modul pelatihan easy p-kit
DESCRIPTION
easy-PTRANSCRIPT
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
1
Modul Praktikum
1. TUJUAN
Mempelajari tentang prinsip kerja dari peralatan pneumatik serta
aplikasinya.
Mampu merancang komponen – komponen pneumatik.
Mampu menganalisa sistem pneumatik.
2. ALAT – ALAT YANG DIPERLUKAN
Modul Trainer System Pneumatic 1 set
Kompresor 1 set
Selang pneumatik 20 buah
3. PENDAHULUAN
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang
memiliki arti napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan
teknik penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun
tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu
yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa). Jaman
dahulu kebanyakan orang sering menggunakan udara bertekanan untuk
berbagai keperluan yang masih terbatas, antara lain untuk menambah tekanan
udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari peleknya, membersihkan
kotoran, dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik memiliki aplikasi yang
luas karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industri yang
menggunakan sistem pneumatik dalam proses produksi seperti industry
makanan, industri obat – obatan, industri pengepakan barang maupun industri
yang lain.
Sistem pneumatik terdiri dari berbagai komponen kerja. Beberapa
komponen kerja diantaranya yaitu :
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
2
Kompresor
Kompresor berfungsi untuk membangkitkan atau menghasilkan udara
bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian
disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada sistem pneumatik.
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu
Positive Displacement Compressor, dan Dynamic Compressor. Dimana
Positive Displacement Compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary,
sedangkan Dynamic Compressor, terdiri dari Centrifugal, Axial, dan Ejector.
Gambar 3.1. simbol kompresor
Katup Kontrol Arah (KKA)
Katup kontrol arah adalah bagian yang mempengaruhi jalannya aliran
udara. Aliran udra akan lewat, terblokir atau membuang ke atmosfir tergantung
dari lubang dan jalan aliran KKA tersebut. KKA digambarkan dengan jumlah
lubang dan jumlah kotak. Dimana lubang – lubang menunjukkan jumlah posisi.
Simbol – symbol katup kontrol arah sebagai berikut :
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
3
Gambar 3.2. simbol – simbol katup pneumatikSedangkan untuk metode pengaktifan
katup tergantung dengan kebutuhan. Jenis pengaktifan katup bisa secara mekanis,
pneumatis, elektris, dan secara kombinasi dari segalanya.
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
4
Gambar 3.3. simbol – simbol pengaktifan katup pneumatik
Aktuator Silinder
Merupakan bagian keluaran untuk mengubah energy suplai menjadi energi
kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan
actuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir.
Actuator silinder dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Gerakan lurus ( gerakan linear )
Silinder kerja tunggal
Silinder kerja ganda
b. Gerakan putar ( gerakan rotary )
Motor udara
Aktuator yang berputar (ayun)
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
5
Simbol – simbol aktuator linear sebagai berikut :
Simbol – simbol aktuator gerakan putar sebagai berikut :
Gambar 3.4. simbol – simbol aktuator silinder
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
6
4. Percobaan
Percobaan 1: Karakteristik gerakan silinder aksi ganda dengan valve 5/2
tanpa menggunakan sensor.
Langkah Kerja:
1. Buka aplikasi modul Human Machine Interface (HMI) yang telah terinstall
pada komputer. Klik pada percobaan 1.
2. Pada tampilan HMI akan nampak dua buah silinder aksi ganda dan
komponen lain seperti pada modul pneumatik yang ada. Ada control panel
disebelah kanan, control panel ini berfungsi untuk mengontrol gerakan
silinder melalui computer. Sebelum memulai percobaan, pastikan rangkaian
PLC dan modul pneumatik dalam kondisi ON dan tekanan pada compressor
yang masuk kira – kira 5 bar.
3. Tekan tombol A ON. Kemudian tekan tombol X0030. Amati yang terjadi!
4. Tekan tombol X0031. Amati yang terjadi!
5. Percobaan diatas mengunakan silinder A. Kita juga dapat menggunakan
silinder B dengan cara menekan tombol silinder B ON dengan cara yang
sama seperti langkah no 3 dan 4.
