moluskum kontagiosum

Upload: arwin-okwandi

Post on 17-Oct-2015

243 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Diapositiva 1

Moluskum KontagiosumArwin Okwandi1102007045Universitas YarsiKepaniteraan Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminRSUD Kota Cilegon Pembimbing : dr. Rudianto Sutarman Sp. KK

Analisis Kasus1. Identitas PasienNama: An. ZUmur : 6 tahunJenis Kelamin : PerempuanPendidikan : SDAgama: IslamSuku : JawaAlamat: CilegonTanggal masuk RS: 01 April 2014No MR: xxxxx

AnamnesisAnamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan orang tuanya pada tanggal 01 April 2014 di Poli Kulit RSUD Cilegon

Keluhan UtamaTerdapat bintil-bintil kecil di lipat paha yang terasa gatal sejak 1 bulan SMRSKeluhan TambahanTidak ada

Riwayat Penyakit SekarangRiwayat penyakit dahulu :Pasien belum pernah menderita penyakit ini sebelumnya.Riwayat Atopiasma, bersin- bersin pagi hari, sakit maag dan alergi obat maupun makanan disangkal.Riwayat penyakit keluarga :Tidak ada anggota keluarga lain ataupun teman sepermainan pasien yang mengalami keluhan seperti pasien.Riwayat Atopi Keluargaasma, bersin- bersin pagi hari, sakit maag dan alergi obat maupun makanan disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis Keadaan umum: BaikKesadaran: compos mentisTanda-tanda vital: N : 95x/menit R : 25x/menit S : AfebrisKepala : NormocephaliMata: CA -/-. SI -/-Leher: Tidak teraba pembesaran KBGTHT: Tidak ada kelainanCor: BJ I-II reguler G (-), M (-)Pulmo: SN Vesikuler, Rh -/-, Wh-/-Abdomen: BU (+) normal, supelEkstrimitas: Akral hangat

Status DermatologiLokasi: Lipat paha.

Efloresensi: papul bentuk seperti kubah bergerombol dan terdapat lekukan di tengah (delle +), berwarna seperti kulit sekitarnya, ukuran diameter 1-5 mm, berbatas tegas, tepi teratur, multipel, susunan tersebar, distribusi regional.

Gambar

Pemeriksaan PenunjangTidak dilakukanDiagnosis KerjaMoluskum KontagiosumPenatalaksanaanNon - medikamentosa Jangan menyentuh dan menggaruk lesi.Gunakan handuk sendiri.Hindari kontak kulit dengan kulit .

MedikamentosaEkstraksi moluskum kontagiosum dengan ekstraktor komedo atau jarum suntik. Lesi kulit dibersihkan dengan alkohol 70 %.B/P diberi anestesi krim EMLA 5 % dioleskan tiap lesi, tutup plester dan dibiarkan 1-2 jamDengan memakai pinset mata, lesi Mol. Dijepit agar isi keluar, atau dengan ujung skalpel no 11 utk membuka papul dan mngeluarkan isi papul.Luka diolesi dengan salpe antibiotik.

PrognosisQuo ad vitam: bonamQuo ad functionam: bonamQuo ad sanationam: bonam

Tinjauan PustakaEtiologi

Penularan

PatogenesisManifestasi Klinis

Moluskum kontagiosum dengan lesi umbilikasiMoluskum kontagiosum dengan lesi multipel

Pemeriksaan PenunjangPenegakkan diagnosis moluskum kontagiosum dapat dilakukan secara langsung. Penilaian kandungan inti menggunakan pewarnaan Giemsa dapat dilakukan dan evaluasi histopatologi dapat dilakukan pula.Histopatologi: pemeriksaan histopatologi memperlihatkan epidermis yang hipertropi dan hiperplastik. moluskum kontagiosum memiliki karakteristik gambaran histopatologi. Pada bagian atas lapisan basal dapat ditemukan pembesaran sel yang mengandung inklusi intrasitoplasmi (Henderson-Paterson body).

