisasi bersih. Biaya investasi harus meliputi semua biaya pembelian dan biaya lain yang timbul sampai investasi tersebut diperoleh. Biaya pembelian investasi antara lain harga pembelian dan biaya komisi pialang. Metode akuntansi yang dipergunakan untuk investasi bergantung pada klasifikasi apakah investasi tersebut merupakan investasi lancar atau merupakan investasi jangka panjang. Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 1 tahun atau kurang, dan investasi lainnya selain investasi lancar akan digolongkan sebagai investasi jangka panjang. Pencatatan yang berhubungan dengan investasi saham meliputi pencatatan pada saat perolehan, pada saat menerima pendapatan dividen, dan pada saat pelepasan. Perolehan Investasi Saham Surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek akan didebit pada akun surat berharga dengan nilai sebesar biaya perolehannya.adalah harga beli ditambah semua biaya pembelian misalnya biaya komisi, provisi, materai. Contoh, PT Andalan pada tanggal 18 Agustus 2007 membeli saham PT Matahari 200 lembar nominal Rp 1.000,00 dengan harga Rp 15.000,00 per lembar. Biaya yang berkaitan dengan pembelian dengan pembelian adalah Rp 250.000,00.

Maka pencatatan yang dilakukan oleh PT Andalan. Maka pencatatannya yang dilakukan oleh PT Andalan adalah Tanggal Keterangan 18 Agustus Surat berharga-saham PT Matahari Kas Perhitungan: Harga saham Biaya pembelian : 200 lembar x Rp 15.000,00 = Rp 3.000.000,00 : = Rp 250.000,00 = Rp 3.250.000,00 + Ref Debit Rp 3.250.000,00 Kredit Rp 3.250.000,00

Harga perolehan saham

Pembelian saham dicatat dalam rekening surat berharga dengan jumlah sebesar harga perolehannya yaitu harga kurs ditambah biaya-biaya pembelian yang terdiri dari komisi, provisi, dan materai. Contoh, pada tanggal 1 Agustus 2005 dibeli 100 saham dari PT Rajawali, nominal Rp 10.000,00 per lembar dengan kurs 104%.provisi dan materai yang dibayar sebesar Rp 5.000,00. Maka pencatatan yang dilakukan adalah Tanggal 1 Agustus Keterangan Ref Surat berharga-saham PT Rajawali Kas Debit Rp 1.045.000,00 Kredit Rp 1.045.000,00

Perhitungan: Harga saham Provisi dan materai TUGAS 1. Berikut ini informasi yang berkaitan dengan investasi jangka pendek PT Ingram pada tahun 2010. 15 Januari Perusahaan membeli saham PT Carrington sebanyak 1.500 lembar nominal Rp 12.500 dengan harga Rp 17.500 per lembar. Biaya-biaya yang menyangkut pembelian adalah sebesar Rp 350.000. 20 Januari Perusahaan membeli saham PT Bevelstoke sebanyak 1.000 lembar nominal Rp 10.000 dengan harga Rp 16.500 per lembar. Biaya komisi adalah Rp 150.000. : 104% x 100 lembar x Rp 10.000,00 = Rp 1.040.000,00 : = Rp 5.000,00 + Rp 1.045.000,00

27 Februari

Perusahaan membeli saham PT Dunster sebanyak 2.000 lembar dengan nominal Rp 11.500 dengan harga Rp 15.500. Biaya komisi adalah Rp 175.000.

18 Maret

Perusahaan membeli saham PT Ravenscroft sebanyak 500 lembar nominal Rp 10.000 dengan harga Rp 8.000.000 (sudah termasuk komisi dan biaya lain-lain).

29 Maret

Perusahaan membeli saham PT Ridgely sebanyak 1.000 lembar nominal Rp 10.000 dengan harga Rp 13.500.000 (sudah termasuk biaya komisi dan biaya lain-lain).