6. Tekan Back untuk kembali ke menu utama.
Gambar 4.1. Tampilan HMI pada Percobaan 1
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
7
Tabel 4.1
Kondisi Push Button Posisi Silinder Kerja
Ganda
Tombol X0030 ditekan
Tombol X0031 ditekan
Penjelasan:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Pertanyaan:
1. Bagaimana cara kerja silinder kerja ganda?
2. Jelaskan tentang katup kontrol arah (3/2 dan 5/2 way valve)!
3. Apa kegunaan dari Air Service Unit?
4. Simulasikan percobaan diatas dengan menggunakan software FLUIDSIM!
Percobaan 2: Aplikasi Penggunaaan Sensor Limit Switch Pada Solenoid
Valve 5/2 dengan Gerakan Silinder B maju dan Silinder B Mundur.
Gambar 4.2. Tampilan HMI untuk percobaan 2
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
8
Langkah Kerja:
1. Setelah kembali ke menu utama HMI, klik percobaan 2.
2. Tekan tombol B ON pada control panel. Amati yang terjadi!
3. Pada percobaan ini bandingkan dengan percobaan 1! Apa perbedaannya?
4. Setelah selesai melakukan percobaan tekan tombol reset dan tekan menu
back untuk kembali ke menu utama.
Tabel 4.2
Posisi Push - Button Urutan Kerja Silinder
Saat Tombol B On ditekan
Setelah Limit Switch ON
Penjelasan:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Pertanyaan:
1. Jelaskan prinsip kerja limit switch yang digunakan pada percobaan ini!
2. Rangkaian diatas didesain dengan menggunakan metode cascade. Jelaskan
tentang teknik desain sistem pneumatik dengan metode cascade! (Buku
acuan: “Industrial Automation, Circuit Design and Components” David W.
Pessen)
3. Dengan software simulasi fluidSIM®, desain ulang sistem pneumatik diatas
dengan menggunakan silinder kerja tunggal!
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
9
Percobaan 3: Rangkaian Pneumatik dengan kombinasi.
Langkah Kerja:
1. Setelah kembali ke menu utama HMI, klik percobaan 3.
2. Tekan tombol untuk mengaktifkan sekuen 1 pada control panel. Amati
yang terjadi!
3. Tekan tombol untuk mengaktifkan sekuen 2 pada control panel. Amati
yang terjadi!
4. Catatlah urutan sekuen 1 dan sekuen 2!
5. Setelah selesai melakukan percobaan tekan tombol reset dan tekan menu
back untuk kembali ke menu utama.
Penjelasan:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Gambar 4.3. Tampilan HMI pada Percobaan 3
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
10
Pertanyaan:
1. Rancanglah rangkaian pneumatik untuk sekuen 1 dan sekuen 2 dan
simulasikan dengan FLUIDSIM!
2. Jelaskan komponen – komponen yang anda pakai pada hasil rancangan anda!
3. Gunakan rangkaian pneumatik murni (tanpa menggunakan relay) untuk
sekuen 1 dan sekuen 2! Simulasikan dengan FLUIDSIM!
4. Apa kesimpulan anda pada percobaan ini?
Praktikum Pengaturan Sistem Pneumatik dan Hidrolik
Laboratorium Teknik Pengaturan
Jurusan Teknik Elektro ITS
11
5. Proyek Desain
Pada proyek desain ini desainlah sebuah sistem kontrol pneumatik yang
memenuhi permasalahan pada bidang industri yang dijelaskan berikut
menggunakan software simulasi fluidSIM®.
Sebuah sistem bekerja untuk memasang tutup botol pada industri minuman
ringan. Botol yang telah diisi dengan minuman, dimasukkan ke dalam sistem ini
untuk dipasangi tutup botol. Sistem ini terdiri atas 2 silinder double acting yang
bertindak sebagai penahan agar botol tidak bergeser saat proses pemasangan
tutup botol dan sebuah silinder single acting yang melakukan pemasangan tutup
botol. Saat sensor pada sistem ini mendeteksi adanya botol, sistem akan aktif
melakukan proses pemasangan tutup botol ini. Misalkan silinder A dan B adalah
silinder yang menahan botol, dan silinder C adalah silinder yang melakukan
pemasangan tutup botol, anggaplah sekuen dari sistem sebagai berikut:
A+ B+ C+ C- B- A-
Rancanglah sistem diatas dengan menerapkan metode desain cascade!
Gambarlah sequence chart dari sistem hasil desain anda!