modul tatanamasenyawa

4
MODUL BELAJAR KIMIA 8 Kompetensi Dasar : 2.1 Mendiskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik serta persamaan reaksinya Materi Pokok :1. Tata nama senyawa organik sederhana 2. Tata nama senyawa anorganik Waktu : 2 x 45 menit Komisi Tata Nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry) menyusun aturan tata nama senyawa kimia agar digunakan nama kimia yang seragam di seluruh dunia. Aturan itu antara lain : I. TATA NAMA SENYAWA BINER ( Senyawa yang tersusun dari 2 unsur) 1. Semua senyawa biner harus berakhiran ida 2. Jika senyawa biner tersusun dari unsure logam dan non logam, maka akhiran ida di sandang unsur non logam Contoh : KH : Kalium Hidrida BaS : Barium Sulfida NaCl : Natriun Klorida 3. Jika senyawa logam mempunyai lebih dari satu macam valensi, maka ada 2 cara penamaan a. Valensi logam ditandai dengan angka Romawi dibelakang nama logam. Contoh: FeO : besi (II) oksida Fe2O3 : besi (III) oksida Cu2S : tembaga (I) sulfida CuS : tembaga (II) sulfida b. Logam dengan valensi rendah memakai nama latin yang berakhiran -o , dan logam dengan valensi tinggi memakai nama latin dengan berakhiran –i . Contoh: FeO : ferro oksida Fe2O3 : ferri oksida Cu2S : cupro sulfida CuS : cupri sulfida 4. Jika senyawa biner tersusun dari unsur-unsur non logam, maka cara penamaannya: a. Memakai valensi angka Romawi Contoh: N2O : nitrogen (I) oksida NO : nitrogen (II) oksida N2O3 : nitrogen (III) oksida b. Jumlah masing-masing atom dalam senyawa ditandai dengan awalan bahasa Yunani. mono = 1, heksa = 6 di = 2, hepta = 7 tri = 3, okta = 8 tetra = 4, nona = 9 penta = 5, deka = 10. Contoh N2O : di nitrogen oksida N2O3 : di nitrogen tri oksida PCl5 : phospor penta oksida 5. Nama senyawa yang sudah umum tidak usah menggunakan aturan IUPAC contoh: H2O : air NH3 : amoniak NaCl : garam dapur 6. Senyawa-senyawa karbon dalam hidrokarbon mempunyai tata nama sendiri yang akan dipelajari di senyawa karbon. II. TATA NAMA SENYAWA ION 1. Untuk nama senyawa ionik disebutkan dulu nama kation(+),baru nama anion (-). Contoh: (pada Tabel 5.2 halaman 59 buku Erlangga). 2. Untuk nama anion (-) yang memiliki jumlah atom oksigen lebih sedikit diberi akhiran –it, dan yang memiliki jumlah atom Oksigen lebih banyak diberi akhiran –at. Contoh: (pada Tabel 5.3 halaman 60 buku Erlangga) III.TATA NAMA SENYAWA ASAM DAN BASA 1. Ion H + disebut asam, atau diawali dengan nama asam . Contoh: HCl : asam klorida H2SO4 : asam sulfat 2. Ion OH - disebut hidrksida, atan diakhiri dengan nama Hidroksida Contoh: NaOH : natrium hidroksida KOH : Kalium hidroksida

Upload: muhammad-hanif

Post on 30-Jul-2015

102 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul tatanamasenyawa

MODUL BELAJAR KIMIA 8Kompetensi Dasar : 2.1 Mendiskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik

serta persamaan reaksinya Materi Pokok :1. Tata nama senyawa organik sederhana

2. Tata nama senyawa anorganikWaktu : 2 x 45 menit

Komisi Tata Nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry) menyusun aturan tata nama senyawa kimia agar digunakan nama kimia yang seragam di seluruh dunia. Aturan itu antara lain :I. TATA NAMA SENYAWA BINER ( Senyawa yang tersusun dari 2 unsur)1. Semua senyawa biner harus berakhiran ida2. Jika senyawa biner tersusun dari unsure logam dan non logam, maka akhiran ida di sandang unsur non

logamContoh : KH : Kalium Hidrida

BaS : Barium SulfidaNaCl : Natriun Klorida

3. Jika senyawa logam mempunyai lebih dari satu macam valensi, maka ada 2 cara penamaana. Valensi logam ditandai dengan angka Romawi dibelakang nama logam.

Contoh: FeO : besi (II) oksidaFe2O3 : besi (III) oksidaCu2S : tembaga (I) sulfidaCuS : tembaga (II) sulfida

b. Logam dengan valensi rendah memakai nama latin yang berakhiran -o, dan logam dengan valensi tinggi memakai nama latin dengan berakhiran –i.