Hitunglah harga perolehan saham dan buatlah jurnalnya? 2. PT Bimantara dalam bulan Januari 2008 memanfaatkan kelebihan kasnya dengan menginvestasikan dalam surat berharga. Selanjutnya terjadi transaksi berikut: Tanggal 3 Tanggal 5 Tanggal 8 : dibeli 5 lot saham PT Yuasa dengan nominal Rp 1.000,00 dan kurs 120% dengan biaya komisi 0.3% dari harga saham : dibeli 10 lot saham PT Mulia nominal Rp 5.000,00dan kurs 110% dengan biaya komisi 0,3% dari harga saham. : dibeli 8 lot saham PT Dwi Jaya nominal rp 2.000,00 dan kurs 130% dengan biaya komisi 0,3% dari harga saham. Hitunglah harga perolehan saham dan buatlah jurnalnya? b. Perolehan Pendapatan dari Investasi Saham Pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain atau pendapatan di luar operasi. Contoh, pada tanggal 31 Agustus 2007 PT Andalan menerima pendapatan dividen atas modal saham yang ditanamkannya di PT Matahari sebesar Rp 500,00 per lembar. Saham PT Andalan di PT Matahari adalah 200 lembar. Maka pencatatannya adalah Tanggal 31 Agustus Keterangan Kas Ref Debit Rp 100.000,00 Kredit

Pendapatan dividen Perhitungan: Pendapatan dividen : Rp 500,00 x 200 lembar = Rp100.000,00 Pelepasan Investasi

Rp 100.000,00

Sesuai dengan tujuannya investasinya, investasi jangka pendek ini dipegang dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, untuk dijual kembali atau dilepas. Pelepasan investasi jangka pendek bisa menimbulkan keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain atau keuntungan lain-lain. Contoh 1: Pada tanggal 15 Januari PT Andalan membeli investasi saham sebanyak 200 lembar saham PT Matahari dengan harga Rp 15.000,00 per lembar biaya yang terkait pembelian adalah Rp 250.000,00. Pada tanggal 20 Januari PT Andalan menjual seluruh sahamnya pada PT Matahari sebesar Rp 17.500,00. Maka pencatatannya adalah Tanggal 20 Januari Keterangan Kas Surat berharga-saham PT Matahari Keuntungan Rp 250.000,00 Ref Debit Rp 3.500.000,00 Kredit Rp 3.250.000,00

Perhitungan: Penjualan saham: 200 lembar x Rp 17.500,00 Keuntungan penjualan Contoh 2: Pada tanggal 3 Januari, PT Bimantara membeli 5 lot saham dari PT Mulia dengan nominal Rp 1.000,00 dan kurs sebesar 120%. Pada tanggal 15 Januari, PT Bimantara = Rp 3.500.000,00 = Rp 250.000,00 Perolehan saham: 200 lembar x Rp 15.000,00 + Rp 250.000,00 = Rp 3.250.000,00 -

menjual seluruh saham yang dimilikinya pada PT Mulia dengan kurs 150%. Hitunglah laba atau rugi PT Bimantara dan pencatatan jurnalnya. Perhitungan: Penjualan saham: 2500 lembar x Rp 1.000,00 x 150% Perolehan saham: 2500 lembar x Rp 1.000,00 x 120% Keuntungan penjualan Tanggal 20 Januari Kas Surat berharga-saham PT Mulia Keuntungan Keterangan Ref = Rp 3.750.000,00 = Rp 3.000.000,00 = Rp 750.000,00 Debit Rp 3.750.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 750.000,00 Kredit

Tugas Selama tahun 2010 PT Billington menginvestasikan dananya yang masih belum digunakan dalam saham. Transaksi saham selama tahun 2010 adalah sebagai berikut: 3 Januari Dibeli 4 lot saham PT Haines dengan nominal Rp 1.500,00 dan kurs 110%. Biaya komisi adalah 0,4% dari harga saham dan biaya provisi dan materai adalah Rp 50.000,00. 5 Januari Dibeli 3 lot saham PT Blackwood dengan nominal Rp 2.500,00 dan kurs 125%. Biaya komisi adalah 0,3% dari harga saham dan biaya materai adalah Rp 65.000,00. 8 Januari Dibeli 5 lot saham PT Simpson dengan nominal Rp 4.500,00 dan kurs 115%. Biaya komisi adalah 0,5% dari harga saham dan biaya provisi adalah Rp 45.000,00. 15 Januari Dibeli 2 lot PT Valentine dengan nominal Rp 5.500,00 dan kurs 125%. Biaya komisi adalah 0,5% dari harga saham dan biaya provisi dan materai adalah Rp 75.000,00. 23 Januari Dibeli 2 lot saham PT Thorn dengan nominal Rp 4.500,00 dan kurs 115%. Biaya komisi adalah 0,5% dan biaya materai adalah Rp 35.000,00.