Potongan bagian bawah, terlihat sebuah lesi moluskum kontagiosum menunjukkan gambaran klasik berbentuk cangkir, invaginasi dari epidermis ke dalam dermis. Badan Henderson-Paterson diidentifikasi dan berwarna ungu-merah dalam gambar ini.

Potongan media pada lesi MK. Pada pembesaran jelas badan moluskum intrasitoplasmik (pewarnaan ungu-merah muda) dalam keratinosit.Diagnosis BandingDiagnosis banding untuk moluskum kontagiosum termasuk verruca vulgaris, granuloma pyiogenic, amelanotic melanoma, basal cell carcinoma, apendageal tumor. Infeksi jamur seperti cryptococcosis, histoplasmosis, dan penicillosis harus dipertimbangkan pada pasien-pasien dengan immunocompromisedPenatalaksanaanPada umumnya penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa komplikasi pada pasien imunokompeten. Sebelum melakukan penatalaksanaan sebaiknya mendiskusikan terlebih dahulu dengan keluarga pasien mengenai resiko dan keuntungan pengobatan. Banyak ahli menggunakan cabtharidin 0,7% atau 0,9% liquid untuk pengobatan MK. Cabtharidin merupakan ekstrak dari serangga, Cantaharis vesicatoria, yang merangsang vesikulasi pada dermoepidermal ketika dioleskan secara topikal pada kulit. Obat ini harus dioleskan dengan hati-hati dan dicuci sekitar dua sampai enam jam kemudian. Tidak dianjurkan untuk penggunaan pada wajah atau daerah genital, dan keluarga harus dikonseling berhubungan dengan resiko ringan dari reaksi ekstrim atau bekas luka. Pengobatan tradisional, yaitu kuretase dan kriptoterapi, meskipun kedua pengobatan ini memberi rasa sakit, penggunaan anastesi topikal dapat menghilangkan rasa sakit. Kebanyakan pasien memilih pengobatan cantharidin topikal sebab dirasakan paling efektif dan tidak sakit. Pengobatan terapi topikal lainnya yaitu retinoid cream, Imiquimod cream, asam salisilat, cidofovir, pasta silvernitrat dan tape stripping. Cimetidine oral telah menunjukkan kesuksesan. Analisis dari Cochrane database menunjukkan hanya lima terapi yang berkualitas tinggi, ditemukan hasil tidak ada satupun intervensi yang meyakinkan efektifitas dari pengobatan moluskum kontagiosum. [1] Marsal JS dkk melakukan penelitian yang menunjukkan KOH dapat berpotensi menjadi pengobatan yang efektifdan aman bagi MC pada penanganan utama dan mengurangi rujukan ahki kulit dan rumah sakit. Sebagai tambahan KOH menjadi pengobatan alternatif yang murah dan sah untuk pengobatan invasif saai ini

PrognosisPenyembuhan spontan dapat terjadi tetapi sering dalam jangka waktu yang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kebanyakan keluarga memilih pengobatan pada lesi daripada menunggu sebulan maupun dua bulan.

Kesimpulan

Daftar PustakaTom W., Friedlander SF., In: Wolff K., Goldsmith LA., Katz SI.,Gilchrest BA., Paller AS., Leffell DJ. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Poxvirus infections. 7th edition.2. New York; McGraw-Hill Medicine 2008; 1899-1913Sterling JC., In: Burns T., Breathnach S., Cox N., Griffiths C. Rooks Textbook of Dermatology. Virus infections. 8th edition.2. Cambridge; Wiley-Balckwell 2010; 33.1-33.81James DW., Berger TG., Elston DM., Andrews Disease of The Skin: Clinical Dermatology. Viral diseases. 10th edition. British; Saunders Elsevier 2006; 367-420Hanson D., Diven DG., Molluscum Contagiosum. Dermatology Online Jornal 2003; 9 : 2. Boise, Idaho USA. Primary HealthMarsal JR., Cruz I., Teixido C., Diez O., Martinez M., Galindo G., et al. Efficacy an Tolerance of the Topical Application of the Potassium Hydroxide (10% and 15%) in the Treatment of Molluscum Contagiosum: Randomized Clinical Trial: Research Protocol 2011; BMC Infectious Diseases; 11:278