Contoh: FeO : ferro oksidaFe2O3 : ferri oksidaCu2S : cupro sulfidaCuS : cupri sulfida

4. Jika senyawa biner tersusun dari unsur-unsur non logam, maka cara penamaannya:a. Memakai valensi angka Romawi Contoh: N2O : nitrogen (I) oksida

NO : nitrogen (II) oksidaN2O3 : nitrogen (III) oksida

b. Jumlah masing-masing atom dalam senyawa ditandai dengan awalan bahasa Yunani. mono = 1, heksa = 6di = 2, hepta = 7tri = 3, okta = 8tetra = 4, nona = 9penta = 5, deka = 10.

Contoh N2O : dinitrogen oksidaN2O3 : dinitrogen trioksidaPCl5 : phospor pentaoksida

5. Nama senyawa yang sudah umum tidak usah menggunakan aturan IUPACcontoh: H2O : air

NH3 : amoniakNaCl : garam dapur

6. Senyawa-senyawa karbon dalam hidrokarbon mempunyai tata nama sendiri yang akan dipelajari di senyawa karbon.

II. TATA NAMA SENYAWA ION 1. Untuk nama senyawa ionik disebutkan dulu nama kation(+),baru nama anion (-).Contoh: (pada Tabel 5.2 halaman 59 buku Erlangga).2. Untuk nama anion (-) yang memiliki jumlah atom oksigen lebih sedikit diberi akhiran –it, dan yang memiliki jumlah atom Oksigen lebih banyak diberi akhiran –at.Contoh: (pada Tabel 5.3 halaman 60 buku Erlangga)

III.TATA NAMA SENYAWA ASAM DAN BASA 1. Ion H+ disebut asam, atau diawali dengan nama asam.

Contoh: HCl : asam kloridaH2SO4 : asam sulfat

2. Ion OH- disebut hidrksida, atan diakhiri dengan nama HidroksidaContoh: NaOH : natrium hidroksida

KOH : Kalium hidroksida

Page 2: Modul tatanamasenyawa

LATIHAN1. Tulislah nama senyawa berikut:

a. MgS :b. MgSO4 :c. BeO :d. AlCl3 :e. CaF2 :f. Al2O3 :g. Na2S :h. ZnCl2 :i. H2PO4 :j. H2S :k. NH4OH :l. Cr2O3 :m. FeCl3 :n. CuSO4 :o. Ba(OH)2 :

2. Tuliskan rumus kimia dari senyawa berikut:

a.Kobalt (III) Nitrat :

b. Karbon di Sulfida :

c. Besi (II) Fospat :

d. Aluminium silikat :

e. Natrium pospat :

f. Kalium Nitrat :

g. Kalium dikromat :

h. Stronsium Hidroksida :

i. Timbal (IV) Oksida:

j. Perak nitrat :

k. Silikon di oksida :

l.Boron tri florida :

m. Raksa Oksida :

n. Besi (II) Nitrat :

Page 3: Modul tatanamasenyawa

MODUL BELAJAR KIMIA 9Kompetensi Dasar : 2.1 Mendiskripsikan tata nama senyawa an organic dan organik sederhana

serta persamaan reaksinyaMateri Pokok : 1. Persamaan reaksi sederhanaWaktu : 2x 45 menit

Teori singkatPersamaan reaksi adalaah : Persamaan yang menunjukkan perubahan zat-zat yang terjadi

selama reaksi kimia berlangsung.Zat-zat yang terletak disebelah kiri tanda panah disebut Pereaksi (reaktan) dan zat-zat yang terletak disebelah kanan tanda panah disebut hasil reaksi (produk).

Selain menggambarkan rumus kimia dari unsur-unsur yang terbentuk dari sebuah reaksi, persamaan reaksi juga menyatakan wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Di tulis: (s) = solid/ padat (g) = gas

( l) = liquid/ cair ( aq) = aqua / larutan dalam airContoh:

C(s) + O2(g) CO2 (g)

Persamaan reaksi yang sempurna disebut reaksi setara ( jumlah zat-zat pereaksi sama dengan jumlah zat-zat hasil reaksi). Jika reaksi yang terjadi belum setara maka di setarakan dengan menambahkan jumlah zat didepan rumus kimia yang disebut dengan :koofisien reaksi dengan catatan tidak merubah rumus kimia senyawa.Contoh: H2 + O2 H2O (belum setara)

2H2 + O2 2H2O (sudah setara)LATIHANSetarakan persamaan reaksi berikut :

1. S8 + O2 SO3

2. KClO3 + C KCl + CO2

3. Fe + O2 Fe2O3

4. Al + H2SO4 Al2(SO4)3 + H2

5. Mn + HCl MnCl2 + H2

6. H2SO4 + NaOH Na2SO4 + H2O

7. Cu + HNO3 Cu(NO3)2 + H2O + NO2

8. NaOH + Cl2 NaCl + NaClO3 + H2O

9. C + O2 CO

10. Al + O2 Al2O3

11. Na + O2 Na2O

12. C2H2 + O2 CO2 + H2O

Page 4: Modul tatanamasenyawa

13. Mg + HCl MgCl2 + H2

14. CS2 + O2 CO2 + SO2

15. Al2O3 + HCl AlCl3 + H2O