10 Maret 17 April 23 April

Diterima pembayaran dividen dari PT Blackwood sebesar Rp 550,00 per lembar. Diterima pembayaran dividen dari PT Haines sebesar Rp 600,00 per lembar. Diterima pembayaran dividen dari PT Thorn sebesar Rp 750,00 per lembar.

27 Mei Diterima pembayaran dividen dari PT Valentine sebesar Rp 1.000,00 per lembar. 30 Mei Diterima pembayaran dividen dari PT Simpson sebesar Rp 800,00 per lembar. 5 Agustus Dijual saham PT Blackwood sebanyak 1 lot dengan kurs 130% . Biaya komisi adalah 0,3% dari harga saham dan biaya provisi dan materai adalah Rp 56.000,00. 15 September Dijual saham PT Haines sebanyak 4 lot dengan kurs 120%. Biaya komisi adalah Rp 68.000,00 dan biaya materai adalah Rp 25.000,00 20 September Dijual saham PT Thorn sebnayak 1 lot dengan kurs 120%. Biaya komisi adalah adalah 0,5% dan biaya provisi dan materai Rp 65.000,00. 28 Oktober Dijual saham PT Valentine sebanyak 2 lot dengan kurs 125%. Biaya komisi adalah Rp 68.000,00 dan biaya provisi adalah Rp 35.000,00. 14 November Dijual saham PT Simpson sebanyak 3 lot dengan kurs 110%. Biaya komisi adalah Rp 95.000,00 dan biaya provisi dan materai Rp 69.000,00. Diminta: a. Hitunglah harga perolehan saham b. Hitunglah harga penjualan saham c. Hitunglah keuntungan/kerugian d. Buatlah jurnalnya

d. Penilaian Investasi Saham (Pelaporan pada Nilai Terendah antara Biaya dan Nilai Pasar) Karena prinsip konservatif dalam akuntansi, maka investasi lancar dalam saham harus dilaporkan pada nilai terendah antara biaya (harga perolehan) dengan nilai pasar. Metode pelaporan ini disingkat dengan nama LCM (Lower Cost or Market). LCM ini didasarkan bahwa kerugian dan bukannya keuntungan yang seharusnya dilaporkan sebelum penjualan aktiva terjadi. LCM ini diterapkan pada seluruh

portofolio investasi lancar dan metode ini akan melaporkan jumlah yang lebih rendah antara biaya (harga perolehan) dengan nilai total investasi lancar. Contohnya, PT Jaya Sakti melakukan investasi lancarnya pada saham tiga perusahaan dengan harga perolehan dan nilai pasar sebagai berikut: Portofolio Investasi Lancar PT Jaya Sakti Saham PT Summer Agung PT Indospring PT Nigel TOTAL Harga Perolehan Rp 18.000.000,00 Rp1.202.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 32,202.800,00 Nilai Pasar Rp 18.250.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 12.000.000,00 Rp 31.450.000,00

Karena total nilai pasar dari portofolio investasi (Rp 31.450.000,00) lebih rendah dibandingkan dengan biaya perolehannya (Rp 32.202.800,00) maka neraca investasi akan melaporkan investasi lancer pada harga pasarnya yaitu Rp 31.450.000,00. Jurnal beikut ini akan dibuat untuk mencatat penurunan nilai surat berharga pada tanggal pelaporan keuangan. Tanggal 31 Desember Keterangan Kerugian karena penurunan nilai SB Penyisihan untuk penurunan nilai SB Ref Debit Rp 752.800,00 Rp 752.800,00 Kredit

Untuk mencatat penurunan nilai investasi lancer atau kerugian yang belum terealisir atas investasi lancar akan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada beban dan pendapatan lain-lain. Akun penyisihan akandilaporkan sebagai akun kontra terhadap investasi lancar di neraca sebagai berikut: ASET LANCAR Kas SB-pada harga perolehan Dikurang: penyisihan untuk mengurangi Investasi lancar agar sesuai Rp 32.202.800,00 Rp XXX

Dengan nilai pasar Investasi lancar pada harga pasar Piutang dagang, netto

Rp

752.800,00 Rp31.450.000,00 Rp XXX

Alternatif lain yang sering digunakan adalah memperlihatkan nilai LCM pada neraca, dan melaporkan nilai yang lebih tinggi dalam catatan atas laporan keuangan, seperti terlihat di bawah ini. ASET LANCAR Kas SB-pada harga pasar 31.450.000,00 Piutang dagang, netto Catatan: Rp XXX Investasi lancar dilaporkan pada nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai pasar. Pada tanggal 31 Desember 19XX besarnya biaya perolehan dan nilai pasar. Pada tanggal 31 Desember 19XX perolehan adalah Rp 32.202.800,00. Jika biaya perolehan investasi lancar lebih rendah dibandingkan dengan nilai pasarnya, maka investor akan melaporkan nilai investasi lancar pada biaya perolehan dan mengungkapkan nilai pasar dalam catatan atas laporan keuangan. 4. OBLIGASI Obligasi adalah surat utang jangka menengahatau jangka panjang yang dapat dipindahtangankan dan diterbitkan oleh pemerintah/perusahaan. Dalam sertifikat obligasi dinyatakan bahwa investor atau pemilik obligasi telah meminjamkan uangnya kepada penerbit obligasi. Sementara pihak yang menerbitkan obligasi mempunyai kewajiban membayar bungan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dan pokok pinjaman pada saat jatuh tempo. Membeli obligasi akan mendapatkan imbalan berupa sejumlah bunga dari nilai awal investasi yang disebut dengan kupon. Kupon ini umumnya dibayarkan setiap 3 atau 6 bulan sekali dalam satu tahun. Contoh: besarnya biaya Rp XXX Rp

Pada tanggal 1 Agustus 2010 PT Bimantara membeli 5 lot obligasi PT Baruna yang nominal per lembar sebesar Rp 5.000,00 dengan kurs 101%. Obligasi ini berbunga 12% setahun dan dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Pada saat pembelian dibayar provisi dan materai sebesar Rp 15.000,00. Tanggal 1 Desember 2010, seluruh obligasi PT Baruna dijual dengan kurs 102%, biaya penjualan sebesar Rp 45.000,00. Perhitungan pada saat perolehan obligasi: Harga obligasi Biaya provisi dan materai Harga perolehan obligasi Bunga Tanggal bunga terakhir Tanggal pembelian Periode bunga berjalan Bunga berjalan : 1 Mei 2010 : 1 Agustus 2010 : 3 bulan : 3/12 x 12% x Rp 12.500.000,00 = Rp 375.000,00 2.500 lembar x Rp 5.000,00 x 101% = Rp 12.650.000,00 = Rp 15.000,00 + = Rp 12.665.000,00

Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi tanggal 1 Agustus 2010 sebagai berikut: Surat Berharga-Obligasi PT Baruna Pendapatan bunga Kas yang dibayar. Perhitungan: Periode bunga: 1 Mei sampai dengan 1 November = 6 bulan 6/12x 12% x Rp 12.500.000,00 Kas Pendapatan bunga Perhitungan pada saat pelepasan obligasi: = Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Jurnal untuk mencatat pendapatan bunga pada tanggal 1 November adalah Rp 12.650.000,00 Rp 375.000,00 Rp 13.025.000,00

Dalam jurnal di atas rekening pendapatan bunga didebit untuk mencatat bunga berjalan

Harga obligasi: 2.500 lembar x Rp 5.000,00 x 102% = Rp 12.750.000,00 Biaya penjualan Harga jual = Rp 45.000,00 = Rp 12.705.000,00

Perhitungan bunga berjalan: Bunga berjalan dihitung sejak 1 November s/d 1 Desember 2010 1/12 x 12% x Rp 12.500.000,00 = Rp 1.500.000,00 Laba atau rugi penjualan: Harga jual Harga beli Keuntungan Rp 12.705.000,00 Rp 12.665.000,00 Rp 40.00,00

Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi tanggal 1 Desember 2010: Kas Surat berharga obligasi PT Baruna Pendapatan bunga Keuntungan penjualan surat berharga Rp 14.040.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 40.000,00

Tugas a. Data-data surat berharga yang dimiliki oleh PT ABC pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai berikut: Saham PT M PT N PT O PT P TOTAL Lembar 1.000 800 800 1.000 3.600 Per Lembar Harga Perolehan Harga Pasar Rp 10.200.000,00 Rp 14.500.000,00 Rp 12.000.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 11.000.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp 22.000.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 55.200.000,00 Rp 42.000.000,00

Diminta: Buatlah jurnal untuk mencatat penurunan nilai surat berharga? Berapakah jumlah nilai surat berharga yang dilaporkan dalam neraca PT ABC?b. Berikut ini adalah informasi yang berkaitan dengan obligasi PT Abadi pada tahun

2010 1 Maret Perusahaan membeli obligasi PT Agung yang dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 2010 sebanyak 10 lot. Nominal Rp 1.500,00 per lembar dengan kurs 120% ditambah dengan bunga 15% per tahun. Biaya komisi harga obligasi. Bunga dibayar tanggal 1 Juli dan 1 adalah 0.3% dari Januari. 1 Juli diterima bunga atas obligasi yang dibeli tanggal 1 maret sebanyak 7 lot. Nilai nominal Rp 2.000,00 per lembar dengan kurs 110% dengan bunga 18% per tahun. Biaya komisi adalah 0,3% dari harga obligasi. Bunga dibayar tiap tanggal 1 September dan 1 Maret. 1 Sept 1 Okt 1 Des Diminta: Buatlah jurnal untuk PT Abadi Tugas Berikut ini informasi yang berkaitan dengan obligasi PT London pada tahun 2009 1 Februari Perusahaan membeli 2 lot obligasi PT United bernilai nominal Rp 3.000,00 per lembar dengan kurs 98% ditambah dengan bunga 12%. Bunga dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Biaya komisi adalah 0,3% dari harga obligasi Diterima bunga atas obligasi yang dibeli tanggal 1 Agustus. dijual obligasi yang dibeli tanggal 1 Maret sebanyak 8 lot dengan kurts 130% dengan biaya komisi adalah 0,4% dari harga obligasi Dijual obligasi yang dibeli tanggal 1 Agustus sebanyak 4 lot dengan kurs 140% dengan biaya komisi 0,4% dari harga obligasi. 1 Agustus dibeli obligasi PT Alami yang dikeluarkan pada tanggal 1 Maret 2010

1 April Diterima bunga tengah tahunan 1 September Obligasi yang dibeli tanggal 1 Februari dijual seluruhnya dengan kurs 99% Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan untuk melakukan pencatatan di atas.

MEMBUKUKAN INVESTASI JANGKA PANJANG 1. Investasi dalam Saham (Metode Biaya) Dalam metode biaya investasi dicatat sebesar harga perolehannya. Pendapatan dari perusahaan anak diakui dan dicatat pada saat dividen telah diputuskan akan dikeluarkan. Contoh: Suatu perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 membeli 3 lot saham PT Westcliff dengan harga Rp 2.000,00 per lembar dengan biaya komisi adalah 0,3% dari harga saham. Jumlah lembar saham yang dibeli merupakan sebagian kecil dari seluruh saham PT Westcliff yang beredar. Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:

Tanggal 30 Juni Bank Perhitungan: Transaksi pembelian

Keterangan Investasi dalam saham

Ref

Debit Rp 3.009.000,00

Kredit Rp 3.009.000,00

Harga saham 3 x 500 x Rp2.000,00 Biaya komisi 0,3% x Rp 3.0000.000,00 Harga perolehan saham

= Rp 3.000.000,00 = Rp 9.000,00 = Rp 3.009.000,00

Pada tanggal 15 Februari PT Westcliff memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 500 per lembar saham. Transaksi ini oleh perusahaan yang memiliki 3 lot saham saham PT Westcliff akan dicatat sebagai berikut: Tanggal 15 Feb Keterangan Piutang dividen (Bank) Pendapatan dividen Perhitungan 3 x 500 x Rp 500,00 = Rp 750.000,00 Ref Debit Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Kredit

Soal Pada tahun 2007 PT Nusantara menginvestasikan uang ke perusahaan lain dengan tujuan mengendalikan perusahaan yang dibelinya. Adapun transaksinya adalah sebagai berikut 5/1 2007 dibeli saham PT Kumala 500 lot (dari 2500 lot saham yang beredar) dengan nominal Rp 3.000,00 kurs 110% dan komisi 0,3% dari harga saham. 3/2 2007 dibeli saham PT Cahaya sebanyak 200 lot dari 2000 lot saham yang beredar dengan kurs 110% dan nilai nominal Rp 1.000,00 dan biaya komisi adalah 0,3% dari harga saham

10/2 2007

dibeli saham PT Sinar 800 lot dari 8000 lot sahan yang beredar, nominal Rp 5.000,00 dan kurs 120% biaya komisi adalah 0,3% dari harga saham.

31/12 2007 Diterima informasi dari: 1. 2. 3. PT Kumala keuntungan Rp 600.000.000,00 PT Cahaya kerugian PT Sinar keuntungan 5/1 2008 7/1 2008 Diminta: Jurnal dari transaksi di atas dengan menggunakan metode biaya 2. Investasi dalam Saham (Metode Ekuitas) Berbeda dengan metode biaya, metode ekuitas bagian laba yang dihasilkan perusahaan anak diakui dan dicatat sebagai penambahan investasi. Apabila dividen dikeluarkan maka bagian yang diterima dicatat sebagai pengurang. Dengan demikian saldo akun investasi akan bertambah dengan keuntungan yang dihasilkan dan berkurang dengan dividen yang dibayarkan perusahaan anak. Perhatikan!!! Dalam metode biaya, saldo akun investasi tidak berubah yaitu sebesar harga perolehan investasi yang bersangkutan. Contoh: Pada tanggal 2 Januari 2010, Perusahaan A membeli 500 saham perusahaan B dengan nominal Rp 4.000,00 dan biaya komisi adalah 0,3% dari harga saham. Transaksi di atas akan dicatat sebagai berikut Investasi dalam saham Bank Rp2.006.000,00 Perhitungan: Rp 2.006.000,00 Rp 75.000.000,00 Rp 900.000.000,00

Penerimaan dividen dari PT Sinar Penerimaan dividen dari PT Kikita

500 x Rp 4.000,00 Biaya komisi 0,3% x Rp 2.000.000,00 Harga perolehan

= Rp 2.000.000,00 = Rp 6.000,00 = Rp 2.006.000,00

Anggaplah kemudian bahwa selama tahun 2010, Perusahaan B memperoleh laba sebesar Rp 40.000,00. Kejadian ini akan dicatat Investasi dalam saham Pendapatan dividen Rp 40.000,00 Rp 40.000,00

Apabila pada tanggal 1 Maret 2010 Perusahaan B mengeluarkan dividen kepada seluruh pemegang saham dengan jumlah Rp 25.000,00 maka bagian Perusahaan A akan dicatat dalam perusahaan sebagai berikut: Piutang dividen Investasi dalam saham SOAL Pada tanggal 1 Maret 2010, PT ABC membeli 500 lembar saham PT XYZ dengan nominal Rp 2.000,00 per lembar dan kurs 110% biaya komisi 0,3% dari harga saham. Selama tahun 2010 memperoleh laba sebesar Rp 100.000,00. pada tanggal 1 Juli, PT XYZ membagikan dividen sebesar Rp 150,00 per lembar saham. Catatlah transaksi di atas dengan menggunakan metode ekuitas. Obligasi Obligasi yang dibeli dicatat pada harga perolehannya. Apabila obligasi dibeli diantara dua saat pembayaran bunga maka bunga yang sudah berjalan akan diperhitungkan dalam harga jual. Tetapi bunga ini tidak boleh dimasukkan sebagai komponen harga perolehan. Contoh: Pada tanggal 1 Maret 2010 sebuah perusahaan membeli 500 lembar obligasi perusahaan XYZ yang bernilai nominal Rp 1.000,00 per lembar dengan kurs 110%. Biaya komisi adalah 0,3% dari harga obligasi. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 April 2010 berbunga 12% per tahun. Bunga dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Jumlah yang di bayarkan untuk memperoleh obligasi adalah sbb: Rp25.000,00 Rp 25.000,00

Perhitungan 500 x Rp1.000,00 x 110% Biaya komisi 0,3% x Rp 550.000,00 Harga perolehan Bunga yang sudah berjalan 5/12 x 12% x Rp 550.000,00 JUMLAH YANG DIBAYARKAN = Rp 27.500,00 = Rp 579.150,00 = Rp 550.000,00 = Rp 1.650,00 = Rp 551.650,00

Bunga sebesar Rp 25.000,00 (5 bulan, 1 Oktober s/d 1 Maret) adalah hak penjual maka jurnal yang harus dibuat untuk transaksi ini adalah sbb: Investasi dalam obligasi Pendapatan bunga Bank Rp 551.650,00 Rp 27.500,00 Rp 579.150,00

Pada tanggal 1 April 2010 perusahaan XYZ membayarkan bunga setengah tahunnya. Untuk 500 lembar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan diperoleh bunga sebesar 6/12 x 12% x Rp 550.000,00 = Rp 33.000,00. jurnal yang dibuat sbb: Bank Pendapatan bunga Rp 33.000,00 Rp 33.000,00